Anda di halaman 1dari 30

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
SEKOLAH STANDAR NASIONAL
Jln. Tambak Seklenting Wedung Demak
E-mail :

JURNAL PENGGUNAAN LABORATORIUM IPA

No Hari Jam ke Kelas Pembimbing untuk kelas


2-3 VII VII : Azzahrotul Fadhilatul
1. Senin 4-5 IX Husna, S.Pd
6-7 VIII VIII : Azzahrotul
8 VIII Fadhilatul Husna, S.Pd
1–2 VII
2. Selasa 3–4 VIII / IX IX : Azzahrotul
5–6 IX / VII Fadhilatul Husna S.Pd
7-8 IX
1–2 VII / IX
3. Rabu 3–4 VII / VIII / IX
5–6 VII / VIII / IX
7-8 VII / VIII / IX
1–2 VIII / IX
4. Kamis 3–4 VIII / IX
7–8 VIII / IX
5. Jum’at 1–2 VII / IX
3–4 VII
5 VII
6. Sabtu

Demak, 7 Juli 2021 Kepala


Lab. IPA,

Azzahrotul Fadhilatul Husna, S.Pd


PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. Tambak Seklenting Wedung Demak
: E-mail

JADWAL PENGGUNAAN LABORATORIUM TIK


No. Hari Jam Ke Kelas Pembimbing untuk Kelas
1. Senin 2-3 VII VII : Laili Azzahrotul Hazah,
4-5 IX S.Kom
6-7 VIII VIII : Laili Azzahrotul Hazah,
8 VIII S.Kom
2. Selasa 1-2 VII IX : Laili Azzahrotul Hazah,
3-4 VIII / IX S.Kom.
5-6 IX / VII
7-8 IX
3. Rabu 1-2 VII / IX
3-4 VII / VIII / IX
5-6 VII / VIII / IX
7-8 VII / VIII / IX
4. Kamis 1-2 VIII / IX
3-4 VIII / IX
7-8 VIII / IX
5. Jumat 1-2 VII / IX
3-4 VII
5 VII
6. Sabtu
Demak, 7 Juli 2021
Kepala Lab TIK,

Laily Azzahrotul Hazah, S.Kom


PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. Tambak Seklenting Wedung – Demak ✉
Email :

JADWAL PENGGUNAAN LABORATORIUM TIK


No. Hari Jam Ke Kelas Pembimbing untuk Kelas
1. Senin 2-3 VII VII : Laili Azzahritul Hazah,
4-5 IX S.Kom
6-7 VIII VIII : Laili Azzahrotul Hazah,
8 VIII S.Kom
2. Selasa 1-2 VII IX : Laili Azzahrotul Hazah,
3-4 VIII / IX S.Kom.
5-6 IX / VII
7-8 IX
3. Rabu 1-2 VII / IX
3-4 VII / VIII / IX
5-6 VII / VIII / IX
7-8 VII / VIII / IX
4. Kamis 1-2 VIII / IX
3-4 VIII / IX
7-8 VIII / IX
5. Jumat 1-2 VII / IX
3-4 VII
5 VII
6. Sabtu

Demak, 7 Juli 2021


Kepala Lab TIK,

Laily Azahrotul Hazah, S.Kom


PROGRAM KERJA LABORATORIUM
SMP N 3 SATU ATAP WEDUNG
DEMAK TAHUN PELAJARAN 2021-
2022

Disusun oleh :

Nama : Santi kholisatul Ni’mah , S Pd,


NIP.

SMPN 3 SATU ATAP WEDUNG DEMAK


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
KABUPATEN DEMAK

2021
BUKU PANDUAN
PENGELOLAAN

LABORATORIUM

SMPN 3 SATU ATAP WEDUNG


DEMAK
Jl. Tambak Seklenting Wedung Demak
Kabupaten Demak
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. Seklenting Wedung - Demak 
E-mail :

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang mencakup standar: (1) isi; (2) proses; (3) kompetensi lulusan; (4) pendidik dan tenaga
kependidikan; (5) sarana dan prasarana; (6) pengelolaan; (7) pembiayaan; dan (8) standar penilaian
pendidikan. Standar-standar tersebut di atas merupakan acuan dan sekaligus kriteria dalam peningkatan
dan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan.

Salah satu standar yang memegang peran penting dan strategis dalam peningkatan mutu pendidikan
adalah meningkatkan standar pendidik dan tenaga kependidikan. Pengelola laboratorium/bengkel
merupakan salah satu komponen tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang perlu ditingkatkan
mutunya sesuai menurut permendiknas No. 35tahun 2010.

Sementara itu lingkup pengawasan pada satuan pendidikan diatur secara khusus dalam PP no.19
tahun 2005 pasal 55 yaitu: Pengawasan satuan pendidikan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Dalam pasal 56menjelaskan, bahwa pemantauan
dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah atau bentuk lain dari lembaga
perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara teratur dan berkesinambungan untuk menilai
efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas satuan pendidikan.

Bedasarkan Permendiknas No. 26 tahun 2008 menerangkan, bahwa kepala Laboratorium/bengkel


Sekolah/Madrasah adalah guru yang berkualifikasi Pendidikan minimal sarjana (S1) dan telah
berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum serta memiliki sertifikat kepala
laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

Tugas pokok Kepala laboratorium/bengkel sekolah adalah melaksanakan tugas yang bersifat
manajerial dan administratif pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program kerja
laboratorium/bengkel, pelaksanaan program, pembinaan terhadap teknisi dan laboran, penilaian kinerja
teknisi dan laboran, evaluasi hasil pelaksanaan program laboratorium/bengkel.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, kepala laboratorium/bengkel sekolah berfungsi sebagai


manager yang mengelola laboratorium/bengkel pendidikan secara profesional. Sasaran pengelolaan
laboratorium/bengkel sekolah adalah membantu dan mengkoordinir kegiatan praktikum bersama guru
pengguna laboratorium/bengkel agar dapat menigkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Sedangkan
secara manajerial dan administratif, membantu pimpinan sekolah mengelola sumber daya fasilitas
praktikum yang menjadi wewenangnya agar dapat meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan pada
sekolahnya.

Prestasi kerja kepala laboratorium/bengkel sekolah dalam menunaikan tugas pokoknya perlu
mendapat penilaian sekaligus penghargaan. Untuk mewujudkan penghargaan tersebut dilakukan melalui
PK GURU dengan tugas tambahan kepala laboratorium/bengkel yang mengacu pada pedoman PK
GURU dengan tugas tambahan. Berkenaan dengan itu, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan
Badan Pengembangan SDMP dan PMP Kementerian Pendidikan Nasional memandang perlu menyusun
Pedoman PK GURU dengan tugas tambahan kepala laboratorium/bengkel sebagai panduan semua pihak
yang terkait untuk menghimpun data kinerja kepala laboratorium/bengkel sebagai dasar untuk
pengembangan profesionalisme dan pengembangan karir jabatan guru yang mendapat tugas tamabahan
kepala laboratorium/bengkel pendidikan.

B. TUJUAN
Pedoman penilaian kinerja kepala laboratorium/bengkel sekolah ini disusun dengan
tujuan:
1. Menyediakan acuan bagi kepala laboratorium/bengkel untuk melaksanakan tugasnya
sebagai kepala laboratorium/bengkel secara teknis administratif dan manajerial di
sekolah di tempat bertugas.
2. Menyediakan acuan bagi kepala Sekolah untuk melakukan penilaian kinerja kepala
laboratorium/bengkel dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala
laboratorium/bengkel
3. Sebagai acuan dalam mengembangkan instrumen penilaian kinerja kepala
laboratorium/bengkel sekolah.
4. Sebagai acuan dalam menggunakan instrumen serta bagaimana mengolah hasil
penilaian
5. Sebagai acuan untuk merumuskan rekomendasi hasil penilaian kinerja untuk
kebutuhan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Penilaian Angka
Kredit Guru (PKG)
C. MANFAAT
Pedoman PK GURU dengan tugas tambahan kepala laboratorium/bengkel sekolah/madrasah ini
diharapkan dapat bermanfaat dalam:
1. Menyediakan acuan bagi kepala laboratorium/bengkel untuk melaksanakan tugasnya sebagai kepala
laboratorium/bengkel secara teknis administratif dan manajerial di sekolah di tempat bertugas.
2. Menyediakan acuan bagi kepala Sekolah untuk melakukan PK GURU dengan tugas tambahan
kepala laboratorium/bengkel dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala laboratorium/bengkel
3. Menyediakan acuan dalam mengembangkan instrumen tambahan dalam PK GURU dengan tugas
tambahan kepala laboratorium/bengkel sekolah.
4. Menyediakan acuan dalam penggunaan instrumen serta memberikan petunjuk teknis pengolahan data
hasil penilaian
5. Menberikan acuan untuk perumusan rekomendasi hasil PK GURU dengan tugas tambahan kepala
laboratorium/bengkel untuk kebutuhan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan
Penilaian Angka Kredit Guru (PKG)
Fungsi Laboratorium
Menurut Sukarso (2005), secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan
pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam
mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu
objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang
diperolehnya.

Lebih jauh dijelaskan dalam Anonim (2003), bahwa fungsi dari laboratorium adalah sebagai berikut :
1. Laboratorium sebagai sumber belajar
Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan
dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah
atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran
terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.
2. Laboratorium sebagai metode pembelajaran
Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran yakni metode percobaan
dan metode pengamatan
3. Laboratorium sebagai prasarana pendidikan
Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses pembelajaran. Laboratorium
terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam
kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan percobaan.

D. DASAR HUKUM

Dasar hukum penyusunan pedoman pelaksanaan PK GURU dengan tugas tambahan kepala
laboratorium/bengkel adalah:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
2. Undang‐Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru,
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan,
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium
sekolah dan madrasah
8. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Peranan Laboratorium Sekolah

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) guru fisika sangat dituntut dalam
kreatifitas membuat alat-alat sederhana yang mampu menjelaskan teori dan konsep fisika,
sesuai dengan peralatan yang ada dan kondisi daerahnya agar tervisualisasi sehingga mudah
dipahami dan dimengerti siswanya. Untuk itu peranan laboratorium fisika menjadi sangat
penting, karena laboratorium merupakan pusat proses belajar mengajar untuk mengadakan
percobaan, penyelidikan atau penelitian (Ar1, 2007).

Adapun peranan laboratorium sekolah antara lain :


1. Laboratorium sekolah sebagai tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus sebagai
tempat untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Laboratorium sekolah sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta kebiasaan
menemukan suatu masalah dan sikap teliti.
3. Laboratorium sekolah sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik
untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamatinya.
4. Laboratorium sekolah berfungsi pula sebagai tempat untuk melatih peserta didik
bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir kritis dan cekatan.
5. Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta didik untuk mengembangkan ilmu
pengetahuannya (Emha, 2002).

Pengelolaan Laboratorium

Selama ini pengelolaan laboratorium sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana mestinya.
Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun tidak berfungsi. Tidak sedikit ruangan yang
dibangun bagi kegaiatan laboratorium sekolah ada yang berubah fungsi. Tentu saja hal tersebut
sangat disayangkan dan merugikan.

Banyak faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium sebagai tempat untuk


mengamati, menemukan, dan memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang,
antara lain :
1. Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.
2. Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium sekolah serta
implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran. Ironisnya
keberadaan laboratorium sekolah dianggap membebani sehingga jarang dimanfaatkan
sebagai mana mestinya.
3. Terbatasnya kemampuan guru dalam penguasaan mata pelajaran.
4. Belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga sehingga menyulitkan bagi
pusat kegiatan guru untuk menjalankan fungsi pembinaannya kepada para guru (Emha,
2002).
Berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan Inspektorat Jendral
dalam Anonim (2003), Laboratorium yang pemanfaatan dan pengelolaannya sebagai sumber
belajar yang belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
1. Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktek
masih belum memadai
2. Kurang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium
3. Banyak alat-alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak yang belum diadakan kembali
4. Tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa
mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.

Kelengkapan Alat Dan Bahan

Hal ini menuntut para guru fisika membuat lembar kerja siswa yang merangsang siswa
untuk bekerja dan mencoba menemukan teori, konsep, rumus fisika sederhana, sehingga mereka
dilatih untuk menjadi peneliti-peneliti muda.
Dalam proses belajar mengajar diperlukan berbagai peralatan yang memadai untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini alat peraga mempunyai
peranan yang sangat penting bahkan dapat menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan proses
belajar mengajar. Secara garis besar alat peraga, ada yang mudah dibuat dan ada yang sukar
dibuat. Alat yang mudah dibuat dinamakan alat peraga sederhana karena dapat menggunakan
bahan murah dan mudah didapat dari lingkungan sekitar dan dapat pula dibuat sendiri oleh guru
atau bersama- sama dengan peserta didik. Penggunaan dan pembuatan alat peraga sederhana
dapat merangsang kreativitas para guru atau peserta didik untuk mengembangkan
kemampuannya dalam membuat alat peraga, sedangkan alat yang sukar akan dibuatkan oleh
instansi yang memerlukan dan kemudian disebarkan ke sekolah (Emha, 2002).

PRASARANA DAN SARANA LABORATORIUM


 Fungsi : sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara praktek
yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di
ruang kelas.
 Kapasitas : dapat menampung minimal satu rombongan belajar
 Rasio : satu ruang laboratorium sekolah luas 2,4m2 / peserta didik
 Dimensi : luas ruang minimal 48 m2 termasuk ruang penyimpanan dan persiapan
18 m2

PERLENGKAPAN LABORATORIUM
 Perabot
 Alat peraga pendidikan
 Perkakas
 Katak PPPK beserta isinya
 Alat pemadam kebakaran
 Alat kebersihan
 Kumpulan buku

PEMBUANGAN LIMBAH
Limbah dari laboratorium fisika umumnya hanya merupakan bahan-bahan yang habis
pakai. Oleh karena itu diperlukan kotak sampah untuk pembuangan sementara limbah-
limbah tersebut.
INSTALASI
Instalasi laboratorium meliputi instalasi listrik dan isntalasi air.
Instalasi listrik diperlukan untuk mengoperasikan peralatan dan penerangan pada saat
kegiatan praktikum. Instalansi air perlu diperiksa setiap waktu jangan sampai terjadi
kebocoran air didalam laboratorium.

RUANG LABORATORIUM
 Ruang persiapan
 Ruang penyimpanan
 Ruang gelap
 Ruang timbang
 Ruang praktikum
 Kebun sekolah / rumah kaca

STANDAR KOMPETENSI
 Mampu memahami peran dan fungsi laboratorium
 Memahami standarisasi pengelolaan laboratorium
 Mampu mengenal dan memahami cara penggunaan, penyimpanan alat, dan bahan
laboratorium
 Memahami pembuatan pembuangan limbah
 Memahami cara menjaga keselamatan kerja laboratorium
 Mampu membuat alat peraga sederhana

PENGELOLAAN DAN PERSONALIA LABORATORIUM


Pengelolaan laboratorium menyangkut beberapa hal
 Perencanaan
 Penataan
 Pengadministrasian
 Pengamanan, perawatan, dan pengawasan

JENIS-JENIS PRAKTIKUM
Jenis Praktikum Masalah Peralatan Kerja Jawaban Sasaran
Prosedur
Verifikasi Diberikan Diberikan Diberikan Diketahui
Inkuiri Terbimbing Diberikan Diberikan Diberikan Belumdiketahui
Inkuiri SemiTerbimbing Diberikan Diberikan Tidakdiberikan Belumdiketahui
Inkuiri Porsi Pembimbingan Diberikan Tidak diberikan Tidakdiberikan Belumdiketahui
Rendah
Penelitian Tidakdiberikan Tidakdiberikan Tidakdiberikan Belumdiketahui
PENUTUP

PK GURU dengan tugas tambahan kepala laboratorium/bengkel dilakukan untuk melihat kinerja guru
dalam melaksanakan tugas tambahannya, yaitu melaksanakan pengelolaan laboratorium atau bengkel
untuk praktikum pembelajaran sebagai pelaksanaan tugas lain, selain pembelajaran. Hasil PK GURU
tugas tambahan selanjutnya digunakan untuk peningkatan karier (naikjenjang pangkat dan jabatan
fungsionalnya setingkat lebih tinggi atau jabatan lain sebagai tugas tambahan guru) membantu guru
dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya pada kompetensi tertentu sesuai keperluan.
Dengan demikian diharapkan guru akan mampu berkontribusi secara optimal dalam upaya peningkatan
kualitas pembelajaran peserta didik dan sekaligus membantu guru dalam pengembangan karirnya sebagai
seorang yang profesional. Jadi, PK GURU merupakan bagian dari proses untuk meyakinkan semua pihak
bahwa setiap guru adalah seorang yang profesional, dan peserta didik dapat memperoleh kesempatan
terbaik untuk dapat berkembang sesuai kapasitas masing-masing. Pelaksanaan terintegrasi antara PK
GURU dan PKB akan menciptakan guru yang mempunyai motivasi tinggi, berdedikasi tinggi, terampil
dalam membangkitkan minat peserta didik untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
memiliki integritas kepribadian yang tangguh untuk berkompetisi di era global. Diharapkan pedoman
pelaksanaan PK GURU ini dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan PK
GURU.
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. Tambak Seklenting Wedung - Demak 
E-mail :

Visi dan Misi

A. Visi

“Menuju sekolah bermutu berlandasankan iman dan taqwa untuk mecetak peserta didik yang
berilmu, terampil, kreatif, mandiri dan berwawasan luas’’

B. Misi
Berdasarkan visi yang telah dirumuskan, untuk mewujudkannya diperlukan suatu misi berupa
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Adapun Misi yang dirumuskan berdasar visi adalah sebagai berikut:
1. Menanamkan keyakinan/aqidah melalui pengamalan ajaran agama
2. Melaksanakan pembelajaran agama di sekolah dengan menekankan pada penerapan aqidah dalam
kehidupan sehari - hari
3. Membina budi pekerti dan kedisplinan siswa melalui kegiata pembiasaan dan keteladanan
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif berpola PAIKEM untuk mengembangkan siswa
5. Membiasakan bersikap tanggung jawab terhadap tugas dan tata tertib di sekolah
6. Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, Bahasa, olahraga, seni budaya, seni islami, sesuai bakat
dan minat siswa
7. Menciptakan kondisi sekolah yang konduksif yang menunjang pelaksanaan pembelajaran maupun
pergaulan dan kerukunan di sekolah
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. Tambak Seklenting Wedung - Demak 
E-mail:

PROSEDUR OPRASIONAL STANDAR


DALAM PENGGUNAAN ALAT PRAKTEK LAB. IPA
PENGGUNAAN HARUS :
• DISIPLIN DAN SELALU MENJAGA DENGAN BAIK SEMUA PERALATAN.
• KEBERSIHAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN LAB. SELALU TERJAGA
DENGAN BAIK
• KELANCARAN PENGGUNAAN LAB. SELALU TERJAGA DENGAN BAIK
• DISAIN, PERLENGKAPAN, TATA RUANG DAN PENGELOLAAN
LABORATORIUM
• PENGENALAN DAN MENGUNAKAN ALAT DAN BAHAN PRAKTEK YANG
SESUAI PETUNJUK.
• BERHATI-HATI MEMILIH ALAT DAN BAHAN PRAKTEK
• PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN ALAT SERTA BAHAN PRAKTEK JIKA
TERJADI KERUSAKAN LAPORKAN DAN BERTANGGUNG JAWAB.
• PENYIMPANAN DAN PENGADMINISTRASIAN ALAT SERTA BAHAN
PRAKTEK SETELAH SELESAI PRAKTEK.
• MENGUTAMAKAN KETERAMPILAN, KECERMAT AN DALAM KERJA
DI LABORATORIUM
• MENJAGA KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI LABORATORIUM

Demak, 7 Juli 2021


Kepala Lab,

Santi Kholisatul Ni’mah, S.Pd


PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. T a m b a k S e k l e n t i n g W e d u n g - Demak 
E-mail :

PROSEDUR OPRASIONAL STANDAR


DALAM PENGGUNAAN BAHAN UMUM LAB. IPA

PENGGUNAAN B AHAN UMUM HARUS :

• DISIPLIN DAN SELALU MENJALANKAN PROSEDUR DENGAN.BAIK .

• KEBERSIHAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN LAB. SELALU TERJAGA


DENGAN BAIK

• KELANCARAN PENGGUNAAN LAB. SELALU TERJAGA DENGAN BAIK

• DISAIN, PERLENGKAPAN, TATA RUANG DAN PENGELOLAAN


LABORATORIUM

• PENGENALAN DAN MENGUNAKAN BAHAN UMUM PRAKTEK SESUAI


PETUNJUK.

• BERHATI-HATI MENGUNAKAN BAHAN UMUM SAAT PRAKTEK.

• MELAPORKAN APABILA BAHAN UMUM UNTUK PRAKTEK TIDAK SESUAI

• PENYIMPANAN DAN PENGADMINISTRASIAN BAHAN UMUM PRAKTEK,


SETELAH SELESAI PRAKTEK.

• MENJAGA KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI LABORATORIUM

Demak, 7 Juli 2021 Kepala


Lab,

Santi Kholisatul Ni’mah, S.Pd


PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. Tambak Seklenting Wedung - Demak 
E-mail :

PROSEDUR OPRASIONAL STANDAR


DALAM PENGGUNAAN BAHAN KHUSUS LAB. IPA

PENGGUNAAN BAHAN KHUSUS HARUS :

• DISIPLIN DAN SELALU MENJALANKAN PROSEDUR DENGAN.BAIK .

• KEBERSIHAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN LAB. SELALU TERJAGA


DENGAN BAIK

• KELANCARAN PENGGUNAAN LAB. SELALU TERJAGA DENGAN BAIK

• DISAIN, PERLENGKAPAN, TATA RUANG DAN PENGELOLAAN


LABORATORIUM

• PENGENALAN DAN MENGUNAKAN BAHAN KHUSUS PRAKTEK SESUAI


PETUNJUK.

• BERHATI-HATI MENGUNAKAN BAHAN KHUSUS SAAT PRAKTEK.

• MELAPORKAN APABILA BAHAN KHUSUS UNTUK PRAKTEK TIDAK


SESUAI

• PENYIMPANAN DAN PENGADMINISTRASIAN BAHAN KHUSUS PRAKTEK,


SETELAH SELESAI PRAKTEK.

• MENJAGA KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI LABORATORIUM

Demak, 7 Juli 2021 Kepala


Lab,

Santi Kholisatul Ni’mah, S.Pd


PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. Tambak Seklenting Wedung- Demak 
E-mail :

PROSEDUR OPRASIONAL STANDAR


DALAM PENYIMPANAN ALAT LAB. IPA

1. Memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai
pokok bahasannya.
2. Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola
laboratorium dan diketahui oleh pengguna /praktikan.
3. Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di
laboratorium,
4. Penyimpanan alat sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan
kode dan jumlah masing-masing.
5. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri,
6. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya dituliskan dalam buku kasus dan buku
inventaris Laboratorium.

Demak, 7 Juli 2021


Kepala Lab,

Santi Kholisatul Ni’mah, S.Pd


PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. Tambak Seklenting Wedung - Demak 
E-mail:

PROSEDUR OPRASIONAL STANDAR


DALAM PENYIMPANAN BAHAN LAB. IPA

1. Bahan yang dapat bereaksi dg kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastik.
2. Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalm botol kaca.
3. Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam
botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan yang tidak mudah
rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol berwarna
bening.
4. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lainnya.
5. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat pula
menggunakan botol berkran. Pengambilan bahan kimia dari botol sebaiknya secukupnya
saja sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa bahan praktikum disimpam dalam
botol kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk menghindari rusaknya
bahan dalam botol induk karena bahan sisa praktikum mungkin sudah rusak atau tidak
murni lagi.
6. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing bahan.

Demak, 7 Juli 2021 Kepala


Lab,

Santi Kholisatul Ni’mah, S.Pd


PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. Tambak Seklenting Wedung - Demak 
E-mail :

PROSEDUR OPRASIONAL STANDAR

DALAM PENATAAN DAN PENYIMPANAN ALAT / BAHANLAB. IPA


1. Penataan dan penyimpanan alat dan bahan didasarkan pada Keadaan laboratorium yang
ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, dan keadaan alat/bahan.
2. Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan dicapai, keamanan
dalam penyimpanan dan pengambilannya.
3. .Keadaan Alat dan Bahan Berdasarkan Kondisi :
a.Alat .
Alat dapat dikelompokkan atas jenis alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa sering alat
tersebut digunakan, atau jenis percobaan.
b.Bahan/Zat .
Bahan dapat dikelompokkan pada jenis bahan ( fasa/wujud zat, sifat asam basa dari
zat), seberapa bahaya bahan tersebut, dan seberapa sering bahan tersebut
digunakan.
Dasar dari Penyimpanan Alat yaitu : Jenis Alat Misalnya Gelas Kimia, Corong,
Cawan Petri, Lumpang dan Alu Jenis Bahan Pembuat Misalnya Kaca, Porselin,
Logam dan Kayu Percobaan Misalnya Laju Reaksi, Kesetimbangan, Anatomi,
Ekologi Seberapa sering alat digunakan Yang sering digunakan : Gelas kimia
Yang jarang digunakan : lumpang & Alu Dasar Penyimpanan Bahan Wujud
Bahan : Padat dan Cair Sifat Bahan : Asam dan Basa Sifat Bahaya : Korosif,
Racun, Mudah Terbakar dll Seberapa sering digunakan.
4. Sistem dalam penyimpanan alat dan bahan dapat didasarkan beberapa sistem yng dapat
dijadikan pedoman :
a. Sistem I yaitu berdasarkan pada :
Alat dan bahan praktek yang sering digunakan.
Alat dan bahan praktek yang boleh diambil sendiri oleh pemakai
Laboratorium
Alat dan bahan praktek yang harganya mahal
b. Sistem II yaitu berdasarkan pada :
Jenis Alat
Kelompok Percobaan Kelompok
Bahan Pembuat Alat
c. Sistem Penyimpanan Bahan Didasarkan pada :
Bahan yang sering dipakai
Bahan yang boleh diambil sendiri oleh pemakai Laboratorium
Bahan yang berbahaya / racun
Jumlah bahan yang disimpan
5..Langkah - Langkah Penyimpanan Alat dan Bahan
a.Bersihkan Ruang dan Penyimpanan Alat dan Bahan
b.Periksa data ulang alat dan bahan yang ada
c.Kelompokkan alat dan bahan yang ada berdasarkan pada keadaan alat dan bahan di atas
d.Penyimpanan dan penataan alat dan bahan disesuaikan dengan fasilitas Laboratorium,
keadaan alat dan bahan diatas.
e.Hal - Hal yang Perlu Diperhatikan dalam menyimpan Alat :
Bahan Dasar pembuatan alat
Bobot alat
Kepekaan alat terhadap lingkungan
Pengaruh alat yang lain
Kelengkapan perangkat alat dalam suatu set
f.Hal - Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyimpan Bahan
Wujud Zat : Padat Disimpan terpisah dari cair
Konsentrasi Zat : Konsentrasi yang pekat disimpat terpisah dan khusus , misalnya HCL
pekat
Bahaya dari zat : Zat yang berbahaya tidak disimpan diatas ( lebih tinggi dari
badan)
Label : Semua wadah yang berisi bahan / zat kimia harus diberi label Kepekaan Zat
terhadap cahaya : zat yang peka terhadap cahaya disimpan
dalam botol cokelat
Kemudahan Menguap : zat yang mudah menguap disimpan ditempat yang dingin
dan sejuk serta hindarkan dari cahaya langsung
Larutan Indikator disimpan dalan botol tetes (botol kecil yang dilengkapi dengan pipet
tetes pada sumbatnya.)
6.Pemeriksaan Alat dan Bahan
a.Bersihkan botol bahan / zat
b.Periksa labelnya dan jika sudah agak rusak segera ganti dengan yang baru
c.Bersihkan alat dan periksa apakah alat ini masih berfungsi/tidak, untuk alat gelas apakah
ada/tidak yang retak.
d. Jika ada yang tidak berfungsi atau retak, pisahkan.

Gambar. Penataan alat dan bahan yang baik dengan yang tidak baik di
Laboratorium

Demak, 7 Juli 2021


Kepala Lab,

Santi Kholisatul Ni’mah, S.Pd


PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. Tambak Seklenting Wedung - Demak 
E-mail :

PROSEDUR OPRASIONAL STANDAR

DALAM MENGINVENTARIS ALAT DAN BAHAN

1. Pemberian Klasifikasi dan Kode Barang Inventaris


Tujuan pemberian klasifikasi dan kode barang inventaris adalah untuk memudahkan
mengontrol keadaan barang. untuk barang pada umumnya diberi kode dalam bentuk angka
numerik yang tersusun menurut pola tertentu. Kode ditempelkan pada tempat penyimpanan
alat atau bahan (Rak, Almari, Laci) gunanya untuk membantu mempercepat pengambilan alat
dan bahan.
2. Pengelompokan Inventaris
Untuk memudahkan inventaris, alat dan bahan dikelompokkan berdasarkan sifat dan
karakteristiknya masing-masing. Berikut ini contoh pengelompokan alat dan bahan. Macam-
macam alat:
a. Alat ukur, seperti thermometer, jangka sorong, gelas ukur, stopwatch, mikrometer sekrup,
dsb.
b.Alat dari gelas, seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus, dsb. c.Alat bantu
proses percobaan seperti pinset, gunting dan pembakar bunsen/spiritus, mortar dan alu.
d.Alat-alat kayu, seperti statip buret, penjepit tabung reaksi, dsb. e.Alat-alat
mesin, seperti genset, mesin pompa vakum, pompair, dsb.
f.Alat-alat plastik, seperti botol semprot, botol reagen, slang, suntikan plastik (siring).
g.Alat-alat karet, seperti slang karet, sumbat botol, pipet tetes, sarung tangan.
h.Perlengkapan pendukung (perkakas) yang diperlukan selama bekerja di laboratorium IPA,
seperti : alat pemadam kebakaran, kotak pertolongan pertama lengkap dengan isinya, alat
kebersihan.
Bahan-bahan kimia di laboratorium dapat dikelompokkan menjadi:
a.Bahan yang mudah terbakar, seperti fosfor, karbondisulfida dan senyawa organik yang
mudah menguap.
b.Bahan yang bersifat racun, seperti anilin, benzena, uap brom, uap raksa, toluene. c.Bahan
yang mudah meledak, seperti Hidrogen peroksida (pekat), asam perklorat (dalam
pemanasan), logam natrium bila bereaksi dengan air.
d.Bahan yang bersifat korosif, seperti NaOH, KOH, HCl, H2SO4, fenol.
e.Bahan yang dapat mengoksidasi, seperti KMnO4, KClO3, K2CrO4, H2O2 encer.
f.Bahan yang bersifat mengiritasi, seperti
Padat Cair Gas
NaOH H2SO4 Cl2
KOH Br2 NO2
CaCl2 Asam
sitrat
3. Pengisian Alat dan Bahan Inventaris
untuk memberikan informasi tentang barang inventaris yang dicatat selengkap mungkin,
berbagai format dokumen/alat inventaris telah dikembangkan dan untuk digunakan.

Demak, 7 Juli 2021


Kepala Lab,

Santi Kholisatul Ni’mah, S.Pd


PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. Tambak Seklenting Wedung- Demak 
E-mail:

FORMULIR PEMINJAMAN ALAT

Nama peminjam : …………………………………………………..


NIS/NIP : …………………………………………………..
Alat yang dipinjam : ……………………………………………….….
……………………………………………….….
………………………………………………..…
………………………………………………..…
…………………………………………………...
Untuk keperluan : …………………………………………………..
Rencana tanggal pengembalian : …………………………………………………..
Pengembalian alat yang dipinjam harus dalam kondisi utuh sebagaimana saat peminjaman. Jika
ada kerusakan karena kelalaian dan penggunaan diwajibkan untuk memperbaiki (jika
memungkinkan)/menggantinya sehingga alat tersebut berfungsi kembali sebagaimana mestinya.

Demak, …………………………… Peminjam Pemberi izin


Penerima Pengembalian

(............................................ ) (........................... ) (............................. )


PENUTUP

PK GURU dengan tugas tambahan kepala laboratorium/bengkel dilakukan untuk melihat kinerja guru
dalam melaksanakan tugas tambahannya, yaitu melaksanakan pengelolaan laboratorium atau bengkel
untuk praktikum pembelajaran sebagai pelaksanaan tugas lain, selain pembelajaran. Hasil PK GURU
tugas tambahan selanjutnya digunakan untuk peningkatan karier (naikjenjang pangkat dan jabatan
fungsionalnya setingkat lebih tinggi atau jabatan lain sebagai tugas tambahan guru) membantu guru
dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya pada kompetensi tertentu sesuai keperluan.
Dengan demikian diharapkan guru akan mampu berkontribusi secara optimal dalam upaya peningkatan
kualitas pembelajaran peserta didik dan sekaligus membantu guru dalam pengembangan karirnya sebagai
seorang yang profesional. Jadi, PK GURU merupakan bagian dari proses untuk meyakinkan semua pihak
bahwa setiap guru adalah seorang yang profesional, dan peserta didik dapat memperoleh kesempatan
terbaik untuk dapat berkembang sesuai kapasitas masing-masing. Pelaksanaan terintegrasi antara PK
GURU dan PKB akan menciptakan guru yang mempunyai motivasi tinggi, berdedikasi tinggi, terampil
dalam membangkitkan minat peserta didik untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
memiliki integritas kepribadian yang tangguh untuk berkompetisi di era global. Diharapkan pedoman
pelaksanaan PK GURU ini dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan PK
GURU.
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. Tambak Seklenting Wedung– Demak ✉
E-mail :

BAB II

MATRIKS PROGRAM / KEGIATAN


KEPALA LABORATURIUM
SMP N 3 SATU ATAP WEDUNG
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
BULAN
NO. KEGIATAN JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMEBR DESEMBER
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Program Perencanaan
2 Menyusun program kerja Tahunan
3 Menyusun Jadwal program Kerja
4 Menyusun Jadwal Program Tahunan
5 Menyusu jadwal kegiatan
6 Menyusun program kebutuhan
7 Ceking Alat
8 Pengadaan Alat dan bahan
9 Pemeliharaan alat dan bahan
10 pengorganisasian dan
11 pembagian tugas
12 Menyusun Struktur Organisasi
13 Menyusun pemberian tugas guru
14 Pelaksanaan kbm
15 Persiapan alat dan bahan yang
BULAN
NO. KEGIATAN JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMEBR DESEMBER
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
dibutuhkan
16 Uji coba praktikum
17 Memberikan petunjuk prosedur
praktikum
18 Pelaksanaan kegiatan
19 Menyusun Laporan kegiatan
20 Mengisi buku Administrasi
laboratorium
21 Membersihkan dan mengisi alat
dan bahan
22 Melaksanakan K3
23 Administrasi laboratorium
24 Pengisian buku penerimaan
25 Mengisi buku Pembelian
26 mengisi buku stok barang
27 Mengisi Buku Penerimaan barang
28 Mengisi buku kegiatan laboratorium
29 Mengisi buku Notulen Rapat
30 Buku Pembinaan dan buku tamu
31 Pengembangan
32 Mengikuti Diklat laboratorium
33 Melaksanakan kerja sama dengan
perguruan tinggi
34 Perbaikan perbaikan
35 Jas lab/pakain praktek

Mengetahui, Demak, 7 Juli 2021


Kepala SMPN 3 Satu Atap Wedung Kepala Laboraturium IPA

Eko Ambarwati , S,Pd.SD Azzahrotul Fadhilatul Husna, S.Pd


NIP. 19701001 199903 2 003
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 SATU ATAP WEDUNG
Jln. Tambak Seklenting Wedung - Demak 
E-mail :

TATA TERTIB DIDALAM LABORATURIUM


1. Siswa tidak diperkenankan masuk kedalam laboraturium tanpa seijin guru.
2. Alat dan bahan yg ada di dlm laboraturium tdk diperkenankan untuk diambil keluar tanpa seijin guru.
3. Guru yang akan menggunakan ruang laboratorium harap memberitahukan tiga hari sebelumnya.
4. Semua pengguna Ruang Lab IPA wajib menjaga diri dan berhati-hati dalam penggunaan alat-alat
yang ada diruang Laboratorium IPA.
5. Semua pengguna diharapkan ikut menjaga dan merawat seluruh peralatan dan
perlengkapan yang ada diruang Lab. IPA.
6. Di dalam ruang Lab. IPA., jika terdapat kerusakan pada peralatan dan perlengkapan di ruangan,
harap segera melaporkan kepada pengelola ruang lab. IPA.
7 Di larang membawa makanan dan minuman kedalam ruang Lab. IPA.
8. Semua pengguna ruang Lab. IPA wajib ikut, menjaga kebersihan ruang laboratorium IPA.
9. Setelah selesai percobaan, alat-alat harus dikembalikan ke tepat semula dlm keadaan bersih dan kering.
10. Buanglah sampah pada tempatnya, jangan pada bak cuci.
11. Sebelum meninggalkan laboraturium, meja pratikum harus dalam keadaan bersih, kran air dan gas
ditutup dan kontak listrik dicabut.
12. Dilarang menggunakan ruang Lab. IPA untuk kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan fungsi
ruang Lab. IPA sebagaimana mestinya.

Demak, 7 Juli 2021


Mengetahui,
Kepala SMPN 3 Satu Atap Wedung Kepala Laboraturium

Eko Ambar Wati, S.Pd. Sd Santi Kholisatul Ni’mah, S.Pd


NIP. 19701001 199903 2 003

Anda mungkin juga menyukai