RUMAH SAKIT
BHAKTI MULIA
EVALUAS! PEMANFAATAN FORMULARIUM
DI RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
TH 2022
Latar Belakang:
Formularium Rumah Sakit (FRS) adalah daftar obat yang terseleksi dan digunakan
sebagai pedoman dalam peresepan dokter di rumah sakit. Kepatuhan peresepan
berdasarkan FRS dapat meningkatkan kualitas layanan dan ketersediaan obat bagi
pasien serta memberikan gambaran kualitas layanan terapi yang diberikan. Penelitian
ini bertujuan untuk melihat gambaran kepatuhan peresepan obat terhadap Formularium
di RS Bhakti Mulia
Formularium RS Bhakti Mulia diberlakukan sejak tahun 2011 dan sampai tahun 2022 int
sudah mengalami lima kali revisi. Salah satu masalah obat yang dialami rumah sakit ini
adalah pemanfaatannya kurang optimal, baik pada peresepan dokter maupun dalam
perencanaan obat. Agar dokter dapat tetap konsisten memantaatkan formularium
dalam penulisan resep, maka sistem formularium harus dikelola dengan optimal.
Monitoring dan evaluasi pemanfaatan formularium belum dilakukan secara optimal
Tujuan:
4.Untuk mengevaluasi pemantaatan dan kesesuaian obat dengan formularium RS
Bhakti Mulia
2. Mengetahui peran PFT/IFRS dalam melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan
formularium serta peran dokter dalam memanfaatkan formularium RS Bhakti Mulia
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
rancangan penelitian studi kasus. Instrumen penelitian berupa formularium rumah sakit,
daftar usulan pengadaan obat, dan pedoman wawancara mendalam
Evaluasi
(Tahun Rajal Ranap
[2011 80 75
2012 80 85
2013 80 80
[2014 85 80
2015 80 80
2016 85, 75
[2017 90 75
[2018 90) 80
2019 95 80
2020 95, 85
2021 95, 90,
2022 95" 90°
NOTE ** = Data sampai September 2022
31, Alpda K.S. Tubun No. 79 Jakarta - 11410
‘TELP. (021) 548 1625 (Hunting) FAX. (021) 533 1544
Email: rs. bhaktimulla@yahoo.co.idHasil
Rata-rata pemanfaatan formularium tahun 2022 untuk pasien rawat inap adalah 90%.
dan pasien rawat jalan 95 % . Berdasarkan wawancara mendalam dengan informan
Monitoring dan evaluasi pemanfaatan formularium belum dilakukan secara optimal.
Dokter belum sepenuhnya menerapkan formularium. Kesimpulan:Pemanfaatan
Formularium RS Bhakti Mulia belum optimal. Beberapa obat diadakan diluar
formularium, Monitoring dan evaluasi belum dilakukan optimal oleh PFT/IFRS. Dokter
belum memanfaatkan pengggunaan formularium secara optimal ketika meresepkan
obat di karenakan ketika di rawat inap beberapa pasien jaminan tertentu ( umum atau
asuransi ) sesuai dengan klinis nya harus di resepkan di luar formularium,karena
kebutuhan obat tidak tersedia sesuai formularium yang ada di RS Bhakti Mulia
Untuk Rawat Jalan Dokter sudah maximal meresepkan sesuai formularium,karena
Pasien rawat jalan kita BPJS, sehingga peresepannya di sesuaikan dengan Fornas
maupun E-Catalog,sehingga formularium RS mengacu kepada kebutuhan peresepan
Pasien BPJS yang berdasarkan Fornas maupun E-Catalog.
Evaluasi
*-Terus dilakukan monitoring peresepan pasien rawat jalan dan rawat inap
2.Mengingatkan dan sosialisasi Formularium RS secara berkecinambungan kepada
para Dokter
3-Evaluasi penggunaan obat berdasarkan terapi dan pemakaiannya,apakah perlu
ditambahkan untuk rencana Formularium RS selanjutnya
4 -Revisi Formularium RS sesuai kebutuhan trend terapi pengobatan dan kunjungan
pasien
Sekertaris KfiT,
oe
SR,
LQ
SS
Apt ida Widiasiu’S Yam
}