BAB III
TINJAUAN KHUSUS
produksi dan pengawasan mutu yang bertujuan untuk menjamin obat dibuat
secara konsisten, memenuhi persyartan yang ditetapkan dan sesuai dengan
tujuan penggunaanya.
3.4.1. Manajemen Mutu
Suatu aspek fungsi manajemen yang menentukan dan
mengimplementasikan kebijakan mutu. Kebijakan mutu adalah
pernyataan formal dari manajemen puncak suatu industri farmasi dan
menyatakan arahan serta komitmen terhadap mutu produk unsur dasar
manajemen mutu adalah :
a. Suatu infrastruktur atau sistem mutu yang tepat mencakup struktur
organisasi, prosedur, proses, dan sumber daya.
b. Tindakan sistematis untuk mendapatkan kepastian dengan tingkat
kepercayaan tinggi, sehingga produk atau jasa pelayanan yang
dihasilkan akan selalu memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan. Keseluruhan tindakan tersebut disebut pemastian mutu,
untuk menjamin mutu produk.
Tidak hanya mengandalkan pelulusan dari serangkaian pengujian :
1) Dibangun sejak awal kedalam produk tersebut
2) Mutu obat sangat dipengaruhi oleh proses pembuatan dan
pengawasan mutu, bangunan dan peralatan serta semua personil
yang terlibat.
3) Dibuat dalam kondisi yang dikendalikan dan dipantau dengan
cermat agar obat yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan.
Pengakuan Mutu produk di tandai dengan kepemilikan sertifikat
mulai dari sertifikat pelaksanaan industri maupun sertifikat CPOB
dan CPOTB. PT. Prima Medica Laboratories memiliki sertifikat
pelaksanaan industri yang masih berlaku dan memiliki sertifikat
CPOB untuk sediaan injeksi volume besar nonbetalaktam, injeksi
volume kecil non betalaktam, kapsul keras antivirus, kapsul keras
nonbetalaktam, semisolid non betalaktam, serbuk steril nonbetalaktan
untuk injeksi, tablet biasa dan tablet salut antivirus. Sertifikat CPOB
berlaku selama 5 tahun dan jika masa sertifikat sudah habis maka
dilakukan resertifikasi.
52
50
3.4.2. Personalia
Sumber daya manusia sangat penting dalam pembentukan dan
penerapan system pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan
obat yang benar. Oleh sebab itu industri farmasi bertanggung jawab
untuk menyediakan personil yang terkualifikasi dalam jumlah yang
memadai untuk melaksanakan semua tugas. Tiap personil hendaklah
memahami tanggung jawab masing-masing dan dicatat. Seluruh
personil hendaklah memahami prinsip CPOB serta memperoleh
pelatihan awal dan berkesinambungan termasuk instruksi mengenai
hygiene yang berkaitan dengan pekerjaannya.
PT. Prima Medika Laboratories memiliki 7 departemen dalam
menjalankan kegiatan perusahaan Setiap karyawan harus memiliki
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang memadai untuk
menjalankan tanggung jawabnya masing-masing. Mereka harus
memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik dalam melaksanakan
tugasnya, hal ini dapat diketahui dari pemeriksaan kesehatan yang
rutin dilakukan. Mereka juga hendaknya memiliki sikap dan
kesadaran yang tinggi untuk menerapkan CPOB dalam melaksanakan
setiap pekerjaan.
Dalam menciptakan hubungan yang harmonis, sehat, efektif dan
efisien antara pengusaha dan karyawan serta meningkatkan kinerja
53
karyawan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan dan
kesejahteraan karyawan, maka dibuat suatu peraturan perusahaan
yang bertujuan untuk:
1. Mempertegas hak-hak dan kewajiban pengusaha dan karyawan
serta timbal balik untuk membina hubungan kerja yang sehat
dalam PT. Prima Medika Laboratories Menetapkan syarat-syarat
kerja bagi karyawan
2. Mengatur tata kerja penyelesaian perselisihan antara pengusaha
dan karyawan baik yang diakibatkan oleh perbedaan pendapat atau
50
operasi yang benar. Tata letak dan desain ruangan harus dibuat
sedemikian rupa untuk memperkecil risiko terjadi kekeliruan,
pencemaran silang, penumpukan debu atau kotoran, dan dampak lain
yang dapat menurunkan mutu obat. Secara umum persyaratan
bangunan menurut CPOB :
a. Letak bangunan hendaklah sedemikian rupa untuk mencegah
terjadinya pencemaran dari lingkungan sekelilingnya, seperti
pencemaran dari udara, tanah dan air, maupun dari kegiatan
industri lain yang berdekatan.
b. Bangunan dan fasilitas hendaklah dikonstruksi dilengkapi dan
dirawat agar memperoleh perlindungan maksimal. Bangunan dan
faslitas hendaklah dirawat, dibersihkan dan bila perlu didisinfeksi
susuai prosedur tertulis rinci.
c. Seluruh bangunan dan fasilitas termasuk area produksi,
laboratorium area penyimpanan koridor dan penyimpanan
koridor dan lingkungan sekeliling bangunan hendaklah dirawat
dalam kondisi bersih dan rapih. Kondisi bangunan hendaklah
ditinjau secara teratur dan diperbaiki dimana perlu perbaiakan
55
serta perawatan bangunan dan fasilitas hendaklah dilakukan hati-
hati agar kegiatan tersebut tidak memengaruhi mutu obat.
d. Dalam menentukan rancang bangun dan tata letak hendaklah
dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Kesesuaian dengan
dengan kegiatan lain yang mungkin dilakukan didalam sarana
yang sama atau sarana yang berdampingan.
e. Tata letak ruang yang sama sedemikian rupa untuk
memungkinkan kegiatan produksi dilaksanakan didaerah yang
letaknya diatur secara teratur dan berhubungan mengikuti urutan
tahap produksi dan menurut kelas kebersihan yang disyaratkan,
luasnya ruang kerja yang memungkinkan penempatan peralatan
dan bahan secara teratur serta terlaksananya kegiatan, kelancaran
alur kerja, komunikasi, dan pengawasan yang efektif pencegahan
penggunaan kawasan industri sebagai lalu lintas umum.
50
50
50
50
50
selaput.
1. Proses Produksi Injeksi
Serah terima bahan kemas sesuai dengan PO (Packaging
order) kemudian masuk ke proses Washing atau pencucian
(persiapan I) Washing dimulai setelah semua parameter
pemeriksaan IPC telah dilaksanakan, kemudian bahan kemas
disterilisasi di oven pharma dengan suhu 190 °C selama 3 jam 45
menit, kemudian sterilisasi peralatan (Baju, sarung tangan, dan
sepatu white, beker, sendok, dan peralatan lain) pada Autoklaf
Fedegari dengan suhu 121 °C selama 35 menit. Sedangkan untuk
Bahan baku diserah terima dari Gudang Bahan Baku (GBB)
sesuai dengan BPO (Bulk Production Order) Bahan baku
dimasukan ke ruang penimbangan (White area) melalui passbox,
IPC sampling Water For Injection (WFI) yang akan dipakai untuk
pemeriksaan endotoksin dan bioburden, kemudian masuk ke
proses timbang bahan baku, (Proses timbang dilakukan diruang
timbang steril oleh produksi didampingi IPC, Bahan Baku (BB)
yang ditimbang harus sesuai dengan BPO yang tertera pada
weight ticket. Sebelumnya dilakukan sanitasi ruangan, bagian
produksi persiapkan semua peralatan, change part mesin, filling
rota, sanitasi ruangan, alat dan mesin, Pengecekan Bahan Baku
(Laporan Sampling Analisa (LSA), Laporan Penerimaan Barang
(LPB), BB, Reassay, expired date (ED), kode BB), pengecekan
line clereance. Kemudian ke proses mixing, BB yang telah
ditimbang dimasukan kedalam ruang mixing dilakukan sesuai
yang tertera di BPO, kemudian bulk mixing difiltrasi dengan
filter 0,2 m, proses dapat dilanjutkan jika sudah mendapat
persetujuan IPC, kemudian produksi melakukan set mesin untuk
tinggi dan volume ampul , lalu masuk ke proses filling IPC
melakukan pengecekan mesin dan setting mesin dengan
parameter pengecekan tinggi, volume dan kebersihan ampul
74
50
50
50
50
tujuan pemakaiannya.
Ruang lingkup QA mencakup:
a. Review & Release
Sebelum melakukan release produk, QA memastikan /
mereview melalui BPO yang telah di isi oleh operator produksi
terkait pengisian, waktu kerja dan penyimpangan, setelah
verifikasi selesai dan semua record sudah di review. Dikatakan
output release jika finishing Product sesuai dengan BPO.
b. Penanganan Deviasi
Deviasi merupakan semua kondisi yang tidak sesuai
dengan prosedur atau persyaratannya baik secara internal maupun
regulatory. Deviasi dibagi menjadi empat macam yaitu:
1. Minor Deviation adalah ketidak sesuaian CPOB yang tidak
berdampak pada kualitas produk tetapi harus dilakukan
perbaikan dan pencegahan sesuai dengan batas waktu yang
telah di tetapkan. Contoh : Kesalahan pencatatan informasi di
log book.
2. Mayor Deviation/ kemungkinan dapat berpengaruh ke
kualitas produk dan status registrasi, amaka harus di lakukan
kajian resiko beserta perbaikan dan pencegahan dengan cepat.
3. Kritikal (Pelanggaran berat) 79
Temuan yang berdampak kritis dan membahayakan pasien
pengguna obat. Memerlukan tindakan perbaikan dan
pencegahan segera dan dilaporkan bila tindakan perbaikan dan
pencegahan telah selesai di laksanakan. Dikategorikan kritikal
apabila mencakup :
Bersifat sistemik yang berpengaruh kepada produk
sehingga mengancam kesehatan manusia
Pola teridentifikasi dan Terkait proses utamanya pada
aspek system manajemen mutu validasi, tata udara dan
sistem pengolahan air.
c. Penanganan Customer Complain
50
b. Kimiawi
c. Mikrobiawi
d. Penampilan Produk
2. Farmakologis dan Efek Samping
Yaitu keluhan yang berkaitan dengan reaksi produk yang
merugikan, seperti:
a. Reaksi Alergi
b. Reaksi Tidak Manjur
c. Reaksi Yang Membahayakan Kesehatan
Penanganan dilakukan dengan membuat catatan tertulis
86
mengenai semua keluhan dan ditangani oleh orang yang
bersangkutan kemudian dilakukan investigasi dan evaluasi dengan
meninjau seluruh informasi yang masuk, melakukan pengujian
terhadap bets produk tersebut dan bets lainnya serta meneliti kembali
data dan dokumentasi yang berkaitan. Tindak lanjut yang diambil
atas dasar hasil evaluasi dan penelitian tersebut berupa tindakan
perbaikan yang diperlukan, penarikan kembali bets obat jadi tersebut.
Hasil pelaksanaan penanganan keluhan, laporan, penelitian dan
tindak lanjut yang diambil dicatat dan dilapokan kepada pejabat
pemerintah yang berwenang. PT. Prima Medika Laboratories juga
menerima obat kembalian yang mengalami kerusakan, masalah
keabsahan atau sebab lain mengenai kondisi obat, wadah atau
kemasan. Obat kembalian akan diperiksa untuk mengetahui faktor
penyebabnya. Obat kembalian dapat digolongkan menjadi:
1. Obat kembalian yang masih memenuhi spesifikasi dan dapat
digunakan
2. Obat kembalian yang masih dapat diolah kembali
3. Obat kembalian yang tidak dapat diolah kembali.
Untuk obat kembalian yang tidak dapat diolah kembali
hendaknya dimusnahkan. Pelaksanaan terhadap obat kembalian
dicatat, dilaporkan dan dibuat berita acara pemusnahan yang
ditandatangani oleh pelaksana pemusnahan dan saksi.
PT. Prima Medika Laboratories terdapat sampel pertinggal
yang dapat digunakan untuk pengujian produk kembalian dan
50