PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, serta
penanganan dalam dunia industri yang sangat ketat saat ini, maka setiap generasi
baru harus mampu menyesuaikan dan mengembangkan diri terhadap lingkungan
yang akan dihadapkannya dengan cara membekali diri dengan pendidikan.
Atas dasar alasan tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan
mengadakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi para siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang dimaksudkan agar terciptanya peningkatan mutu sekolah
kejuruan . Siswa dan siswi diharapkan dapat menerapkan teori-teori ilmiah yang
diperoleh dari bangku akademis untuk melihat, menganalisis, memecahkan
masalah, dan mempraktikkan kemampuan yang ada serta memperoleh
pengalaman di lapangan yang berguna dalam perwujudan pada dunia kerja yang
akan dihadapinya nanti.
Pada kesempatan ini, kami melaksanakan PKL di PT. Hexpharm Jaya
Laboratories, Tbk. yang bergerak dalam bidang pengembangan, produksi, dan
pemasaran obat. Yang mana hal tersebut sejalan dengan bidang akademis yang
kami tekuni di bangku sekolah yaitu farmasi industri. Diharapkan kami dapat
menyerap dan mengimplementasikan teori-teori yang didapat selama kegiatan
PKL pada masa yang akan datang.
1
5. Sebagai studi banding antara pelajaran yang didapat di sekolah dengan
kenyataan yang ada di dunia industri.
6. Mengenal dunia industri baik segi fisik maupn mental agar siswa siap untuk
terjun kelapangan kerja.
2
BAB II
URAIAN UMUM
3
Kesehatan Republik Indonesia saat itu, dr. Endang R. Sedyaningsih, MPH.,
Dr.PH.
Dengan berdirinya plant baru diharapkan semakin meneguhkan komitmen
jangka panjang PT. Hexpharm Jaya Laboratories di Cikarang untuk berperan aktif
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengadaan obat yang
berkualitas dengan harga terjangkau sehingga dapat memenuhi kebutuhan obat di
Indonesia.
4
Secara keseluruhan, struktur organisasi PT. Hexpharm Jaya Laboratories dapat
dilihat pada bagan berikut :
5
Secara umum, tugas seorang wakil manager adalah mengkoordinir dan
mengelolasi stem Manajemen Mutu yang efektif, meliputi keseluruhan PT.
Hexpharm Jaya sesuai arahan Direktur dan sesuai dengan Kebijakan Mutu dan
Prosedur sebagaimana tercantum dalam Quality Manual dan Prosedur yang
dimiliki.
Adapun tanggung jawab seorang wakil manager adalah :
1. Memastikan proses-proses dan dokumentasi yang diperlukan dalam sistem
manajemen mutu telah ditetapkan, dilaksanakan, dan dipelihara dalam organisasi.
2. Melaporkan kepada manajemen puncak tentang kinerja system mutu dan
kebutuhan-kebutuhan untuk melakukan penyempurnaan.
3. Meningkatkan kepedulian dan kesadaran karyawan tentang pentingnya
memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan serta perundang-undangan yang
berlaku.
4. Membina hubungan dengan pihak-pihak luar dalam kaitannya dengan sistem
manajemen mutu
6
(kesejahteraan karyawan) yang mendukung produktivitas dan efektivitas serta
memonitor pelaksanaan kebijakan kepersonaliaan yang telah ditetapkan.
7
• Uji stabilitas
Uji stabilitas dilakukan bertujuan untuk menentukan kestabilan suatu
produk jika disimpan dalam jangka waktu yang lama. Jangka waktu
pengujiannya memiliki aturan pada tahun pertama diuji selama 3 bulan
sekali, pada tahun ke-2 pengujian dilakukan selama 6 bulan sekali, tahun
ke -3 sampai dengan ED+1 tahun diuji selama 1 tahun sekali disimpan
pada suhu (30oC±2oC) dan RH terkondisi (75%±5%). Tujuannya untuk
memastikan semua sampel stabilita masih dalam syarat ketentuannya dan
untuk memperpanjang ED jika kadar dan kondisinya masuk kedalam
syarat.
• Compliance
Melakukan penyesuaian dengan compendial/referensi yang terbaru
mencakup metode analisa, instruksi kerja, spesifikasi produk, dan form
analisa serta dokumen yang terkait CPOB lainnya.
4. Plant Manager
Bertanggung jawab dalam mengkoordinir penyusunan program kerja
seluruh bagian di pabrik dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada dan
melakukan evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai.
Kewenangan yang dimiliki digunakan dalam memberikan masukan kepada
manajemen tentang pengembangan fasilitas pabrik yang mendukung investasi
jangka panjang.
8
pencarian sumber-sumber dana potensial dalam rangka menunjang ketersediaan
dana.
6. Accounting Manager
Bertanggung jawab terhadap pengawasan aktiva perusahaan, tax planning
dan penerapan standar akuntansi keuangan sehingga dihasilkan laporan keuangan
yang tepat, akurat, dan tepat waktu.
Kewenangan yang dimiliki digunakan dalam mengkoordinir pembuatan,
pemeriksaan laporan keuangan berdasarkan data-data yang akurat, pembuatan
taxplanning serta laporan pajak secara periodik.
8. Asisstant QMR
Membantu QMR dalam melaksanakan, memelihara dan mengembangkan
Sistem Manajemen Mutu.
9. PPIC Manager
Bertanggung jawab terhadap perencanaan kegiatan produksi,perhitungan
kebutuhan bahan penunjang produksi, monitoring,terhadap realisasi produksi
hingga pengiriman finishedgoods.
Kewenangan yang dimiliki digunakan untuk menentukan tindakan terhadap
penyimpangan rencana produksi, tingkat inventory, dan pengiriman finished
goods.
9
Bertangung jawab terhadap realisasi dari rencana produksi yang telah
ditetapkan mulai dari persiapan yang perlu dilakukan hingga memenuhi
spesifikasi serta tepat waktu dan penanganan terhadap NC product.Kewenangan
yang dimiliki digunakan dalam menentukan tindakan intern terhadap
penyimpangan dari rencana produksi, memberi keputusan tindak lanjut dari NC
product.
2. 4. 2 Misi
‘’ To build a healtier society through economical quality health product‘’.
‘’Membangun masyarakat yang sehat dengan produk yang ekonomis dan
berkualitas‘’.
2. 4. 3 Motto
‘’Komitmen total untuk kesehatan anda‘’.
10
BAB III
URAIAN UMUM
11
6.mengaturform coaching dan counselin, individual report-sosialisasi Protap/IK,
dan individual report-training CPOB.
12
berukuran ≥ 0,5 µm pada kondisi at rest. Efisiensi saringan udara 99,9% dan
pertukaran udara per jam > 20. Antara Kelas E dan Kelas F dipisahkan oleh ruang
buffer yang berfungsi untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi antar ruang.
Ruang buffer ini memiliki pintu ganda yang tidak boleh dibuka secara bersamaan
dan menggunaan sistem airlock.
Pakaian yang digunakan di area ini berupa baju dan celana panjang
terusan, yang dilengkapi dengan penutup kepala, masker, sepatu karet, sarung
tangan, ear protector untuk operator yang mengoperasikan mesin-mesin dengan
tingkat kebisingan yang cukup tinggi. Analisis mikrobiologi dilakukan pada
ruangan khusus dengan persyaratan kelas A dengan bangunan kelas C (dibawah
laminar air flow). Ruangan ini dipisahkan oleh ruang buffer, untuk menghindari
kontaminasi dari luar.
13
BAB IV
PEMBAHASAN
4. 1.1 Penimbangan
Penimbangan dilakukan di area logistik supply. Alur proses penimbangan yaitu :
• Reverensi penimbangan RM dari produksi ke logistik
• Jadwal penimbangan
• Pembuatan material (MI)
• Pengambilan bahan sesuai MI
• Bahan masuk ke area penimbangan melalui purchase
• Penimbangan RM dengan HEXIS
• RM disimpan di atas trolly yang telah beridentitas
14
• Pemeriksaan hasil timbang oleh supervisor timbang
• Serah terima oleh supervisor produksi dan supervisor penimbangan
Reservasi penimbangan diawali dengan supervisor produksi yang
menyerahkan PPI 1A (formula tablet plan) dan/atau 1B (formula tablet coating)
kepada logistik dan rencana produksi mengambil bahan yang telah ditimbang.
Proses reservasi menjadi acuan dalam pembuatan jadwal penimbangan. Kemudian
dilakukan pembuatan Material Issue (MI) oleh admin logistik yang disertai PPI
yang sudah direservasi. Bahan yang sudah tertera di MI diambil dan disiapkan
untuk ditimbang. Setelah bahan yang dibutuhkan terkumpul, bahan dimasukkan
ke dalam area penimbangan (kelas E) melalui pass box.
Penimbangan RM dilakukan dengan sistem HEXIS, yaitu barcode timbang
bahan tidak akan keluar apabila tidak ditimbang sesuai (jenis dan jumlah) dengan
data yang sudah di-input sebelumnya. Kemudian trolly berisi RM yang telah
beridentitas disimpan di area penyimpanan sesuai dengan line produksi tersebut.
Selanjutnya dilakukan serah terima oleh supervisor logistik kepada supervisor
produksi menggunakan handheld dengan cara scan barcode timbang oleh
supervisor produksi.
15
• Pembuatan Larutan Binder
Proses pembuatan larutan binder diawali dengan memasukkan bahan
pelarut terlebih Dahulu, kemudiam bahan pengikat dalam tangki stainless steel
dan diaduk dengan Menggunakan Ultra Turax hingga larut. Kemudian
ditambahkan bahan-bahan lain sesuai Yang tertera pada PPI, dan dilanjutkan
pengadukkan dengan Ultra Turax hingga homogen.Parameter kritisnya adalah
waktu pengadukan, kecepatan pengadukan, dan suhu dari Pelarut.
• Granulasi Basah
Pencampuran kering ditambahkan larutan binder ke dalam Super Mixer
secara Melalui corong. Kemudian aduk dengan setting-an impeller/agitator dan
chopper sesuai Dengan yang tertera pada PPI hingga menghasilkan massa granul.
Massa granul basah Ditampung dalam container dan dipindahkan ke ruang drying.
Parameter kritisnya adalah Kecepatan impeller/agitator dan chopper (high
speed/low speed), waktu pengadukan, dan Amperemeter agitator.
Catatan : Semua bahan yang dimasukkan ke dalam mesin, barcode
timbang tiap bahan diparaf oleh operator dan ditempel pada PPI. Paraf barcode
timbang berfungsi untuk memastikan bahwa semua bahan telah dimasukkan
dengan benar sesuai dengan yang Tertera pada PPI.
• Pengayakan Basah
Pengayakan basah dilakukan apabila granul basah berbentuk bongkahan.
Granul Basah diayak menggunakan Oscilating Granulator (OG) Wet dengan
nomor mesh sesuai Yang tertera pada PPI. Parameter kritisnya adalah diameter
ayakan dan waktu pengayakan.Setelah semua proses selesai kemudian supervisor
mengecek dan menandatangani PPITermasuk pengecekan label yang digunakan
selama proses (dilakukan pada seluruh proses).
16
Gambar 4.4 Alat Compounding
17
Granul yang telah kering diayak menggunakan Oscilating Granulator (OG)
Dry Dengan nomor mesh sesuai yang tertera pada PPI. Granul hasil ayak
dimasukkan ke dalam Tumbling Mixer dengan menggunakan Vaccum Suction
Device (VSD).
4.1.5 Pencetakan
Setelah QC merilis massa siap cetak, maka proses selanjutnya yaitu
pencetakan. Operator mengambil massa siap cetak beserta dengan PPI di ruang
WIP dengan Pemantauan dan persetujuan supervisor. Pencetakan dilakukan
18
menggunakan mesin Rotary Tableting. Mekanisme kerja alat tableting yaitu
massa siap cetak yang dimasukkan Kedalam hopper/PIAB akan turun ke feeder,
kemudian serbuk akan mengisi dies, punch Atas dan bawah akan menekan serbuk
sampai menjadi tablet dengan kriteria yang telah Ditetapkan.
In Process Control (IPC) sebanyak 3 titik (awal, tengah, dan akhir proses).
Namun Diawal proses dilakukan pemeriksaan IPC awal, hal ini dilakukan untuk
memastikan tablet Yang akan dicetak sudah memenuhi spesifikasi yang tertera
pada PPI. Apabila IPC awal Sudah dilakukan dan tablet telah memenuhi
spesifikasi serta telah disetujui oleh supervisor, Maka proses dapat dilanjutkan.
Untuk bobot , ketebalan, dan kekerasan, pengecekan Dilakukan setiap 15 menit
sekali. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir defect apabila Terjadi
penyimpangan dalam pencetakan tablet. Tablet hasil cetak disampling sebanyak
100 Tablet yang dibagi waktu pengambilannya pada saat awal, tengah, dan akhir
proses untuk Pengecekan fisik oleh QC.
Hasil tableting diletakkan pada ruang WIP dengan label Identitas produk
‘tablet siap stripping’ untuk tablet plain dan diberi label identitas produk ‘tablet
core siap filco (film coating)’ atau ‘tablet core siap suco (sugar coating)’ untuk
Tablet coated. Tablet diletakkan pada kantong plastik dan dijadikan satu pada
tray. Untuk Tablet plain lanjut ke proses stripping, sedangkan tablet coated lanjut
ke proses penyalutan Tablet.
19
4.1.6 Coating (Untuk tablet coated)
Setelah QC merilis tablet siap filco (film coating) atau suco (sugar
coating), maka Proses selanjutnya yaitu penyalutan.
• Pembuatan Larutan Penyalut
Larutan penyalut dibuat dengan cara mencampurkan pelarut dan pewarna
di tangki Stainles steel, kemudian diaduk dengan menggunaan Ultra Turax sampai
larutan homogen.
• Penyalutan
Penyalutan dilakukan dengan menggunakan mesin Coating Pan. Tahap
penyalutan Yaitu, tablet core dimasukkan dalam pan kemudian dilakukan
pemanasan dengan setting-An mesin sesuai dengan yang tertera pada PPI.
Dilakukan pengecekan bobot tablet yang Telah dipanaskan, lalu penyemprotan
larutan penyalut, pengeringan, dan pendinginan.IPC dilakuakan diakhir proses
pada 3 titik (luar, tengah, dan dalam). Pengecekan Bobot juga dilakukan setiap 30
menit sekali dan dicatat hasilnya pada PPI. Proses Penyalutan merupakan proses
terakhir untuk pembuatan tablet coated, sehingga diakhiProses PPI yang sudah
diperiksa dan ditandatangan oleh supervisor akan diserahkan kepada Admin PPI
olah untuk dilakukan pengecekan ulang.
20
4.1.7 Proses Pengemasan
21
4.1.7.2 Pengemasan Sekunder
22
BAB V
KESIMPULAN
5. 1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di PT
Hexpharm Jaya Labolatories, penulis dapat mengetahui
5. 2 Saran
Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), kami
mendapatkan banyak sekali pelajaran serta pengalaman berharga. Dengan segala
kerendahan hati kami akan menyampaikan beberapa saran. Kami berharap
semoga saran-saran ini merupakan saran yang bisa membangun untuk pihak
industri dan pihak sekolah.
5. 2. 1 Saran untuk Pihak Sekolah
1. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan
terutama untuk pebinaan mental siswa/I.
2. Pemantauan terhadap siswa/I dalam menyusun laporan PKL agar lebih
ditingkatkan lagi untuk mencegah kekeliruan dalam penulisan laporan.
23