GAMBARAN UMUM
4
5
a. Manajemen Mutu
Untuk mencapai Visi tersebut PT. Gracia Pharmindo menetapkan
system manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 dan menetapkan
Kebijaksanaan mutu sebagai berikut :
1. Memenuhi persyaratan pelaggan untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3. Menghasilkan produk yang inovatif, bermutu dan aman dengan harga
kompetitif.
4. Melakukan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk,
pelayanan dan efektivitas penerapan Sistem Manajemen Mutu.
Adapun persyaratan yang ditetapkan PT. Gracia Pharmindo untuk
menjamin terlaksananya sistem penjaminan mutu di Gracia Pharmindo :
1. Menetapkan proses yang dibutuhkan untuk Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008 serta aplikasinya pada keseluruhan organisasi.
2. Menetapkan urutan dan interaksi antara proses didalam proses bisnis.
3. Menetapkan criteria melalui sasaran mutu dan metode0metode yang
dibutuhkan untuk menjamin efektivitas operational dan pengendalian
proses melalui prosedur, Protap dan Rencana Mutu.
4. Menjamin ketersediaan sumber daya dan informasi yang diperlukan
guna mendukung operasional dan pemantauan proses.
5. Memantau, mengukur jika dapat dilakukan dan menganalisa serta
menerapkan tindakan-tindakan yang diperlukan guna mencapai hasil-
hasil yang direncanakan dan peningkatan terus menerus dari proses-
proses yang ada.
6. Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
ditetapkan dan melakukan peningkatan terus menerus.
8
b. Personalia
PT. Gracia Pharmindo memiliki personalia dengan berbagai tingkat
pendidikan, keterampilan dan kemampuan sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing. Personalia bekerja sesuai kompetensi yang
dimiliki.
Seperti telah diatur dalam CPOB, maka setiap personil yang ada di
PT. Gracia Pharmindo harus sudah terkualifikasi dan dalam jumlah yang
memadai untuk dapat melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab
masing-masing. Tiap pegawai baru dibekali terlebih dahulu pengetahuan
mengenai CPOB. Training yang diberikan dilakukan secara
berkesinambungan baik kepada personil baru maupun yang sudah
bekerja lebih lama dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
keahlian, ketrampilan, serta sikap dan kesadaran tinggi untuk
mengaplikasikan CPOB dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
pada Drying bed untuk dikeringkan, sedangkan limbah cair akan tetap
diproses di bak Aeration untuk dialiri oksigen dengan bantuan Root
blower dengan tujuan oksigen tersebut akan digunakan oleh mikroba
berkembang biak pada tahap selanjutnya di Biological Clarifier, pada
tahap ini limbah ditambahkan mikroba dengan tujuan agar mikroba
dapat memakan zat kimia yang ada dalam limbah cair tersebut. Limbah
yang telah diproses tadi akan dilakukan sampling pada bak Control
point, kemudian limbah akan di saring dengan media Sand/Carbon
filter. Limbah yang telah difilter dilakukan sampling kembali, lalu limbah
berpindah ke bak Bio indicator yang berisi ikan, sebagai indicator
limbah cair apakah sudah bebas dari bahan kimia yang berbahaya bagi
ligkugan. Jika ikan dalam bak tersebut mati maka dapat disimpulkan
bahwa limbah cair tersebut masih mengandun bahan kimia berbahaya
bagi lingkungan, begitupun sebaliknya maka limbah cair tersebut dapat
dibuang ke lingkungan Karen telah danggap aman.Limbah padat
kemudian diserahkan kepada Badan Pengolahan Pemusnahan Limbah
Industri (BPPLI) untuk dimusnahkan.
2. Sistem pengolahan air
Sistem pengolahan air di PT. Gracia Pharmido (lihat pada lampiran)
diporesikan oleh bagian Departemen Teknik, dengan pemantauan
Departemen QA.Air yang beras dari tanah (Raw water) dipompa dan
ditampung di dalam bak, kemudian air difilter dengan menggunakan
Send filter bed dan Carbon filter bed lalu ditampung didalam bak 2
water treatment. Air yang telah ditreatment mengalir ke dua arah, arah
pertama air yang akan mengailr ke toilet, tempat wudhu dan ruang
pencucian produksi di filter sebanyak 2 kali dengan ukuran filter 10 µm
dan 5 µm. aliran yang kedua air dipompa untuk proses selanjutnya, air
akan di treatment 4 kali dengan menggunakan media Carbon filter bed
II, Cation bed I, Anion bed, dan Cation bed II. Air tersebut kemudian
disaring 2 kai dengan menggunaan filter 10 µm dan 5 µm, lalu air
mengalir ke bak penampungan persediaan di laboratorium dan ruang
11
d. Peralatan
Peralatan di PT. Gracia Pharmindo telah didesain sedemikian rupa
sehingga mudah dibersihkan. Proses pembersihan peralatan-peralatan
tersebut telah sesuai denga prosedur yang tertulis dan disimpan dalam
keadaan bersih dan kering. Semua peralatan khusus untuk pengolahan
bahan mudah terbakar atau bahan kimia dilengkapi dengan perlengkapan
elektris yang kedap eksplosi serta dibumikan dengan benar.
Baja tahan karat AISI (American Iron and Steel Institute) 304 yang
mengandung antara lain krom 18-20 % dan nikel 8-12% digunakan untuk
peralatan atau bagian peralatan yang tidak bersentuhan langsung dengan
bahan atau produk agar tidak menimbulkan reaksi, adisi atau absorbsi
yang dapat mempengaruhi identitas, mutu atau kemurnian diluar batas
yang ditentukan. Baja tahan karat AISI (American Iron and Steel Institute)
316 yang mengandung antara lain krom 16-18%, nikel 10-14% dan
molibden 2-3% dengan atau tanpa elektropolis pada umumnya digunakan
untuk pengolahan dan pengisisan produk steril dan non steril serta untuk
system pemipaan untuk air murni dan air untuk injeksi.
Peralatan satu sama lain ditempatkan pada jarak yang cukup untuk
menghidarai kesesakan serta memastikan tidak terjadi kekeliruan dan
campur baur produk. Tiap peralatan utama diberikan tanda dengan nomor
identitas yang jelas . Nomor ini dicantumkan didalam semua perintah dan
catatan bets untuk menunjukan unit atau peralatan yang digunakan pada
pembuataan bets tersebut kecuali bila peralatan tersebut hanya
digunakan untuk satu jenis produk saja.
f. Produksi
Produksi adalah semua kegiatan pembuatan mulai dari penerimaan
bahan awal, pengolahan sampai dihasilkan suatu produk akhir yang
memenuhi persyaratan. Pembuatan rencana proses produksi dan
pengawasan terhadap inventory pada PT. Gracia Pharmindo berada
dibawah tanggung jawab departemen MM (Material Management).
Production planning yang dibuat pada PT. Gracia Pharmindo dibuat dalam
skala Tahunan, bulanan, mingguan dan harian. Planing dibuat
berdasarkan demand plan yang telah dibuat dengan mempertimbangkan
forecast dari marketing. Pengadaan bahan awal hanya diperoleh dari
pemasok yang telah disetujui dan memenuhi spesifikasi yang relevan.
Pemeriksaan bahan awal PT. Gracia Pharmindo dilakukan oleh bagian
Departemen Mutu (QA/QC) berdasarkan spesifikasi yang ditentukan dan
dikarantina sampai diluluskan untuk dipakai. Tiap pengiriman atau bets
bahan awal diberi nomor rujukan yang akan menunjukkan identitas
14
j. Dokumentasi
Dokumentasi adalah bagian dari sistem informasi manajemen dan
merupakan bagian yang esensial dari pemastian mutu.Spesifikasi,
dokumen produksi induk/formula pembuatan, prosedur, metode dan
instruksi, laporan dan catatan harus bebas dari kekeliruan dan tersedia
secara tertulis.Struktur dokumentasi yang dipergunakan di PT. Ferron Par
Pharmaceuticals adalah FIS (Ferron Integrated System), Prosedur,
Dokumen pendukung dan Record.Setiap dokumen selalu ditandatangani
oleh personel yang membuat dan disetujui oleh bagian manager.Pada
dokumen juga tertulis tanggal efektif dokumen tersebut, revisi yang
keberapa dan hal-hal yang direvisi atau ditambahkan pada revisi
terakhir.Semua dokumen disiapkan, disetujui, disosialisasikan, direvisi,
didistribusi dan disimpan berdasarkan prosedur tertulis.
Seluruh catatan yang berhubungan dengan proses produksi suatu
batch akan disimpan dalam batch record. Batch record disimpan pada
ruangan bersama-sama dengan retained sample, dan disusun serta
dalam keadaan terkunci. Data hasil pengujian dari laboratorium, baik
kimia, mikrobiologi maupun IPC, dituliskan dalam lembar hasil uji
(LHU).Setiap penggunaan alat instrumentasi dan alat-alat lain untuk
pengujian laboratorium, personel yang bertanggung jawab mencatat
dalam logbook dan dibubuhi paraf.
k. Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak
Ferron Par Pharmaceuticals tidak hanya memproduksi produk
sendiri, tetapi juga menerima kontrak (toll in) dan memberi kontrak (toll
out) dengan perusahaan farmasi lainnya. Sebagai penerima kontrak FPP
terbuka terhadap audit dari pemberikontrak. Sebagai pemberi kontrak, PT.
Ferron Par Pharmaceuticals melakukan audit terhadap perusahaan
farmasi yang akan menerima kontrak. Audit dilakukan oleh bagian quality
yang berisi audit CPOB di perusahaan penerima kontrak tersebut, audit
yang dilakukan meliputi audit terhadap sarana produksi, kontrol kualitas
sampai dengan sarana penyimpanan.
27
Produk yang dihasilkan oleh PT. Martina Berto Tbk., antara lain
sebagai berikut:
1. Belia
a. Preparat wangi-wangian: Mist cologne
b. Preparat make-up: lipstik, compact powder
2. Caring Colour
a. Preparat make-up: lip colour, liquid foundation, loose powder,
dual actioncake, cheek cake, lipstik, BB cream
b. Preparat mata: eye shadow, eye candy
3. Biokos
Preparat perawatan: skin care for all age
4. Cempaka Kosmetik
a. Skin care: Pelembab, cleansing milk, face tonic, hand & body
lotion
b. Make-up base :Alas bedak, krem pemutih, bedak tabur, two way
cake UV,whitening, foundation, bedak padat, compact powder,
face powder.
c. Decorative: Beauty kit, maskara
5. Dwi Sri Spa
Preparat untuk kebersihan badan :levender oil, green tea & lemon
oil, VCO, javanese rose, dan lain-lain
6. Mirabella
a. Preparat make-up: lipstik, lip gloss, lip perfection
b. Eye maake up: eyeliner &eyebrow pencil, eyeliner liquid pen,
eyeshadow
c. Make-up base: Cleansing milk, face tonic, foundation stick,blush
on
d. Hair care: Urang-aring lotion
7. PAC
30
2. Personalia
Personalia harus mempunyai pengetahuan, pengalaman,
ketrampilan dan kemampuan yang sesuai dengan tugas dan fungsinya,
dan tersedia dalam jumlah yang cukup.Mereka harus dalam keadaan
sehat dan mampu menangani tugas yang dibebankan kepadanya.
Organisasi, Kualifikasi dan Tanggung jawab:
32
4. Peralatan
33
Peralatan yang terdapat pada PT. Martina Berto telah didesain dan
ditempatkan sesuai dengan produk yang dibuat.
a. Rancang Bangun
- Permukaan peralatan yang bersentuhan dengan bahan yang diolah
tidak bereaksi atau menyerap bahan.
- Peralatan tidak menimbulkan akibat yang merugikan terhadap
produk misalnya melalui tetesan oli, kebocoran katub atau melalui
modifikasi atau adaptasi yang tidak salah/tidak tepat.
- Peralatannya mudah dibersihkan.
b. Pemasangan dan Penempatan
- Peralatan/mesin telah ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak
menyebabkan kemacetan aliran proses produksi dan telah diberi
penandaan yang jelas untuk menjamin tidak terjadi campur baur
antar produk.
- Saluran air, uap, udara bertekanan atau hampa udara dipasang
sedemikian rupa sehingga mudah dicapai selama kegiatan
berlangsung. Saluran ini diberi label atau tanda yang jelas sehingga
mudah dikenali.
- Sistem-sistem penunjang seperti sistem pemanasan, ventilasi,
pengatur suhu udara, air (air minum, air murni, air suling), uap,
udara bertekanan dan gas berfungsi dengan baik sesuai dengan
tujuannya dan dapat di identifikasi.
c. Pemeliharaan
- Peralatan untuk menimbang mengukur, menguji dan mencatat
dipelihara dan dikalibrasi secara berkala.
- Petunjuk cara pembersihan peralatan ditulis secara rinci dan jelas
dan diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dengan jelas.
5. Sanitasi dan Higiene
Sanitasi dan higiene hendaknya dilaksanakan untuk mencegah
terjadinya kontaminasi terhadap produk yang diolah.Pelaksanaan sanitasi
34
7. Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu merupakan semua upaya pemeriksaan dan
pengujian yang dilakukan sebelum, selama dan setelah pembuatan
kosmetik untuk menjamin agar kosmetik yang diproduksi senantiasa
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.Bila belum tersedia fasilitas
uji, dapat dilakukan pengujian dengan menunjuk laboratorium yang
terakreditasi.Untuk menjamin kebebasan dalam menetapkan
keputusannya, maka Bagian Pengawasan Mutu merupakan bagian yang
terpisah dari bagian produksi.
Pengawasan mutu pada PT.Martina Berto dilakukan oleh QC
secara menyeluruh mulai dari incoming material, in process control, dan
outgoing product. Proses pemeriksaan yang dilakukan QC mengacu pada
standar yang telah ditetapkan yakni farmakope Indonesia, BP, dan USP.
Pengawasan mutu meliputi:
a. Pengambilan contoh (sampling), pemeriksaan dan pengujian terhadap
bahan awal produk dalam proses, produk antara, produk ruahan dan
produk jadi sesuai spesifikasi yang ditetapkan. Pengambilan contoh
hendaklah dilakukan oleh tenaga yang terlatih dan diberi kewenangan
39
8. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan tertulis tentang formula, prosedur,
perintah dan catatan tertulis lainnya yang berhubungan dengan proses
pembuatan kosmetik. Dokumen yang telah kadaluarsa dimusnahkan
setiap 5 tahun sekali, dan soft copyannya disimpan sebagai arsip
perusahaan.
40
9. Audit Internal
Audit Internal pada PT. Martina Berto terdiri dari kegiatan penilaian
dan pengujian seluruh atau sebagian dari aspek produksi dan
pengendalian mutu dengan tujuan untuk meningkatkan sistem mutu. Audit
Internal dapat dilakukan oleh pihak luar, atau auditor profesional atau
timinternal yang dirancang oleh manajemen untuk keperluan ini yang
diaudit oleh BPOM satu kali setiap dua tahun. Pelaksanaan Audit Internal
dapat diperluas sampai ke tingkat pemasok dan kontraktor, bila
perlu.Laporan harus dibuat pada saat selesainya tiap kegiatan Audit
Internal dan di dokumentasikan dengan baik.Sedangkan Pada inspeksi
diri dilakukan sekali setahun oleh QA.
10. Penyimpanan
Ketentuan tentang penyimpanan meliputi area penyimpanan serta
penanganan dan pengawasan persediaan.
1) Area Penyimpanan
Area penyimpanan hendaknya cukup luas untuk memungkinkan
penyimpanan yang memadai dari berbagai kategori baik bahan
maupun produk, seperti bahan awal, produk antara, ruahan dan
produk jadi, produk yang dikarantina, dan produk yang lulus uji,
ditolak, dikembalikan atau ditarik dari peredaran.
41
Pengawasan
Catatan-catatan harus dipelihara meliputi semua catatan
penerimaan dan catatan pengeluaran produk.
Pengawasan hendaknya meliputi pengamatan prinsip rotasi barang
(FlFO).
Semua label dan wadah produk tidak boleh diubah, dirusak atau
diganti.