Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

DI
PERUSAHAAN FARMASI

Nama Mahasiswa

1.
2.
3. Siti Fadillah
DAFTAR ISI

LATAR BELAKANG

TUJUAN MASALAH

TEORI/PEMBAHASAN

SDM MENURUT CPOB

PERENCANAAN SDM FARMASI

KESIMPULAN MASALAH
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu
secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan
bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.

MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia (bukan mesin)
dan bukan semata-mata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan
beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll. Unsur MSDM adalah manusia.

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem
perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi
kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.

Perencanaan sumber daya manusia pada perusahaan farmasi adalah proses analisis dan
identifikasi yang dilakukan perusahaan terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia,
sehingga perusahaan dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai
tujuan. Selain itu, pentingnya diadakan perencanaan sumber daya manusia ialah
memastikan bahwa perusahaan memiliki jumlah tenaga kerja yang tepat, tersedia jenis
tenaga kerja yang tepat, pada saat yang tepat, pada posisi yang tepat, dan melakukan
pekerjaan yang tepat, sehingga perusahaan akan memiliki gambaran yang jelas akan masa
depan.

Dalam perencanaan SDM perusahaan farmasi harus menyesuaikan dengan persyaratanan


yang telah di tetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Cara Pembuatan Obat Yang Baik
d(CPOB) dimana setiap industri farmasi harus memiliki posisi kunci yang bertanggung jawab
terhadap mutu produk.

TUJUAN

Untuk membuat pengembangan SDM dalam perusahaan farmasi dengan pertumbuhan


cepat
TINJAUN PUSTAKA

Berdasarkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) tahun 2006, Sumber daya manusia
sangat penting dalam pembentukan  dan penerapan sistem pemastian mutu yang
memuaskan dan pembuatan obat yang benar. Oleh sebab itu  industri farmasi bertanggung
jawab untuk menyediakan   personel berkualitas  dalam jumlah yang memadai untuk
melaksanakan semua tugas. Tiap personil hendaklah memahami  tanggung jawab masing –
masing  dan dicatat. Seluruh personil hendaklah memahami  prinsip CPOB dan memperoleh
pelatihan awal dan berkesinambungan, termasuk instruksi mengenai hygiene yang berkaitan
dengan pekerjaan.

Industri farmasi hendaklah memiliki personil  yang berkualitas dan berpengalaman  dalam
jumlah yang memadai. Tiap personil tidak  dibebani tanggung jawab yang berlebihan  untuk
menghindari resiko terhadap mutu obat.

Industri farmasi harus memiliki struktur organisasi tugas spesifikasi dan kewenangan dari
personil pada posisi penanggung jawab hendaklah dicantumkan dalam uraian tugas tertulis.
Tugas mereka boleh didelegasikan kepaa wakil yang mereka tunjuk serta mempunyai
tingkatan kualifikasi yang memadai. Hendaklah aspek penerapan CPOB tidak ada yang
terlewatkan ataupun tumpang tindih  dalam tanggung jawab yang tercantum pada uraian
tugas.

SDM INDUSTRI FARMASI

Personil Kunci mencakup Kepala Bagian Produksi, Kepala Bagian Pengawasan Mutu (QC)
dan Kepala Bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu /QA) posisi utama tersebut di jabat 
oleh personalia purna waktu. Kepala Bagian Produksi  dan Kepala  Bagian Manajemen Mutu
( Pemastian Mutu ) Kepala Bagian Pengawasan Mutu harus independen satu terhadap yang
lain

Sturktur organisai industri farmasi hendaklah  sedemikian rupa sehingga Bagian Produksi,
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu )/ Pengawasan Mutu dipimpin oleh orang berbeda serta 
tidak saling bertanggung jawab  satu terhadap  lain. masing –masing personil diberi
wewenang penuh dan sarana yang memadai yang diperlukan untuk dapat melaksanakan 
tugasnya secara efektif. Hendaklah personil tersebut tidak mempunyai kepentingan dilain
organisasi yang dapat menhambat atau membatasi kewajiban dalam melaksanakan
tanggung jawab atau yang dapat menimbulkan konflik kepentingan pribadi atau finansial.

Kepala Bagian Produksi  adalah seorang Apoteker yang terdaftar dan terkualifikasi,
memperoleh pelatihan yang sesuai, memiliki pengalaman praktis yang memadai dalam
bidang  pembuatan obat dan ketrampilan manajerial sehingga memungkinkan untuk
melaksanakan  tugas seacra profesional. Kepala Bagian Produksi  hendaklah diberi
kewenangan  dan tanggug  jawab penuh dalam produksi obat termasuk :
 Memastikan bahwa obat diproduksi dan disimpan sesuai prosedur agar memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan.
 Memberikan persetujuan kerja yang terkait dengan produksi dan memastikan bahwa
petunjuk karja diterapkan secara tepat.
 Memastikan bahwa catatan produksi telah dievaluasi dan ditandatangani oleh Kepala
Bagian Produksi sebelum diserahkan kepada Kepala Bagian Manajemen Mutu
(Pemastian Mutu )
 Memeriksa pemeliharaan  bangunan fasilitas  serta peralatan dibagian produksi
 Memastikan bahwa Validasi yang sesuai telah dilaksananakan dan
 Memastikan bahwa pelatihan awal  dan berkesinambungan bagi personil di
departemennya dilaksanakan dan diterapkan sesuai kebutuhan.

Disamping itu, Kepala Bagian Produksi bersama dengan Kepala Bagian Pengawaasan Mutu
dan penanggung jawab teknik hendaklah memiliki tanggung jawab bersama terhadap aspek
yang berkaitan dengan Mutu.

Kepala Bagian Pengawasan Mutu hendaklah seorang berkualifikasi, seorang apoteker yang
memperoleh pelatihan yang sesuai, memiliki pengalaman praktis yang memadai dan
keterampil manajerial sehingga memungkinkan untuk melaksanakan tugas secara
profesional. Kepala  Bagian Mutu hendaklah diberi kewenangan dan tanggung jawab penuh
dalam pengawasan  mutu termasuk :

 Menyetujui atau menolak bahan  awal, bahan pengemasan, produk antara, produk
ruahan dan produk jadi
 Memastikan bahwa seluruh pengujian yang diperlukan telah dilaksanakan
 Memberikan persetujuan kerja pengambilan contoh, metode pengujian dan prosedur
pengawasan mutu lain
 Memberi persetujuan dan memantau semua kontrak analisis
 Memeriksa bangunan dan fasilitas serta peralatan di Bagian Pengawasan Mutu
 Memastikan bahwa validasi yang sesuai telah dilaksanakan
 Memastikan bahwa pelatihan awal berkesinambungan bagi personil  di
departemennya dilaksanakan dan diterapkan sesuai kebutuhan.

Kepala Bagian Manjemen Mutu ( Pemastian Mutu) hendaklah seorang Apoteker yang
terdaftar dan terkualifikasi, memperoleh  pelatihan sesuai, memiliki pengalaman praktis yang
memadai dan ketrampilan menejerial sehingga memungkinkan untuk melaksanakan tugas
secara profesional. Kepala Bagian Manajemen  Mutu (Pemastian Mutu ) hendaklah diberi
kewenangan dan tanggung jawab penuh untuk melaksanakan tugas  yang berhubungan
dengan sistem mutu/pemastian mutu, termasuk :

 Memastikan penerapan( dan bila diperlukan, membentuk ) sistem mutu


 Ikut serta dalam atau memprakasrsai pembentukan acuan mutu perusahaan
 Memprakarsai dan  mengawasi audit internal atau inspeksi diri berkala
 Melakukan  pengawasan terhadap fungsi bagian Pengawasaan Mutu
 Memprakarsai dan berpartisipasi dalam  pelaksanaan audit eksternal (audit terhadap
pemasok )
 Memprakarsai dan berpartisipasi dalam program Validasi
 Memastikan pemenuhan persyaratan teknik atau peraturan Otoritas Pengawasan 
Obat (OPO) yang berkaitan dengan mutu produk jadi
 Mengevaluai  /mengkaji catatan bets dan
 Meluluskan atau menolak produk jadi  untuk penjualan dengan mempertimbangkan
semau faktor terkait.

Masing-masing Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Manajemen Mutu


(pemastian Mutu ) memiliki tanggung jawab bersama dalam menerapkan semua aspek yang
berkaitan dengan mutu, yang berdasarkan peraturan mencakup :

 Otorisasi prosedur tertulis dan dokumen lain, termasuk amademen


 Pemantauan dan pengendalian lingkungan pembuatan obat
 Hygiene pabrik
 Validasi proses
 Pelatihan
 Persetujuan dan pemantauan pemasok bahan
 Persetujuan dan pemantauan  pembuatan obat atas dasar kontrak
 Penetapan dan pemantuan kondisi penyimpanan bahan dan produk
 Penyimpanan catatan
 Pemantauan pemenuhan terhadap Persyaratan
 Inspeksi, penyelidikan dan pengambilan sampel
 Pemantauan faktor yang memungkinkan berdampak terhadap mutu produk

Selain personil kunci bagian produksi, bagian pemastian mutu dan bagian pengawasan
mutu, perusahaan farmasi harus memiliki bagian lain yang memiliki fungsi penting dalam
perusahaan, bagian tersebut antara lain:

1. Bagian personalia/HRD
2. Bagian Riset dan development (RnD)
3. Bagian pemasaran/marketing
4. Bagian keuangan
5. Bagian teknologi informatika (IT)

HRD mengelola seluruh sumber daya manusia di perusahaan menjadi SDM berkualitas yang mampu
memenuhi sasaran strategis perusahaan. Beberapa aspek yang menjadi tanggungjawab HRD
diantaranya Personel Management, meliputi proses fungsi perencanaan strategis tenaga kerja (HR
Planning), HR Budgeting, Assessment, Recruitment & Selection, Hiring and Termination, Career
Development, Organization Development, Performance Management, Industrial Relationship,
Pension, Training, dan System Development dan General Affairs.
Riset dan Development memiliki peranan penting untuk menentukan produk yang akan diproduksi
akan datang, bagian ini harus memiliki kemampuan memprediksi demand dipasaran dan
mengaplikasi kan demand tersebut menjadi sebuah produk.

Bagian Pemasaran banyak mengatakan sebagai ujung tombak berlangsung nya perusahaan farmasi,
karena

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Salah satu indikator keberhasilan dalam sebuah perusahaan yang efektif dan efisien adalah
ketersediaan sumber daya manusia (SDM) dengan jumlah yang cukup dan kualitas yang
tinggi serta profesional sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

Dalam pembuatan sebuah perencanaan SDM berikut ini beberapa syarat yang dapat
menjadi acuan, yakni:

1. Harus mengetahui secara jelas macam-macam kegiatan yang akan dilakukan pada
masa mendatang (tujuan, visi dan misi)
2. Harus mengetahui Jumlah dan mutu karyawan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
3. Harus mampu membaca situasi SDM saat ini dan masa mendatang misalnya
Rencana, mutasi, promosi dan pension karyawan. Setelah memiliki rencana jumlah
dan mutu tenaga kerja perlu dipikirkan cara pengadaannya. Pada dasarnya ada dua
alternatif utama dalam pengadaan tenaga kerja. Alternatif pertama adalah
mencarinya dipasar tenaga kerja baru, dan alternatif kedua adalah mempromosikan
orang-orang tertentu.
4. Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
5. Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan pemerintah, khususnya yang
menyangkut tenaga kerja dan kefarmasian

DESAIN PEKERJAAN

Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen karena
selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan
melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat untuk
memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu
memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara
efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif,
mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain
pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan.
Desain pekerjaan adalah rincian tugas dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang
mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, dimana tugas
dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan.
desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh
pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain
pekerjaan meliputi identifikasi pekerjaan, hubungan tugas dan tanggung jawab, standar
wewenang dan pekerjaan, syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, penjelasan tentang
jabatan dibawah dan diatasnya.
Desain pekerjaan menguraikan cakupan, kedalaman, dan tujuan dari setiap pekerjaan yang
membedakan antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya. Tujuan pekerjaan
dilaksanakan melalui analisis kerja, dimana para menejer menguraiakan pekerjaan sesuai
dengan aktifitas yang dituntut agar membuahkan hasil.
Sebuah desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan
oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain
pekerjaan mencakup hal-hal berikut ini :
1. Identitas pekerjaan. Identitas pekerjaan merupakan jabatan pekerjaan yang berisi
nama pekerjaan seperti penyelengara operasional dan manajer pemasaran.
menambahkan bila pekerjaan tidak mempunyai identitas, karyawan tidak akan atau
kurang bangga dengan hasil-hasilnya. Ini berarti kontribusi mereka tidak tampak.
2. Hubungan tugas dan tanggung jawab, yakni perincian tugas dan tanggung jawab
secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui. Rumusan hubungan
hendaknya menunjukkan hubungan antara pelaku organisasi.
3. Standar wewenang dan pekerjaan, yakni kewenangan dan standar pekerjaan yang
harus dicapai oleh setiap pejabat harus jelas. Pekerjaan-pekerjaan yang memberikan
kepada para karyawan wewenang untuk mengambil keputusan-keputusan, berarti
menambah tanggung jawab. Hal ini akan cendrung meningkatkan perasaan
dipercaya dan dihargai.
4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat-alat, mesin, dan bahan baku
yang akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan harus menguraikan bentuk umum pekerjaan dan
mencantumkan fungsi-fungsi dan aktifitas utamanya.

PELATIHAN

Program pelatihan (training) bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai


keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang,
sedangkan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap memangku
jabatan tertentu dimasa yang akan datang. Pengembangan bersifat lebih luas karena
menyangkut banyak aspek, seperti peningkatan dalam pengetahuan, keilmuan,
kemampuan, sikap, dan kepribadian. Program latihan dan pengembangan bertujuan
antara lain untuk menutupi ‘gap’ antara kecakapan karyawan dengan permintaan
jabatan, sselain itu juga untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerja karyawan
dalam mencapai sasaran kerja.  

Industri farmasi hendaklah memberikan pelatihan bagi seluruh personil yang tugasnya
harus berada didalam produksi, gudang penyimpanan atau laboratorium (termasuk
personil teknik perawatan dan petugas kebersihan), dan bagi personil lain yang
kegiatannya dapat berdampak pada mutu produk.
Disamping pelatihan dasar dalam teori dan praktik CPOB, personil baru hendaklah
mendapat pelatih sesuai dengan tugas yang  diberikan. Pelatihan berkesinambungan
hendaklah juga diberikan, dan efektifitas juga  dinilai secara berkala. Hendaklah
tersedia  program pelatihan yang masing masing catatan pelatih hendaklah disimpan.

Pelatihan spesifik hendaklah diberikan kepada personil yang berkerja di area dimana
pencemaran merupakan bahaya, misal area bersih atau area penanganan bahaya
berpotensi tinggi toksik atau bersifat sensitif.

Pengunjungan atau personil yang tidak mendapat pelatihan sebaiknya tidak masuk area
produksi dan laboratorium pengawasan mutu. Bila tidak dapat dihindarkan hendaklah
mereka diberi penjelasan terlebih dahulu, teruatama  mengenai hygiene perorangan dan
pakaian pelindung yang dipersyaratkan serta  diawasi dengan ketat.

Konsep pemastian mutu dan semua tindakan yang tepat untuk meningkatkan
pemahaman dan penerapannya hendaklah dibahas secara mendalam selama pelatihan,
Pelatihan hendaklah diberikan oleh orang yang berkualifikasi.
KESIMPULAN

Pengembangan SDM diperusahaan farmasi :

1. Study market untuk melihat kebutuhan pasar


2. Pengembangan SDM marketing secara berkala Untuk meningkatkan
pengetahuan terhadap produk

Perusahaan farmasi lebih mengedepankan desain kerja karena untuk produk farmasi setiap
proses produksi memiliki standar yang sudah baku untuk menjamin mutu produk yang
dihasilkan selalu sama atau dengan perbedaan dengan batasan yang sudah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.33.12.12.8195 TAHUN 2012
TENTANG PENERAPAN PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK

Anda mungkin juga menyukai