FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
NIM : N014202098
KELAS :B
PEMBAHASAN:
Mengandung kuantitas bahan aktif yang sama dalam setiap satuan takaran obat. Tidak
Sampai saat digunakan oleh penderita, tetap terjaga potensi, penampilan dan
Pada saat digunakan, melepaskan bahan aktif agar supaya tercapai secara penuh
ketersediaan biologisnya.
manajemen mutu.
a. Kepala Bagian Produksi
secara profesional.
produksi obat, adalah: (1) memastikan bahwa obat diproduksi dan disimpan
peralatan di bagian produksi. (4) Memastika bahwa validasi yang sesuai telah
pengawasan mutu.
system mutu.
perusahaan.
berkala.
Melakukan pengawasan terhadap fungsi bagian Pengawasan
Mutu.
produk jadi.
dahulu.
berkala.
Program pelatihan tersebut hendaknya disetujui oleh kepala
bagian masing-masing.
lebih spesifik.
pengawasan mutu.
Model A (Tradisional)
Model B
Model C
Struktur Organisasi di Industri Farmasi
- Salah satu aspek CPOB adalah personalia yang memiliki pengetahuan dan
industri farmasi.
Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), yaitu apoteker berperan
- Untuk menghasilkan sediaan obat jadi yang tetap memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaanya, maka setiap industri farmasi
wajib menerapkan CPOB dalam seluruh aspek dan rangkaian kegiatan produksi.
- Personalia menjadi salah satu aspek dalam CPOB karena secara prinsip sumber
tugas.
dengan pekerjaan.
- Dalam menjalankan tugasnya, setiap personil tidak dibebani tanggung jawab yang
- Maka dari itu, perlu adanya suatu struktur organisasi untuk memperjelas tugas tiap
personal.
e. Dokumentasi
- Sistem Protap (prosedur tetap)Dokumen Produksi & Catatan Bets (Batch Record)
- Spesifikasi (bahan baku, bahan pengemas, produk antara dan obat jadi)
- Dokumen Registrasi
Defenisi dokumentasi :
pembuatan obat.
Manfaat dokumentasi :
menjamin ketelusuran.
Jenis Dokumentasi :
records)
7. Dokumen registrasi
a) catatan bets, termasuk laporan pengawasan, laporan uji selama-proses dan laporan
tambahan beikutnya atau uji lanjutan hendaklah dilengkapi dan disahkan oleh
b) kondisi produksi.
c) status validasi dari fasilitas, proses dan metode.
e) bila relevan, hasil dari semua analisis atau uji yang dilakukan setelah barang
diimpor.
f) laporan stabilitas
izin untuk membuat obat investigasi atau pembanding untuk ekspor oleh badan
j) bila relevan, persyaratan izin edar, standar CPOB yang digunakan dan verifikasi
k) faktor lain yang menurut personil yang berwenang berhubungan dengan mutu bets
pengolahan ulang
dan pelaksanaan dari suatu perubahan yang berkaitan dengan segala aspek
(perubahan supplier, proses, spesifikasi dll), proses, formula, spesifikasi dan test
method dari komponen, bulk & finished goods, primary packaging, penyimpanan
& pelabelan, alat kesehatan, peralatan, instrument, produk baru, utilitas dan
fasilitas yang digunakan untuk mendukung hal-hal di atas dan dokumen
GMP/CPOB.
yang akan digunakan untuk mengatur pembuatan perubahan. Sistem ini mengatur
terhadap regulatory.
bahwa perubahan yang dilakukan terhadap proses produksi, jenis bahan baku yang
proses secara keseluruhan tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap mutu
dibuat oleh departemen yang bersangkutan yang akan mengadakan perubahan dan
departemen terkait akan merencanakan dan memutuskan tindakan apa yang harus
- Penyimpangan
atau standar yang telah ditetapkan dalam proses pembuatan dan pengujian,
yaitu:
sistem atau jasa yang dapat mempengaruhi kualitas, keamanan atau efikasi
dari obat/ alat kesehatan/ dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa.
dalam penimbangan atau tercampur dengan bahan lain, hasil uji stabilitas
diluar spesifikasi.
persyaratan suatu produk obat atau alat kesehatan. Contoh major deviation
zat tambahan lain yang tidak beresiko; kesalahan pencetakan nomor batch,
3) Minor Deviation Deviasi yang tidak termasuk kritikal atau major, yang secara
atau efikasi dari produk obat atau alat kesehatan. Contoh penyimpangan minor
ditemukan imported finished good yang tidak memiliki penandaan batch pada
proses repacking.
Sedangkan menurut golongan, kegagalan atau penyimpangan dibagi menjadi
dua yaitu:
1) General failure : Semua penyimpangan yang terjadi di site dan hal tersebut
dan sebagainya.
atau pengemasan suatu produk, misalnya kegagalan salah satu tahapan proses,
a. Validasi
- Definisi
- Definisi :
Dokumen yang menguraikan secara garis besar tentang program/kegiatan
- Format :
penjadwalan kegiatan.
- Definisi :
Inspeksi diri pada dasarnya adalah cara untuk mengkaji kembali secara
obyektif seluruh tata kerja diri sendiri dari setiap aspek yang mungkin berpengaruh
- Tujuan :
berdampak kecil kemudian menetapkan cara-cara yang efektif untuk mencegah dan
memperbaikinya.
- Pelaksanaan :
Pelatihan Auditor
Tindak lanjut
- External Audit :
1. Karyawan
Catatan kesehatan
Catatan pelatihan
dll)
3. Dokumentasi
4. Produksi
produksi
5. Pengawasan Mutu
- Laporan keluhan terhadap obat yang diproduksi dapat menyangkut soal mutu,
- Semua keluhan dan laporan keluhan harus diteliti dan dievaluasi dengan cermat,
langkah pencegahan.
- Obat Kembalian adalah obat jadi yang telah beredar yang kemudian dikembalikan
keabsahan atau sebab-sebab lain mengenai kondisi obat, wadah atau kemasan
- Penarikan kembali obat jadi dapat berupa penarikan kembali satu atau beberapa
batch atau seluruh obat jadi tertentu dari semua mata rantai distribusi. Penarikan
kembali obat jadi dilakukan apabila ditemukan adanya produk yang tidak
memenuhi persyaratan mutu atau atas dasar pertimbangan efek samping yang
BPOM, 2009. Pedoman Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat Yang Baik
(Guideline On Good Manufacturing Practices For Active Pharmaceutical
Ingredients). Indonesia