Dusun lee
Tabel 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-
Umur Perempuan total
laki
0-5 8 10% 6 9% 14 9%
06-Dec 11 14% 8 12% 19 13%
13-18 9 11% 5 7% 14 9%
19-35 18 23% 18 26% 36 24%
36-54 15 19% 13 19% 28 19%
>55 18 23% 19 28% 37 25%
Jumlah 79 100% 69 100% 148 100%
Berdasarakan tabel 1 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan jenis kelamin di dusun 2 lee
RT03/RT04 laki-laki berjumlah 79 dan perempuan berjumlah 69.
Frekuen Persentas
Pekerjaan
si e (%)
TK/PAUD 1 1%
SD 70 47%
SMP 24 16%
SMA 40 27%
PT 3 2%
Belum
10
sekolah 7%
Jumlah 148 100%
Persentase
Pekerjaan Frekuensi
(%)
PNS/TNI/Polri/
2%
Honorer 3
Swasta/Wiraswasta 5 3%
Petani 99 67%
Nelayan 0 0%
Pensiunan 0 0%
IRT 19 13%
Belum bekerja 22 15%
Jumlah 148 100%
Persentase
Agama Frekuensi
(%)
Islam 15 10%
Kristen 133 90%
Katolik 0 0%
Hindu 0 0%
Budha 0 0%
Jumlah 148 100%
Status Persentase
Frekuensi
Perkawinan (%)
Menikah 90 61%
Belum
35%
Menikah 52
Cerai 5 3%
Suami/Istri
2 1%
meninggal
Jumlah 148 100%
Persentase
Penyakit Frekuensi
(%)
Hipertensi 7 7%
Gout atritis 11 11%
Dyspepsia 5 5%
Ambeyen 1 1%
Diabetes 2 2%
Ispa 21 21%
hipertermia 15 15%
Tidak sakit 4 4%
Asma 1 1%
Pusing 2 2%
Anemia 2 2%
Kolestrol 1 1%
Malaria 1 1%
Tidak sakit 28 28%
Jumlah 101 100%
Persentase
Penyakit Frekuensi
(%)
Diabetes
1 1%
Mellitus
Kanker 0 0%
Hipertensi 4 5%
Tidak sakit 72 94%
Jumlah 77 100%
Berdasarakan tabel 8 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Penyakit keturunan yang
diderita penduduk di dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 77
Persentase
Penyakit Frekuensi
(%)
Asam
3 4%
lambung
demam 2 3%
hipertensi 4 5%
Asam urat 5 6%
Kolestrol 1 1%
Flu 3 4%
Batuk 3 4%
Asma 2 3%
Cacar air 1 1%
Pusing 2 3%
Tidak sakit 51 66%
Jumlah 77 100%
Berdasarakan tabel 9 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Penyakit yang diderita Saat
ini di dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 77
Persentase
Penyebab Frekuensi
(%)
Sakit 0
Kecelakaan 0
Usia Lanjut 0
Jumlah 0 0
Persentase
Penyebab Frekuensi
(%)
Gizi Lebih
Gizi Baik 12 1
Gizi Kurang
Gizi Buruk
Jumlah 12 100%
Tabel 12. Distribusi Balita Berdasarkan Posisi Berat Badan Dalam KMS
Penyebab Frekuensi Persentase (%)
Berada di garis hijau 12 1
Berada di garis kuning
Berada di garis merah
Berada di bawah garis
merah
Jumlah 12 100%
Status
Persentas
Imunisasi Frekuensi
e (%)
Dasar
Lengkap 9 75%
Belum
2 17%
lengkap
Tidak
0%
Lengkap
Belum
1 8%
saatnya
jumlah 12 100%
12 100%
Jumlah
Tabel 17. Jenis Penyakit yang diderita Balita dalam 3 Bulan Terakhir
Jenis Persentase
Frekuensi
Penyakit (%)
Ispa/batuk
3 30%
pilek
Demam 1 10%
Muntah-
1 10%
muntah
Tidak Sakit 5 50%
10 100%
Jumlah
Berdasarakan tabel 17 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Penyakit yang diderita
Balita dalam 3 Bulan Terakhir di dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 10
Frekuen Persenta
Komposisi Makanan
si se (%)
Seimbang
(Nasi,lauk,sayur,buah,s 7 70%
usu)
Cukup Seimbang (Nasi,
20%
lauk, sayur, buah) 2
Kurang Seimbang
(Nasi-lauk/nasi-sayur/ta 1 10%
npa buah/susu)
10 100%
Jumlah
Jumlah 12 100%
Berdasarakan tabel 20 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan pola minum di dusun 2 lee
RT03/RT04 berjumlah 12
9 100%
Jumlah
Berdasarakan tabel 22 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Keluhan anak saat makan
di dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 9
12 100%
Jumlah
Berdasarakan tabel 23 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Jumlah rata-rata jam tidur
anak dalam sehar di dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 12
Kadang-kadang 8 67%
Tidak pernah 0%
Jumlah 12 100%
Kebiasaa
Frekuen Persentas
n gosok
si e (%)
gigi
Selalu 2 20%
Kadang-
7 70%
kadang
Tidak
1 10%
pernah
10 100%
Kebiasaan
Persentase
gosok Frekuensi
(%)
gigi
Selalu 5 50%
Kadang-
5 50%
kadang
Tidak
0%
pernah
10 100%
Jumlah
12 100%
Jumlah
Pelayanan kesehatan
Frekuensi Persentase (%)
Balita
Pemberian makanan
7 29%
tambahan
Garam beryodium
Vitamin A 5 71%
Lai-lain (sebutkan)
12 100%
Jumlah
9 100%
Jumlah
Berdasarakan tabel 30 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Faktor risiko injuri anak di
lingkungan keluarga di dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 9
Tidak 1 2%
Kurang
1 2%
baik
jumlah 46 100%
46 100%
Jumlah
Kurang baik 1 2%
Jumlah 46 100%
Berdasarakan tabel 33 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Pencahayaan rumah di
dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 46
Berdasarakan tabel 34 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Status Gizi Anak Usia
Sekolah di dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 27
Status Perkembangan
Frekuensi Persentase (%)
Psikososial
Normal 27 100%
Kurang
27 100%
Jumlah
Tabel 36. Penyakit Yang diderita Anak Usia Sekolah 3 Bulan Terakhir
Hipertermia 5 19%
Berdasarakan tabel 36 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Penyakit Yang diderita Anak
Usia Sekolah 3 Bulan Terakhir di dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 27
Gangguan Kesehatan
pada Anak Usia Frekuensi Persentase (%)
Sekolah
Mata
Pendengaran
Pencernaan
Tidak ada gangguan 27 100%
Jumlah 27 100%
Kebutuhan bermain
Frekuensi Persentase (%)
anak usia sekolah
Baik 27 100%
Cukup
Tidak bermain/kurang
aktifitas
27 100%
Jumlah
Tabel 40. Pengetahuan tentang makanan yang berbahaya (zat pengawet, pewarna)
Pengetahuan tentang
makanan yang Persentase
Frekuensi
berbahaya (zat (%)
pengawet, pewarna)
Cukup mengetahui 10 37%
Kurang mengetahui 17 63%
27 100%
Jumlah
KESEHATAN PEREMPUAN
IBU HAMIL
Jumlah 1 100%
Berdasarakan tabel 42 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Usia kehamilan dusun 2 lee
RT03/RT04 berjumlah 1
Frekuens Persentase
Pemeriksaan kehamilan
i (%)
Teratur 1 100%
Tidak teratur
Jumlah 1 100%
Persentase
Kelengkapan Imunisasi TT Frekuensi
(%)
Lengkap 1 100%
Belum Lengkap
Tidak Lengkap
Jumlah 1 100%
Berdasarakan tabel 44 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Kelengkapan Imunisasi TT
di dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 1
Persentase
Wanita Usia Subur Frekuensi
(%)
WUS 1 100%
Bukan Wus
Jumlah 1 100%
Berdasarakan tabel 47 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Wanita Usia Subur di dusun
2 lee RT03/RT04 berjumlah 1
Ibu Persentase
Frekuensi
Menyusui (%)
Menyusui 3 38%
Tidak
5
menyusui 63%
Jumlah 8 100%
Berdasarakan tabel 50 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Ibu Menyusui di dusun 2 lee
RT03/RT04 berjumlah 8
Status
Persentase
Gizi Frekuensi
(%)
Lansia
Lebih
Normal 13 72%
Kurang 5 28%
Jumlah 18 100%
Berdasarakan tabel 51 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Status Gizi Lansia di dusun 2
lee RT03/RT04 berjumlah 18
Tabel 52. Keluhan kesehatan atau gejala yang dirasakan dalam 3 bulan terakhir
Keluhan kesehatan
atau gejala yang Frekuensi Persentase
dirasakan dalam 3 (%)
bulan terakhir
Keluhan pada
14 25%
fungsi penglihatan
Keluhan pada
10 18%
fungsi pendengaran
Keluhan pada
6 11%
fungsi pernafasan
Keluhan pada
9 16%
fungsi jantung
Keluhan pada
6 11%
fungsi pencernaan
Keluhan pada
3 5%
fungsi persarafan
Keluhan pada
2 4%
fungsi perkemihan
Keluhan pada
6 11%
fungsi persendian
Jumlah 56 100%
Berdasarakan tabel 53 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Riwayat Penyakit saat Ini
di dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 36
Kebiasaan
14 16%
makan/minum manis
Kebiasaan makan
10 12%
berlemak/gorengan
Kebiasaan makan
6 7%
tinggi purin
Minum kopi 11 13%
Merokok 3 3%
Periksa ke
11 13%
Puskesmas/RS
Periksa ke Posyandu
14 16%
Lansia
Kebiasaan olahraga 4 5%
Jumlah 86 100%
Aktifitas Persentase
Frekuensi
sehari-hari (%)
Pola makan 0%
Baik 16 16%
Cukup 2 2%
Kurang 1 1%
Pola Minum 0%
Baik 19 19%
Cukup 0%
Kurang 0%
Pola
0%
BAB/BAK
Baik 20 20%
Cukup 1 1%
Kurang 1 1%
Pola tidur 0%
Baik 8 8%
Cukup 9 9%
Kurang 2 2%
Olahraga 0%
Baik 2 2%
Cukup 10 10%
Kurang 8 8%
Jumlah 99 100%
Penerangan dalam
7 16%
rumah cukup
Lantai sekitar
6 14%
rumah licin
Lingkungan
sekitar rumah
10 23%
berbatu-batu dan
tidak rata
Selokan terbuka di
12 27%
sekitar rumah
Tidak ada faktor
0%
risiko injuri lansia
Jumlah 44 100%
Fasilitas
kesehatan yang Persentase
Frekuensi
diguanakn (%)
lansia
RS 2 6%
Puskesmas 16 50%
Dokter praktik 3 9%
Klinik 8 25%
Perawat/bidan
3 9%
parktik
Jumlah 32
Pemeriksaan
kesehatan Persentase
Frekuensi
lansia secara (%)
teratur
Teratur 13 68%
Tidak teratur 6 32%
19 1%
Jumlah
Kepemilika
Frekuen Persenta
n jaminan
si se (%)
kesehatan
Askes/BPJS 7 37%
KIS/
12 63%
Jamkesda
Lain-lain 0%
Tidak ada 0%
Jumlah 19 100%
Upaya lansia
mengatasi Persentase
Frekuensi
masalah (%)
kesehatan
Beli obat di
4 21%
warung
Di bawa ke
sarana 15 79%
kesehatan
Di beri obat 0%
tradisional
Di bawa
0%
kedukun
Jumlah 19 100%
kegiatan social
Frekuens Persentas
lansia di
i e (%)
lingkungan
Pengajian/
19 90%
Ibadah
Arisan 0%
Olahraga/senam 2 10%
kesenian 0%
Lain-lain
0%
(sebutkan)
Tidaka da 0%
Jumlah 21 100%
Pengetahuan
tentang cara
pencegahan Persentase
Frekuensi
dan (%)
perawatan
penyakit
Sudah tahu
6 32%
dan jelas
Tahu tapi
13 68%
belum jelas
Belum tahu 0%
Jumlah 19 100%
Berdasarakan tabel 61 menunjukan jumlah Penduduk Pengetahuan tentang cara pencegahan
dan perawatan penyakit di dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 19
Pengetahuan
tentang cara
pencegahan Persentase
Frekuensi
dan (%)
perawatan
penyakit
Suah tahu
6 35%
dan jelas
Tahu tapi
11 65%
belum jelas
Belum tahu 0%
Jumlah 17 100%
Berdasarakan tabel 62 menunjukan jumlah Penduduk Pengetahuan tentang pola hidup sehat di
dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 17
Penyakit
yang diderita
Persentase
orang dewasa Frekuensi
(%)
dalam
keluarga
Gout atritis 6 33%
Nausea 3 17%
Ispa 2 11%
Hipertensi 4 22%
Belum tahu 1 6%
Sakit
1 6%
pinggang
pusing 1 6%
Jumlah 18 100%
Berdasarakan tabel 63 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Penyakit yang diderita orang
dewasa dalam keluarga di dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 18
Kebiasaan makan
berlemak/goreng 36 17%
an
Kebiasaan makan
11 5%
tinggi purin
Begadang setelah
13 6%
pulang kerja
Minum
15 7%
miras/alkohol
Sarapan pagi 9 4%
Tidak sarpan
26 12%
pagi
Tidak
menggunakan
20 9%
alat pelindung
diri saat bekerja
Menggunakan 9 4%
Jumlah 217 100%
LINGKUNGAN FISIK
Tabel 65 Jumlah kamar tidur
Jumlah Persentase
Frekuensi
kamar tidur (%)
Tidak ada
0
kamar tidur
Satu kamar
5 11%
tidur
2-3 kamar
41 89%
tidur
Lebih dari 3
0
kaamr tidur
Jumlah 46 100%
Berdasarakan tabel 65 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Jumlah kamar tidur di dusun
2 lee RT03/RT04 berjumlah 46
Kebiasaan membuka
Frekuensi Persentase (%)
jendela
ya 46 100%
tidak
Jumlah 46 100%
Kebiasaan
Persentase
menjemur Frekuensi
(%)
kasur
ya 43 93%
tidak 3 7%
Jumlah 46 100%
Tipe
Persentase
bangunan Frekuensi
(%)
rumah
Permanen 28 61%
Non
14 30%
permanen
Semi
4 9%
permanen
Jumlah 46 100%
Kebersihan
dalam rumah Persentase
Frekuensi
dan (%)
pekarangan
Bersih 38 83%
Kurang
6
bersih 13%
Tidak bersih 2 4%
Jumlah 46 100%
Berdasarakan tabel 72 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Sumber air untuk masak dan
minum di dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 46
Kebiasaan keluarga
melakukan Frekuen Persenta
pembersihan/pengura si se (%)
san penampungan
1 x seminggu 15 33%
2 x seminggu 22 48%
>2 x seminggu 2 4%
Lain-lain 7 15%
Jumlah 46 100%
Berdasarakan tabel 74 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Jarak sumber air dengan
penampungan kotorandi dusun 2 lee RT03/RT04 berjumlah 46
Berdasarakan tabel 75 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Keadaan fisik air dusun 2 lee
RT03/RT04 berjumlah 46
Tempat pembuangan
Frekuensi Persentase (%)
sampah
Ada 46 100%
Tidak ada
Jumlah 46 100%
Tempat
Persentase
pembuangan Frekuensi
(%)
sampah
Di bakar 45 98%
Di timbun 1 2%
Di buang ke
sungai atau 0%
got
Jumlah 46 100%
Tempat pembuangan
Frekuensi Persentase (%)
tinja
Ada 45 98%
Tidak ada 1 2%
Jumlah 46 100%
Kondisi jamban
Frekuensi Persentase (%)
keluarga
Bersih 46 100%
Tidak bersih
Jumlah 46 100%
Pembuangan Persentase
Frekuensi
air limbah (%)
Ada saluran
42 91%
air limbah
Tidak Ada
saluran air
limbah 4 9%
Jumlah 46 100%
Berdasarakan table 82 menunjukan jumlah Penduduk Berdasarkan Saluran air limbah di dusun
2 lee RT03/RT04 berjumlah 46
Sarana
pelayanan
kesehatan yang Frekuens Persentas
sering i e (%)
dimanfaatkan
keluarga
Puskesmas/
45 98%
pustu
RS 0%
Dokter praktik 0%
Bidan praktik 0%
Perawat praktik 0%
Tidak di
1 2%
manfaatkan
Jumlah 46 100%
Kepuasan
keluarga
terhadap
pelayanan Persentase
Frekuensi
yang (%)
diberikan
sarana
kesehatan
Sangat puas 14 30%
Puas 31 67%
Cukup puas 1 2%
Kurang
puas/tidak 0%
puas
Jumlah 46 100%
DO :
11 warga tekanan
darah di atas normal
Rata rata TD :150/90
DO :
46 kk memiliki tempat
pembuangan sampah
terbuka
Ada satu warga
menderita penyakit
malaria
22 warga menderita
penyakit ispa
Risiko timbunya penyakit kurangnya pengetahuan lansia DS :
pada lansia tentang penyakit pada lansia Sebagian lansia
mengatakan jarang
mengikuti posyandu
lansia
Mengatakan tidak
melakukan olahraga
karna sibuk bekerja
DO :
2 lansia memiliki
pengetahuan tentang
penyakit yang kurang
2 lansia jarang
menggunakan fasilitas
kesehatan
Penurunan derajat kesehatan Kurangnya pengetahun DS :
masyarakat tentang PHBS warga mengatakan
sudah menjadi
kebiasaan untuk
merokok
warga mengatakan
jarang atau kadang
kadang mencuci
tangan
warga mengatakan
anaknya jarang
menggosok gigi
warga mengatakan
memotong kuku
kadang kadang
DO :
23 KK Kebiasaan
melakukan
pembersihan/penguras
an penampungan 1 kali
dalam 2 minggu.
8 KK Kebersihan
dalam rumah dan
pekarangan kurang
bersih.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Keterangan :
1. Rentang skor : 1 - 4
2. Skor yang diperoleh dikalikan ke kanan : skor perhatian masyarakat x skor poin prevalensi x
skor
tingkat bahaya x store kemungkinan untuk di kelola = Nilai total
3. Prioritas masalah berdasarkan urutan perolehan skor
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Hari/tgl :
Pukul :
Durasi : 30 menit
Tempat : Dusun LEE RT 3 dan RT 4
Sasaran : Masyarakat Dusun LEE RT 3 dan RT 4
Topik : Goutatritis/asam urat
Sub Topik : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala dari penyakit asam urat,
bahaya, serta cara pengobatan dan tips bagi penderita asam urat
A. Latar Belakang
Penyakit asam urat merupakan akibat dari konsumsi zat purin secara berlebihan.
Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak
mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk dipersendian. Akibatnya
sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam
setiap bahan makanan yang berasal dari tibuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam
tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena makhluk tersebut dimakan,
maka zat tersebut pindah ketubuh yang memakannya. Berbagai tumbuhan dan buahan
juga terdapat zat purin. Selain itu purin juga dapat berasal dari perusakan sel-sel tubuh
secara normal ataupun karena adanya penyakit.
Penyakit asam urat biasanya menyerang pada usia lanjut. Dewasa ini penyakit
asam urat sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat terutama masyarakat di
perkampungan atau pedesaan. Banyak masyarakat yang menderita penyakit asam urat
tidak mengetahui penyebab dari penyakit asam urat dan tidak mengetahui makanan atau
apa saja yang harus dihindari untuk dikonsumsi. Oleh karena itu penyuluhan ini
dilakukan untuk memberikan edukasi ke masyarakat agar masyarakat lebih mengerti dan
memahami apa itu penyakit asam urat serta apa yang harus dihindari atau
pencegahannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum: Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu
memahami penyakit Asam Urat.
2. Tujuan Khusus:
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit diharapkan sasaran
dapat:
1. Menjelaskan pengertian penyakit Asam Urat tanpa melihat leaflet
2. Menjelaskan faktor resiko dan penyebab penyakit Asam Urat tanpa melihat leaflet
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit Asam Urat tanpa melihat leaflet
4. Menjelaskan akibat penyakit Asam Urat tanpa melihat leaflet
5. Menjelaskan kembali pencegahan penyakit Asam Urat tanpa melihat leaflet
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian penyakit Asam Urat
2. Faktor resiko dan penyebab penyakit Asam Urat
3. Tanda dan gejala penyakit Asam Urat
4. Akibat penyakit Asam Urat
5. Pengobatan dan tips bagi penderita penyakit Asam Urat
D. Strategi Pelaksanaan
Metode: Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
TAHAP KEGIATAN WAKTU
Orientasi (pembukaan) 1. Memberikan salam dan 5 menit
memperkenalkan diri
2. Menyampaikan maksud dan tujuan dari
penyuluhan
3. Menjelaskan pokok pembahasan
4. Mengkaji tingkat pengetahuan sasaran
terhadap materi yang akan
disampaikan.
Working 1. Menjelaskan pada sasaran tentang: 15 menit
(penyampaian materi) Menjelaskan pengertian penyakit
Asam Urat
Menyebutkan penyebab penyakit
Asam Urat
Menyebutkan tanda gejala
penyakit Asam Urat
Menyebutkan faktor resiko terkena
penyakit Asam Urat
Menyebutkan akibat penyakit
Asam Urat
Menyebutkan pengobatan dan tips
bagi penderita penyakit Asam Urat
2. Melakukan tanya jawab tentang materi
penyuluhan
h.
Terminasi (penutup ) 1. Mengevaluasi materi yang telah 10 menit
disampaikan dengan pertanyaan terarah
2. Memberikan reinforcement positif
3. Menyimpulkan hasil penyuluhan
4. Salam penutup
E. Media
1. Leaflet
F. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan
memberikan pertanyaan secara lisan dan sasaran mampu menjawab pertanyaan di bawah
ini dengan benar:
1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit Asam Urat?
2. Apa saja yang dapat menyebabkan penyakit Asam Urat?
3. Apa tanda dan gejala yang sering muncul pada penderita penyakit Asam Urat?
4. Apa bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit Asam Urat?
5. Bagaimana cara pengobatan dan tips bagi penderita penyakit Asam Urat?
G. Materi
Terlampir
2. Fase akut
Dalam fase akut ini biasanya kadar asam urat naik secara tiba-tiba dan dirasakan pada
malam hari menjelang pagi. Biasanya pada fase ini penderita asam urat akan merasakan
rasa nyeri yang begitu hebat pada bagian ibu jari kaki, namun akan hilang secara
perlahan dan dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu.
3. Fase interkritikal
Merupakan masa bebas dari gejala sakit diantara dua serangan gout akut. Banyak
penderita yang mengalami serangan kedua dalam 6 bulan sampai 2 tahun. Serangan yang
tertunda tersebut dapat terjadi karena tidak diobati secara terus-menerus.
4. Kronis
Jika gout tidak dirawat secara baik, akhirnya akan menjadi kronis. Pada kondisi ini, rasa
nyeri disendi berlangsung secara terus – menerus serta terdapat timbunan kristal asam
urat yang banyak didalam jaringan lunak, tulang rawan, selaput diantara tulang dan
rendo, timbunan asam urat tersebut membentuk tofus.adapun radang kronik dan endapan
asam urat, membuat persendian susah digerakan.
Makanan penyebab asam urat dan pantangan bagi penderita asam urat:
1. Makanan jeroan: hati, otak, babat, ginjal, limpa, usus,dan paru.
2. Daging: daging sapi, daging kuda dan daging kambing.
3. Ekstrak daging: dendeng dan abon.
4. Seafood: kepiting, cumi-cumi, kerang, sotong, remis, ikan sarden, ikan teri,tiram, udang.
5. Bebek: kalkun dan angsa.
6. Makanan kaleng: sarden, kornet sapi dll.
7. Buah-buahan: nanas dan durian.
8. Sayuran: bayam, buncis, kembang kol, jamur kuping, daun pepaya, daun singkong,
kangkung dan asparagus.
9. Kacang-kacangan: kacang tanah, tauge, kacang hijau, melinjo, emping, kacang kedelai
termasuk kedelai olahan seperti tempe,susu kedelai, oncom dan tauco.
10. Makanan gorengan, makanan yang dimasak dengan mentega atau margarin, makanan
bersantan.
11. Makanan yang mengandung lemak dan protein tinggi.
12. Keju, kaldu, kuah daging yang kental, es krim, air kelapa dan telur
Beberapa gejala asam urat yang biasa dialami oleh penderita penyakit asam urat:
1. Pada waktu pagi yaitu pada saat bangun tidur dan pada waktu malam hari biasanya
persendian terasa nyeri.
2. Rasa nyeri pada sendi biasanya terjadi berulang kali.
3. Tanda yang ditimbulkan seperti rasa nyeri di persendian, linu, ngilu, kesemutan,
membengkak dan meradang berwarna kemerahan.
4. Nyeri di persendian biasanya terjadi di bagian seperti jari tangan, jari kaki, pergelangan
tangan, siku, tumit dan dengkul.
5. Untuk kasus yang lebih parah persendian akan mengalami sakit saat mengalami
pergerakan.
I. LATAR BELAKANG
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang akan
berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner
(untuk pembuluh darah jantung) dan left ventricle hypertrophy (untuk otot jantung).
Dengan target organ di otak yang berupa stroke, hipertensi adalah penyebab utama stroke
yang membawa kematian tinggi. Menurut Gunawan (2001) penyebab hipertensi
diantaranya karena faktor keturunan, ciri dari perseorangan serta kebiasaan hidup
seseorang. Seseorang memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi
jika orang tuanya adalah penderita hipertensi. Oleh karenanya pengelolaan hipertensi
oleh keluarga sangat penting untuk mencegah terjadinya hipertensi dan menanggulangi
komplikasi akibat hipertensi.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan perhatian karena
dapat menyebabkan kematian utama di Negara-negara maju maupun negara berkembang.
Menurut survey yang dilakukan oleh Word Health Organization (WHO) pada tahun
2000, jumlah penduduk dunia yang menderita hipertensi untuk pria sekitar 26,6% dan
wanita sekitar 26,1% dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan meningkat
menjadi 29,2% (Apriany, 2012). Prevalensi penderita hipertensi di Indonesia terus terjadi
peningkatan. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2000 sebesar
21% menjadi 26,4% dan 27,5% pada tahun 2001 dan 2004. Selanjutnya, diperkirakan
meningkat lagi menjadi 37% pada tahun 2015 dan menjadi 42% pada tahun 2025.
Menurut data Kementrian Kesehatan RI tahun 2009 menunjukkan bahwa prevalensi
hipertensi sebesar 29,6% dan meningkat menjadi 34,1% tahun 2010.
Prevalensi hipertensi pada umur ≥ 18 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi Bali,
Riskesdas 2013 prevalensi hipertensi di Kabupaten Klungkung sebesar 20,5%. Data
Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2014 menunjukkan, penyakit tidak menular
penyebab kematian terbesar di Bali disebabkan oleh penyakit Hipertensi. Jumlah
penderita hipertensi di tahun 2014 mencapai 8.886 kasus. "Data dihimpun dari 9 rumah
sakit pemerintah yang ada di Bali, penyakit hipertensi menjadi penyakit yang paling
banyak diderita masyarakat," terang Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Gede Wira Sunetra,
Jumat (24/4/2015).
II. TUJUAN
A. Tujuan instruksional umum ( TIU )
Setelah diberikan penyuluhan mengenai Hipertensi selama 40 menit diharapkan
masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit hipertensi dan
penatalaksanaannya.
B. Tujuan instruksional khusus ( TIK )
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit, diharapkan sasaran dapat:
a. Menjelaskan pengertian Hipertensi dengan tepat
b. Menyebutkan penyebab Hipertensi dengan benar
c. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi dengan benar
d. Menyebutkan komplikasi Hipertensi dengan benar
e. Menyebutkan cara pencegahan Hipertensi dengan benar
III.MATERI PENYULUHAN
Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi
c. Tanda dan gejala Hipertensi
d. Komplikasi Hipertensi
e. Pencegahan Hipertensi
IV. KEGIATAN
No Kegiatan Waktu Penyuluh Peserta
1 Orientasi 2 Menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri Menyimak
3. Menyampaikan maksud dan Mendengarkan
tujuan penyuluhan dan menjawab
4. Menanyakan ketersediaan pertanyaan
5. Melakukan kontrak waktu
penyuluhan
6. Menyebutkan materi yang
akan disampaikan
7. Menanyakan pertanyaan
persepsi
2 Kerja 35 Menit 1. Menyampaikan dan Mendengarkan
menjelaskan materi tentang dengan penuh
hiperteni yang meliputi: perhatian
a. Pengertian hipertensi Menanyakan hal-
b. Penyebab hipertensi hal yang belum
c. Tanda dan gejala jelas
hipertensi Memperhatikan
d. Pencegahan hipertensi jawaban dari
Memberi kesempatan pasien penceramah
dan keluarga untuk bertanya Memperhatikan
Menjawab pertanyaan dan mampu
Demonstrasi mempraktekkan
3 Terminasi 3 Menit Melakukan Evaluasi materi: Sasaran dapat
a) Memberikan 5 pertanyaan menjawab tentang
yang berkaitan dengan pertanyaan yang
materi diajukan
b) Demonstrasi Mendengar
Mengakhiri pertemuan dan Memperhatikan
penyampaian Terima Kasih Menjawab salam
Salam penutup
Setting tempat
Bertempat di Dusun Lee RT 3 dan RT 4
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
VI. MEDIA
1. Lefleat
VII. SUMBER
Effensy, Nasrul. 2012. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol I . Jakarta:EGC
Mansjoer, et al. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Potter & Perry. (2006). Fundamental Keperawatan Jilid I. Jakarta: EGC
Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses Penyakit. Jakarta: EGC
Sujana, Wayan. 2011. Hipertensi Untuk Dicegah Dan Dihindari. (online). Avaible :
http://idijembrana.or.id/index.php?module=artikel&kode=13 (10-09-2016)
Lampiran I
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang peristen. Hipertensi atau
penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke
jaringan tubuh yang membutuhkan. Menurut WHO (World Health Organization), batas
tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 120-140 mmHg sistolik dan 80-90
mmHg diastolik. Jadi, seseorang disebut mengidap hipertensi bila tekanan darahnya selalu
terbaca di atas 140/90 mmHg. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyararakat yang
serius, karena jika tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang
berbahaya. Akibatnya bisa fatal karena sering timbul komplikasi, misalnya stroke
(pendarahan otak), penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal.
B. Penyebab Hipertensi
Secara umum hipertensi disebabkan oleh :
Asupan garam yang tinggi
Strees psikologis
Faktor genetik (keturunan)
Kurang olahraga
Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol
Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
Peningkatan usia
Kegemukan
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a. Hipertensi Primer (Esensial)
Hipertensi primer disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya.
Faktor yang mempengaruhinya yaitu : genetic, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis
sistem rennin. Anglotensin dan peningkatan Na + Ca intraseluler. Faktor-faktor yang
meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alcohol dan polisitemia.
b. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing dan hipertensi yang
berhubungan dengan kehamilan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan / atau
tekanan diastolic sama dengan atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan
tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-perubahan
pada:
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun
1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi.
e. Meningkatnya resisten pembuluh darah perifer
D. Komplikasi Hipertensi
Komplikasi dari penyakit hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik dapat berdampak pada :
1. Stroke
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak
(stroke). Stroke sendiri merupakan kematian jaringan otak yang terjadi karena
berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Biasanya kasus ini terjadi secara
mendadak dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (complete stroke).
2. Gagal jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih berat untuk
memompa darah dan menyebabkan pembesaran otot jantung kiri sehingga jantung
mengalami gagal fungsi. Pembesaran disebabkan kerja keras jantung memompa darah.
3. Gagal ginjal
Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan dan
akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak. Akibatnya fungsi ginjal menurun hingga
mengalami gagal ginjal. Ada dua jenis kelainan ginjal akibat hipertensi, yaitu
nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligna. Nefrosklerosis benigna terjadi pada
hipertensi yang sudah berlangsung lama sehingga terjadi pengendapan pada pembuluh
darah akibat proses menua. Hal ini menyebabkan permeabilitas (kelenturan) dinding
pembuluh darah berkurang. Sementara itu, nefrosklerosis maligna meruapakan kelainan
ginjal yang ditandai dengan naiknya tekanan diastole diatas 130 mmHg yang
terganggunya fungsi ginjal.
4. Kerusakan pada mata
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebakan kerusakan pembuluh darah dan
saraf pada mata.
E. Pencegahan Hipertensi
Cara untuk mencegah hipertensi, yaitu :
a. Pencegahan dengan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup yang sehat dalam keseharian kita sangat penting dalam
pencegahan hipertensi. Sebaliknya pola hidup yang tidak sehat beresiko tinggi terkena
penyakit hipertensi.
Termasuk dalam pola hidup yang tidak sehat misalnya merokok, minum alkohol,
suka makan enak alias banyak mengandung kolesterol, makanan yang gurih dengan kadar
garam berlebih, minuman berkafein, dll. Sementara pada saat yang sama kurang
berolahraga atau kurang beraktifitas, sering stress, minim air putih, serta kurang makan
buah dan sayuran. Berikut ini adalah Daftar Buah yang dapat menurunkan tekanan darah
tinggi, antara lain:
1) Melon
Melon adalah sumber yang sangat baik dari vitamin A, vitamin C, thiamin dan
kalium. Satu cangkir melon (173 g) mengandung 484 mg kalium, ini setara dengan 14
persen dari nilai kebutuhan harian yang direkomendasikan. Melon juga merupakan
sumber yang baik dari magnesium, asam folat dan vitamin B6.
2) Semangka
Semangka adalah salah satu buah yang mudah sekali didapat karena memang banyak
di Indonesia, banyak juga yang mengonsumsinya terutama ketika tahu manfaatnya.
Tahukah Anda bahwa buah semangka dapat menurunkan tekanan darah tinggi karena
kandungan L-citrulline. Zat ini akan membantu memebuat rileks pembuluh darah,
sehingga buah semangka bisa menjadi penurun darah tinggi.
3) Alpukat
Setengah potong buah alpukat memberikan 1% kalsium, 5% magnesium, dan 10%
kalium yang kita butuhkan setiap hari. Selain mengandung mineral yang dapat
menurunkan darah tinggi, buah alpukat juga kaya lemak tak jenuh tunggal yang sehat
bagi jantung.
4) Buah kiwi
Satu buah kiwi berukuran sedang menyediakan 2% kalsium, 7% magnesium, dan 9%
kalium yang kita butuhkan setiap hari. Memang buah ini jarang tersedia di pasar
tradisional, tapi dapat dengan mudah kita temui di supermarket. Selain itu, buah kiwi
juga kaya akan vitamin C, bahkan dengan ukuran yang sama lebih banyak kandungan
vitamin C nya daripada jeruk.
5) Pisang
Satu buah pisang ukuran sedang menyediakan 1% kalsium, 8% magnesium, dan 12%
kalium yang kita butuhkan setiap hari. Kadar kalium yang tinggi inilah yang baik
untuk menurunkan tekanan darah. Makanlah 2 buah pisang setiap hari untuk hasil
terbaik. Tambahkan satu pisang (ketiga) untuk mencegah penyakit stroke, dan
membantu bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga stroke.
6) Jeruk
Aneka macam jeruk merupakan buah-buahan yang terkenal karena kandungan
vitamin C, artinya ini merupakan makanan tinggi nutrisi dan rendah kalori. Dengan
kandungan kalium sebanyak 326 mg dan tidak mengandung natrium, maka ini
merupakan salah satu buah penurun darah tinggi terbaik. Lemon juga merupakan
sumber potasium yang baik, kalsium, fosfor, vitamin A dan folat.
7) Buah Anggur
Pilihlah buah anggur yang matang untuk rasa dan kualitas terbaik. Bioflavonoid yang
ada dalam anggur tidak hanya membantu menurunkan tekanan darah tinggi tetapi
juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Anggur sebanyak 123 g
mengandung 166 mg kalium dan ini memenuhi 5 persen dari nilai harian kalium yang
direkomendasikan.
8) Aprikot
Aprikot merupakan sumber kalium dan vitamin A yang sangat baik. Dalam satu
cangkir aprikot kering (119 g) mengandung 2.202 mg kalium, mungkin ini
merupakan salah satu jenis makanan terbaik yang kaya akan kalium. Buah ini hanya
sedikit megandung natrium, lemak jenuh dan kolesterol.
9) Jambu Biji
Jika Anda ingin meniru hasil studi klinis yang dilakukan di India, maka Anda harus
makan jambu sebelum makan siang atau makan malam. Buah jambu ini memiliki
kadar kalium yang tinggi, kaya serat alami. Dengan demikian, buah jambu bisa
menurunkan darah tinggi dan membantu melancarkan pencernaan sehingga membatu
juga dalam upaya meurunkan berat badan.
10) Buah Tomat
Menurunkan tekanan darah adalah salah satu dari sekian banyak manfaat
mengonsumsi buah tomat. Tomat yang kaya akan lycopene, diketahuo membantui
dapat membantu dalam membantu mencegah diabetes, penuaan dini, dan termasuk
menurunkan hipertensi. Dalam penyajiannya, akan lebih baik dimakan tanpa banyak
pemrosesan, dan tidak dengan bahan-bahan lain seperti keju dan daging berlemak
seperti pada pizza.
11) Blueberry
Blueberry mengandung banyak antioksidan di dalamnya, seperti halnya raspberry,
dan ini memiliki dampak langsung pada tekanan darah, dengan cara mengalahkan
radikal bebas dalam tubuh. Pertibangkan untuk makan semangkuk blueberry segar
dicampur dengan buah-buahan lainnya sebagai sarapan yang menyegarkan. Hanya
lakukan yang terbaik dalam mengonsumsinya, yaitu tanpa menambahkan gula, atau
dengan pencampuran bahan-bahan lainnya.nsu
Selain mengonsumsi buah-buahn di atas, Anda juga harus menghindari makanan
pantangan darah tinggi sehingga hipertensi dapat terkontrol dan meminimalisir
komplikasi, seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal dan lain-lain.
b. Pencegahan dengan medical check up
Mengunjungi seorang dokter atau tenaga para medis, jangan selalu diartikan mau
berobat. Bisa juga dalam rangka pencegahan satu penyakit, misalnya pencegahan
hipertensi. Itulah yang disebut pencegahan / pemeriksaan secara medis (medical check
up).
Orang yang rentan terhadap hipertensi, baik karena faktor keturunan atau pun gaya
hidup, sebaiknya rajin memeriksakan diri tekanan darahnya ke dokter atau tenaga medis
lain. Sebab, darah tinggi atau hipertensi bila tidak segera diatasi adalah pra kondisi bagi
penyakit lain yang lebih serius. Dengan demikian, mencegah darah tinggi berarti pula
mencegah diri kita dari penyakit lain. Jika dalam pemeriksaan ditemukan tanda atau
gejala hipertensi, seorang dokter akan memberikan advise penanganannya. Sebaliknya
jika tidak berarti ditemukan gejala apapun.
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang pengertian ISPA, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, penanganan ISPA, masyarakat diharapkan dapat memahami tentang penyakit
ISPA dan cara penanganannya.
C. Media
o Lembar balik pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, dan penanganan
ISPA.
o Leaflet pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, dan penanganan ISPA.
D. Rancangan Tempat
Ket:
1
1: Penyuluh
2, 3, 4.
5
E. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Estimasi
Kegiatan Penyuluh Respon Metode
Kegiatan Waktu
b. Menjelaskan
penyebab ISPA
Ceramah
c. Menjelaskan tanda
&
dan gejala ISPA
Tanya
d. Menjelaskan
jawab
pencegahan ISPA
15 menit
e. Menjelaskan
penanganan ISPA
2. Memberikan
kesempatan untuk 2. Bertanya
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
peserta 3. Memperhatikan
jawaban
Penutup
G. Sumber
Meadow,Sir Roy dan Simen. 2002. LectusNotes: Pediatrika. Jakarta: PT.Gelora Aksara
Pratama.
Karel, Meila S. 2005. Menjadi Dokter Anak di rumah. Jakarta: Puspa Swara.
H. Materi (Lampiran)
1. Pengertian
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan
gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow,
Sir Roy, 2002: 153).
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris Acute
Respiratory Infection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan
berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta organ
adneksa seperti simrs-sinus, rongga tengah dan pleura ISPA secara anatomis
mencakup saluran pemafasan bagian atas.
Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil
untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan
ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57).
2. Klasifikasi
Klasifikasi ISPA berdasarkan hasil pemeriksaan dibedakan menjadi dua golongan
yaitu golongan umur dibawah 2 bulan, dan golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun.
a. Golongan umur dibawah 2 bulan
o Pneumonia
Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik terdapat adanya
tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau frekuensi napas cepat (frekuensi
pernafasan 60 kali permenit atau lebih).
o Bukan Pneumonia
Yang dimaksud bukan pneumonia jika ditemukan penyakit batuk pilek biasa, dan
tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau tidak ditemukan
napas cepat (frekuensi pernafasan kurang dari 60 kali permenit).
3. Etiologi
Virus dan bakteri
Seperti virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influenzae.
Alergen spesifik
Alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas .
Perubahan cuaca dan lingkungan
Kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas ke hujan dan
lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.
Aktifitas
Kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa memperhatikan
kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan anak-anak menderita
ISPA.
Asupan gizi yang kurang.
5. Penularan
Penularan ISPA terutama melalui droplet (percikan air liur) yang keluar saat
penderita bersin, batuk, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh
orang sehat. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak atau kontaminasi tangan oleh
sekret saluran pernapasan, hidung, dan mulut penderita.
6. Pencegahan
Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit
ISPA pada anak antara lain :
a. Perbaikan peningkatan gizi
Penyusunan atau pengaturan menu
Cara pengolahan makanan
Variasi menu
b. Perbaikan dan santasi lingkungan
c. Pemeliharaan Kesehatan perorangan
d. Tindakan pencegahan pada bayi:
Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan terhadap penyakit tertentu.
Perbanyak ASI eksklusif
Jauhkan dari penderita ISPA
7. Penanganan
Perawatan ISPA di rumah
a. Memberi makan
Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan berat
badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-sedikit tapi sering
dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu
juga tetap diberikan.
b. Pemberian cairan atau minuman
Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak dari
biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan untuk
menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat memperberat
penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan dahak,
c. Menjaga kelancaran pernafasan
Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak agar bila ia batuk
lendirnya dikeluarkan.
d. Bersihkan hidung
Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak untuk
membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingus yang telah
mengering, tetesilah dengan air garam untuk membasahinya.
e. Mengatasi panas
Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun, demam diatasi dengan paracetamol dan
atau dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk).
Pemberian kompres dengan cara: gunakan kain bersih celupkan pada air (air hangat
kuku) peras seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha, lipat ketiak,
ulangi bila kan sudah dingin.
f. Istirahat
Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa berkurang.
g. Berikan obat batuk herbal
Jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh ,
diminum tiga kali sehari.
Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas cepat,
anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak ke pelayanan
kesehatan agar komplikasi tidak terjadi.
1. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa-siswi
Sekolah negeri dasar (SDN)
1.2 Tujuan Khusus
Serelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan siswa-siswi dapat:
1. Mendefinisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah secara
sederhana
2. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku hidup bersih dan
sehat di sekolah
3. Mengetahui dan mengaplikasikan siapa saja yang harus menjalankan perilaku hidup
bersih dan sehat di sekolah
4. Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yang baik
5. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku hidup bersih dan sehat
II. Sasaran
Sasaran ditujukan kepada siswa dan siswi di sekolah dasar negeri (SDN)
IV. Setting
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyaji
Keterangan :
: Penyuluh
: Moderator (optional)
: Fasilitator
: Peserta penyuluhan
V. Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1 Pembukaan - Memberikan salam Menjawab 5 menit
- Memperkenalkan diri
salam
- Menjelaskan
tentang penyuluhan Mendengarkan
- Menjelaskan kontrak/strategi
menggunakan bahasa yang
mudah di mengerti
2 Pelaksanaan 1. Penyampaian Materi Mendengarkan
Penyaji menjelaskan tentang: dengan penuh
a. Pengertian PHBS di sekolah perhatian
b. Menjelaskan point – point
PHBS
c. Menjelasakan manfaat & PHBS
di sekolah 15 menit
d. Menjelaskan akibat yang dapat
terjadi karena PHBS tidak baik
seperti timbulnya berbagai
penyakit
e. Memperagakan 10 langkah cara
cuci tangan yang baik dan benar
dengan menggunakan sabun dan
air yang mengalir
2. Tanya Jawab
Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
3. Evaluasi
Memberikan pertanyaan Bertanya 5 menit
tentang:
a. Mengetahui tentang pengertian
PHBS
b. Mengetahui perilaku PHBS
c. Mengetahui manfaat PHBS
d. 10 langkah mencuci tangan yang Menjawab 5 menit
baik dan benar pertanyaan
VII. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
Kontrak waktu pertemuan dengan peserta jelas
Kesiapan penyuluh dan media
b. Evaluasi Proses
Peserta
- peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.
- Peserta aktif berdiskusi (min. 2-3 orang mengajukan pertanyaan)
Penyuluh
- Mampu memfasilitasi jalannya penyuluhan.
- Mampu menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab.
c. Evaluasi Hasil
Pada bagian akhir, peserta secara volunteer/ditunjuk mampu menyebutkan ulang
hal-hal berikut ini:
e. Mengetahui tentang pengertian PHBS
f. Mengetahui perilaku PHBS
a. Mengetahui manfaat PHBS
b. 10 langkah mencuci tangan dengan baik dan benar
lampiran materi
A. Pengertian
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahkluk hidup yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan adalah
suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berhubungan dengan sakit, penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan, minuman, serta lingkungan. PHBS di institusi pendidikan adalah
upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di
tatanan institusi pendidikan.
B. Tujuan PHBS
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok,
dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi guna
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana
(social support), dan gerakan masyarakat (empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara
hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Aplikasi paradigma hidup sehat dapat dilihat dalam program perilaku hidup bersih dan sehat.12
Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang
yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan
paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas
kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.
C. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah yang bersih dan sehat
sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai ancaman
penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar
siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik
minat orang tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja pemerintah dibidang pendidikan, serta
menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.
D. Indikator PHBS
a. Mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir
Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir sebelum
makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci tangan dengan air mengalir dan
menggunakan sabun mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, typus,
cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung, dan lain sebagainya
JAJANAN SEHAT
Hari,Tanggal :
---------------------------------------------------------------------------------------------------
o Jenis jajanan
Metode Penyuluhan
I. Leaflet
Alokasi Waktu :
Hari, tanggal :
Pukul :
D. Kontrak waktu
C. Jenis jajanan
sehat
sembarangan
Demonstrasi
Diskusi
Merangkum
Evaluasi
lanjut
b. Salam penutup
Setting Tempat
SDN 3 Toyado
Evaluasi :
NO ASPEK WAKTU METODE ALAT EVALUATOR
pertanyaan
wawancara
MATERI PENYULUHAN
pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau di sajikan sebagai makanan siap
santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah
dimakan yang dibeli dari penjual makanan, baik yang diproduksi oleh
penjual tersebut atau diproduksi orang lain, tanpa diolah lagi (Heryana,2004)
Jajanan sehat adalah jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat-zat
berbahaya.
d. Jenis jajanan
maupun basah
3. Bersih
4. Jauh dari tempat sampah, got, debu dan asap kendaraan bermotor
5. Tertutup
8. Masih segar
10. Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat pewarna
buatan
13. Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman
pingsan, kematian
kematian.
f. Timah : pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara, mual,
muntah
pewarna pakaian
d. Chiki atau makanan ringan : menggunakan MSG sebagai penambah rasa, zat
a. Sarapan di rumah
b. Kurangi jajan
DAFTAR PUSTAKA
klubpompi.pom.go.id
jajan
2013 ml.scribd.com/doc/173852207/89809847-jajan-pdf
www.kidnesia.com/Kidnesia/Sekitar-Kita/Pengetahuan-Umum/Yuk-Kurangi-
Jajan
RENCANA KEGIATAN (POA)
N MASALA RENCANA PENANGGUN WAKTU TEMPAT DAN SUMBE
O H KEGIATA G KEGIATA KEGIATA A R
N JAWAB N N
1. Hipertensi, Sosialisasi Mahasiswa Kamis- Rumah
gout atritis tentang Jumat warga rt 3
dan ISPA, penyakit dan 8-9 dan rt 4
berhubungan cara desember dusun II lee
dengan pola pencegahan 2022
hidup tidak di rumah
sehat rumah
warga