PEMBAGIAN
KEKUASAAN NEGARA
Pokok Bahasan :
Pembagian kekuasaan si
(ovontiratrar rete
Pembagian kekuasaan secara Horisontal
(menurut fungsi)Pembagian kekuasaan secara
vertrikal (menurut teritorial)
raerer ye mente cts
Uae
ng,
esters etal
eure!
IVEY ects ona pferee ee eee a
pemerintahan menurut terito’
m hal ini kita saksik:
disentralisir (negara k
negara federal/serikat dimana ada pembagian kekuas:
bagian.
crintahan federal dengan pemerintah nega
Soresteys asec LCoame eat
hirkan bentuk nega
per
Menurut Mac Iver dalam buku
vertikal tel:
Prewesl eeNegara kesatuan
IN eon On Sere gt eR earn ene Ceres ee ee ee
Pte Wre reece Preece eestor tak erate ris fentt ts certs Peete tn
SGrrae retorts
Festa tree ces tc ere Tera teectete CEM Ste Uae ESM Cee es eretteree tee ere
pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk menyerabkan sebagian hak
beter te ee eterareertnve Ne Pere nmr erste ME es reesteratene Tecenee EC Mrearrtret
reese rene teases Waites
eee eee ee ee ee eee
Fea Pes eee teeter tne Sree b Seton es eR eee Ts
ara Kesatuan ialah kedaulatan tidak terbagi-bagi
Sees aad eset setae ec Veet cee eects Srv
bentuk dimana ikatan dan integrasi paling kekal
BNE eter r serteer te cee atria te tat en aeSteceneg
Posen ee nea aot
epee neti st aw eemrurarerrtinsDefer be oad ee
Menurut Oppen Deyheim, suatu negara konfederasi
terdiri dari beberapa negara yang berdaulat penuh untuk
mempettahankan kemerdekaan ekstern dan intern
bersama atas dasar:
= Perjanjian nasional dan diakui dengan menyelenggarakan
beberapa alat perlengkapan tersendiri yang berkuasa tertentu
Peers sy dente tee tetet gene ee teeter Meee Te
peters UPN reer tetatt eeu ne eater anew eet roe iy
ditentukan saja. Negara-negara yang tergabung dalam
konfederasi ini tetap merdeka dan berdaulat
Pada umunya konfederasi tidak punya badan legislatif dan
Pere Ner any toreae tee O tone el ereeterany uve tentrers ectinntertte
anggoNegara Federal
Menurut C.FStrong, salah satu ciri negara federal ialah didalam
Perernsie Ler oter ett coe EWI E Ne te ME Ye Bester YoU EY Tere Mer eres LY cts)
sepenuhnya pada pemerintahan federal, sedangkan kedaulatan
kedalam pada negara bagian masih diakui tapi dibatasi
Rete te tarnnCernel ster tatl a teter tei ete enc ee Rens atta OM Gtsteceseyed
De ee ete ie Stee tate tee tree rere
Soules ewcotan
entrnrn rece ecterumea te eee tect cnr era
eran
eerie erect
ER renee been ne recon
Reet sean tees tee tte erate rete emetic er
pea eerteTY
None ate ste Una eaten eee
teeta) ates fonl oor Pe tete tere tec te cTecetatPembagian kekuasaan secara
Horisontal Gnenurut fungsi)
= Maksudnya adalah pembagian kekuasaan atas dasar fungsi dalam
pemerintahan
= Setidaknya dibagi dalam
yakni pembagian be: Baw tees total a
pure oot Gere Sonn een ete tatece eer rea ith teeriee eco ere
fungsi judi
Corte oot Meco EC Ce Re Te Tem eat
Fite vee eet Matton Es RO Ceres U te tsecin cee CecaTT|
pena
Stew or Gees Rennes emt teen Ceen rer ue ee
Free rent erat vescm ee tel cru eat vesrmr ecu recci teu UMer ict We tariecert rte
Patra rent ceHUBUNGAN KEKUASAAN
Hubungan yang bersifat horizontal:
Hubungan antara kekuasaan eksekutif, legisiatif, dan yudikatif.
indonesia :
MPR (anggota DPR+ anggota DPD), DPR, DPD, Pres, MA, MK, BPK,
ubungan herzontalanlra pemegang kekuasaen negara depat melairkan berbaga! sistem pemeritahan
Hubungan yang bersifat vertikal:
Hubungan yang bersifat atasan dan bawahan, dalam arti antara pemerintah pusat
dan pomerintah dacrah. Di dalamnya terdapai semacam pembagian kerja antiara
pusat dan daerah.
inden r meen
Indonesia:
Menteri Gubernur — BupatiHORIZONTAL :
Pembagian Kekuasaan
berdasarkan
Fungsi Kekuasaan
yang berbeda-beda
yang menimbulkan berbagai macam
Lembaga Negara
Tujuannya:
Mencegah Kesewenang-wenanganJohn Locke (32-1704),
Filsuf inggris dalam bukunya 2 Treaties on Civil Government (1690)
- Mengkritik kekuasaan absolut raja-raja Stuart
- Mendukung Revolusi Gemilang (Giorius Revolution) pada 1688 yang telah
dimenangkan oleh Parlemen Ingaris
Kekuasaan membuat peraturan
tidak boleh dipegang oleh yang menerapkannya
Lembaga2 Negara menurut FUNGSInya
versi John Locke:
* Legislatif (membuat UU, termasuk fungsi mengadili/judicia) ;
+ Eksekutif (melaksanakan UU); dan
+ Federatif (Kekuasaan yg meliputi segala tindakan utk
menjaga keamanan negara dim hub dgn negara lain,
seperti membuat aliansi, dsb = skrg disebut HUBLU).
Pombagian oleh John Locke ini bertolak pada hub ke luar & ke dalam dari suatu negaraaron secunsar co LMONITES UIE o.0.:5:
(ilantan Hakim Perancis yang tari ke Ingaris)
Mengembangkan TEOR!
TRIAS POLITICA —» Separation of Powers (Pemisanan Kekuasaan):
+ Kekuasaan Legislatif : Membuat UU
+ Kekuasaan Eksekutif : Melaksanakan UU: termasuk Fungsi pertahanan & diplomasi (hublu)
+ Kekuasaan Yudikatif/Yudisial: Mengawasi Pelaksanaan UU (Menjalankan
peradilan/menghakimi)
Pembagian oleh Montesquieu ini bertolak pada HAM
Pendapat ini dikemukakan dalam bukunya :
L ‘Esprit de Lois (Jiwa dari Hukum):1748—* Mengikuti pemikiran John Locke
Maksudnya
Mengkritik & Menggulingkan Louis XIV yang pernah menyatakan
“L ‘Etat C'est Moi”Van Vollenhoven :
- Regeling (Perundang-undangan)
- Bestuur (Pemerintahan)
- Politie (Kepolisian)
- Rechtspraak (Peradilan)LEMBAGA NEGARA
INDONESIA
SEBELUM AMANDEMEN UUD 1945
urn
i Ae Ene Tne ae |
BPK> CPR PRESIDEN (DPA) CMA>LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN 5
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
PUSAT
BPK Presiden pprR } mpr } ppp ma | MK
Peradiian Um
‘Lingkungan
Peradilan Agama
DAERAHPEMBAGIAN KEKUASAAN
SECARA
VERTIKAL
Pombagian Kekuasaan secara Vertikal :
+ Pembagian Kekuasaan menurut tingkatnya.
+ Dalam hal ini yang dimaksud adalah Pembagian Kekuasaan antara
beberapa tingkat pemerintahan.
+ Carl J. Friedrich memakai istilah Pembagian Kekuasaan secara
Teritorial (Territorial Division of Power).
+ Pembagian Kekuasaan ini dengan jelas dapat kita saksikan kalau kita
melakukan_perbandingan antara negara KESATUAN, negara FEDERAL
serta KONFEDERAS!
+ (Dalam negara Kesatuan jelas sekali terlihat bhw) Pembagian
kekuasaan secara vertikal melahirkan garis hubungan antara
pusat dan daerah dalam sistem
1. Desentralisasi
2. Dekonsentrasi
3. Medebewind1. Desentralisasi :
Pasal 1 Butir 7 UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah:
“Penyerahan wewenang
pemerintahan oleh Pemerintah
kepada daerah otonomi untuk
mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia”2. Dekonsentrasi :
Pasal 1 Butir 8 UU No. 32 / 2004 tentang Pemerintahan
Daerah:
“Pelimpahan wewenang
pemerintahan oleh Pemerintah
kepada Gubernur sebagai wakil
pemerintah dan/atau kepada
instansi vertikal di wilayah
tertentu.”3. Medebewind (Tugas Pembantuan):
Pasal 1 Butir 9 UU No. 32 / 2004 tentang Pemerintahan Daerah:
“Penugasan dari Pemerintah kepada
daerah* dan/atau desa, dari
pemerintah provinsi kepada
kabupaten/kota dan/atau desa, serta
dari pemerintah kabupaten/kota
kepada desa untuk melaksanakan
tugas-tugas tertentu”
( daerah = Provinsi, Kabupaten, Kota)LoS SoM eae Ce Co erceCC Te Mer merece tt
Yudikatif
Konstitutif
Legislatif
Eksekutif
- Moneter
- Eksiminatif
- Pemerintah pusat - Kementerian —
Pemerintahan provinsi - pemerintahan
daerah
- MA - Peradilan tinggi - Peradilan NegeriHORIZONTAL
Konstitutif
Legislatif
Eksekutif
Yudikatif
Eksaminatif
MoneterPembagian kekuasan di Indonesia
(UUD NRI Tahun 1945)
HORIZONTAL VERTIKAL *
K, Legislatif
P. Kabupaten/kota
*
*
*
K. Yudikatif
* | K. Eksaminatif/Inspektif
ma *a*
PEMBAGIAN KEKUASAAN BERDASARKAN PROSES
Te CMAPS OHH)
Pena KCC)
SSMS SUC CS CMe TL CUCU
CORO Me se cee et ees n cet
CCN CUR SRS a Cu DSR SEC CC)
pihak yang lain lagi (misalnya MA)
Pee sem ae es cc ee ue ane Te
Seon cree crane ae
Pen CET em ep eet a eure ness
legislatif dapat ditugaskan kepada pemerintah pusat di ibu kata,
Ree Me ee uo Ne eee ae ea Cu CT ty
Pe cae een eee ne emcee
Pees e eee nee acaTERIMA KASIH
Ra