POSYANDU
POSYANDU
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Posyandu
a. Pengertian Posyandu
b. Jenjang Posyandu
sebagai berikut :
1. Posyandu Pratama
2. Posyandu Madya
dari 50%.
3. Posyandu Purnama
Poltekkes Kemenkes
11
4. Posyandu Mandiri
umur balita.
Poltekkes Kemenkes
12
badan/tinggi badan
Poltekkes Kemenkes
13
2. Kader Posyandu
a. Definisi Kader
lebih mudah.
yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara
sukarela.
b. Tugas Kader
Poltekkes Kemenkes
14
kesehatan.
Poltekkes Kemenkes
15
memiliki ketrampilan.
menulis.
a. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
Poltekkes Kemenkes
16
2007).
terhadap suatu yang spesifik dan seluruh badan yang dipelajari atau
materi yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya);
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain; e)
(1) Umur,
Poltekkes Kemenkes
17
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
belajar. Hal ini disebabkan oleh menurunnya fungsi organ tubuh pada
(2) Pendidikan,
Poltekkes Kemenkes
18
(3) Pekerjaan,
yang tidak bekerja. Hal ini dipengaruhi oleh interaksi sosial yang lebih
(4) Pengalaman,
Poltekkes Kemenkes
19
wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari
menjadi : baik (jawaban benar > nilai rata-rata populasi) dan Kurang
b. Sikap
adalah reaksi atau respon yang bersifat tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau obyek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas,
(Notoatmodjo, 2007).
Poltekkes Kemenkes
20
Menurut All port (1954) dalam Ermasari (2011), sikap terdiri dari 3
terbuka.
indikasi dari sikap; (c) menghargai (Valuing), artinya mengajak orang lain
dipilihnya dengan segala risiko sebagai bentuk sikap yang paling tinggi
(Aritonang, 2013).
terhadap sesuatu yang akan diukur. Sugiyono (1999) dalam Ermasari (2011)
Poltekkes Kemenkes
21
bersifat favorabel (+) dan unfavorable (-) dengan tanggapan Sangat Setuju
(SS0, Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat
( gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
dengan lingkungannya.
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak
halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes RI,
2005).
Poltekkes Kemenkes
22
a) Faktor Genetik
b) Faktor Lingkungan
setelah lahir.
c) Faktor Hormonal
Poltekkes Kemenkes
23
Faktor genetik adalah sesuatu yang tidak dapat diubah atau sangat
2. Pertumbuhan Fisik
pattern).
Poltekkes Kemenkes
24
a) Ketika lahir 35 cm
2) Panjang Bayi
usia anak.
Poltekkes Kemenkes
25
terhambat.
7) Berat badan anak kurang, tidak naik atau turun, yang terjadi
Poltekkes Kemenkes
26
3) Perkembangan Anak
a. Parameter perkembangan
3) Language (bahasa)
b. Tahapan perkembangan
a) Motorik kasar
Poltekkes Kemenkes
27
b) Motorik halus
Pada usia 0-1 bulan anak hanya bisa menangis disaat tidur.
2) Usia 2 bulan
a) Motorik kasar
menyentuh tangannya.
b) Motorik halus
Poltekkes Kemenkes
28
3) Usia 3 bulan
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
4) Usia 4 bulan
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
Poltekkes Kemenkes
29
5) Usia 5 bulan
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
6) Usia 6 bulan
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
Poltekkes Kemenkes
30
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
memberantakkan mainan.
a) Motorik kasar
Poltekkes Kemenkes
31
b) Motorik halus
ciluba.
a) Motorik kasar
dipakaikan baju.
b) Motorik halus
Poltekkes Kemenkes
32
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
majalah.
a) Motorik kasar
Poltekkes Kemenkes
33
b) Motorik halus
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
“mau makan”.
Poltekkes Kemenkes
34
a) Motorik kasar
oranglain.
b) Motorik halus
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
c) Bicara da bahasa
orang lain.
Poltekkes Kemenkes
35
a) Motorik kasar
b) Motorik halus
orang lain.
salah satu cara langsung menilai status gizi, khususnya keadaan energi
paling banyak dilakukan adalah : (1) massa tubuh, misalnya berat badan;
Poltekkes Kemenkes
36
(2) dimensi linier, misalnya tinggi badan; dan (3) komposisi tubuh,
masssa tubuh (otot dan lemak). Karena massa tubuh sangat peka terhadap
dilakukan bagi anak yang belum dapat berdiri tegak dan dilakukan
Poltekkes Kemenkes
37
makan pada anak (Aritonang, 2013). Disamping itu, KMS berisi catatan
antar titik berat badan KMS dari hasil penimbanagan bulan lalu dan hasil
anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti
naik mengikuti salah satu pita warna dan garis pertumbuhannya naik
Poltekkes Kemenkes
38
Rumah sakit.
Anak dikatakan tumbuh sehat secara baik bila garis berat badan
anak naik setiap bulannya dan mengikuti salah satu pita warna atau
Posyandu;
Poltekkes Kemenkes
39
golongan umurnya;
Posyandu;
(3) Menanyakan dan mencatat keadaan anak bila ada keluhan sakit
Puskesmas;
Posyandu;
Poltekkes Kemenkes
40
Posyandu;
B. Kerangka Teori
Poltekkes Kemenkes
41
C. Kerangka Konsep
Pengetahuan Kader
Posyandu Tentang
Pertumbuhan Dan
Perkembangan Balita
Sikap Kader Posyandu
Tentang Pertumbuhan
Dan Perkembangan
Gambar 2. Kerangka Konsep Pengetahuan dan Sikap Kader Posyandu Tentang
Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
D. Pertanyaan Penelitian
Poltekkes Kemenkes