Anda di halaman 1dari 7

PISSN: 2746-251X, EISSN: 2828-3341

Vol. 03, No. 02, Desember 2022


Hal. 77 - 83
https://www.dedikasi.lp4mstikeskhg.org
Jurnal Pengabdian Masyarakat

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN TEKANAN DARAH PADA


LANSIA YANG TINGGAL DI MASYARAKAT

1
Tantri Puspita , Sri Yekti Widadi2, Wahyudin3, Devi Ratnasari4, Rudi Alfiyansah5,
Eldessa Vava Rilla6, Iwan Wahyudi7, Sulastini8, Andri Nugraha9, Tanti
Suryawantie10, Iin Patimah11, Dimas Yusuf Abdul Karim12, Alvina Pebriyanti13,
Putri Nuraropah14, Anisa Silfia15, Cepi Supriadin16, Dian Roslan Hidayat17,
Dian Octavia18, Hasbi Taobah Ramdani19, Andhika Lungguh Perceka20
1,2,3,4,5,6
Prodi Profesi Ners STIKes Karsa Husada Garut
7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,19, 20
Prodi S1 Keperawatan STIKes Karsa Husada Garut
17
Prodi DIII Keperawatan STIKes Karsa Husada Garut
18
Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Harapan Ibu Jambi
Korespondensi E-mail: tanpus1987@gmail.com

ABSTRACT

Elderly health is important in relation to quality of life. Prosperous elderly has an optimal quality of
life. The purpose of this community service is to find out the characteristics and diseases suffered
by the elderly who live with their families. This community service is in the form of a direct survey
conducted with home visits to several families with elderly or pre-elderly living in them. The results
show that the majority of those surveyed were female (73%). At the level of depression, more than
50% was found with no depression. From the level of independence, almost all of them were in the
independent elderly category. Family APGAR assessment shows that more than 80% were in the
category of mild dysfunction or no family dysfunction. On blood pressure examination, more than
half had hypertension both systolic (61%) and diastolic (56%) from degrees 1 to 3. Thus, further
action is needed, especially nurses to make appropriate diagnoses and interventions for problems
that arise, so that quality of life can be maintained.

Keywords: elderly, characteristic, blood pressure

ABSTRAK

Kesehatan lansia menjadi penting kaitannya dengan kualitas hidup. Lansia yang sejahtera memiliki
kualitas hidup yang optimal. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui
karakteristik dan penyakit yang diderita lansia yang tinggal dengan keluarganya. Pengabdian
masyarakat ini berupa survey langsung yang dilakukan dengan home visite pada sejumlah
keluarga dengan lansia atau pra lansia yang tinggal di dalamnya. Hasilnya menunjukan bahwa
mayoritas yang di survey berjenis kelamin perempuan (73%). Pada tingkat depresi, lebih dari 50
% ditemukan tidak ada depresi. Dari tingkat kemandirian, hampir seluruhnya dalam kategori lansia
yang mandiri. Penilaian APGAR keluarga menunjukan lebih dari 80% berada pada kategori
disfungsi ringan atau tidak ada disfungsi keluarga. Pada pemeriksaan tekanan darah, lebih dari
setengahnya mengalami hipertensi baik sistol (61%) maupun diastol (56%) dari derajat 1 sampai
3. Dengan demikian, perlu adanya tindakan lebih lanjut terutama perawat untuk menegakan
diagnosis dan intervensi yang sesuai pada masalah yang muncul, sehingga kualitas hidupnya
dapat dipertahankan.

Kata Kunci: Karakteristik, Lansia, Tekanan darah

PENDAHULUAN
Kebutuhan akan layanan perawatan lansia yang tinggal di rumah akan meningkat
di tahun-tahun mendatang karena setiap tahunnya populasi yang menua

Volume 03 Nomor 02 Desember 2022 77 Jurnal DEDIKASI STIKes Karsa Husada Garut
PISSN: 2746-251X, EISSN: 2828-3341
Vol. 03, No. 02, Desember 2022
Hal. 77 - 83
https://www.dedikasi.lp4mstikeskhg.org
Jurnal Pengabdian Masyarakat

akan semakin meningkat menurut (Lipszyc etal., 2012; Llinca et al., 2015 ; Rechel et al.,
2013) dalam Leeuwen et al.,2019. Pusat data statistic menyebutkan jumlah penduduk
lansia mengalami peningkatan dari 18 juta jiwa(7,6%) pada tahun 2010 menjadi 27 juta
jiwa (10%) pada tahun 2020. Angka ini diperkirakan masih terus bertambah banyak
menjadi 40 juta jiwa (13.8%) pada tahun 2035. Proyeksi angka ini diperikirakan akan
menjadi masalah bagi negara yang juga menginginkan bonus demograpi pada tahun 2030
dimana jumlah penduduk usia produktif (15-65) lebih banyak dari pada jumlah penduduk
usia nonproduktif (Info Datin, 2022).
Peraturan undang-undang no. 13 tahun 1998 dalam Endah et al., 2019 tentang
lanjut usia adalah penduduk yang berusia lebih dari 60 tahun. Penuaan adalah
konsekuensi yang tak terhindarkan. Penuaan adalah siklus kehidupan manusia sebelum
kematian berakhir, penuaan didefenisikan sebagai berkurangnya kemampuan tubuh
untuk mempernaiki kerusakan yang telah terjadi. Penuaan bukanlah suatu penyakit
melainkan suat keadaam fisiologis, penurunan keadaan fisik ini seringkali menjadi
penyebab mengapa lansia mudah terkena penyakit.
Kualitas hidup lansia yang baik akan mendorong lansia menjadi lebih sehat,
mandiri, produktif dan sejahtera. Adapun domain kualitas hidup lansia menurut WHO yaitu
terdiri dari empat domain antara lain kesehatan fisik, kesehatan psikologi, hubungan
sosial dan aspek lingkungan. Semakin lanjut usia seseorang maka kemampuan gerak
fisiknya akan semakin menurun, sehingga dapat mengakibatkan kemunduran pada
peran-peran sosialnya. Hal ini berakibat pada timbulnya gangguan dalam hal mencukupi
kebutuhan hidupnya, sehingga dapat meningkatkan ketergantungan terhadap orang lain
(Tamher dkk 2011 dalam Marlita dkk, 2017).
Faktor yang terkait dengan QOL meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan,
struktur keluarga, modal sosial, estetika lingkungan dan tingkat kejahatan, hidup sendiri,
pendidikan rendah dan status ekonomi yang tidak stabil (Pradeep et. al., 2017). Faktor
yang berkaitan dengan rendahnya kualitas hidup (QOL) adalah bertambahnya usia, jenis
kelamin (Perempuan), tinggal sendiri, pendidikan rendah dan status ekonomi yang tidak
konsisten. Penelitian Adhikari, 2018 menyebutkan bahwa peningkatan tingkat depresi dan
skor QOL memiliki korelasi terbalik antara variabel yang satu dan lainnya (Ahdikari, 2018).
Penelitian lain yang dilakukan di nepal diantara 547 lansia menunjukkan bahwa 195 lansia
mengatakan mimiliki kualitas hidup yang buruk. Adapun faktor- faktor yang berkaitan
dengan kualitas hidup yang rendah adalah usia, jenis kelamin, status perkawinan, gaya
hidup dan kesehatan fisik (Joshi et.al., 2018).
Sikap dan komunikasi seperti apa yang terjadi diantara anggota keluarga yang
harus dilakukan untuk menyelesiakan masalah jika ada masalah di dalam rumah.
Penilaian APGAR keluarga mendeskripsikan hubungan internal individu langsung ke
semua anggota keluarga. Dengan menggunakan penilaian APGAR akan diketahui
bagaimana fungsional keluarga dalam membangun rasa persatuan kesatuan antara
sesama anggota keluaga (Takenaka, 2016).
Penelitian epidemiologis dan klinis menemukan bahwa proses penuaan ada
hubungan dengan penurunan tingkat fungsi kognitif dan juga tingkat kemandirian pada
lansia (Darmawati, Purnama, & Lindayani, 2019). Tingkat kemandirian lansia dapat diukur
melalui kemampuan melakukan activities of daily living (ADL) yang dapat diukur melalui
Barthel Index (Ohura, Hase, Nakajima, & Nakayama, 2017). Pada dasarnya, semakin
menua seseorang akan mengalami penurunan keadaan kesehatan seperti menurunnya
fungsi-fungsi organ dalam tubuh, penurunan fungsi tersebut dialami lansia secara
fisiologis ataupun disebabkan oleh pengaruh penyakit (Setters & Holmes, 2017). Menurut
data angka prevalensi penyakit yang sering diderita lansia adalah hipertensi, penyakit
radang sendi, penyakit paru obstruktif kronis, kanker, dan diabetes melitus. Prevalensi
hipertensi pada lansia mencapai angka 55,2% pada kelompok umur 55-64 tahun, pada
kelompok umur 65-74 tahun dan 69.5% pada kelompok umur >75 tahun (Kemenkes,
2018). Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa salah satu penyakit yang sangat
erat kaitannya dengan lansia adalah hipertensi. Hipertensi merupakan

Volume 03 Nomor 02 Desember 2022 78 Jurnal DEDIKASI STIKes Karsa Husada Garut
PISSN: 2746-251X, EISSN: 2828-3341
Vol. 03, No. 02, Desember 2022
Hal. 77 - 83
https://www.dedikasi.lp4mstikeskhg.org
Jurnal Pengabdian Masyarakat

penyakit yang kerap terjadi pada lansia. Menurut ESC (European Society of Cardiology),
lansia yang menderita tekanan darah tinggi dapat ditemukan satu dari setiap tiga orang
(Lee et al., 2018).
Kualitas hidup berkaitan dengan kesehatan antara lain mengurangi harapan
hidup, gangguan kognitif, kecacatan, nyeri kronis, isolasi sosial, status fungsional,
ketergantungan pada pengasuh. Perspektif tentang kualitas hidup dapat berubah
misalnya setelah kematian pasangan kualitas hidup pasangan yang ditinggal dapat
berubah yang mempengaruhi tujuan keperawatan. Berdasarkan fenomena yang terjadi
diatas penulis tertarik melakukan pengabdian masyarakat Karakteristik Demografi
danTekanan Darah Pada Lansia Yang Tinggal di Masyarakat

METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Tarogong dan Puskesmas Siliwangi pada lingkup Rukun Warga (RW) pada
sejumlah 73 kepala keluarga (KK). Metode yang dipakai melalui 3 (tiga) tahapan.
Pertama, yaitu metode perencanaan dimana tim melakukan perizinan dan melakukan
kunjungan lapangan untuk survey ke Kesbangpol dan Puskesmas yang dituju. Kedua,
perizinan dilakukan pada RT dan RW setempat serta kader wilayah RW tersebut. Ketiga,
perizinan dari Keluarga yang sesuai kriteria terkait kesediaan dilakukan kunjungan untuk
dilakukan wawancara berupa home visite. Setiap tahapan dilakukan dengan
memperhatikan protokol Kesehatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pemeriksaan ini dilakukan oleh 73 mahasiswa yang sedang melakukan praktik
lapangan, di mana setiap mahasisiwa mengkaji lansia atau pra lansia di wilayah kerja
PKM Siliwangi dan Tarogong. Masing-masing mahasiswa mengkaji 1 rumah dengan usia
lansia atau pra lansia jika tidak ada lansia di ruman yang dikunjungi. Berikut hasil
pemeriksaan tersebut.

Tabel 1.1 Tempat Praktik

Puskesmas Frekuensi Persentasi (%)

PKM Siliwangi 35 47.9

PKM Tarogong 38 52.1

Total 73 100.0

Berdasarkan tabel 1.1, diketahui bahwa hampir 48% persen data diperoleh dari
wilayah kerja Puskesmas Siliwangi dan 52% dari wilayah kerja Puskesmas Tarogong. Hasil
pemeriksaan yang akan disajikan tidak menggambarkan keseluruhan kondisi lansia di
wilayah kerja Puskesmas tersebut. Karena survey dilakukan sesuai kebutuhan praktik
lapangan untuk mencapai capaian pembelajaran. Namun, hasil pengkajian ini menunjukan
bahwa di wilayah tersebut ditemukan kasus tingkatan depresi, dari tidak ada sampai depresi
berat, kemandirian berdasarkan KATZ Indeks, APGAR keluarga, dan kondisi tekanan darah
saat survey dilakukan. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 1.2 berikut.

Tabel 1.2 Karakteristik Pra Lansia dan Lansia (n=73)

Karakteristik Frekuensi Persentasi


(%)
Usia Dewasa (<= 60 th) 15 21

Volume 03 Nomor 02 Desember 2022 79 Jurnal DEDIKASI STIKes Karsa Husada Garut
PISSN: 2746-251X, EISSN: 2828-3341
Vol. 03, No. 02, Desember 2022
Hal. 77 - 83
https://www.dedikasi.lp4mstikeskhg.org
Jurnal Pengabdian Masyarakat

Lanjut Usia (>60) 58 79


Jenis Kelamin Laki-laki 20 27
Perempuan 53 73
Tingkat Depresi Tidak ada depresi 48 66
Ringan 13 18
Sedang 8 11
Berat 4 5
KATZ Indeks A 72 7
E 1 3
APGAR Keluarga Disfungsi keluarga 64 88
ringan/tidak ada
Disfungsi Keluarga 8 11
Sedang
Disfungsi Keluarga 1 1
Tinggi
Tekanan darah sistol Optimal 0 0
Normal 15 21
Normal tinggi 13 18
Hipertensi derajat 1 30 41
Hipertensi derajat 2 11 15
Hipertensi derajat 3 4 5
Tekanan darah diastol Optimal 6 8
Normal 18 25
Normal tinggi 8 11
Hipertensi derajat 1 21 29
Hipertensi derajat 2 17 23
Hipertensi derajat 3 3 4

Dari 73 rumah yang di survey, sejumlah 79% rumah memiliki lansia di dalamnya.
Mayoritasnya berjenis kelamin perempuan. Dilihat dari tingkat depresi, lebih dari 50 %
ditemukan tidak ada depresi, namun sisanya (34%) memiliki depresi dari rentang ringan
sampai berat. Dari hasil tingkat kemandirian, hampir seluruhnya dalam kategori lansia yang
mandiri, hanya 1 orang (3%) yang kategori E atau dibantu dalam mandi, berpakaian, ke
kamar mandi serta 1 fungsi tambahan yang lain. Penilaian APGAR keluarga menunjukan
lebih dari 80% berada pada kategori disfungsi ringan atau tidak ada disfungsi keluarga.
Sejumlah 11% disfungsi keluarga sedang dan 1% berat. Pada pemeriksaan tekanan darah,
lebih dari setengahnya mengalami hipertensi baik sistol (61%) maupun diastol (56%) dari
derajat 1sampai 3.
Pada pengabdian masyarakat ini, diketahui bahwa penderita hipertensi baik sistol
maupun diastol lebih banyak diderita oleh perempuan. Hasil pengabdian masyarakat ini
sesuai dengan penelitian Puspita, Ernawati dan Rismawan (2019) tentang efikasi penderita
hipertensi di kabupaten yang sama, menunjukan bahwa lebih dari 70% responden dalam
penelitiannya adalah perempuan. Artikel lainnya, menunjukan bahwa dari 16 lansia yang
mengeluh sakit, sepertiganya (75%) ditemukan menderita hipertensi (Sulhan, et. al., 2021).
Populasi perempuan lebih banyak menderita hipertensi ini, sesuai dengan laporan Dinkes
Garut (2022) yang menyebutkan bahwa penderita hipertensi di Kabupaten Garut dari
rentang usia 15 tahun ke atas didominasi oleh perempuan.
Selanjutnya, Kondisi lansia dengan masalah psikologis juga ditemukan pada lansia
yang tinggal di panti. Hal ini berdasarkan Suryawantie et. al., (2020), yang menyebutkan
bahwa lansia yang tinggal di panti memiliki masalah psikososial. Pada survey pengabdian
masyarakat ini, adanya depresi (34%) dari lansia yang dikaji dapat dikaitkan dengan hasil
penilaian APGAR keluarga adanya disfungsi keluarga dari lansia tersebut (12%). Menurut
Wulandari (2022) lansia cenderung mengalami masalah psikologi yang mana terkait dengan
proses penuaannya. Hal ini perlu diantisipasi oleh keluarga, sehingga masalah-masalah

Volume 03 Nomor 02 Desember 2022 80 Jurnal DEDIKASI STIKes Karsa Husada Garut
PISSN: 2746-251X, EISSN: 2828-3341
Vol. 03, No. 02, Desember 2022
Hal. 77 - 83
https://www.dedikasi.lp4mstikeskhg.org
Jurnal Pengabdian Masyarakat

yang muncul kaitannya dengan hal tersebut dapat tertangani. Defenisi Lansia yang mandiri
adalah lansia yang keadaan sehari harinya sehat dalam arti luas kemampuan lansia masih
bisa untuk melakukan aktifitas kehidupan pribadinya. Kemadirian lansia terdiri

dari kemampuan lansia untuk melaksankan aktifitas sehari-hari seperti: mandi, berpakaian
rapi, pergi ke toilet, berpindah tempat, dapat mengontrol BAK, atau BAB, serta dapat makan
sendiri (Ohura e.t al., 2017).
Nilai Katz indekx E pada lansia pada survey ini, mengindikasikan bahwa lansia
tersebut menagalami penurunan tingkat kemandirian sehingga harus dibantu. Kondisi
ketergantungan pada lansia diakibatkan adanya perubahan usia secara normal atau adanya
penurunan fungsi pada lansia tersebut. Hal ini sering membuat lansia mengobati diri sendiri
yang dapat menimbulkan masalah baru dikemudian hari (Wallace, 2007). Penyakit hipertensi
pada lansia akan mempengaruhi tingkat kemandirian lansia. Kondisi kemandirian lansia
yang menderita hipertensi dapat mengarahkan tindakan asuhan keperawatan yang akan
diberikan. Kemandirian didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk memenuhi
kebutuhan hidup dengan tidak bergantung pada orang lain. Selain itu kemandirian diartikan
sebagai suatu keadaan dimana seseorang berupaya untuk memenuhi segala kebutuhan
(Hong et al., 2018).

KESIMPULAN
Hasil survey pengabdian masyarakat ini menunjukan hal-hal sebagai berikut:
1. Adanya lansia yang mengalami depresi ringan, sedang maupun berat.
2. Adanya lansia yang dirawat keluarga dengan tingkat ketergantungan E
3. Adanya disfungsi keluarga pada kategori sedang dan tinggi.
4. Sebagian besar lansia memiliki hipertensi.
Hasil survey ini diharapkan dapat menjadi data awal untuk dilakukan pengabdian
masyarakat ataupun penelitian lanjutan terkait kondisi-kondisi yang muncul, seperti depresi,
tingkat kemandirian lansia serta kondisi tekananan darah di atas normal.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga
kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berjalan seperti harapan. Dalam kesempatan ini,
ucapan terima kasih kepada Stikes Karsa Husada Garut, LP4M STIKes Karsa Husada,
Pembimbing Praktik Puskesmas Tarogong dan Puskesmas Siliwangi, serta semua pihak
yang telah membantu serta berpartisipasi dalam melakukan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini.

DAFTAR RUJUKAN
Adhikari Rd, ranjitkar, U.D., Chand, A. (2018). FACTORS ASSOCIATED WITH QUALITY
OF LIFE OF SENIOR CITIZENS RESIDING IN TARAKESHOWR MUNICIPALITY,
KATHAMDU. Int j health sci res.; 8(1): 201-8.

Darmawati, I., Purnama, H., & Lindayani, L. (2019). SKRINING COGNITIVE IMPAIRMENT
PADA PASIEN HIPERTENSI DI BANDUNG: SCREENING COGNITIVE IMPAIRMENT
IN HYPERTENSIVE PATIENTS IN BANDUNG. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific
Journal of Nursing), 5(2), 114–120.

Dinkes Garut. (2022). DETEKSI DINI TEKANAN DARAH. Dinkes Garut

Endah, D., Erwanto, R., Suratmi, T., Amigo, E. (2019). SEKOLAH CAREGIVER
INFORMAL: PERAWATAN JANGKA PANJANG LANJUT USIA BERBASIS
MASYARAKAT. Yayasan Indonesia Ramah Lansia (IRL). Sleman DIY.ISBN:978-602-
53494-5-4.

Volume 03 Nomor 02 Desember 2022 81 Jurnal DEDIKASI STIKes Karsa Husada Garut
PISSN: 2746-251X, EISSN: 2828-3341
Vol. 03, No. 02, Desember 2022
Hal. 77 - 83
https://www.dedikasi.lp4mstikeskhg.org
Jurnal Pengabdian Masyarakat

Hong, I., Woo, H.-S., Shim, S., Li, C.-Y., Yoonjeong, L., & Velozo, C. A. (2018). EQUATING
ACTIVITIES OF DAILY LIVING OUTCOME MEASURES: THE FUNCTIONAL
INDEPENDENCE MEASURE AND THE KOREAN VERSION OF MODIFIED BARTHEL
INDEX. Disability and Rehabilitation, 40(2), 217–224.

Info Datin; pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI. (2022). LANSIA BERDAYA
BANGSA SEJAHTERA. Issn 2442-7659. https://www.kemkes.go.id

Joshi M, Chalise H, Khawtiwada P. (2019). QUALITY OF LIFE OF NEPALESE ELDERLY


PEOPLE LIVING WITH FAMILY AND IN OLD HOME IN MORANG DISTRICT, NEPAL.
BIBECHANA. 16; 221-7. Doi: 10.3126/bibchana.v16i0.21643.

Lee, J. H., Kim, S.-H., Kang, S.-H., Cho, J. H., Cho, Y., Oh, I.-Y., … others. (2018). BLOOD
PRESSURE CONTROL AND CARDIOVASCULAR OUTCOMES: REAL-WORLD
IMPLICATIONS OF THE 2017 ACC/AHA HYPERTENSION GUIDELINE. Scientific
Reports, 8(1), 1–8.

Marlita, L. dkk. (2017). FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT


KEMANDIRIAN LANSIA DALAM MELAKUKAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) DI UPT
PSTW KHUSNUL KHOTIMAH. Jurnal Keperawatan Abdurrab, Volume 1 No. 2 Januari
2018.

Ohura, T., Hase, K., Nakajima, Y., & Nakayama, T. (2017). VALIDITY AND RELIABILITY
OF A PERFORMANCE EVALUATION TOOL BASED ON THE MODIFIED BARTHEL
INDEX FOR STROKE PATIENTS. BMC Medical Research Methodology, 17(1), 131.

Pradeep GC, Tiraphant S, Chompiku J. (2017). FACTORS ASSOCIATED WITH QUALITY


OF LIFE AMONG THE ELDERLY IN BAGLUNG DISTRICT, NEPAL. J Public health
dev. 15(3): 51-64.

Puspita, T., Ernawati, & Rismawan, D. (2019). HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN
KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA HIPERTENSI. JURNAL KESEHATAN INDRA
HUSADA, 7(1), 32. https://doi.org/10.36973/jkih.v7i1.159

Setters, B., & Holmes, H. M. (2017). HYPERTENSION IN THE OLDER ADULT. PRIMARY
CARE: CLINICS IN OFFICE PRACTICE. 44(3), 529–539

Sulhan, M. H., Puspita, T., Mamay, Mutmainna, G. N., & Widadi, S. Y. PEMERIKSAAN
TEKANAN DARAH PADA PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT
DESA (PPKMD). Jurnal Pengabdian Masyarakat DEDIKASI, 1 (1), 88-90.

Suryawantie, T., Puspita, T., Ramdani, H. T., Patimah, I., Faujiah, E. S. N., Guntama, Y.,
Azis, F. F. A. A., Perkasa, R. G. P., Yuniar, A. D. Y., Latifah, L., Larasati, S. L., Febrianti,
W., Subki, M., Latansa, S., Nugraha, R., Kurnia, A., Ahmelia, V., & Nurhadianti, N.
(2020). PENINGKATAN PENGETAHUAN PERAWAT DAN PENDAMPING LANSIA
TENTANG MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA DI SATUAN PELAYANAN
REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA (RSLU) GARUT. Jurnal Pengabdiaan
Masyarakat Kasih (JPMK), 1(2), 61-67. https://doi.org/10.52841/jpmk.v1i2.125

Takenaka H. & Ban. N. (2016). THE MOST IMPORTANT QUESTION IN FAMILY


APPROACH: THE PORKANTENTIAL OF THE RESOLVE ITEM OF THE FAMILY
APGAR IN FAMILY MEDICINE. Asia Pac Fam Medi.

Leeuwen K.M. V., Loon M. S.V., Nes F. A. V., Bosmans JE, de Vet HCW, Ket JCF,
Volume 03 Nomor 02 Desember 2022 82 Jurnal DEDIKASI STIKes Karsa Husada Garut
PISSN: 2746-251X, EISSN: 2828-3341
Vol. 03, No. 02, Desember 2022
Hal. 77 - 83
https://www.dedikasi.lp4mstikeskhg.org
Jurnal Pengabdian Masyarakat

Widdershoven GAM, Ostelo RWJG. (2019). WHAT DOES QUALITY OF LIFE MEAN
TO OLDER ADULTS? A THEMATIC SYNTHESIS. PLoS One 8;14(3):e0213263. doi:
10.1371/journal.pone.0213263. PMID: 30849098; PMCID: PMC6407786.

Wallace, M. (2007). KATZ INDEX OF INDEPENDENCE IN ACTIVITIES OF DAILY LIVING


(ADL). Diakses dari: https://www.alz.org/careplanning/downloads/katz-adl.pdf

Wulandari, I. (2022). DUKUNGAN KELUARGA PADA LANSIA DENGAN DENGAN


DEPRESI. Diakses dari: https://rsj.babelprov.go.id

Volume 03 Nomor 02 Desember 2022 83 Jurnal DEDIKASI STIKes Karsa Husada Garut

Anda mungkin juga menyukai