DM - Indri
DM - Indri
MAJALAH KEDOKTERAN
SRIWIJAYA
ISSN 0852-3835
Pimpinan Redaksi : Prof. Dr. dr. R.M. Suryadi tjekyan, DTM&H, MPH
Indri.andriansyah@gmail.com
Abstrak
Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolisme, baik secara genetis maupun klinis, bermanifestasi dengan
hilangnya tolerensi karbohidrat. Diabetes melitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerotik
dan penyakit vaskular mikroangiopati, dan neuropati . Mikroangiopati merupakan komplikasi vaskular jangka panjang
yang sering ditemukan. Defek pada pembuluh-pembuluh darah kecil ini dapat menyebabkan kerusakan pada banyak
jaringan terutama pada mata. Salah satu jaringan yang sering mengalami kerusakan adalah retina. Kerusakan pada retina
akibat mikroangiopati diabetes dinamakan retinopati diabetes. Retinopati diabetes dapat didefinisikan sebagai adanya
lesi mikrovaskular pada retina pasien dengan diabetes. Kerusakan retina pada retinopati diabetes menyebabkan
menurunnya fungsi makula. Makula atau macula lutea merupakan proporsi posterior retina yang kaya akan pigmen
xantofil dan sel-sel fotoreseptor, khususnya sel kerucut
Abstract
Diabetes mellitus (DM) is a disorder of metabolism characterized by loss of tolerensi carbohydrates. DM marked with
fasting and postprandial hyperglycemia, atherosclerotic and microangiopathy vascular disease and neuropathy. Long-
term vascular complications often found is microangiopathy. The abnormality of small blood vessels can cause damage
in many tissues in the body especially on the eyes. One of the parts which have often damage, is the retina. Damage to
the retina mikroangiopathy due to diabetes is called retinopathy diabetes. Diabetic retinopathy can be defined as the
lesions mikrovaskular on the retina of patients with diabetes.Damage the retina in diabetic retinopathy cause
decreasing the function of the macula.Macula or macula lutea is the proportion of the posterior of the retina that is rich
and pigment cells xantofil photoreceptors, especially of cells cone.
Sakit Mohammad Husein Palembang. Terdapat 67 avaskular kornea dan lensa untuk teteap mendapat
kasus setiap bulannya di RS Moh. Husein Palembang asupan nutrisi.
pada tahun 2009.2 Kerusakan retina pada retinopati
diabetes menyebabkan menurunnya fungsi makula. Anatomi Retina
Makula atau macula lutea merupakan proporsi posterior Retina merupakan bagian mata yang mengandung
retina yang kaya akan pigmen xantofil dan sel-sel reseptor penerima rangsangan cahaya. Perbatasan antara
fotoreseptor, khususnya sel kerucut.1,6 retina dan koroid adalah sel epitel retina. Lapisan
pigmen epithelium (RPE) terletak di permukaan dalam
2. Pembahasan bulbus. Selama ini, RPE dipercaya hanya memiliki satu
fungsi yaitu menyerap cahaya yang masuk ke mata
Anatomi Bola Mata sehingga dapat meningkatkan kualitas penglihatan mata.
Bola mata merupakan salah satu bagian tubuh yang Namun, telah banyak ditemukan fungsi lain dari lapisan
memiliki struktur yang sangat istimewa. Bola mata ini. RPE ternyata dapat menjaga integritas struktur dari
berbentuk bulat dengan diameter 24 mm atau lebih retina dengan cara mengfagosit sel-sel fotoresptor yang
kurang 1 inci. Persarafan organ ini pun cukup unik rusak akibat pajanan dari radikal bebas, photo-oxidative
karena saraf pada mata merupakan satu-satunya saraf , dan energi cahaya. Proses fagositosis ini bertujuan
yang dapat dilihat (dengan oftalmoskop) secara in vivo.7 untuk memperbarui sel-sel fotoreseptor yang rusak
(neuropati diabetik), otot dan kulit. Sedangkan arteriol, akibat jalur sorbitol. Mikroaneurisma juga
makroangiopati ditandai dengan arterosklerosis. dapat terjadi karena apoptosis dari sel-sel endotel.
Adanya mikroaneurisma dapat diidentifikasi dengan
Perubahan bola mata terkait penyakit Diabetes bintik merah dari hasil oftalmoskopi. Mikroaneurisma
Mellitus Retinopati Diabetes akan terlihat seperti struktur anggur bila dilihat dibawah
Retinopati diabetes adalah salah satu komplikasi mikroskop. Terdapat dua jenis mikroaneurisma dalam
mikrovaskular dari diabetes melitus (DM). Penurunan RD, yaitu mikroanuerisma aselular dan mikroaneurisma
penglihatan yang terjadi akibat masalah vaskularisasi aselular. Mikroaneurisma aselular tejadi akibat
retina terjadi secara progresif. Retinopati merupakan apoptosis yang ekstensif dari sel-sel endotel dan perisit,
gejala DM yang paling utama pada mata. Gejala sedangkan mikroaneurisma selular terjadi akibat
subjektif yang umumnya ditemukan dapat berupa proliferasi sel endotel dan efek antiproliferasi akibat
kesulitan membaca, penglihatan kabur, penglihatan tiba- hilangnya perisit .11 Menurunnya fungsi retina akan
tiba menurun pada satu mata, melihat lingkaran- selaras dengan penurunan fungsi makula. Berdasarkan
lingkaran cahaya atau bintik gelap. Secara objektif, pada penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan
RD dapat ditemukan adanya mikroaneurisma terutama adaptometer, fungsi makula pada retinopati diabetes
pada daerah vena, perdarahan dalam bentuk titik, garis mengalami penurunan dibandingkan dengan orang
maupun bercak, dilatasi pembuluh darah balik dengan normal. 18
lumen ireguler, hard exudate, soft exudates,
neovaskularisasi, edema retina dan hiperlipidemia pada Makulopati Diabetes
retina.9 Telah dijabarkan pada subbab sebelumnya bahwa
lamanya mengidap DM sangat berkorelasi kuat dengan
Menurut American Academy of Ophtamology, retinopati timbulnya komplikasi mikroangiopati di retina, atau
diabetes diklasifikasikan menjadi dua, yaitu retinopati biasa disebut dengan retinopati diabetes. Gangguan
diabetes non-proliferatif dan retinopati diabetes penglihatan pada pasien DM tidak hanya disebabkan
proliferatif. Prevalensi terjadinya retinopati diabetes oleh retinopati diabetes saja. Pada retinopati diabetes
proliferatif, karena retinopati diabetes proliferasi terjadi proliferasi, sebenarnya ada dua kelainan makula yang
akibat peningkatan kadar glukosa dalam darah diatas dapat menyabakan gangguan penglihatan yaitu edema
normal yang telah terjadi lama sehingga terjadi kelainan makula dan makulopati diabetes.12 Makulopati diabetes
metabolisme pada retina. Pada pasien retinopati diabetes yang merupakan kelanjutan (komplikasi) dari RD, dapat
proliferative setidaknya 50% pasien akan mengalami diartikan sebagai penebalan retina mata dengan
kebutaan stelah 5 tahun.10 diameter satu atau dua diskus di makula mata.13,14
Mekanisme terjadinya retinopati diabetes masih belum Korelasi kuat antara lamanya mengidap DM dengan
bisa dipahami dengan sempurna. Beberapa penelitian adanya makulopati diabetes telah ditemukan. Dalam
pun telah dilakukan untuk mengetahui patogenesis penelitiannya, Golubovic dan Arsovska memaparkan
terjadinya retinopati diabetes. Mekanisme terjadinya bahwa setidaknya membutuhkan waktu 5 tahun
penyakit ini pun diketahui terdapat bermacam-macam. mengidap DM sehingga dapat menimbulkan makulopati
Mekanisme retinopati diabetes ini dapat ditinjau dari diabetes. Manifestasi klinis utama yang akan terlihat
beberapa aspek seperti lesi anatomi dan mekanisme pada pasien makulopati diabetes adalah penurunan
biokimia yang terlibat. Berdasarkan lesi anatomis dari tajam penglihatan. Makulopati diabetes dapat dibagi
retinopati diabetes, setidaknya ada 2 bagian yang menjadi 5 tahap, yaitu tahap awal, tahap menengah,
terlibat yaitu membrana basalis dan sel perisit yang retinopati sirsinasi, makulopati difus dan makulopati
terdapat dalam pembuluh kapiler retina. Membrana diabetes berat. Makulopati diabetes berat biasa disebut
basalis kapiler bertindak seperti rangka pada retina. dengan makulopati iskemia. Diagnosis makulopati
Membrana basalis member struktur yang kaku pada diabetes dapat ditegakkan dengan menggunakan OCT
organ seperti pembuluh darah. Selain bertindak sebagai (Optical Coherence Tomography).15,16
rangka, membrana basalis retina juga memiliki fungsi
diferensiasi dan proliferasi sel dan mengikat faktor- 3. Kesimpulan
faktor pertumbuhan, khususnya fibroblast growth factor
(FGFs). Pada retinopati diabetes, membrana basalis Retinopati diabetes dapat didefinisikan sebagai adanya
mengalami penebalan akibat proses glikasi (baik lesi mikrovaskular pada retina pasien dengan diabetes.
enzimatik maupun non-enzimatik) dan jalur sorbitol Kerusakan retina pada retinopati diabetes menyebabkan
(sorbitol pathway). Penebalan membrana basalis dari menurunnya fungsi makula. Makula atau macula lutea
kepiler retina ini menyebabkan fungsi sirkulasi dari merupakan proporsi posterior retina yang kaya akan
retina terganggu. Mikroaneurisma juga dapat ditemukan pigmen xantofil dan sel-sel fotoreseptor, khususnya sel
dalam patogenesis retinopati diabetes. Mikroaneurisma kerucut
tumbuh dari dinding pembuluh darah yang lemah akibat
hilangnya perisit intramural, untuk kontraksi dinding
7
1. Suyono,S. Diabetes Melitus di Indonesia. 14. Framingham Eye Stydy. Dalam: American
Dalam: Sudoyo,Aru W. dkk. (Editor). Buku Ajar Ilmu Academy of Ophtamology Retina and Vitreous.
Penyakit Dalam (halaman 1873-1879).Indonesia: (halaman:62), 2011.
Interna Publishing. 2009
15. Sitompul, Ratna. Retinopati Diabetik. J Indon
2. Data Rekapitulasi Pasien Subdivisi Retina Tahun Med Assoc. 60 (8): 337-341, 2011
2009
16. Glaser JS, Savino pJ, Sumers KD, McDonald
3. Price, S.A., dan Lorraine M.W. Patofisiologi Konsep SA, Knighton RW. The photostress recovery test in the
Klinis Proses-Proses Penyakit Vol.2 (edisi ke-6). clinical assessment of visual function. Am J
Terjemahan Oleh: Pendit, B.U., dkk. EGC, Jakarta, Ophthalmol. 1977;83:255- 260.
Indonesia, 2006
17. Collins M, Brown B. Glare recovery and age
4. Mitchell, P., Suriya F. Guidelines for the related maculopathy. Clin Vis Sci 1989;4:145–53
Management of Diabetic Retinopathy. (on line)
http://www.nhmrc.gov.au. 2008. 18. Midena E Angeli CD Blarzino MC. Macular
function impairment in eyes with early age-related
5. Ilyas , S., Sri R.Y. Ilmu Penyakit Mata.. macular degeneration. Invest Ophthalmol Vis Sci
Indonesia: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran 1997;38:469–77, 1997
Universitas Indonesia . Halaman 222, 2012
12. Malik, SRK., Singh G., Sood G.C., dan Gupta A.N.
Macular Function Test with Special Reference to
Photostress Test. Indian J Ophtamology. 19: 93-101,
1971