Anda di halaman 1dari 4

PNEUMONIA

Oleh: Responiel Halawa (00000003803)

Definisi kemungkinan anak mengalami pneumonia ialah (a) usia


Pneumonia merupakan infeksi akut pada parenkim paru kurang enam bulan; (b) terlahir prematur; (c) cacat saat lahir
yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk seperti celah langit-langit mulut; (d) masalah sistem saraf
bakteri, mikobakteri, jamur dan virus (Smeltzer, Bare, Hinkle, & (kejang atau cerebral palsy); (e) adanya penyakit jantung atau
Cheever, 2010; Lewis, Dirksen, Heitkemper, & Bucher, 2014). paru-paru saat lahir; (f) sistem kekebalan tubuh lemah; dan (g)
Bronkopneumonia merupakan istilah yang digunakan untuk operasi atau trauma terkini (Kaneshiro & Zieve, 2016).
menggambarkan pneumonia pada bronkiolus terminalis yang Manifestasi Klinis
menyebar pada satu atau lebih area lokal pada bronkus ke Gejala umum pneumonia pada anak meliputi:
parenkim hingga ke alveoli disekitarnya yang mengakibatkan a) Hidung terasa penuh atau pilek, sakit kepala.
konsolidasi paru-paru (Mohan, 2013; Smeltzer et al., 2010). b) Batuk
Etiologi dan Faktor Risiko c) Demam (ringan atau tinggi) dengan menggigil dan
Bronkopneumonia memengaruhi satu atau lebih lobus berkeringat.
paru, dan yang sering ialah pada bilateral dan basal (Archive d) Napas cepat.
of Clinical Case, 2014). Pneumonia dapat diperoleh dari e) Mengi.
lingkungan di masyarakat (Community Acquired Pneumonia f) Nyeri dada (tajam atau tertusuk) saat bernapas dalam
[CAP]) dan juga karena infeksi nosokomial yang diakibatkan atau batuk.
setelah rawat inap (Hospital Acquired Pneumonia [HAP]) g) Energi berkurang dan malaise (tidak enak badan).
(Banaszak & Breborowicz, 2013; Mani & Murray, 2010). h) Muntah atau kehilangan nafsu makan.
Pneumonia disebabkan oleh banyak kuman dan yang paling Gejala umum terjadi pada anak-anak dengan infeksi yang
umum ialah bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh lebih parah yaitu biru-biru pada bibir dan kuku, kebingungan
melalui udara. Tubuh biasanya mencegah kuman yang masuk atau sangat sulit untuk bangun (Kaneshiro & Zieve, 2016).
untuk menginfeksi paru-paru, dan terkadang dapat Komplikasi
mengalahkan sistem kekebalan tubuh meskipun kesehatan Komplikasi pneumonia dapat terjadi secara lokal dan
pada umumnya baik. Dua kelompok umur yang berisiko tinggi sekunder akibat penyebaran infeksi paru ke struktur
terkena pneumonia ialah anak berusia dua tahun ke bawah bersebelahan (misalnya efusi pleura dan empiema,
dan lansia berusia 65 tahun atau lebih (Mayo Clinic, 2016). perikarditis, dan perburukan infeksi paru yang menyebabkan
Virus merupakan penyebab paling umum pneumonia pembentukan abses paru). Komplikasi juga dapat bersifat
pada bayi dan anak-anak. Pneumonia pada anak-anak terjadi sistemik; Hal ini mungkin timbul sekunder akibat bakteremia,
melalui (a) bakteri dan virus yang ada di hidung, sinus, atau yang dapat menyebabkan meningitis, osteomielitis, atau artritis
mulut yang dapat menyebar ke paru-paru; (b) bakteri dan virus septik. Pneumonia bakteri adalah penyebab paling umum efusi
yang terhirup langsung ke paru-paru; (c) makanan, cairan atau pleura atau empiema. Efusi pleura dapat menjadi bagian dari
muntah yang masuk ke paru-paru anak (Kaneshiro & Zieve, spektrum klinis pneumonia sebagai efusi synpneumonic, atau
2016). Selain itu, faktor risiko yang meningkatkan mungkin merupakan komplikasi yang menyebabkan akumulasi
1
nanah di rongga pleura yang menghasilkan empiema. Pasien f) Spesimen urin
sering memiliki tanda dan gejala pneumonia disertai dengan g) Spesimen jaringan postmortem paru
goresan pleura yang khas (terutama pada koleksi pleura kecil), h) Spesimen ekshalasi yang dihirup.
memburuknya demam, gangguan pernafasan, penurunan Penatalaksanaan Medis
masuknya udara pada sisi yang sakit, dullness saat perkusi, Prioritas awal pada anak-anak dengan pneumonia
dan pergeseran mediastinum ke sisi yang berlawanan ketika meliputi identifikasi dan pengobatan distres pernapasan,
adanya akumulasi cairan yang cepat dan signifikan. hipoksemia, dan hiperkarbia. Mendengkur, mengembang,
Komplikasi ini lebih sering terjadi pada pasien dengan takipnea parah, dan retraksi harus segera mendapat dukungan
pneumonia staphylococcal atau streptococcal dan pada pernafasan. Anak-anak yang mengalami gangguan pernafas-
mereka yang menggunakan antibiotik secara tidak tepat atau an parah harus menjalani intubasi trakea jika tidak dapat
tidak lengkap (Nield & Kamat, 2012). mempertahankan oksigenasi atau memiliki tingkat kesadaran
Pemeriksaan Penunjang yang menurun. Peningkatan kebutuhan dukungan pernapasan
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk seperti peningkatan konsentrasi oksigen inhalasi, ventilasi
mendukung diagnosis pneumonia (Mani & Murray, 2010; Ricci tekanan positif, atau CPAP (Continuous Positive Airway
& Kyle, 2009) yaitu: Pressure) biasanya diperlukan sebelum pemulihan dimulai
a) Oksimetri: saturasi oksigen mungkin turun secara (Bannett & Steele, 2017).
signifikan atau dalam kisaran normal. Penanganan pneumonia pada anak dengan komplikasi
b) Rontgen dada: bervariasi sesuai dengan usia pasien dan meliputi ultrasonogram atau CT scan untuk diagnosis,
agen penyebab. antibiotik berdasarkan pola sensitivitas, dan torakotomi dengan
c) Kultur sputum: bermanfaat untuk menentukan bakteri drainase tabung. Sebagian besar pasien menanggapi
penyebab pneumonia. intervensi ini dan jarang memerlukan intervensi 19
d) Laboratorium: tambahan seperti injeksi agen fibrinolitik ke dalam ruang
 Jumlah sel darah putih: mungkin meningkat dalam pleura (Nield & Kamat, 2012).
kasus pneumonia bakteri. Prognosis
 White Blood Cell Differential Kebanyakan anak dengan pneumonia membaik dalam
 Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR). tujuh hingga sepuluh hari dengan pengobatan. Anak-anak

 C-Reactive Protein (CRP): pendeteksi terbaik infeksi yang menderita pneumonia parah dengan komplikasi mungkin
invasif terutama yang disebabkan oleh bakteri. memerlukan perawatan selama dua hingga tiga minggu. Anak-
Spesimen untuk menentukan etiologi pneumonia (Hammit anak yang berisiko terkena pneumonia berat meliputi: (a)
et al., 2012) yaitu: anak-anak yang sistem kekebalannya tidak bekerja dengan
a) Aspirasi paru baik dan (b) anak-anak dengan penyakit paru-paru atau
b) Sekresi saluran pernapasan bawah jantung (Kaneshiro & Zieve, 2016). Secara keseluruhan
c) Cairan pleural prognosisnya bagus, sebagian besar pneumonia akibat virus
d) Spesimen saluran pernapasan atas sembuh tanpa pengobatan. Akan tetapi, pneumonia akibat
e) Spesimen darah virus, patogen bakteri yang umum dan organisme atipikal

2
diberikan terapi antimikroba. Perubahan jangka panjang fungsi c) Orang tua anak memberi makan dengan baik.
paru jarang terjadi, bahkan pada anak-anak dengan d) Anak dapat minum obat oral atau telah menyelesaikan
pneumonia yang telah dipersulit oleh empiema atau abses antibiotik parenteral.
paru. Pasien dengan jalur klinis pneumonia berbasis protokol e) Orang tua anak mengerti tanda-tanda pneumonia, faktor
cenderung memiliki hasil yang menguntungkan. Prognosis risiko dan kapan harus kembali.
untuk varicella pneumonia agak lebih dijaga. Staphylococcal
pneumonia, meski jarang, bisa sangat serius dan harus diobati DAFTAR PUSTAKA
(Bannett & Steele, 2017). Archive of Clinical Cases. (2014). Atlas of Pathology. Diakses
pada 21 Juni 2017, dari http://www.pathologyatlas.ro/bron
Manajemen Keperawatan
chopneumonia-lobular-pneumonia. php.
Diagnosis keperawatan, tujuan, dan intervensi untuk anak
Banaszak, I. W., & Bręborowicz, A. (2013). Pneumonia in
dengan pneumonia terutama ditujukan untuk memberikan
Children: Respiratory Disease and Infection. Diakses pada
perawatan dan edukasi suportif tentang penyakit dan 21 Juni 2017, dari http://cdn.intechopen.com/pdfs/42153/
InTech-Pneumonia_in_children.pdf.
perawatannya. Pencegahan infeksi pneumokokus juga
penting. Anak-anak dengan penyakit yang lebih parah akan Bannet, N. J. (2017). Pediatric Pneumonia. Diakses pada 21
Juni 2017, dari http://emedicine.medscape.com/article/967
memerlukan rawat inap (Ralph & Taylor, 2011).
822-overview#a6.
Masalah Keperawatan yang Dapat Muncul
Hammitt, L. L., Murdoch, D. R., Scott, A. G., Driscoll, A.,
Masalah keperawatan yang muncul pada anak dengan
Karron, R. A., … & O’Brien, K., L. (2012). Specimen
pneumonia ialah (Ralph & Taylor, 2011), sebagai berikut: Collection for the Diagnosis of Pediatric Pneumonia:
SUPPLEMENT ARTICLE. 54(S2), S132–139. DOI:
a) Defisit perawatan diri.
10.1093/cid/cir1068.
b) Kekurangan volume cairan.
Kaneshiro, N. K., & Zieve, D. (2016). Pneumonia – Children –
c) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh.
Community Acquired. Diakses pada 21 Juni 2017, dari
d) Gangguan pertukaran gas https://medlineplus.gov/ency/article/007690.htm.
e) Gangguan mobilitas fisik.
Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., & Bucher, L.
f) Gangguan ventilasi spontan. (2014). Medical-Surgical: Assessment and management
of clinical problems. St. Louis, Missouri: Elsevier/Mosby.
g) Gangguan komunikasi verbal.
h) Bersihan jalan napas tidak efektif. Mani, C. S., & Murray, D. L. (2010). Acute Pneumonia and Its
Complications. Diakses pada 21 Juni 2017, dari
i) Pola napas tidak efektif.
https://www.macpeds.com/documents/01LongChap34-
j) Perfusi jaringan perifer tidak efektif (cardiopulmonary). pneumoniaandcomplications.pdf.
k) Risiko aspirasi.
Mayo Clinic. (2016). Symptoms and Causes: Pneumonia.
l) Risiko infeksi. Diakses pada 21 Juni 2017, dari http://www.mayoclinic.
org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/dx
Discharge Planning
c-20204678.
Discharge Planning pada anak dengan pneumonia ialah
Mohan, H. (2013). Pathology Practical Book (3th Ed.). India:
(Ralph & Taylor, 2011), sebagai berikut:
Jaypee.
a) Distres pernafasan telah teratasi.
Nield, L. S., & Kamat, M. (2012). Update on Pediatric
b) Tidak ada hipoksemia (saturasi oksigen, > 90%).
Pneumonia: Causes-Treatment Options. Diakses pada 21

3
Juni 2017, dari http://www.pediatricsconsultantlive.com/ar Ricci, S. S., & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing.
ticles/update-pediatric-pneumonia-causes%E2%80%94tre Florida: Wolters Kluwer.
atment-options
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H.
Ralph, S. P., & Taylor, C. M. (2011). Nursing Diagnosis Pocket (2010). Brunner & Suddarth’s: Textbook of medical-
Guide. Philadelphia: Wolters Kluwer. surgical nursing. Philadelphia: Wolters Kluwer/Lippincott
Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai