PENOLAKAN RESUSITASI/DNR DAN MELEPAS BANTUAN

HIDUP DASAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMAH SAKIT TK. II
Dr. R. HARDJANTO 1/2

Ditetapkan di : Balikpapan
Tanggal terbit Kepala RS Tk. II Dr. R. Hardjanto
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Rachmat Budi Prasetyo, Sp.U

Kolonel Ckm NRP : 11930096910469

PENGERTIAN DNR adalah suatu perintah yang memberitahu tenaga medis untuk
tidak melakukan CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation)

Sebagai acuan penerapan Langkah-langkah untuk menyediakan

TUJUAN suatu proses dimana pasien bisa memilih prosedur yang nyaman
dalam hal bantuan hidup oleh tenaga medis Emergency dalam
kasus henti jantung/henti nafas.

KEBIJAKAN SK Karumkit Nomor : KEP/ / / /2022 tentang penolakan

resusitasi/DNR.

1. Petugas mengevaluasi kondisi pasien

2. Dokter memberi penjelasan kepada keluarga pasien dengan
prognosis buruk, resiko yang mungkin akan dialami pasien dalam
keadaan darurat dapat terjadi henti jantung dan henti nafas.
3. Meminta pertimbangan kepada pasien/keluarga untuk melakukan
resusitasi ataupun menolak dilakukan resusitasi (DNR), jika
dalam keadaan darurat pasien membutuhkan tindakan
pertolongan CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation).
4. Dokter mengisi lengkap rekam medis pasien dan juga
memberikan form penolakan tindakan resusitasi kepada pasien
dan keluarganya yang harus ditandatangani oleh tim dokter,
PROSEDUR
pasien atau keluarga yang ditunjuk dan dua orang saksi dari
pihak pasien dan petugas medis.
5. Petugas memberikan gelang DNR ungu sebagai penanda bahwa
pasien tersebut memiliki permintaan untuk tidak dilakukan
resusitasi.
6. Sebuah permintaan penolakan resusitasi (DNR) dianggap batal
dan tidak berlaku, jika ada dari keadaan ini terjadi :
a. pasien sadar dan menyatakan bahwa ia ingin di resusitasi
b. ada keberatan atau perselisihan dengan anggota keluarga
atau pengasuh.
c. ada pertanyaan/perselisihan mengenai keabsahan DNR.

UNIT KERJA 1. Instalasi Rawat Inap

TERKAIT 2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. ICU