Anda di halaman 1dari 38

Kendari, 21 April 2022

Nomor : 014/S.PEN/AMT/IV/2022
Lampiran : 1 (satu) file

Kepada Yth. :
Pejabat Pengadaan pada LPSE Provinsi Sulawesi Tenggara
SATUAN KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
Tahun Anggaran 2022

di
Kendari

Perihal : JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA-NIPA

Sehubungan dengan undangan Pengadaan Langsung, dengan ini kami mengajukan penawaran
untuk pengadaan JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA-NIPA sebesar Rp. 170.232.461,29
(Seratus Tujuh Puluh Juta Dua Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Empat Ratus Enam Puluh Satu
Koma Dua Puluh Sembilan Rupiah)

Penawaran Biaya ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Seleksi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan selama
60 (Enam Puluh) Hari Kalender

Penawaran ini berlaku 30 (Tiga Puluh) Hari Kalender sejak batas akhir pemasukan Dokumen
Penawaran, atau sampai dengan penandatangan Kontrak.

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk
pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Langsung.

CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI

WA ODE KARIATI
Direktris
DAFTAR REKAPITULASI HARGA
Unit Kerja : DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
Pekerjaan : Jalan Lingkungan Desa Lanipa-Nipa
Lokasi : Kab. Kolaka Utara
Sumber Dana : APBD
Tahun Anggaran : 2022

HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN
( Rp )

A PEKERJAAN PERSIAPAN 11.260.000,00

B PEKERJAAN TANAH 142.102.577,74

I JUMLAH 153.362.577,74
II P P N = A x 11 % 16.869.883,55
III TOTAL ( A + B ) 170.232.461,29
IV DIBULATKAN 170.232.000,00
TERBILANG : Seratus Tujuh Puluh Juta Dua Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah

Kendari, 21 April 2022


CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI

WAODE KARIATI
Direktris
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Unit Kerja : DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
Pekerjaan : Jalan Lingkungan Desa Lanipa-Nipa
Lokasi : Kab. Kolaka Utara
Sumber Dana : APBD
Tahun Anggaran : 2022

HARGA JUMLAH
NO U R A I A N SAT. VOLUME SATUAN HARGA
( Rp ) ( Rp )

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Papan Nama Proyek Ls 1,00 260.000,00 260.000,00
2 Air Kerja % P3K Ls 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00
3 Pengujian Kuat Tekan Beton Di Laboratorium Ls 1,00 4.000.000,00 4.000.000,00
4 Mobilisasi dan Demobilisasi Ls 1,00 6.000.000,00 6.000.000,00
Sub. Total I 11.260.000,00
II. PEKERJAAN TANAH
1 Pek. Urugan Pilihan Tebal 15 cm M3 108,75 107.987,01 11.743.587,34
2 Pek. Perkerasan Beton Mutu fc' = 21,7 Mpa M3 72,50 1.798.055,04 130.358.990,40
Sub. Total II 142.102.577,74

Kendari, 21 April 2022


CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI

WAODE KARIATI
Direktris
JUMLAH PERALATAN MINIMAL

Pekerjaan : DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN


Lokasi : Jalan Lingkungan Desa Lanipa-Nipa
Sumber Dana : APBD
Tahun Anggaran : APBD

JUMLAH KEBUTUHAN
NO JENIS ALAT KAPASITAS
MINIMAL

1. Concrete Mixer 0,5 M3 1 Unit


2. Stamper 72 Kg 1 Unit
3. Peralatan Tukang Batu/Besi - 1 Unit

Kendari, 21 April 2022

CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI

WAODE KARIATI
Direktris
DATA PERSONIL INTI YANG AKAN TERLIBAT LANGSUNG PADA PEKERJAAN

Pekerjaan : DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN


Lokasi : Jalan Lingkungan Desa Lanipa-Nipa
Sumber Dana : Kab. Kolaka Utara
Tahun Anggaran : APBD

PENGALAMAN
NO NAMA POSISI/JABATAN PENDIDIKAN
( Thn )

1 M. GUSNI, ST Pelaksana Lapangan S1 2 Tahun

2 ABDUL MIRSYAD, ST Ahli K3 S1 3 Tahun

Kendari, 21 April 2022

CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI

WAODE KARIATI
Direktris
SERTIFIKAT KETERAMPILAN KERJA
Berdasarkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan ini Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi menetapkan
bahwa :

Nama : M. GUSNI

Dinyatakan memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai :

Jenis Keterampilan Kerja dan Kualifikasi


PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN - KELAS II

Nomor Registrasi
2.2.028.2.152.33.26966

Sertifikat ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak diterbitkan.

Ditetapkan di : Mamuju
Pada tanggal : 18 Juli 2019

Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi


Provinsi Sulawesi Barat
Badan Pelaksana

Manajer Eksekutif

Yusran, SE
Keterangan:
1. QRCode dan Data yang tertera dalam SKTK ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
2. Sertifikat ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (Digital Signature)
-
& E
o

rrl
RI
e ?e
F
z *
C\
H
.EOl
E-
gE o\
Frl
M
b :a *; 6l z
E Ei #
,la l-a
I
a zti
;
H
n? *
E{ Eo,
6E
ry
Eq
CS Md
e
EiEEtE* E
-
T
-=. h
6l
,lt

4
N

Eg
L
=.4 !
I

q)
a
T
= (D
)rr z
{ l+{ E'
>)
ts{
l-3
$gE E#IH$ EEg$
.* a s Z H
# xE- sH
sa:
a
H E
st E
srdU)H H Eg El r

a
$s
GI
e F{
frlE
a 0
-
aE thLa $ il3
E
e
Fl
I
il
rd
J€\
rrl
zlR
=t
o
o\
c,)
e
e # EI8
t- EI:
.l Or
{r!
li, z- Ll li
elz
\-.
i
Gr
J
L.
"!L
tS
*
RENCANA KERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA-NIPA

DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal


A.2. Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan keselamatan konstruksi

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang


B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

C.1. Sumber Daya


C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi


D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
A.1. Komitmen dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
A.2. Kepala Proyek/Project Manager mengesahkan Kebijakan K3
A.3. Kebijakan K3 yang ditetapkan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Sesuai dengan sifat dan kategori risiko K3;
2. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja;
3. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang undangan dan persyaratan lain;
4. Sebagai kerangka untuk menyusun dan mengkaji sasaran K3;
5. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;
6. Dikomunikasikan kepada semua personil;
7. Dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan;
8. Dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan K3 masih relevan dan sesuai.

A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu ekternal dan internal


CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi berkomitmen dan peduli
terhadap Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu keselamatan konstruksi
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan konstruksi dan
membudayakan keselamatan konstruksi dalam seluruh kegiatan pelaksanaan konstruksi
2. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh tenaga kerja
maupun masyarakat didalam lingkungan kerja konstruksi
3. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksibedasarkan
perundang-undangan yang berlaku dalam keselamatan konstruksinasional
4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan
5. Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi sertamelakukan perbaikan
secara berkelanjutan
A.2. Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : WA ODE KARIATI
Jabatan : Direktris
Bertindak untuk : CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI
Dan atas nama

Dalam rangka pengadaan Pekerjaan JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA-NIPA pada Kelompok Kerja
Pemilihan / Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Setda Provinsi Sulawesi Tenggara pada DINAS
PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN Tahun Anggaran 2022,
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan
memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi, yaitu :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelayakan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (Sembilan) Komponen biaya penerapan SMKK.

Kendari, 21 April 2022


CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI

ttd

WA ODE KARIATI
Direktris
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI sebagai Penyedia Jasa pada Pekerjaan JALAN LINGKUNGAN LANIPA -
NIPA membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko, Penanggung Jawab
untuk diserahkan, dibahas,dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak sesuai lingkup
pekerjaan yang dilaksanakan. Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko K3, Skala Prioritas K3,
Pengedalian Resiko K3, dan Penanggung Jawab K3.

1. Identifikasi Bahaya, Pengendalian Risiko K3 dan Sasaran


2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya
3. Sasaran dan Program K3
Sasaran K3 disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
1 Relevan pada fungsi dan tingkat dalam perusahaan;
2 Spesifik dan terukur;
3 Dideklarasikan secara eksplisit;
4 Disosialisasikan kepada para pihak yang relevan;
5 Sesuai dengan Kebijakan K3;
6 Ditinjau ulang dalam rangka peningkatan berkelanjutan
SASARAN K3
1 Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident);
2 Tidak terjadi sakit akibat kerja;
3 Tingkat keberhasilan penerapan penyelenggaraan SMK3 minimal 60%;
4 Semua pekerja memakai APD yang sesuai dengan bahaya dan risiko pekerjaannya masing - masing
PROGRAM K3
1 Setiap pekerja mengikuti induksi K3 sebelum mulai bekerja;
2 Melaksanakan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya;
3 Memastikan ketersediaan APD bagi setiap pekerja baru atau mulai suatu pekerjaan sudah
diberikan pengarahan dan pemakaian APD yang sesuai;
4 Mengadakan pelatihan K3 dan P3K dengan mengikutsertakan pegawai dan seluruh pekerjalapangan;
5 Mengadakan safety meeting tiap hari Senin pagi sebelum bekerja;
6 Melaksanakan safety induction sebelum pekerjaan dimulai;
7 Menetapkan Petugas P3K; D. Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian, diantaranya:
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam Struktur Organisasi
K3 beserta Uraian Tugas
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3
B. PERENCANAAN K3
Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di Proyek direncanakan sesuai dengan kondisi
pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar proyek.
Perencanaan meliputi :
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko K3 & Program K3
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan lainnya.

III. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran, tanggung
jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMKK yang efektif.

Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini. Tugas dan
wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait dengan struktur organisasi,
untuk tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Direksi / Pimpinan Cabang
kemudian disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk tingkat dibawah Kepala Divisi / Bagian sampai tingkat
terbawah, dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Divisi / Bagian SDM direview oleh Direksi /
Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Unit Kerja masing-masing. Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh
Kepala Proyek bersama dengan Kepala Divisi / Bagian Teknik, direview Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan
B. ORGANISASI K3

Penanggung
Jawab K3

Emergency P3K Evaluasi


B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RESIKO K3

Nama Perusahaan : CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI


Nama Pekerjaan : JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA-NIPA
Lokasi : Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tanggal dibuat : 21 April 2022

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYARATAN KEP TINGK
KEKE NILAI TINGKAT KEMU KEPAR NILAI
NO. JENIS BAHAYA PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL ARA PENGENDALIAN LANJUTAN AT KETERANGAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA (Skenario Bahaya) RAPA RISIKO RISIKO NGKIN AHAN RISIKO
(Tipe Kecelakaan) PERATURAN HAN RISIKO
N (F) (F x A) (TR) AN (F) (A) (F x A)
(A) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Mobilisasi ⇒ Kecelakaan Lalu Lintas ⇒ Luka Berat UU No. 1 Thn 1970 Penggunaan APD dan Rambu Barikade 1 12 12 Peralatan P3K, dan Ruang P3K 1 5 5
⇒ Pengaturan Lalu lintas kurang baik ⇒ Sakit Sedang Penggunaan APD dan Rambu Barikade 1 8 8 Peralatan P3K, dan Ruang P3K 1 5 5
⇒ Tertabrak kendaraan / truck pengangkut timbunan ⇒ Luka Berat UU No. 1 Thn 1970 Penggunaan APD dan Rambu Barikade 1 6 6 Peralatan P3K, dan Ruang P3K 1 5 5
2 Pek. Urugan Pilihan Tebal 15 cm
⇒ Tertimpa Material Timbunan ⇒ Luka Sedang UU No. 1 Thn 1970 Penggunaan APD dan Rambu Barikade 1 6 6 Peralatan P3K, dan Ruang P3K 1 2 2
⇒ Terluka oleh alat Concrete Mixer ⇒ Luka Berat UU No. 1 Thn 1970 Penggunaan APD dan Rambu Barikade 1 8 8 Peralatan P3K, dan Ruang P3K 1 5 5
3 Pek. Perkerasan Beton Mutu fc' = 21,7 Mpa
⇒ Tertimpa bahan/material Campuran Beton ⇒ Luka Sedang UU No. 1 Thn 1970 Penggunaan APD dan Rambu Barikade 1 6 6 Peralatan P3K, dan Ruang P3K 1 3 3

SKORING / SKALA PENILAIAN Kendari, 21 April 2022

KEKERAPAN DAN KEPARAHAN TINGKAT RESIKO


1= Sangat Jarang / Sangat Ringan Rendah = 1 s/d 3 CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI
2= Jarang / Ringan Sedang = 4 s/d 9
3= Sedang Tinggi = 10 s/d 15
4= Sering / Berat Ektsrim = 16 s/d 25 ttd
5= Sangat Sering / Sangat Berat
Ket ; Tingkat Resiko = Kekerapan x Keparahan WA ODE KARIATI
Direktris
B.2. Rencana Tindakan (Sasaran Khusus dan Program Khusus)

Nama Perusahaan : CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI


Nama Pekerjaan : JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA-NIPA
Lokasi : Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tanggal dibuat : 21 April 2022

SASARAN PROGRAM
PENGENDALIAN RISIKO (Sesuai
NO. JADWAL BENTUK INDIKATOR PENAGGUNG
Kolom Tabel 6 IBPRP) URAIAN TOLOK UKUR URAIAN PEKERJAAN SUMBER DAYA
PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB
Safety Vest
Penggunaan APD (Safety Vest, - Memastikan Safety Helmet
Safety Helmet, Safety Shoes, kesiapan APD Safety Shoes Pelaksana, Ahli K3
1 Kacamata Kerja,Masker), APD terpakai Mobilisasi Harian Checklist Daftar Absensi Konstruksi, dan
- Ketersediaan Prosedur Masker
Pemasangan Rambu-Rambu Petugas P3K
Peringatan / Barikade dan Instruksi Kerja Sarung Tangan
Kacamata Kerja
Safety Vest
- Memastikan Safety Helmet
Penggunaan APD (Safety Vest,
kesiapan APD Pelaksana, Ahli K3
Safety Helmet, Safety Shoes, Pek. Urugan Pilihan Tebal 15 Safety Shoes
2 APD terpakai Harian Checklist Daftar Absensi Konstruksi, dan
Kacamata Kerja, Masker dan Hand - Ketersediaan Prosedur cm Masker
Petugas P3K
Sanitizer), dan Safety Webbing dan Instruksi Kerja Sarung Tangan
Kacamata Kerja
Safety Vest
- Memastikan Safety Helmet
Penggunaan APD (Safety Vest,
kesiapan APD Pelaksana, Ahli K3
Safety Helmet, Safety Shoes, Pek. Perkerasan Beton Mutu Safety Shoes
3 APD terpakai Harian Checklist Daftar Absensi Konstruksi, dan
Kacamata Kerja, Masker dan Hand - Ketersediaan Prosedur fc' = 21,7 Mpa Masker
Petugas P3K
Sanitizer), dan Safety Webbing dan Instruksi Kerja Sarung Tangan
Kacamata Kerja

Kendari, 21 April 2022

CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI

ttd

WA ODE KARIATI
Direktris
B.3. Standar dan peraturan perundangan
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1 UU No 1 / 1970 Keselamatan Kerja
2 UU No 18 / 1999 Jasa Konstruksi
3 UU No.13 / 2003 Ketenagakerjaan
4 PP No : 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
5 PP No : 30/2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
6 UU No. 14 tahun 1992 Lalu Lintas Jalan
7 UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan
8 SKB Menaker dan Men PU No : 174/MEN/1986 & 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi
9 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3;
10 Permenaker No 1/1980 Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
11 Permenaker No 5/1996 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
12 Permenaker No.04/1987 Panitia Pembina K3 serta tatacara penunjukkan ahli K3
13 Permenaker No.03/1998 Tatacara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan.
14 Permen PU No. 09/PRT/M/2008 Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
15 Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Standar dan Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan
Jasa Konsultansi
16 Permenaker No : 05/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Ke sehatan Kerja
17 Keppres No : 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
18 Kep. Menkimpraswil No : 339/KPTS/2003 tentang Penilaian Kualifikasi Penye dia Jasa
Konstruksi
19 Kep. Menteri PU No : 08/SE/M/2006 tentang Pengadaan Jasa Konstruksi Un tuk Instansi
Pemerintah Tahun Anggaran 2006.
20 Peraturan Menteri PU No: 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen K3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
21 Permen PU No. 05/PRT/M/2014 Pedoman sistim manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
SMK3 Konstruksi
Dari semua produk kepranataan diatas, akan diuraikan pasal-pasal atau ayat yang relevan dengan

pelaksanaan K3 dan untuk Permen PU No: 09/PRT/M/2008 akan dibahas secara khusus di Bab IV.
PERATURAN / KETENTUAN PERATURAN / KETENTUAN
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
K3 Pada Konstruksi Bangunan
No.01/Men/1980
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Kualifikasi Juru Las
No.02/Men/1982
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan
No.03/Men/1998
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Syarat-Syarat Pemasangan Dan meliharaan Alat
No.04/Men/1980 Pemadam Api Ringan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
04/Men/1987 Serta Tata Cara Penunjukkan Ahll Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.:
Pesawat Angkat Dan Angkut
Perm05/Men/1985
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep-
Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja
186/Men/1999
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
Transmigrasi No. Per.Ol/Men/1981
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Kualifikasi Dan Syarat-Syarat Operator Keran Angkat
Transmigrasi No. Per.Ol/Men/1989
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Transmigrasi No. Per.O2/Men/L980 Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan
1964 Dalam Tempat Kerja
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat
Kep.Menaker No. Kep. 51/Men/1999
KerjaKerja
Nilai Ambang Batas Faktor Kimika Di Tempat
Surat Edaran No. Seso1/Men/1997
KerjaKerja

Surat Edaran Dirjen Binawas No 05/Bw/1997 Penggunaan Alat Pelindung Diri


C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

Tabel 3 Jadwal Program Komunikasi

No. Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan

Awal mulai pekerjaan dan


pada saat penjelasan k3
1. Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction) Ahli K3
kepada seluruh pekerja
dilokasi proyek dan tamu

Setiap hari kerja kurang


2. Pertemuan pagi hari (Safety morning) Ahli K3 lebih 10 menit (mulai dari
08.00-08.10)

Setiap hari sabtu diminggu


terakhir setiap bulan jam
3. Pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) Pelaksana
13.00-15.00(Kurang lebih
120 menit)

Setiap hari sabtu 10.30-


4. Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting)Ahli K3
11.30 (60 menit)

Dukungan keselamatan konstruksi untuk paket JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA - NIPA yaitu untuk memberikan
kepedulian dan apresiasi kepada pekerja berupa bantuan yang secara nyata dan untuk memberikan kepedulian dan apresiasi
kepada pekerja berupa bantuan yang secara nyata dan berkelanjutan dan sesuai dengan Pakta Komitmen Keselamatan
Konstruksi yang telah kami sampaikan.

C.1. Sumber Daya


Dalam pelaksaan pekerjaan dilokasi pekerjaan, selain dari pelatihan anggota pekerja untuk keselamatan dalam

pekerjaan, diperlukan pula sumber daya yang memadai untuk melengkapi/memaksimalkan peminimalisiran kecelakaan

kerja yang terjadi. Untuk itu diperlukan sumber daya yang lengkap dan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Sumber Daya yang dimaksud di sini adalah segala kelengkapan untuk melaksanakan Rencana Keselamatan Konstruksi
(RKK). Berikut sumber daya yang akan digunakan dalam pelaksanaan Keselamatan Konstruksi :

1 Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam pelaksanaan dilapangan. Dimana sumber daya manusia ini
yang nantinya akan memberikan pelatihan khusus, pengarahan, bimbingan dan pengontrolan serta pengawasan dalam
penerapan Keselamatan Konstruksi dilapangan nantinya. kriteria dalam penunjukkan tenaga ahli untuk mengatur jalannya
program K3 harus benar-benar tenaga ahli yang mumpuni dan bersertifikasi dari lembaga yang telah diakui oleh
pemerintah. Berikut sumber daya manusia yang akan digunakan dalam pekerjaan :
a. Tenaga Ahli K3 Konstruksi
b. Asisten Tenaga Ahli K3 Konstruksi (Sebagai Pendamping)
c. Tenaga Bantu Minimal 2 Orang (Sebagai Pemelihara Segala Peralatan K3)

2 Sumber Daya Peralatan


Sumber daya peralatan merupakan faktor utama dalam pelaksanaan program Keselamatan Kerja dilokasi
pekerjaan. Pekerja dapat sedikit terlindung dari ancaman kecelakaan yang kemungkinan akan terjadi sehingga tingkat
resiko yang ditimbulkan dapat diminimalisir. berikut beberapa peralatan yang akan digunakan guna menyempurnakan
program Keselamatan Kerja Konstruksi dilokasi pekerjaan :

a. Alat Pelindung Kerja (APK)


√ Jaringan Pengaman
√ Tali Keselamatan
√ Pagar Pengaman
√ Pembatas Area
√ Penahan Jatuh
√ Dan APK lainnya yang diperlukan;
b. Alat Pelingdung Diri (APD)
√ Kotak P3K
√ Helm Kerja
√ Sepatu Safety
√ Sarung Tangan
√ Masker
√ Jaket Pengaman
√ Kacamata Safety
√ Safety Belt
√ Dan Lain-lain
c. Rambu-rambu peringatan
√ Peringatan untuk bahannya longsor.
√ Peringatan untuk tidak membawa bahan-bahan berbahaya.
√ Peringatan untuk menggunakan alat pengaman kerja.
√ Bahaya listrik tegangan tinggi.
√ Larangan memasuki area tertentu.
√ Area bahaya asap rokok.
√ Hati-hati bahan mudah terbakar.
√ Hati-hati kepala terbentur.
√ Hati-hati terpeleset.
√ Hati-hati area pengelasan
Selain dari kelengkapan pekerja diatas, dibutuhkan pula peralatan-peralatan medis lengkap dengan fasilitasnya
sebagai penanganan pertama jika terjadi kecelakaan kerja di lokasi pekerjaan. Berikut beberapa fasilitas dan hal-hal
pendukung lainnya yang disipakan ketika pekerjaan akan dilaksanakan :
a. Fasilitas Mandi dan Cuci, Lengkap dengan pencuciannya
b. Toilet, Lengkap Dengan Kloset
c. Kontainer Air Minum
d. Fasilitas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
e. Akomodasi Makan dan Baju
f. Penerangan, Penerangan Tambahan, dan Penerangan Darurat

C.2. Kompetensi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam menjalankan Keselamatan Konstruksi dilokasi pekerjaan,
haruslah dilakukan oleh tenaga ahli yang kompoten dibidangnya. Dalam pelaksanaan nantinya, tenaga ahli K3 yang akan
memonitoring segala kegiatan yang berlangsung dan benar-benar memastikan bahwa Program Keselamatan Konstruksi
berjalan sesuai dengan yang telah di susun sebelumnya. semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan dilokasi nantinya
akan dikontrol penuh oleh tenaga ahli K3 Konstruksi, mulai dari tempat tinggal yang layak hingga pemakaian peralatan
K3 yang telah disiapkan.

C.3. Kepedulian
Suatu perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada. Produktivitas
sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem yang ada di perusahaan mampu menunjang dan memuaskan
keinginan seluruh pihak. Apabila suatu perusahaan peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan karyawan, maka
karyawan akan meningkatkan produktivitas kerjanya terhadap perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
produktivitas karyawan adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3). kepedulian akan penerapan Keselamatan
Kosntruksi haruslah melibatkan seluruh pekerja yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi baik dari pimpinan proyek
sampai pekerja harian karna keberhasilan manajemen Keselamatan Konstruksi berbanding lurus dengan kinerja pekerja.
Apabila kesehatan dan keselamtan pekerja terlindungi dengan baik, maka tingkat produktifitas dari pekerja itu akan
semakin baik, dan jika produktifitas yang dihasilkan pekerja baik, maka pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan
dengan kualitas yang baik pula. pemimpin suatu proyek sangat diharapkan kepeduliannya dalam penerapan program
Keselamatan Konstruksi secara menyeluruh. bentuk - bentuk tindakan dapat dilakukan guna meningkatkan kembali
kepedulian para pekerja untuk terus merepakan program Keselamatan Konstruksi, diantaranya :

a. Melakukan himbuan rutin kepada pekerja akan peralatan K3 yang harus digunakan.
b. Memonitoring program K3 disetiap lingkup pekerjaan yang berjalan dilokasi pekerjaan apakah
penerapannya telah berjalan sepenuhnya.
c. Rutin untuk melakukan breafing kepada tenaga ahli k3 Konstruksi tentang hal-hal yang sering dilupakan
atau terabaikan dalam pelaksanaan program K3.
C.4. Komunikasi
Komunikasi sangat penting guna melakukan pengontrolan Keselamatan K3 yang berjalan dilokasi pekerjaan. Komunikasi
ini nantinya akan tercipa koordinasi yang baik antara pimipinan suatu proyek dengan anggota dibawahnya. Hampir tiap
kegiatan memerlukan komunikasi yang rutian agar pekerjaan berjalan sesuai dengan schedule yang telah direncanakan
sebelumnya. bentuk koordinasinya pun harus telah dijelaskan sebelumnya kepada para pekerja, sehingga apabila
terdapat hal - hal yang perlu untuk dikomunikasikan, para pekerja telah mengetahui jalur koordinasi yang harus ditempuh.
adapun bentuk jalur komunikasi ( Koordinasi ) yang diterapkan dalam program K3 dilokasi pekerjaan adalah sebagai
berikut :

a. Pimpinan Proyek ( General Superintendent ) merupakan pusat Koordinasi (Komunikasi) untuk semua
kegiatan proyek yang berlangsung.
b. Tenaga Ahli K3 Konstruksi melakukan komunikasi (Koordinasi) terhadap program K3 Kepada seluruh
pekerja yang terlibat dalam pekerjaan dilokasi pekerjaan. Tenaga Ahli k3 juga membuat pelaporan terkait
program K3 Kepada Pimpian Proyek (General Superintendent).
c. Tenaga kerja dapat berkomunikasi langsung kedapa Tenaga Ahli K3 Konstruksi (Penaggung Jawab K3)

C.5 Informasi Terdokumentasi


Segala bentuk kegiatan dalam pekerjaan dilokasi harus terus terdokumentasikan, begitu pula dengan program
Keselamatan Konstruksi. Baik itu dari persiapan peralatan yang akan digunakan pekerja maupun dalam pelaksanaan
pekerjaan dilapangan, breafing dan monitoring Program Keselamatan Konstruksi juga harus didokumentasikan sebagai
suatu informasi bahwa setiap item pekerjaan yang termuat dalam kontrak telah diterapkan program Keselamatan
Konstruksi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)
Nama Pekerja : Direktur, Pelaksana, dan Ahli K3
Nama Paket Pekerjaan : JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA-NIPA
Tanggal Pekerjaan : Sesuai Jadwal

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :


1 Helm/Safety Helmet √ 5 Rompi Keselamatan/Safety Vest √

2 Sepatu keselamatan/Safety Shoes √ 6 Masker Pernafasan/Respiratory √

3 Sarung tangan/Safety Gloves √ 7 Tameng Muka/Face Shield √

4 Pelindung mata/Googles Spectacles √ 8 Pelindung Pernafasan dan mulut/Masker √


D OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
Operasi Keselamatan konstruksi pada pekerjaan dilokasi proyek harus terkoordinir untuk setiap lingkup pekerjaan yang
tertuang dalam kontrak kerja. Hal ini guna memaksimalkan fungsi program Keselamatan Konstruksi yang telah disusun
sebelumnya. perencaan oprasi dalam pekerjaan dilokasi nantinya tertuang dalam item berikut ini.

D.1. Perencanaan Operasi


Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian, diantaranya :
1 Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
2 Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3 Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4 Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5 Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko
6 Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7 Persyaratan Operator Alat Angkat
a Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi
b Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) atau bersertifikat yang di keluarkan oleh
Badan yang berwenang
8 Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
a Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan kondisi di tempat kerja

b Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca


9 Alat Pelindung Diri
a Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko
b Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10 Tamu/pengunjung dan pihak luar
a Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
b Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri)
c Induksi K3
d Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat

D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat


Keadaan Darurat didefinisikan sebagai keadaan sulit yang tidak diduga yang memerlukan penanganan segera supaya tidak
terjadi kecelakaan/kefatalan. Definisi Unit Tanggap Darurat ialah unit kerja yang dibentuk secara khusus untuk menanggulangi
keadaaan darurat di tempat kerja. Unit kerja tersebut dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan OHSAS
18001:2007 klausul 4.4.7 Emergency Preparedness and Response (Persiapan Tanggap Darurat). Bagian dari perencanaan
untuk memenuhi klausul OHSAS 18001:2007 4.4.7 tersebut antara lain:
1 Kebakaran yang tidak mampu dipadamkan Regu Pemadam Kebakaran Perusahaan dalam waktu singkat.
2 Peledakan spontan pada tangki, bin, silo, dsb.
3 Kebocoran gas/cairan/bahan material berbahaya lainnya dalam sekala besar dan tidak bisa diatasi dalam waktu
singkat. alam di lingkungan Perusahaan (Banjir, Gempa Bumi, Angin Ribut, Gunung Meletus, dsb).
4 Bencana
5 Terorisme (Ancaman Bom, Perampokan, dsb).
6 Demonstrasi/Unjuk Rasa/Huru-hara di dalam/di luar lingkungan Perusahaan.
7 Kecelakaan / Keracunan Massal.

Mendefinisikan Tugas dan Fungsi Unit Tanggap Darurat


1 Menentukan dan menanggulangi keadaan darurat Perusahaan.
2 Melaksanakan latihan tanggap darurat bersama serta melibatkan seluruh karyawan secara berkala.
3 Melaksanakan pertemuan rutin/non-rutin kinerja Unit Tanggap Darurat.
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

Jadwal Inspeksi dan Audit


JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA-NIPA
No. Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi Pelaksana

2 Patroli Keselamatan Konstruksi Ahli K3 Konstruksi

3 Audit internal Direktur

Kendari, 21 April 2022

Dibuat oleh :

CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI

WA ODE KARIATI
Direktur
E.1. Pemantauan dan evaluasi

Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 di CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI dilakukan melalui
pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran. Pemantauan yang dilakukan sesuai dengan dokumen
laporan pengujian lingkungan kerja dan pemeriksaan kesehatan yang meliputi pengukuran faktor
fisik seperti kebisingan, iklim kerja, penerangan, dan getaran seluruh tubuh, pemeriksaan kimia
dilingkungan kerja, dan pemeriksaan kesehatan melalui pemeriksaan audiometri dan spirometri.

Pemantauan lingkungan kerja dilaksanakan dengan menggunakan jasa pihak lain yaitu Balai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 yang berkompoten.

Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 juga dilaksanakan melalui audit internal SMK3 yang
berpedoman pada PP No.50 Tahun 2012

Audit internal SMK3 dilakukan oleh internal auditor yang berkompeten di bidang K3. Sistem audit
internal SMK3 yang dilakukan adalah cross internal audit artinya audit internal dilakukan oleh
auditor yang berasal dari lokasi lain. Audit internal SMK3 dilakukan secara berkala yaitu 1 tahun
sekali. Pemantauan keselamatan dan kesehatan kerja juga dilaksanakan melalui inspeksi K3 dan
pengumpulan data kecelakaan kerja. Sesuai SOP Inspeksi Tempat Kerja, inspeksi K3 terdiri dari
inspeksi tempat kerja, peralatan pemadam hydrant dan APAR dan peralatan P3K serta kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta evaluasi dan tinjauan ulang hasil inspeksi. Inspeksi K3
bertujuan untuk memastikan bahwa setiap potensi bahaya yang dapat timbul dari kondisi tempat
kerja, mesin dan peralatan, bahan serta tindakan pekerja teridentifikasi dan mengambil tindakan
perbaikan serta pencegahan yang diperlukan untuk mencegah timbulnya kecelakaan dari bahaya
tersebut.

E.2. Tinjauan manajemen


a. Pimpinan puncak harus melakukan tinjauan manajemen SMK3;
b. Peninjauan harus memasukkan analisa peluang untuk peningkatan dan perlunya perubahan
SMK3, termasuk kebijakan dan sasaran K3
c. Tinjauan manajemen mencakup :
1). Hasil audit internal dan evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan peraturan dan
persyaratan lainnya;
2). Hasil keterlibatan dan konsultansi;
3). Komunikasi dari pihak luar yang relevan;
4). Kinerja K3;
5). dan lain-lain yang dianggap perlu
d. Hasil dari tinjauan manajemen harus sesuai dengan komitmen perusahaan untuk peningkatan
berkelanjutan dan harus berupa keputusan;
e. Hasil tinjauan manajemen harus dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya sebagai salah
satu upaya mencapai tujuan perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan menjalankan program Keselamatan Kesehatan
Kerja (K3) dan pemberian Kompensasi dengan baik.

Peningkatan kinerja karyawan merupakan masalah sistem dalam arti tertentu, karena ada banyak
segi dari pekerjaan dan kegiatan perusahaan yang mempunyai dampak terhadap peningkatan
kinerja karyawan. Bidang kerja yang dapat meningkatkan kinerja karyawan di samping perlunya
pembenahan kembali beberapa bagian organisasi dan fungsi staff untuk menunjang peningkatan
produktivitas semaksimal mungkin.

Demikianlah uraian secara garis besar yang dapat kami sampaika sebagai usulan tentang pekerjaan
yang terlingkup dalam paket pekerjaan JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA-NIPA Metode
pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat setelah kami ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan ini
yang akan kami sajikan sebelum pelaksanaan dilapangan. Tentu saja didalam pelaksanaan nantinya
dapat timbul ide-ide baru, yang disesuaikan dengan dokomen dan gambar-gambar serta lokasi yang
ada. Semoga uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup tentang langkah-langkah dalam
pelaksanaan proyek nantinya.

Kendari, 21 April 2022

Dibuat oleh :

CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI

ttd

WA ODE KARIATI
Direktur

Anda mungkin juga menyukai