Nomor : 014/S.PEN/AMT/IV/2022
Lampiran : 1 (satu) file
Kepada Yth. :
Pejabat Pengadaan pada LPSE Provinsi Sulawesi Tenggara
SATUAN KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
Tahun Anggaran 2022
di
Kendari
Sehubungan dengan undangan Pengadaan Langsung, dengan ini kami mengajukan penawaran
untuk pengadaan JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA-NIPA sebesar Rp. 170.232.461,29
(Seratus Tujuh Puluh Juta Dua Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Empat Ratus Enam Puluh Satu
Koma Dua Puluh Sembilan Rupiah)
Penawaran Biaya ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Seleksi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan selama
60 (Enam Puluh) Hari Kalender
Penawaran ini berlaku 30 (Tiga Puluh) Hari Kalender sejak batas akhir pemasukan Dokumen
Penawaran, atau sampai dengan penandatangan Kontrak.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk
pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Langsung.
WA ODE KARIATI
Direktris
DAFTAR REKAPITULASI HARGA
Unit Kerja : DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
Pekerjaan : Jalan Lingkungan Desa Lanipa-Nipa
Lokasi : Kab. Kolaka Utara
Sumber Dana : APBD
Tahun Anggaran : 2022
HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN
( Rp )
I JUMLAH 153.362.577,74
II P P N = A x 11 % 16.869.883,55
III TOTAL ( A + B ) 170.232.461,29
IV DIBULATKAN 170.232.000,00
TERBILANG : Seratus Tujuh Puluh Juta Dua Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah
WAODE KARIATI
Direktris
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Unit Kerja : DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
Pekerjaan : Jalan Lingkungan Desa Lanipa-Nipa
Lokasi : Kab. Kolaka Utara
Sumber Dana : APBD
Tahun Anggaran : 2022
HARGA JUMLAH
NO U R A I A N SAT. VOLUME SATUAN HARGA
( Rp ) ( Rp )
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Papan Nama Proyek Ls 1,00 260.000,00 260.000,00
2 Air Kerja % P3K Ls 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00
3 Pengujian Kuat Tekan Beton Di Laboratorium Ls 1,00 4.000.000,00 4.000.000,00
4 Mobilisasi dan Demobilisasi Ls 1,00 6.000.000,00 6.000.000,00
Sub. Total I 11.260.000,00
II. PEKERJAAN TANAH
1 Pek. Urugan Pilihan Tebal 15 cm M3 108,75 107.987,01 11.743.587,34
2 Pek. Perkerasan Beton Mutu fc' = 21,7 Mpa M3 72,50 1.798.055,04 130.358.990,40
Sub. Total II 142.102.577,74
WAODE KARIATI
Direktris
JUMLAH PERALATAN MINIMAL
JUMLAH KEBUTUHAN
NO JENIS ALAT KAPASITAS
MINIMAL
WAODE KARIATI
Direktris
DATA PERSONIL INTI YANG AKAN TERLIBAT LANGSUNG PADA PEKERJAAN
PENGALAMAN
NO NAMA POSISI/JABATAN PENDIDIKAN
( Thn )
WAODE KARIATI
Direktris
SERTIFIKAT KETERAMPILAN KERJA
Berdasarkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan ini Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi menetapkan
bahwa :
Nama : M. GUSNI
Dinyatakan memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai :
Nomor Registrasi
2.2.028.2.152.33.26966
Sertifikat ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak diterbitkan.
Ditetapkan di : Mamuju
Pada tanggal : 18 Juli 2019
Manajer Eksekutif
Yusran, SE
Keterangan:
1. QRCode dan Data yang tertera dalam SKTK ini dapat diverifikasi melalui Aplikasi LPJK Certificate Scanner
2. Sertifikat ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (Digital Signature)
-
& E
o
€
rrl
RI
e ?e
F
z *
C\
H
.EOl
E-
gE o\
Frl
M
b :a *; 6l z
E Ei #
,la l-a
I
a zti
;
H
n? *
E{ Eo,
6E
ry
Eq
CS Md
e
EiEEtE* E
-
T
-=. h
6l
,lt
4
N
Eg
L
=.4 !
I
q)
a
T
= (D
)rr z
{ l+{ E'
>)
ts{
l-3
$gE E#IH$ EEg$
.* a s Z H
# xE- sH
sa:
a
H E
st E
srdU)H H Eg El r
a
$s
GI
e F{
frlE
a 0
-
aE thLa $ il3
E
e
Fl
I
il
rd
J€\
rrl
zlR
=t
o
o\
c,)
e
e # EI8
t- EI:
.l Or
{r!
li, z- Ll li
elz
\-.
i
Gr
J
L.
"!L
tS
*
RENCANA KERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
Dalam rangka pengadaan Pekerjaan JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA-NIPA pada Kelompok Kerja
Pemilihan / Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Setda Provinsi Sulawesi Tenggara pada DINAS
PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN Tahun Anggaran 2022,
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan
memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi, yaitu :
ttd
WA ODE KARIATI
Direktris
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI sebagai Penyedia Jasa pada Pekerjaan JALAN LINGKUNGAN LANIPA -
NIPA membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko, Penanggung Jawab
untuk diserahkan, dibahas,dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak sesuai lingkup
pekerjaan yang dilaksanakan. Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko K3, Skala Prioritas K3,
Pengedalian Resiko K3, dan Penanggung Jawab K3.
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran, tanggung
jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMKK yang efektif.
Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini. Tugas dan
wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait dengan struktur organisasi,
untuk tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Direksi / Pimpinan Cabang
kemudian disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk tingkat dibawah Kepala Divisi / Bagian sampai tingkat
terbawah, dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Divisi / Bagian SDM direview oleh Direksi /
Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Unit Kerja masing-masing. Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh
Kepala Proyek bersama dengan Kepala Divisi / Bagian Teknik, direview Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan
B. ORGANISASI K3
Penanggung
Jawab K3
1 Mobilisasi ⇒ Kecelakaan Lalu Lintas ⇒ Luka Berat UU No. 1 Thn 1970 Penggunaan APD dan Rambu Barikade 1 12 12 Peralatan P3K, dan Ruang P3K 1 5 5
⇒ Pengaturan Lalu lintas kurang baik ⇒ Sakit Sedang Penggunaan APD dan Rambu Barikade 1 8 8 Peralatan P3K, dan Ruang P3K 1 5 5
⇒ Tertabrak kendaraan / truck pengangkut timbunan ⇒ Luka Berat UU No. 1 Thn 1970 Penggunaan APD dan Rambu Barikade 1 6 6 Peralatan P3K, dan Ruang P3K 1 5 5
2 Pek. Urugan Pilihan Tebal 15 cm
⇒ Tertimpa Material Timbunan ⇒ Luka Sedang UU No. 1 Thn 1970 Penggunaan APD dan Rambu Barikade 1 6 6 Peralatan P3K, dan Ruang P3K 1 2 2
⇒ Terluka oleh alat Concrete Mixer ⇒ Luka Berat UU No. 1 Thn 1970 Penggunaan APD dan Rambu Barikade 1 8 8 Peralatan P3K, dan Ruang P3K 1 5 5
3 Pek. Perkerasan Beton Mutu fc' = 21,7 Mpa
⇒ Tertimpa bahan/material Campuran Beton ⇒ Luka Sedang UU No. 1 Thn 1970 Penggunaan APD dan Rambu Barikade 1 6 6 Peralatan P3K, dan Ruang P3K 1 3 3
SASARAN PROGRAM
PENGENDALIAN RISIKO (Sesuai
NO. JADWAL BENTUK INDIKATOR PENAGGUNG
Kolom Tabel 6 IBPRP) URAIAN TOLOK UKUR URAIAN PEKERJAAN SUMBER DAYA
PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB
Safety Vest
Penggunaan APD (Safety Vest, - Memastikan Safety Helmet
Safety Helmet, Safety Shoes, kesiapan APD Safety Shoes Pelaksana, Ahli K3
1 Kacamata Kerja,Masker), APD terpakai Mobilisasi Harian Checklist Daftar Absensi Konstruksi, dan
- Ketersediaan Prosedur Masker
Pemasangan Rambu-Rambu Petugas P3K
Peringatan / Barikade dan Instruksi Kerja Sarung Tangan
Kacamata Kerja
Safety Vest
- Memastikan Safety Helmet
Penggunaan APD (Safety Vest,
kesiapan APD Pelaksana, Ahli K3
Safety Helmet, Safety Shoes, Pek. Urugan Pilihan Tebal 15 Safety Shoes
2 APD terpakai Harian Checklist Daftar Absensi Konstruksi, dan
Kacamata Kerja, Masker dan Hand - Ketersediaan Prosedur cm Masker
Petugas P3K
Sanitizer), dan Safety Webbing dan Instruksi Kerja Sarung Tangan
Kacamata Kerja
Safety Vest
- Memastikan Safety Helmet
Penggunaan APD (Safety Vest,
kesiapan APD Pelaksana, Ahli K3
Safety Helmet, Safety Shoes, Pek. Perkerasan Beton Mutu Safety Shoes
3 APD terpakai Harian Checklist Daftar Absensi Konstruksi, dan
Kacamata Kerja, Masker dan Hand - Ketersediaan Prosedur fc' = 21,7 Mpa Masker
Petugas P3K
Sanitizer), dan Safety Webbing dan Instruksi Kerja Sarung Tangan
Kacamata Kerja
ttd
WA ODE KARIATI
Direktris
B.3. Standar dan peraturan perundangan
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1 UU No 1 / 1970 Keselamatan Kerja
2 UU No 18 / 1999 Jasa Konstruksi
3 UU No.13 / 2003 Ketenagakerjaan
4 PP No : 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
5 PP No : 30/2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
6 UU No. 14 tahun 1992 Lalu Lintas Jalan
7 UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan
8 SKB Menaker dan Men PU No : 174/MEN/1986 & 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi
9 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3;
10 Permenaker No 1/1980 Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
11 Permenaker No 5/1996 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
12 Permenaker No.04/1987 Panitia Pembina K3 serta tatacara penunjukkan ahli K3
13 Permenaker No.03/1998 Tatacara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan.
14 Permen PU No. 09/PRT/M/2008 Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
15 Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Standar dan Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan
Jasa Konsultansi
16 Permenaker No : 05/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Ke sehatan Kerja
17 Keppres No : 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
18 Kep. Menkimpraswil No : 339/KPTS/2003 tentang Penilaian Kualifikasi Penye dia Jasa
Konstruksi
19 Kep. Menteri PU No : 08/SE/M/2006 tentang Pengadaan Jasa Konstruksi Un tuk Instansi
Pemerintah Tahun Anggaran 2006.
20 Peraturan Menteri PU No: 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen K3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
21 Permen PU No. 05/PRT/M/2014 Pedoman sistim manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
SMK3 Konstruksi
Dari semua produk kepranataan diatas, akan diuraikan pasal-pasal atau ayat yang relevan dengan
pelaksanaan K3 dan untuk Permen PU No: 09/PRT/M/2008 akan dibahas secara khusus di Bab IV.
PERATURAN / KETENTUAN PERATURAN / KETENTUAN
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
K3 Pada Konstruksi Bangunan
No.01/Men/1980
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Kualifikasi Juru Las
No.02/Men/1982
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan
No.03/Men/1998
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Syarat-Syarat Pemasangan Dan meliharaan Alat
No.04/Men/1980 Pemadam Api Ringan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
04/Men/1987 Serta Tata Cara Penunjukkan Ahll Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.:
Pesawat Angkat Dan Angkut
Perm05/Men/1985
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep-
Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja
186/Men/1999
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
Transmigrasi No. Per.Ol/Men/1981
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Kualifikasi Dan Syarat-Syarat Operator Keran Angkat
Transmigrasi No. Per.Ol/Men/1989
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Transmigrasi No. Per.O2/Men/L980 Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan
1964 Dalam Tempat Kerja
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat
Kep.Menaker No. Kep. 51/Men/1999
KerjaKerja
Nilai Ambang Batas Faktor Kimika Di Tempat
Surat Edaran No. Seso1/Men/1997
KerjaKerja
Dukungan keselamatan konstruksi untuk paket JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA - NIPA yaitu untuk memberikan
kepedulian dan apresiasi kepada pekerja berupa bantuan yang secara nyata dan untuk memberikan kepedulian dan apresiasi
kepada pekerja berupa bantuan yang secara nyata dan berkelanjutan dan sesuai dengan Pakta Komitmen Keselamatan
Konstruksi yang telah kami sampaikan.
pekerjaan, diperlukan pula sumber daya yang memadai untuk melengkapi/memaksimalkan peminimalisiran kecelakaan
kerja yang terjadi. Untuk itu diperlukan sumber daya yang lengkap dan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Sumber Daya yang dimaksud di sini adalah segala kelengkapan untuk melaksanakan Rencana Keselamatan Konstruksi
(RKK). Berikut sumber daya yang akan digunakan dalam pelaksanaan Keselamatan Konstruksi :
C.2. Kompetensi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam menjalankan Keselamatan Konstruksi dilokasi pekerjaan,
haruslah dilakukan oleh tenaga ahli yang kompoten dibidangnya. Dalam pelaksanaan nantinya, tenaga ahli K3 yang akan
memonitoring segala kegiatan yang berlangsung dan benar-benar memastikan bahwa Program Keselamatan Konstruksi
berjalan sesuai dengan yang telah di susun sebelumnya. semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan dilokasi nantinya
akan dikontrol penuh oleh tenaga ahli K3 Konstruksi, mulai dari tempat tinggal yang layak hingga pemakaian peralatan
K3 yang telah disiapkan.
C.3. Kepedulian
Suatu perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada. Produktivitas
sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem yang ada di perusahaan mampu menunjang dan memuaskan
keinginan seluruh pihak. Apabila suatu perusahaan peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan karyawan, maka
karyawan akan meningkatkan produktivitas kerjanya terhadap perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
produktivitas karyawan adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3). kepedulian akan penerapan Keselamatan
Kosntruksi haruslah melibatkan seluruh pekerja yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi baik dari pimpinan proyek
sampai pekerja harian karna keberhasilan manajemen Keselamatan Konstruksi berbanding lurus dengan kinerja pekerja.
Apabila kesehatan dan keselamtan pekerja terlindungi dengan baik, maka tingkat produktifitas dari pekerja itu akan
semakin baik, dan jika produktifitas yang dihasilkan pekerja baik, maka pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan
dengan kualitas yang baik pula. pemimpin suatu proyek sangat diharapkan kepeduliannya dalam penerapan program
Keselamatan Konstruksi secara menyeluruh. bentuk - bentuk tindakan dapat dilakukan guna meningkatkan kembali
kepedulian para pekerja untuk terus merepakan program Keselamatan Konstruksi, diantaranya :
a. Melakukan himbuan rutin kepada pekerja akan peralatan K3 yang harus digunakan.
b. Memonitoring program K3 disetiap lingkup pekerjaan yang berjalan dilokasi pekerjaan apakah
penerapannya telah berjalan sepenuhnya.
c. Rutin untuk melakukan breafing kepada tenaga ahli k3 Konstruksi tentang hal-hal yang sering dilupakan
atau terabaikan dalam pelaksanaan program K3.
C.4. Komunikasi
Komunikasi sangat penting guna melakukan pengontrolan Keselamatan K3 yang berjalan dilokasi pekerjaan. Komunikasi
ini nantinya akan tercipa koordinasi yang baik antara pimipinan suatu proyek dengan anggota dibawahnya. Hampir tiap
kegiatan memerlukan komunikasi yang rutian agar pekerjaan berjalan sesuai dengan schedule yang telah direncanakan
sebelumnya. bentuk koordinasinya pun harus telah dijelaskan sebelumnya kepada para pekerja, sehingga apabila
terdapat hal - hal yang perlu untuk dikomunikasikan, para pekerja telah mengetahui jalur koordinasi yang harus ditempuh.
adapun bentuk jalur komunikasi ( Koordinasi ) yang diterapkan dalam program K3 dilokasi pekerjaan adalah sebagai
berikut :
a. Pimpinan Proyek ( General Superintendent ) merupakan pusat Koordinasi (Komunikasi) untuk semua
kegiatan proyek yang berlangsung.
b. Tenaga Ahli K3 Konstruksi melakukan komunikasi (Koordinasi) terhadap program K3 Kepada seluruh
pekerja yang terlibat dalam pekerjaan dilokasi pekerjaan. Tenaga Ahli k3 juga membuat pelaporan terkait
program K3 Kepada Pimpian Proyek (General Superintendent).
c. Tenaga kerja dapat berkomunikasi langsung kedapa Tenaga Ahli K3 Konstruksi (Penaggung Jawab K3)
Dibuat oleh :
WA ODE KARIATI
Direktur
E.1. Pemantauan dan evaluasi
Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 di CV. AKINAN MEDIA TAMALAKI dilakukan melalui
pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran. Pemantauan yang dilakukan sesuai dengan dokumen
laporan pengujian lingkungan kerja dan pemeriksaan kesehatan yang meliputi pengukuran faktor
fisik seperti kebisingan, iklim kerja, penerangan, dan getaran seluruh tubuh, pemeriksaan kimia
dilingkungan kerja, dan pemeriksaan kesehatan melalui pemeriksaan audiometri dan spirometri.
Pemantauan lingkungan kerja dilaksanakan dengan menggunakan jasa pihak lain yaitu Balai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 yang berkompoten.
Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 juga dilaksanakan melalui audit internal SMK3 yang
berpedoman pada PP No.50 Tahun 2012
Audit internal SMK3 dilakukan oleh internal auditor yang berkompeten di bidang K3. Sistem audit
internal SMK3 yang dilakukan adalah cross internal audit artinya audit internal dilakukan oleh
auditor yang berasal dari lokasi lain. Audit internal SMK3 dilakukan secara berkala yaitu 1 tahun
sekali. Pemantauan keselamatan dan kesehatan kerja juga dilaksanakan melalui inspeksi K3 dan
pengumpulan data kecelakaan kerja. Sesuai SOP Inspeksi Tempat Kerja, inspeksi K3 terdiri dari
inspeksi tempat kerja, peralatan pemadam hydrant dan APAR dan peralatan P3K serta kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta evaluasi dan tinjauan ulang hasil inspeksi. Inspeksi K3
bertujuan untuk memastikan bahwa setiap potensi bahaya yang dapat timbul dari kondisi tempat
kerja, mesin dan peralatan, bahan serta tindakan pekerja teridentifikasi dan mengambil tindakan
perbaikan serta pencegahan yang diperlukan untuk mencegah timbulnya kecelakaan dari bahaya
tersebut.
Peningkatan kinerja karyawan merupakan masalah sistem dalam arti tertentu, karena ada banyak
segi dari pekerjaan dan kegiatan perusahaan yang mempunyai dampak terhadap peningkatan
kinerja karyawan. Bidang kerja yang dapat meningkatkan kinerja karyawan di samping perlunya
pembenahan kembali beberapa bagian organisasi dan fungsi staff untuk menunjang peningkatan
produktivitas semaksimal mungkin.
Demikianlah uraian secara garis besar yang dapat kami sampaika sebagai usulan tentang pekerjaan
yang terlingkup dalam paket pekerjaan JALAN LINGKUNGAN DESA LANIPA-NIPA Metode
pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat setelah kami ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan ini
yang akan kami sajikan sebelum pelaksanaan dilapangan. Tentu saja didalam pelaksanaan nantinya
dapat timbul ide-ide baru, yang disesuaikan dengan dokomen dan gambar-gambar serta lokasi yang
ada. Semoga uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup tentang langkah-langkah dalam
pelaksanaan proyek nantinya.
Dibuat oleh :
ttd
WA ODE KARIATI
Direktur