1
KELOMPOK TANI HUTAN (KTH)
LENGKAH PAKOK
Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara
Todo, 7 April 2022
Kepada
Yth. Bupati Lombok Utara
Cq. Kepala Bagian Kesra
Setda Kab. Lombok Utara
di-
Tanjung
SURAT PENGANTAR
Nomor : 02/KTH-LP/IV/2022
1. Proposal Pengadaan Alat Panen dan 1 Exemplar Dikirim dengan hormat, untuk
Pengemas Madu Kelompok Tani Hutan dapat direalisasikan.
(KTH) Lengkah Pakok Desa Bentek, Terima kasih.
Kecamatan Gangga, Kab. Lombok Utara.
PURNA IRSAH
Mengetahui ;
Kepada Yth.
Bupati Lombok Utara
Cq. Kepala Bagian Kesra Setda Kab. Lombok Utara
di-
Tanjung
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Salam sejahtera teriring do’a semoga segala aktivitas kita selalu berada dalam
lindungan Allah SWT.
Dalam rangka kegiatan pertanian diarahkan untuk tercapainya berbagai tujuan
diantaranya mencakup peningkatan produksi hasil pertanian bukan kayu dan demi
tercapainya program pemerintah, maka kami Kelompok Tani Hutan Lengkah Pakok
memberanikan diri untuk mengajukan permohonan yang sebagaimana tersebut pada
pokok surat di atas.
Demikian surat dari kami, atas Perhatian dan kerjasamanya kami haturkan banyak
terimakasih.
Assalamu’alaikum WR.WB.
Ketua Sekretaris
PURNA IRSAH
Mengetahui ;
I. PENDAHULUAN
WARNA WIJAYA, …………………………
NIP. 3
S.AP
A. Latar Belakang
Perkembangan ternak lebah madu di Indonesia mulai dirintis dan dipelopori oleh
Rijkeuns, seorang warga negara Belanda pada tahun 1841. Peluang usaha untuk ternak lebah
madu di Indonesia sangat besar, karena Indonesia memiliki hutan alam yang sangat luas,
sekitar 133 juta hektar dengan beraneka ragam jenis tanaman yang berbunga secara
bergantian sepanjang tahun. Tanaman tersebut merupakan habitat ideal untuk usaha ternak
lebah madu.
Lebah madu merupakan salah satu sumber daya hutan yang potensial untuk
dikembangkan dalam pembudidayaannya. Hal ini disebabkan karena sumber pakan lebah
yang melimpah (hampir semua tumbuhan yang menghasilkan bunga dapat dijadikan sebagai
sumber pakan) baik yang berasal dari tanaman hutan, tanaman pertanian maupun tanaman
perkebunan. Usaha ternak lebah madu merupakan usaha pengembangan dan penjualan
produk hasil ternak lebah madu. Usaha tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
produk madu yang terus meningkat. Besarnya permintaan terhadap madu belum dapat
sehingga untuk mengatasi kondisi tersebut maka pengembangan usaha budidaya lebah madu
perlu dilakukan
produk yang dihasilkan dari lebah madu seperti madu, royal jelly, tepung sari (bee
polen),lilin, perekat (propolis) dan racun madu. Selain itu juga budidaya lebah madu dapat
memberikan manfaat tidak langsung yaitu yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya
antara tanaman dan lebah madu karena dalam mencari makanan lebah madu akan membantu proses
4
Dari pemaparan diatas kami warga Desa Bentek Kecamatan Gangga Kabupaten
Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat saat ini telah terbentuk Kelompok Tani Hutan
pada tanggal….bulan Mei 2018 dengan nama Kelompok Tani Hutan “Lengkah Pakok”
sebagai bentuk upaya kami dalam menggiatkan usaha ternak budidaya lebah madu secara
Kelompok Tani Hutan Lengkah Pakok telah dikukukan menjadi kelompok tani sekala
besar oleh dinas pertanian Kabupaten Lombok Utara. Anggota KTH Lengkah Pakok
berjumlah 73 orang warga masyarakat Desa Bentek yang bermukim disekitar kawasan Hutan
Lengkah Pakok. Anggota KTH telah dibekali pengetahuan dan keterampilan budidaya lebah
Dasar pembentukan KTH ini berangkat dari kondisi sosial ekonomi di Desa Bentek
Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara yang masih banyak berada di bawah garis
kemiskinan. Disamping itu,sumber daya manusia dan sumberdaya alam yang sangat potensial
Berangkat dari pemikiran tersebut kami menyusun proposal ini sebagai upaya dalam
mendapatan peralatan panen dan pengemas madu untuk kegiatan usaha bersama budidaya
lebah madu yang terwadahi dalam Kelompok Tani hutan (KTH) Lengkah Pakok di desa
Bentek.
5
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
2. Tujuan
C. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan Budidaya Lebah Madu ini adalah pengadaan peralatan (peralatan
6
II. RISALAH UMUM
Lebah madu merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia.
Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon
dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang
sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan
oleh Rijkeuns, seorang bangsa belanda pada tahun 1841, namun perkembangannya
sangat jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan kegiatan serupa yang ada di Negara
1) Trigona
Trigona merupakan lebah madu yang banyak tersebar di wilayah asia antara
pakan dan air mencukupi lebah madu ini dapat dipanen tiga kali dalam 1
7
2) Apis mellifera
Apis mellifera merupakan lebah madu yang berasal dari Italia, tetapi lebah
Indonesia apabila sumber pakan dan air mencukup, lebah madu jenis ini
Jenis lebah madu yang belum bisa dibudidayakan adalah Apis dorsata dan
Apisflorea, jenis lebah madu ini sangat sulit untuk dibudidayakan karena masih
bersifat liar,bersifat sangat ganas dan belum ada teknologi yang bisa merekayasa
tempat hidupnya, sehingga apabila dibudidayakan jenis lebah madu ini tidak
tanaman berbunga
2) Bibit lebah madu yang baik, yaitu anggota koloni banyak, dalam satu stup /
8
III. RENCANA USAHA KELOMPOK
1. Jenis Usaha
Sesuai dengan pertimbangan prinsip analisis SWOT yang telah banyak di terapkan
Dengan kondisi sumber daya manusia yang rata – rata adalah petani yang
kemudian menetapakan jenis usaha ternak budidaya lebah sebagai usaha bersama
Secara umum, Kelompok Tani Hutan Lengkah Pakok khususnya anggota KTH
Namun demikian hal ini dapat teratasi dengan bantuan dari Dinas Kehutanan
Provinsi NTB yang telah melatih teknik budidaya lebah madu serta bantuan dari
9
c. Pertimbangan Peluang ( Oportunities )
Melihat pangsa pasar yang masih terbuka lebar hal ini di tandai dengan permintaan
suplay madu sebagai bahan baku produk makanan, obat-obatan maupun kosmetik.
Selaian itu kurangnya peternak budidaya lebah madu di kabupaten Lombok Utara
menjadikan usaha budidaya lebah madu memiliki peluang yang besar untuk
munculnya pengusaha budidaya lebah madu yang lain dikabupaten Lombok Utara
namun hal ini dapat diatasi dengan terus mengembangkan kapasitas anggota
berhasil. Selain itu peningkatan kualitas dari produk lebah madu yang dihasilkan
3. Pengelolaan Usaha
Pengelolaan usaha akan kami lakukan dengan cara usaha bersama yang kami bagi
Setelah melakukan analis SWOT maka jenis usaha yag dipilih adalah usaha
10
2) Pemilihan lokasi usaha
ternak lebah madu, kami memilih lokasi usaha pada lahan milik Bapak Purna
di Dususn Todo Desa Bentek yang mana lahan tersebut terdapat banyak
maupun melalui usulan kepada berbagai sumber antara lain melalui instansi
b. Tahap perintisan
Usaha budidaya lebah madu ini adalah usaha bersama maka pada tahap awal
kami bersepakat untuk setiap anggota wajib memburu satu koloni lebah madu
yang di ambil dari alam utuk dipidahkan dalam stup dan ditempakan pada lokasi
c. Tahap Promosi
Setelah lebah madu mulai memproduksi Upaya promosi kami lakukan melalui
penyebaran brosur dan memanfaatkan media sosial yang ada saat ini.
d. Tahap Penjualan
Untuk mengatur penjualan kami telah menetapkan petugas atau unit usaha yang
telah kami tunjuk sesuai kesepakatan. Penjualan produk lebah berupa madu
11
e. Perhitungan Analisa kelayakan Usaha
pada usaha budidaya lebah madu, adapun analisis kelayakan dapat diketahui
dengan mengetetahui tingat break event point (BEP), benefit cost ratio (BC Ratio)
BEP dipakai untuk mengatahui tingkatan volume produksi dan harga produk
rata-rata dimana para pelaku usaha budidaya lebah madu dapat menutup
nilai jual produk yang dihasilkan oleh lebah madu (madu,lilin dan bee
dalam kegiatan usaha budidaya lebah madu. B/C ratio pada kegiatan usaha
Keuntungan
B/C=
Biaya Produksi
yang dipergunakan dalam kegiatan usaha budidaya lebah madu, adapun ROI
Pendapatan
ROI = x 100 %
Biaya Produsi
12
1. Pengelolan Hasil Usaha
Dalam pengelolaannya, kami membagi hasil Usaha dengan cara bagi hasil dengan
dengan tugas dan tanggung jawab sehingga tidak di bagi rata. 90 % dari
2. Waktu Pembagian
Waktu pembagian hasil usaha kami lakukan setiap satu tahun sekali.
Rencana Anggaran dalam usaha Budidaya Lebah Madu adalah sebagai berikut :
Asumsi-asumsi :
1. Waktu analisa usaha : 1 tahun
2. Jenis lebah : Trigona
3. Kekuatan peralatan produksi : 3 tahun
4. Pendapatan yang berasal dari Penambahan jumlah koloni hasil penangkaran : tid
ak diperhitungkan
5. Lama penggembalaan lebah : 3 bulan per tahun
6. Jumlah periode panen dalam 1 tahun : 4 kali.
7. Penyusutan alat produksi : 30 % tahun
13
RENCANA ANGGRAN BELANJA PERALATAN BUDIDYA LEBAH MADU TRIGONA
Belanja Lokal
Belanja Toko
Peralatan Perlengkapan
1 Penyekat Ratu 20 Buah 28,000 560,000
2 Mangukan Ratu 20 Buah 35,000 700,000
3 Sarang Pondasi 100 Buah 14,000 1,400,000
Jumlah I 2,660,000
Peralatan Petugas
4 Wearpak 20 Buah 350,000 7,000,000
5 Topi 20 buah 56,000 1,120,000
6 Masker 20 buah 56,000 1,120,000
7 Sarung Tangan 20 pasan 84,000 1,680,000
8 Pengasap/smoker 5 Buah 294,000 1,470,000
9 Pengungkit/Hive tool 1 Buah 63,000 63,000
Jumlah II 12,453,000
Peralatan Panen dan Peralatan
Pascapanen
10 Sikat lebah 10 Buah 84,000 840,000
11 Pisau Panen Madu 20 Buah 56,000 1,120,000
12 Ektraktor Lokal 1 unit 2,052,000 2,052,000
13 Botol plastik ukuran 1000 ml 100 btl 11,000 1,100,000
14 Botol plastik ukuran 500 ml 250 btl 7,000 1,750,000
15 Botol plastik bening ukuran 250 ml 250 btl 4,200 1,050,000
14
IV. PENUTUP
Lebah madu adalah salah satu kekayaan sumber daya alami Indonesia. Selain dapat
dimanfaatkan sebagai penghasil madu dan produk perlebahan lainnya bagi kepentingan
peningkatan pendapatan dan gizi masyarakat, keberadaan lebah madu juga penting bagi
kesehatan lingkungan. Peran lebah madu terhadap penyerbukan tumbuhan memberikan
sumbangan yang sangat besar bagi kelangsungan hidup banyak species tumbuhan mengingat
tidak sedikit tumbuhan yang proses polinasinya hanya dapat dilakukan oleh lebah madu.
Mengingat peran dan manfaat lebah madu yang sangat besar tersebut, maka keberadaannya
perlu dijaga dan pemanfaatannya perlu ditingkatkan. Kemampuan meningkatkan produksi
dan produktivitas koloni lebah madu akan sangat membantu upaya peningkatan pendapatan
masyarakat dan pengembangan perlebahan nasional.
Demikian proposal permohonan bantuan untuk kelompok Tani Lengkah Pakok ini
kami sampaikan, Besar harapan kami agar permohonan kami dapat dipertimbangkan untuk
kemudian direalisasikan agar kelompok Tani Lengkah Pakok dapat menigkatkan kegiatan
Usaha Budidaya lebah Madu, atas perkenaannya di ucapkan terima kasih.
15
Lampiran
SUSUNAN PENGURUS
16
17
18
Pada dasarnya rencana pengembangan lebah madu ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan terus
menerus selama 5 tahun yang meliputi :
1. Tahun Pertama (Tahap Awal)
Pada tahun pertama ini direncanakan akan dilakukan peningkatan Sumber Daya Manusia, dengan
mengirim beberapa tenaga / personil baik dari dinas terkait maupundari beberapa
lembaga / kelompok Tani Hutan untuk secara khusus mempelajari teknik budidaya lebah
madu mulai dari pemeliharaan dan pengelolaan lebah madu, penangananpasca panen dan
pemasarannya, serta analisa usaha budidaya lebah madu
2. Tahun Kedua
Jika tenaga trampil yang ahli dalam budidaya lebah madu telah tersedia
makadirencanakan di tahun kedua ini akan diadakan pelatihan budidaya lebah madu
untukmasyarakat yang terdapat disekitar kawasan hutan dan pembuatan kebun
percontohanlebah madu
3. Tahun Ketiga
Diadakannya pelatihan pasca panen lebah madu, cara-cara pengolahan dan
pemasaranhasil budidaya lebah madu. Pendampingan tenaga ahli bagi masyarakat,
kelompok tanihutan maupun lembaga-lembaga masyarakat lainnya yang berniat
untukmengembangkan usaha budidaya lebah madu
4. Tahun keempat
Perluasan jaringan pemasaran dan penghitungan analisa kelayakan lebah madu. Analisa kelayakan
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pada usaha budidaya
lebah madu, adapun analisis kelayakan dapat diketahui dengan mengetetahui tingat break
event point (BEP), benefit cost ratio (BC Ratio) dan return of investment (ROI)
4) Break event point (BEP).
BEP dipakai untuk mengatahui tingkatan volume produksi dan harga produk rata-
ratadimana para pelaku usaha budidaya lebah madu dapat menutup semua biaya
yangdikeluarkan tanpa mengalami kerugian dan keuntungan/titik inpas. BEP tercapai
apabilabiaya produksi sama dengan nilai jual produk yang dihasilkan oleh lebah madu
(madu,lilin dan bee pollen), BEP dirumuskan sebagai berikut :
Total Biaya Produsi
BEP Volume produsi rata−rata=
Rata−rataharga jual hasil produsi
19
5) Benefit cost ratio (B/C ratio)
B/C ratio di gunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan modal
dalamkegiatan usaha budidaya lebah madu. B/C ratio pada kegiatan usaha budidaya
lebahmadu adalah sebagai berikut :
Keuntungan
B/C=
Biaya Produksi
20
VI. PENUTUP
Lebah madu adalah salah satu kekayaan sumber daya alami Indonesia. Selain
dapatdimanfaatkan sebagai penghasil madu dan produk perlebahan lainnya bagi
kepentinganpeningkatan pendapatan dan gizi masyarakat, keberadaan lebah madu juga
penting bagikesehatan lingkungan. Peran lebah madu terhadap penyerbukan tumbuhan
memberikan sumbangan yang sangat besar bagi kelangsungan hidup banyak species
tumbuhan mengingattidak sedikit tumbuhan yang proses polinasinya hanya dapat dilakukan
oleh lebah madu.Mengingat peran dan manfaat lebah madu yang sangat besar tersebut, maka
keberadaannyaperlu dijaga dan pemanfaatannya perlu ditingkatkan. Kemampuan
meningkatkan produksidan produktivitas koloni lebah madu akan sangat membantu upaya
peningkatan pendapatanmasyarakat dan pengembangan perlebahan nasional. Demikian
usulan proposal kegiatan ini kami sampaikan dengan harapan mendapat tanggapan, dan atas
perkenaannya diucapkan terima kasih.
21
Lampiran : Adapun rincian biaya pembuatan kebun percontohan budidaya lebah madu,
dapatdilihat di bawah ini :
Asumsi-asumsi :
8. Waktu analisa usaha : 1 tahun
9. Jenis lebah : Trigona
10. Kekuatan peralatan produksi : 3 tahun
11. Pendapatan yang berasal dari Penambahan jumlah koloni hasil penangkaran : tidakdip
erhitungkan
12. Lama penggembalaan lebah : 3 bulan per tahun
13. Jumlah periode panen dalam 1 tahun : 4 kali7.
14. Penyusutan alat produksi : 30 % tahun
22
lapangan)
Jumlah II 16,475,000
Biaya Poperasional / 3 bulan
12 Biaya operasional pengembalaan 90 Hari 50,000 4,500,000
13 biaya Transportasi (sewa 2 Peket 1,500, 3,000,000
kendaraan, upah bongkar muat) 000
14 Sewa lahan 1 Peket 1,000,000 1,000,000
Jumlah III 8,500,000
Jumlah Total 84,975,000
23
PROPOSAL LEBAH MADU
24
25