Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN PLTS OFF-GRID DI ATAP

GEDUNG FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
Novan Dwi Ramadhan1 Habil Nur Alwansyah2 Belly Yan Dewantara3
1,2,3
Program Studi S 1 Teknik Elektro Fakultas Teknikdan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah Surabaya
Jl.Arief Rahman Hakim No.150, Kota Surabaya Jawa Timur
e-mail: novandwiramdhan123@gmail.com, habilnuralwansyah@gmail.com

Abstract— Energi surya selain mudah didapatkan di alam, EL


juga ramah lingkungan yaitu tidak memiliki PV Area= [ m2 ]…………
emisi CO2 sehingga menjadi teknologi alternatif andalan. Gav x TCF x ηPV x ηout
Selain itu teknologi surya telah …..(1)
dirancang mudah dalam instalasi, operasi, dan perawatan. Dimana :
Namun kekurangannya adalah EL = Energi yang dibangkitkan [kWh/hari]
teknologi surya ini membutuhkan investasi awal yang lebih
mahal dibandingkan teknologi PV Area = Luas permukaan panel surya [m2]
pembangkit konvensioanl lain-nya seperti PLTD yang Gav = Intensitas Matahari harian [kW/m2/hari]
menggunakan diesel sebagai prime mover TCF = Temperature coefficient factor [%]
dan generator sebagai penghasil energi listrik, tetapi untuk
pemakaian jangka panjang ηPV = Efisiensi panel surya [%]
penggunaan teknologi surya patut diperhitungkan dalam ηout = Efisiensi keluaran [%] asumsi 0,9
penggunaan on-grid maupun off-grid.
Oleh sebab itu, dilakukanlah sebuah Analisa terkait Menghitung Daya yang Dibangkitkan PLTS (watt peak)
perencanaan PLTS off-grid pada Gedung FTIK Universitas Dari perhitungan area array, maka besar daya
Hang Tuah Surabaya yang dibangkitkan PLTS (wattpeak) dapat diperhitungkan
dengan rumus sebagai berikut :
Kata Kunci— PLTS, off grid, Energy Terbarukan
Pwattpeak =PV Area x PSI x ηPV [watt ]………...….
(2)
I. PENDAHULUAN Dimana :
PV Area = Luas permukaan panel surya [m2]
Gedung fakultas teknik adalah salah satu gedung PSI = Peak Solar Insolation adalah 1.000 W/m2
yang ada di universitas hang tuah terletak di universitas ηPV = Efisiensi panel surya [%]
hang tuah surabaya jawa timur. Pada gedung fakultas Selanjutnya berdasarkan besar daya yang akan
teknik masih belum adanya plts off grid untuk menghemat dibangkitkan (wattpeak), maka jumlah panel surya yang
pengeluaran pembayaran setiap bulannya dan juga sebagai diperlukan, diperhitungkan dengan rumus sebagai
back up jika ada pemadaman listrik dari sumber berikut :
pln.Dengan memperhatikan kondisi untuk kehidupan pada P wattpeak
zaman sekarang kita harus benar benar menghemat Jumlah Panel Surya= [unit ]…...………..
penggunaan energy dan pengeluaran biaya yang semakin P MPP
banyak. sehingga diperlukan perencanaan PLTS (3)
Terpusat (Off-Grid) di gedung fakultas teknik Dimana :
unniversitas hang tuah untuk mengurangi jumlah biaya Pwattpeak = Daya yang dibangkitkan [WP]
pengeluaran anggaran Berdasarkan beban pada PLTS P MPP = Daya maksimum keluaran panel surya [watt]
Terpusat (Off-Grid), estimasi daya yang dibangkitkan
untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada beban-
Kapasitas Charge Controller
beban tersebut sebesar 15 kWp.
Kapasitas Charge controller ditentukan dengan
rumus sebagai berikut :
Demand watt x Safety Fac
II. STUDI PUSTAKA Capacity of Charge Controller=
System Voltage
2.1 Kapasitas Komponen PLTS ………………….(4)
A. Jumlah Panel Surya
Daya (wattpeak) yang dibangkitkan PLTS untuk Dimana safety factor (faktor keamanan)
memenuhi kebutuhan energi, diperhitungkan dengan ditentukan
persamaan-persamaan sebagai berikut : sebesar 1,25
Kapasitas Baterai
 Menghitung Area Array (PV Area)
Besar kapasitas baterai yang dibutuhkan untuk
Area array (PV Area) di hitung dengan
memenuhi konsumsi energi harian dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
rumus sebagai berikut :

ISSN 2615-5788 Print (2615-7764) Vol 8 No. 1 @ 2021 Penulis 1, Penulis 2 & Penulis 3
JURNAL TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER TRIAC 2021
https://journal.trunojoyo.ac.id/triac
N x Ed dan cahaya. Dari dua bentuk energi tersebut dibagi
C= [ Ah]……………………………… menjadi dua sistem tenaga surya, yaitu sistem tenaga
V s x DOD x η panas matahari (solar thermal) dan sistem tenaga surya
……..(5) (PLTS). Sistem tenaga panas matahari menangkap panas
Dimana : untuk digunakan sebagai pemanas air, sedangkan sistem
C = Kapasitas baterai [Ampere-hour] tenaga surya mengubah cahaya matahari langsung
N = Jumlah hari otonomi [hari] menjadi listrik. Ketika photovoltaic module (PV) terkena
Ed = Konsumsi energi harian [kWh] cahaya matahari, modul akan menghasilkan listrik searah
atau direct current (DC). Listrik DC akan dikonversi
Vs = Tegangan baterai [Volt]
menjadi listrik bolak-balik atau alternating current (AC)
DOD = Kedalaman maksimum untuk pengosongan oleh inverter, yang selanjutnya di distribusikan ke
baterai [%] peralatan rumah sehari hari.
η = Efisiensi baterai x efisiensi inverter
Kapasitas Inverter
Kapasitas inverter ditentukan dengan rumus
sebagai berikut :
Cap . Inv=Demand Watt x Safety Factor [ watt ]…
….(6)

2.2 Aspek Biaya


A. Biaya Siklus Hidup (Life Cycle Cost)
Biaya siklus hidup suatu sistem adalah semua
biaya yang dikeluarkan oleh suatu sistem, selama
kehidupannya. Pada sistem PLTS, biaya siklus hidup
(LCC) ditentukan oleh nilai sekarang dari biaya total
sistem PLTS yang terdiri dari biaya investasi awal, biaya
jangka panjang untuk pemeliharaan dan operasional serta
biaya penggantian baterai.
Biaya Investasi PLTS
Biaya investasi awal PLTS Terpusat Terpusat Siding II.4 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Kabupaten Bengkayang mencakup biaya-biaya seperti : Berdasarkan aplikasi dan konfigurasinya,
biaya umum, biaya pekerjaan mekanikal dan elektrikal, secara garis besar PLTS diklarifikasi menjadi
dan biaya pekerjaan sipil. Biaya-biaya tersebut merupakan dua yaitu. Sistem PLTS yang tidak terhubung
nilai kontrak untuk pembangunan PLTS Terpusat dengan jaringan (off-grid PV plant), atau lebih
Terpusat Siding Kabupaten Bengkayang. dikenal dengan sebutan PLTS berdiri sendiri
B. Biaya Pemeliharaan dan Operasional (stand-alone), dan sistem PLTS terhubung
Adapun besar biaya pemeliharaan dan dengan jaringan (gridconnected PV plant) atau
operasional (M) per tahun untuk PLTS yang akan lebih dikenal dengan sebutan PLTS On-grid.
dikembangkan adalah sebagai berikut : Apabila dalam penggunannya PLTS digabung
M =1 % x Total Biaya Investasi [Rp].................(7) dengan jenis pembangkit listrik lain disebut
Biaya siklus hidup (LCC) diperhitungkan dengan sistem hybrid. Menurut IEEE standard 929-2000
rumus sebagai berikut : sistem PLTS dibagi menjadi tiga kategori, yaitu
LCC=C + M PW ..........................................................(8) PLTS skala kecil dengan batas 10 kW atau
kurang, skala menengah dengan batas antara 10
C. Biaya Energi (Cost of Energy)
kW hingga 500 kW, skala besar dengan batas di
Perhitungan biaya energi suatu PLTS ditentukan
atas 500 kW.
oleh biaya siklus hidup (LCC), faktor pemulihan modal
(CRF) dan kWh produksi tahunan PLTS.
II.5 PLTS Terpusat (Off-Grid)
D. Biaya Siklus Hidup (Life Cycle Cost) Stand alone PV system atau Sistem Pembangkit
Biaya siklus hidup suatu sistem adalah semua biaya Listrik Tenaga Surya Terpusat (PLTS Terpusat)
yang dikeluarkan oleh suatu sistem, selama merupakan sistem pembangkit listrik alternatif untuk
kehidupannya. Pada sistem PLTS, biaya siklus hidup daerah-daerah terpencil atau pedesaan yang tidak
(LCC) ditentukan oleh nilai sekarang dari total biaya terjangkau oleh jaringan PLN. Sistem PLTS terpusat
sistem PLTS komunal, termasuk biaya investasi awal, disebut juga Stand 98 ISSN : 2302-4712 Alone PV
biaya operasi dan pemeliharaan jangka panjang, dan biaya System yaitu sistem pembangkit yang hanya
penggantian baterai. mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya
sumber energi utama dengan menggunakan rangkaian
II.3 Pengertian PLTS photovoltaic module untuk menghasilkan energi listrik
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sesuai kebutuhan.
termasuk dalam salah satu sumber energi baru dan
terbarukan. PLTS memanfaatkan sumber energi matahari
dalam bentuk cahaya matahari untuk diubah langsung
menjadi energi listrik. Pada dasarnya matahari membawa
energi yang dibagi menjadi dua bentuk, yaitu energi panas
3.2 Presentase Data Penyinaran Matahari di Surabaya
dalam 3 tahun Terakhir
2.6 PLTS Terpusat (On-Grid) Bulan Penyinaran Matahari (dalam
PLTS terinterkoneksi (OnGrid) atau yang disebut persen)
dengan Grid Connected PV System adalah sistem
pembangkit listrik yang memanfaatkan radiasi matahari 2018 2019 2020
untuk menghasilkan listrik. Dan sesuai dengan namanya, Januari 54% 69% 46%
maka sistem ini akan dihubungkan dengan jaringan PLN Februari 66% 52% 51%
dengan mengoptimalkan pemanfaatkan energi matahari Maret 61% 67% 55%
melalui modul surya atau photovoltaic modul yang
menghasilkan listrik semaksimal mungkin. Sistem ini juga April 61% 68% 64%
dianggap ramah lingkungan dan bebas emisi. Sistem Mei 87% 76% 91%
PLTS terinterkoneksi juga merupakan sebuah solusi green Juni 89% 70% 75%
energi bagi masyarakat perkotaan baik perkantoran Juli 90% 84% 88%
maupun perumahan yang bertujuan untuk dapat
memperkecil tagihan rekening listrik dari PLN dan dapat Agustus 99% 87% 96%
memberikan nilai tambah kepada pemiliknya. September 67% 80% 88%
Oktober 98% 36% 49%
November 81% 89% 49%
III. METODELOGI
Desember 33% 62% 46%
Dari data yang diperoleh, bahwa Kota
Berikut metode penelitian yang akan dibuat untuk
perencanaan PLTS (Off-Grid) di gedung fakultas teknik Surabaya memiliki rata-rata penyinaran panas matahari
dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir sebagai diats 50% dalam 3 tahun terakhir sehingga jika
berikut: didirikannya PLTS di Gedung FTIK Universitas Hang
Tuah Surabaya cukup memungkinkan dan bisa dijadikan
keefisienan biaya konsumsi listrik di Gedung FTIK
3.1 Diagram Alur Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Mulai
4.1 Data Insolasi Matahari dan Temperatur Wilayah
Kecamatan Keputih Kota SurabayaTahun 2019-2020
Untuk perencanaan sistem PLTS biasanya
menggunakan nilai insolasi harian matahari minimum
yaitu sebesar 4,45 kWh/m2/hari, dengan tujuan agar
Pengumpulan Data padasaat insolasi harian matahari berada pada nilai yang
paling rendah, maka PLTS yang akan dikembangkan tetap
dapat memenuhi besar kapasitas yang dibangkitkan.
Data temperatur (Earth temperature) untuk
wilayah Kecamatan keputih Kota Surabaya sepanjang
tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 rata-rata sebesar
Analisis 27,8 ℃ . Untuk perencanaan sistem PLTS biasanya
menggunakan nilai temperatur maksimum yaitu 28,9℃ ,
dengan tujuan agar pada temperatur berada pada nilai
yang paling tinggi,maka dapat diperoleh besarnya faktor
koreksi temperatur (Temperature Correction Factor) pada
PLTS yang akan dikembangkan.

Menentukan kapasitas komponen PLTS (off-


grid)
Selesai

estimasi kebutuhan energi listrik pada


Gedung Fakultas TeknikUuniversitas Hang Tuah
Surabaya sekitar 57.150 Wh/hari, sedangkan daya yang
Insolasi dibangkitkan
Temperatur Matahari
Tahun Bulan 4.3 Perhitungan PV Area dan Daya PLTS Terpusat (Off-
(℃ ) (KWh/M2/
Grid)
Hari)  Menghitung area array (Pv Area)
Januari 26.4 4.59 Besarnya daya yang berkurang pada saat temperatur
Februari 26.7 4.96 di sekitar panel surya mengalami kenaikan 3,9 dari
Maret 27.1 5.13 temperatur standarnya, diperhitungkan sebagai berikut :
April 27.5 5.10 𝑃𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑡 𝑛𝑎i𝑘 3,8 = 0,5% × 𝑃𝑀𝑃𝑃 × 𝑘𝑒𝑛𝑎i𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
Mei 27.5 4.92 = 0,5% × 200 W × 3,8
Juni 27.4 4.98 = 3,9 W
2019 Untuk daya keluaran maksimum panel surya
Juli 27.5 4.88 pada saat temperaturnya naik 28,9
Agustus 28.3 5.07 𝑃𝑀𝑃𝑃𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑛𝑎i𝑘 𝑚𝑒𝑛j𝑎𝑑i 28,9 = 𝑃𝑀𝑃𝑃 − 𝑃𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑡
September 28.1 4.84 𝑛𝑎i𝑘
Oktober 27.6 4.73 = 200 W − 3,9 W
= 196,1 W
Nopember 27.3 4.52 Berdasarkan hasil perhitungan daya keluaran
Desember 26.8 4.45 maksimum panel surya pada saat temperaturnya naik
menjadi 28,9 , maka nilai TCF (Temperature Correction
Januari 27.5 4.97 Factor) sebagai berikut :
Februari 27.6 5.49
Maret 28.1 5.94 P MPP saat naik menjadi t ℃
April 28.7 5.74 TCF =
P MPP
Mei 28.9 5.38
196.1
Juni 28.7 5.24 =
2020
Juli 28.4 5.24
200
Agustus 28.4 5.40 = 0.98
September 28.4 5.15 Efisiensi keluaran (ηout) ditentukan berdasarkan
efisiensi komponen-komponen yang melengkapi PLTS.
Oktober 28.5 5.02 Suatu PLTS yang dilengkapi dengan baterai, charge
Nopember 28.5 4.64 controller, dan inverter maka nilai untuk ηout diasumsikan
sebesar 0,95
Desember 27.9 4.52 EL = 57.150 kWh/hari
Maksimum 28.9 5.94 Gav = 4,45 Kw/m2/hari
Minimum 26.4 4,45 TCF = 0,98
Rata-Rata 27.8 5.04 ηPV = 0,16
ηout = 0,95
EL
PV Area=
Gav x TCF x ηPV x ηout
4.2 Perhitungan Kebutuhan Energi Listrik untuk Gedung
Fakultas TeknikUuniversitas Hang Tuah Surabaya 59,066
=
ditentukan sebesar 57.150 Wh/hari/unit, fasilitas 4.45 x 0.98 x 0.16 x 0.95
umum berupa lampu sebesar 9.360 Wh, proyektor sebesar = 86215 m2
7.290 Wh, dan AC sebesar 40.500 Wh.
 Menghitung Daya yang Dibangkitkan PLTS
Unit Beban Waktu Daya Energi Dengan area array adalah 89,015 m2, Peak Sun
Total Insolation (PSI) adalah 1000W/m2 dan efisiensi panel
(Wh) surya adalah 16%, maka besar daya yang dibangkitkan
PLTS (Wattpeak) sebagai berikut :
52 Lampu 4,5 jam 40 9.360
TL watt PWatt𝑝𝑒𝑎𝑘 = PV Area x PSI x ηPV [Watt]
Ruang 6 Proye 4,5 jam 270 7.290 = 86215 x 1000 x 0,16[Watt]
Kelas ktor watt
= 13794 Wattpeak
12 AC 4,5 jam 750 40.500
watt  Menghitung Jumlah Panel Surya
Panel surya yang dipergunakan sebagai acuan adalah panel
57.15 surya yang terpasang pada PLTS Terpusat. Panel surya ini
Rata-Rata
0 Wh
memiliki spesifikasi PMPP sebesar 200 Wp per panel
P wattpeak i(1+i)n
Jumlah Panel Surya= CRF= n
P MPP (1+ i) −1
13794 25
¿ 0.0425(1+0.0425)
200 =
( 1+ 0.0425)25 +1
¿ 69 unit
= 0.0657
Jumlah panel surya dibagi menjadi 3 (tiga) Estimasi kebutuhan energi listrik Gedung
rangkaian array, dan pada masing-masing array fakultas teknik sebesar 57.150 kWh per hari, sehingga
pemasangan panel surya ada yang dihubungkan seri dan pemakaian energi tahunan PLTS Terpusat Gedung
ada yang dihubungkan pararel. Cara menentukan fakultas teknik diperhitungkan sebagai berikut :
hubungan seri dan pararel panel surya, sangat tergantung
pada daya output Solar Charge Controller/MPPT. Solar AKWH = kWh harian x 365 [kWh]
Charge Controller yang dipergunakan sebagai acuan
adalah SOLARCON SCB-48120 dengan tegangan input = 57.150 x 365 [kWh]
sebesar 64-116 Vdc dan arus maksimum sebesar 120 = 20.859 kWh
Ampere. Sedangkan panel surya yang digunakan yaitu
ICA Solar dengan spesifikasi VMPP = 35,4 V, IMPP = 5,65 A
dan PMPP = 200 Wp per panel surya. dan PMPP array adalah V. KESIMPULAN
70,80 V x 73,45 A = 5.200,26 W ( 5.200 W).
 Menghitung Kapasitas Charge Controller Berdasarkan perencanaan PLTS Terpusat (off-grid) di
Kapasitas Charge controller pada masing- Gedung Fakultas Teknik Universitas Hang Tuah Surabya,
masing array adalah sebesar : dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan
Demand watt x Safety Factor hasil perhitungan, estimasi total
Capacity of Charge Controller= kebutuhan energi harian Desa Ansiap khususnya pada
System Voltage
Gedung Fakultas Teknik Universitas Hang Tuah
5000 x 1,25 Surabaya sebesar 57.150 kWh per hari dengan daya
= 70,80 yang dibangkitkan sebesar 13794 Wp. Sehingga daya
yang dibangkitkan PLTS Terpusat (Off-Grid) sebesar
= 88,27 Ampere 15 kWp.
2. Pada PLTS Terpusat Gedung FTIK UHT direncanakan
 Menghitung Kapasitas Baterai
Kapasitas baterai PLTS Terpusat adalah terdapat 3 (tiga) rangkaian array yang masing-masing
menghasilkan daya sebesar 5.200 Wp, sehingga total
panel surya berjumlah 69 unit, dan daya total yang
N x Ed dibangkitkan sebesar 15,6 kWp.
C=
V s x DOD x η
3 x 57150
¿ DAFTAR PUSTAKA
48 x 0.8 x 0.95
[1] Al Bahar, A. K., & Maulana, A. T. (2018).
= 4699,835 Ah
Perencanaan dan Simulasi Sistem PLTS Off-Grid
Apabila baterai yang digunakan 2 V-1000 Ah, Untuk Penerangan Gedung Fakultas Teknik
maka jumlah baterai yang dibutuhkan adalah : UNKRIS. Jurnal Ilmiah Elektrokrisna, 6(3), 97–
 Jumlah baterai yang dihubungkan seri = 48/2 107.
= 24 buah [2] Suryana, D., & Ali, M. M. (2016). The Effect Of
 Jumlah baterai yang dihubungka parallel Temperature On Voltage Produced By
= 4699,835/1.000 = 4,699 buah (dibulatkan 5 buah) Monocrystalline Solar Panel (Case Study : Baristand
Sehingga total jumlah baterai yang dibutuhkan adalah Industri Surabaya). Jurnal Teknologi Proses Dan
24 x 5 = 120 buah. Inovasi Industri, 2(1), 49–52.
 Menghitung Kapasitas Inverter [3] Kossi, V. R. (2018). Perencanaan PLTS Terpusat
PLTS Terpusat Gedung Fakultas teknik dapat ( Off-Grid ) Di Dusun Tikalong Kabupaten
terdiri dari 3 (tiga) unit inverter yang masing-masing Mempawah. Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN.
kapasitas inverter adalah sebesar: [4] Halim, L. (n.d.). Analisis Teknis dan Biaya
Capacity of Inverter = Demand Watt x Safety Factor [Watt] Investasi Pemasangan PLTS On Grid dan Off Grid
= 5000 x 1,25 [Watt] di Indonesia. 5(2), 131–136.
= 6.250 Watt [5] Jalaludin, Rahmat, Y. M. S. (2020). Perbandingan
biaya perancangan plts. 1, 162–169.
 Menghitung Biaya Energi PLTS (Cost of Energy) [6] Syahwil, M., & Kadir, N. (2021). Rancang Bangun
Faktor pemulihan modal untuk mengkonversikan Modul Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
semua arus kas biaya siklus hidup (LCC) menjadi Sistem Off-grid Sebagai Alat Penunjang Praktikum
serangkaian biaya tahunan, diperhitungkan sebagai Di Laboratorium. Jurnal Pengelolaan
berikut : Laboratorium Pendidikan, 3(1), 26–35.
https://doi.org/10.14710/jplp.3.1.26-35
[7] Naim, M. (2017). Rancangan Sistem Kelistrikan
Plts Off Grid 1000 Watt Di Desa Mahalona
Kecamatan Towuti. Dinamika : Jurnal Ilmiah
Teknik Mesin, 9(1), 27–32.
http://ojs.uho.ac.id/index.php/dinamika/article/view/
3216
[8] Kumara, I., Setiawan, I., & Studi Teknik Elektro, P.
(2020). Grid Tie Inverter Untuk Plts Atap Di
Indonesia: Review Standar Dan Inverter Yang
Compliance Di Pasar Domestik. 7(2), 62.
[9] Alwani, H., Fadhilah, F., & ... (2022). Aplikasi plts
off-grid di Desa skonjing kabupaten ogan ilir.
Jurnal Pengabdian …, 4(3), 101–105.
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/community/ar
ticle/view/1018%0Ahttp://ejournal.ft.unsri.ac.id/
index.php/community/article/download/1018/620
[10] Hayusman, L. M., & Saputera, N. (2022).
Studi Perencanaan Panel Kendali Plts-Pln
Berdasarkan Kapasitas Baterai Untuk Plts
Off-Grid. 8(1).

Anda mungkin juga menyukai