PERSIAPAN :
MC: Syalom dan selamat malam
Puji Tuhan, bersyukur dan bersukacita bersama karena hari
ini kita berkesempatan untuk merayakan Natal Oikumene
Kabupaten Banggai Tahun 2022.
Perayaan Natal malam ini akan terbagi 2 sesi pelaksanaan,
pada sesi pertama yaitu Ibadah natal yang akan disajikan
dalam bentuk Teater Musical, sedangkan sesi kedua adalah
seremonilal perayaan natal yang akan dihadiri oleh Bapak
Bupati Banggai bersama Bapak Wakil Bupati Banggai berserta
jajarannya.
Sebagai panduan pelaksanaan ibadah, telah dipersiapkan
layar proyektor yang ada di depan jemaat sekalian.
Bapak/ibu Jemaat, iabdah mala mini akan kita mulai dengan
diawali oleh Musik Bambu dari Jemaat Lokait
BAGIAN I
Alur
Diawali dengan alunan suling dan diikuti oleh masuknya
kelompok penari yang menggunakan seragan sesuai penokohan.
Setelah kelompok penari berada di posisi tengah dan mengambil
tempat sesui posisi masing-masing, music akan berganti dengan
music jimbe yang dibunyikan dengan hentakan kuat. Bunyi
jimbe ini akan diikuti oleh gerakan kelompok penari,
Mendekati gerakan terakhir penari, Monolog 1, 2 naik ke
panggung dengan langkah perlahan
Sebelum kelompok penari berakhir, monolog akan
menyampaikan narasi
Bagian II
Alur
Penampilan teater musical di awali dengan pembacaan narasi
dan lakon teater di tampilkan hanya diiringi music dan
Alur
Pada saat pembacaan narasi, lakon adam dan hawa berubah
Adam : Wajah ketakutan, berlari ke sembarang arah dengan
dengan gestur tangan memegang wajah dan kepala
secara bergantian, ekspresi wajah ketakutan dan
bingung. Dalam hitungan 3x1 lari, adam tersungkur
jatuh dengan kedua telapak tangan berada di lantai dan
berjarak.
Narator (L) : Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada
dalam taman ini, aku menjadi takut karena
aku telanjang, sebab itu aku bersembunyi.
Narator (L) : Siapakah yang memberitahukan kepadamu
bahwa engkau telanjang, apakah engkau
telah memakan dari buah yang telah
Kularang itu ?
Narator (L) : Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku,
dialah yang memberi buah dari pohon yang
Kau larang itu, maka kumakan.
Bagian III
Alur
Setelah solo berakhir, monolog akan tampil dengan penokohan
penyampai berita. Gestur menghadap jemaat
Pada saat monolog berjalan, Narator akan membacakan Narasi
yang akan di sambung oleh monolog
Narator : Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, kelahiran
Yesus ke dunia menunjukkan adanya keprihatinan
Allah terhadap bahaya yang mengancam
kehidupan manusia karena dosa. Karena itu, Ia
rela meninggalkan tahta kemuliaanNya dan
menjadi manusia, supaya didalam Dia manusia
menemukan jalan yang baru menuju hidup.
Natal Oikumene Kab.Banggai 202
2
Monolog 3: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini
sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang
Tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup
yang kekal. Sebab Allah mengutus AnakNya ke
dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia,
melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia”
(Yoh.3:16-17)
Alur
Sebelum monolog berakhir, pada kalimat “Tuhan
dengarkan”sebab Allah mengutus”, intro music lagu Kandang
domba mulai dan pada saat kalimat monolog berakhir, paduan
suara menyanyikan Lagu kandang Domba. Monolog tetap
berada di panggung dan ikut menyanyikan lagu sambil
bergoyang, dan monolog lainnya masuk sambil bernyanyi dan
bergoyang dengan lakon percakapan.
Alur
Monolog (P) mulai membacakan narasi, tokoh gembala naik ke
pnggung dan melakonkan tokoh gembala dengan lebih banyak
menggunakan teknik bloking. Selesai monolog (PL) membacakan
narasinya, Monolog (PR) melanjutkan pembacaan Lukas 2 ayat
11-15 dengan penokohan percakapan 2 arah
Alur
Alur
Selesai Monolog (PR) membacakan narasinya, akan dinyanyikan
Lagu Muliakanlah oleh kelompok Paduan Suara
Alur
Saat lagu Muliankanlah dinyanyikan, Yusuf dan Maria serta para
gembala Melakukan penokohan dan akan dilakukan secara
Bloking
Monolog akan melakukan penokohan kekaguman, gesture
menengadah, tangan sekali-kali terangkat
Selesai lagu muliakanlah, Monolog (DW) akan membacakan
Lukas 2 ayat16-20 dengan penokohan penyampai berita, gesture
menghadap ke jemaat.
Alur
Setelah pembacaan Lukas 2 ayat 20, intro music Gita Sorga
Bergema akan dimainkan, bersama dengan itu monolog (DW)
akan mengajak seluruh Jemaat untuk bernyanyi dengan
kelompok paduan suara sebagai pengantar pujian
Bagian IV
Alur
Pada saat pembacaan narasi, lakon adam dan hawa berubah
Pada bagian ini akan dipandu oleh narrator
Lagu malam kudus pada bagian awal akan dinyanyikan solo dan
dilanjutkan oleh paduan suara dan seluruh jemaat
PEMASANGAN LILIN NATAL : ( Jemaat berdiri )
Narator : Kristus telah datang kedunia melalui
kelahiranNya membawa terang bagi
manusia, agar manusia tidak lagi hidup
didalam kegelapan dosa, melainkan didalam
terang kemuliaan Tuhan.
( Lampu dipadamkan )
: “ MALAM KUDUS ”
Alur
Pada saat solo menyanyikan lagu malam kudus, petugas
penjemput berjalan untuk mengambil cahaya api dari lilin yang
dipegang oleh ketua Panitia untuk dibawa ke depan dan
menyalakan lilin utama yang telah berada di samping pohon
natal. Pada saat bersamaan jemaat masing-masing akan
menyalakan lilin, dengan mengambil sumber api pada lilin yang
dipegang oleh beberapa orang panitia yang telah berada di
setiap tenda jemaat.
Pada saat lilin dinyalakan, tarian lilin akan tampil di panggung
Setelah lilin utama menyala, lampu dihidupkan
Prosesi ini akan di iringi dengan lagu malam kudus dengn dua
bentuk oleh solo dan paduan suara
Alur
Monolog tetap berada diatas panggung dan bergoyang
mengikuti irama.
Saat vocval group beryanyi, seluruh pendukung acara naik ke
atas panggung
Para penari berada di pelataran dan akan menari tarian modern
Pada kalimat lagu “dia raja diatas segala raja”, music pafuan
suara memainkan intro musik dan diikuti pembacaan narasi oleh
narator
(Jemaat duduk )