KAJIAN LITERATUR
Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu,
nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat
menghasilkan irama . Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk
mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni.
Mendengar musik adalah sejenis hiburan. Musik adalah sebuah fenomena yang sangat
unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik.
Sedikit sejarah tentang musik yang tertulis pada Wikipedia sebagai berikut, musik
dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapiens yakni sekitar 180.000 hingga
100.000 tahun yang lalu. Tidak ada yang tahu kapan manusia mula mengenal seni dan
musik. Dari penemuan arkeologi pada lokasi-lokasi seperti pada benua Afrika, sekitar
180.000 tahun hingga 100.000 tahun lalu telah ada
perubahan evolusi pada otak manusia. Dengan otak yang lebih pintar dari hewan,
manusia merancang pemburuan yang lebih terarah sehingga bisa memburu hewan yang
besar. Dengan kemampuan otak seperti ini, manusia bisa berpikir lebih jauh hingga di
luar nalar dan menggunakan imajinasi dan spiritual. Bahasa untuk berkomunikasi telah
terbentuk di antara manusia. Dari bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan
memberikan nama-nama hewan, perlahan-lahan beberapa kosakata muncul untuk
menamakan benda dan memberikan nama panggilan untuk seseorang.
7
manusia telah mengetuk batang pohon yang berongga di dalamnya dengan batang kayu
yang mengeluarkan bunyi yang keras. Kulit binatang yang digunakan sebagai pakaian
diletakkan sebagai penutup rongga kayu yang besar sehingga terciptalah
sebuah gendang.
Menurut Aristoteles
Pengertian musik menurut Aristoteles adalah curahan kemampuan tenaga
penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam satu rentetan nada yang
memiliki irama.
Menurut David Ewen
Musik adalah ilmu pengetahuan serta seni mengenai kombinasi ritmik dan
beberapa nada, baik vocal ataupun instrumental yang mencakup melodi serta
harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu hal yang ingin diungkapkan
terlebih dalam segi emosional.
Menurut Adjie Esa Poetra
Musik adalah bunyi yang teratur, bukan saja bersifat moral normative,
melainkan juga diakui selaras yang berdasarkan penghitungan para ahli ilmu
fisika.
Maka secara umum, musik adalah sebuah seni yang mengadopsi berbagai
macam kombinasi nada-nada secara harmoni dan didalamnya terdapat sebuah
pemikiran-pemikiran dan ungkapan manusia secara emosional
a. Melodi
Merupakan suatu kesatuan frase yang tersusun dari nada-nada dengan urutan,
interval, dan tinggi rendah yang teratur. Melodi menjadi daya tarik dari suatu
musik.
b. Irama
Merupakan pergantian panjang pendek, tinggi rendah, dan keras lembut nada
atau bunyi dalam suatu rangkaian musik. Irama adalah penentu ketukan dalam
musik.
8
c. Birama
Merupakan unsur seni yang berupa ketukan atau ayunan berulang-ulang yang
hadir secara teratur di waktu yang bersamaan. Birama yang nilai penyebut nya
genap disebut birama bainar, sedangkan birama yang penyebut nya ganjil
disebut birama tenair.
d. Harmoni
Merupakan sekumpulan nada yang apabila dimainkan bersama-sama akan
menghadirkan sebuah bunyi yang enak dinikmati (didengar).Selain itu, harmoni
bisa diartikan dengan suatu rangkaian akor-akor yang disusun selaras dan
dimainkan sebagai iringan musik.
e. Tangga Nada
Merupakan deret nada yang disusun bertingkat, ada 2 jenis tangga nada yaitu
tangga nada diatonis dan pentatonis.Tangga nada diatonis tersusun dari 7 buah
nada dengan 2 jarak (1/2 dan 1), sedangkan pentatonis tersusun dari 5 buah nada
dengan jarak tertentu.
f. Tempo
Merupakan ukuran kecepatan birama lagu. Semakin cepat sebuah lagu
dimainkan, semakin besar juga nilai tempo dari lagu tersebut.Ada 8 kategori
tempo:
Largo (Lambat Sekali)
Lento (Lebih Lambat)
Adagio (Lambat)
Andante (Sedang)
Moderato (Sedang Agak Cepat)
Allegro (Cepat)
Vivace (Lebih Cepat)
Presto (Cepat Sekali).
g. Dinamika
Merupakan tanda untuk memainkan nada dengan volume lembut atau keras.
Dinamika penting karena dapat menunjukan nuansa sebuah lagu (sedih, senang,
riang, agresif, datar, dll).
9
h. Timbre
Merupakan kualitas atau warna bunyi. Keberadaan timbre sangat dipengaruhi
oleh sumber bunyi dan cara bergetar nya. Timbre yang dihasilkan alat musik
tiup akan berbeda dengan alat musik petik, meskipun dimainkan di nada yang
sama.
i. Ekspresi
Ungkapan perasaan dari dalam hati bisa ditunjukkan melalui ekspresi, apakah
gembira, sedih, romantis, dan lainnya. Karena itu penyanyi harus bernyanyi
secara total agar pendengar terbawa suasana.
10
2. Musik Diatonis (Musik Modern)
Musik yang menggunakan tujuh buah nada dasar dan lima buah nada tambahan.
Jenis-jenis musik modern anatara lain:
a. Musik Blues, adalah jenis lagu ratapan dari bangsa negro di Amerika. Musik
ini berkembang mulai tahun 1911, sebagai perintis musik Jazz. Dalam sajian
vokal, umumnya bersuara tunggal yang lambat, meskipun diikuti suara
bersama, namun pada sajian instrumentalnya tampak leluasa.
b. Musik Rock, adalah musik yang banyak mengutamakan vokal dan alat
musik elektronik, musik rock merupakan salah satu musik yang kental
dengan melodi seperti dengan musik blues, namun improvisasi dari
musiknya tidak sebanyak musik blues. Musik rock juga lekat dengan aksi
panggung para musisinya.
c. Musik Pop, yaitu musik dengan frase melodi yang sederhana dan cepat
dipahami, memiliki ciri khas bahasa (teks) dengan gambaran yang kuat
secara emosional.
d. Musik Country, suatu corak musik dengan pemain vokal, yang berkembang
mula-mula oleh para musafir, pengembala, dan para pekerja lapangan.
e. Musik Jazz, adalah musik yang banyak menggunakan instrument, teknik
pengolahan variatif, prinsip tema dengan pengolahan improvisasi panjang.
f. Musik Ryhthm & Blues (R&B), yaitu musik berlandasan musik Blues
namun memiliki unsur ritmis yang lebih tajam.
g. Musik Reggae, berasal dari kelas rendah di Jamaika, berlandaskan musik
R&B, disajikan melalui garis bas pada suatu hentakan dari pukulan drum.
h. Musik Kontemporer, adalah musik kreasi baru yang menggabungkan
berbagai macam bunyi, dari sumber alam maupun alat-alat mekanik. Musik
ini merupakan upaya penggabungan musik tradisional dengan musik non
tradisional.
i. Musik Funk, adalah musik yang monoton, kersas, dan bersifat anti
keterampilan alat musik. Falsafahnya adalah semakin keras dan kasar musik
tersebut, semakin bagus untuk didengar.
j. Musik Klasik, adalah musik yang mengutamakan untuk dinikmati dalam
segi komposisi, gubahan lagu, dan keterampilan musisi memainkan alat
musik.
11
Berdasarkan alat musiknya, musik dibagi menjadi:
1. Akustik (Ilmiah), adalah musik yang suaranya dihasilkan oleh alat musik itu
sendiri tanpa adanya penguat bunyi yang dihasilkan oleh listrik.
2. Non Akustik (Elektrik), merupakan musik yang suaranya dihasilkan oleh
adanya penguat suara yang ditimbulkan oleh aliran listrik seperti equalizer,
mixer, dan amplifier.
Festival
Jenis konser musik ini melibatkan banyak artis dan biasanya lebih dari satu hari.
Konser ini juga pada umumnya tidak melulu satu genre yang spesifik karena
festival dapat membawa berbagai jenis musik dan seni.
Concert Tour
Konser musik yang satu ini merupakan serangkaian penampilan konser oleh
satu artis/musisi yang ditampilkan di berbagai lokasi (baik kota atupun negara).
Biasanya tur ini diberi nama untuk membedakannya dengan tur oleh artis lain
yang sama.
Jika bicara dari sejarahnya, Bandung memang menjadi barometer musik di Indonesia.
Beberapa musisi hebat terlahir di Bandung, mulai dari penyanyi tunggal (solo) sampai
12
band terlahir di Bandung. Tidak sedikit juga dari musisi Bandung ini sudah menjajalkan
panggung panggung berkelas internasional.
Acara musik modern di Bandung empat tahun kebelakang mengalami penaikan, mulai
dari acara gigs yang biasa diadakan oleh kalangan mahasiswa dan acara festival musik
yang di promotori oleh beberapa Event Organizer bahkan sampai konser tunggal dari
berbagai musisi di adakan di Bandung.
Berikut statistik peningkatan acara musik empat tahun kebelakang yang di adakan di
Bandung.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat kenaikan pada sebuah acara musik
modern yang diselenggarakan di Bandung empat tahun kebelakang.
Dari data tersebut juga diperoleh ada tiga jenis acara yang dilakukan , Festival Musik
(acara musik dengan berbagai pilihan panggung, serta terdapat beberapa booth), Gigs
(acara musik dengan satu buah panggung dan skala kecil), Konser tunggal (acara musik
dengan penampilan hanya satu musisi sepanjang acara). Berikut data statistik ketiga
jenis tersebut:
Data Jenis Acara Musik Modern di
Bandung 2015-2018 (Fest,Gigs,Konser)
35 Festival Gigs Konser
30 32
30 30
27 28 28
25 25 25
20
15 16
13
10 10 11
5
0
2015 2016 2017 2018
Gambar 2.2 Statistik jenis acara musik di Bandung 2015-2018
13
Berikut beberapa bentuk poster dari acara musik modern yang pernah diadakan di
bandung.
Festival
Sumber: infobdg.com/eventmusik
Berikut merupakan contoh poster untuk acara festival , beberapa festival ada
yang dijalankan sehari full dengan berbeda stage , ada juga yang dilakukan 2-3
hari dengan perbedaan stage pula, berikut adalah contoh festival yang
dilaksanakan 1 hari full dengan perbedaan stage. Pada skala internasional ,
festival musik seperti ini dapat menghabiskan hingga 5-10 ribu tiket dengan
harga tiket paling rendah sekitar 250 ribu.
Sumber: infobdg.com/eventmusik
14
Berbeda dengan festival internasional , festival musik nasional jauh memiliki
harga tiket yang lebih murah, mulai dari 50 ribu sampai 100 ribu, bahkan ada
beberapa festival musik nasional yang memberikan tiket dengan harga gratis
untuk pengunjungnya dengan tiket yang dihabiskan rata-rata mencapai 5000
tiket.
Gigs
Sumber: infobdg.com/eventmusik
Berbeda dengan festival yang menghadirkan banyak stage, event tipe gigs ini
memiliki satu stage sepanjang acara berlangsung. Harga tiket yang ditawarkan
pada event seperti ini mulai dari dibawah 100rb dengan rata-rata penjualan tiket
kurang lebih 600-800 tiket.
Konser
Sumber: infobdg.com/eventmusik
Pada acara konser tunggal musisi penjualan tiket melebihi 5000 tiket untuk
musisi yang sudah mempunyai pasar, untuk musisi yang masih memulai
15
karirnya dan ingin mengadakan konser biasanya penjualan tiket yang dihasilkan
kisaran 500-1000 tiket dengan variable harga yang berbeda-beda
Dalam musik terdapat beberapa bentuk penyajian yang berkaitan erat dengan tujuan
serta jenis musik yang disajikan. Secara garis besar, bentuk-bentuk penyajian musik
tersebut dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok seperti berikut ini:
a. Penyajian Musik Tunggal
Penyajian musik tunggal yaitu bentuk dari penyajian musik yang menampilkan
seorang dalam memainkan alat musik tertentu. Misal penampilan piano tunggal,
penampilan gitar tunggal, dan penampilan beberapa instrument atau alat music
yang dimaikan seorang diri.
b. Penyajian Kelompok Musik Terbatas
Penyajian musik dalam bentuk kelompok , seperti seriosa, duo, trio, dengan
berbagai alat musik.
c. Penyajian Musik Orkestra
Penyajian musik yang disajikan oleh sebuah grup orkestra dalam sebuah acara
musik berkapasitas besar, dalam penyajian ini alat musik yang dimainkan cukup
lengkap da nada pemandu dalam kelompok ini yang biasa disebut dengan
dirigen.
d. Penyajian Musik Elektrik
Penyajian musik yang berbasis perlengkapan alat-alat elektrik yang berkekuatan
tinggi. Format dalam penyajian ini dominan diisi oleh kelompok musik yang
biasa disebut band. Dalam penyajian ini, penonton diperbolehkan berteriak,
berdansa, bernyanyi bersama dengan sang musisi.
Sebuah gedung pertunjukan seni harus memiliki syarat kunci yakni sebagai berikut
(Appleton, 2008:520) :
16
1. Setiap perseorangan penonton harus mampu melihat dengan jelas penampilan
artis, latar/layar, sebagaimana juga dengan jelas mendengar pidato, musik, dan
suara.
2. Desain auditorium harus memikirkan kenyamanan penonton, keamanan terhadap
api, kualitas dari akustik, sistem suara, dan juga pencahayaan.
3. Teknologi pada panggung dan fasilitasnya akan terus berkembang seiring dengan
jaman.
Sebuah gedung pertunjukan seni akan memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda sesuai
pertunjukan yang ditampilkan (Strong, 2010:7). Salah satunya gedung konser musik
yang harus mampu mewadahi dan melengkapi standar dari genre musik yang ada
tentunya yang cocok membutuhkan sebuah gedung konser untuk menampilkan seni
tersebut. Menurut Judith Strong dalam bukunya Theatre a Design Build maka Genre
musik yang cocok adalah sebagai berikut:
a) Symphony Concert
b) Orchestra
c) Blues and Country
d) Jazz
e) Pop/Rock
Dalam sebuah gedung pertunjukan biasanya dijalankan oleh dewan manajemen yang
memiliki tanggung jawab utama. Salah satu contoh struktur manajemen gedung
pertunjukan :
17
Fungsi dan tanggung jawab dari setaip departemen dalam satu pertunjukan
sebagai berikut :
Tugas Akomodasi
Ruang pertemuan yang cukup besar untuk semua
Dewan Pengawas : Rapat pertemuan setiap tiga dewan (12 hingga 20 orang termasuk staff). Harus di
bulan sekali rancang untuk mengakomodasi aktivitas seperti
konferensi produksi, wawancara, dan rapat staff.
Tim Produksi
Art Director : Bertanggung jawab atas kebijakan Ruang kantor yang cukup besar untuk mengadakan
keseluruhan dari segi produksi dan komisi. pertemuan dan konferensi kepala departemen.
Assistant Director : Asistan yang membantu Art
Area kantor dekat dengan ruang Art Director.
Director.
Associate Directors : Baretanggung jawab atas
Ruang kantor yang dapat mengakomodasi aktivitas
produksi tertenru baik secara permanen atau hanya
bekerja, dan dapat dikunjungi oleh direktur
untuk tugas tertentu
Music Director, Composer : tim kreatif untuk Ruang kantor yang dekat dengan departemen terkait
produksi. dengan pekerjaannya. Diperlukan adanya piano.
Tim Kreatif : Mengatur dan menguruskan kostum,
Ruang kantor yang sama dengan Associate
pencahyaan, dan desainer set yang akan dibutuhkan
Directors.
pada saat pertunjukan
General Manager : Menjalankan operasi gedung dan Kantor harus dekat dengan Chief Executive atau Art
staff non produksi. Director, tergantung struktur organisasinya
Departemen Pemasaran
Ruang yang saling berdekatan, dibutuhkan adanya
Development Meranager Marketing Officer Press mesin fotokopi /scanners /mesin faks karena akan
and PR Officer Web and Media Officer dibutuhkan setiap hari dalam pekerjaan departemen
pemasaran
Departemen Pemasaran
Ruang yang saling berdekatan, dibutuhkan adanya
Development Meranager Marketing Officer Press mesin fotokopi /scanners /mesin faks karena akan
and PR Officer Web and Media Officer dibutuhkan setiap hari dalam pekerjaan departemen
pemasaran
Departemen Administrasi
18
Ukuran dari ruangan tergantung pada organisasi yang
Akuntan : pembukuan penjualan, pembukuan
ada, namun faktor yang penting untuk diperhtikan
pemasukan, daftar gaji.
adalah ruang untuk pengarsipan.
Resepsionis Terletak di pintu masuk ke kantor administrasi.
Tergantung pada organisasi pengelola gedung
Office Administrator Personal Assistants
konser, jika skala kecil dapat dilakukan oleh orang
Administration Assistant
yang sama.
Kantor dan terdapat bengkel untuk perbaikan
IT Manager
peralatan IT.
Peran ini dilihat sebagai bagian dari pekerjaan senior
Education Officer manajemen dan harus ditempatkan di area yang sama
dengan tim manajemen.
Tergantung dari ukuran organisasi pengelola gedung,
sebagian dapat memanggil dari luar. Namun jika
Health and Safety Manager
ukuran gedung konser besar bisanya memiliki orang
yang mengurusi peran ini.
Perancangan ini lebih mengarah ke pada aktivitas konser musik. Baik dalam buku
Buildings fot The Performing Arts ataupun Theatre Building a Desain Guide,
keduanya menyatakan bahwa jenis dari auditorium untuk konser musik baik orkestra,
paduan suara, jazz, atupun pop/rock yaitu concert hall dan recital room. Menurut
jenisnya diuraikan sebagai berikut :
1. Concert Hall
Menyediakan ruang untuk musik klasik termasuk simfoni, musik kamar, dan
pertunjukan. Concert hall juga menampung perunjukan lain termasuk musik
kontemporer ataupun musik modern. Concert hall biasanya menampung
penonton antara 1.500 hingga 2.000 kursi. Terdapat dua bentuk desain concert
hall yang diilustrasikan pada gambar dibawah ini:
19
1. Bentuk Shoebox
2. Bentuk Vineyard
2. Rectikal Room
Bentuk ini digunakan untuk pertunjukan konser musik dengan skala yang lebih
kecil yaitu sekitar 600-800 kursi penonton. Bentuk ini diilustrasikan pada
gambar dibawah ini:
20
Gambar 2.10 Rectikal Room
Dalam sebuah konser musik, terdapat beberapa standar yang harus dipenuhi yang
merupakan fasilitas yang harus ada dalam sebuah konser dengan skala international.
Yakni sebagai berikut :
a. Pengisi Acara Dalam sebuah konser musik dengan skala internasional, paling
tidak terdapat minimal 3 artis atau kelompok yang dijadikan sebagai bintang
tamu, dan juga terdapat 3 artis nasional yang berlaku sebagai pengiring, atau
bisa juga sebagai band kolaborasi dengan band internasional. (Natsyora, 2015)
b. Penonton Sebuah konser musik yang berstandar internasional, memiliki target
penonton yang ditentukan pada tabel berikut :
21
Pusat Daerah
1 Concert Hall 1200-1700
2 Touring Theatre 900-1400
3 Drama Theatre 750-900
4 Arena 2000+
5 Small and Medium Scale Drama 150-350, 350-500
Pusat Kota
1 Community Theatre 150-350
2 Arts Workshop 150-350
3 Amateur Theatre 150-350
Pusat Kawasan
1 Community School 150-350
c. Fasilitas yang tersedia dalam gedung konser Menurut Quentin Pickard dalam
bukunya The Architect Handbook, Dalam sebuah gedung pementasan seni,
terdapat 3 kelompok ruang yakni:
1. Resepsionis /Front of The house : entrance hall, foyers, ticket box, toilets,
koridor dan tangga.
2. Auditorium : Studio / Main Seating Area
3. Panggung/Back Stage : Panggung utama, ruang ganti, area belakang panggung.
Dalam sebuah gedung konser musik yang merupakan fasilitas hiburan sebagai faktor
utama. Namun faktor lain sebagai pendukung juga harus dipenuhi untuk memuaskan
segala aspek yakni marketing, lokasi, aksesibilitas, dan standar dari bangunan.
Pengalaman yang didapat pengunjung tidak dibatasi oleh waktu yang dihabiskan dalam
auditorium. Menurut Ian Appleton dalam bukunya Building of The Performing Art
Second Edition, titik dari bangunan Gedung Pementasan Seni dapat menentukan
pengalaman yang didapat pengunjung dapat dilihat dari:
22
b. Kualitas dari pementasan acara : Kemampuan untuk melihat dan mendengar, isi
dari acara entah konser atau theater, dan kemampuan dari seniman, directors/
choreographer /conductor.
c. Aktifitas Pendukung : Makan dan minum untuk pengunjung, galeri seni dan
toko souvenir.
d. Pelayanan staff kepada publik : Keramah tamahan, akses menuju tempat duduk,
penunjuk arah yang jelas.
A. Front Of House (FOH) merupakan sebuah kelompok ruang pada gedung konser yang
memiliki peran untuk memberikan kesan awal kepada pengunjung, kualitas dari front
of house akan memberikan kesan dan pengalaman keseluruhan dari bangunan. Oleh
karena itu, desain pada kelompok ruang front of house harus dibuat nyaman, artistik,
dan mengandung unsur hiburan. Ruang front of house adalah ruang publik yang dimiliki
pengunjung, selain bagian utama dari gedung konser juga terdapat fassilitas-fasilitas
pendukung untuk menambah kenyamanan pengunjung. Maka dari itu front of house
dibagi 2 yaitu sebagai berikut:
23
1. Ruang Publik / Public Area
a) Entrance lobby dan drop-off
Pintu depan menyediakan akses utama menuju jalan keluar gedung. Pintu
masuk harus ditempatkan di sepanjang akses utama dan harus terihat jelas
dimana pengunjung publik harus sadar akan pintu masuk dengan mengetahui
lokasi serta memperhatikan signage yang tertera.
Pintu masuk yang digunakan adalah two lines doors dengan fungsi untuk
mengurangi kebisingan dan aliran udara yang masuk ke area lobi.
b) Foyer dan sirkulasi pengunjung
Area ini untuk mengakomodasi pengunjung seperti: pemerikasaan tiket,
penyedia informasi dalam bentuk selebaran, pusat kumpul utama, sirkulasi dan
ruang tunggu pengunjung, menyediakan fasilitas tempat duduk, signage untuk
mengarahkan pengunjung ke berbagai fasilitas, sebagai area pengawasan oleh
staf, ruang untuk pameran sementara. Fasilitas umum harus mudah diidentifikasi
oleh pengunjung secara visual dengan rute sirkulasi utama menuju auditorium
ataupun fasilitas umum lainnya dari pintu masuk lobi.
Untuk sirkulasi terdapat dua aspek utama yang dipertimbangkan yaitu : akses
menuju auditorium, jalan sirkulasi utama diperlukan untuk publik dari pintu
masuk ke semua level lantai dan masuk ke area auditorium. Sirkulasi ini harus
mudah dikenali dan terbebas dari sirkulasi silang. Selain itu jika auditorium
berada di beda level maka diperlukanya sirkulasi vertikal seperti tersedianya
tangga, untuk penyandang cacat di kursi roda akan membutuhkan ramp/lift.
Akses menuju semua area, akses ke fasilitas penunjang semua harus bermula dari
sirkulasi utama ke auditorium.
c) Box office dan loket tiket
Area untuk pemesanan tiket baik penukaran, pembelian tiket secara langsung.
Biasanya buka pada saat ada pertunjukan. Loket tiket ini dipisahkan dengan layar
kaca antara pelanggan dengan staff. Namun terdapat juga loket tiket yang tidak
adanya pembatas kaca.
24
Gambar 2.12 Contoh Layout Meja Loket Tiket
25
h) Tempat penitipan barang / Cloakroom
Ruang ini harus terletak dekat dengan meja penerima tamu. Terdapat dua sistem
yaitu dengan penjaga atau ruang ganti tanpa penjaga sehingga menggunakan
sistem otomatis. Rak yang tersedia memiliki kedalaman 50-60 cm dengan tinggi
170 cm.
i) Toilet
Persyaratan minimum toilrt adalah sebagai berikut:
WC laki laki minimal 2 hingga 500 laki-laki, lalu untuk satu untuk setiap
tambahan 500. Urinal minimal 2 hingga 100 laki-laki, lalu satu untuk setiap
tambahan 100. Washtafel satu untuk setiap WC ditambah masing-masaing
satu untuk setiap lima urinal.
WC wanita minila 2 hingga 75 wanita, lalu satu untuk setiap tambahan
50. Washtafel satu untuk setiap WC.
Adanya pertimbangang rak makeup, cermin panjang, sanitary towl
dispensers, dan tempat pembuangan di toilet wanita serta ketentuan untuk
mengganti popok. Terdapat handdrying, rol tisu wajah, dan tempat sampah
untuk tisu yang telah digunakan. Terdapat toilet terpisah untuk orang cacat
berisi 1 WC dan 1 washtafel disetiap toilet.
Toilet harus berada di luar sirkulasi utama dekat pintu lobi masuk dan juga
harus ada disetiap lantai.
j) Bar dan Café
Makanan dan minuman dilihat sebagai komponen yang penting dalam
kunjungan ke acara musik. Dalam acara musik sendiri dapat memilih untuk
melakukan penjualan minuman atau makan dengan layanan in-house atau hanya
booth. Pemilihan makanan atau minuman dalam penjualan akan mempengaruhi
desain dan tata letaknya.
Bar dan ‘wet sales’ : untuk memaksimalkan penjualan, pembeli harus yakin akan
dilayani cukup cepat untuk mendapatkan dan menikmati minumannya. Detail
dari desain area depan bar dan bar belakang serta penyimpanan yang perlu
disesuaikan dengan venue dan genre acara yang terseleggara. Untuk acara konser
rock akan memiliki penjualan bir lebih tinggi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah ergonomi dan sirkulasi staff saat bekerja di
area bar. Ukuran dan lokasi dari bar tergantung dari jenis dan tingkat auditorium.
26
Bar harus mudah di akses dan dirancang untuk membantu layanan dengan cepat
dan efisien sehingga alur pembeli nyaman dan setelah mendapat minuman dapat
pergi ke area yang tidak terlalu ramai.
Bar di foyer harus berada jauh dari dinding yang berdampingan langsung dengan
auditorium karena terkait dengan are pemberish cuci pirin, kompresor dan lemari
es. Bar harus dibagi menjadi dua modul daeri 1.5m-1.8m dengan prediksi lebar
dari peralatan, yaitu lemari es botol, berbagai minuman, dispenser softdrink,
gelas bersih, dan mesin kasir. Setiap workstation terdapat seorang trainee dan
staff yang sudah berpengalaman, yang dapat menyajikan minuman kepada 100
orang pembeli dengan jarak normal.
Setiap bar harus memiliki beberapa stok minuman, kulkas, sebuah coffee maker,
dan hand wash basin. Tempat penyimpanan dibutuhkan untuk minuman yang
akan dijual seperti soft drink.
Fasilitas yang menawarkan makanan juga dibutuhkan seperti : kedai kopi, snack
bar, kafetaria, restoran, food outlet, table service, dan buffet, Hal yang perlu
dipertimbangkan bentuk layanan meja yang dilayani atau selfservice.
Kebanyakan pengunjung yang didapati tidak menginginkan makanan yang cepat
jadi sebelum pertunjukan dimulai. Lokasi dari area makanan ini sebisa mungkin
tidak menggangu sirkulasi penonton menuju area pertunjukan. Persyaratan
khusus: pemadam kebakaran terpisah, toilet umum, runag ganti. Fasilitas
tambahan: dapur, area mencuci, penyimpanan makanan, kantor dan ruang
istirahat untuk staff, termasuk toilet. Kemudahan akses untuk bongkar muat dan
pembungana sampah.
2. Ruang Pendukung
Kantor manajer dan keamanan
Mengatur semuanya mulai dari mengakomodasi staff, kegiatan yang banyak,
termasuk breifing pra-perfomance dan mengatur keuangan, dan penjualan.
Untuk keamanan adanya peredupan cahaya di foyer yang memberikan sinyal
visual kepada orang tuli, CCTV yang disebar baik di luar maupun di dalam
gedung, pembatas panggung dan peralatan darurat kebakaran yang mudah
diakses .
Ruang P3K
27
Ruang ini harus disediakan dengan tempat tidur, lemari perlengkapan dan ruang
untuk menyimpan kursi roda dan tandu. Sebuah washbasin, dispenser air minum,
dan akan dibutuhkan WC. Ruangan ini harus dekat dengan titik dimana ambulans
tiba.
Ruang ganti staff
Disediakan untuk mengganti pakaian staff dan penyimpanan loker, area ini harus
dekat dengan area briefing. Ruangan ini harsu dilengkapi dengan papan
pengumumna dan cermin.
Ruang Cleaning Service.
Tepat untuk penyimpanan penyedot debu, pel, ember, sikat, mesin buffing dan
alat-alat kebersihan lainnya. Ruangan ini dibutuhkan di setiap lantai, selain itu
staff kebersihan juga difasilitasi ruang loker yang didalamnya terdapat washtafel
atau bak cuci serta berventilasi untuk mengeringkan peralatan.
B. Auditorium
Merupakan bagian utama dari sebuah gedung konser musik. Didalamnya terdapat
interaksi yang intens antara musisi dan penontonnya. Terdapat standar-standar yang
perlu dipenuhi agar dapat mendesain auditorium yang baik, aman dan nyaman. Pada
umumnya ukuran dan layout auditorium dapat ditentukan dengan jarak melihat dan
mendegar apa yang disajikan oleh pengisi acara. Untuk suara jarak maksimum yang
dapat diterima oleh penonton dalam jarak 20m, jarak ini juga ditentukan untuk
kebutuhan melihat ekspresi pengisi acara.
a) Tata Panggung / Stage
Panggung musik akan memiliki karakter yang berbeda dengan jenis seni lain.
Dalam mendesain panggung, langkah awal yang dilakukan adalah memilih
karakteristik yang spesifik dari musik seperti ; musik klasikal. Pop/Rock, Jazz,
Opera, tarian, musical.
Untuk tata panggung dengan fungsi arena konser musik seperti musik jazz,
pop/rock memiliki satu arah pandang dengan mata terkunci. Terdapat sebuah
kesan yang dalam presentasi musik pop/rock, sehingga panggung berkembang
dengan paduan lighting dan sound effect.
28
Gambar 2.13 Bentuk-bentuk Panggung Musik Modern
b) Auditorium Seating
Penempatan tempat duduk dalam auditorium bergantung pada format dan jenis
pementasan, kualitas dari visual dan pendengaran dari pertunjukan yang
dieselnggarakan. Hala-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang seatting
dalam auditorium, sebagai berikut:
Kepadatan Jumlah Tempat Duduk
Jumlah dari kepadatan tempat duduk bergantung pada dimensi dari kursi
penonton. Semakin besar dimensi kursi maka akan membuat kapasitas
menjadi lebih sedikit. Begitu sebaliknya jika dimensi kursi lebih kecil maka
akan lebih banyak kapasitas penonton namun akan mengurangi kenyamanan
penonton. Segi kenyamanan perlu diperhatikan terutama kenyamanan kaki
dari penonton. Dalam penempatan area duduk, jumlah maksimum dari baris
penonton adalah 22 kursi apabila terdapat 2 buah gangways di setiap ujung
baris, dan apabila hanya terdapat pada satu sisi gangway saja biasanya
terdapat 11 kursi. Gangways merupakan pemisah antara baris penonton atau
dapat juga menjadi pembatas antar blok-blok baris penonton.
Jarak Antar Baris
Jarak ini dikondisikan oleh jarak antara tepi depan kuri (dalam posisi tegak,
jika dapat dilipat) dan bagian belakang sandaran kursi di depan. Dimensi kritis
adalah clearway yang memungkinkan untuk orarang melewati barisan utuk
tempat duduk tardisional minimmnya adalah 300 mm dan untuk tempat duduk
kontinental harus ada jeda tidak ruang dari 400 mm dan tidak lebih dari 500
mm.
29
Gambar 2.14 Jarak Antar Baris
Seating Geometry
Penempatan tempat duduk biasanya disusun dengan tata kursi yang
linear atau melingkar dan difokuskan agar penonton dapat melihat
pengisi acara. Kombinasi antara lengkung dan linear lebih efisen agar
mendapatkan kenyamanan terbaik.
Gambar 2.15 (a) Linier (b) Kombinasi Jenis Penempatan Tempat Duduk
Gangways
Dimensi lebar dari gangways yang digunakan sebagai jalur evakuasi
memiliki lebar minimum 1,1 dan untuk pengguna kursi roda dengan
lebar 1,12m.
Sightline
Seluruh penonton harus memiliki pandangan yang terfokus pada
panggung, tidak terganggu dan tidak terhalangi. Oleh karena itu garis
30
pandang penonton harus diperhatiakn dalam pengaturan tempat duduk.
Terdapat dua garis pandang yang perlu diperhatikan yaitu garis pandang
secara vertikal dan secara horizontal.
Gambar 2.17 Kiri: Gambaran Garispandang Secara Vertikal, Kanan: Gambaran Secara
Horizontal
Selain itu biasanya dalam konser pop/rock terdapat standing area dimana
para penonton akan menonton konser secara berdiri. Pada umumnya ada
penghalang antar penonton dengan panggung berjarak 3 m. Kepadatan
orangnya minimum 0.3 m2, selain itu adanya layar untuk melihat jelas
pengisi acara yang sedang tampil. Selain itu pada standing area juga
sebisa mungkin mudahnya akses untuk keluar jika adanya kebakaran
atau hal-hal yang tidak diinginkan, kemudahan dalam bergerak dan
memiliki tanda-tanda yang jelas untuk keluar/masuk auditorium.
Balcony
Dengan jumlah kursi yang banyak maka baris tempat duduk sebaginya
diatur dengan adanya ketinggian antar baris agar tidak menggangu
penonton yang ada dibelakangnya. Garis pandang dari balkon menuju
panggung tidak boleh lebih dari 30 derajat dan baris paling belakang
harus tetap memiliki pandangan yang nyaman menuju panggung.
Dimensi Tempat Duduk
Setiap penonton memiliki dimensi tubuh yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya. Oleh karena itu terdapat standar ukuran kursi
penonton yang dibutuhkan dalam sebuh gedung konser. Standar ukuran
kursi, lebar kursi dengan atau tanpa lengan: minimum dimensi dengan
lengan adalah 500 mm dan tanpa lengan 450 mm. Untuk tempat duduk
31
dengan lengan biasnaya menggunakan lebar 525 mm karena dianggap
dapat menawarkan kenyamanan penonton pada umumnya. Tinggi dan
kemiringan kursi: tinggi 430-450 mm dan sudut horizontal 7-9 derajat.
Tinggi dan kemiringan belakang: 800-850 mm dari lantai (ketinggian
dapat ditingkatkan untuk alasan akustik), dengan sudut belakang 15-20
derajat. Kedalaman kursi: 600-720 mm untuk tempat duduk dan
kedalaman belakang.
C. Backstage
Merupakan fasilitas pendukung agar acara dari gedung pementasan berjalan lancar.
Ruang Backstage digunakan oleh pengisi acara untuk mempersiapkan acara dan
sebagai relaksasi atau penyegaran dan dirancang kepada pengisi acara dengan usia
beragam (anak-anak, dewasa, dan kaum disable). Fasilitas dari backstage adalah
sebagai berikut:
a) Dressing Rooms
Merupakan ruang yang digunakan untuk merias pengsis acara sebelum tampil
dihadapan penonton. Dimensi dari ruang rias disesuaikan dengan tipe pementasan
yang akan ditampilkan karena tiap pementasan akan terdapat jumlah pengisi acara
yang berbeda (Appleton, 2008:174).
32
Ruang Ganti Pengisi Acara Jazzz, Pop/Rock
Tabel 2.3 Jumlah Pengisi Acara Jazz, Pop/Rock
33
c) Ruang Latihan
Ruang ini diperlukan oleh pengisi acara untuk berlatih sebelum acara dimulai.
Musisi dan penyanyi akan membutuhkan 15 m2 dengan piano yang kualitas
akustiknya diperhatikan. Selain itu, ruang untuk penari dibutuhkan dengan ruang
minimal 100 m2 dengan fasilitas cermin, lantai kayu, dan alat pendukung lainnya.
d) Pintu Panggung atau Entrance artis
Pintu masuk termasuk dalam lobby yang terpisah dan disertakan kanopi. Syarat
yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut; Terdapat akses langsung menuju
panggung, tanpa melalui ruang lainnya, terdapat akses masuk menuju ruang
laltihan dan green room, terdapat stand security yang dipantau oleh control room
(Appleton,2008:181).
2.3. Tinjauan Utilitas Auditorium
Utilitas pada gedung merupakan salah satu bagian yang krusial dalam mendiseain
gedung pertunjukan musik, hal ini mencangkup sistem pencahayaan, akustik, pemadam
kebakaran, dll. Hal ini penting sekali untuk menunjang kualitas acara dan kenyamanan
penonton.
2.3.1 Pencahayaan
34
Berikut merupakan standar iluminasi pada bidang kerja:
Sumber: nadapromotama.com/lampupanggung
35
b. Panel
Jenis lampu ini biasanya berbentuk modular yang bisa disambungkan
dengan lainnya. Lampu jenis ini digunakan sebagai flood atau latar
belakang dengan warna yang sama.
Sumber: nadapromotama.com/lampupanggung
c. Pinspot
Pinspot adalah jenis lampu untuk memberi efek spotlight pada area
panggung. Lampu jenis ini biasanya diletakan dibeberapa titik panggung
dan digerakkan sesuai program.
Sumber: nadapromotama.com/lampupanggung
d. Cannon
Cannon adalah lampu jenis fixture yang mampu menghasilkan beam
yang cukup besar. Efek pada lantai ini biasanya terpusat sehingga seperti
ada titik fokus. Cannon biasanya digunakan untuk memberi efek
dramatisir pada artis yang sedang tampil.
Sumber: nadapromotama.com/lampupanggung
36
e. Centerpiece
Lampu yang diletakkan di tengah-tengah panggung. Efek cahaya yang
ditimbulkan oleh lampu ini menjangkau semua wilayah panggung
dengan beam yang bervariasi. Ada yang berupa cahaya kecil-kecil, ada
juga cahaya besar dengan warna tertentu.
Lampu panggung jenis centerpiece ini biasanya berupa bola atau dome
yang memendarkan cahaya dan memberikan efek moonflower.
Selanjutnya centerpiece juga bisa berupa moving head yang akan
menembakkan ahaya kesegala arah.
Sumber: nadapromotama.com/lampupanggung
f. FollowSpot
Follow spot adalah fixture yang digunakan untuk memberikan efek
Spotlight ukuran besar. Berbeda dengan beberapa lampu panggung yang
dijalankan secara otomatis, lampu ini dijalankan secara manual oleh
operator yang berada didepan maupun samping dan belakang panggung.
Fungsi utama dari followspot ini adalah mengikuti pergerakan dari artis
yang sedang melakukan performance-nya. Lampu ini akan menyorot
objek kemanapun artis berjalan sehingga fokus dari penonton hanya
akan tertuju pada artis.
Sumber: nadapromotama.com/lampupanggung
37
Pencahayaan pada Auditorium
Pencahayaan ini untuk pencahayaan general didalam auditorium, sirkulasi, dan area
tempat duduk penonton. Selain penggunaan lampu general juga penggunaan lampu
dekoratif untuk mendukung suasana dan arsitektural di dalam gedung.
Sumber: artolite.co.id
Sumber: seputarakustik.woodpress.com
Pencahayaan darurat
Pencahayaan yang digunakan untuk menunjukan sirkulasi menuju pintu darurat
terdekat. Lampu yang digunakan dpat berupa lampu watt kecil yang diletakan di
area lantai.
Sumber: Indonesian.alibaba.com
38
Pencahayaan untuk kerja
Penggunaan pencahayaan dengan tingkat sedang untuk membersihkan dan merawat
fasilitas auditorium. Penchayaan ini merupakan sistem yang terpisah saat
auditorium tidak digunakan.
Blue Lights
Area yang diakses oleh teknisi saat berlangsungnya acara memerlukan pencahayaan
dengan tingkat rendah serta penggunaan lampu warna biru agar tidak terlihat oleh
penonton.
Dari pemaparan diatas , maka peletakkannya pada auditorium gedung konser dapat
dilihat dari gambar berikut:
Gambar 2.29 Contoh Layout dan Tampak Peletakan Lampu Pada Auditorium
39
2.3.2 Akustik
Akustik Ruang terdefinisi sebagai bentuk dan bahan dalam suatu ruangan yang
terkait dengan perubahan bunyi atau suara yang terjadi. Dalam akustik juga sangat
di perhatikan dari bentuk(dinding,lantai,plafon), dimensi (volume) serta bahan
finishing dari peredam suara tsb. Menurut Doelle (1993, dalam TGA Chaterina
Arsinta) persyaratan kondisi mendengar yang baik dalam suatu ruang yang besar,
antara lain :
a. Harus ada kekerasan (loudness) yang cukup dalam tiap bagian ruang besar
(auditorium, teater, bioskop).
b. Energi bunyi harus di distribusikan secara merata dalam ruang.
c. Ruang harus bebas dari cacat akustik, seperti gema, pemantulan yang
berkepanjangan (long delayed reflection), gaung, pemusatan bunyi, distorsi,
bayangan bunyi, resonansi ruang.
d. Bising dan getaran yang mengganggu pendengaran harus dikurangi dalam tiap
bagian ruangan.
Sumber: Pinterst.com
Perencanaan akustik yang baik dimulai dengan konsep zoning dan isolasi, diikuti
oleh insulasi dan absorpsi. Proses perencanaan akustik dengan menganalisa
perencanaan ruang untuk menciptakan zona tenang dan zona bising yang penting
untuk diperhatikan. Persayaratan ruang akustik yang ideal adalah sebagai berikut:
Tingkat kekerasan suara dalam ruangan harus mencukupi atau mmenuhi syarat
kenyamanan mendengardalam setiap bagian dari keseluruhan rauang auditorium.
Seluruh energi bunyi harus dapat terdistribusi (terdifusikan) secara merata. Waktu
40
dengung harus seusia dengan fungsi ruangan. Tidak terjadi kesalahan-kesalahan
teknis / cacat akustik yang dapat menggangu kondisi akustik dari ruangan. Bebas
dari bising dan getarangetaran yang berpotensi merusak kenyamanan audial dalam
suatu ruangan. Untuk membantu pemantulan suara dari panggung pengisi acara
kepada audiens maka permukaan plafon dari sebuah ruang auditorium sebisa
mungkin tidak datar.
Untuk menunjang ruang yang memiliki akustik yang ideal maka adanya
penggunaan material-material pelapis khusus yang digunakan. Material akustik
pada umumnya merupakan material yang berfungsi menyerap bunyi (material yang
bersifat absortif). Mayoritas berupa material yang bobotnya ringan dan memiliki
porositas tinggi yang secara faktual umumnya juga dapat meneruskan
(mentrasmisikan) suara.
Material Berpori
Material ini berfungsi menyerap bunyi yang datang namun tidak
menyerap secara utuh, hanya sebagian besar yang dapat diserap di dalam
pori-pori ini kemudian sisa dari bunyi tersebut dipantulkan oleh
permukaan bahan. Karakteristik dari bahan ini adalah penyerapan
bunyinya akan lebih efisien pada bunyi berfrekuensi tinggi. Efiseinsi
akustiknya akan membaik ketika jangkauan frekuesnsi rendah.
41
system perekat. Unit akustik siap pakai biasa dikenal dengan
sebutan acoustic tile , contoh materialnya : pyramod absorber,
acoutic plater tiles, dual wood acoutic panel, mineral fiber, egg
box, AirSpace XL acoutic tiles, perforated wooden, absorber
wedges.
Sumber: Thomann.de/gb/eqacoutic
42
Gambar 2.33 Selimut akustik
Sumber: indotrading.com
Sumber: hunecke.de
Resonator ini dapat dibuat dari berbagai jenis material dasar seperti
kayu, plywood, hardboard,/particle board, plastik, tanah liat, beton pres,
dll. Bagian dalam dari box biasanya diberi lapisan material penyerap
bunyi, dengan faktor peyerapan suara yang baik. Resonator juga terdapat
beberapa jenis:
1) Resonator Rongga Individual
Struktur kotak yang disebut soundblox, pada umunya terbuat
dari material yang keras seperti batu, beton yang dapat disusun
berderet sebagai pembatas ruang. Efisien untuk menyerap
gelombang suara dengan frekuensi rendah. Di dalm rongga
sering kali diberi juga metal septum, untuk membantu
penyerapan suaranya menjadi lebih baik lagi.
Sumber: roadstone.ie
44
suara, setelah ditransmisikan kemudian diabsorsikan dan diubah
menjadi energi panas.
Sumber: 1st-acoustics.com
3) Resonator Celah
Susunan dari resonator yang membentuk celah atau bilah-bilah
sempit diantaranya. Resonator ini juga biasa digunakan langsung
untuk dekorasi pada dinding ataupun plafon, biasa disusun
vertikal maupun horizontal, namun umunya digunakan secara
vertikal. Prinsip kerjanya gelombang bunyi dapat terperangkap
diantara bilah-bilah dan diserap oleh material absorber. Berkas
suara yang jatuh pada bilah-bilah, dapat dipantulkan dengan cara
dispers sehingga terjadi homogenias usara yang lebih baik di
dalam ruang. Bahan yang digunakan biasanya adalah kayu,
metal, plastik, gypsum, dsb.
Sumber: skumacoustics.com
Hal-hal yang di perlukan dalam perancangan akustik pada gedung konser yaitu
permukaan dinding samping, langit-langit, dinding balkon dan dinding
panggung harus dapat memantulkan bunyi dengan baik. Hindari penggunaan
45
posisi yang sejajar atau lengkung dan permukaan yang rata. Permukaan
pemantul suara di area panggung harus dapat memantulkan bunyi kembali ke
panggung sehingga pementas dapat merasakan respons ruangan yang
memadai. Penggunaan sistem penguat bunyi kurang dari 25000 m³.
Penggunaan balkon akan sangat menguntungkan karena memposisikan
audiens lebih dekat ke sumber suara.
Sumber: Wikipedia.com
Ada tiga jenis sistem pengeras suara utama yang dapat digunakan yaitu:
Sistem Terpusat, yaitu sistem yang diletakkan secara terpusat dengan
pengeras suara cluster tunggal diatas sumber bunyi.
Sistem ini lebih banyak diminati karena bunyi yang diperkuat datang
dari arah yang sama dengan bunyi asli.
46
Sistem Terdistribusi, yaitu dengan menggunakan sejumlah pengeras
suara di atas dan di tempatkan diseluruh auditorium.
Sumber: Strong,2010:132
Istilah ini juga digunakan untuk sistem yang mungkin memiliki tambahan konsol
mixing, dan amplifier dan pengeras suara yang cocok untuk musik serta pidato,
digunakan untuk memperkuat sumber suara, seperti rekaman musik atau orang yang
berpidato atau menyebarkan suara sepanjang sebuah tempat atau bangunan.
47
Sistem PA sederhana sering digunakan di tempat-tempat kecil seperti auditorium
sekolah, gereja, dan bar kecil. Sistem PA dengan banyak speaker banyak digunakan
untuk membuat pengumuman di gedung-gedung publik, kelembagaan dan komersial,
serta lokasi. Sistem interkom yang banyak dipasang di gedung, memiliki mikrofon di
banyak ruangan agar memungkinkan penghuni untuk menanggapi pengumuman.
Sistem penguatan suara dan sistem PA dapat menggunakan beberapa komponen yang
sama, tetapi dengan berbeda aplikasi, meskipun perbedaan antara keduanya adalah
tidak jelas. Sistem penguatan suara lebih sering digunakan untuk musik atau
pertunjukan, sedangkan PA sistem lebih sering digunakan untuk reproduksi pidato. Di
Inggris, sistem PA seringkali dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai Tannoy, setelah
perusahaan itu nama sekarang dimiliki oleh TC Electronic Group, yang memasok
banyak sekali sistem PA yang digunakan pada masa lalu.
1. Mixing Desk
Meja mixing, juga disebut mixer atau mixing console, adalah pusat utama musik
Anda, di mana semua sumber suara yang berbeda diterima, diproses dan
dicampur, hasil akhirnya menjadi suara live yang bagus. Saya tidak bisa cukup
menekankan betapa pentingnya alat ini, dan bagaimana penggunaan yang tepat
dapat membuat perbedaan besar untuk kinerja Anda. Di sinilah tingkat volume
diatur, bersama dengan penyesuaian nada dan EQ, perubahan dinamis, perutean,
dan lainnya. Mixer modern juga dilengkapi dengan efek bawaan dan
memungkinkan perekaman langsung instan saat terhubung ke komputer.
2. Power Amplifiers
Sesuai namanya, inilah yang memperkuat suara Anda sebelum pergi ke speaker.
Mereka dapat berupa standalone, built-in console mixing atau built-in speaker.
Sebagian besar pengaturan modern, termasuk yang mobile, datang dengan
speaker aktif (amp built-in) karena kenyamanan mereka, sementara tempat yang
lebih besar lebih suka amplifier yang lebih kuat dan speaker pasif.
3. Equalizer and other rack effect
Equaliser mandiri memungkinkan Anda menyempurnakan suara keseluruhan
sistem PA dan monitor Anda, tergantung di mana Anda menerapkannya pada
rantai sinyal. Ini adalah peralatan penting untuk mengubah suara Anda agar
sesuai dengan berbagai tempat musik, dan untuk membuat penyesuaian menit
terakhir untuk memperbaiki masalah frekuensi dan umpan balik. Efek rak
48
lainnya seperti reverb, kompresi, dan delay digunakan untuk meningkatkan
suara live Anda secara keseluruhan. Ada juga rak efek lain yang secara khusus
disetel untuk vokal, gitar, drum, dan instrumen lainnya.
4. Speaker / Instrument / mic cable
Kabel terus memberikan cara yang lebih andal dan mudah untuk mendapatkan
suara melalui Sistem PA. Pastikan setiap kabel ditangani dengan benar, secara
teratur diperiksa dan dirawat, dan pertunjukan akan bebas dari kesalahan.
5. Portable PA System
Portable PA Systems adalah solusi yang terjangkau untuk musisi yang tampil
terutama di tempat-tempat yang lebih kecil seperti kedai kopi, bar kecil dan
sejenisnya. Ini biasanya hadir dengan konsol pencampur mini, beberapa efek
bawaan, penguat daya, dan speaker bawaan. Sejalan dengan ini, banyak dari
speaker bertenaga saat ini dapat dianggap sebagai sistem PA portabel, yang
membuatnya modular dan fleksibel. Banyak Amps Keyboard dan Amps
Akustik modern juga dirancang untuk digunakan sebagai sistem PA kecil. Jika
Anda melakukan di tempat-tempat di mana daya listrik tidak tersedia maka
Anda dapat menggunakan Sistem PA Bertenaga Baterai.
PA Speakers
Speaker ini memproyeksikan suara untuk Anda dan audiens Anda. Termasuk di sini
adalah Speaker Depan Rumah (FOH), speaker Lipat atau monitor, Subwoofer, Speaker
Bertenaga, dan speaker berkemampuan Bluetooth modern. Juga disebutkan adalah
dudukan speaker yang membantu posisi speaker dengan baik di dalam dan di luar
panggung. Beberapa speaker dapat digunakan untuk FOH dan pemantauan - contoh
yang baik dari ini adalah QSC K12 12 "Powered PA Speaker.
1. FOH Speakers
Pembicara Front of House (FOH) adalah pembicara utama yang digunakan
dalam sistem PA. Ukuran speaker ini dapat sangat bervariasi tergantung pada
tempat, dan Anda dapat memilih antara speaker pasif atau aktif. Speaker pasif
memerlukan amplifier terpisah untuk memberi daya pada mereka dan
karenanya lebih modular, membuatnya ideal untuk tempat yang lebih besar.
Speaker aktif di sisi lain memiliki amplifier built-in, yang membutuhkan
sumber daya, dan membuatnya lebih berat. Ini membuat speaker aktif lebih
fleksibel, tetapi juga membatasi penempatan dan kemampuan modular.
49
2. Subwoofer
Subwoofer adalah kabinet speaker khusus yang dirancang untuk mereproduksi
frekuensi yang lebih rendah dengan lebih baik. Mereka biasanya cukup besar
dan bekerja bersama-sama dengan speaker FOH, meningkatkan volume dan
nada keseluruhan suara yang dihasilkan. Karena dirancang khusus untuk bass,
Anda tidak dapat menggunakan speaker ini untuk hal lain, dan karenanya
beberapa melihatnya sebagai tambahan yang hanya diterapkan oleh venue yang
lebih besar. Untuk informasi lebih lanjut, lihat panduan kami: Subwoofer PA
Terbaik - Didukung & Pasif.
3. Foldback Speakers
Speaker lipat juga disebut monitor panggung atau speaker monitor, yang
dirancang untuk mengisi panggung dengan audio. Mereka penting karena sering
kali, speaker FOH diposisikan jauh dan menunjuk jauh dari panggung, yang
membuat mendengarkan musik Anda sulit di atas panggung. Desain "lipat" atau
miring dari kabinet memungkinkan speaker ini ditempatkan dengan nyaman di
lantai panggung sambil mengarahkan speaker ke pemain. Sementara beberapa
tempat yang sangat kecil dapat dilakukan tanpa monitor panggung, musisi
umumnya akan tampil lebih baik jika mereka mendengar diri mereka dengan
baik. Lihatlah panduan kami tentang topik ini: Monitor Panggung Terbaik -
Didukung & Pasif. Perhatikan bahwa Anda juga dapat menggunakan Wireless
In-Ear Monitor sebagai ganti, atau bersamaan dengan speaker monitor
panggung.
4. PA Speakers Stands
Jika Anda membawa pengeras suara untuk manggung, Anda harus
meletakkannya di posisi yang benar di dudukan pengeras suara. Dudukan yang
dirancang khusus ini memungkinkan Anda menempatkan speaker di tempat
yang tepat untuk menghasilkan suara yang luar biasa. Pada saat yang sama,
mereka memastikan stabilitas.
Ruang ini biasanya terletak di bagian belakang tengah dari sebuah auditorium
dimana operator memiliki pandangan yang tidak terganggu menuju arah panggung.
Pada sebuah gedung konser musik, ruang kontrol lebih mencangkup kepada
50
pengaturan lighting dan latar. Dengan dimensi minimal lebar 3m, panjang 2,5m dan
tinggi 2,4m. Pengisi ruang telah terhitung operator dan juga asistennya dengan
berbagai alat kontrol baik dalam segi musikal maupun lighting.
Pada gedung konser musik, ruang kontrol dilengkapi beberapa fasilitas khusus
yakni recording dan amplifier. Selain itu, juga dapat ditambahkan fasilitas proyrksi
visual seperti video proyektor untuk membantu konser yang dapat dikombinasikan
dengan scenic stage.
51
yang kemudian akan memanipulasi udara dingin (air chilled system) atau air dingin
(water chilled system) ke seluruh ruangan. Standar kenyamanan sebuah ruang
(Termal comfort) berkisar antara 18-20C, selisih suhu pada ketinggian 0,5m-1,5m
diatas lantai kurang dari 2C. volume ruang sangat erat hubungannya dengan sistem
penghawaan sehingga menjadi penentu besar dan kecilnya kebutuhan penghawaan
dalam ruang. Sirkulasi udara pada auditorium dapat dilihat pada gambar berikut:
Code-based design
Dalam istilah kemanan kebakaran, banyak kode yang akan dibutuhkan
yaitu: Dirancang dengan sarana awal yang cocok dengan peringatan api.
Disediakan rute pelarian internal yang mengarahkan pengguna gedung
ke tempat aman di luar bangunan. Memuat lapisan internal pada
permukaan untuk menahan penyebaran api ke permukaan. Dirancang
sedemikian rupa sehingga jika terjadi kebakaran stabilitasnya akan
terjaga untuk waktu yang singkat. Untuk mencegah penyebaran api
digunakan dua cara yaitu penggunaan konstruksi yang tahan api dengan
penggunaan sistem pencegah kebakaran otomatis yang sesuai dengan
52
ukuran dan fungsi bangunan. Memiliki dinding dan atap eksternal yang
cukup untuk menahan penyebaran api dari satu gedung ke gedung
lainnya. Dirancang dan dibangun untuk menyediakan fasilitas yang
layak untuk membantu petugas pemadam kebakaran dalam
perlindungan kehidupan.
Fire-engineering design
Alternatif pendekatan desain yang praktis untuk mencapai standar
keamanan kebakaran di beberapa gedung yang kompleks. Teknik ini
adalah alat-alat pedeteksi dini untuk keamanan kebakaran, seperti
adanya fire extinguisher, springkler, fire detector atau smoke detector
yangtersedia di setiap ruangan.
Sumber: Wikipedia.com
53
Penggunaan CCTV ini dipasang di seluruh ruang dan terutama ruang yang
penting agar tetap dipantau ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.CCTV ini
dipasang di langit-langit sudut yang dapat merekam kegiatan dengan jangkauan
yang luas.
Jarak
Pada sebuah gedung konser musik jarak pintu dari gangway adalah 10m
dan 15m dari tiap tempat duduk dengan waktu evakuasi minimal 2,5
menit.
Jumlah Pintu Keluar
Pintu keluar yang dibutuhkan tiap tingkat dari auditorium adalah
minimal 2 pintu yang terpisah. Pada auditorium dengan kapasitas 500,
minimal 2 pintu keluar diperlukan dengan asumsi 250 orang
membutuhkan 1 pintu keluar. Pada auditorium yang lebih besar,
perhitungan 250 orang untuk 1 pintu juga dapat diterapkan dengan arah
sirkulasi menjauhi panggung.
Lebar Pintu Keluar
Lebar dari pintu keluar telah diatur oleh regulasi. Perhitungan dasarnya
adalah 45 orang per menit dengan jalur berukuran lebar 520mm-530mm.
regulasi pengaturan lebar jalan dapat dilihat pada jalur berikut:
Sumber: Appleton,2008;125
54
Rute Jalan Keluar
Jalan keluar dari auditorium harus mengarahkan ke area yang aman.
Lebar dari rute keluar harus sama dengan pintu keluar agar tidak terjadi
efek botol dimana penonton akan tersangkut saat keluar dan
menimbulkan kepanikan. Apabila terdapat tangga, maka dimensi tangga
adalah anak tangga minimal 2 sampai dengan 16, tinggi anak tangga 175
sampai dengan 275 dan dimensi tinggi harus konsisten, Penggunaan ram
dengan sudut 115 derajat dengan panjang 10 meter, Rute harus terdiri
dari material yang anti api.
Sumber: tempatwisatamu.com
Sabuga merupakan salah satu pusat konvensi di Bandung yang dibangun pada tahun
1997 dengan luas gedung 22.000 m², berlokasi di Jalan Tamansari. Pertamakali gedung
ini dipergunakan untuk kegitana wisuda akademik Institut Teknologi Bandung (ITB).
Gedung ini dirancang sebagai gedung multiguna untuk kegsiatan seperti pemeran,
konferensi, pertunujukan seni ataupun konser musik.
55
Lokasi
Gedung yang di kelola oleh Institut Teknologi Bandung ini berlokasi di Jl.
Tamansari No. 73, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa
Barat 40132. Bersebrangan dengan Institut Teknologi Bandung yang membuat
gedung ini mudah di cari, penunjuk arah sangat jelas pada jalanan umum untuk
akses ke gedung ini.
Bangunan
Sabuga memiliki luas gedung 22.000 m², dimana bangunan utamanya memiliki
luas 5.000 m². Bangunannya sendiri merupakan banguan modern yang masih
ada sentuhan art deconya. Dimana keseluruhan gedung terlihat dari tampak luar
fasadnya menggunakan banyak aksen garis, serta pada bagian fasad bukaan
menggunakan bentuk lengkung setengah lingkaran. Penggunan warna yang
sederhana yairu perpaduan warna putih dan merah muda kecoklatan dengan
aksen warna kuning.
56
Fasilitas
Sumber: sabugacenter.com
Sumber: sabugacenter.com
57
Lobby pengunjung terdapat di depan bangunan yang dapat di
akses langsung dari parkiran kendaraan. Pada lobby ini terdapat
tangga untuk akses ke lantai dua bagian auditorium. Namun pada
bagian ini tidak terdapat fasilitas untuk pengunjung menunggu
ataupun bersantai, seperti furnitur untuk para pengunjung
istirahat dan ruang ataupun lahan seperti kafe maupun lounge.
58
Gambar 2.54 Lorong Backstage
59
Gambar 2.56 Ruang Pengelola
60
Gambar 2.58 Auditorium
Gedung ini namun bukan dikhususkan untuk sebuah pertunjukan musik, gedung ini
masih memiliki fungsi beragam. Akustik di dalam ruangan kurang memadai, sedikitnya
61
area duduk untuk menunggu pada area lobby, signsystem yang kurang jelas seperti sign
toilet dan kebakaran.
Sumber: cityseecker.com
Graha Bhakti Budaya trletak di dalam lingkungan Taman Ismail Marzuki yang
berada di djalan Cikii Raya No.73, Jakarta Pusat. Tempat ini di bangun pada tahun
1968 dengan kapasitas 800 penonton. 600 kursi di bawah dan 200 kursi di balkon.
Gedung graha bhakti budaya ini berada di bawah pengawasan pemprov DKI
Jakarta. Gedung graha bhakti budaya ini biasa di pakai untuk acara pementasan
teater.
Lokasi
Gedung Graha Bhakti Budaya terletak di dalam kawasan Taman Ismail Marzuk, Jl
Cikini Raya No 73, Jakarta Pusat. Akses terhadap lokasi dapat di akses dengan
mudah karena terdapat di jalur utama . untuk akses dari luar kota bsa menggunakan
62
kereta api dan turun di stasiun gambir karena jarak gambir-Cikini hanya
membutuhkan waktu 7 menit untuk sampai ke lokasi.
Denah
Dari denah diatas terlihat beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Graha Bhakti
Budaya. Fasilitas yang terdapat di gedung tersebut adalah:
Auditorium
Panggung
Lobby
Ticket Box
Kantor
Ruang rias
Kantor Stage
Ruang piano
Gudang
Toilet
Auditorium
63
Gambar 2.63 Graha Bhakti Budaya
Sumber: matakota.id
Lobby
Lobby pada gedung graha bhakti budaya di bagi menjadi 2 bagian. Lobby utama
terdapat di bagian depan gedung dengan lebar 20 m x 7 m . lobby utama
terdapatdi lantai 1 dan lantai 2. Untuk lobby lantai 2 dikhususkan untuk akses
ke auditorium balkon. Lobby di bagian timur gedung dikhususkan untuk tamu
VIP yang datang ke gedung graha bhakti budaya. Lobby vip mempunyai kamar
mandi khusus untuk tamu VIP.
Ruang Ganti
64
Di gedung graha bhakti budaya untuk area penampil hanya ada ruang rias dan
ruang ganti. Untuk ruang latihan biasanay menggunakan panggung sebagai area
latihan sebelum tampil. Ruang rias bersama memiliki ukuran 10 m x 20 m dan
ruang ganti terletak di lantai 2 . akses ke ruang ganti melalui ruang rias. Ruang
ganti pemain terbagi menjadi 2. Untuk laki-laki dan perempuan. Di setiap ruang
ganti dan ruang rias terdapat kamar mandi khusus untuk pemain .
Akustik
Sound system, lighting dan ruang operator diletakan di atas tribun penonton.
Kursi penonton dilapisi dengan bahan kain dan jok, sedangkan lantai panggung
dilapisi kayu dan lantai koridor dilapisi karpet. Di sekeliling dinding ruangan
dilengkapi akustik yang menggunakan lapisan karpet, kayu yang berupa kisi-
kisi dan glass wool. Untuk akustik pada bagian depan tribun penonton
menggunakan kayu dengan bentuk yang berulir.
65
2.4.3 Zenith Music Venue (France)
Sumber:ilovearchitecture.woodpress.com
Zenith Music Venue adalah hasil dari kompetisi desain internasional pada tahun
2004, bangunan ini ditandai dengan atap aerodinamis dan ruang performance yang
fleksibel kegunaannya, dan itu termasuk tradisi yang ada di Zenith untuk memilih
venue yang temporer atau fleksibel. Bangunan ini akan sangat meningkatkan profil
Saint-Etienne sebagai regional untuk acara-acara seni dan membantu mendorong
regenerasi kota dari industry yang dulu.
Lokasi
Sumber:googlemaps/Zenithmusicvenue
Lokasi dari bagunan ini terletak di Rue Scheurer Kestner, 42000 Saint-Étienne,
Prancis. Bangunan ini dapat di akses langsung melalui jalan Rue Scheurer
Kestner, dekat dengan pusat belanja Theodore Maison de Peinture.
66
Denah
Sumber:architizer.com
Bangunan ini memiliki 6 lantai secara keseluruhan , dan pada bagian auditorium
membentuk tribune yang memiliki tipikal concert hall. Berikut penjelasan denah
keseluruhan melalui gambar potongan gedung tersebut.
Sumber:architizer.com
Sumber:ZenithdeSaint-Etienne.com
67
Fasilitas
Fasilitas yang dimiliki oleh Zenith Music Venue ini antara lain seperti:
Lobby utama, bar, tiketing area, Auditorium, ruang ganti , ruang rias , ruang
latihan,ruang kontrol, panggung, gudang, toilet, dan lain-lain.
Fasilitas ruangan pada bangunan ini sudah memenuhi standard dari sebuah
gedung pertunjukan musik.
Lobby
Lobby pada bangunan ini memiliki sirkulasi yang luas untuk para pengunjung
yang datang dari satu titik. Berikut view lobby dari Zenith Music Venue
Sumber:architizer.com
Pada bagian ini terlihat bahwa penunjuk arah pada area lobby sangat terlihat,
terdapat beberapa penunjuk dibagian kolom bangunan. Pencahayaan pada area
ini juga tidak memakan banyak energy listrik dikarenakan penggunaan material
kaca pada bagian depan bangunan ini yang membuat cahaya matahari dapat
langsung menyinari area lobby ini.
Auditorium
Auditorium pada bangunan ini mempunyai bentuk panggung yang temporer,
sehingga memudahkan pada pelaksana acara dalam mendekor bagian panggung
sesuai dengan keinginan mereka. Berikut ruang auditorium pada bangunan
Zenith Music Venue.
68
Gambar 2.72 Zenith Music Venue Auditorium
Sumber:architizer.com
Bagian auditorium bangunan ini dapat menampung 1.100 hingga 7.200 orang.
Pada bagian paling bawah penonton , kursi yang digunakan adalah kursi
temporer yang dapat dirubah setiap saat tergantung dengan acara yang sedang
diadakan.
Ruang Ganti / Rias
Ruang ganti maupun ruang rias pada bangunan ini sudah memenuhi standar dari
sebuah ruang ganti dan rias, dimana terdapat sebuah meja rias dengan
pencahayaan khusus pada bagian depan yang bersebelahan langsung dengan
cermin meja rias tersebut.
Sumber:ZenithdeSaint-etienne.com
69
Akustik
Akustik pada bagian auditorium menggunakan panel panel akustik pada bagian
dindingnya dan plafon, untuk bagian lantai ada yang menggunakan selimut
akustik seperti karpet , namun ada juga yang tidak di selimuti oleh akustik.
Sumber:ZenithdeSaint-etienne.com
Namun sangat disayangkan akustik pada area auditorium ini belum memumpuni
untuk menyerap bunyi , bahkan lebih banyak pemantulan bunyi yang terdapat
pada auditorium ini. Hal tersebut dapat mengakibatkan penonton tidak dapat
mendengar dengan jelas apa yang disampaikan oleh pengisi acara.
Penghawaan
Gedung ini meiliki penghawaan alami yang berhubungan antara lobby
auditorium sampai bagian backstage dengan ventilasi yang terdapat pada bagian
atap bangunan.
Sumber:architizer.com
70
2.4.4 Popstage Mezz (Belanda)
Sumber:architizer.com
Konversi kekacauan mantan perwira ini menjadi tempat pertunjukan musik adalah
bagian dari rencana pengembangan yang disiapkan oleh OMA untuk kampus militer
yang ditinggalkan di Breda. Terletak di sudut barat daya kampus, bangunan aslinya,
yang kini memiliki kafe, fasilitas umum dan kantor, menghadap ke lapangan parade
dan pengembangan perumahan yang direncanakan. Suatu bentuk yang
menggairahkan yang mengakomodasi auditorium dan foyer baru ini terletak di
belakang aula lama yang memberi tempat itu identitas baru yang jelas terlihat dari
kawasan hiburan Breda. Sebuah bukaan dibuat di mana bentuk organik ekstensi
bertemu bangunan tua yang menghubungkan kafe dan serambi.
Lokasi
Sumber:Google maps
71
Lokasi gedung ini berada di Keizerstraat 01, 4811 HL Breda , Belanda. Terdapat
tepat di tepi jalan dan dapat diakses melalui jalan Keizerstraat , terdapat dua
bangunan pada gedung ini , bangunan untuk pertunjukan konser musik, dan juga
bangunan untuk public yang terpisah.
Denah
Sumber:architizer.com
Pada bagian lantai1 terdapat lobby, café, bar, auditorium dan juga kassa untuk
tiket, terdapat backstage yang dapat diakses langsung melalui jalan Keizerstraat.
Untuk lantai 2 pada bangunan ini memiliki ruang untuk para performer dan juga
untuk ruang konferensi pers. Pada bagian auditorium terdapat tribune dan pada
bagian lantai 1 audtorium hanya dapat digunakan untuk standing view.
Auditorium
Sumber:architizer.com
72
Auditorium ini dapat menapung kurang lebihnya 650 orang , untuk memenuhi
persyaratan akustik pertunjukan langsung, amplop auditorium adalah cangkang
ganda dengan celah udara internal satu meter. Kulit dalam, permukaan kayu
lapis tertutup dan insulasi tergantung dari kulit luar, dibentuk untuk
mempersempit perspektif auditorium menuju panggung. Cangkang luar,
dibentuk secara berbeda untuk mengakomodasi kebutuhan rumah, adalah
kerangka komposit dari baja dan beton, yang ditutupi karena alasan akustik
dengan 100 mm beton yang dituangkan dan dibalut kulit tembaga pra-oksidasi.
Pintu masuk auditorium disembunyikan ketika ditutup, sehingga ekstensi hanya
mengungkapkan aksesibilitasnya ketika mengundang publik untuk menikmati
ruang dan musik di dalamnya.
Lobby / Café / Bar
Sumber:architizer.com
Pada area lobby , gedung ini langsung dapat akses untuk café maupun bar.
Terdapat bagian outdoor untuk café gedung ini. Pencahayaan pada ruangan ini
sangat dibantu oleh pencahayaan alami dikarenakan penggunaan material kaca
untuk dinding luar bangunan.
73
2.4.5 20 Monroe Live (Amerika Serikat)
Sumber:architizer.com
Sejak debutnya di awal 2017, 20 Monroe Live adalah venue paling mutakhir di Grand
Rapids. Rumah baru untuk musik live, hiburan, dan acara khusus, 20 Monroe Live
memiliki fitur yang memungkinkan venue menampung hampir 2.600 pelanggan untuk
acara langsung dan turun ke konfigurasi intim untuk semua jenis acara khusus. Sebagian
besar acara akan menampilkan lantai berdiri umum dengan tempat duduk mezzanine
yang dipesan, sementara acara tertentu akan menampilkan tempat duduk secara
keseluruhan. Lantai kedua menampilkan Vanguard, klub VIP yang indah dengan
fasilitas bar pribadi, teras terbuka dan akses ke kursi terbaik.
Lokasi
Sumber:Google maps
74
Auditorium
Sumber:Architizer.com
Auditroium ini dapat menampung sekitar 2600 orang, terdapat tribune pada
auditorium ini yang dapat diakses melalui auditorium lantai 1 dan juga VIP
room, terdapat private bar pada bagian tribune , dan terdapat bar pada sisi kanan
auditorium pada lantai 1 . Berbentuk rectikal room , dimana lantai 1 pada
auditorium dikhusus kan untuk standing view, namun pada gedung ini , lantai 1
auditorium dapat dijadikan tempat sesuai dengan konsep yang diadakan.
Ruang Ganti / Ruang artis
Sumber:Architizer.com
Ruang ini dapat diakses langsung dari lobby utama dan juga tribune, terdapat
beberapa tempat untuk sang performance. Pencahayaan pada ruangan ini
dominan menggunakan pencahayaan alami, namun privasi dari sang penampil
masih rentan pada area ini.
75
Lobby (ticketing)
Sumber:Architizer.com
Bagian pembelian atau penukaran tiket pada gedung ini terdapat pada bagian
paling depan gedung yang dapat di akses langsung melalui jalan raya. Saat
memasuki gedung terdapat scanner untuk memeriksa tiket yang sudah
ditukarkan ataupun dibeli.
Sumber:20monroelive.com
Pada bagian lobby utama terdapat bar dan lounge pada bagian kiri sisi lobby ,
dan pada area ini langsung dapat mengakses area auditorium.
76
Tabel 2.6 Tabel analisa studi banding
Lokasi
Jl. Tamansari No. 73, Lb. Rue Scheurer Kestner,
Siliwangi, Kecamatan 11 Ottawa Ave NW, Grand 42000 Saint-Étienne,
Coblong, Kota Bandung, Rapids, Ml 49503, Amerika Prancis
Jawa Barat 40132. Serikat
Denah
77
lingkaran sehingga area sound juga terdapat pada area
dalamnya menyesuaikan lantai 1 .
dengan bentuk gedung.
Untuk area penonton
selain tribun masih
bersifat fleksibel
mengikuti acara yang
diadakan.
78
selimut akustik pada
bagian tribun
79
yang langsung lobby ini sangat berhubungan
berhubungan dengan area dengan ruangan lainnya
backstage. Penempatan
ruang seperti ini sangat
menguntungkan untuk
pengisi acara, karna dapat
langsung menuju ruang
ganti masing-masing.
Pada bagian backstage Pada area backstage gedung Backstage terdapat pada
gedung ini, terdapat ini belum memiliki tempat bagian dua sisi gedung
beberapa ruang untuk untuk berlatih maupun yang langsung mendapat
Backstage ruang ganti serta ruang tempat untuk merias wajah akses ke arah panggung,
pengelolah. Namun penampil. Pada bagian ruang pada bagian backtage
masih belum terdapat artis ini hanya terdapat sudah sesuai standar
fasilitas rias seperti meja fasilitas seperti private bar, terdapat ruang ganti, ruang
rias dan ruang seperti ruang tunggu artis dan juga rias, ruang latihan,
greenroom yang langsung toilet. Selebihnya seperti greenroom. Namun masih
menuju kepanggung, tempat latihan , ruang pers , banyak ruang yang
belakang panggung ini greenroom masih digunakan serbaguna.
80
hanyalah koridor yang belumterdapat pada geung 20 Pada ruang rias furnitur
menghubungkan ruang monroe live ini. yang digunakan juga
ganti tersebut sudah sesuai standar
seperti penggunaan cahaya
pada bagian meja rias yang
memenuhi kebutuhan.
81
Penghawaan pada area
lobbynya menggunakan
Penghawaan pada gedung 20
penghawaan alami
monroe live , setiap
sedangkan pada
ruangnnya menggunakan
auditorium menggunakan Gedung ini memiliki
penghawaan buatan , tidak
Penghawaan penghawaan buatan yang penghawaan alami yang
terdapat penghawaan alami
dipasang di ceiling dan di bagus, sisi ceiling gedung
seperti bukaan pada dinding ,
dinding bagian bawah. mulai dari luar , lobby ,
maupun bukaan pada ceiling
Pada backstage adanya dan auditorium terdapat
yang dapat menguntungkan.
penggunaan penghawaan ventilasi yang
alami dan buatan. menghubungkan area
tersebut.
Akustik pada area
Sudah menggunakan
auditorium ini belum
selimut serta panel Akustik auditorium cukup
memumpuni untuk
pelapis akustik pada baik karena terdapat bahan
menyerap bunyi , bahkan
dinding , dan lantai juga penyerap bunyi dan sedikit
lebih banyak pemantulan
sudah menggunakan juga bahan yang
bunyi yang terdapat pada
Akustik selimut akustik , namun memantulkan bunyi ,
auditorium ini. Hal
Auditorium material yang digunakan ditambah dengan sound
tersebut dapat
sangatlah minim, system yang proper dari
mengakibatkan penonton
sehingga masih adanya gedung ini membuat akustik
tidak dapat mendengar
bocor suara atau cacat pada auditorium ini cukup
dengan jelas apa yang
suara pada area baik.
disampaikan oleh pengisi
auditorium ini
acara
Furnitur yang di gunakan Furniture pada bagian Furniture pada bagian
merupakan furniture auditorim menggunakan auditorim menggunakan
standar pada gedung dudukan dan sandaran busa dudukan dan sandaran
Furnitur konser yaitu kursi tribune yang dilapisi kain dengan busa yang dilapisi kain
untuk menonton dengan armrest. Furniture pada dengan armrest. Pada
dudukan dan sandaran bagian lobby seperti sofa bagian ini furniture
busa yang dilapisi kain lounge dan juga meja. merupakan furniture
82
dengan armrest. Serta permanen yang tidak bisa
menggunakan kursi yang dirubah bentuk.
dapat dilipat. Semua
menggunakan sistem
built in namun untuk area
depan bawah
menggunakan kursi
tambahan.
Mempunyai ruang Pengolahan ruang pada
kontrol yang terdapat bangunan ini sangat baik,
Desain gedung yang
pada arah garis lurus pengunjung tidak
megah membuat suasana
dengan panggung , agar dibingungkan dengan
terasa nyaman berbeda
lebih efektif dalam pengolahan ruang yang ada,
dengan kedua gedung yg
mengkontrol pertunjukan tanpa harus melihat penunjuk
lainnya , ketinggian plafon
Kelebihan dalam segi lighting ruangan. Bagian auditorium
berpengaruh terhadap
maupun suara. Akses sangat mendukung untuk
kenyamanan pengunjung.
langsung backstage acara musik modern .
Ruang pendukung lengkap
dengan panggung penggunaan material dan
dengan segala furnitur
berbelakangan , posisi panggung yang dapat
didalamnya
memudahkan penampil di expose sangat menarik
dalam aktifitasnya. perhatian area auditorium ini
Sisi akustik pada area
Kebutuhan ruang seperti auditorium terlalu banyak
ruang rias, ruang ganti , material yang
Terlalu banyak tempat bar
dan ruang latihan masih memantulkan bunyi dan
yang seharusnya bisa
jauh dari standard. Tidak sediktnya material yang
Kekurangan digunakan untuk kebutuhan
terdapat ruang untuk dapat menyebarkan bunyi,
lain pengunjung , seperti
aktifitas sosial baik berpengaruh terhadap
retail, studio rekaman, dll.
pengunjung maupun pendengaran penonton
performance. akan pertunjukan yang
sedang berlangsung.
83
Dari ulasan table analisa studi banding diatas, dapat disimpulkan bahwa dilihat
dari kelebihan dan kekurangan yang memenuhi standar untuk gedung
pertunjukan musik modern adalah Zenith Music Venue, dan dari segi sisi
akustik yang memenuhi standar adalah 20 Monroe Live. Pada gedung Zenith
Music Venue fasilitas yang disediakan sangat mendukung untuk sebuah
pertunjukan musik modern , bahkan untuk skala yang besar gedung ini sudah
memenuhi standar baik dari sisi pengunjung , maupun sisi pengisi acara.
Sedangkan untuk 20 Monroe Live , fasilitas yang dimiliki masih belum
memumpuni , namun akustik yang digunakan pada auditoriumnya sangat
memenuhi standar , ditambah dengan perawatan yang dilakukan pada material
tersebut yang membuatnya dapat bertahan lama. Perancangan ini dapat
menerapkan kelebihan dan memperbaiki kekurangan dari gedung Zenith Music
Venue dan 20 Monroe Live.
84