Anda di halaman 1dari 38

INDIKATOR TPB YANG RELEVAN DAN MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN BELU

TAHUN 2021 - 2026


CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
1.2.1* Persentase penduduk yang hidup Menurunnya tingkat DINSOS 15,82% 15,95% 15,7%
di bawah garis kemiskinan kemiskinan pada tahun
nasional, menurut jenis kelamin 2019 menjadi 7-8%
dan kelompok umur. (2015: 11,13%).

Target RPJMN 2024: 6-


7%
1.3.1.(a) Proporsi peserta jaminan kesehatan Meningkatnya persentase DINKES 135.842 168.939 176.455
melalui SJSN Bidang Kesehatan penduduk yang menjadi
peserta jaminan kesehatan
melalui SJSN Bidang
Kesehatan menjadi
minimal 95% pada tahun
2019
1.3.1.(b) Proporsi peserta Program Jaminan Meningkatnya Disnakertrans 64,75% 65% 58,4%
Sosial Bidang Ketenagakerjaan Kepesertaan Program
Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) Bidang
Ketenagakerjaan pada
tahun 2019 menjadi 62,4
juta pekerja formal dan
3,5 juta pekerja informal
(2014: Formal 29,5 juta;
Informal 1,3 juta).
1.3.1.(c) Persentase penyandang disabilitas Disesuaikan dengan SPM Dinsos 90
yang miskin dan rentan yang Sosial. Target RPJMN
terpenuhi hak dasarnya dan 2019 meningkat hingga
inklusivitas 0,57%
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
1.3.1.(d) Jumlah rumah tangga yang Menurunnya jumlah
mendapatkan bantuan tunai keluarga sangat miskin
bersyarat/ Program Keluarga yang mendapatkan
5.178 5.151 11.002
Harapan. bantuan tunai bersyarat Dinsos
menjadi 2,8 juta pada
tahun 2019 (2015: 3 juta).

1.4.1.(b) Persentase anak umur 12-23 bulan Meningkatnya cakupan Dinkes 92% 94,22% 95,40%
yang menerima imunisasi dasar imunisasi dasar lengkap
lengkap pada anak usia 12-23
bulan untuk 40%
penduduk berpendapatan
terbawah pada tahun 2019
menjadi 63%.

Target RPJMN 2024:


90%
1.4.1.(d) Persentase rumah tangga yang Meningkatnya akses air Dinkes 63,93% 63,69% 71,70%
memiliki akses terhadap layanan minum layak untuk 40%
sumber air minum layak dan penduduk berpendapatan
berkelanjutan. terbawah pada tahun 2019
menjadi 100%.

1.4.1.(e) Persentase rumah tangga yang Meningkatnya akses Dinkes 51% 59,19% 70,60%
memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak untuk 40%
sanitasi layak dan berkelanjutan. penduduk berpendapatan
terbawah pada tahun 2019
menjadi 100%.
1.4.1.(g) Angka Partisipasi Murni (APM) Meningkatnya Angka DINAS PKO 26,49% 75,2% 91,58%
SD/MI/ sederajat. Partisipasi Murni SD/MI/
Sederajat pada tahun
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
2019 menjadi 94,78%
(2015: 91,23%).
1.4.1.(h) Angka Partisipasi Murni (APM) Meningkatnya Angka DINAS PKO 0,24% 59,9% 74,74%
SMP/ MTs/sederajat. Partisipasi Murni
SMP/MTs/ Sederajat pada
tahun 2019 menjadi
82,2% (2015: 79,97%).
1.4.1.(j) Persentase penduduk umur 0-17 Kepemilikan akte lahir DUKCAPIL 44,06% 64,01% 74,24%
tahun dengan kepemilikan akta untuk penduduk 40%
kelahiran berpendapatan terbawah
pada tahun 2019 menjadi
77,4%.

Target RPJMN 2024:


100%
1.4.1.(k) Persentase rumah tangga miskin Meningkatnya akses PLN NA NA NA
dan rentan yang sumber penerangan untuk
penerangan utamanya listrik penduduk 40%
baik dari PLN dan bukan PLN. berpendapatan terbawah
menjadi 100% pada tahun
2019.
1.5.1.(a) Jumlah lokasi penguatan Meningkatnya jumlah BPBD
pengurangan risiko bencana daerah lokasi penguatan
pengurangan risiko
6 3 3
bencana daerah pada
tahun 2019 menjadi 39
daerah (2015: 35 daerah).
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
1.5.1.(b) Pemenuhan kebutuhan dasar korban Terpenuhinya kebutuhan
bencana sosial. dasar korban bencana
sosial hingga tahun 2019 NA NA
BPBD NA
menjadi 151 ribu (2015:
43 ribu).
1.5.1.(c) Pendampingan psikososial Terlaksananya BPBD NA NA NA
korban bencana sosial. pendampingan
psikososial korban
bencana sosial hingga
tahun 2019 menjadi 81,5
ribu (2015: 21,5 ribu).

1.5.1.(d) Jumlah daerah bencana Meningkatnya jumlah BPBD


alam/bencana sosial yang daerah bencana
mendapat pendidikan layanan alam/bencana sosial yang
- - 3 Desa
khusus. mendapat pendidikan
layanan khusus pada
tahun 2019 menjadi 450
(2015: 100).
1.a.1* Proporsi sumber daya yang (tidak ada dalam lampiran BP4D 33,11 42,06 39,48
dialokasikan oleh pemerintah secara Perpres 59/2017). Target
langsung untuk program RPJMN 2019 :
pemberantasan kemiskinan
Meningkatnya alokasi
secara langsung
sumberdaya untuk
program pengentasan
kemiskinan sehingga
angka kemiskinan turun
menjadi 7-8% pada tahun
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
2019

1.a.2* Pengeluaran untuk layanan pokok (tidak ada dalam lampiran


(pendidikan, kesehatan dan Perpres 59/2017)
43,80% 47,52% 46,65%
perlindungan sosial) sebagai BPKAD
persentase dari total belanja
pemerintah.
2.1.1* Prevalensi Ketidakcukupan (tidak ada dalam lampiran Dinas Ketahanan - - -
Konsumsi Pangan (Prevalence of Perpres 59/2017) Pangan
Undernourishment).
Target RPJMN 2024: 5
2.1.1.(a) Prevalensi kekurangan gizi Menurunnya prevalensi
(underweight) pada anak balita. kekurangan gizi
(underweight) pada anak
Dinkes - - 18,71%
balita pada tahun 2019
menjadi 17% (2013: 19,6
%).
2.1.2* Prevalensi penduduk dengan (tidak ada dalam lampiran
kerawanan pangan sedang atau Perpres 59/2017)
berat, berdasarkan pada Skala
Dinas Ketahanan NA NA
Pengalaman Kerawanan Pangan. Target RPJMN 2024: 4 NA
Pangan
(turun dari 5,8)

2.1.2.(a) Proporsi penduduk dengan Menurunnya proporsi


asupan kalori minimum di penduduk dengan asupan
bawah 1400 kkal/ kapita/hari. kalori minimum di bawah
1400 kkal/kapita/hari NA NA
Dinkes NA
pada tahun 2019 menjadi
8,5 % (2015: 17,4%).

Target RPJMN 2024: 8,5


CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
2.2.1* Prevalensistunting(pendek dan (tidak ada dalam lampiran
sangat pendek) pada anak di Perpres 59/2017)
bawah lima tahun/balita. Dinkes - - 26,95%
Target RPJMN 2024:
14%
2.2.1.(a) Prevalensistunting(pendekdansan Menurunnya prevalensi
gat pendek) pada anak di bawah stunting (pendek dan
dua tahun/baduta. sangat pendek) pada anak
di bawah dua
tahun/baduta pada tahun
Dinkes - - -
2019 menjadi 28% (2013:
32,9%).

Target RPJMN 2024:


14%
2.2.2* Prevalensi malnutrisi (berat (tidak ada dalam lampiran
badan/ tinggi badan) anak pada Perpres 59/2017)
NA NA
usia kurang dari 5 tahun, Dinkes NA
berdasarkan tipe.

2.2.2.(a) Prevalensi anemia pada ibu hamil Menurunnya prevalensi


anemia pada ibu hamil
Dinkes 829 882 1012
pada tahun 2019 menjadi
28% (2013: 37,1%).
2.2.2.(b) Persentase bayi usia kurang dari 6 Persentase bayi usia
bulan yang mendapatkan ASI kurang dari 6 bulan yang
eksklusif. mendapat ASI eksklusif
menjadi 50% pada tahun
Dinkes 86,70% 88% 83,20%
(2013: 38%).

Target RPJMN 2024:


60%
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
2.2.2.(c) Kualitas konsumsi pangan yang Meningkatnya kualitas
diindikasikan oleh skor Pola Pangan konsumsi pangan yang
Harapan(PPH) dan tingkat konsumsi diindikasikan oleh skor
ikan Pola Pangan Harapan
(PPH) mencapai 92,5
(2014: 81,8), dan tingkat
Dinas Ketahanan - -
konsumsi ikan menjadi -
Pangan
54,5 kg/kapita/tahun pada
tahun 2019 (2015: 40,9
kg/kapita/tahun).

Target RPJMN 2024:


95,2 dan 62
2.3.1* Nilai Tambah Pertanian dibagi (tidak ada dalam lampiran
jumlah tenaga kerja di sector Perpres 59/2017) Dinas Tanaman
pertanian (rupiah per tenaga kerja). Pangan, NA NA
Target RPJMN 2024: NA
Hortikultura dan
59,9 juta/tenaga kerja Perkebunan
(naik dari 46,9 juta)
3.1.1* Angka Kematian Ibu (AKI). Menurunnya angka
kematian ibu per 100 ribu
kelahiran hidup pada
tahun 2019 menjadi 306 DINKES 113,05 109,39% 244,44
(2010: 346).

Target RPJMN 2024: 183


3.1.2* Proporsi perempuan pernah kawin Meningkatnya persentase Dinas
umur 15-49 tahun yang proses persalinan oleh tenaga Pengendalian
melahirkan terakhirnya ditolong oleh kesehatan terampil pada Penduduk, KB,
92,93% 93,17%
tenaga kesehatan terlatih tahun 2019 menjadi 95 % Pemberdayaan
(2015: 91,51%). Perempuan dan
Perlindungan
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
3.1.2.(a) Persentase perempuan pernah kawin Meningkatnya persentase Dinas
umur 15-49 tahun yang proses persalinan di fasilitas Pengendalian
melahirkan terakhirnya di fasilitas pelayanan kesehatan pada Penduduk, KB,
4.067 4.387 4.633
kesehatan tahun 2019 menjadi 85 % Pemberdayaan
(2015: 75%). Perempuan dan
Perlindungan
3.2.1* Angka Kematian Balita (AKBa) per (tidak ada dalam lampiran Dinkes
1000 kelahiran hidup Perpres 59/2017)
3 3 9
Target RPJMN 2024: 16
3.2.2* Angka Kematian Neonatal (AKN) (tidak ada dalam lampiran Dinkes
per 1000 kelahiran hidup. Perpres 59/2017)
45 26 36
Target RPJMN 2024: 10
3.2.2.(a) Angka Kematian Bayi (AKB) per Menurunnya angka Dinkes
1000 kelahiran hidup kematian bayi per 1000
kelahiran hidup pada
tahun 2019 menjadi 24 26 13 21
(2012-2013: 32).

Target RPJMN 2024: 16


3.3.1.(a) Prevalensi HIV pada populasi Menurunnya prevalensi
dewasa HIV pada populasi
dewasa tahun 2019
menjadi <0,5% (2014:
Dinkes 0,10% 1,00% 0,09%
0,46%).

Target RPJMN 2024:


0,18%
3.3.2.(a) Insiden Tuberkulosis (ITB) per Menurunnya prevalensi
100.000 penduduk Tuberculosis (TB) per Dinkes 0,60% 100% 90%
100.000 penduduk pada
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
tahun 2019 menjadi 245
(2013: 297).

Target RPJMN 2024: 190


3.3.3* Kejadian Malaria per 1000 orang. (tidak ada dalam lampiran
Perpres 59/2017)
Dinkes 10,66% 5,95% 1,26%
Target RPJMN 2024:
3.3.5* Jumlah orang yang memerlukan (tidak ada dalam lampiran
intervensi terhadap penyakit tropis Perpres 59/2017)
yang terabaikan (Filariasis dan Dinkes 0,7/10.000 Pddk 0,9/10.000 Pddk 0,9/10.000 Pddk
Kusta).

3.4.1.(a) Persentase merokok pada Menurunnya persentase


pendudukumur ≤18 tahun merokok pada penduduk
usia ≤18 tahun pada tahun
2019 menjadi 5,4% NA NA
BP4D NA
(2013: 7,2%).

Target RPJMN 2024:


8,7%
3.4.1.(b) Prevalensi tekanan darah tinggi. Menurunnya prevalensi Dinkes
tekanan darah tinggi pada
tahun 2019 menjadi
24,3% (2013: 25,8%). 1233/15,1% 3905/127% 7886/13,0%

Target RPJMN 2024:


34,1%
3.4.1.(c) Prevalensi obesitas pada Tidak meningkatnya Dinkes
pendudukumur ≥18 tahun. prevalensi obesitas pada
penduduk usia 18 tahun 625/13,7% 1595/24% 5836/8,9%
ke atas pada tahun 2019
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
menjadi 15,4% (2013:
15,4%).

Target RPJMN 2024:


21,8%
3.4.2* Angka kematian (insidens rate) akibat (tidak ada dalam lampiran Polres
bunuh diri. Perpres 59/2017) NA NA
NA

3.5.1.(e) Prevalensi penyalahgunaan narkoba Terkendalinya laju BNN


prevalensi
penyalahgunaan narkoba
- - 6,5721E-06
pada akhir tahun 2019
menjadi angka 0,02%
(2015: 0,05%).
3.5.2* Konsumsi alkohol (liter per kapita) (tidak ada dalam lampiran BP4D
oleh penduduk umur ≥ 15 tahun Perpres 59/2017) NA NA
NA
dalam satu tahun terakhir.

3.7.1* Proporsi perempuan usia reproduksi Meningkatnya angka Dinas


(15-49 tahun) atau pasangannya prevalensi pemakaian Pemberdayaan
yang memiliki kebutuhan keluarga kontrasepsi suatu cara Perempuan
berencana dan menggunakan alat
pada tahun 2019 menjadi Perlindungan NA NA
kontrasepsi metode modern. NA
66% (2012-2013 :61,9%). Anak dan KB

Target RPJMN 2024:


63,4%
3.7.1.(a) Angka prevalensi penggunaan Meningkatnya cakupan Dinas 24.337 23.603 24.013
metode kontrasepsi (CPR) semua angka pemakaian Pemberdayaan Orang Orang Orang
cara pada Pasangan Usia Subur kontrasepsi semua cara Perempuan
(PUS) usia 15-49 tahun yang pada perempuan usia 15- Perlindungan
berstatus kawin. 49 tahun untuk 40% Anak dan KB
penduduk berpendapatan
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
terbawah pada tahun 2019
menjadi 65%.
3.7.1.(b) Angka penggunaan metode Meningkatnya angka Dinas
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) penggunaan metode Pemberdayaan
cara modern). kontrasepsi jangka Perempuan
NA NA
panjang (MKJP) cara Perlindungan NA
modern pada tahun 2019 Anak dan KB
menjadi 23,5% (2012-
2013:18,3%).
3.7.2* Angka kelahiran pada perempuan umur Menurunnya angka Dinkes
15-19 tahun (Age Specific Fertility kelahiran pada remaja
Rate/ ASFR) atau kelahiran hidup per usia 15-19 tahun (age
1000 perempuan) specific fertility
rate/ASFR) pada tahun
4.423 4.571 4.793
2019 menjadi 38 (2012-
2013: 48).

Target RPJMN: 18

3.7.2.(a) Total Fertility Rate (TFR). Menurunnya Total


Fertility Rate (TFR) pada
tahun 2019 menjadi 2,28
(2012:2,6). Dinkes

Target RPJMN 2024:


2,10%
3.8.1.(a) Unmet need pelayanan kesehatan. Menurunnya unmeet need Dinkes NA NA NA
pelayanan kesehatan pada
tahun 2019 menjadi
9,91% (2012-
2013:11,4%).
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
Target RPJMN 2024:
7,4%
3.8.2* Jumlah penduduk yang dicakup (tidak ada dalam lampiran
asuransi kesehatan atau sistem Perpres 59/2017)
664 791 826
kesehatan masyarakat per 1000 Dinkes (66,4%) (79,1%) (82,6%)
penduduk. Target RPJMN 2024:
98%
3.8.2.(a) Cakupan Jaminan Kesehatan Meningkatnya cakupan
Nasional(JKN). Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) pada BP4D 66,41% 79,09% 82,61%
tahun 2019 minimal 95%
(2015:60%).
3.9.3.(a) Proporsi kematian akibat keracunan (tidak ada dalam lampiran NA NA
Perpres 59/2017) Dinkes NA

3.a.1* Persentase merokok pada (tidak ada dalam lampiran


pendudukumur ≥15 tahun. Perpres 59/2017)
NA NA
BP4D NA
Target RPJMN 2024:
8,7%
3.b.1.(a) Persentase ketersediaan obat dan (tidak ada dalam lampiran
vaksin di Puskesmas Perpres 59/2017)
Dinkes - - 69,14%
Target RPJMN 2024:
96%
3.c.1* Kepadatan dan distribusi tenaga (tidak ada dalam lampiran
kesehatan. Perpres 59/2017) Dinkes 1.334 1.334 970

4.1.1* Proporsi anak-anak dan remaja: (a) (tidak ada dalam lampiran PKO NA NA NA
pada kelas 4, (b) tingkat akhir Perpres 59/2017)
SD/kelas 6, (c) tingkat akhir
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
SMP/kelas 9 yang mencapai standar Target RPJMN 2024:
kemampuan minimum dalam: (i)
membaca, (ii) matematika. Membaca = 61,2%

Matematika =30,1%
4.1.1.(a) Persentase SD/MI berakreditasi Meningkatnya persentase
minimal B SD/MI berakreditasi
minimal B pada tahun
2019 menjadi 84,2% NA NA
PKO NA
(2015:68,7%).

Target RPJMN 2024:


84,48%
4.1.1.(b) Persentase SMP/MTs berakreditasi Meningkatnya persentase
minimal B. SMP/MTs berakreditasi
minimal B pada tahun
2019 menjadi 81% NA NA
PKO NA
(2015:62,5%).

Target RPJMN 2024:


81,33%
4.1.1.(d) Angka Partisipasi Kasar (APK) Meningkatnya Angka
SD/MI/ sederajat. Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI/sederajat pada DINAS PKO 118,57% 117,03% 116,97%
tahun 2019 menjadi
114,09% (2015: 108%).
4.1.1.(e) Angka Partisipasi Kasar (APK) Meningkatnya APK
SMP/MTs/ sederajat SMP/MTs/sederajat pada
DINAS PKO 75,61% 75,93% 70,35%
tahun 2019 menjadi
106,94% (2015:100,7%).
4.1.1.(g) Rata-rata lama sekolah penduduk Meningkatnya rata-rata PKO 6,99
umur lama sekolah penduduk Tahun
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
≥15 tahun. usia di atas 15 tahun pada
tahun 2019 menjadi 8,8
tahun (2015: 8,25 tahun).

Target RPJMN 2024:


9,18 tahun
4.2.2.(a) Angka Partisipasi Kasar (APK) Meningkatnya APK anak
Pendidikan Anak Usia Dini yang mengikuti
(PAUD). Pendidikan Anak Usia
PKO 22,80% 24,22% 59,25%
Dini (PAUD) pada tahun
2019 menjadi 77,2%
(2015: 70,06%).
4.4.1* Proporsi remaja dan dewasa (tidak ada dalam lampiran
dengan keterampilan teknologi Perpres 59/2017) Dinas Tenaga
NA NA
informasi dan komunikasi Kerja dan NA
(TIK). Transmigrasi
4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Murni 4.1. Rasio Angka DINAS PKO 1) 26,49% (1)75,2 %
(APM) perempuan/laki-laki di Partisipasi Murni (APM) 2) 0,24% (2)59,9%
(1) SD/MI/ sederajat; perempuan/laki-laki di
(2)SMP/MTs/sederajat. SD/MI/paket A yang
setara gender pada tahun
2019.
4.2 Rasio APM
perempuan/laki-laki di
SMP/MTs/ Paket B yang
setara gender pada tahun
2019.

Target RPJMN 2019:


Meningkatnya Rasio Angka
Partisipasi Murni (APM)
perempuan/ laki-laki
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
SMP/MTs/ sederajat pada
tahun 2019 sebesar 100%

4.6.1.(a) Persentase angka melek aksara Meningkatnya rata-rata


penduduk umur ≥15 tahun. angka melek aksara
penduduk usia di atas 15 NA NA
PKO NA
tahun pada tahun 2019
menjadi 96,1% (2015:
95,2%).
4.6.1.(b) Persentase angka melek aksara Meningkatnya persentase
penduduk umur 15-24 tahun dan angka melek aksara
umur 15-59 tahun.
penduduk usia dewasa PKO 87,45% 88,53% 86,89%
usia 15-59 tahun pada
tahun 2019.
4.a.1* Proporsi sekolah dengan akses ke: (tidak ada dalam lampiran
(a) listrik (b) internet untuk tujuan Perpres 59/2017)
pengajaran,(c)computer untuk
tujuan pengajaran, (d)
infrastruktur dan materi memadai
bagi siswa disabilitas, (e) air
minum layak, (f) fasilitas sanitasi NA NA
PKO NA
dasar per jenis kelamin, (g)
fasilitas cuci tangan (terdiri air,
sanitasi, dan higienis bagi semua
(WASH).

4.c.1* Persentase guru TK, SD, SMP, SMA, (tidak ada dalam lampiran PKO NA NA NA
SMK, dan PLB yang bersertifikat Perpres 59/2017)
pendidik
Target RPJMN 2024:
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
81,8%
5.1.1* Jumlah kebijakan yang responsif Meningkatnya jumlah Dinas
gender mendukung pemberdayaan kebijakan yang responsif Pemberdayaan
perempuan. gender mendukung Perempuan NA NA
pemberdayaan perempuan NA
Perlindungan
pada tahun 2019
bertambah sebanyak 16 Anak dan KB
(2015: 19).
5.2.1* Proporsi perempuan dewasa dan (tidak ada dalam lampiran Dinas
anak perempuan (umur 15-64 Perpres 59/2017) Pemberdayaan
tahun) mengalami kekerasan (fisik, Perempuan NA NA
seksual, atau emosional) oleh NA
Perlindungan
pasangan atau mantan pasangan
dalam 12 bulan terakhir. Anak dan KB

5.2.1.(a) Prevalensi kekerasan terhadap anak Menurunnya prevalensi Dinas


perempuan. kasus kekerasan terhadap Pemberdayaan
anak perempuan pada Perempuan NA NA
tahun 2019 (2013: 20,48 NA
Perlindungan
%).
Anak dan KB

5.2.2* Proporsi perempuan dewasa dan (tidak ada dalam lampiran Dinas
anak perempuan(umur 15-64 Perpres 59/2017) Pemberdayaan
tahun) mengalami kekerasan Perempuan NA NA
seksual oleh orang lain selain NA
Perlindungan
pasangan dalam 12 bulan terakhir.
Anak dan KB

5.2.2.(a) Persentase korban kekerasan Meningkatnya persentase Dinas NA NA NA


terhadap perempuan yang kasus kekerasan terhadap Pemberdayaan
mendapat layanan komprehensif. perempuan yang Perempuan
mendapat layanan
Perlindungan
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
komprehensif pada tahun Anak dan KB
2019 menjadi 70% (2015:
50%).
5.3.1* Proporsi perempuan umur 20-24 (tidak ada dalam lampiran Dinas
tahun yang berstatus kawin atau Perpres 59/2017) Pemberdayaan
berstatus hidup bersama sebelum Perempuan NA NA
umur 15 tahun dan sebelum umur Target RPJMN 2024: NA
Perlindungan
18 tahun. 8,74 (turun dari 11,21)
Anak dan KB

5.3.1.(a) Median usia kawin pertama Meningkatnya median Dinas


perempuan pernah kawin umur 25- usia kawin pertama Pemberdayaan
49 tahun. perempuan (pendewasaan Perempuan NA NA
usia kawin pertama) pada NA
Perlindungan
tahun 2019 menjadi 21
tahun (2012: 20,1 tahun). Anak dan KB

5.5.1* Proporsi kursi yang diduduki Meningkatnya Setwan


perempuan di parlemen tingkat keterwakilan perempuan (sekretariat 20% 20%
20%
pusat, parlemen daerah dan di DPR (Hasil Pemilu dewan)
pemerintah daerah. 2014: 16,6%).
5.5.2* Proporsi perempuan yang berada Meningkatnya BKD
di posisi managerial. keterwakilan perempuan
sebagai pengambil
0,19% 0,24% 0,23%
keputusan di lembaga
eksekutif (Eselon I dan II)
(2014: Eselon I = 20,66%
dan Eselon II = 16,39%).
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
5.6.1* Proporsi perempuan umur 15-49 (tidak ada dalam lampiran Dinas
tahun yang membuat keputusan Perpres 59/2017) Pemberdayaan
sendiri terkait hubungan seksual, Perempuan
penggunaan kontrasepsi, dan NA NA
Perlindungan NA
layanan kesehatan
reproduksi. Anak dan KB

5.6.1.(a) Unmet need KB (Kebutuhan Menurunnya unmeet need Dinas


Keluarga Berencana/KB yang tidak kebutuhan ber-KB pada Pemberdayaan
terpenuhi). tahun 2019 menjadi 9,9% Perempuan NA NA
(2012-2013: 11,4 %). NA
Perlindungan
Target RPJMN 2024: Anak dan KB
7,4%
5.6.1.(b) Pengetahuan dan pemahaman Meningkatnya Dinas
Pasangan Usia Subur (PUS) tentang pengetahuan dan Pemberdayaan
metode kontrasepsi modern. pemahaman Pasangan Perempuan
Usia Subur (PUS) tentang Perlindungan
metode kontrasepsi
Anak dan KB NA NA
modern minimal 4 jenis NA
pada tahun 2019 menjadi
85% (2012: 79,8 %).

Target RPJMN 2024:


63,4%
5.b.1* Proporsi individu yang menguasai/ (tidak ada dalam lampiran
memiliki telepon genggam. Perpres 59/2017) Infokom 42,52%
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
6.1.1.(a) Persentase rumah tangga yang Meningkatnya akses
memiliki akses terhadap layanan terhadap layanan air
sumber air minum layak. minum layak pada tahun
PDAM/DPRKPP 30,52 33,51 33,09
2019 menjadi 100%
(2014: 70%).

6.1.1.(b) Kapasitas prasarana air baku untuk Meningkatnya kapasitas


melayani rumah tangga, perkotaan prasarana air baku untuk
dan industri, serta penyediaan air melayani rumah tangga,
baku untuk pulau-pulau. perkotaan dan industri
NA NA
pada tahun 2019 menjadi PDAM/DPRKPP NA
118,6 m3/detik (2015:
51,44 m3/detik) dan
penyediaan air baku
untuk 60 pulau.
6.1.1.(c) Proporsi populasi yang Meningkatnya akses
memiliki akses layanan terhadap layanan air
sumber air minum aman dan minum layak pada tahun PDAM/DPRKPP 0,012849351 0,013834529 0,013377433
berkelanjutan. 2019 menjadi 100%
(2014: 70%).
6.2.1.(a) Proporsi populasi yang memiliki (tidak ada dalam lampiran
fasilitas cuci tangan dengan sabun Perpres 59/2017)
dan air.
Target RPJMN 2019: Dinkes - - 3.480
Meningkatnya proporsi
populasi yang memiliki
fasilitas cuci tangan dengan
sabun dan air
6.2.1.(b) Persentase rumah tangga yang Meningkatnya akses
memiliki akses terhadap layanan terhadap sanitasi yang
sanitasi layak. layak pada tahun 2019 DINAS PRKPP 67,13 70,45 73,12
menjadi 100% (2014:
60,9%).
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
6.2.1.(c) Jumlah desa/kelurahan yang Meningkatnya jumlah
melaksanakan Sanitasi Total desa/kelurahan yang
Berbasis Masyarakat (STBM). melaksanakan Sanitasi
Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
7,4%
menjadi 45.000 pada Dinkes - -
(6 desa/kelurahan) (
tahun 2019 (2015:
25.000).

Target RPJMN 2024:


90%
6.2.1.(d) Jumlah desa/kelurahan yang Open (tidak ada dalam lampiran
Defecation Free (ODF)/ Stop Perpres 59/2017)
Buang Air Besar Dinkes - 7 4
Sembarangan(SBS). Target RPJMN 2024:
90%
6.2.1.(f) Proporsi rumah tangga (RT) yang (tidak ada dalam lampiran
terlayani sistem pengelolaan air Perpres 59/2017)
DPRKPP 0,03 0,11 0,03
limbah terpusat

6.3.1.(b) Proporsi rumah tangga yang terlayani (tidak ada dalam lampiran DPRKPP 1,88 0,43 0,03
sistem pengelolaan lumpur tinja Perpres 59/2017)

Target RPJMN 2024: 409


6.3.2.(b) Kualitas air sungai sebagai sumber Peningkatan kualitas air
air baku. sungai sebagai sumber air
baku menuju baku mutu DLHK 65,86 66,68 53,33
rata-rata air sungai kelas
II.
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
6.4.1.(b) Insentif penghematan air Pemberian insentif
pertanian/perkebunan dan industri. penghematan air
pertanian/perkebunan dan
industri termasuk
penerapan prinsip reduce,
mengembangkan reuse - - -
dan recycle, ser-ta PUPR (Belum Belum (Belum
pengembangan konsep dilaksanakan) dilaksanakan) dilaksanakan)
pemanfaatan air limbah
yang aman untuk
pertanian (safe use of
astewater in agriculture).
6.5.1.(g) Kegiatan penataan kelembagaan Melanjutkan penataan PUPR NA NA NA
sumber daya air. kelembagaan sumber
daya air, antara lain
dengan: Mensinergikan
pengaturan kewenangan
dan tanggung jawab di
semua tingkat
pemerintahan beserta
seluruh pemang-ku
kepentingan serta
menjalankannya secara
konsisten; Meningkatkan
ke-mampuan komunikasi,
kerjasama, dan koordinasi
antarlembaga serta antar-
wadah koordinasi
pengelolaan sumber daya
air yang telah terbentuk;
dan Meningkatkan
kapasitas kelembagaan
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
pengelolaan sumber daya
air.
7.2.1* Bauran energi terbarukan Bauran energi terbarukan
mencapai 10-16% pada
tahun 2019. NA NA
BP4D NA
Target RPJMN 2024:
23%
8.1.1* Laju pertumbuhan PDRB per kapita. (tidak ada dalam lampiran
Perpres 59/2017)
BP4D
0,048 0,047 0,046
Target RPJMN 2024:
5,5-6,5%
8.1.1.(a) PDB per kapita. Meningkatnya Produk
Domestik Bruto (PDB)
Rp.19.106.941
per kapita per tahun BP4D Rp.16.660.327 Rp.17.718.824
menjadi lebih dari Rp 50 (Data Sementara) (D
juta pada tahun 2019
(2015: Rp 45,2 juta).
8.2.1* Laju pertumbuhan PDB per Pertumbuhan PDB riil per
tenaga kerja/ Tingkat orang yang bekerja
pertumbuhan PDB riil per meningkat hingga tahun
orang bekerja pertahun. 2019. BP4D 58.273.186 64.239.518 70.843.738

Target RPJMN 2024: 3,7


– 4,5%
8.3.1* Proporsi lapangan kerja informal (tidak ada dalam lampiran
sektor non-pertanian, berdasarkan NA NA
Perpres 59/2017) BP4D NA
jenis kelamin
8.3.1.(a) Persentase tenaga kerja formal. Persentase tenaga kerja
formal mencapai 51% NA NA
Dinsnakertrans NA
pada tahun 2019 (2015:
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
42,2%).

Target RPJMN 2024:


51%
8.3.1.(b) Persentase tenaga kerja (tidak ada dalam lampiran
informal sektor pertanian. Perpres 59/2017) NA NA
Disnakertrans NA

8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Akses Layanan Keuangan


Mikro, Kecil, dan Menengah) formal Usaha Mikro,
kelayanan keuangan. Kecil dan Menengah
(UMKM) 25% pada
tahun 2019 (2014: Perindakop 35% 5,80% 5,40%
17,8%).

Target RPJMN 2024:


30,8%
8.5.1* Upah rata-rata per jam pekerja. (tidak ada dalam lampiran
Perpres 59/2017) NA NA
Disnakertrans NA

8.5.2* Tingkat pengangguran (tidak ada dalam lampiran


terbuka berdasarkan jenis Perpres 59/2017) NA NA
kelamin dan kelompok umur. Dinsnakertrans NA

8.5.2.(a) Persentase setengah pengangguran. (tidak ada dalam lampiran


Perpres 59/2017)
NA NA
Disnakertrans NA
Target RPJMN 2024: 3,6
– 4,3%
8.6.1* Persentase usia muda (15-24) Meningkatnya
yang sedang tidak sekolah, keterampilan pekerja NA NA
Disnakertrans NA
bekerja atau mengikuti pelatihan rentan agar dapat
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
(NEET). memasuki pasar tenaga
kerja.
8.9.1* Proporsi kontribusi pariwisata Meningkatnya kontribusi
terhadap PDRB. pariwisata menjadi 8%
terhadap PDB pada tahun
NA NA
2019 (2014: 4,2%). BP4D NA

Target RPJMN 2024:


5,5%
8.9.1.(a) Jumlah wisatawan mancanegara. Meningkatnya jumlah
wisatawan mancanegara
menjadi 20 juta pada Dinas Pariwisata 2.527 4.135 3.639
tahun 2019 (2014: 9 juta).

8.9.1.(b) Jumlah kunjungan wisatawan (tidak ada dalam lampiran


nusantara. Perpres 59/2017) Dinas Pariwisata 8.691 14.170 6.706

8.9.1.(c) Jumlah devisa sektor pariwisata. (tidak ada dalam lampiran


Perpres 59/2017)
NA NA
Target RPJMN 2024: BP4D NA
Meningkat menjadi
USD 30,0 Miliar
8.9.2* Jumlah pekerja pada industry (tidak ada dalam lampiran Dinas Pariwisata NA NA NA
pariwisata dalam proporsi Perpres 59/2017).
terhadap total pekerja.
Target RPJMN 2019:
Meningkatkan jumlah
pekerja pada industri
pariwisata dalam
proporsi terhadap total
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
pekerja

Target RPJMN 2024: 15


juta (naik dari 13 juta)
8.10.1* Jumlah kantor bank dan ATM (tidak ada dalam lampiran
per 100.000 jumlah orang Perpres 59/2017)
dewasa.
Target RPJMN 2024: BP4D 133.973 136.326 138.971
Bank= 15,3 unit
ATM= 57,5 unit
8.10.1.(a) Rata-rata jarak lembaga Meningkatnya perluasan
keuangan (Bank Umum). akses permodalan dan
layanan keuangan melalui
BP4D 1,2 Km 1,2 Km 1,2 Km
penguatan layanan
keuangan hingga tahun
2019.
8.10.1.(b) Proporsi kredit UMKM terhadap Meningkatnya perluasan
total kredit. akses permodalan dan
layanan keuangan melalui
penguatan layanan
Perindagkop dan NA NA
keuangan hingga tahun NA
UMKM
2019.

Target RPJMN 2024:


30,8 (naik dari 24,7)
9.1.2.(b) Jumlah dermaga penyeberangan Meningkatnya jumlah
dermaga penyeberangan Dinas
menjadi 275 pada tahun 1 1 1
Perhubungan
2019 (2014: 954 km).
9.2.1* Proporsi nilai tambah sektor (tidak ada dalam lampiran BP4D 1,42% 1,09% 10,9%
industri manufaktur terhadap Perpres 59/2017)
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
PDB dan perkapita.
Target RPJMN 2024:
7,0%
9.2.1.(a) Laju pertumbuhan PDRB industri Meningkatnya laju
manufaktur. pertumbuhan PDB
industri manufaktur
BP4D 1,03% 30,67% 0,37%
sehingga lebih tinggi dari
pertumbuhan PDB (2015:
4,3%).
9.2.2* Proporsi tenaga kerja pada sektor (tidak ada dalam lampiran
industri manufaktur. Perpres 59/2017)

Target RPJMN 2024: Nakertrans - - -


15,7 juta (naik dari 14,9
juta)
9.3.1* Proporsi nilai tambah industri kecil (tidak ada dalam lampiran
terhadap total nilai tambah industri. Perpres 59/2017)
Perindagkop dan
- - -
UMKM
Target RPJMN 2024:
20% (naik dari 18,5%)
9.3.2* Proporsi industry kecil dengan (tidak ada dalam lampiran
pinjaman atau kredit. Perpres 59/2017)
Perindagkop & NA NA
NA
UMKM
Target RPJMN 2024: 5%
(naik dari 2,4%)
9.5.1* Proporsi anggaran riset (tidak ada dalam lampiran
pemerintah terhadap PDRB. Perpres 59/2017) BP4D 0 0,066 0,021

9.c.1* Proporsi penduduk yang terlayani (tidak ada dalam lampiran


mobilebroadband. Perpres 59/2017) Infokom 0,41 0,44 0,48
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
9.c.1.(a) Proporsi individu yang (tidak ada dalam lampiran
menguasai/memiliki NA NA
Perpres 59/2017) Infokom NA
telepon genggam.
9.c.1.(b) Proporsi individu yang (tidak ada dalam lampiran
menggunakanInternet. Perpres 59/2017) NA NA
Infokom NA

10.1.1* Koefisien Gini. Koefisien Gini pada tahun


2019 menjadi 0,36 (2014: BP4D 0,29 0,36 0,33
0,41).
10.1.1.(a) Persentase penduduk yang hidup di Tingkat kemiskinan pada
bawah garis kemiskinan nasional, tahun 2019 menjadi 7-
BP4D 15,82% 15,95% 15,7%
menurut jenis kelamin 8% dari jumlah penduduk
dan kelompok umur. (2015:11,13%).
10.1.1.(b) Jumlah daerah tertinggal yang Jumlah daerah tertinggal
terentaskan. yang terentaskan NA NA
DPMD NA
sebanyak 80 kabupaten
pada tahun 2019.
10.1.1.(c) Jumlah desa tertinggal. Berkurangnya Desa
Tertinggal sebanyak DPMD - - 36
5.000 desa.
10.1.1.(d) Jumlah Desa Mandiri Meningkatnya Desa
Mandiri paling sedikit
sebanyak 2.000 desa
DPMD
Target RPJMN 2024: 8.559
(naik 3.000)
10.1.1.(e) Rata-rata pertumbuhan ekonomi di (tidak ada dalam
daerah tertinggal. lampiran Perpres DPMD 5,579 5,826 5,698
59/2017)
10.1.1.(f) Persentase penduduk miskin di Menurunnya persentase BP4D NA NA NA
daerah tertinggal. penduduk miskin di
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
daerah tertinggal menjadi
14% pada tahun 2019
(2014: 16,64%).
10.2.1* Proporsi penduduk yang hidup di (tidak ada dalam lampiran
bawah 50 persen dari median Perpres 59/2017)
NA NA
pendapatan, menurut jenis kelamin BP4D NA
dan penyandang difabilitas Target RPJMN 2024: 9%

10.3.1.(a) Indeks Kebebasan Sipil. Meningkatnya Indeks


Kebebasan Sipil menjadi NA NA
87 pada tahun 2019 Bagian Hukum NA
(2015: 80,3).
11.1.1.(a) Proporsi rumah tangga yang (tidak ada dalam lampiran
memiliki akses Terhadap hunian Perpres 59/2017)
yang layak dan terjangkau.
Target RPJMN 2019:
Meningkatkan jumlah
DINAS PRKPP 81,85 47,92% 47,92%
rumah tangga yang
memiliki akses terhadap
hunian yang layak dan
terjangkau (baseline
2014: 60,9%)
11.5.1.(a) Indeks Risiko Bencana Indonesia Menurunnya Indeks
(IRBI). Risiko Bencana (IRB) - - 147,3
BPBD
mencapai 30% hingga
tahun 2019.
11.5.1.(c) Jumlah system peringatan dini Tersedianya sistem
cuaca dan iklim serta peringatan dini cuaca dan 128 4 5
BPBD
kebencanaan. iklim serta kebencanaan.

11.5.2.(a) Jumlah kerugian ekonomi (tidak ada dalam lampiran BPBD - - -


langsung akibat bencana. Perpres 59/2017)
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018

11.6.1.(a) Persentase sampah perkotaan yang Meningkatnya cakupan


tertangani. penanganan sampah
perkotaan menjadi 80% DINAS DLHK 39,69% 41,03% 65,05%
pada tahun 2019 (2013:
46%).
11.b.2* Dokumen strategi pengurangan risiko (tidak ada dalam lampiran
bencana (PRB) tingkat daerah Perpres 59/2017) 1 1
BPBD 1

12.4.2.(a) Jumlah limbah B3 yang terkelola Meningkatnya


dan proporsi limbah B3 yang diolah pengelolaan limbah B3
sesuai peraturan perundangan menjadi 150 juta ton pada DLHK 1212 Ton 1824 Ton 2153 Ton
(sektor industri). tahun 2019 (2015: 100
juta ton).
12.5.1.(a) Jumlah timbulan sampah yang Meningkatnya
didaur ulang. pengelolaan sampah
terpadu (reduce, reuse,
and recycle/3R) melalui
beroperasinya 115 unit
recycle center skala kota
DLHK 137 Ton 130 Ton 120 Ton
dengan kapasitas 20 ton
per hari hingga tahun
2019 (2015: 1 unit).

Target RPJMN 2024:


26.880 ton/ tahun
13.1.1* Dokumen strategi pengurangan Menurunnya Indeks BPBD 1 1 1
risiko bencana (PRB) tingkat Risiko Bencana
nasional dan daerah melalui strategi
pengurangan risiko
bencana tingkat nasional
dan daerah hingga tahun
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
2019.
13.1.2* Jumlah korban meninggal, (tidak ada dalam lampiran
hilang dan terkena dampak Perpres 59/2017) NA NA
BPBD NA
bencana per 100.000 orang.
15.1.1.(a) Proporsi tutupan hutan terhadap Meningkatnya kualitas
luas lahan keseluruhan. lingkungan hidup melalui
peningkatan tutupan
lahan/hutan hingga tahun
2019.
UPT KPH 19,18% 22,70% 48,62%
Target RPJMN 2019:
Meningkatkan dan/atau
mempertahankan proporsi
tutupan hutan terhadap
luas lahan keseluruhan
15.3.1.(a) Proporsi luas lahan kritis yang Berkurangnya luasan
direhabilitasi terhadap luas lahan kritis melalui
lahan keseluruhan. rehabilitasi seluas 5,5 juta
hektar di dalam Kesatuan
Pemangkuan Hutan DLHK 0,86% - -
(KPH) dan Daerah Aliran
Sungai (DAS) Prioritas
hingga tahun 2019 (2015:
1,25 juta hektar).

15.6.1* Tersedianya kerangka legislasi, (tidak ada dalam lampiran


administrasi dan kebijakan untuk Perpres 59/2017) NA NA
memastikan pembagian keuntungan Bagian Hukum NA
yang adil dan merata.
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
15.9.1.(a) Dokumen rencana Meningkatnya
pemanfaatan pemanfaatan
keanekaragaman hayati. keanekaragaman hayati
untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi, DLHK - - -
daya saing nasional dan
kesejahteraan masyarakat
hingga tahun 2019.

16.1.1.(a) Jumlah kasus kejahatan (tidak ada dalam lampiran


pembunuhan pada satu tahun terakhir Perpres 59/2017) Polres 3 Orang 2 Orang 7 Orang

16.1.2.(a) Kematian disebabkan konflik per (tidak ada dalam lampiran


100.000 penduduk. Perpres 59/2017) Polres NA NA NA

16.1.3.(a) Proporsi penduduk yang menjadi (tidak ada dalam lampiran


korban Perpres 59/2017)
Kejahatan kekerasan dalam Polres NA NA NA
12 bulan terakhir.
16.1.4* Proporsi penduduk yang merasa Meningkatnya upaya
aman berjalan sendirian di area keberlanjutan
tempat tinggalnya pembangunan sosial yang
ditandai dengan
terkendalinya kekerasan
terhadap anak,
perkelahian, Kekerasan
Polres NA NA NA
Dalam Rumah Tangga
(KDRT), dan
meningkatnya keamanan
yang tercermin dalam
rendahnya konflik
horizontal dan rendahnya
tingkat kriminalitas.
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
16.2.1.(a) Proporsi rumah tangga yang (tidak ada dalam lampiran
Dinas
memiliki anak umur 1-17 tahun Perpres 59/2017)
Pemberdayaan
yang mengalami hukuman fisik
Perempuan NA NA NA
dan/atau agresi psikologis dari
Perlindungan
pengasuh dalam setahun terakhir.
Anak dan KB
16.2.1.(b) Prevalensi kekerasan terhadap anak Menurunnya prevalensi
laki-laki dan anak perempuan. kekerasan Dinas
terhadap anak pada tahun Pemberdayaan
2019 (2013: 38,62% Perempuan NA NA NA
untuk anak laki-laki dan Perlindungan
20,48% untuk anak Anak dan KB
perempuan).
16.2.3.(a) Proporsi perempuan dan laki- (tidak ada dalam lampiran Dinas
lakimudaumur18-24 tahun yang Perpres 59/2017) Pemberdayaan
mengalami kekerasan seksual Perempuan NA NA NA
sebelum umur18 tahun Perlindungan
Anak dan KB
16.5.1.(a) Indeks Perilaku Anti Korupsi Meningkatnya Indeks
(IPAK). Perilaku Anti Korupsi
(IPAK) menjadi 4,0 pada
tahun 2019 (2015: 3,6). Inspektorat NA NA NA

Target RPJMN 2024:


4,14
16.6.1* Proporsi pengeluaran utama (tidak ada dalam lampiran
pemerintah terhadap anggaran yang 85,24% 89,86% 92,08%
Perpres 59/2017) BPKAD
disetujui
16.6.1.(a) Persentase peningkatan Opini Wajar Meningkatnya BPKAD WDP WDP WTP
Tanpa Pengecualian (WTP) atas persentase opini Wajar
Laporan Keuangan Kementerian/ Tanpa Pengeculian
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
Lembaga dan Pemerintah Daerah (WTP) atas laporan
(Provinsi/Kabupaten/Kota). keuangan pada tahun
2019 untuk
Kementerian/Lembaga:
95%, Provinsi: 85%,
Kabupaten:60%, Kota:
65% (2015 untuk K/L:
74%, Provinsi: 52%,
Kabupaten: 30%,
Kota:41%).

16.6.1.(c) Persentase penggunaan E- Meningkatnya


procurementterhadap belanja penggunaan E-
pengadaan procurement terhadap UPBJ (Unit
pengadaan 100% 100% 100%
belanja pengadaan
menjadi 80% pada tahun barang dan jasa)
2019 (2013: 30%).
16.6.2.(a) Persentase Kepatuhan pelaksanaan Meningkatnya persentase
UU Pelayanan Publik Kabupaten. Kepatuhan pelaksanaan
UU Pelayanan Publik
untuk Kementerian:
100%, Lembaga: 100%, Satpol PP NA NA NA
Provinsi: 100%,
Kabupaten/Kota: 80%
pada tahun 2019.
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
16.6.1.(b) Persentase peningkatan Sistem Mengembangkan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah lembaga yang efektif,
(SAKIP) Kementerian/Lembaga akuntabel, dan
dan Pemerintah Daerah (Provinsi/ transparan di semua
Kabupaten/Kota). Bagian Organisasi C47,09 C47,35 CC50,13
tingkat.

Target RPJMN 2024: B


ke atas 100%
16.7.1.(a) Persentase keterwakilan Meningkatnya
perempuan di Dewan Perwakilan keterwakilan perempuan
Rakyat (DPR) dan Dewan di DPR dan DPRD (Hasil
Setwan NA NA NA
Perwakilan Rakyat Daerah Pemilu 2014 untuk DPR:
(DPRD). 16,6%).

16.7.1.(b) Persentase keterwakilan Meningkatnya


perempuan sebagai pengambilan keterwakilan perempuan
keputusan di lembaga eksekutif sebagai pengambil
(Eselon I dan II). keputusan di lembaga 0,19% 0,24% 0,23%
eksekutif (Eselon I dan II) BKD/ BKSDMD
(2014: Eselon I = 20,66%
dan Eselon II = 16,39%).

16.9.1* Proporsi anak umur di bawah 5 (tidak ada dalam lampiran


tahun yang kelahirannya dicatat Perpres 59/2017)
oleh lembaga pencatatan sipil, Dukcapil 55,32 71,1 74,16
menurut umur. Target RPJMN 2024:
99,99%
16.9.1.(a) Persentase kepemilikan akta lahir Meningkatnya cakupan Dukdapil NA NA NA
untukpenduduk 40% pelayanan dasar
berpendapatan bawah. kepemilikan akte lahir
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
untuk penduduk 40%
berpendapatan terbawah
menjadi 77,4% pada
tahun 2019.
16.9.1.(b) Persentase anak yang memiliki akta Meningkatnya persentase
kelahiran. anak yang memiliki akte
kelahiran menjadi 85%
pada tahun 2019 (2015:
DUKCAPIL 44,06 64,01 74,24
75%).

Target RPJMN 2024:


100%
16.10.2.(c) Jumlah kepemilikan sertifikat Meningkatnya kualitas
Pejabat Pengelola Informasi dan Pejabat Pengelola
Dokumentasi (PPID) untuk Informasi dan
mengukur kualitas PPID dalam
menjalankan tugas dan fungsi Dokumentasi (PPID)
sebagaimana diatur dalam peraturan dalam menjalankan tugas
Infokom NA NA NA
perundang-undangan dan fungsi sebagaimana
diatur dalam peraturan
perundang-undangan
yang ditandai dengan
adanya sertifikasi PPID
16.b.1.(a) Jumlah kebijakan yang diskriminatif (tidak ada dalam lampiran
dalam 12 bulan lalu berdasarkan Perpres 59/2017)
pelarangan diskriminasi menurut Bagian Hukum NA NA NA
hukum HAM Internasional.

17.1.1* Total pendapatan pemerintah (tidak ada dalam lampiran


sebagai proporsi terhadap PDB Perpres 59/2017) BP4D ADHK = 32.50 ADHK = 32.12 ADHK = 33.01
menurut sumbernya.
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
17.1.1.(a) Rasio penerimaan pajak terhadap Tercapainya rasio
PDRB. penerimaan perpajakan
terhadap PDB di atas 12%
BPKD 1,64% 2,22% 1,95%
per tahun (2015: 10,7%).

Target RPJMN 2024:


10,7-12,3%
17.1.2* Proporsi anggaran domestik yang (tidak ada dalam lampiran
didanai oleh pajak domestik. Perpres 59/2017) BPKD NA NA NA

17.6.2.(b) Tingkat penetrasi akses tetap pita Meningkatnya penetrasi


lebar (fixed broadband) di akses tetap pita lebar
Perkotaan dan di Perdesaan. (fixed broadband) pada
tahun 2019 di: -
Perkotaan (20 Mbps)
menjangkau 71% rumah
tangga (2015: 38%) dan Infokom NA NA NA
30% populasi (2015:
16%). - Perdesaan (10
Mbps) menjangkau 49%
rumah tangga (2015:
26%) dan 6% populasi
(2015: 3%).
17.6.2.(c) Proporsi penduduk terlayani mobile Meningkatnya penetrasi
broadband. akses bergerak pita lebar
(mobile broadband)
dengan kecepatan 1
Megabyte per second Infokom NA NA NA
(Mbps) pada tahun 2019
di: - Perkotaan
menjangkau 100%
populasi. - Perdesaan
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
menjangkau 52%
populasi.
17.8.1* Proporsi individu yang (tidak ada dalam lampiran
menggunakan internet Perpres 59/2017) Infokom NA NA NA

17.17.1.(a) Jumlah proyek yang ditawarkan Tersedianya alternatif


untuk dilaksanakan dengan skema pembiayaan untuk
Kerjasama Pemerintah dan Badan pembangunan melalui
Usaha (KPBU).
skema Kerjasama Bagian
85 131 93
Pemerintah Swasta Pembangunan
(KPS)/Kerjasama
Pemerintah dengan Badan
Usaha Dalam Penyediaan
Infrastruktur (KPBU).
17.17.1.(b) Jumlah alokasi pemerintah untuk Tersedianya alokasi dana
penyiapan APBN untuk penyiapan,
proyek, transaksi proyek, dan Bagian
transaksi dan dukungan Rp190.730.330.485 Rp135.478.671.958 Rp218.991.797.093 R
dukungan pemerintah dalam Pemerintah bagi proyek Pembangunan
Kerjasama Pemerintahdan KPS/KPBU.
Badan Usaha(KPBU).
17.18.1.(a) Persentase konsumen Badan Pusat (tidak ada dalam lampiran
Statistik (BPS) yang merasa puas Perpres 59/2017) BPS NA NA NA
dengan kualitas data statistik.

17.18.1.(b) Persentase konsumen yang (tidak ada dalam lampiran


menjadikan data dan Perpres 59/2017)
informasi statistik BPSD sebagai BPS NA NA NA
rujukan utama.
17.18.1.(c) Jumlah meta data kegiatan (tidak ada dalam lampiran
statistik dasar, sektoral, dan Perpres 59/2017)
khusus yang terdapat dalam BPS NA NA NA
Sistem Informasi Rujukan
Statistik (SIRuSa).
CAPAIAN
NO. TARGET (PERPRES OPD
NAMA INDIKATOR
INDIKATOR 59/2017) PELAKSANA
2016 2017 2018
17.18.1.(d) Persentase indikator SDGs (tidak ada dalam lampiran
terpilah yang relevan dengan Perpres 59/2017) BP4D NA NA NA
target.
17.19.2.(b) Tersedianya data registrasi terkait (tidak ada dalam lampiran
kelahiran dan kematian (Vital Perpres 59/2017)
Statistics Register). Dukcapil
Target RPJMN 2024: 20
17.19.2.(c) Jumlah pengunjung eksternal yang (tidak ada dalam lampiran
mengakses data dan informasi Perpres 59/2017) Infokom NA NA NA
statistik melalui website.

17.19.2.(d) Persentase konsumen yang puas (tidak ada dalam lampiran


terhadap akses data Badan Pusat Perpres 59/2017) BPS NA NA NA
Statistik (BPS).

Anda mungkin juga menyukai