Model Antrian
Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat membuat model antrian dan menggunakan
rumus-rumusnya untuk mendapatkan solusi optimal,
sehingga diharapkan dapat membuat program aplikasinya.
Elemen dasar :
1. distribusi kedatangan customer.
2. distribusi waktu pelayanan.
3. disain fasilitas pelayanan (seri, paralel atau jaringan).
4. disiplin antrian (pertama datang pertama dilayani, terakhir datang pertama dilayani,
pelayanan secara acak) dan prioritas pelayanan.
5. ukuran antrian (terbatas atau tidak terbatas).
6. sumber pemanggilan (terbatas atau tidak terbatas).
7. perilaku manusia.
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 34
2. peluang suatu kejadian terjadi selama jangka waktu sangat pendek h adalah positif
tapi kurang dari 1.
3. paling banyak satu kejadian dapat terjadi selama jangka waktu sangat pendek h.
Karakteristik Poisson:
1. proses acak sempurna forgetfulness.
2. rata-rata dan ragam sama.
Contoh :
Mesin pelayanan selalu mempunyai pengganti yang siap setiap saat menggantikan mesin
yang sedang beroperasi jika rusak. Selang waktu kerusakan mesin atau pengganti adalah
eksponensial dengan rata-rata 10 jam.
Maka distribusi eksponensial waktu kerusakan adalah sebagai berikut (α = 1/10 kerusakan
per jam=0.1):
0.1t
f (t ) 0.1e
=
−
,t>0
( 0.1t ) n e −0.1t ,
pn ( t ) = n = 0, 1, 2, …
n!
Misalnya kita ingin mengetahui peluang bahwa satu kerusakan akan terjadi dalam 5 jam,
maka probabilitasnya adalah:
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 35
5 −0.5 = 0.393
P {t <5} = ∫ f (t )dt =1 −e
0
Kita juga dapat menghitung satu kerusakan akan terjadi 6 jam mendatang, diberikan
kerusakan terakhir 3 jam sebelumnya adalah:
{ } {
P t >9 t >3 = P t > 6 = e } −0.1x6
= 0.549
Pure birth proses acak dan dapat dijelaskan dengan distribusi Poisson.
( λ t ) n e −λ t , n = 0, 1, 2, …
pn ( t ) = (pure birth)
n!
Contoh:
Misalkan kelahiran dalam salah satu propinsi didata sepanjang waktu mengikuti distribusi
eksponensial dimana rata-rata satu kelahiran setiap 7 menit.
24 x60
Dari antar waktu kelahiran, laju kelahiran (λ ) dapat dihitung, yaitu λ = = 205 .7
7
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 36
Pure death sistem antrian dimana customer ditarik dari sistem dan hampir tidak ada
customer yang masuk ke dalam sistem dalam suatu periode waktu tertentu.
( µ t ) N − n e − µ t
pn ( t ) = , n = 1, 2, …, N
( N − n )!
N
()
p0 t =1 − ∑ P
n t ()
n =1
Contoh :
Pada awal setiap bulan, 15 unit item distok untuk penggunaan selama minggu itu.
Penarikan dari stok terjadi hanya selama 6 hari pertama (karena took tutup pada hari
Minggu) dan mengikuti distribusi Poisson dengan rata-rata 3 unit/hari. Ketika level stok
mencapai 5, order baru dengan jumlah 15 unit dibuat ke supplier untuk diantarkan pada
awal minggu berikutnya. Karena sifat produk yang mudah rusak, semua barang yang sisa
pada akhir minggu harus dibuang.
( 5t )15−5 e −3t
p5 ( t ) = , t = 1, 2, …,6
(15 − 5)!
t (hari) 1 2 3 4 5 6
µ t 3 6 9 12 15 18
p5(t) 0.0008 0.0413 0.1186 0.1048 0.0486 0.015
2. jika kita tertarik probabilitas membuat order pada hari ke-t, kita harus
menghitung probabilitas kumulatif memiliki 5 atau kurang dari 5 pada hari
ke-t, yaitu:
pn≤ 5(t) = p0(t) + p1(t) + p2(t) + p3(t) + p4(t) + p5(t)
t (hari) 1 2 3 4 5
µ t 3 6 9 12 15
Pn≤ 5(t) 0.0011 0.0839 0.4126 0.7576 0.9301
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 37
Informasi lain yang bisa didapat adalah rata-rata unit yang dibuang pada akhir
setiap minggu.
15
E {n t = 6} = ∑np n 6 ,( ) µ t = 18
n =0
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
pn(6) 0.792 0.0655 0.0509 0.0368 0.0245 0.015 0.0083 0.0042 0.0018 0.0007 0.0002 0.0001
Server paralel
sistem
server
Garis antrian/
menunggu 1
2
Customer keberangkatan
X X X X
tiba
c
Server tunggal
sistem
Garis antrian/
server
menunggu
Customer
X X X X keberangkatan
tiba
Server seri
sistem
Garis antrian/
server
menunggu
Customer
X X X X 1 2 3 keberangkatan
tiba
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 38
Server jaringan
sistem
server
Garis antrian/
1 2
i
menunggu
2 2 i
Customer keberangkatan
X X X X
tiba
c i
λ n-1
λ n
n- n+
n
1 µ µ 1
n+
n 1
λ λ λ 0
pn = n −1 n − 2 p0
µ n µ n −1 µ 1
≈
, n= 1, 2, ... dan ∑ pn =1
n =0
Contoh :
Perhatikan situasi antrian server tunggal dimana laju kedatangan konstan 3 per jam dan
keberangkatan konstan 8 perjam, untuk semua n ≥ 0.
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 39
λ n n
3
p n = p 0 = p0 = ( 0.375 ) n p0 , n = 0, 1, 2, ...
µ 8
p0 + 0.375 p0 = 0.375 2 p0 + =1 atau p0 1 + 0.375 + 0.375 2 + =1
1 =1
Deret geometri : p0 p0 = 0.625
1 − 0.375
n 0 1 2 3 4 5 6 7 ≥8
pn 0.625 0.234 0.088 0.033 0.012 0.005 0.002 0.001 0.000
≈ L 1
s
Pn Ls = ∑np n W s = → W q = W s − → Lq = λ eff W q → c = L s − Lq
n =0
λ
eff µ
≈
λ eff = ∑λ n pn
n =0
≈
λ eff = ∑λ n pn = 3 kedatangan per jam.
n =0
≈
L s = ∑np n = 0 ×0.625 +1 ×0.234 + 2 ×0.088 + 3 ×0.033 + 4 ×0.012 + 5 ×0.005
n =0
+ 6 ×0.002 + 7 ×0.001 = 0.6
L s 0.6 1 1
W s = = = 0.2 jam ; W q = W s − = 0.2 − =0.075 jam;
λ eff 3 µ 8
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 40
Soal-soal
1. Tujuh kota akan dihubungkan dengan kabel untuk suatu jaringan televisi kabel.
Panjang kabel yang dibutuhkan jika satu kota dihubungkan dengan kota lainnya
ditunjukkan Tabel 1. prinsipnya, suatu kota hanya perlu dihubungkan sekali dengan
sembarang keenam kota lainnya. Tentukan total minimal kabel yang dibutuhkan!
(1,5)
(1,3) 2 4 (7,12)
1 (2,7) (3,20)
(3,4) (6,8) Lokasi
(4,10) 6
pembangunan
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 41
pabrik
3
(1,2) (5,15)
5
3. Perhatikan perencanaan produksi sebuah pabrik yang memproduksi 200 unit suatu
produk tertentu menggunakan 3 mesin setiap harinya. Biaya persiapan, biaya
produksi per unit, dan kapasitas produksi maksimum setiap mesin ditunjukkan Tabel
2. tujuan yang ingin dicapai adalah meminimumkan biaya produksi per hari.
4. Dalam suatu permainan judi, pemain A memegang kartu As merah, 10 hitam dan
Jack hitam; sementara pemain B memegang Queen merah, King hitam dan 5 merah.
Secara bersamaan kedua pemain akan menunjukkan salah satu kartu yang
dipegangnya. Jika kedua kartu sesuai warnanya pemain A menang; jika tidak, pemain
B yang menang. Masing-masing kartu mempunyai nilai dalam dolar. Kartu As
mempunyai nilai $5, kartu jack hitam $5 dan kartu 10 hitam dengan nilai $2, kartu
Queen mempunyai nilai $3, kartu 5 mempunyai nilai $2 dan kartu King dengan nilai
$6. Payoff (perolehan) masing-masing pemain ditentukan secara berikut:
a. Jika pemain A menunjukkan kartu As, kedua pemain akan mempertukarkan selisih
nilai kartu yang mereka pegang.
b. Jika pemain A menunjukkan kartu 10, kedua pemain akan mempertukarkan total nilai
kedua kartu yang ditunjukkan.
c. Jika pemain A menunjukkan kartu Jack, kedua pemain akan mempertukarkan nilai
yang terbesar dari kedua kartu yang ditunjukkan.
Tentukanlah strategi terbaik bagi A dan B!
5. Jim dan Ann adalah dua orang karyawan suatu restoran. Sebelum jam buka
restoran, kedua orang tersebut menyepakati suatu permainan. Jika dalam satu (1)
menit ada minimum satu pelanggan yang datang, Ann harus membayar Jim sebesar
$0.5, jika tidak Jim harus membayar Ann dengan jumlah yang sama. Kedatangan
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 42
p n = (1 − ρ ) ρ n , n = 0, 1, 2, …
= E { n} =
ρ λ ρ 2
L s ; Lq = L s − = ;
1 − ρ µ 1 − ρ
L 1 Lq ρ
W s = s = ; W q = =
λ µ (1 − ρ ) λ µ (1 − ρ )
Contoh :
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 43
2
ρ 3 λ
L s = E { n} = = = 2; Lq = L s −
µ
= 2 − 23 = 4 / 3;
1 − ρ 1− 2
3
4
Ls 2 Lq 3
W = = = 0.5 1
2, …, N
1−
ρ {
( N +
1)
N
ρ +
N
N +
N +
ρ
1
1
n
,
ρ
} 1
ρ
( 1− )
ρ 1−
ρ
L s =
N
, =1
ρ
2
Contoh :
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 44
Gunakan contoh di atas dan dtambahkan dengan informasi bahwa fasilitas hanya
menyediakan ruangan menunggu yang dapat menampung 4 mobil. Mobil lain yang tidak
dapat memasuki ruang menunggu akan mencari fasilitas pencucian lainnya.
Penyelesaian :
Model antrian (M/M/1) : (GD/5/~)
Dik. : sama dengan yang di atas.
Jawab :
1 − ρ 1− 2
p n = ρ =
n 3
(23) 5
= 0 .0 1 6 0 4
1 − ρ
N + 1
1− 2 ( 3) 5+ 1
2 1 − 6 × ( 2 ) 5 + 5 × ( 2 ) 6
L s =
{ − ( N +
ρ 1 1) ρ
N
+ N ρ
N + 1
} ρ n = 3 3 3
( 2 )5 =
(1 − ρ ) (1 − ρ N + 1 ) (1 − 2 3 ) 1 − ( 2 3 ) 6 3
ρ n
p0 , 0 ≤n ≤c
pn =
n! n
ρ p 0 , n >c
c n −c c!
c −1 n −1
ρ c
=∑ +
ρ
p0
n =0 n! c!
1 − ρ c
c +1 c ρ
ρ
L q = p0 = pc
(c −1)!(c − ρ ) 2 2
( c − ρ )
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 45
Lq 1
L s = Lq + ρ ; W q = ; W
s = W q +
λ µ
n
ρ
ρ
p0 ,
0≤ n≤ c
ρ ρ ρ
pn =
n!
n
p 0 , c≤ n≤ N
cn− c c!
ρ
− c+ − 1
N 1
c−
c
1−
c
1 n
ρ ρ
ρ
∑ n!
+
c!
1−
n= 0 c
=
p0 −1
c− 1 n c
∑ n!
+ (
c!
N −
c+
1)
c
n= 0
ρ c+ 1
ρ N −c −( N −c ) ρ
N −c
1 − ρ
p 0 1 −
( 1)!(c − ) = c ρ
2 c c c
c−
= c
ρ
; ρ ≠
Lq p c
ρ ( N −c )( N − c + 1) ; ρ =1
(c − )2
υ c
2 c ! c
λ
L s = Lq +(c −c ) =L q + eff
µ
e − ρ ρ n
p n = , n = 0, 1, 2, ... Ls = E {n} = ρ
n!
1
W
s = ; Lq = W q = 0
µ
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 46
K
n
ρ p 0 , 0≤ n≤ R
p n =
n
n
K
n
n ! ρ
p 0 , R ≤ n≤ K
R! R
n− R
−
R K K n
p 0 =
∑
( n ) ρ + ∑(n )
n K n! ρ
n−
R
n= 0 n= R +1 R! R
K λ eff
Lq = ∑( n − R) pn ; L s = Lq + ( R − R ) = Lq + µ
⇒R >1
n = R +1
1 1 − p0
Lq = K − 1 +
(1 − p0 ) ; L s = K − ⇒ R =1
ρ ρ
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 47
Antrian Non-Poisson
Model (M /G
i /1)
i : (NPRP/~/~)
m
λ k ( k )
W q =∑ W q
k =1
λ
m
∑ λ i ( E i2 { t } + var i { t } )
W q
( k ) = i =1 ( k )
; L q = λ k W q
( k ) ; W( k ) = W ( k ) + E { t } ; L( k ) = L( k ) + ρ
s q k s q k
2(1 − S k −1 )(1 − S k )
Model (M /M/c)
i : (NPRP/~/~)
E {ξ 0 }
W q( k ) = , k = 1, 2, ..., m
(1 − S k −1 )(1 − S k )
k
λ i
S 0 = 0 ; S k = ∑ < 1, untuk semua k
i =1
c µ
1 λ
E{ξ 0 } = c −1
, ρ =
n µ
µ c ρ − c ( c − ρ )( c − 1)! ∑ ρ n! + 1
n =0
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 48
Antrian seri.
Jika bentuk seri diikuti dengan bentuk paralel (jaringan) setiap stasiun seri dapat
diperlakukan sebagai (M/Mi/ci) : (GD/~/~), jika λ < ciµ i, untuk i = 1, 2, ...,k
Penjadwalan Proyek
Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat menggunakan algoritma yagn ada pada
metode pemrograman bulat untuk mendapatkan solusi
optimal permasalahan pemrograman linier, sehingga
diharapkan dapat membuat program aplikasinya.
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 49
Proyek
Proyek kombinasi aktifitas yang saling berkaitan yang harus dilaksanakan dalam urutan
tertentu sebelum keseluruhan tugas diselesaikan.
Aktivitas s uatu tugas yang membutuhkan waktu dan sumber daya untuk
menyelesaikannya.
Penjadwalan proyek pada CPM dan PERT terdiri dari 3 tahap : perencanaan,
penjadwalan dan pengawasan.
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 50
Contoh :
Tabel di bawah ini menunjukkan aktivitas pembangunan sebuah rumah baru. Buatlah
jaringannya!
Aktivitas Deskripsi Predecessor Lama
langsung (hari
A Pembersihan lokasi - 1
B Mempersiapkan perlengakapan di lokasi - 2
C Pembentukan A 1
D Peletakan fondasi C 2
E Plumbing bagian luar B,C 6
F Pembuatan rangka rumah D 10
G Pemasangan kabel listrik F 3
H Peletakan lantai G 1
I Peletakan atap F 1
J Plumbing bagian dalam E,H 5
K Pelapisan tembok dan atap I 2
L Pelapisan bagian luar F,J 1
M Pemasangan jendela dan pintu luar F 2
N Pekerjaan bata L,M 4
O Pelapisan dinding dan langit-langit G,J 2
P Penutupan dinding dan langit-langit O 2
Q Pelapisan atap I,P 1
R Penyelesaian interior P 7
S Penyelesaian eksterior I,N 7
T Pembentukan taman S 3
Dummy L 12
8 11
Diagram jaringan
J Dummy 15
P N
O M
6 E 7 9 14
B
H Dummy Dummy 13
0
Dummy 5
A
G
1 C F S
2 D 3 4 Dummy
I
10
Dummy 17
Dummy 16 0
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
Q
hal. 51
K T
15
R
18
Earliest Start (ES) waktu paling awal dapat memulai suatu aktivitas.
Earliest Finish (EF) waktu paling cepat untuk mengakhiri suatu aktivitas.
Latest Start (LS) waktu paling lama untuk memulai suatu aktivitas.
Latest Finish (LF) waktu paling lambat untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
Forward Pass
ES j = maks ES i + Dij , untuk semua aktivitas (i,j)
i
ES Perhitungan
ES0 0
ES1 ES 0 + D01 = 0 + 1 = 1
ES2 ES 1 + D12 =1 +1 = 2
ES3 ES 2 + D23 = 2 + 2 = 4
ES4 ES 3 + D34 = 4 + 10 = 14
ES5 ES 4 + D45 = 14 + 3 = 17
ES6 ES 0 + D06 = 0 + 2 = 2
ES7 maks { ES 5 + D57 , ES 6 + D67 } = maks {17 +1, 2 + 6} =18
i =5,6 i =5,6
ES8 ES 7 + D78 = 18 + 5 = 23
ES9 maks { ES 5 + D59 , ES 8 + D89 } = maks {17 + 0, 23 + 0} =18
i =5,8 i =5,8
ES10 ES 4 + D410 = 14 + 1 = 15
ES11 maks { ES 4 + D411 , ES 8 + D811 } = maks {14 + 0, 23 + 0} = 23
i = 4,8 i = 4,8
ES12 maks { ES 4 + D412 , ES 11 + D1112 } = maks {14 + 2, 23 + 1} = 24
i = 4,11 i = 4,11
ES13 maks { ES 10 + D1013 , ES 12 + D1213 } = maks {15 + 0, 24 + 4} = 28
i =10,12 i =10,12
ES14 ES 9 + D914 = 23 + 2 = 25
ES15 ES 14 + D1415 = 2 5 + 2 = 2 7
ES16 maks { ES 10 + D1016 , ES 15 + D1516 } = maks {15 + 0, 27 + 0} = 27
i =10,15 i =10,15
ES17 ES 13 + D1317 = 28 + 7 = 35
ES18 maks { ES 10 + D1018 , ES 15 + D1518 , ES 16 + D1618 , ES 17 + D1718 } = maks {15 + 2, 27 + 7,
i =10,15,16,17 i =10,15,16,17
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 53
Backward Pass
LF Perhitungan
LF18 ES18 = 38
LF17 LF 18 − D1718 = 38 − 3 = 35
LF16 LF 18 − D1618 = 38 − 1 = 37
LF15 min { LF 16 − D1516 , LF 18 − D1518 } = min {37 − 0,38 − 7} = 31
j =16 ,18 j =16 ,18
LF4 min { LF 5 − D45 , LF 10 − D410 , LF 11 − D411 , LF 12 − D412 } =
j =5,10 ,11,12
min {17 − 3, 36 −1, 23 − 0, 24 − 2} =14
j =5,10 ,11,12
LF3 LF 4 − D34 = 14 − 10 = 4
LF2 min { LF 3 − D23 , LF 6 − D26 } = min {12 − 0,4 − 2} = 2
j =3,6 j =3,6
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 54
Penentuan Float
Total Float (TF) : selisih antara waktu maksimum untuk melaksanakan aktifitas
dgn lama penyelesaian
Float
Perhitungan :
Total Float A = LF1 – EF01 = LS01 – ES0 = 1 -1 = 0 - 0 = 0
Total Float B = LF6 – EF06 = LS06 – ES0 = 12 - 2 = 10 - 0 = 10
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 56
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 57
yang tersedia.
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 58
Tanda * menggunakan aturan 2, artinya jangka waktu penundaan aktivitas. Misal, jika
aktivitas B ditunda selama 10 hari, maka memulai aktivitas E tidak dapat ditunda lagi. Jika
aktivitas B ditunda 2 hari dalam memulainya, aktivitas E masih dapat ditunda sampai 8
hari.
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 59
1 2 3 4 5 7 8
0 17 18
12 13
11
0 6
6 7
4 10
18
4 12
9 14
14 15
16 18
15 18
0
1 6 10 12 15 20 30 35 38 waktu
Penggunaan total dan free float dalam menjadwalkan aktivitas tidak kritis :
1. jika total float sama dengan free float aktivitas, maka aktivitas dapat dijadwalkan sembarang diantara earliest start dengan latest finish.
2. jika free float kurang dari total float, maka waktu memulai aktivitas dapat
ditunda relatif terhadap earliest start tidak lebih dari free float.
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo, hal. 60
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo, hal. 61
Catatan Riset Operasional 2, jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, oleh Hotniar Siringoringo,
hal. 62