System
30 Oktober 2020
Teori Kontrol
Created by
Kelompok 2:
Yulia Wardani
TIME VARYING SYSTEM
Sistem adalah suatu alur proses (algoritma) yang beroperasi pada sinyal waktu baik secara
kontinyu ataupun diskrit. Menurut beberapa aturan yang dibuat, untuk menghasilkan sinyal waktu
kontinyu atau diskrit dengan bentuk lain (output, respon) sistem tersebut. Sistem sendiri ada system
input dan juga system output. Sinyal input dan output menggunakan ekspresi matematis untuk
menjelaskan hubungan antar keduanya. Jika struktur didalam sistem diabaikan, cara untuk melihat
sistem adalah dengan memberikan input lalu melihat outputnya.
Jenis-jenis system
1) Sistem Statik dan Sistem Dinamik
2) Sistem Variant dan Invariant
3) Sistem Linear dan non-Linear
Sistem waktu diskrit statis (memory less) adalah sistem yang memiliki output n yang
bergantung terhadap sample input pada waktu yang sama atau tetap. Sedangkan, sistem waktu
diskrit dinamik (memory) memiliki output yang sistem waktunya ditentukan oleh sample input
dalam interval waktu dari n-N sampai dengan N.
Sistem linear adalah sistem yang memiliki output dan sinyal output sama dengan jumlah output
sistem terhadap masing-masing sinyal masukkan individual. Sistem ini memenuhi prinsip
superposisi. Sedangkan sistem non-linear adalah sistem yang sifatnya tidak tetap, mudah berubah,
sulit dikendalikan dan diprediksi. Dalam sistem ini, isyarat input belum tentu menghasilkan isyarat
output yang sama.
Disini, kelompok kami akan membahas tentang Sistem Variant/Varying Sistem. Sistem shift
variant (berubah terhadap waktu) merupakan sistem yang memiliki hasil keluaran yang berubah
terhadap perubahan waktu.
Sistem shift invariant atau shift variant jika dan hanya jika berlaku :
T { x ( t−τ ) } = y ( t−τ ) T { x ( n−k ) }= y ( n−k )
dimana x(n) atau x(t) adalah sinyal input dan t atau k adalah setiap pergeseran waktu.
Untuk menentukan sebuah sistem invariant atau variant, bisa dilakukan sebuah test dengan cara:
1) Beri masukkan terhadap x(y) / x(n) tertentu terhadap sistem yang akan diuji sehingga
menghasilkan output y(t) / y(n) .
2) Selanjutnya beri masukkan x(t) / x(n) dengan delay (penundaan waktu) k, lalu hitung
kembali outputnya.
3) Apabila y(n,k) = y(n-k) untuk seluruh harga k yang mungkin, maka sistem tersebut adalah
sistem time invariant. Jika outputnya memiliki satu nilai k maka sistem tersebut adalah
sistem time variant.
Sifat-sifat system linier time varying
R ( . )=[ A ( . ) , B ( . ) , C ( . ) , D ( . ) ]
stands for
ẋ= A ( t ) x (t)+ B(t )μ(t )
y=C ( t ) x (t)+ D(t) μ(t)
for x ( t ) ∈ Rn; μ ( t ) ∈ R n ; y (t)∈ R n
i j
Fungsi Φ disebut state-transition matrix, karena Φ seperti matriks eksponensial dari time-
invariant case, yang mengontrol perubahan state dalam persamaan state. Faktanya, ∅ tidak dapat
didefinisikan secara umum, karena sebenarnya akan menjadi fungsi yang berbeda untuk setiap
system. Dalam time-variant system, solusi umum diperoleh ketika keadaan matriks transisi
ditentukan. Oleh karena itu, hal yang paling penting dilakukan adalah menentukan matriks tersebut.
d
1) Φ ( t , t o )= A ( t ) Φ ( t , t o )
dt
2) Φ ( t 2 ,t 1 ) Φ ( t 1 , t 0 ) =Φ ( t 2 ,t 0 )
3) Φ−1 ( t , τ )=Φ ( τ ,t )
4) Φ ( t ,t )=I
Pembuktian:
d d
1) Φ ( t , τ ) = P ( t ) P(τ)−1= Ṗ ( t ) P ( τ )= A ( t ) P ( t ) P ( τ )= A ( t ) Φ ( t , τ )
dt dt
2) Φ ( t 2 ,t 1 )=Φ ( t 1 , t 0 ) Φ ( t 2 ,t 0 ) .
3) Φ−1 ( t , τ )=Φ ( τ ,t ) ,
4) Φ ( t ,t )=P ( t ) P−1 ( t ) =I
A (t −t )
Di LTI system, kita bisa mendefinisikan Φ ( t ,t 0 ) =e . Matriks eksponensial tidak berlaku
0
dx ( t )
Jika system tidak memiliki masukan, maka persamaannya adalah: =A ( t ) x (t). Hal pertama
dt
yang akan kita lakukan pada kasus ini adalah menemukan matriks Fundamental.
Fundamental Matrix
Pada LTV persamaan diferensial xadalah vector n x 1 dan A adalah matriks n x n. Solusi dari
persamaan ini membentuk ruang vector berdimensi-n dalam interval T =( a , b ) . Solusi n-bebas linier
{x 1 , x 2 , … , x n } untuk persamaan tersebut disebut solusi set fundamental.
Matriks Fundamental dibentuk dengan cara membuat matriks dari vector fundamental-n.
Fundamental matriks dituliskan dalam bentuk X =[ x 1 , x 2 , … , x n ]. Matriks fundamental akan
d
memenuhi persamaan ( X ( t )) = A ( t ) X (t)
dt
Matriks apapun yang menyelesaikan persamaan ini dapat menjadi matriks fundamental “jika dan
hanya jika” determinan matriksnya bukan nol untuk semua t pada interval T. Determinan harus
bukan nol, karena kita akan menggunakan invers dari Matriks fundamental untuk menyelesaikan
the state-transition matrix. Kita dapat menentukan the state transition matrix menggunakan
−1
fundamental matriks, yaitu Φ ( t ,t 0 ) =X (t) X (t 0 ).
Singkatnya, P(t ) disebut matriks fundamental bila:
Ṗ ( t ) =A ( t ) P ( t ), |P ( t 0 )|≠0.
Jika P(t ) adalah matriks fundamental maka,
t
−1
−1
ż ( t )=P ( t ) B ( t ) u ( t ) → z ( t )=z ( t 0 ) +∫ P ( τ ) B ( τ ) u ( τ ) dτ .
t0
dan
t
−1
x ( t )=P ( t ) z ( t 0 ) +∫ P (t) P ( τ ) B ( τ ) u ( τ ) dτ.
t0
t
−1 −1
¿ P(t) P ( t 0) x ( t 0 )+∫ P (t)P ( τ ) B ( τ ) u ( τ ) dτ .
t0
t
¿( t , t 0 )x ( t 0 ) +∫ (t , τ) B ( τ ) u ( τ ) dτ
t0
Bagaimana jika A = 0 ?
Maka, Ṗ ( t ) =P ( t )
Pembuktian:
Ada Ṕ(t ) yang mengubah system homogeny LTV ; ẋ ( t )= A ( t ) x (t )
Kedalam system homogeny LTI yang setara; ż ( t )= Á z ( t )
Anggap ada satu kasus dimana Á=0 !
Secara umum, untuk Ṕ ( t ) nonsingular kita mempunyai
ż ( t )= Ṕ ( t )
−1
[ A ( t ) Ṕ ( t )− Ṕ˙ ( t ) ] z ( t ); Ṕ ( t ) =P ( t ) e
− Á t
,
Dimana P(t ) merupakan matriks fundamental, maka
Ṕ ( t )
−1
[ A ( t ) Ṕ ( t ) − Ṕ˙ ( t ) ] =e Á t −1
Ṕ ( t ) [ A ( t ) P ( t ) e− Á t + P ( t ) e− Á t Á− Ṗ ( t ) e− Á t ]
=e Á t P−1 ( t ) P ( t ) e− Á t Á+ e Á t P−1 ( t ) [ A ( t ) P ( t )− Ṗ ( t ) ] e− Á t ,
= Á
Sehingga, jika Á=0 , maka Ṕ ( t ) =P ( t ) .
Contoh soal:
1. Linear Time-Varying Sistem
ẋ= [ 0t 00] x
setara dengan persamaan
x 1 ( t ) =x1 ( t 0 )
{ ẋ 1=0 →
ẋ 2=tx 1 { 1
x2 =x2 ( t 0 ) + ( t 2−t 20 ) x 1 ( t 0 )
2
Matriks fundamental untuk t 0=0
1
( ) () ( )( )
x1 ( 0)
x2 ( 0) 0
x (t )
= 1 → 1 = 1 2 ,
x2 ( t ) 2
t
x 1 (0) x (t)
=0 → 1 =0
( ) () ( ) ()
x 2 (0) 1 x 2 (t) 1
Sehingga
1 0
2 [ ]
P(t) = 1 2
t 1
−1
1 0 1 0
2 [ ][ ]
= 1 2
t 1
1 2
t 1
2 0
1 0 1 0
= 1
2 [ ][ ]
t2 1
−1
2
t2 1
=¿
2. Pertimbangkan
2t
x ( t )= −1 e x (t)
[ ] 0−1
Ada dua buah vector yang memenuhi persamaan
1 t
x 1= e−t
[ ]
0
, x 2= 2
e
e−t [ ]
Maka, matrix fundamentalnya adalah?
Penyelesaian :
1
X ( t )=
[ ]
e−t e t
2
0 e−t
Dari matriks transisi keadaan dapat dihitung sebagai
∅ ( t , t 0 )=X ( t ) X−1 ( t 0 )
1 1
¿
[ ][ ]
e−t e t e−t 0 e t 0
0e
2
−t
2
0 e−t 0
1 ( (−t +3 t 0 )+e
[ ]
(t+ t 0 )
e (t 0−t ) e )
¿ 2
0 e(t 0−t )