Anda di halaman 1dari 7
IDENTIFIKASI ALKOHOL Upi Nadiya 23763, STIKR, Kehutanan Abstrak Pada praktikum kita mengidentifikasi alkohol, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon lain, Alkohol merupakan senyawa yang mempunyai rumus umum R-OH dimana R adalah gugus alkil atau alkil tersubstitusi. Gugus unit dapat merupakan rantai terbuka, rantai tertutup (siklis) dan dapat mempunyai ikatan rangkap atau mengikat gugus aromatik. Sedangkan OH adalah gugus fungsional yang menentukan sifat karakteristik dari golongan alkohol. Perbedaan gugus R ‘mempengaruii sifat-sifat, Kecepatan reaksi dan kadang-kadang jenis reaksinya, Senyawa dengan gugus OH yang langsung terikat pada gugus aromatic bukan alcohol, melainkan fenol. Golongan senyawa ini ‘mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari alcohol itu sendiri. Tujuan identifikasi alkohol adalah untuk ‘membedakan antara alkohol primer, sekunder, dan tersier. Kata kunci: Identifikasi alkohol; Sifat-sifat; Gugus fungsional; Jenis alkohol; Etil alkohol I. PENDAHULUAN Pada praktikumm kali ini kita mempelajari tentang identifikasi alcohol. Gugus hidroksil (OH), yang terdapat pada alkohol, bersifat polar dan hidrofilik tapi rantai karbonnya bersifat non-polar sehingga hidrofobik Molekulnya secara umum menjadi nonpolar dan semakin tak larut dalam air ketika rantai karbonnya menjadi semakin panjang. Sifat-sifat alcohol yaitu methanol, etanol dan propanol dapat tercampur dengan air dalam semua perbandingan. Titik didih dan titik cairnya makin besar jika bobot molekul zat makin besar. Reaksi oksidasi alcohol digunakan untuk membedakan alcohol primer, sekunder, dan tersier Karena hasilnya berlainan.(1) Alkohol dapat dikelompokkan menjadi alkohol primer, sekunder, atau tersier tergantung dari berapa banyak atom karbon lain yang berikatan dengan atom karbon yang juga mengikat gugus hidroksil. Alkohol primer ‘mempunyai rumus umum RCH:OH: alkohol sekunder rumus umumnya RR'CHOH; dan alkohol tersier rumus umumnya RR'R°COH, dimana R, R', dan R" melambangkan gugus alkil. Pada acara ini terdapat delapan percobaan yang menggunakan jenis alcohol yang berbeda-beda, Percobaan pertama hingga ke-enam berturut- turut menggunakan etanol, isopropyl alcohol, m-kresol, benzyl alcohol, resorsinol, dan B-naptol. Perlakuan pada setiap percobaan juga berbeda-beda tergantung jenis alcohol (2) I, MATERIAL DAN METODE 1. Material Material atau bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah methanol, CuSO4, NaOH, isopropyl alcohol, H2S04 60%, m-kresol, KMnO4, HCL, CHCL3, dan FeCI3 5%. 2. Alat/Instrumen Alat yang digunakan pada praktikum terdiri atas: Tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, spatula, penjepit, pipet ukur, spiritus, dan gelas beaker. 3. Prosedur Kerja Flowchart Proses Identifikasi Alkohol I. HASIL DAN PEMBAHASAN ‘Tabel Hasil Pengamatan Identifikasi Alkohol Perubahan Warna No. Acara Keterangan Sebelum Sesudah Reaksi Reaksi 1. Etanol I.Biru Bening Biru Bening Tidak ada endapan 1. Coklat Putih Keruh Tidak ada endapan 2. Isopropil I. Kuning tua Coklat Tidak menyengat Alkohol I, Bening Bening Bau menyengat a. m-Kresol Coklat Coklat Terbentuk Emulsi kehitaman 4. 1. Bening Bening Muda_ Bau menyengat Benzil IL Ungu Bening + ‘Ada endapan Alkohol Coklat 5. Resorsinol_ 1. Kuning -Kuning Pekat__ Menyengat Tl. Bening Merah Coklat_Terbentuk Lapisan 6 B—naptol 1. Coklattua+ Kuning Keruh Tidak ada endapan Orange IL. Coklat tua Coklat tua + Tidak ada emulsi +Bening Bening Pada percobaan kali ini kami praktikan mengidentifikasi alcohol dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat alcohol. Masing-masing alkohol dicampur dengan senyawa-senyawa tertentu untuk mengidentifikasi sifat- sifat alkohol itu sendiri. Pemberian zat-zat baru pada tiap-tiap alkohol memberikan reaksi yang berbeda-beda Dari percobaan yang dilakukan, dihasilkan reaksi-reaksi berupa perubahan warna, pembentukan endapan, pembentukan emulsi dan timbulnya bau pada beberapa alkohol. Alkohol merupakan senyawa yang ‘mempunyai rumus umum R-OH dimana R adalah gugus alkil atau alkil tersubstitusi. Gugus unit dapat ‘merupakan rantai terbuka, rantai tertutup (siklis) dan dapat mempunyai ikatan rangkap atau mengikat gugus aromatik. Sedangkan OH adalah gugus fungsional yang menentukan sifat karakteristik dari golongan alcohol {2} Alkohol dapat dikelompokkan menjadi alkohol primer, sekunder, atau tersier tergantung dari berapa banyak atom karbon lain yang berikatan dengan atom karbon yang juga mengikat gugus hidroksil. Alkohol primer ‘mempunyai rumus umum RCH;OH: alkohol sekunder rumus umumnya RR'CHOH; dan alkohol tersier rumus umumnya RR'R'COH, dimana R, R', dan R” melambangkan gugus alkil. Pada acara ini terdapat delapan percobaan yang menggunakan jenis alcohol yang berbeda-beda. Percobaan pertama hingga ke-enam berturut- turut menggunakan etanol, isopropyl alcohol, m-kresol, benzyl alcohol, resorsinol, dan B-naptol. Perlakuan pada setiap percobaan juga berbeda-beda tergantung jenis alcohol.[2] Percobaan pertama menggunakan Etil alcohol (etanol) yang merupakan salah satu alcohol primer. Etanol berupa cairan tak berwarna, jemnih, mudah menguap, berbau khas, dan panas. Mudah terbakar dengan ‘memberikan nyala biru yang tidak berasap. Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P. Pada tabung pertama etanol ditambahkan dengan CuSO«.3] Dapat dilihat pada uji coba ke-1 tidak terjadi perubahan sama sekali, bahkan pada saat proses pembakaran larutannya semakin menguap dan hampir habis. Berarti pada uji coba ke-1 pada tabung reaksi pertama ini gagal, Disebabkan tidak adanya endapan larutan sehingga warna tidak dapat berubah menjadi bening/keruh. Ditabung ke-2, etanol direaksikan dengan iodium yang berwarna coklat, lalu ditambahkan NaOH hingga warna coklat hilang. Dari percobaaan ini tidak didapatkan endapan.(3] Percobaan ke-2 menggunakan isopropil alcohol. Isopropil alkohol adalah senyawa kimia dengan rumus molekul CsHsO atau CsH;OH, Senyawa ini merupakan senyawa tak berwarna, mudah terbakar dengan bau ‘menyengat. Senyawa ini merupakan alkohol sekunder yang paling sederhana, dimana atom karbon yang ‘mengikat gugus alkohol juga mengikat 2 atom karbon lain (CHs)xCHOH. Merupakan isomer struktur dari 1~ propanol. Pada tabung pertama, 3 tetes isopropyl alcohol direaksikan dengan 1 ml iodium kemudian ditambahkan NaOH hingga membentuk warna coklat, Hasil dari reaksi ini berupa perubahan warna dari kuning tua menjadi ‘oklat dan tidak ditemukan bau yang menyengat. Ditabung kedua, isopropyl alcohol direaksikan dengan asam asetat 1 ml dan 5 tetes HsSOs 60%. Hasilnya tidak terjadi perubahan warna dan juga tidak terdapat endapan maupun bau menyengat.[4] Percobaan ke-3 yaitu menggunakan m-kresol atau meta-kresol atau 3-metilphenol adalah senyawa organik dengan rumus CHsCsH,(OH). Merupakan derivative dari phenol dan isomer dari p-kresol dan o-kresol, m- resol direaksikan dengan 2 tetes FeCl; 5% dan hasilnya adalah terbentuk emulsi. Hal ini disebabkan polaritas dari kedua zat berbeda sehingga tidak dapat bergabung.{5] Percobaan ke-4 menggunakan benzil alkohol yaitu Benzil alkohol termasuk dalam golongan alkohol primer dan oksidasi alkohol primer menggunakan zat pengoksidasi HsCrO. menghasilkan benzaldehida dan asam benzoate. Tabung yang pertama 1 tetes benzil alkohol direaksikan dengan 2 ml HNOs. Maka terbentuk emulsi berwama kuning dengan bau yang kuat. Sedangkan pada tabung kedua 2 ml KmnOs dididihkan kemudian ditambahkan 1 ml benzil alkohol dan | ml HCI atau asam clorida. Hasil dari percobaan ini adalah pada tabung pertama terjadi perubahan warna dari bening menjadi bening muda dan bau menyengat. Dan pada tabung kedua terjadi perubahan warna dari ungu menjadi bening + coklat dan terdapat endapan. (5) Percobaan ke-5 menggunakan resorsinol. Pada tabung pertama, diisi dengan | sendok ptalat anhidrida, 2 sendok resorsinol dan 1 ml asam sulfat pekat. Campuran tersebut dipanaskan, Hasil dari percobaan ini berupa perubahan warna dari kuning menjadi kuning pekat (mendekati coklat) dengan bau yang menyengat. Pada tabung kedua,2 sendok resorsinol ditambahkan dengan | ml NaOH dan I ml CHCl hingga teerbentuk warna merah, Pada saat percobaan dilakukan hasilnya berupa perubahan warna dari bening menjadi merah kecoklatan dan terbentuk lapisan.[5] Percobaan ke-6 yaitu B — naptol. § — naptol merupakan suatu bentuk isomer naptol dengan rumus kimia CioHOH. Senyawa ini berbentuk kristal putih dan digunakan dalam pembuatan antioksidan, pigmen, dan pewarna, Pada tabung reaksi pertama, 1 ml B — naptol ditambahkan dengan 8 tetes larutan FeCl; 5%. Perubahan warna yang terjadi yaitu warna coklat tua + orange menjadi kuning keruh dan tidak terbentuk endapan maka a-naptol. Pada tabung reaksi yang kedua, 0,5 ml — naptol ditambahkan dengan NaOH dan CHCH. Maka akan terbentuk warna biru, Tetapi ketika percobaan dilakukan, warna yang didapatkan adalah warna bening keruh dan terbentuk emulsi, Berarti bukan B - naptol melainkan @-naptol [6] IV. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat diambil praktikan setelah melakukan kegiatan praktikum Identifikasi Alkohol antara lain : (1) Cara mengidentifikasikan suatu alcohol salah satunya adalah dengan cara oksidasi. (2) Alcohol primer teroksidasi menjadi alkana, alcohol sekunder teroksidasi menjadi keton, Alcohol tersier tidak dapat teroksidasi karena mengikat atom H. (3) Emulsi da itom C pada gugus fungsional tidak at terbentuk jika senyawa nonpolar dan polar bercampur. Senyawa polar mudah larut dalam air sedangkan senyawa nonpolar tidak. (4) Dalam sebuah reaksi ada beberapa zat yang bersifat katalis. Beberapa katalis dapat mempengaruhi reaksi. Contohnya katalis yang bersifat oksidator. (5) Pada percobaan etanol pada tabung pertama tidak terjadi perubahan warna dari biru bening menjadi biru kerub/bening, dan pada tabung kedua perubahan warna dari coklat menjadi putih keruh, percobaan isopropyl alcohol pada tabung pertama terjadi perubahan wara kuning tua menjadi coklat, pada tabung kedua tidak terjadi perubahan warna. percobaan m- kresol terjadi perubahan warna coklat menjadi coklat kehitaman, percobaan benzyl alcohol terjadi perubahan warna bening menjadi bening muda, dan ungu menjadi bening + coklat, percobaan f — naptol yang pertama terjadi perubahan warna coklat tua + orange menjadi kuning keruh serta percobaan B ~ naptol yang kedua tidak terjadi perubahan warna coklat tua + bening menjadi coklat tua + bening.{7] REFERENSi [1]. Anagustiwi, Dewi, 2013. “dentifikast Senyawa Alkohol dan Fenol”. Sumber hup/widewidewi,blogspot.com. Diakses pada tanggal 22 Desember 2022, pukul 01.45 WIB. [2]. Matsjeh, Sabirin, 1992. Kimia Organik Dasar I. Yogyakarta: UGM-Press, [3]. Fernandez,Jack E.1958. ORGANIC CHEMISTRY AN INTRODUCTION. London : Prentice Hall.Inc [4], Fessenden. 1991 Kimia Organik jakarta : Erlangga [5]. Ralph, J. 1997.°Dasar-Dasar Kimia Organik Jakarta: Bina Aksara Putra {6}. Kenneth A. Connors Chemical Kinetics, the study of reaction rates in solution, 1990, VCH Publishers ISBN 0471720208 (7). White 9 ISBN 0-03-07: K.W., Galley KD. and Davis RE. General C1 6 istry (4th edition, Saunders 1992), him.638- Yogyakarta, 24 Desember 2022 Mengetahui, Co. Ass Praktikan (Salsa Bila Destina Putri) (Upi Nadiya)

Anda mungkin juga menyukai