Anda di halaman 1dari 6
PEMBUATAN LARUTAN Upi Nadiya 23763, STIKR, Kehutanan Abstrak Pada praktikum ini. Kita belajar menentukan normalitas larutan NaOH dengan larutan standar asam oksalat (C2H204.2H20). Asam oksalat adalah zat padat, halus, putih larut baik dalam air. Tujuannya adalah membuat larutan asam oksalat standar untuk menstandarisasikan larutan NaOH. NaOH perlu di standardisasi karena NaOH merupakan larutan baku sekunder yang cenderung tidak stabil dan dapat berubah Konsentrasinya jika disimpan dalam waktu lama. Standarisasi larutan dilakukan untuk mengetahui konsentrasi larutan secara akurat, Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titran. Metode yang digunakan pada praktikum ini yaitu, standarisasi larutan NaOH dan penentuan kadar asam cuka. Pada standarisasi ini NaOH digunakan sebagai titran sementara asam oksalatnya sebagai titrat arena mengingat indicator yang digunakan adalah fenolflatein sehingga ketika PP ditambahkan pada asam oksalat akan ‘menunjukkan warna bening. Ketika pada titik ekivalen, akan terjadi perubahan dari bening menuju pink/merah muda, [1] Kata kunci: Konsentrasi; NaOH; standarisasis titrasi; normalitas 1. PENDAHULUAN Pada praktikumm kali ini kita mempelajari mengenai pembuatan larutan yang dilakukan dalam laboratorium. Hal yang dilakukan adalah pembuatan larutan, Hal ini dilakukan untuk menentukan suatu konsentrasi pada larutan yang akan digunakan pada praktikum kali ini. Larvtan sendiri memiliki dua zat yaitu zat yang dilarutkan (solute) dan zat pelarut (solvent), Selain itu larutan juga memiliki konsentrasi larutan. Konsentrasi merupakan menggambarkan banyak sedikitnya suatu zat dalam suatu larutan yang mengandung sebagian besar zat solute maka dapat dikatakan bahwa larutan tersebut memiliki konsentrasi yang tinggi atau pekat, Sedangkan larutan yang tidak terlalu banyak mengandung zat solute maka memiliki konsentrasi yang rendah atau encer. Konsentrasi larutan dinyatakan dalam molaritas (M), molalitas (m), normalitas (N), persen ‘massa (%m/m), persen volume (%v/v), dan sebagainya. [1] ‘Tujuan praktikum ini adalah agar kita mengetahui cara pembuatan larutan, dan dapat mengetahui nama ‘masing-masing laerutan yang diuji. Misalnya, NaOH, agar kita dapat membedakan mana zat pelarut (solvent) dan zat yang terlarut (solute). Pada praktikum ini juga kita dapat mengetahui hasil perubahan daripada larutan yang diuji, hingga akhirnya kita mengetahui nilai konsentrasi yang dicari. Baik hasil akhirnya dapat berupa asam ataupun basa kuat, [1] Il, MATERIAL DAN METODE, 1. Material Material atau bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Aquades, NaOH, dan Asam Oksalat. 2. Alat/Instrumen lat yang digunakan pada praktikum terdiri atas: buret, pipet tetes, spatula, erlenmeyer, gelas beker, corong, dan labu ukur. Lalu pena dan note untuk mencatat hasil reaksi, sarung tangan latex untuk mencegah terkontaminainya larutan pada kulit, 3. Prosedur Kerja Flowchart Proses Pembuatan Larutan Snr Flowchart Proses Standarisasi Larutan I. _HASIL DAN PEMBAHASAN en ‘Pembuatan larutan 100 mL NaOH 0,1 M ‘Tabel 1. Cara Kerja Hasil Larutan ra ker; Dengan menyiapkan alat dan Diketahui: bahan, persiapan menghitung massa NaOH lalu timbang. NaOH 0,1M = Massa/Mr.1000/v )48/40.1000/100 Jika sudah sesuai perhitungan/mendekati, pindahkan NaOH ke dalam gelas kimia. Kemudian tambahkan 50 ml. aquades dan aduk hingga larut. Pada percobaan ini nilai konsentrasi Setelah itu pindahkan larutan nya melebihi batas ketentuan, yakni farutan ke dalam labu ukur tidak boleh lebih dari 0,4 g, sehingga 100 ml. Tambahkan aquades warna yang dihasilkan jauh lebih Kembali hingga tanda batas 0, _pekat (mengarah ke ungu) seharusnya {alu tutup labu ukur dan merah muda, homogenkan. 2 Pembuatan larutan 100 mL NaOH 5% Dengan menyiapkan alat dan | Diketahui: bahan, persiapan menghitung massa NaOH lalu timbang. | NaQH 5% Jika sudah sesuai perhitungan/mendekati, 56 = g/100 ml. 100% pindahkan NaOH ke dalam 5% gelas kimia. Kemudian = 0,48 dibulatkan 0,4 g tambahkan 50 ml. aquades dan aduk hingga larut. Pada percobaan kedua nilai Setelah itu pindahkan larutan konsentrasinya mendekati ketentuan larutan ke dalam labu ukur —_nilai yakni 0.5 g. Sehingga tejadi 100 ml, Tambahkan aquades perubahan suhu menjadi panas, sebab kembali hingga tanda batas 0, | terjadinya reaksi larutan. alu tutup labu ukur dan homogenkan, 3 Pembuatan larutan 100 ml NaOH 1000 ppm Dengan menyiapkan alat dan Diketahuis bahan, persiapan menghitung ‘massa NaOH lalu timbang. NaOH 1000 ppm Jika sudah sesuai perhitungan/mendekati, 1 ppm = 1 mg/1000 mi pindahkan NaOH ke dalam gelas kimia. Kemudian tambahkan 50 ml. aquades dan aduk hingga larut. Setelah itu pindahkan larutan Jarutan ke dalam labu ukur 100 ml. Tambahkan aquades ‘Kembali hingga tanda batas 0, {alu tutup tabu ukur dan ‘homogenkan 4 Standarisasi larutan NaOH 0,1 M Langkah pertama dengan | Diketahui: ‘menimbang teliti kurang lebih 0,5 g Asam Oksalat NaOH 0,1 M (C2H204.2H20) = 126. Lalu 48/100 ml. 100% ‘masukkan ke dalam NaOH = 0.49.2/0,126.84.8 = 0.09 Erlenmeyer 250 ml. Tambahkan aquades 25 ml, | N= Molaritas x Valensi dan goyangkan hinga larut. 009 x 1 Lalu tambahkan 2-3 tetes 0.09N # 01M indicator PP, dilanjutkan dengan titrasi NaOH yang —_| Pada pereobaan ini menunjukkanjika akan distandarisasi sampai __nilai molaritas tidak beruba sementara ‘warna merah muda. nilai normalitas sangat tergantung. Kemudian catat volume pada reaksi. titrasinya. Pada praktikum kali ini kita melakukan standariasi pada larutan NaOH caranya adalah sebagai berikut: pertama, menyiapkan alat titrasi dalam keadaan bersih dan kering, kedua, mengambil 15 ml larutan baku HzC.04 0,1 N dengan pipet ukur kemudian measukannya ke dalam Erlenmeyer (titran), ketiga, menambahkan 3 tetes indicator p.p lalu menitrasi larutan NaOH 0,1 N dengan larutan baku H:C.0s 0,1 N sampai ttik akhir titrasi tercapai melakukan percobaan sebanyak 3 kali, lalu melakukan perhitungan kadar NaOH 0,1 N sesuai hasil standarisasi. (1] Berdasarkan tabel 1. Sstandarisasi larutan NaOH diatas maka dapat di simpulkan bahwa standarisasi Tarutan adalah proses saat konsentrasi larutan standar sekunder ditentukan dengan tepat dengan cara mentitrasi dengan larutan standar primer. Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan konsentasi suatu larutan ‘menggunakan larutan lain dengan sifat yang berkebalikan dan konsentrasi yang telah diketahui. Indikator dalam asam basah tidak berwarna, tetapi dalam basah berubah warna jadi pink. IV. KESIMPULAN Dari praktikum acara ketiga ini bisa kita simpulkan bahan dan alat yang diperlukan untuk standarisasi larutan 0,1 N NaOH dan penggunaannya dalam peneentuan standatisasi adalah larutan NaOH (Hidroksida), Tarutan HsC:Os (Asam Oksalat), indikator pp, lalu alat yang digunakan adalah erlenmeyer, corong, gelas beker, pipet tetes, pipet ukur, satu set buret dan penyangganya. Pada paktikum kali ini setiap percobaan kita melakukannya sebanyak 3 kali, untuk hasilnya setiap erlenmeyer yang sudah berisi larutan tidak selalu asama Perlu diingat jika ada bahan pelarut dan terlarut yang saling membantu dalam proses pelarutan zat kimia. Sehinga hasil normalitas dam molaritasnya pun tidak selalu sama, yang pasti nilai molaritas tidak bisa berubah. [1] REFERENSI [1]. Lee Phelps. A.J dan C., (2013), The Power Of Practice: What Students Learn From How We Teach, Journal of Chemical Education, Vol 80(7), 829 — 832 Yogyakarta, 2 Desember 2022 Mengetahui, Co. Ass Praktikan (Sebastianus Charmie Wadjong) (Upi Nadiya) LAMPIRAN KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai