KEMENTERIAN AGAMA
Pas Foto
2x3
Nama : ……………………………………………………
NIS : ……………………………………………………
Kelas : ……………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………
Perhatian!
Bismillahirrohmaanirroohiim
Dengan menegakkan kalimat illahi, maka pendidikan yang bernuansa Islami harus
dikelola dengan baik yang berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah Shohihah. Oleh karena itu,
MTs Ma’arif Wates membuat BUKU TATA TERTIB SISWA sebagai acuan untuk
mengkondisikan siswa agar tidak terjadi penyimpangan, sehingga pelaksanaan pendidikan
tidak mengalami gangguan, dan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa bisa segera diatasi.
“Dari Abu Sa’id Al-Kudri ra, beliau bersabda, “Barang siapa diantara kalian melihat suatu
kemungkaran, hendaklah dia mengubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan
hatinya dan dengan demikian itulah bentuk iman yang paling lemah” (HR. Muslim).
Semoga BUKU TATA TERTIB SISWA ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
terutama seluruh siswa-siswi MTs Ma’arif Wates.
Wates, …………………….2022
B. MISI
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman syariat islam,
2. Mendorong guru dan pegawai untuk bekerja secara efektif dan efisien
dilandasi dengan akhlak mulia,
3. Menyelenggarakan proses KBM secara efektif,
4. Menumbuhkan semangat berprestasi dalam bekerja dan belajar,
5. Menyelenggarakan bimbingan dan pengembangan bakat dan minat siswa
melalui kegiatan ekstrakurikuler,
6. Menyelenggarakan program keterampilan sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi,
7. Menyelenggarakan pembiasaan yang uswatun khasanah,
8. Menjadikan Madrasah dan lingkungan yang islami, aman, tertib, indah,
bersih,
9. Mewujudkan lingkungan madrasah yang indah, bersih, sehat, aman, dan
nyaman.
II. LARANGAN
1. Meninggalkan Madrasah sebelum berakhirnya jam pembelajaran.
2. Berkeliaran atau berada di luar tempat pembelajaran pada saat jam pembelajaran.
3. Makan dan minum di kelas, laboratorium, atau perpustakaan sewaktu kegiatan
pembelajaran kecuali dalam keadaan yang ditentukan kebolehannya.
4. Berada di dalam kelas pada saat berlangsungnya shalat berjamaah.
5. Berperilaku atau berbicara keras yang dapat mengganggu pembelajaran.
6. Menggunakan telepon genggam dan atau alat elektronik lainnya pada saat
pembelajaran kecuali dalam keadaan yang ditentukan kebolehannya.
7. Memarkir sepeda di luar pagar Madrasah.
8. Membawa kendaraan bermotor ke Madrasah.
9. Membawa uang saku secara berlebihan.
10. Merokok/ membawa rokok di kelas, lingkungan Madrasah dan dalam kegiatan
yang berkaitan dengan Madrasah.
11. Membawa/mengkonsumsi/mengedarkan narkoba ataupun minuman keras.
12. Membuang sampah tidak pada tempatnya.
13. Berjudi atau perbuatan yang dapat dikategorikan perjudian.
14. Mengambil barang milik Madrasah atau milik orang lain tanpa ijin pemilik.
15. Melakukan pemerasan atau sejenisnya yang dapat diindikasikan premanisme.
16. Membawa bacaan, gambar, sketsa, audio dan atau video yang mengandung unsur
pornografi.
17. Melakukan pelecehan/penghinaan kehormatan guru, karyawan, siswa ataupun
warga Madrasah.
18. Mengenakan pakaian yang mengundang kecemburuan sosial.
19. Berpacaran di lingkungan Madrasah baik dalam jam pembelajaran maupun di luar
jam pembelajaran.
20. Melakukan pelecehan seksual.
21. Menikah atau hamil selama masih menjadi siswa Madrasah.
22. Berkelahi dan atau melakukan tindakan kriminal.
23. Siswa laki-laki dilarang memakai kalung, gelang, anting dan atau perhiasan yang
lazim digunakan oleh perempuan.
24. Siswa perempuan dilarang memakai perhiasan yang berlebihan.
25. Membuat coretan atau melakukan perbuatan yang dapat mengotori sarana dan
prasarana Madrasah.
26. Bertato, berkuku panjang, mengecat rambut, berdandan dan atau berhias secara
berlebihan.
27. Memalsukan dokumen administrasi Madrasah.
Wates, …………………….2022
Adapun tindakan atas pelanggaran yang telah dilakukan siswa adalah sebagai berikut:
1. Peringatan lisan dalam setiap melakukan pelanggaran dan sekaligus diberi nilai
peringatan pada buku saku kartu pelanggaran, membaca dan menulis Asmaul Husna,
dan sanksi lain sesuai kondisi.
2. Peringatan tertulis bila sampai nilai angka pelanggaran jumlahnya 20, siswa membuat
pernyataan pertama diketahui orang tua/wali, serta membaca dan menulis Asmaul
Husna, dan sanksi lain sesuai kondisi.
3. Jika angka pelanggaran mencapai 50, orang tua/wali mendapat surat panggilan dan
siswa membuat surat penyataan kedua diketahui orang tua/wali. Serta membaca dan
menulis Asmaul Husna, dan sanksi lain sesuai kondisi.
4. Jika mencapai angka 100, orang tua/wali mendapat surat panggilan dan siswa membuat
surat penyataan pertama diketahui orang tua/wali. Serta hafalan Asmaul Husna, dan
sanksi lain sesuai kondisi.
5. Jika mendapat angka 125, orang tua/ wali mendapat surat panggilan dan siswa membuat
surat penyataan kedua diketahui orang tua/wali. Serta Hafalan Asmaul Husna, dan
sanksi lain sesuai kondisi.
6. Jika mendapat angka 150, orang tua/ wali mendapat surat panggilan dan siswa membuat
surat penyataan ketiga diketahui orang tua/wali. Serta Hafalan Asmaul Husna, dan
sanksi lain sesuai kondisi.
7. Jika mencapai 175, orang tua/wali mendapat surat panggilan dan siswa dikembalikan
kepada orang tua/wali.
KETERANGAN
1. Yang dimaksud pejabat ialah pihak yang diberi wewenang untuk melakukan
penindakan terhadap pelanggaran, yakni semua guru dan karyawan.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam buku ini akan ditentukan kemudia oleh sekolah.
3. Kartu pelanggaran siswa ini diperlukan sebagai salah satu pertimbangan untuk
menentukan nilai budi pekerti (yang merupakan satu komponen untuk menentukan
kenaikan maupun kelulusan siswa/siswi).
4. Kriteria panggilan budi pekerti didasarkan kepada jumlah skor pelanggaran siswa
dengan kodefikasi sebagai berikut:
Ditetapkan
Di : Wates
Pada tanggal :