Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PERTEMUAN KOORDINASI DAN MONITORING PJB OLEH POKJANAL


TINGKAT KECAMATAN

I. PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia. Sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung
meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya
dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan semakin lancarnya
hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus dengue dan nyamuk
penularnya di berbagai wilayah Indonesia. Penyakit ini merupakan salah satu
penyakit menular berbahaya yang penularannya melalui gigitan nyamuk aedes
aegypty. Nyamuk Aedes Aegypty banyak berkembang biak di tempat – tempat yg
tergenang air sehingga penyakit DBD banyak terdapat di musim penghujan dan
daerahdaerah perkotaan dan pemukiman kumuh. Biasanya penyakit ini
menyerang pada pagi hari dan sore hari. Prevalensi penyakit DBD lebih banyak
terjadi pada anak usia sekolah, dan penyakit ini termasuk penyakit menular
melalui gigitan nyamuk dari penderita kepada orang yg sakit.

II. LATAR BELAKANG


Pada tahun 2017 kasus DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Bangsongan
berjumlah 12 Kasus. Kemudian untuk kasus DBD meninggal tidak ditemukan di
wilayah kerja Puskesmas Bangsongan. Karena setiap tahun pasti terdapat kasus
DBD, maka penanggulangan dan pencegahan harus selalu dilakukan setiap
tahun. Salah satu cara untuk mencegah kejadian DBD adalah dengan melakukan
Pemeriksaan Jentik Berkala ke Desa oleh Kader atau petugas. Kemudian
dibutuhkan adanya koordinasi dan monitoring oleh tingkat yang lebih tinggi.
Dengan demikian dibutuhkan kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Monitoring
PJB oleh Pokjanal Tingkat Kecamatan. Sehingga untuk kelancaran kegaiatan,
maka dibutuhkan kerangka acuan kegiatan.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Menurunkan Prevalensi penyakit DBD di Wilayah Puskesmas Bangsongan.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan Angka Bebas Jentik.
2. Mencegah terjadinya penularan Kasus DBD.
3. Menentukan jenis tindakan pencegahan fokus yang akan dilakukan.
4. Melakukan Koordinasi dan Monitoring PJB oleh Pokjanal Tingkat
Kecamatan serta menentukan tindak lanjut permasalahan DBD.

IV. TATA NILAI

KEJUJURAN : Dalam pelaksanaan Pertemuan Koordinasi dan


Monitoring PJB oleh Pokjanal Tingkat Kecamatan
selalu menjaga kejujuran dalam pelaksanaannya
dan sesuai dengan jadwal yang direncanakan.

PROFESIONALISM : Dalam pelaksanaan Pertemuan Koordinasi dan


E Monitoring PJB oleh Pokjanal Tingkat Kecamatan
selalu berpegangan pada buku pedoman
pelaksanaan tanpa mengesampingkan norma ,
nilai dan budaya setempat.

KETERBUKAAN : Dalam pelaksanaan Pertemuan Koordinasi dan


Monitoring PJB oleh Pokjanal Tingkat Kecamatan
selalu terbuka dalam menanggapi permasalahan
oleh peserta atau petugas yang terlibat serta
dalam memberikan pelayanan sehingga dapat
dicapai kepuasan pada semua pihak yang
dilibatkan.

RAMAH DAN : Dalam pelaksanaan Pertemuan Koordinasi dan


SANTUN Monitoring PJB oleh Pokjanal Tingkat Kecamatan
tidak lupa berpegang pada nilai sopan dan
santun.

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Pokok:
Pertemuan Koordinasi dan Monitoring PJB oleh Pokjanal Tingkat
Kecamatan
Rincian Kegiatan :

N Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


o
1 Pemberian Obat 1. Koordinator UKM Menyampaikan rencana
Albendazole
kegiatan kepada kepala puskesmas
2. Koordinator UKM komunikasi dengan
pemegang program
3. Pemegang program komunikasi lintas
program
4. Pemegang program menyiapkan surat
pemberitahuan kepada desa dan undangan
peserta ber koordinasi dengan KTU
5. Pemegang program komunikasi dengan
pelakana untuk persiapan kegiatan
6. Pelaksana Mempersiapkan sarpras
pelaksanan form laporan hasil, senter, ATK
dan Snack dan konsumsi , daftar hadir ,
notulen dan sarpras presentasi.
7. Pelaksana Pertemuan Koordinasi dan
Monitoring PJB oleh Pokjanal Tingkat
Kecamatan.
8. Pemegang program melaporkan hasil
kegiatan Kepada Koordinator UKM
9. Koordinator UKM mengadakan evaluasi
hasil kegiatan

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Melaksanakan kegiatan dengan :
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Materi yang disampaikan :
1. Orientasi DBD dan Kegiatan pencegahan DBD.
2. Tren kasus DBD.
3. Prevalensi kasus DBD dan PE DBD yang dilakukan.

VII. SASARAN
Sasaran dari kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Monitoring PJB oleh
Pokjanal Tingkat Kecamatan adalah kader , dan kepala sekolah SD/TK di
wilayah kerja Puskesmas Bangsongan.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Hari / tanggal :
Tempat :
Jumlah sasaran :
Waktu :

IX. PELAKSANA KEGIATAN


- Kepala Puskesmas
- Kesehatan Lingkungan
- Petugas Sarpras

X. PERAN SERTA LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


Peran Lintas Program :
 Petugas BOK : Mempersiapkan sarana dan prasarana
Pertemuan Koordinasi dan Monitoring PJB
oleh Pokjanal Tingkat Kecamatan
 Bidan Desa : Membantu mengkoordinasikan kegiatan
dengan sasaran Pertemuan Koordinasi dan
Monitoring PJB oleh Pokjanal Tingkat
Kecamatan
Peran Lintas Sektor

 Camat : Memfasilitasi pertugas terkait perijinan


melakukan kegitan Pertemuan Koordinasi
dan Monitoring PJB oleh Pokjanal Tingkat
Kecamatan

XI MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Monitoring di lakukan pada waktu kegiatan berlangsung adapun hal yang di
lakukan monitoring adalah :
1. Waktu
2. Sasaran
3. Tempat
4. Pelaksana
Evaluasi kegiatan di lakukan setiap bulan oleh Penanggung jawab UKM

XI. PENCATATAN , PELAPORAN HASIL KEGIATAN


Pencatatan dilakukan untuk semua kegiatam mulai perencanaan
sampai monitoring dan evaluasi kegiatan .
Pelaporan hasil kegiatan di sampaikan kepada Pemegang program dan
penangung jawab UKM selanjutnya laporan setiap bulan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten

XII. SUMBER DANA


Kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Monitoring PJB oleh Pokjanal Tingkat
Kecamatan ini didanai oleh BOK tahun anggaran 2018

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Bangsongan Pemegang Program DBD

Drg.R.Tariq F.C. Kusuma Budi Keswinarto


NIP.19790816 200501 1 016 NIP.19810313 200312 1 002

Anda mungkin juga menyukai