Anda di halaman 1dari 32

NAMA: RIYAN MAULANA

KELAS: SI22A

Pengertian Algoritma Apriori


Algoritma Apriori adalah algoritma yang digunakan untuk menghitung aturan asosiasi antar objek. A
turan asosiasi menjelaskan bagaimana dua atau lebih objek terkait satu sama lain.
Dengan kata lain, algoritma apriori adalah algoritma berbasis aturan asosiasi yang menganalisis apak
ah orang yang membeli produk A juga membeli produk B.
Algoritma ini dikemukakan oleh ilmuwan R. Agrawal dan Srikant pada tahun 1994. Algoritma ini keba
nyakan digunakan untuk analisis keranjang belanja dan membantu menemukan produk yang dapat d
ibeli bersama. 
Pada data mining, algoritma Apriori banyak digunakan untuk menemukan data yang paling sering m
uncul dalam sebuah database. Item data transaksi pada database membentuk itemset. 
Itemset yang paling sering muncul dipilih oleh algoritma Apriori agar dapat digunakan untuk menent
ukan aturan asosiasi yang menyoroti tren umum dalam database.

Cara Kerja Algoritma Apriori


Untuk menentukan itemset yang paling sering muncul, algoritma Apriori menggunakan pendekatan
"bottom-up". 
Pendekatan ini menggunakan Breadth-first search dan struktur data Hash tree untuk menghitung k
andidat itemset secara efisien. 

Pendekatan bottom up dimulai dari setiap item dalam daftar itemset. Kemudian, kandidat dibentuk
dengan self-join (penggabungan). Setiap iterasi, kita memperluas panjang itemset satu item yang me
mbentuk subhimpunan. 
Setelah itu dilakukan proses pengujian terhadap subhimpunan. Apabila ditemukan itemset yang beri
si subhimpunan yang jarang, maka dilakukan pruning (pemangkasan). Proses dilakukan secara berula
ng-ulang sampai tidak ada lagi itemset yang berhasil diturunkan dari data.
Langkah-langkah Algoritma Apriori

Berikut ini adalah langkah-langkah dari algoritma Apriori:

1. Hitung support dari itemset (dengan ukuran k = 1) dalam database. Proses ini
akan menghasilkan himpunan kandidat.
2. Pangkas (pruning) kumpulan kandidat dengan cara menghilangkan item yang
memiliki support lebih kecil dari ambang batas (threshold) yang diberikan.
3. Gabungkan itemset yang paling sering muncul untuk membentuk himpunan b
erukuran k + 1, dan ulangi himpunan di atas sampai tidak ada lagi itemset yan
g dapat dibentuk.

Kelebihan Algoritma Apriori

Adapun kelebihan dari algoritma Apriori adalah sebagai berikut:

 Sederhana dan mudah dipahami di antara algoritma asosiasi


 Aturan yang dihasilkan intuitif dan mudah dikomunikasikan ke pengguna awam
 Tidak memerlukan data berlabel karena merupakan algoritma unsupervised
 Algoritmanya lengkap, sehingga dapat menemukan semua aturan dengan support dan
confidence yang ditentukan

Kekurangan Algoritma Apriori

Kelemahan dari algoritma apriori di antaranya:

 Membutuhkan banyak perhitungan jika itemset sangat besar dan nilai support minim
al dipertahankan seminimal mungkin.
 Perlu melakukan pemindaian penuh seluruh database. Hal ini membuat proses pada
algoritma Apriori berjalan sangat lama dan lambat serta menghabiskan banyak sumb
er daya.
 Karena perlu melakukan pemindaian penuh, kompleksitas waktu dan ruang dari algo
ritma apriori adalah O(2D), yang berarti sangat tinggi. Simbol D mewakili lebar horizo
ntal yang ada dalam database.
Pengertian Algoritma Brute force

Algoritma Brute force adalah sebuah pendekatan yang mudah untuk memecahkan suatu masalah, bia
sanya didasarkan langsung pada pernyataan masalah dan definisi konsep yang dilibatkan. Algoritma 
ini memecahkan masalah dengan sangat sederhana, langsung, dan dengan cara yang cukup jelas.
Brute force adalah sebuah pendekatan yang sangat jelas(straightforward) untuk memecahkan suatu pe
rsoalan, biasanya didasarkan dalam problem statement dan definisi konsep yang dilibatkan, algoritma
brute force memecahkan masalah dengan sangat sederhana , langsung dan dengan cara yang jelas, alg
oritma brute force adalah algoritma yang memecahkan masalah dengan sangat sederhana , langsung d
an dengan cara yang jelas, algoritma brute force adalah algoritma yang memecahkan masalah dengan
sangat sederhana, langsung, dan dengan cara yang jelas(obvious way). Algoritma brute force adalah al
goritma yang lempang atau apa adanya. Contoh- contoh algoritma brute force.

Cara kerja algoritma brute force adalah sebagai berikut:

1. Enumerasi (list) setiap solusi yang mungkin dengan cara yang sistematis

2. Evaluasi setiap kemungkinan solusi satu per satu dan simpan solusi terbaik yang dite
mukan sampai sejauh ini ( the best solusi found so far)>

3. Bila pencarian solusi berakhir, umumkan solusi terbaik(the winner).

Langkah cara kerja algoritma brute force:

1. Mula-mula string dicocokan pada awal teks.

2. Dengan bergerak dari kiri kekanan, dibandingkan setiap karakter di dalam string d
engan karakter yang bersesuaian di dalam teks, jika sesuai dibandingkan tersebut
mengeluarkan hasil.

3. Jika string belum ditemukan kecocokan dari teks belum habis, maka geser string s
atu karakter ke kanan dan berulang Langkah ke 2.

Tahapan-tahapan yang dilakukan Algoritma Brute force pada sat


mencocokan string adalah:

1. Algoritma brute force mulai mencocokan pattern pada awal teks.

2. Dari kiri ke kanan, algoritma ini akan mencocokan karakter per karakter patter
n dengan karakter di teks yang bersesuaian, sampai salah satu kondisi berikut
dipenuhi:

1.karakter di pattern dan di teks yang dibandingkan tidak cocok(mismatch).


2. semua karakter di pattern cocok, kemudian algoritma akan memberitahukan
penemuan di posisi ini.

3. Algoritma kemudian terus menggeser pattern sebesar sat uke kanan, dan mengul
angi Langkah ke-2 sampai pattern berada di ujung teks.

Karateristik Algoritma brute force

Algoritma brute force sebenarnya bukanlah algoritma yang “cerdas” dan mangkus(efisien), karena ia
membutuhkan jumlah Langkah yang besar/ banyak dalam penyelesaiannya dan tentu saja membutu
hkan waktu yang berbanding lurus dengan jumlah Langkah penyelesaiannya, kadang-kadang algorit
ma brute force disebut juga algoritma naif(naïve algorithm).
Algoritma brute force seringkali merupakan pilihan yang kurang disukai karena ketidakmangkusanny
a itu, tapi kalua mencari pola-pola dasar, keteraturan, atau trik-trik khusus, biasanya dapat membant
u untuk menemukan algoritma yang lebih cerdas dan lebih mangkus lagi.
Untuk persoalan-persoalan yang kecil, kesederhanaan brute force lebih diperhitungkan daripada keti
dakmangkusannya.
Algoritma brute force sering digunakan sebagai basis bila membandingkan beberapa alternatif algori
tma yang mangkus, meskipun brute force bukan merupakan teknik pemecahan masalah yang mangk
us, namun Teknik brute force dapat diterapkan pada Sebagian besar persoalan.

Kelebihan dan Kelemahan Metode Brute Force


Kelebihan Algoritma Brute Force:

1. Metode brute force sederhana dan mudah dimengerti.


2. Metode brute force menghasilkan algoritma baku (standard) untuk tugas-tugas kom
putasi seperti penjumlahan/perkalian n buah bilangan, menentukan elemen minimu
m atau maksimum di dalam tabel (list).
3. Metode brute force menghasilkan algoritma yang layak untuk beberapa masalah pen
ting seperti pencarian, pengurutan, pencocokan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force dapat digunakan untuk memecahkan hampir sebagian besar mas
alah (wide applicability). 
Kelemahan Algoritma Brute Force:

1. Beberapa algoritma brute force lambat sehingga tidak dapat diterima.


2. Tidak sekontruktif/sekreatif  teknik pemecahan masalah lainnya.
3. Metode brute force jarang menghasilkan algoritma yang mangkus.

Kekuatan:
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
Kekuatan:
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
Metode brute force dapat digun
akan untuk memecahkan hampir s
ebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list
Metode brute force dapat digun
akan untuk memecahkan hampir s
ebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list
Metode brute force dapat digun
akan untuk memecahkan hampir s
ebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list
Metode brute force dapat digun
akan untuk memecahkan hampir s
ebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list
Metode brute force dapat digun
akan untuk memecahkan hampir s
ebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list
Metode brute force dapat digun
akan untuk memecahkan hampir s
ebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list
Metode brute force dapat digun
akan untuk memecahkan hampir s
ebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list

Kekuatan:
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).
Kekuatan:
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).

Kekuatan:
1. Metode brute force dapat di
gunakan untuk memecahkan hampi
r sebagian besar masalah (wide
applicability).
2. Metode brute force sederhan
a dan mudah dimengerti.
3. Metode brute force menghasi
lkan algoritma yang layak untu
k beberapa masalah penting sep
erti
pencarian, pengurutan, pencoco
kan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasi
lkan algoritma baku (standard)
untuk tugas-tugas komputasi se
perti
penjumlahan/perkalian n buah b
ilangan, menentukan elemen min
imum atau maksimum di dalam ta
bel
(list).

Anda mungkin juga menyukai