Oleh
Rama Caesario Pamungkas
201810101097
1
2
3
4
pertama yang harus dilakukan adalah mencari keberadaan data tersebut di dalam
kumpulannya. Jika data yang dicari ditemukan, maka data tersebut dapat diubah
nilainya dengan data yang baru. Aktivitas awal yang sama juga dilakukan pada
proses penambahan (insert) data baru. Proses penambahan data dimulai dengan
mencari apakah data yang akan ditambahkan sudah terdapat di dalam kumpulan.
Jika sudah ada dan mengasumsikan tidak boleh ada duplikasi data maka data
tersebut tidak perlu ditambakan, tetapi jika belum ada, maka tambahkan
(Munir,2007).
Data dapat disimpan secara temporer dalam memori utama atau disimpan
secara permanen di dalam memori sekunder (disk). Di dalam memori utama,
struktur penyimpanan data yang umum adalah berupa larik atau tabel (array),
sedangkan di dalam memori sekunder berupa arsip (file). Algoritma pencarian
yang akan dibicarakan dimulai dengan algoritma pencarian yang paling sederhana
(yaitu pencarian beruntun atau sequential search) sampai pada algoritma
pencarian yang lebih maju yaitu pencarian bagi dua (binary search) (Munir,2007).
Pencarian merupakan proses yang fundamental dalam pengolahan data.
Sequential Searching merupakan algoritma pencarian beruntun yang prosesnya
membandingkan setiap elemen satu persatu secara beruntun, mulai dari elemen
pertama sampai elemen yang di cari di temukan atau seluruh elemen sudah di
periksa. Dalam sistem yang akan dibuat dalam peneliian ini, fitur pencarian
menggunakan algoritma Sequential Searching untuk mencari nomor surat yang
telah di arsipkan. Data arsip yang telah tersimpan di dalam database di kumpulkan
pada sebuah Array lalu dari Array tersebut akan di lakukan proses pencarian
dengan algoritma Sequential Searching. Jika data yang di cari ada di dalam Array
maka data tersebut akan di tampilkan. Jika tidak ada maka akan menampilkan
pesan bahwa data tidak ada (Sonita dan Mayang, 2018)
BAB 3. METODOLOGI
5
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
6
7
Salah satu syarat agar pencarian biner dapat dilakukan adalah data sudah
dalam keadaan urut. Dengan kata lain, apabila data belum dalam keadaan urut,
pencarian biner tidak dapat dilakukan. Pencarian biner digunakan untuk
kebutuhan pencarian data dalam waktu yang cepat. Dalam kehidupan sehari-hari,
sebenarnya kita juga sering menggunakan pencarian pencarian biner. Misalnya
Misalnya saat ingin mencari mencari suatu kata dalam kamus. Kita tidak akan
membuka kamus dari halaman awal hingga akhir satu persatu untuk mencari
beberapa arti kata, namun dengan cara membelah atau membagi halaman kamus
tersebut. Jika tidak ditemukan pada halaman tengah tersebut, maka akan dicari
pada belahan sebelah kiri atau kanan hingga ditemukan arti kata yang dicari.
Prinsip pencarian biner adalah pencarian bagi dua.
Contoh langkah-langkah Metode Binary Search
1. Cari posisi data tengah dengan rumus
Posisi Data Tengah = Posisi Data Pertama+Posisi Data Terakhir
2. Kemudian data yang dicari dibandingkan dengan data di posisi tengah,
apakah sama atau lebih kecil, atau lebih besar
3. Jika lebih besar, maka proses pencarian dicari dengan
posisi pertama = posisi tengah + 1
4. Jika lebih kecil, maka proses pencarian dicari dengan
posisi akhir = posisi tengah - 1
5. Jika data sama, maka proses pencarian selesai (data ditemukan).
8
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat pada praktikum kali ini adalah praktikan
dapat membuat program squential search. Dapat membuat program
interval search. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan algoritma
searching.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah saat praktikum berlangsung
sebaiknya praktikan memperhatikan penjelasan dengan baik agar dapat
memahami materi dengan baik juga, dan agar praktikan tidak mudah lupa
akan materi akan lebih baik jika sering menggunakan ilmu yang didapat
pada kehidupan sehari-hari.
9
DAFTAR PUSTAKA