Anda di halaman 1dari 73

KOMIS!

APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

NOMOR '!, TAHUN 2018

TENTANG

TATA CARA PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM MERIT


DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA
DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

Menimbang a. bahwa berdasarkan Pasal 111 Undang-Undang Nomor


5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Instansi
Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam
pembinaan Pegawai Aparatur Sipil Negara dengan
persetujuan Komisi Aparatur Sipil Negara dapat
dikecualikan dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi
secara terbuka;
b. bahwa berdasarkan Pasal 1 7 ayat (2) Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pedoman
Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara,
Komisi Aparatur Sipil Negara berwenang untuk
menyusun panduan tatacara penilaian madiri
penerapan sistem merit; ~

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan b, perlu ditetapkan tata
cara penilaian mandiri penerapan sistem merit dalam
manajemen aparatur sipil negara di lingkungan
instansi pemerintah dengan Peraturan Komisi Aparatur
Sipil Negara;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


Aparatur Sipil Negara, Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5494;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Lembaran Negara
Nomor 63 Tahun 2014 dan Tambahan Lembaran
Negara-Nomor 6037;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformas Birokrasi Nomor 40 Tahun 2018 tentang
Pedoman Sistem Merit Dalam Manajemen Aparatur
Sipil Negara. Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1252;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan TATA CARA PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM


MERIT DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA
DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH.

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN


adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
/1.

instansi pemerintah, yang diangkat oleh pejabat


pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemeri.ntahan atau diserahi tugas negara
lainnya.

J;
2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.

3. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang


selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.

4. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk


menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

5. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN


yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal-usul,
jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecacatan.

6. Road Map Penerapan Sistem Merit adalah bentuk


operasionalisasi penerapan Sistem Merit yang disusun
dan dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali dan
merupakan rencana rinci pelaksanaan penerapan
Sistem Merit dari satu tahapan ke tahapan selanjutnya
selama 5 (lima) tahun dengan sasaran per tahun yang
jelas.

7. Rencana Aksi adalah langkah-langkah dan tahapan


detail kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan
keluaran.

8. Indeks Sistem Merit adalah ukuran yang digunakan


sebagai standar penilaian penerapan Sistem Merit pada
Instansi Pemerintah.

!i~~t~.:-~-,, r;r;.t
9. Jabatan Pimpinan Tinggi yang selanjutnya disingkat
JPT adalah sekelompok jabatan tinggi pada instansi
pemerintah.

10. Pejabat Pimpinan Tinggi yang selanjutnya disingkat PPf


adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan
Pimpinan Tinggi.

11. Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang


mempunyai fungsi dan tugas berkaitan dengan
pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan.

12. Pejabat Administrasi adalah pegawai ASN yang


menduduki jabatan administrasi.

13. Pejabat Administrator adalah pejabat administrasi yang


bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan. □

14. Pejabat Pengawas adalah pejabat administrasi yang


bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana.

15. Jabatan Fungsional yang selanjutnya disingkat JF


adalah sekelompok Jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

16. Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang


menduduki Jabatan Fungsional pada instansi
pemerintah. □

17. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya


disingkat PPK adalah pejabat yang mempunyai
kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan,
dan pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan
manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

18. Pejabat yang Berwenang yang selanjutnya disingkat PyB


adalah pejabat yang mempunyai kewenangan

, ?!·I~ J,o: 'l:<''1- ·"l'ijiil -i '· ;c


melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan
pemberhentian pegawai ASN sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

19. Penilaian Mandiri Sistem Merit adalah penilaian yang


dilakukan secara mandiri guna mengetahui capaian
penerapan Sistem Merit pada instansi pemerintah.

20. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur
negara.

21. Komisi Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat


KASN adalah lembaga nonstruktural yang mandiri dan
bebas dari intervensi politik.

22. Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya


disingkat LAN adalah lembaga pemerintah
nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan
pengkajian, pendidikan, dan pelatihan ASN sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

23. Badan Kepegawaian Negara yang selanjutnya disingkat


BKN adalah lembaga pemerintah non kementerian yang
diberi kewenangan melakukan pembinaan dan
menyelenggarakan Manajemen ASN secara nasional
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

24. Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil yang


selanjutnya disebut dengan formasi adalah jumlah dan
susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan
dalam suatu satuan organisasi negara/Instansi
Pemerintah untuk mampu melaksanakan tugas pokok
dalam jangka waktu tertentu.

25. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi


daerah .

26. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah


non kementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan
kesekretariatan lembaga non struktural.

.; I -~~./,il;:I" , 11:i: .1_,_ -,:\':fl


27. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan
perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi
sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat
daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.

BAB II

TUJAN DAN RUANG LINGKUP

Bagian Kesatu

Tujuan

Pasal 2
Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen
Aparatur Sipil Negara bertujuan:

a. Menjamin terwujudnya Sistem Merit dalam Kebijakan


dan Manajemen ASN di Instansi Pemerintah;

b. Mendorong terwujudnya ASN yang profesional,


bermartabat, berkinerja tinggi, sejahtera, dan
berfungsi sebagai perekat Negara Kesatuan Republik
Indonesia;

c. Mendukung penyelenggaraan pemerintahan negara


yang efektif, efisien dan terbuka, serta be bas dari
praktik korupsi, kolusi, nepotisme, dan intervensi
politik.

Bagian Kedua

Ruang Lingkup Penilaian

Pasal 3
(1) Penilaian Mandiri Penerapan Sis tern Merit dalam
Manajemen Aparatur Sipil Negara dilakukan terhadap
Instansi Pemerintah Pusat serta Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam praktek
penyelenggaraan manajemen ASN.

..,. ~!Ji 'T


(2) Ruang lingkup penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi aspek-aspek manajemen ASN sebagai
berikut:

a. penyusunan dan penetapan kebutuhan pegawai;

b. pengadaan pegawai;

c. pangkat dan jabatan;

d. pengembangan karier;

e. pola karier;

f. promos1;

g. mutasi;

h. penilaian kinerja;

1. penggajian dan tunjangan;

j. penghargaan;

k. disiplin;

1. pemberhentian;

m. jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan

n. perlindungan.

BAB III

PENILAIAN MANDIRI MANAJEMEN ASN

Bagian Kesatu

Pelaksanaan Penilaian

Pasal 4

( 1) Pelaksanaan Penilaian Mandiri dilakukan terhadap


kelengkapan dan kualitas penyelenggaraan aspek-aspek
manajemen ASN;

(2) Penilaian Mandiri dilakukan oleh:

a. Instansi dengan membentuk Tim Penilaian Mandiri


Sistem Merit Instansi oleh PPK;

~aU: ,., ~Mb~ L • ,JE,J;~ ..


b. KASN sebagai lembaga yang berfungsi mengawasi
penerapan Sistem Merit dalam kebijakan dan
manajemen ASN dengan membentuk Tim Verifikasi
Sistem Merit KASN.

Pasal 5

(1) Tim Penilaian Mandiri Sistem Merit lnstansi


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a
terdiri dari unsur kepegawaian, perencanaan,
pengembangan organisasi, pengawasan internal dan
unsur lainnya yang terkait dengan aspek Sistem Merit.

(2) Tim Penilaian Mandiri Sistem Merit Instansi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki tugas:

a. Mengkoordinasikan penyusunan Road Map


Penerapan Sistem Merit;

b. Membahas perkembangan Road Map Penerapan


Sistem Merit pada setiap aspek Sistem Merit;

c. Melakukan penilaian mandiri penerapan Sistem Merit


di lingkungan Instansi Pemerintah masing-masing;

d. Menyiapkan dokumen disertai bukti terkait dengan


hasil penilaian mandiri penerapan Sistem Merit; dan

e. Melaporkan hasil penilaian mandiri penerapan Sistem


Merit kepada KASN dengan tembusan Menteri.

(3) Tim Verifikasi Sistem Merit KASN sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b terdiri atas
perwakilan Kelompok Kerja terkait di KASN yang
diketuai oleh Asisten Komisioner;

(4) Tim Verifikasi Sistem Merit KASN memiliki tugas:

a. Melakukan verifikasi hasil Penilaian Mandiri yang


disampaikan oleh instansi;

b. Memeriksa bukti yang diserahkan oleh instansi;

c. Meminta klarifikasi kepada instansi apabila


diperlukan;

\fi~i..!ij,~ --- ';f;Jl ;-1 r - ,


d. Menyiapkan laporan hasil verifikasi yang dituangkan
dalam Berita Acara untuk disampaikan kepada Ketua
KASN;

e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi tindak lanjut


rekomendasi KASN oleh instansi.

Bagian Kedua

Aspek Penilaian

Pasal 6

Penilaian penerapan Sistem Merit dalam manajemen ASN di


Instansi Pemerintah dilakukan berdasarkan aspek sebagai
berikut:
a. Ketersediaan perencanaan kebutuhan pegawai untuk
jangka menengah 5 (lima) tahun yang disusun
berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Behan Kerja
serta dirinci menurut jumlah, jabatan, pangkat,
kualifikasi dengan mempertimbangkan pegawai yang
ada dan yang akan pensiun;
b. Pelaksanaan pengadaan pegawai yang transparan dan
kompetitif dalam rangka memenuhi kebutuhan pegawai,
baik yang berasal dari CPNS, PNS dari instansi lain dan
PPPK;
c. Pengembangan karir meliputi penetapan standar
kompetensi jabatan, pemetaan kompetensi,
pembangunan talent pool dan rencana suksesi, serta
peningkatan kompetensi dalam upaya mengatasi
kesenjangan kompetensi dan kesenjangan kinerja;
d. Pelaksanaan promosi, mutasi dan rotasi secara obyektif
dan transparan berdasarkan kualifikasi, kompetensi
dan kinerja dengan mempertimbangkan pola karier dan
rencana suksesi;
e. Manajemen kinerja melalui penetapan target kinerja
yang terukur, evaluasi kinerja secara berkala dengan
menggunakan metode yang obyektif, identifikasi
kesenjangan kinerja dan penyusunan strategi untuk

'~~,;i-;flui}T_'.:'_.,· ·"<,~ ' Jl'I:- f~i;,1


mengatasinya serta penggunaan hasil penilaian kinerja
dalam membuat keputusan terkait promosi, mutasi dan
demosi serta pendidikan dan pelatihan.
f. Penggajian dan penghargaan yang didasarkan hasil
penilaian kinerja serta penegakan disiplin dan
kepatuhan pegawai terhadap kode etik dan kode
perilaku pegawai ASN;
g. Perlindungan dan pelayanan kepada pegawai dalam
melaksanakan tu.gas;
h. Ketersediaan sistem informasi yang mendukung
pelaksanaan Sistem Merit dalam manajemen ASN.

Pasal 7
Aspek Perencanaan Kebutuhan dinilai berdasarkan indikator
sebagai berikut:
a. Ketersediaan peta jabatan dan rencana kebutuhan
pegawai untuk jangka menengah 5 (lima) tahun yang
disusun menurut jumlah, jabatan, pangkat, kualifikasi,
kompetensi dan unit kerja sesuai dengan rencana
strategis organisasi;

b. Ketersediaan data pegawai yang disusun menurut


jumlah, jabatan, pangkat, kualifikasi, kompetensi dan
unit kerja;

c. Ketersediaan data pegawai yang akan memasuki masa


pensiun dalam 5 (lima) tahun yang disusun menurut
jumlah, jabatan, pangkat dan unit kerja;

d. Ketersediaan rencana pemenuhan kebutuhan pegawai


untuk jangka menengah 5 (lima) tahun, baik yang
berasal dari CPNS, PNS instansi lainnya, PPPK ataupun
anggota TNI dan Polri untuk instansi tertentu.

Pasal 8
Aspek Pengadaan dinilai berdasarkan indikator sebagai
berikut:
a. Ketersediaan rencana pengadaan pegawai ASN untuk

, &~_;. - - Ii'.·= ; )ff'


tahun berjalan yang dirinci menurut jumlah, jabatan,
pangkat, kualifikasi, kompetensi, dan unit kerja, baik
yang berasal dari CPNS, PNS dari instansi/ daerah lain,
PPPK ataupun anggota TNI dan Polri untuk instansi
tertentu;

b. Ketersediaan kebijakan internal instansi terkait


pelaksanaan pengadaan pegawai ASN secara terbuka,
kompetitif, transparan dan tidak diskriminatif;

c. Ketersediaan kebijakan internal instansi tentang


penempatan pertama CPNS dan PNS dalam jabatan;

d. Penyelenggaraan Pelatihan Prajabatan/Pelatihan Dasar


bagi CPNS.

Pasal 9

Aspek Pengembangan Karir dinilai berdasarkan indikator


sebagai berikut:
a. Ketersediaan standar kompetensi manajerial, teknis,
dan sosial kultural untuk setiap jabatan dengan
keputusan PPK;

b. Ketersediaan informasi tentang profil pegawai melalui


pemetaan talenta yang dilakukan oleh lembaga penilai
yang terakreditasi atau tim asesor yang bersertifikat;

c. Pembangunan talent pool dan rencana suksesi;

d. Ketersediaan informasi tentang kesenjangan kompetensi


dengan membandingkan antara profil pegawai dan
standar kompetensi jabatan;

e. Ketersediaan informasi tentang kesenjangan kinerja


dengan membandingkan antara kinerja yang
diharapkan dan kinerja sebenarnya;

f. Ketersediaan strategi dan program peningkatan


kompetensi yang disusun berdasarkan analisis
kesenjangan kompetensi dan kesenjangan kinerja;

•Yj-.~~~-
i•.1"','s'..i1, ..,~
g. Pelaksanaan program peningkatan kompetensi melalui
penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan, praktik
kerja, pertukaran pegawai, coaching, counselling, dan
mentoring.

Pasal 10

Aspek Promosi dan Mutasi dinilai berdasarkan indikator


sebagai berikut:
a. Ketersediaan kebijakan internal instansi tentang pola
karier;

b. Ketersediaan kebijakan internal tentang pengisian JPT


secara terbuka serta promosi dan mutasi dengan
mengacu pada talent pool dan rencana suksesi;

c. Pelaksanaan pengisian JPI', Jabatan Administrasi dan


Jabatan Pengawas secara terbuka dan kompetitif.

Pasal 11
Aspek Manajemen Kinerja dinilai berdasarkan indikator
sebagai berikut:
a. Ketersediaan kontrak kinerja yang terukur dan
diturunkan dari Rencana Strategis organisasi;

b. Penggunaan metode penilaian kinerja yang obyektif;

c. Penilaian kinerja secara berkala yang disertai dengan


dialog kinerja untuk memastikan tercapainya kontrak
kinerja;

d. Analisis permasalahan kinerja dan penyusunan strategi


penyelesaiannya untuk mewujudkan tujuan organisasi;

e. Ketersediaan kebijakan internal yang mengatur


hubungan antara hasil penilaian kinerja dengan
memberi prioritas terhadap pegawai yang berkinerja
tinggi dalam pembinaan dan pengembangan karir;

, :~tr~T1f - ~-
Pasal 12

Aspek penggajian, penghargaan dan disiplin dinilai


berdasarkan indikator sebagai berikut:
a. Kebijakan internal instansi tentang penghasilan
berdasarkan kinerja;

b. Kebijakan internal instansi tentang penghargaan


terhadap pegawai berprestasi luar biasa;

c. Kebijakan internal instansi tentang penegakan disiplin,


kode etik dan kode perilaku pegawai ASN di lingkungan
instansinya;

d. Pengelolaan data terkait pelanggaran disiplin,


pelanggaran kode etik dan kode perilaku yang
dilakukan pegawai ASN.

Pasal 13

Aspek Perlindungan dan Pelayanan dinilai berdasarkan


indikator sebagai berikut:
a. Kebijakan dan pelaksanaan perlindungan pegawai
diluar dari jarninan kesehatan, jarninan kecelakaan
kerja, program pensiun, yang diselenggarakan secara
nasional;

b. Penyediaan fasilitas yang memberi kemudahan bagi


pegawru ASN yang membutuhkan pelayanan
administrasi.

Pasal 14

Aspek Sistem lnformasi dinilai berdasarkan indikator


sebagai berikut:
a. Pembangunan Sistem Informasi Kepegawaian yang
berbasis teknologi informasi yang terintegrasi dengan
sistem penilaian kinerja, penegakan disiplin dan
pembinaan pegawai;

-~"' 1·-~ 1 , 1 ......:.


b. Penerapan sistem penilaian kinerja berbasis teknologi
informasi yang terintegrasi dengan Sistem lnformasi
Kepegawaian;

c. Penerapan e-office yang memudahkan pelayanan


administrasi kepegawaian;

d. Pembangunan dan penggunaan asessment centre dalam


pemetaan kompetensi dan pengisian jabatan berbasis
teknologi informasi.

Bagian Ketiga

Tata Cara Pelaksanaan Penilaian

Pasal 15
Tata cara pelaksanaan penilaian mandiri sebagai berikut:
1. Persiapan, yang meliputi tahapan sebagai berikut:
a. Pembentukan Tim Penilai Mandiri Sistem Merit
Instansi oleh PPK;

b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Penilaian


Mandiri;

2. Pelaksanaan Penilaian, yang meliputi tahapan sebagai


berikut:
a. Penilaian kondisi yang ada untuk masing-masing
aspek dan indikator dengan mengacu pada aspek
dan indikator sebagaimana pada Lampiran I
Peraturan ini;

b. Pengumpulan bukti-bukti faktual yang relevan dan


terkini;

c. Penetapan skor untuk masing-masing indikator,


sesuai dengan tingkat pemenuhannya terhadap
kondisi ideal dengan menggunakan formulir pada
Lampiran II Peraturan ini;

d. Penetapan nilai untuk masing-masing aspek


dengan menggunakan bobot yang sudah ditetapkan
dan nilai total dengan menggunakan formulir pada
Lampiran II Peraturan ini;

.
:{ ~-~~
e. Penetapan usulan tingkat penerapan Sistem Merit
berdasarkan nilai untuk keseluruhan aspek;

f. Penyiapan laporan yang menjelaskan proses dan


hasil penilaian;

g. Penyampaian hasil penilaian kepada PPK oleh


Ketua Tim Penilaian Mandiri Sistem Merit Instansi.

3. Penyampaian hasil penilaian mandiri melalui Sistem


lnformasi Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Merit
(SIPINTER) yang dilengkapi dengan bukti-bukti yang
relevan oleh PPK kepada Ketua KASN.
4. Verifikasi oleh KASN, yang meliputi tahapan sebagai
berikut:
a. Pelaksanaan verifikasi terhadap hasil penilaian
mandiri yang diserahkan instansi oleh Tim
Verifikasi Sistem Merit KASN yang dibentuk oleh
Ketua KASN dengan menggunakan formulir pada
Lampiran III Peraturan ini;

b. Pemeriksaan bukti-bukti yang diserahkan untuk


memastikan keaslian semua bukti yang berbentuk
dokumen.

c. Permintaan klarifikasi kepada Instansi, apabila


diperlukan, dengan cara:

1) Melakukan tanya jawab langsung dengan


pejabat yang bertanggungjawab melaksanakan
manajemen ASN;

2) Melakukan tanya jawab langsung dengan


pegawai ASN yang terkait di instansi yang
dinilai.

d. Penyiapan laporan hasil verifikasi yang dituangkan


dalam Berita Acara untuk disampaikan kepada
Pimpinan KASN;

5. Penetapan Tingkat Penerapan Sistem Merit, yang


meliputi:

JSiff;g;-
a. Penilaian akhir oleh Pimpinan KASN terhadap
tingkat penerapan Sistem Merit di instansi yang
dinilai berdasarkan laporan Tim Verifikasi;

b. Permintaan klarifikasi kepada Tim Verifikasi,


apabila diperlukan;

c. Penetapan keputusan tentang tingkat penerapan


Sistem Merit di instansi yang dinilai serta
rekomendasi KASN terhadap aspek-aspek yang
masih perlu diperbaiki berdasarkan Lampiran IV
Peraturan ini;

6. Penyampaian keputusan KASN sebagaimana pada butir


c di atas kepada PPK instansi yang dinilai, Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi serta instansi terkait;

7. PPK instansi berdasarkan keputusan KASN


sebagaimana dimaksud pada angka 6 diatas
menugaskan Tim Penilai Mandiri Sistem Merit lnstansi
untuk meninjau kembali Road Map Penerapan Sistem
Merit dan menyampaikan ke KASN;

8. KASN bersama Tim yang terdiri dari Kementerian


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, LAN dan BKN melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan Road Map Penerapan Sistem
Merit sebagaimana dimaksud pada angka 7 secara
berkala.

Bagian Keempat
Road Map Penerapan Sistem Merit

Pasal 16
Road Map Penerapan Sistem Merit sekurang-kurangnya
terdiri dari target penerapan Sistem Merit, strategi dan arah
kebijakan penerapan Sistem Merit, program prioritas
penerapan Sistem Merit dan rencana aksi penerapan Sistem
Merit serta tinjauan ulang atas efektivitas pelaksanaannya.

1it!lff1'ir-'
Bagian Kelima

Metode Penilaian

Pasal 17
( 1) Penilaian Mandiri dila.kukan terhadap kelengkapan dan
kualitas masing-masing aspek sebagaimana pada Pasal
6.

(2) Masing-masing aspek mempunyai bobot yang berbeda


dan ditetapkan sebagai berikut:

a. Perencanaan Kebutuhan sebesar 10%;

b. Pengadaan sebesar 10%;

c. Pengembangan Karier sebesar 30%;

d. Promosi dan Mutasi sebesar 10%;

e. Manajemen Kinerja sebesar 20%;

f. Penggajian, Penghargaan dan Disiplin sebesar 10%;

g. Perlindungan dan Pelayanan sebesar 4%; dan

h. Sistem lnformasi sebesar 6%.

(3) Penilaian terhadap masing-masing indikator dila.kukan


secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan deskripsi
sebagai berikut:

a. Sangat Baik dengan skor 4 apabila semua elemen


yang diukur lengkap dan memenuhi ketentuan;
b. Baik dengan skor 3 apabila semua elemen yang
diukur cukup lengkap namun ada elemen yang
belum memenuhi ketentuan;
c. Kurang dengan skor 2 apabila elemen yang diukur
kurang lengkap;
d. Buruk dengan skor 1, jika hampir semua elemen
yang diukur belum tersedia.
(4) Besarnya bobot, skor dan tata cara perhitungan nilai
sebagaimana pada Lampiran II Peraturan ini.

· ·--·~"t,if,Jt.f:~~ : "JP T· •
BAB IV

Hasil Penilaian Penerapan Sistem Merit

Pasal 18
(1) Hasil verifikasi penilaian mandiri penerapan Sistem
Merit menjadi dasar penetapan lndeks Sistem Merit di
instansi pemerintah yang dinilai, dengan kategori
sebagai berikut:

a. Sangat Baik, dengan Indeks 0,81 - 1;

b. Baik, dengan Indeks 0,61 - 0,8;

c. Kurang, dengan lndeks 0,41 - 6;

d. Buruk, dengan Indeks 0,2 - 0,4;

(2) KASN menetapkan tingkat penerapan Sistem Merit di


instansi yang dinilai berdasarkan lndeks Sistem Merit
sebagaimana pada ayat (1) dan memberikan
rekomendasi dalam rangka perbaikan penerapan Sistem
Merit di instansi yang dinilai;

Pasal 19
(1) lnstansi Pemerintah dengan kategori sangat baik dalam
penerapan Sistem Merit sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a, dapat
direkomendasikan untuk dikecualikan dari ketentuan
mengenai pengisian JPT secara terbuka dan kompetitif.

(2) lnstansi Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) wajib melaporkan secara berkala pada setiap akhir
tahun kepada KASN untuk mendapatkan persetujuan
baru mengenai pengisian JPT dan akan dievaluasi
setiap 2 (dua) tahun sekali.

(3) lnstansi Pemerintah dengan kategori baik dalam


penerapan Sistem Merit sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b, dapat
direkomendasikan untuk dikecualikan dari ketentuan
mengenai pengisian JPT tertentu secara terbuka dan
kompetitif namun tetap dengan pengawasan KASN.

~~ !_'iiflT ...,,~
;
(4) lnstansi Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) akan dievaluasi setiap 1 (satu) tahun sekali.

(5) Instansi yang memiliki kategori baik dan sangat baik


sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (3) wajib
menyampaikan praktek manajemen talenta dan rencana
suksesinya untuk mendapatkan persetujuan KASN.

(6) Instansi Pemerintah dengan kategori kurang dalam


penerapan Sistem Merit sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (1) huruf c, akan dibimbing oleh
Tim Pembina Sistem Merit yang terdiri dari KASN,
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, LAN dan BKN sampai dengan
mendapatkan nilai dengan kategori baik.

(7) Instansi Pemerintah dengan kategori buruk dalam


penerapan Sistem Merit sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (1) huruf d, akan diaudit dan
disupervisi oleh Tim Pembina Sistem Merit yang terdiri
dari KASN, Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi, LAN dan BKN sampai
dengan mendapatkan nilai dengan kategori baik.

BABV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20
Dengan ditetapkannya Peraturan KASN ini maka Peraturan
KASN Nomor 5 Tahun 201 7 ten tang Penilaian Mandiri
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan lnstansi Pemerintah, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 21
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Komisi ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 3 Desember 2018

KETUA KOMIS! APARATUR SIPIL NEGARA

REPUBLIK INDONESIA,

SOFIAN EFFENDI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL

PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR

·1;:§&
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Komisi ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 3 Desember 2018

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

REPUBLIK INDONESIA,

SOFIAN EFFENDI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL

PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Komisi ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal Desember 2018

'
KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

REPUBLIK INDONESIA,

SOFIAN EFFENDI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peratu.ran Komisi ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal ~ Desember 2018

KETUA KOMIS! APARATUR SIPIL NEGARA

REPUBLIK INDONESIA,

SOFIAN EFFENDI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL

PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR

'~: -::r~-1!."c:i..:;.::,. ,:.:] ' '


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Komisi ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal , Desember 2018

KETUA KOMIS! APARATUR SIPIL NEGARA

REPUBLIK INDONESIA,

SOFIAN EFFENDI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR

,.:.; . f:-jf§[ ~
LAMPIRAN I PERATURAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
NOMOR 3 TAHUN 2018
TENTANG
PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM
MERIT DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL
NEGARA DI INSTANSI PEMERINTAH

ASPEK DAN SUB ASPEK PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM MERIT

SKOR
ASPEK SUBASPEK
1 2 3 4
I. PERENCANAAN 1. Ketersediaan peta Belum disusun atau Sudah disusun peta Sudah disusun peta Sudah disusun peta
KEBUTUHAN jabatan dan rencana sudah disusun namun jabatan dan rencana jabatan dan rencana jabatan dan rencana
kebutuhan pegawai belum didasarkan kebutuhan pegawai kebutuhan ASN untuk kebutuhan pegawai untuk
untuk jangka pada anjab dan ABK; untuk tahun berjalan jangka menengah jangka menengah,
menengah 5 (lima) berdasarkan anjab berdasarkan anjab dan berdasarkan anjab dan
tahun yang sudah dan ABK, dirinci ABK, dirinci menurut ABK, dirinci menurut
ditetapkan PPK; menurut jenis jenis jabatan, pangkat, jabatan, pangkat,
jabatan, pangkat, deskripsi tugas dan deskripsi tugas dan
deskripsi tugas dan kualifikasi, namun kualifikasi serta telah
kualifikasi; belum ditetapkan ditetapkan dengan
dengan keoutusan PPK; keoutusan PPK;
2. Ketersediaan data Data kepegawaian Data kepegawaian Data kepegawaian Data kepegawaian
kepegawaian secara tersedia dan dikelola tersedia dan sudah tersedia dan sudah tersedia, sudah dikelola
lengkap dan real secara manual; dikelola berbasis dikelola berbasis berbasis teknologi, sudah
time yang disusun teknologi informasi teknologi diperbaharuisecara
menurut jabatan, namun belum serta sudah berkala (real time)
pangkat, unit kerja, diperbaharuisecara diperbaharuisecara dan sudah terintegrasi
kualifikasi dan berkala (real time); berkala (real time), dengan data kepegawaian
kompetensi; namun pengelolaannya lainnya (kinerja, disiplin)
belum terintegrasi dalam Sistem lnformasi
dengan data Kepegawaian;
keoegawaian lainnva;
SKOR
ASPEK SUBASPEK
1 2 3 4
3. Ketersediaan data Belum tersedia, atau Tersedia data Tersedia data pegawai Tersedia data pegawai
pegawai yang akan sudah tersedia namun pegawai yang akan yang akan pensiun yang akan pensiun dalam
memasuki masa masih dikelola secara pensiun yang dirinci untuk 5 (lima) tahun ke 5 (lima) tahun ke depan
pensiun dalam 5 manual; menurut pangkat, depan yang dirinci yang dirinci
(lima) tahun yang jabatan, pendidikan menurut pangkat, menurut pangkat, jabatan,
disusun menurut terakhir dan unit jabatan, pendidikan pendidikan terakhir dan
jabatan, pangkat, kerja, namun data terakhir dan unit kerja, unit kerja, dan
unitkerja; belum real time (tidak dan diperbaharui diperbaharuisecara
diperbaharui secara secara berkala (real berkala (real time) serta
berkala); time); terintegrasi dalam Sistem
Informasi Kepegawaian;

4. Ketersediaan Belum menyusun atau Sudah menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun rencana
rencana sudah menyusun rencana pemenuhan rencana pemenuhan pemenuhan kebutuhan
pemenuhan rencana pemenuhan kebutuhan pegawai kebutuhan ASN yang ASN yang dirinci menurut
kebutuhan ASN kebutuhan CALON hanya untuk dirinci menurut nama nama jabatan melalui
jangka menengah PNS, namun belum pengisian melalui jabatan melalui pengadaan CALON PNS
5 (lima) tahun dirinci menurut jenis pengadaan CALON pengadaan CALON PNS maupun pengisian dari
yang berasal dari jabatan; PNS menurut jenis maupun pengisian dari PPPK dan PNS dari
CALON PNS, PPPK jabatan; PPPK; instansi lain;
ataupun PNS dari
instansi lain;

II. PENGADAAN 1. Ketersediaan Belum menyusun atau Sudah menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun rencana
rencana pengadaan sudah menyusun rencana pengadaan rencana pengadaan pengadaan ASN menurut
ASN untuk tahun rencana pengadaan ASN dari jalur CPNS ASN baik yang akan jumlah, jabatan dan
berjalan yang CPNS yang dirinci dan PPPK atau PNS diisi oleh CPNS, PPPK pangkat, kualifikasi,
dirinci menurut menurut jumlah, jenis dari instansi lain dan ataupun PNS dari kompetensi, dan unit
jumlah, jenis jabatan, pangkat, TNI/Polri (untuk instansi lain dan kerja baik yang akan diisi
jabatan, pangkat, kualifikasi dan unit instansi tertentu) TNI/Polri ( untuk oleh CPNS maupun dari
kualifikasi, kerja; yang dirinci menurut instansi tertentu) yang PPPK, PNS dari instansi
kompetensi, dan jumlah, jenis jabatan, dirinci menurut jumlah, lain dan/ atau TNI/ Polri
unit kerja, baik dari pangkat, kualifikasi jenis jabatan, pangkat, (untuk instansi tertentu)
CPNS, PPPK, dan unit kerja; kualifikasi, dan unit dan rencana tersebut
ataupun PNS dari kerja; sudah ditetapkan PPK;
instansi lain serta
TNI/Polri (untuk
SKOR
ASPEK SUBASPEK
1 2 3 4
instansi tertentu);
2. Ketersediaan Belum menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun
kebijakan internal kebijakan internal, kebijakan internal, kebijakan internal, kebijakan internal yang
(Permen/ Pergub/ hanya membuat SK namun hanya namun hanya mengatur mencakup pengadaan
Perbup/ Perwal) Pembentukan Panitia mengatur tata cara tata cara pengadaan CALON PNS, PPPK dan
terkait pengadaan Seleksi jika ada pengadaan CALON CALON PNS dan PPPK; penerimaan PNS dari
ASN dan TNI/Polri penerimaan CALON PNS; instansi lain serta
( untuk instansi PNS; TNI/Polri untuk instansi
tertentu) secara tertentu;
terbuka, kompetitif,
transparan dan
tidak diskriminatif;
3. Pelaksanaan Hanya penerimaan Penerimaa CALON Penerimaan CALON Penerimaan CALON PNS,
penerimaan CALON CALON PNS yang PNS diumumkan PNS dan PPPK PPPK dan PNS dari
PNS/ PPPK/ PNS diumumkan secara secara luas melalui diumumkan secara instansi lain diumumkan
dari instansi lain luas di media; media dan luas, namun secara luas, melalui media
dilakukan secara penerimaan PPPK penerimaan PNS dari regional dan nasional;
terbuka; yang di lingkungan instansi lain
instansi saja; diumumkan di
lingkungan instansi
saia;
4. Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan
Pelatihan Pelatihan Pelatihan Prajabatan/Pelatihan Prajabatan/Pelatihan
Prajabatan/Pelatih Prajabatan/Pelatihan Prajabatan/Pelatihan Dasar dilakukan 1-5 Dasar dilakukan langsung
an Dasar bagi Dasar lebih dari Dasar dilakukan 6-12 bulan setelah (paling lama 1 bulan)
CALON PNS; setahun setelah bulan setelah pengangkatan CALON setelah pengangkatan
pegangkatan CALON pengangkatan CALON PNS; CALON PNS;
PNS; PNS;
5. Persentase Kurang dari 50% 50% - <75% pegawai 75% - <90% pegawai 90%-100% pegawai
pegawai yang baru pegawai yang baru yang baru diangkat yang baru diangkat yang baru diangkat
diangkat menjadi diangkat menjadi PNS menjadi PNS yang menjadi PNS menjadi PNS ditempatkan
PNSyang ditempatkan sesuai ditempatkan sesuai ditempatkan sesuai sesuai jabatan yang
penempatan jabatan yang mereka jabatan yang dilamar; jabatan yang dilamar; dilamar;
pertamanya sesuai Jamar;
jabatan yang
dilamar;
SKOR
ASPEK SUBASPEK
1 2 3 4
III. PENGEMBANGAN 1. Ketersediaan Belum menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun standar
KARIR standar standar kompetensi standar kompetensi kompetensi manajerial,
kompetensi manajerial untuk JPT manajerial, bidang, dan bidang, dan sosio kultural
manajerial, bidang, Administrator dan sosio kultural untuk untuk seluruh pegawai
dan sosio kultural Pengawas; JPT, Administrator dan dan sudah ditetapkan
untuk setiap Pengawas dan sudah oleh PPK;
jabatan; ditetapkan oleh PPK;
2. Ketersediaan profil Belum pernah Sudah pernah Sudah pernah Sudah pernah melakukan
pegawai yang melakukan pemetaan melakukan pemetaan melakukan pemetaan pemetaan talenta/
disusun talenta/ kompetensi talenta/ kompetensi talenta/ kompetensi kompetensi dan sudah
berdasarkan pegawai; hanya untuk pegawai seluruh JPT, mempunyai profil seluruh
pemetaan talenta/ yang mengikuti Administrator dan pegawai;
kompetensi; seleksi JPT; pengawas;
3. Ketersediaan Belum membangun Sudah membangun Sudah membangun Sudah membangun Talent
Talent Pool dan Talent Pool; Talent Pool yang Talent Pool Poo/berdasarkan
rencana suksesi disusun berdasarkan berdasarkan kesesuaian kompetensi
yang disusun kesesuaian kesesuaian kompetensi manajerial, kompetensi
berdasarkan profil kompetensi manajerial, kompetensi bidang dan kinerja serta
ASN (kualifikasi, manajerial (hasil bidang dan kinerja menyusun rencana
kompetensi, dan assessment center) serta menyusun suksesi yang diperbaharui
kinerja) dengan dan kinerja; rencana suksesi, namun secara berkala;
mempertimbangka tidak diperbaharui
n pola karir secara berkala;
instansi;
4. Ketersediaan Belum pernah Sudah melaksanakan Sudah melaksanakan Sudah melaksanakan
informasi tentang melaksanakan analisis kesenjangan analisis kesenjangan analisis kesenjangan
kesenjangan analisis kesenjangan kualifikasi dan kualifikasi maupun kualifikasi maupun
kualifikasi dan kualifikasi maupun kesenjangan kesenjangan kesenjangan kompetensi
kompetensi kesenjangan kompetensi untuk kompetensiuntuk untuk seluruh pegawai;
pegawai; kompetensi; pejabat pimpinan pejabat pimpinan
tinggi; tinggi, administrator
dan pengawas saja;
5. Ketersediaan Belum pernah Sudah melaksanakan Sudah melaksanakan Sudah melaksanakan
informasi tentang melaksanakan analisis kesenjangan analisis kesenjangan analisis kesenjangan
kesenjangan analisis kesenjangan kinerja untuk Pejabat kinerja untuk Pejabat kinerja untuk seluruh
kinerja; kinerja; Pimpinan Tinggi; Pimpinan Tinggi, pegawai;
administrator dan
SKOR
ASPEK SUBASPEK
1 2 3 4
pengawas saja;
6. Ketersediaan Belum menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun strategi
strategi dan strategi dan program strategi dan program strategi yang terinci yang terinci dalam bentuk
program untuk untuk mengatasi untuk mengatasi dalam bentuk program program kegiatan serta
mengatasi kesenjangan; kesenjangan namun kegiatan serta penganggarannyajangka
kesenjangan belum terinci dalam penganggarannya pendek dan jangka
kompetensi dan kegiatan serta untuk jangka pendek menengah dan ditetapkan
kinerja dalam penganggaran; (untuk tahun berjalan); oleh PPK;
rangka
peningkatan
kapasitas ASN;
7. Penyelenggaraan Belum menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun
Diklat untuk Program Diklat; Program Diklat Program Diklat Program Diklat
mengatasi berdasarkan Analisis berdasarkan analisis berdasarkan analisis
kesenjangan; Kebutuhan Diklat; kesenjangan kesenjangan kompetensi
kompetensi dan dan kinerja sesuai
kinerja, namun masih kebutuhan individu;
bersifat umum;
8. Pelaksanaan Belum menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun
peningkatan program program program program pengembangan
kompetensi pengembangan karier pengembangan karier pengembangan karier karier melalui praktik
melalui praktik melalui praktik kerja melalui praktik kerja melalui praktik kerja kerja dan pertukaran
kerja dan dan pertukaran dan pertukaran dan pertukaran pegawai dan sudah
pertukaran pegawai; pegawai namun pegawai namun belum melaksanakannya secara
pegawai; belum dilaksanakan secara terjadwal;
melaksanakannya; terjadwal;
9. Pelaksanaan Belum melaksanakan Sudah melaksanakan Sudah melaksanakan Sudah melaksanakan
peningkatan kegiatan peningkatan salah satu kegiatan dua kegiatan kegiatan peningkatan
kompetensi kompetensi coaching, peningkatan peningkatan kompetensi coaching,
melalui coaching, counseling dan kompetensi coaching, kompetensi coaching, counseling dan mentoring;
counseling dan mentoring; counselling atau counselling atau
mentorin.a; mentoring; mentorin.a;

IV. PROMOSI DAN 1. Penyusunan dan Belum menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun dan Sudah menyusun dan
MUTASI penetapan kebijakan internal kebijakan internal menetapakan kebijakan menetapkan kebijakan
kebijakan internal (Permen/ Pergub/ (Permen/ Pergub/ internal (Permen/ internal (Permen/
(Permen/ Pergub/ Perbup/ Perwal) Perbup/ Perwal) Pergub/ Perbup/ Pergub/ Perbup/ Perwali)
SKOR
ASPEK SUBASPEK
1 2 3 4
Perbup/ Perwal) tentang pola karier; tentang pola karier; Perwali) tentang pola tentang pola karier
tentang pola karier; karier; berdasarkan pola dasar
karier nasional;
2. Ketersediaan Belum menyusun dan Sudah menyusun Sudah menyusun dan Sudah menyusun dan
kebijakan internal menetapkan kebijakan untuk menetapkan untuk menetapkan untuk
(Permen/ Pergub/ kebijakan internal mutasi, rotasi dan mutasi, rotasi dan mutasi, rotasi dan
Perbup/ Perwali) terkait mutasi, rotasi promosi ke JPT; promosi ke JPT, promosi ke JPT,
tentang mutasi, dan promosi; administrator dan administrator dan
rotasi dan promosi pengawas; pengawas dan sudah
secara obyektif dan ditetapkan dengan
transparan dengan keputusan PPK;
mengacu kepada
·-! rencana suksesi;
3. Pelaksanaan Sudah melaksanakan Sudah melaksanakan Sudah melaksanakan Sudah melaksanakan

I kebijakan
pengisian JPT,
Administrator dan
pengisian JPT secara
terbuka dan
kompetitif namun
Pengisian JPT secara
terbuka dan
kompetitif secara
Pengisian JPT secara
terbuka dan kompetitif
di tingkat
Pengisian JPT secara
terbuka dan kompetitif di
tingkat regional/nasional
I Pengawas secara
terbuka dan
masih terbatas di
lingkungan instansi;
regional/nasional; regional/nasional serta
pengisian
serta pengisian
Administrator dan
kompetitif; Administrator dan Pengawas dengan metode
Pengawas dengan assessment tanpa adanya
metode assessment; pengaduan;

V. MANAJEMEN 1. Penyusunan Sudah menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun kontrak
KINERJA kontrak kinerja kontrak kinerja, kontrak kinerja bagi kontrak kinerja bagi kinerja bagi seluruh
yang terukur; namun hanya untuk pejabat pimpinan seluruh pegawai; pegawai yang diturunkan
pejabat pimpinan tinggi, administrator dari Rencana Strategis
tinggi; dan pengawas; organisasi;
2. Penerapan metode Belum menerapkan Sudah menerapkan Sudah menerapkan Sudah menerapkan
penilaian kinerja metode penilaian metode penilaian metode penilaian metode penilaian kinerja
yang obyektif dan kinerja yang obyektif kinerja yang obyektif kinerja yang obyektif yang obyektif dan terukur
terukur; dan terukur; dan terukur namun dan terukur namun untuk seluruh pegawai;
terbatas untuk JPT; terbatas untuk JPT,
Administrator, dan
Pengawas;
3. Pelaksanaan Belum melaksanakan Sudah melaksanakan Sudah melaksanakan Sudah melaksanakan
penilaian kinerja penilaian kinerja penilaian kinerja penilaian kinerja secara penilaian kinerja secara
SKOR
ASPEK SUBASPEK
1 2 3 4
secara berkala secara berkala; secara berkala berkala 6 bulan sekali berkala 3 bulan sekali
yang disertai setahun sekali; yang disertai dengan yang disertai dengan
dengan dialog dialog kinerja; dialog kinerja;
kinerja untuk
memastikan
tercapainya
kontrak kinerja;
4. Ketersediaan Belum menganalisis Sudah menganalisis Sudah menganalisis Sudah menganalisis
informasi dan permasalahan yang permasalahan yang permasalahan kinerja permasalahan dan
strategi untuk terkait kinerja yang terkait kinerja yang yang tidak sesuai menyusun strategi untuk
mengatasi rendah atau tidak rendah atau tidak kontrak dan sudah mengatasi masalah
permasalahan sesuai kontrak; sesuai kontrak; menyusun strategi kinerja yang rendah serta
kinerja untuk untuk mengatasi melaksanakan strategi
mewujudkan masalah tersebut untuk tersebut untuk
tujuan organisasi; mewujudkan tujuan mewujudkan tujuan
organisasi; organisasi;
5. Penggunaan hasil Hasil penilaian Hasil penilaian Hasil penilaian kinerja Hasil penilaian kinerja
penilaian kinerja kinerja belum kinerja hanya sudah dijadikan sudah dijadikan
sebagai dasar bagi dijadikan dasar dalam dijadikan salah satu pertimbangan utama pertimbangan utama
penentuan promosi, mutasi, pertimbangan dalam dalam membuat dalam pengembangan
keputusan demosi, rotasi, diklat; membuat keputusan keputusan promosi, karier (promosi, rotasi,
manajemen terkait promosi, mutasi, dan rotasi, dan demosi; demosi, diklat, praktik
pembinaan dan demosi; kerja dan pertukaran
pengembangan pegawai);
karier (promosi,
mutasi, demosi,
rotasi, diklat);

VI. PENGGAJIAN, 1. Kebijakan Tunjangan kinerja Tunjangan kinerja Tunjangan kinerja Tunjangan kinerja sudah
PENGHARGAAN pembayaran belum sudah sudah memperhitungkan hasil
DAN DISIPLIN tunjangan kinerja memperhitungkan memperhitungkan memperhitungkan hasil penilaian kinerja sebagai
dikaitkan dengan hasil penilaian kinerja disiplin kerja; penilaian kinerja dan faktor yang utama
hasil penilaian dan disiplin kerja; disiplin kerja; disamping disiplin kerja;
kineria;
2. Ketersediaan Belum menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun dan
kebijakan internal kebijakan internal kebijakan internal kebijakan internal menetapkan kebijakan
(Permen/ Pergub/ untuk memberi untuk memberi untuk memberi internal untuk memberi
ASPEK SKOR
SUBASPEK
1 2 3 4
Perbup/ Perwali) penghargaan kepada penghargaan kepada penghargaan kepada penghargaan kepada
untuk memberi pegawai berprestasi pegawai berprestasi pegawai berprestasi pegawai berprestasi luar
penghargaan yang luarbiasa; luar biasa dan belum luar biasa dan sudah biasa dan sudah menjadi
bersifat finansial menjadi agenda tetap, menjadi agenda agenda tahunan;
dan non-finansial namunbelum tahunan, namun belum
terhadap pegawai ditetapkan oleh PPK; ditetapkan oleh PPK;
berprestasi luar
biasa;
3. Penegakan kode Belum menyusun Sudah menyusun Sudah menyusun kode Sudah menyusu kode etik
etik dan kode kode etik dan kode kode etik dan kode etik dan kode perilaku dan kode perilaku yang
perilaku ASN di perilaku ASN untuk perilaku ASN untuk ASN di instansinya dan berlaku di lingkungan
lingkungan lingkungan lingkungan sudah disosialisasikan instansi, sudah dibentuk
instansinya; instansinya; instansinya namun namun belum tim dan penegakan kode
belum ditegakkan secara etik dan kode perilaku
disosialisasikan konsisten kepada secara konsisten dan
secara luas; pegawai; tidak ada kasus kriminal
yang ditangani oleh
aparat penegak hukum;
4. Pengelolaan data Data terkait Data terkait Sudah mempunyai Sudah mempunyai
terkait pelanggaran penegakan disiplin, penegakan disiplin, database terkait database terkait
disiplin, pelanggaran kode etik pelanggaran kode etik penegakan disiplin, penegakan disiplin,
pelanggaran kode dan kode perilaku dan kode perilaku pelanggaran kode etik pelanggaran kode etik
etik dan kode belum dikelola; sudah dikelola namun dan kode perilaku dan kode perilaku dan
perilaku yang masih secara manual; namun belum sudah terintegrasi dengan
dilakukan pegawai; terintegrasi dengan Sistem lnformasi
Sistem lnformasi Kepegawaian Nasional
Kepegawaian; (BKN);

VII. PERLINDUNGAN 1. Kebijakan Belum menyusun Sudah menyusun dan Sudah menyusun dan Sudah menyusun dan
DAN PELAYANAN perlindungan menetapkan menetapkan kebijakan menetapkan kebijakan
pegawai diluar dari kebijakan perlindungan hukum kebijakan perlindungan
jaminan kesehatan, perlindungan hukum dan program persiapan hukum, program
jaminan kecelakaan bagipegawaiyang masa pensiun; persiapan pensiun, dan
kerja, program terkena kasus terkait program lainnya;
pensiun, yang dengan pekerjaan;
diselenggarakan
secara nasional;
SKOR
ASPEK SUBASPEK
1 2 3 4
2. Penyediaan Semua pelayanan Menyediakan salah Menyediakan dua Menyediakan lebih dari
kemudahan bagi dilakukan secara satu sistem yang sistemyang dua sistem yang
pegawai yang manual; memudahkan dalam memudahkan dalam memudahkan dalam
membutuhkan pelayanan pelayanan administrasi pelayanan administrasi
pelayanan administrasi (pembayaran gaji, (pembayaran gaji,
administrasi; (pembayaran gaji, pemrosesan kenaikan pemrosesan kenaikan
pemrosesan kenaikan pangkat, pensiun, BPJS, pangkat, pensiun, BPJS,
pangkat, pensiun, dll); dll);
BPJS, dll);

VIII. SISTEM 1. Pembangunan Belum membangun Sudah membangun Sudah membangun Sudah membangun
INFORMASI Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem lnformasi Sistem lnformasi Sistem Informasi
Kepegawaian yang Kepegawaian yang Kepegawaian yang Kepegawaian yang Kepegawaian yang
berbasis online berbasis online; berbasis online berbasis online yang berbasis online yang
yang terintegrasi namun datanya belum menyajikan data real terintegrasi dengan
dengan sistem real time; time; sistem penilaian kinerja,
penilaian kinerja, penegakan disiplin dan
penegakan disiplin pembinaan pegawai;
dan pembinaan
pegawai;
2. Penerapan e- Belum menerapkan e- Sudah menerapkan e- Sudah menerapkan e- Sudah menerapkan e-
performance yang performance; performance namun performance tetapi performance yang
terintegrasi belum optimal belum tertintegrasi terintegrasi dengan
dengan Sistem penggunaannya; dengan Sistem Sistem Informasi
Informasi lnformasi Kepegawaian Kepegawaian yang
Kepegawaian yang yang berbasis on line; berbasis online;
berbasis online;
3. Penggunaan e- Belum menggunakan Sudah menggunakan Sudah menggunakan e- Sudah menggunakan e-
office yang e-of.fice dalam e-office dalam office dalam pelayanan office yang memudahkan
memudahkan pelayanan pelayanan administrasi pelayanan administrasi
pelayanan administrasi administrasi kepegawaian; kepegawaian dan
administrasi kepegawaian; kepegawaian namun pelayanan Iainnya;
kepegawaian; pemanfaatannya
belum optimal;
4. Pembangunan dan Belum membangun Sudah membangun Sudah membangun dan Sudah membangun dan
penggunaan assessment center; dan menggunakan menggunakan menggunakan assessment
asessment center assessment center, assessment center, center untuk pembinaan
SKOR
ASPEK SUBASPEK
1 2 3 4
dalam pemetaan namun hanya untuk namun hanya untuk karier seluruh pegawai;
kompetensi dan seleksi JPT; seleksi JPT,
pengisian jabatan; Administrator dan
Pengawas:

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
SKOR
ASPEK SUBASPEK
1 2 3 4
dalam pemetaan namun hanya untuk namun hanya untuk karier seluruh pegawai;
kompetensi dan seleksi JPT; seleksi JPT,
pengisian jabatan; Administrator dan
Pengawas;

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI

1
SKOR
ASPEK SUBASPEK
1 2 3 4
dalam pemetaan namun hanya untuk namun hanya untuk karier seluruh pegawai;
kompetensi dan seleksi JPT; seleksi JPT,
pengisian jabatan; Administrator dan
Pengawas;

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
SKOR
ASPEK SUBASPEK
1 2 3 4
dalam pemetaan namun hanya untuk namun hanya untuk karier seluruh pegawai;
kompetensi dan seleksi JPT; seleksi JPT,
pengisian jabatan; Administrator dan
Pengawas;

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

I
.... SOFIAN EFFENDI
SKOR
ASPEK SUBASPEK
1 2 3 4
dalam pemetaan namun hanya untuk namun hanya untuk karier seluruh pegawai;
kompetensi dan seleksi JPT; seleksi JPT,
pengisian jabatan; Administrator dan
Pengawas;

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
LAMPIRAN II PERATURAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
NOMOR , TAHUN 2018
TENTANG
PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM
MERIT DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL
NEGARA DI INSTANSI PEMERINTAH

FORMULIR PENILAIAN MANDIRI SISTEM MERIT OLEH TIM PENILAI SISTEM MERIT INSTANSI

., I
Nama Instansi
Tim Penilai Sistem Merit Instansi
Tanggal Pelaksanaan Penilaian

NO. ASPEK SUBASPEK KONDISI SAAT INI BOBOT SKOR NILAI


I PERENCANAAN 1. Ketersediaan peta jabatan dan 2,5
KEBUTUHAN rencana kebutuhan pegawai untuk
(10%) jangka menengah 5 (lima) tahun;
2. Ketersediaan data kepegawaian 2,5
secara lengkap dan real time;
3. Ketersediaan data pegawai yang akan 2,5
pensiun dalam jangka menengah 5
(lima) tahun;
4. Ketersediaan rencana pemenuhan 2,5
kebutuhan ASN untuk jangka
menengah 5 (lima) tahun;
SUB-TOTAL I
II PENGADAAN 1. Ketersediaan rencana pengadaan ASN 2
(10%) untuk tahun berjalan;
NO. ASPEK SUBASPEK KONDISI SAAT INI BOBOT SKOR NILAI
2. Ketersediaan kebijakan internal 2
(Permen/ Pergub/ Perbup/ Perwali)
terkait oengadaan ASN;
3. Pelaksanaan penerimaan CALON 2
PNS/ PPPK/ pengalihan PNS dari
instansi lain pada tahun terakhir
secara terbuka dan kompetitif;
4. Pelaksanaan Pelatihan Prajabatan 2
(LPJ) bagi CALON PNS dan orientasi
bagi oeeawai baru;
5. Penempatan PNS yang sesuai jabatan 2
vane dilamar;
SUB-TOTAL II
III PENGEMBANGAN 1. Penyusunan dan penetapan standar 5
KARIER kompetensi manajerial, teknis, dan
(30%) sosial kultural untuk setiap jabatan;
2. Pelaksanaan pemetaan 5
talenta/komoetensi;
3. Pembangunan Talent Pool dan 5
penyusunan rencana suksesi yang
disusun berdasarkan profil ASN
(kualifikasi, kompetensi, dan kinerja)
dengan mempertimbangkan pola karir
instansi;
4. Pelaksanaan analisis kesenjangan 2,5
kualifikasi dan kompetensi
berdasarkan orofil pegawai;
5. Pelaksanaan analisis kesenjangan 2,5
kinerja berdasarkan hasil penilaian
kineria;
NO. ASPEK SUBASPEK KONDISI SAAT INI BOBOT SKOR NILAI
6. Penyusunan dan penetapan strategi 2,5
untuk mengatasi kesenjangan
kompetensi dan kineria;
7. Penyelenggaraan pendidikan dan 2,5
pelatihan dalam rangka mengatasi
kesenjangan;
8. Penyusunan dan pelaksanaan program 2,5
pengembangan karier melalui praktik
keria dan pertukaran pegawai;
9. Pelaksanaan kegiatan coaching, 2,5
counselin,q, dan mentorin,q;
SUB-TOTAL III
IV PROMOSIDAN 1. Kebijakan internal (Permen/ Pergub/ 5
MUTASI Perbup / Perwalil tentang pola karier;
(10%) 2. Kebijakan internal (Permen/ Pergub/ 2,5
Perbup/ Perwali) tentang mutasi,
rotasi, dan promosi dengan mengacu
kepada rencana suksesi;
3. Pelaksanaan mutasi, rotasi dan 2,5
promosi ke JPT, Administrator dan
Pengawas secara terbuka dan
kompetitif;
SUB-TOTAL IV
V MANAJEMEN 1. Penetapan kontrak kinerja yang 5
KINERJA terukur;
(20%) 2. Penerapan metode penilaian kinerja 2,5
yang obyektif dan terukur;
3. Pelaksanaan penilaian kinerja secara 5
berkala untuk memastikan
tercapainya kontrak kineria;
NO. ASPEK SUBASPEK KONDISI SAAT INI BOBOT SKOR NILAI
4. Analisis permasalahan kinerja dan 5
strateid penvelesaiannva;
5. Kebijakan penggunaan hasil penilaian 2,5
kinerja bagi penentuan keputusan
manajemen terkait pembinaan dan
pengembangan karier (promosi,
mutasi, demosi, rotasi, dan diklat);
SUB-TOTALV
VI PENGGAJIAN, 1. Pembayaran tunjangan kinerja 2,5
PENGHARGAAN berdasarkan hasil penilaian kinerja;
DAN DISIPLIN
(10%) 2. Pemberian penghargaan yang bersifat 2,5
finansial dan non-finansial kepada
pegawai berprestasi luar biasa;
3. Penegakan disiplin, kode etik dan kode 2,5
perilaku ASN di lingkungan
instansinya;
4. Pengelolaan data terkait pelanggaran 2,5
disiplin, pelanggaran kode etik dan
kode perilaku yang dilakukan pegawai;
SUB-TOTAL VI
VII PERLINDUNGAN Kebijakan perlindungan pegawai diluar 2
DAN dari jaminan kesehatan, jaminan
PELAYANAN kecelakaan kerja, program pensiun, yang
(4%) diselene:e:arakan secara nasional;
Kemudahan bagi pegawai yang 2
membutuhkan pelayanan administrasi;
SUB-TOTAL VII
VIII SISTEM 1. Sistem lnformasi Kepegawaian 2
INFORMASI 2. Pusat Penilaian Kompetensi 2
NO. ASPEK SUBASPEK KONDISI SAAT INI BOBOT SKOR NILAI
(6%1 3. e-kineria 1
4. e-office 1
SUB-TOTAL VIII

TOTAL

CATATAN

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NO. ASPEK SUBASPEK KONDISI SAAT INI BOBOT SKOR NILAI
(6%) 3. e-kinerja 1
4. e-office 1
SUB-TOTAL VIII

TOTAL

CATATAN

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NO. ASPEK SUBASPEK KONDISI SAAT INI BOBOT SKOR NILAI
(6%) 3. e-kinerja 1
4. e-office 1
SUB-TOTAL VIII

TOTAL

CATATAN

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NO. ASPEK SUBASPEK KONDISI SAAT INI BOBOT SKOR NILAI
(6%1 3. e-kinerja 1
4. e-office 1
SUB-TOTAL VIII

TOTAL

CATATAN

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NO. ASPEK SUBASPEK KONDISI SAAT INI BOBOT SKOR NILAI
{6%) 3. e-kinerja 1
4. e-office 1
SUB-TOTAL VIII

TOTAL

CATATAN

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
LAMPIRAN III PERATURAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
NOMOR, TAHUN 2018
TENTANG
PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM MERIT
DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA
DI INSTANSI PEMERINTAH

FORMULIR PENILAIAN OLEH TIM VERIFIKASI SISTEM MERIT

Nama Instansi yang dinilai


Tim Verifikasi Sistem Merit
Tanggal Pelaksanaan Penilaian

NILAI NILAI
NO. ASPEK SUB-ASP EK TIM TIM CATATAN
INSTANSI VE RI FI KASI
I PERENCANAAN 1. Ketersediaan peta jabatan dan rencana
KEBUTUHAN kebutuhan pegawai untuk jangka
menengah 5 (lima) tahun;
2. Ketersediaan data kepegawaian secara
lengkap dan real time;
3. Ketersediaan data pegawai yang akan
pensiun dalam jangka menengah 5
[lima) tahun;
4. Ketersediaan rencana pemenuhan
kebutuhan ASN untuk jangka
menengah 5 (lima) tahun;
II PENGADAAN 1. Ketersediaan rencana pengadaan ASN
untuk tahun berjalan;
NILAI NILAI
NO. ASPEK SUB-ASP EK TIM TIM CATATAN
INSTANSI VE RI FI KASI
2. Ketersediaan kebijakan internal
(Permen/ Pergub/ Perbup/ Perwali)
terkait oene:adaan ASN;
3. Pelaksanaan penerimaan CALON PNS/
PPPK/ pengalihan PNS dari instansi
lain pada tahun terakhir secara
terbuka dan komoetitif;
4. Pelaksanaan Pelatihan Prajabatan
(LPJ) bagi CALON PNS dan orientasi
bagi oegawai baru;
5. Penempatan PNS yang sesuai jabatan
vang dilamar;
III PENGEMBANGAN 1. Penyusunan dan penetapan standar
KARIER kompetensi manajerial, bidang, dan
sosio kultural untuk setiap jabatan;
2. Pelaksanaan pemetaan
talenta/komoetensi;
3. Pembangunan Talent Pool dan
penyusunan rencana suksesi yang
disusun berdasarkan profit ASN
(kualifikasi, kompetensi, dan kinerja)
dengan mempertimbangkan pola karir
instansi;
4. Pelaksanaan analisis kesenjangan
kualifikasi dan kompetensi
berdasarkan profit pegawai;
5. Pelaksanaan analisis kesenjangan
kinerja berdasarkan basil penilaian
kineria;
NILAI NILAI
NO. ASPEK SUB-ASPEK TIM TIM CATATAN
INSTANSI VE RI FI KASI
6. Penyusunan dan penetapan strategi
untuk mengatasi kesenjangan
kompetensi dan kinerja;
7. Penyusunandan pelaksanaan program
Diklat yang didasarkan pada analisis
kebutuhan Diklat dalam rangka
mengatasi kesenjangan;
8. Penyusunan dan pelaksanaan program
pengembangan karier melalui praktik
kerja dan pertukaran pegawai;
9. Pelaksanaan kegiatan coaching,
counseling, dan mentorin,q;
IV PROMOSIDAN 1. Kebijakan internal (Permen/ Pergub/
MUTASI Perbup/ Perwali) tentang pola karier;
2. Kebijakan internal (Permen/ Pergub/
Perbup/ Perwali) tentang mutasi,
rotasi dan promosi dengan mengacu
kepada rencana suksesi;
3. Pelaksanaanmutasi, rotasi dan
promosi ke JPT, Administrator dan
Pengawas secara terbuka dan
kompetitif;
V MANAJEMEN 1. Penetapan kontrak kinerja yang
KINERJA terukur;
2. Penerapan metode penilaian kinerja
yang obyektif dan terukur;
3. Pelaksanaan penilaian kinerja secara
berkala untuk memastikan
tercapainya kontrak kinerja;
NILAI NILAI
NO. ASPEK SUB-ASP EK TIM TIM CATATAN
INSTANSI VE RI FI KASI
4. Analisis permasalahan kinerja dan
strategi penyelesaiannya;
5. Kebijakan penggunaan hasil penilaian
kinerja bagi penentuan keputusan
manajemen terkait pembinaan dan
pengembangan karier (promosi,
mutasi, demosi, rotasi, diklat1;
VI PENGGAJIAN, 1. Pembayaran tunjangan kinerja
PENGHARGAAN berdasarkan hasil penilaian kinerja;
DAN DISIPLIN 2. Pemberian penghargaan yang bersifat
finansial dan non-finansial kepada
pegawai berprestasi luar biasa;
3. Penegakan disiplin, kode etik, dan
kode perilaku ASN di lingkungan
instansinva;
4. Pengelolaan data terkait pelanggaran
disiplin, pelanggaran kode etik, dan
kode perilaku yang dilakukan
pegawai.
VII PERLINDUNGAN 1. Kebijakan perlindungan pegawai
DAN diluar dari jaminan kesehatan,
PELAYANAN jaminan kecelakaan kerja, program
pensiun, yang diselenggarakan secara
nasional;
2. Kemudahan bagi pegawai yang
membutuhkan pelayanan
administrasi;
VIII SISTEM 1. Sistem lnformasi Kepegawaian
INFORMASI 2. Pusat Penilaian Kompetensi
NILAI NILAI
NO. ASPEK SUB-ASP EK TIM TIM CATATAN
INSTANSI VERIFIKASI
3. e-kinerja
4. e-ofiice

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NILAI NILAI
NO. ASPEK SUB-ASP EK TIM TIM CATATAN
INSTANSI VERIFIKASI
3. e-kinerja
4. e-ofiice

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI

11
NILAI NILAI
NO. ASPEK SUB-ASP EK TIM TIM CATATAN
INSTANSI VERIFIKASI
3. e-kinerja
4. e-ofiice

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NILAI NILAI
NO. ASPEK SUB-ASPEK TIM TIM CATATAN
INSTANSI VE RI FI KASI
3. e-kinerja
4. e-ofiice

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NILAI NILAI
NO. ASPEK SUB-ASPEK TIM TIM CATATAN
INSTANSI VERIFIKASI
3. e-kinerja
4. e-ofiice

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
LAMPIRAN IV PERATURAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
NOMOR 1 TAHUN 2018
TENTANG
PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM MERIT
DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA
DI INSTANSI PEMERINTAH

BERITA ACARA PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI OLEH INSTANSI

Instansi
Tanggal Penilaian
Daftar Tim Penilai

No Nama Jabatan No.Handphone Tandatangan

Dengan ini menyatakan bahwa telah melakukan penilaian terhadap penerapan sistem merit dalam manajemen ASN di instansi
dengan hasil sebagai berikut:

NO. ASPEK KONDISI SAAT INI NILAI CATATAN


1 PERENCANAAN
KEBUTUHAN
2 PENGADAAN
NO. ASPEK KONDISI SAAT INI NILAI CATATAN
3 PENGEMBANGAN
KARIER
4 PROMOS! DAN MUTASI
5 MANAJEMEN KINERJA
6 PENGGAJIAN,
PENGHARGAAN DAN
DISIPLIN
7 PERLINDUNGAN DAN
PELAYANAN
8 SISTEM INFORMASI
TOTAL

Demikian Berita Acara Pelaksanaan Penilaian Mandiri dibuat dengan sebagaimana mestinya.

.. ..................., ...... .. 20 ..

Ttd.
(Ketua Tim Penilai)

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NO. ASPEK KONDISI SAAT INI NILAI CATATAN
3 PENGEMBANGAN
KARIER
4 PROMOSI DAN MUTASI
5 MANAJEMEN KINERJA
6 PENGGAJIAN,
PENGHARGAAN DAN
DISIPLIN
7 PERLINDUNGAN DAN
PELAYANAN
8 SISTEM INFORMASI
TOTAL

Demikian Berita Acara Pelaksanaan Penilaian Mandiri dibuat dengan sebagaimana mestinya.

....................., .... .... 20 ..

Ttd.
(Ketua Tim Penilai)

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NO. ASPEK KONDISI SAAT INI NILAI CATATAN
3 PENGEMBANGAN
KARIER
4 PROMOS! DAN MUTASI
5 MANAJEMEN KINERJA
6 PENGGAJIAN,
PENGHARGAAN DAN
DISIPLIN
7 PERLINDUNGAN DAN
PELAYANAN
8 SISTEM INFORMASI
TOTAL

Demikian Berita Acara Pelaksanaan Penilaian Mandiri dibuat dengan sebagaimana mestinya.

.. ..................., ........ 20 ..

Ttd.
(Ketua Tim Penilai)

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

....._

SOFIAN EFFENDI
NO. ASPEK KONDISI SAAT INI NILAI CATATAN
3 PENGEMBANGAN
KARIER
4 PROMOS! DAN MUTASI
5 MANAJEMEN KINERJA
6 PENGGAJIAN,
PENGHARGAAN DAN
DISIPLIN
7 PERLINDUNGAN DAN
PELAYANAN
8 SISTEM INFORMASI
TOTAL

Demikian Berita Acara Pelaksanaan Penilaian Mandiri dibuat dengan sebagaimana mestinya.

.. ..................., ........ 20 ..

Ttd.
(Ketua Tim Penilai)
-~I
I

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NO. ASPEK KONDISI SAAT INI NILAI CATATAN
3 PENGEMBANGAN
KARIER
4 PROMOSI DAN MUTASI
5 MANAJEMEN KINERJA
6 PENGGAJIAN,
PENGHARGAAN DAN
DISIPLIN
7 PERLINDUNGAN DAN
PELAYANAN
8 SISTEM INFORMASI
TOTAL

Demikian Berita Acara Pelaksanaan Penilaian Mandiri dibuat dengan sebagaimana mestinya.

.. ..................., ........ 20 ..

Ttd.
(Ketua Tim Penilai)

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
LAMPIRANV PERATURAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
NOMOR 3 TAHON 2018
TENTANG
PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM
MERIT DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL
NEGARA DI INSTANSI PEMERINTAH

BERITA ACARA PENILAIAN OLEH TIM VERIFIKASI

Tanggal Penilaian :
Daftar Tim Penilai :

No Nama Jabatan No.Handphone Tandatangan

Dengan ini menyatakan bahwa telah melakukan penilaian terhadap penerapan sistem merit dalam manajemen ASN di instansi
dengan hasil sebagai berikut:

NO. ASPEK NILAI CATATAN


1 PERENCANAAN
KEBUTUHAN
NO. ASPEK NILAI CATATAN
2 PENGADAAN
3 PENGEMBANGAN
KARIER
4 PROMOS! DAN
MUTASI
5 MANAJEMEN
KINERJA
6 PENGGAJIAN,
PENGHARGAAN
DAN DISIPLIN
7 PERLINDUNGAN
DAN PELAYANAN
8 SISTEM INFORMASI
TOTAL

Demikian Berita Acara Penilaian Tim Verifikasi dibuat dengan sebagaimana mestinya.

Jakarta, ..................., 20 ..

Ttd.
(Ketua Tim Verifikasi)

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NO. ASPEK NILAI CATATAN
2 PENGADAAN
3 PENGEMBANGAN
KARIER
4 PROMOSI DAN
MUTASI
5 MANAJEMEN
KINERJA
6 PENGGAJIAN,
PENGHARGAAN
DAN DISIPLIN
7 PERLINDUNGAN
DAN PELAYANAN
8 SISTEM INFORMASI
TOTAL

Demikian Berita Acara Penilaian Tim Verifikasi dibuat dengan sebagaimana mestinya.

Jakarta, ..................., 20 ..

Ttd.
(Ketua Tim Verifikasi)

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NO. ASPEK NILAI CATATAN
2 PENGADAAN
3 PENGEMBANGAN
KARIER
4 PROMOSI DAN
MUTASI
5 MANAJEMEN
KINERJA
6 PENGGAJIAN,
PENGHARGAAN
DAN DISIPLIN
7 PERLINDUNGAN
DAN PELAYANAN
8 SISTEM INFORMASI
TOTAL

Demikian Berita Acara Penilaian Tim Verifikasi dibuat dengan sebagaimana mestinya.

Jakarta, ..................., 20 ..

Ttd.
(Ketua Tim Verifikasi)

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NO. ASPEK NILAI CATATAN
2 PENGADAAN
3 PENGEMBANGAN
KARIER
4 PROMOSI DAN
MUTASI
5 MANAJEMEN
KINERJA
6 PENGGAJIAN,
PENGHARGAAN
DAN DISIPLIN
7 PERLINDUNGAN
DAN PELAYANAN
8 SISTEM INFORMASI
TOTAL

Demikian Berita Acara Penilaian Tim Verifikasi dibuat dengan sebagaimana mestinya.

Jakarta, ..................., 20 ..

Ttd.
(Ketua Tim Verifikasi)

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
NO. ASPEK NILAI CATATAN
2 PENGADAAN
3 PENGEMBANGAN
KARIER
4 PROMOSI DAN
MUTASI
5 MANAJEMEN
KINERJA
6 PENGGAJIAN,
PENGHARGAAN
DAN DISIPLIN
7 PERLINDUNGAN
DAN PELAYANAN
8 SISTEM INFORMASI
TOTAL

Demikian Berita Acara Penilaian Tim Verifikasi dibuat dengan sebagaimana mestinya.

Jakarta, ..................., 20 ..

Ttd.
(Ketua Tim Verifikasi)

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
LAMPIRANVI PERATURAN KOMIS! APARATUR SIPIL NEGARA
NOMOR , TAHUN 2018
TENTANG
PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM
MERIT DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL
NEGARA DI INSTANSI PEMERINTAH

ROAD MAP PENERAPAN SISTEM MERIT DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH


Program/Kegiatan Target Capaian Setiap Tahun
Strategi Kondisi Sistem Kondisi Sistem
/Indikator Unit Organisasi
No Arab Merit Saat Ini Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Merit yang akan Anggaran
Penerapan Sistem Penanggungjawab
Kebijakan (Tahun 0) 1 2 3 4 5 Dicapai
Merit
(1) (2) (3) (4) (SJ (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Aspekl
Sub-aspek
1.1
Sub-aspek
1.2
Ost ...
Aspek II
Sub-aspek
2.1
Sub-aspek
2.2
Ost...
2
3
dst

KETUA KOMIS! APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
LAMPIRANVI PERATURAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
NOMOR 3 TAHUN 2018
TENTANG
PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM
MERIT DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL
NEGARA DI INSTANSI PEMERINTAH

ROAD MAP PENERAPAN SISTEM MERIT DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH


Program/Kegiatan Target Capaian Setiap Tahun
Strategi Kondisi Sistem Kondisi Sistem
/Indikator Unit Organisasi
No Arah Merit Saat Ini Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Merit yang akan Anggaran
Penerapan Sistem Penanggungjawab
Kebijakan (Tahun 0) 1 2 3 4 5 Dicapai
Merit
(1) (2} (3) (4) (5} (6} (7} (8} (9} (10} (11} (12)
1 Aspekl
Sub-aspek
1.1
Sub-aspek
1,2
Dst ...
Aspekll
Sub-aspek
2.1
Sub-aspek
2.2
Dst ...
2
3
dst

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
LAMPIRANVI PERATURAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
NOMOR 3 TAHUN 2018
TENTANG
PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM
MERIT DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL
NEGARA DI INSTANSI PEMERINTAH

ROAD MAP PENERAPAN SISTEM MERIT DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH


Program/Kegiatan Target Capaian Setiap Tahun
Strategi Kondisi Sistem Kondisi Sistem
/Indikator Unit Organisasi
No Arah Merit Saat Ini Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Merit yang akan Anggaran
Penerapan Sistem Penanggungjawab
Kebijakan (Tahun 0) 1 2 3 4 5 Dicapai
Merit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Aspekl
Sub-aspek
1.1
Sub-aspek
1.2
Dst ...
Aspekll
Sub-aspek
2.1
Sub-aspek
2.2
Dst ...
2
3
dst

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

~ SOFIAN EFFENDI
LAMPIRANVI PERATURAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
NOMOR 3 TAHUN 2018
TENTANG
PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM
MERIT DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL
NEGARA DI INSTANSI PEMERINTAH

ROAD MAP PENERAPAN SISTEM MERIT DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH


Program/Kegiatan Target Caoaian Setiap Tahun
Strategi Kondisi Sistem Kondisi Sistem
/Indikator Unit Organisasi
No Arah Merit Saat Ini Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Merit yang akan Anggaran
Penerapan Sistem Penanggungjawab
Kebijakan (Tahun 0) 1 2 3 4 5 Dicapai
Merit
(1) (2) (3) (4) (SJ (6) (7J (BJ (9J (lOJ (11J (12)
1 Aspekl
Sub-aspek
1.1
Sub-aspek
1.2
Dst ...
Aspek II
Sub-aspek
2.1
Sub-aspek
2.2
Dst...
2
3
dst

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI
LAMPIRANVI PERATURAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
NOMOR ; TAHUN 2018
TENTANG
PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM
MERIT DALAM MANAJEMEN AP ARATUR SIPIL
NEGARA DI INSTANSI PEMERINTAH

ROAD MAP PENERAPAN SISTEM MERIT DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH


Program/Kegiatan Target Caoaian Setiap Tahun
Strategi Kondisi Sistem Kondisi Sistem
/Indikator Unit Organisasi
No Arab Merit Saat Ini Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Merit yang akan Anggaran
Penerapan Sistem Penanggungjawab
Kebijakan (Tahun 0) 1 2 3 4 5 Dicapai
Merit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) ( 11) (12)
1 Asoekl
Sub-aspek
1.1
Sub-aspek
1.2
Dst ...
Asoek II
Sub-aspek
2.1
Sub-aspek
2,2
Dst ...
2
3
dst

KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

SOFIAN EFFENDI

Anda mungkin juga menyukai