Anda di halaman 1dari 72

Buletin Paguyuban Paskibraka Nasional 1978 Edisi September 2008

Catatan Reuni ke-2 Paskibraka’78


Bulletin Paskibraka ’78

2 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Salam ’78
Teman-teman ’78 dan Purna Paskibraka lainnya,
Ketika edisi ini sedang digarap, sejumlah teman memang sudah
bolak-balik menelepon, kapan buletin akan terbit. Termasuk, Kak
Idik Sulaeman sendiri yang langsung menyatakan ketidaksabarannya
Bulletin ini diterbitkan oleh
menunggu. Kami cuma bilang, ”Sabaar, perlu sedikit pengendapan
”Paguyuban Paskibraka agar hasil tulisannya lebih bening.”
1978” (PP’78) dan dikelola Memang, menuliskan tentang Reuni Paskibraka Nasional agak
oleh para Purna Paskibra- lebih berat bagi kami, karena bukan sekadar bercerita bla-bla-bla .
ka 1978 yang ada di Jade- Ada beberapa hal yang ”tersangkut” di dalamnya dan membutuhkan
botabek dengan tujuan un-
tuk menggalang rasa per-
klarifikasi sehingga tidak menimbulkan bias bagi pembaca. Kalau
saudaraan ( brotherhood) reuninya sendiri sih berjalan sukses dan baik-baik saja. Bahkan,
sesama teman seangkatan. terlalu sukses untuk ukuran persiapan kerja Panitia yang tidak
Harapan kami, buletin se- cukup sebulan.
derhana ini juga dapat Hal itu sangat beda dengan cerita tentang Reuni Paskibraka ’78
menjadi media komunikasi
alternatif antar Purna Paski-
yang tidak terbeban apa-apa. Apalagi, agenda yang direncanakan
braka, meski ruang gerak pun memang tidak membutuhkan kening yang berkerut. Kali ini,
dan edarnya terbatas. Paskibraka ’78 memang ingin kangen-kangenan dan bernostalgia
dan senang-senang. Soalnya, peran menjadi ”moral force” bagi
Surat-surat/tulisan dapat Paskibraka —seperti permintaan Kak Mutahar— telah dilakukan.
dialamatkan ke:
Kurun waktu 14 tahun sejak 1994, rasanya lumayan panjang.
• SYAIFUL AZRAM
Karena itulah, isi buletin edisi ini terbagi menjadi dua bagian, yakni
Pondok Tirta Mandala E4
No. 1 Depok 16415 pertama tentang Reuni Paskibraka Nasional, dan kedua tentang
HP. 08161834318 Reuni Paskibraka ’78. Bagi teman-teman Paskibraka angkatan lain,
E-mail: mohon maaf bila isi di bagian kedua sedikit agak narsis. Karena,
opul_78@yahoo.com itulah kami Paskibraka 78 yang sejak dulu begitu bangga dengan
• BUDIHARJO WINARNO persaudaraan yang kami miliki.
Gema Pesona AM-7, Kami sangat berterima kasih karena banyak teman-teman
Jl. Tole Iskandar 45,
Depok 16412
angkatan lain yang mengatakan ingin seperti kami. Dan sebaiknya,
HP. 0818866130 niat itu disegerakan lantaran membangun kebersamaan bukan
E-mail : seperti membalik telapak tangan. Butuh waktu yang panjang untuk
muztbhe_depok menyemai, memelihara dan terus menerus memupuk, sehingga
@yahoo.com. pada saatnya nanti dapat menuai hasilnya. Salam !!

© Paskibraka’78 Paguyuban Paskibraka 1978


Ketua (Lurah) : Yadi Mulyadi (Jabar)
Sebagian atau seluruh isi Chelly Urai Sri Ranau (Kalbar)
buletin ini dapat dikutip/di- Sekretaris : Syaiful Azram (Sumut)
perbanyak atau dibagikan Saraswati (DKI Jakarta)
Bendahara : Arita Patriana Sudradjat (Jabar)
kepada Purna Paskibraka
Budi Saddewo Sudiro (Jateng)
angkatan lain bila diang-
gap perlu, dengan menye- Bala Paskibraka 1978 di Jadebotabek:
butkan sumber secara jelas • Budiharjo Winarno (Yogya) • Sonny Jwarson Parahiyanto (Jatim)
• Tatiana Shinta Insamodra (Lampung) • Amir Mansur (DKI Jakarta)
(nama penulis dan Buletin
• I Gde Amithaba (Bali) • Sambusir (Sumsel) • Halidja Husein (Maluku)
Paskibraka’78). • M. Ilham Radjoeni Rauf (Sultra) •

Edisi September 2008 3


Bulletin Paskibraka ’78

Sajian Edisi Ini

REUNI AKBAR
5 -7 PASKIBRAKA
NASIONAL 2008
Sekitar 500 orang Purna
Paskibraka Nasional angkatan
1967-2007 akhirnya datang
meramaikan acara temu
kangen pada 18 Agustus 2008.
Hadir pula sejumlah pengibar
bendera pusaka sebelum
1967, termasuk mantan
presiden Megawati
Soekarnoputri.

Arti Kehadiran Mega ........................ 9 Detik2 Proklamasi 2008 ............... 53


Selamat Reuni ................................. 11 PHI Kawah Candradimuka ............ 55
Penantian Paskibraka ’87 ...............13 Peduli pada Pembina..................... 56
Reuni pun Jadi Polemik ..................17 Ziarah ke Makam Kak Mut ............ 58
Pengertian Sebuah Reuni .............. 24
Alumni dan PPI ............................... 25
Reuni Paskibraka’78
Ke Almamater Aku Kembali .......... 27 Dirancang sejak jauh-jauh hari,
3 Jenderal Kumpul di ’78 .............. 28 akhirnya Paskibraka 1978 berhasil
Arti Sebuah Ulang Janji.................. 30 mengadakan Reuni kedua yang lebih
meriah dibanding reuni pertama tahun
Galeri Foto Reuni ............................33 1994. Mereka semakin Kamso!
Catatan Reuni ’78 ............................ 37 37-58
Di Antara Harap2 Cemas .............. 38
Mereka Semakin Gila! .................... 40
Momen di Kedai Oeray ................. 42
Petemuan Orang2 Kamso ............ 43
Reuni Kedua dg Rasa Beda ......... 46
Gara2 ”Istri” Herdeman ............... 46
Ternyata Dia Mahruzal ................... 52

4 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Paskibraka angkatan 60-an berfoto bersama Kak Idik Sulaeman.

Ketika Rasa Rindu Terobati...


P
agi 18 Agustus 2008. Suasana di lah Purna Paskibraka ketika menghadiri
Gedung Mahkamah Konstitusi, Ja- ulang tahun Kak Idik Sulaeman yang ke-75
lan Medan Merdeka Barat 6, terlihat (20 Juli 2008) telah direspon oleh Purna
lain dan lebih ramai dari biasa, padahal lainnya yang segera membentuk panitia
hari itu adalah hari libur nasional. Ternyata, dan bekerja kilat dengan didukung profesi-
di sana sedang berlangsung sebuah perte- onalisme yang ada di antara mereka sendiri.
muan besar Reuni Paskibraka Nasional. Maka, hari itu berkumpullah sekitar 500
Sebenarnya, acara yang dimaksudkan orang Purna Paskibraka mulai dari angkatan
untuk mengumpulkan dan mempertemukan 1967 sampai 2007. Bukan saja mereka
kembali para pemuda yang pernah mengi- yang saat ini sudah berdomisili di Jakarta
barkan bendera pusaka di Istana Merdeka dan sekitarnya (Jabodetabek), tapi juga
itu baru dimulai pukul 10.00. Tapi, sejak yang datang langsung dari seluruh penjuru
pukul 09.00, satu demi satu para alumni Nusantara.
Paskibraka itu sudah datang. Ada sesuatu Lebih dari itu, Panitia —yang diketuai
yang mendorong mereka untuk cepat tiba oleh Sjafruddin Saleh (Paskibraka 1970)—
di sana: rasa rindu kepada teman-teman berhasil pula menghadirkan pengibar ben-
seangkatan, para pembina dan kakak- dera pusaka tahun 1945, yakni Ilyas Karim.
kakak serta adik-adik se-almamater. Juga sejumlah pengibar bendera pusaka
Acara temu kangen itu memang telah periode 1950-1966, antara lain Toto Sudiro
dirancang dengan sempurna, meski idenya (1955), Nurbany Yusuf (1962) dan Megawati
baru muncul —tak sampai— satu bulan Soekarnoputri (1964).
sebelumnya. Keinginan spontan dari sejum- Acara yang dipandu oleh Hasdar (Paski-

Edisi September 2008 5


Bulletin Paskibraka ’78

braka 1976) dan Ayu Diah Pasya (Paski- semacam ”ritual wajib” bila Paskibraka
braka 1980) makin semarak ketika tepat mengadakan pertemuan besar. Baca: Arti
pukul 10.00 temu kangen dimulai. Satu Sebuah Ulang Janji)
persatu, tiap angkatan yang duduk berke- Setelah ulang janji itu, tak ada lagi yang
lompok di meja masing-masing mulai di- terlalu serius, karena berjalan santai penuh
perkenalkan. Yang diperkenalkan lalu me- dengan canda-ria. Beberapa mantan pengi-
nyambut dengan yel-yel yang dirancang bar, terutama pra-1967 diajak naik ke
secara spontan. pentas dan bercerita bagaimana dulu me-
Sampai pukul 12.00 sebelum makan reka berlatih mengibarkan bendera di Istana
siang dimulai, setiap angkatan diundang Merdeka. Mewakili mereka adalah Toto
naik ke atas pentas lalu berfoto bersama. Sudiro (55) dan Nurbany Yusuf (1962).
Ada angkatan yang memenuhi seluruh Selain itu, Ilyas Karim juga didaulat untuk
pentas karena banyak yang hadir, ada pula naik ke panggung untuk bercerita bagai-
yang hanya berempat, berlima, bahkan mana ia bisa menjadi pengibar bendera
berdua. Tapi tak apa, karena bagi mereka pusaka sesaat setelah Proklamasi dibaca-
dapat melepas rindu saja sudah lebih dari kan oleh Bung Karno pada pagi 17 Agustus
cukup. 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta.
Acara resmi reuni dimulai pukul 13.00 Ketika acara-acara itu berlangsung, ter-
dengan menyanyikan lagu kebangsaan nyata di meja resepsionis masih ada Purna
Indonesia Raya. Disusul kata sambutan Paskibraka yang berdatangan. Sebagian
oleh Kak Sjafruddin Saleh sebagai Ketua dari mereka baru saja tiba dari bandara
Panitia, acara mencapai puncak dengan Soekarno-Hatta menjelang sore, karena
pelaksanaan Ulang Janji. Sekali lagi, setelah tidak kebagian tiket untuk penerbangan
sekian lama berselang sejak Pengukuhan pagi harinya.
(dalam latihan Paskibraka di angkatannya Begitulah, sekitar pukul 14.00, Megawati
masing-masing), mereka mendengarkan Soekarnoputri datang untuk memenuhi janji-
Kode Kehormatan Paskibraka, yakni ”Kata- nya bertemu dengan Purna Paskibraka.
kata Dharma Mulia Putera Indonesia” dan Setelah menyalami sebagian Purna yang
mengucapkan ”Ikrar Putera Indonesia”. menyambutnya, Mega —yang pernah
(Ulang janji memang telah menjadi mengibarkan bendera pusaka pada tahun

Megawati duduk
bersama Ilyas Karim
dan Kak Idik
Sulaeman.

6 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Nurbany Yusuf dan Toto Sudiro (tengah) Lely Sagita dan gengnya, Paskibraka 1970.
1964— duduk berdampingan
dengan Ilyas Karim dan Kak
Idik Sulaeman. Selanjutnya, di-
minta ke podium untuk me-
nyampaikan kesan dan pesan.
Seusai bercerita bagaimana
Bung Karno memperlakukan
bendera pusaka dan meminta
Paskibraka untuk menggali
sejarah tentang pengibaran
bendera pusaka, Mega menye-
rahkan kenang-kenangan be-
rupa foto dirinya sewaktu kecil
bersama Meutia Hatta dalam
peringatan detik-detik prokla- Ayu Diah Pasya dan gengnya, Paskibraka 1980
masi. Dengan seulas senyum,
ia pun menerima dan mema-
sang kartu alumni yang dise-
rahkan oleh Ketua Panitia di
bajunya.
Reuni usai sekitar pukul
16.00. Tak ada acara khusus
untuk perpisahan, karena
seluruh Purna Paskibraka yang
hadir seolah tidak ingin ada
perpisahan. Mereka hanya
saling berpamitan, satu demi
satu, dan berharap di tahun-
tahun mendatang akan selalu
ada pertemuan atau reuni
seperti itu. *** Rieke Amru dan gengnya, Paskibraka 1989.

Edisi September 2008 7


Bulletin Paskibraka ’78

Ketika Paskibraka Reuni


S
atu hari setelah ulang tahun kemer Maka di ajang reuni ini, mereka menum-
dekaan, mantan anggota Pasukan pahkan segala perasaan rindu kepada
Pengibar Bendera Pusaka (Paski- teman seangkatan dan juga pembina Paski-
braka) mengadakan reuni. Bertempat di braka. Megawati yang merupakan anggota
gedung Mahkamah Konstitusi, anggota Paskibraka tahun 1964 menceritakan bagai-
Paskibraka tahun 1967-2007 saling melepas mana ia melaksanakan tugasnya sebagai
rindu. Acara tersebut juga dihadiri oleh anggota Paskibraka.
pengibar bendera dari tahun 1945 dan Acara temu kangen berskala besar seperti
mantan presiden Megawati Soekarnoputri, ini baru pertama kali diadakan. Meskipun
yang juga pernah bertugas mengibarkan banyak yang berasal dari luar Jawa, demi
Sang Saka Merah Putih. menghadiri acara reuni ini mereka jauh-
Menjadi petugas pengibar Sang Saka jauh datang ke Jakarta. Pengalaman menjadi
Merah Putih di Istana Merdeka menjadi regu pengibar bendera menjadi catatan
kebanggaan bagi mereka. Tak sembarangan penting dalam sejarah hidup mereka yang
orang bisa menjadi petugas upacara karena tak terlupakan.
harus melalui seleksi yang ketat. Masa- Kompas TV, 19 Agustus 2008.
masa di karantina menjelang detik-detik Reporter:Budhi Kamerawan:Udhi
proklamasi menjadi kenangan terindah yang Penulis:Santos Editor Video:Dinda
tak terlupakan. Vo: Maya.

KOMENTAR DI KOMPAS TV TEMU KANGEN


(125.161.148.xxx)
MERDEKA Reuni benar-benar menjadi temu
ark (125.163.73.xxx) kangen dan silaturahmi alumni paskibraka
reuni kemarin sangat berarti bwt kami nasional yang pernah bertugas di Istana
angkatan muda paskibraka. sangat meng- Merdeka Jakarta dari semua angkatan.
gugah rasa nasionalisme dan cinta tanah Dengan bertemu maka tersambung be-
air. semoga dari purna paskibraka bisa nang merah cikal bakal sejarah Paski-
menjadi orang2 yang membanggakan braka dari tahun 1945 s.d 2008. Semoga
negara tidak hanya saat kita bertugas dapat membawa angin segar dalam
sebagai pengawal sang saka. jayalah pembinaan Paskibraka di masa yang
indonesiaku! akan datang.

PASKIBRAKA PEMUDA PAHLAWAN RAKYAT


BANGSA (125.208.143.xxx)
(125.160.182.xxx) semoga dengan reuni ini, para pemim-
semoga para pemuda yang telah pin bangsa lebih bisa menghargai jasa-
berjuang menjalankan tugasnya untuk jasa para pahlawan... baik yang dulu
bangsa dan negara ini mendapat peng- berperang untuk kemerdekaan, maupun
hargaan yang layak oleh pemimpin2 pahlawan dalam bidang yang mengha-
bangsa kita. rumkan nama bangsa dan negara.

8 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Arti Kehadiran Seorang


Megawati Soekarnoputri
R
euni Paskibraka Nasional 2008 dianggap lebih penting ketimbang reuninya
memang sedikit berbeda dari sendiri.
macam-macam reuni, sarasehan Akan tetapi, bagi kita Purna Paskibraka,
atau apapun nama yang pernah dipakai kemunculan Megawati dalam ajang reuni
untuk menyebut pertemuan para Purna adalah sebuah kewajaran belaka. Kak Sjaf
Paskibraka. Perbedaannya adalah karena sebagai Ketua Panitia Reuni, telah menga-
yang hadir bukan orang yang itu-itu saja, komodasi gagasan teman-teman, terutama
alias mulai angkatan 1967 dan 1968 sampai Paskibraka 1978, untuk menghadirkan se-
ke angkatan terakhir. jumlah orang yang diketahui pernah menjadi
Sore hari setelah reuni berlangsung, pelaksana pengibaran bendera pusaka di
media televisi menyiarkan berita dengan Istana Merdeka pada kurun 1950-1966.
lead tentang kedatangan Megawati Soe- Malahan, dengan kedatangan Ilyas Karim,
karnputri dalam Reuni Paskibraka. Bagi sosok pemuda pengibar bendera pusaka
sudut pandang media, kehadiran seorang pada tahun 1945 di Pegangsaan Timur 56
Mega —sebagai salah satu sosok sentral Jakarta —yang sebelumnya diangkat melalui
dalam dunia politik Indonesia— memang Bulletin Paskibraka 78— seolah lengkaplah

Megawati menerima kartu alumni


dari Ketua Panitia Reuni
Sjafruddin Saleh (kiri). Mega saat
mengibarkan bendera pusaka pada
17 Agustus 1964 (kanan).

Edisi September 2008 9


Bulletin Paskibraka ’78

reuni kemarin dengan ke- bendera pusaka oleh para


hadiran para pengibar ben- pemuda utusan daerah.
dera pusaka mulai 1945 Saat itu ia mengambil lima
sampai 2007. Yang terting- pemuda-pemudi asal dae-
gal hanyalah mereka yang rah yang sedang belajar
pernah bertugas di Gedung di Yogyakarta untuk me-
Agung Yogyakarta pada ngibarkan bendera pusaka
periode 1946-1949. di Gedung Agung.
Maka, kehadiran Mega- Tradisi lima pengibar se-
wati —yang juga disebut bagai lambang Pancasila
sebagai Kakak dalam reuni itu dilaksanakan Kak Mut
itu— hanya sebagai seo- selama ibukota berada di
rang yang pernah mengi- Yogya, yakni sampai tahun
barkan bendera pusaka 1949. Walaupun, Bung
pada tahun 1964. Mega — Foto kenangan Mega dan Karno dan Bung Hatta
yang juga mantan Presiden Meutia kecil. sempat diasingkan ke
RI— hadir tak ubahnya Bangka dan bendera pu-
dengan Toto Sudiro (1955) atau Nurbany saka diselamatkan dari sitaan Belanda
Yusuf (1962) dan para pengibar sepuh pada tahun 1948 oleh Kak Mut.
lainnya. Sejak 1950 sampai 1966, Kak Mut tidak
Ketika didaulat memberikan kesan-kesan- menangani pengibaran bendera pusaka
nya, Mega yang berkenan menggunakan setelah ibukota negara pindah lagi ke
”Kartu Alumni” menceritakan bagaimana Jakarta dan bendera pusaka dikibarkan di
ketika dirinya membawa nampan berisi Istana Merdeka. Barulah pada tahun 1968
bendera pusaka untuk dikibarkan di halaman gagasan mendatangkan pemuda-pemudi
Istana Merdeka 17 Agustus 1964. Adis — utusan daerah itu terlaksana.
begitu panggilan manja Mega— yang saat Namun, dalam sejumlah kesempatan —
itu siswa kelas 3 SMA Tjikini mendapat sebelum wafatnya— Kak Mut berulang kali
perintah Bung Karno ikut dalam pengibaran. menegaskan bahwa semua pemuda-pemudi
Mega kemudian meminta agar sejarah yang pernah menjadi pengibar bendera
bendera pusaka dan pengibarannya kem- pusaka adalah bagian dari Paskibraka.
bali digali secara lengkap. ”Pengibaran ”Carilah kakak-kakakmu itu dan ajak mereka
bendera pusaka adalah bagian dari sejarah bergandengan tangan bersama untuk
bangsa. Kita sebagai orang yang pernah melanjutkan pengabdian pada Nusa dan
mengibarkannya punya kewajiban untuk Bangsa,” pesannya.
menelusuri kembali sejarah bendera pusaka Reuni 2008 boleh dikatakan menjadi
itu,” harapnya. sebuah awal baru bagi Paskibraka. Ibarat
Sebagai buah tangan, dalam kesempatan sebuah tonggak yang menandai perjalanan
itu Mega pun memberikan sebuah foto ke depan dengan harapan baru dari adik-
dirinya semasa kecil bersama Meutia Hatta adik yang kembali menemukan kakak-
ketika mengikuti upacara 17 Agustus. Dalam kakaknya satu demi satu. Kakak-kakak
foto itu Mega terlihat menutup telinga karena yang diharapkan selalu dapat menjadi
takut terkejut mendengar dentuman meriam pembimbing adik-adiknya yang lebih muda
17 kali. dalam menjalani hidup dan pengabdian
Pada tahun 1946, Kak Husein Mutahar dengan beban yang semakin berat.
memang menelurkan gagasan pengibaran • Syaiful Azram

10 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Selamat Reuni !
Berikut ini kami muat beberapa email dari Purna Paskibraka kepada kakak-kakak
Paskibraka 78 dan Panitia Reuni. Ikuti komentar mereka tentang
Reuni Paskibraka Nasional pada 18 Agustus 2008 yang lalu.

Trimakasih byk atas info reuninya.. Salam PASKIBRAKA... buat semua, semoga
Maaf tidak bisa datang persaudaraan kita tetap terjalin bersama Merah
Banyak teman2 yang pengen reuninya diadakan Putih. Buat Haidee (Ambon) jangan lupa kabar2i
lagi. Sukses n’ trimakasih bwt panitia yg kalo ke Jakarta, mudah2an angkatan qta bisa
berinisiatif... kelacak semua (pasti seru dan termehek2 lagi).
Salam kangen bwt tmn2 smua..... Salam,
HENDRIKO SEPTA HANDANA JOICE MARCELLA
(Paskibraka Nasional 2003, Sumbar) (Paskibraka Nasional 1987, Sulut)

makasiiihhh kak.... Selamat bereuni para alumni Paskibraka


saya udah ngeliat video reuni akbar nasional Nasional, semoga dapat mempererat tali
di kompas tv, juga beritanya aku juga udah persaudaraan di seluruh Indonesia. Salut atas
contact2 ma kakak2 lain lwt email yg kk kirimin.. kerja panitia sehingga reuni ini dapat terlaksana.
sneng bgt rasanya kmren bisa ktmu tmen2 Salam dari Sorong.
wlaupun angkatan 2006 cm 5 org yg dateng... yg MAX ISACC FONATABHA
lain lg sibuk ospek jdi gak smpet dateng.. di reuni (Paskibraka Nasional 1976, Papua)
kmaren juga saya jd knal byk senior..hehehehe..
salam buat kakak 78, sukses seLaLu... Kakak-kakak 78 selamat bereuni, semoga
PRISILIA ABAST dapat menyegarkan silaturahmi persahabatan
(Paskibraka Nasional 2006, Sulut) dan persaudaran yang telah lama terputus.
Selanjutnya Buletin 78 selalu terbit terbit sehingga
dapat membuka wacana akan pengembangan
Buat ka2k, teman2 dan adik2, Paskibraka yang lebih baik lagi dari segi pembinaan
Senangnya setelah 21 thn aku bisa berjumpa maupun pelatihan dan tidak ada lagi KKN dan
lagi dengan teman2 ’87 di reuni kemaren (walau kekerasan dalam pelaksanaannya.
hanya berlima). Tapi setelah itu atas informasi Kepada seluruh Purna Paskibraka Nasional
dari Tjut Nita (Aceh) dan Sulis (DIY) aku dapat saya ucapkan Selamat Reuni, semoga dapat
melacak beberapa teman lagi. Akhirnya aku bisa membawa semangat persatuan dan kesatuan
bicara dengan Ozy (DKI), I Gede Gunawan bagi seluruh Purna Paskibraka di Indonesia.
(Bali), Imik (Jatim), Furry (Jatim) dan aku bisa NANANG PUJATMIKO
bertemu dengan Satri (DKI) dan bu Lurah Evi (Paskibraka Nasional 1981, Yogya)
(Jabar).
Aku terharu sekali sudah sekian lama aku
berusaha untuk mencari mereka dan akhirnya Mas Bhe, nderek mahargya reuni kakak-
ketemu juga, thx God! mudah2an tahun depan kakak Paskibraka 78 dan Reuni Akbar Paskibraka
lebih banyak lagi teman2 yang datang... Nasional. Mohon maaf tidak bisa hadir dalam

Edisi September 2008 11


Bulletin Paskibraka ’78

dengan lebih nyata dalam


MISI dan VISI - BAKTI
NEGARA PURNA
PASKIBRAKA.
Terima kasih saya u-
capkan kepada seluruh
kakak-kakak dan adik-adik
yang memprakarsai terwu-
judnya acara tersebut de-
ngan susah payah... Mohon
maaf jika kami di daerah
tidak mampu berbuat ba-
nyak dan jika ada kekurang-
an atau kesalahan.
Mari songsong REUNI
Lima Purna yang mewakili Paskibraka 1983 AKBAR... di 2, 3, 4, 5 tahun
mendatang....
reuni akbar karena ada kesibukan yang tidak Salam... MERDEKA.....
bisa ditinggalkan. Salut kepada kakak-kakak ENDANG RAHAYU
panita yang telah berusaha keras mempertemu- (Paskibraka Nasional ’78, DIY)
kan para alumni Paskibraka Nasional. Salam.
HARYADI
(Paskibraka Nasional 1983, Jatim) di Kediri
Selamat !!
Salam PASKIBRAKA...
Hanya satu 3 kata yang dapat saya ucapkan:
Atas terlaksananya Reuni
LLUUUUAAAAARRRR... BIIAASAA HEEBBBAATT. Paskibraka 78 dan Reuni
Yach... sungguh... LUAR BIASA & HEBAT... Paskibraka Nasional.
Benar-benar puas... reuni dan temu kangen ini
merupakan acara yang mampu membuat tertawa, Semoga reuni tersebut
lega, bahagia, menangis dan terharu tumpah jadi dapat mempererat tali
satu.... Apalagi acara tersebut mampu mengha-
dirkan Kakak-kakak Pengibar Bendera sebelum
persatuan dan kesatuan
tahun 70 an... yang masih gagah, cantik, sehat... Purna Paskibraka dan
seperti Kak Ilyas, Kak Totok, Kak Suyono, Kak
Nurbany, Kak Megawati dll...
membawa kebaikan bagi
Puji syukur yang tak terhingga... Desa Bahagia pembinaan Paskibraka di
beberapa puluh tahun yang lalu... tetap menjadi seluruh Indonesia.
wadah dan mampu mengilhami kebahagiaan
seluruh warganya...
PPI Jakarta Timur
Harapan kami di daerah, perjuangan dan
pertemuan kemarin merupakan titik awal kembali
ttd
untuk mampu berbuat lebih baik dan lebih
( JOEHARI SOEMAD )
banyak lagi. Semoga di Reuni yad lebih heboh,
Ketua
lebih seru dan lebih banyak lagi yang hadir...

12 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Reuni Juga untuk Angkatan


Reuni Paskibraka Nasional ternyata tidak hanya menjadi ajang temu kangen
sesama pengibar bendera pusaka. Secara terpisah, pertemuan itu menjadi tempat
reuni masing-masing angkatan. Berikut kami sajikan catatan reuni Paskibraka 1987.

Penantian Panjang ’87


K
umandang Reuni Paskibraka ke Jakarta. Sepanjang perjalanan saya
Nasional membuat angkatan ’87 mengurai kembali kenangan manis plus
seperti sebuah penantian panjang wajah teman-teman. Ah, rasanya tidak perca-
yang tak pernah berujung. Jauh2 hari kami ya kami akan bertemu lagi.
sudah dihubungi Tjut Nita Zahara (Aceh) Tetapi herannya, begitu sampai di Jakarta
untuk bersiap-siap menabung menyisihkan tidak ada satupun telepon teman-teman
sedikit dari setiap rezeki untuk menghadiri angkatan ’87 yg bisa saya hubungi, seolah-
acara yang sudah lama kami rindukan. olah mereka raib entah kemana. Begitupun
Tiada hari tanpa sms, telepon-teleponan ketika saya akan check-in di Hotel Para-
bahkan saling berkirim kabar melalui email. gon-Menteng, Kak Wendy Pelupessy (Pas-
Bahkan Ozy Sjahputra (DKI) yang berada kibraka ’86, Maluku) yang sedianya akan
di Missouri (AS) pun terlihat lebih heboh sekamar dengan saya juga tidak bisa
dibandingkan kami yang di tanah air. dihubungi.
Rasanya sudah tidak sabar kami menanti Akhirnya, saya hanya bisa menghubungi
tibanya tanggal 18 Agustus seperti halnya lagi-lagi Kak Budiharjo Winarno untuk mene-
dulu kami menanti dengan berdebar-debar nangkan hati saya yang setengah kecewa.
tibanya tanggal 17 Agustus 1987, harinya Itupun hanya melalui sms saja karena
kami menunaikan tugas mulia dalam kelom- kalau telepon yang di dengar hanya nada
pok Phinisi dan Dewaruci sebagai Pas- tulalit. Setelah menunggu cukup lama de-
kibraka. ngan jalan2 seputar Sarinah, barulah saya
Saya sendiri menanti hari itu dengan dihubungi Kak Wendy yang mengabarkan
penuh tanda tanya: siapa saja teman yang kalau saya sudah bisa masuk ke kamarnya
hadir, apakah kami akan saling mengenal di Hotel. Kemarin, kakakku yang cantik ini
atau bahkan lupa wajah masing-masing. lupa mengabarkan kedatanganku di recep-
Maklum, 21 tahun adalah waktu yg sangat, tion hotel.
sangat lama. Bahkan, Kak Budi Winarno Setelah berbenah, karena kelelahan sa-
(Paguyuban 78) tiada henti-hentinya mengi- yapun tertidur, lalu bermimpi indah bertemu
ngatkan jadwal, sampai formulir yang harus teman-teman terkasih di Wisma Sarbini,
kami isi untuk kepastian kehadiran kami. seperti melihat sebuah perjalanan suka
Setelah menyelesaikan berbagai urusan duka ketika menjadi Paskibraka 1987.
di kantor maupun tanggung jawab sebagai Hari yang dinanti pun tiba. Dari pagi, Kak
Pembina bagi Paskibra Maluku 2008, Wendy sudah sibuk membangunkan putri-
sayapun meninggalkan kota Ambon dengan nya Pricilla Mutiara Jihan (Paskibraka 2006,
penuh kegembiraan, seperti halnya 21 Maluku) dan saya untuk segera bersiap-
tahun lalu ketika terpilih mewakili Maluku siap karena tidak mau terlambat ke acara

Edisi September 2008 13


Bulletin Paskibraka ’78

PASKIBRAKA
1987 —
Haidee, Joice
Marcella, Sulis,
Armeida dan
Nita Zahara

reuni yang bertempat di Gedung Mahkamah masih sama seperti 21 tahun lalu. Sedang-
konstitusi. Melihat gerakannya yang gesit kan si ibu itu, setelah diberitahu Armeida,
sayapun teringat akan sosok Bunda Buna- ternyata Tjut Nita Zahara (Aceh). Saya jadi
kim ketika membangunkan kami setiap merasa bersalah karena tidak mengenalnya.
pagi untuk lari pagi atau untuk bersiap-siap Alhasil, kamipun menangis tersedu-sedu
menghadiri acara2 lain. saking rindu dan terharu.
Ah, saya sangat merindukan Bunda. tanpa Terlebih lagi ketika saya disambut Kak
terasa air mata mengambang di pelupuk Budi ’78 yang selama ini saya kenal hanya
mata mengingat kasih dan cintanya yang melalui tulisannya di Buletin Paguyuban
besar untuk kami. Seandainya Bunda masih ’78. dengan penuh sayang Kak Budi me-
ada... pasti Beliau akan bangga melihat nyambutku seperti seorang adiknya sendiri
anak-anak didiknya mandiri meniti kehi- yang telah lama berpisah, padahal selama
dupan ini. ini saya samasekali tidak mengenal Purna
Dengan taksi kami menuju tempat reuni angkatan 70an atau sebelumnya.
yang ternyata sudah ramai. Di pintu depan Sungguh pertemuan yang luar biasa.
kami disambut bak selebriti yang dipenuhi Apalagi saya juga bertemu dan melepas
kilatan lampu kamera sampai saya jadi kangen dengan Tri Broto Sulistio (Yogya)
malu (karena saya biasanya melayani bahkan dengan Joice Marcella Massa
masyarakat, tapi kali ini malah disambut (Sulut). Selain itu saya juga bertemu dengan
seperti bintang). kakak-kakak dari Maluku dari berbagai
Sayapun disambut seorang ibu dengan angkatan yang sebagian besar telah
teriakannya yang menggelegar bak petir di menetap di Jakarta dan di daerah lain. juga
siang bolong. Sayapun kaget ketika ibu itu dengan kak Saras ’78 yang ternyata sangat
mendekati saya dan mengucapkan nama cantik.
saya selengkap-lengkapnya. Sungguh, saya Acara kangen-kangenan dimulai dari
sendiri tidak mengenalnya. pukul 10.00 sampai 13.00 WIB. Setelah
Ketika menengok ke kanan, saya malah makan siang acarapun digelar satu persatu
menjerit dan memeluk Armeida (Riau) yang seperti tiada habis-habisnya. Saat acara
wajahnya tidak berubah alias awet muda, ulang janji ”Ikrar Putra Indonesia” tanpa

14 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

terasa air mata ini mengalir seperti tahun bersama sempat pula dibicarakan. Walau-
1987. Acara makin meriah dengan hadirnya pun belum terwujud, kami berharap impian
Kak Megawati Soekarnoputri yang pernah tersebut dapat menjadi kenyataan di tahun-
bertugas tahun 1964. tahun mendatang. Saat itu, Satriawati Chan
Saat sedang ramai-ramainya kangen- (DKI) menyusul turut bergabung dengan
kangenan, melalui handphone Ozy Syah- suami dan anak-anaknya yang lucu. Ketika
putra berhasil menghubungi kami dari Ame- akan berpisah malam itu kami malah
rika dan mengobrol dengan teman-teman menyusun agenda jalan-jalan esok hari
lainnya. Seakan tidak puas, kami berlima yang dipenuhi berbagai rencana ala ibu-
pun buru-buru meninggalkan tempat reuni ibu RT.
dan bergegas menuju Cafe Star Buck di Ah, hari yang hebat... Terima kasih kakak-
Plaza Senayan untuk melanjutkan perte- kakak panitia yang telah mempertemukan
muan angkatan ’87 sampai lewat tengah kami semua dengan penuh kebahagiaan.
malam.
Berbagai kisah suka maupun duka kami • HAIDEE ARV NIKIJULUW
berbagi bersama sampai merintis usaha (Paskibraka Nasional 1987, Maluku)

Reuni Jarak Jauh Ozy...


W
alau tidak dapat menghadiri acara sebab bayangan teman-teman saya dari
reuni kemarin, saya dapat mera 21 tahun yg lalu kembali ke hadapan saya).
sakan suasana gembira yang Pukul 5 pagi, saya bangun dan kembali
menyelimuti acara tersebut. Ketika perte- telepon Haidee karena diberitahukan bahwa
muan di gedung masih berlangsung saya teman-teman akan berkumpul di tempat
coba telepon Haidee in her cell. ”Haidee lain seusai acara di gedung. Kali ini saya
bisa dengar suara saya?” dapat berbicara dengan seluruh teman-
OH SENANGNYA!!! Setelah 21 tahun teman yang hadir.... oh senangnya... Bahkan
saya tidak berbicara langsung dengan “istri” (pasangan saat tugas) saya dulu pun
Haidee kemarin kami bisa ngobrol2 lagi... (hehehhe)... ada di sana bersama suami
Ternyata angkatan 87 yang hadir hanya dan anak-anaknya. Sudah 11 tahun kami
sedikit, lima orang to be exact. Haidee tidak kontak... senang sekali rasanya bisa
(Maluku), Cut Nita Zahara (Aceh), Armeida ngobrol lagi dengan Satriawati (DKI).
(Riau), Joice Marcella Massa (Sulawesi Setelah hampir 1 jam ngobrol di telpon,
Utara), dan Tri Broto Sulistio (DIY). saya mohon diri utk melanjutkan morning
Sebetulnya ada beberapa teman lain routine saya. Sambil lari pagi, pikiran saya
yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya, melayang ke kegiatan olahraga pagi yg
namun karena faktor kesehatan, urusan dulu kami lakukan tiap hari. Tidak terasa,
keluarga & pekerjaan, mereka tidak dapat saya mulai menyanyikan lagu-lagu pemberi
menghadiri acara temu-kangen tsb. semangat yang dulu sering kami nyanyikan
Selain dengan Haidee, saya juga sempat sambil berlari.
berbicara di telepon dengan Joice. Karena Hari masih sepi, taman kota tempat saya
hari sudah larut di tempat saya dan teman- berlari masih kosong... But I could careless
teman akan kembli mengikuti acara, saya kalau ada orang yang dengar saya nyanyi
sudahi percakapan kami. Selanjutnya saya dengan suara sumbang sambil lari. I was
berusaha tidur (tapi sulit utk bisa tidur remembering all my beloved friends. Lalu

Edisi September 2008 15


Bulletin Paskibraka ’78

saya coba runut dari Aceh hingga Irian 1 jam. But still I was happy kemarin karena
Jaya nama-nama teman saya... all 53 of bisa tukar2 cerita dengan Joice dan teman-
them. Ternyata saya masih ingat semua... teman lain dari ’87.
all but one... siapa Lampung putri? Aha!! Well, sekarang setiap lari pagi saya
Surya Aprina Suud !! Found her again selalu bernyanyi lagi...
somewhere in the corner of my brain... “ Minggirlah, Minggirlah, Minggirlah...
some old brain cells still keep her name, Minggirlah Paskibraka Mau Lewat...
face, and the experience we shared to- Jalannya tegap-tegap, Badannya kuat-kuat,
gether... Karena tiap pagi dua telur!!”....
Saat saya sedang duduk di meja di office, ”Si Ozy Masuk Paskibraka, Si Ozy Masuk
masuk email dari Joice diikuti dengan Paskibraka, Lari-lari tiap pagi, Jalan Jongkok
invitation to join her in Yahoo Messenger... setengah mati, Si Ozy jadi kurus lagi” (this
well, harusnya gak boleh ya kerja sambil song fits my condition)... hehehehehe.
ngobrol. But, oh hell... akhirnya saya Yang lagi kangen dengan teman2 ’87,
ngobrol dengan Joice via YM selama lebih • OZY SYAHPUTRA

Kisah Pra Paskibraka


D
alam Reuni Paskibraka Nasional syarat utama selain kemampuan akademis.
2008, hadirin juga berkesempatan Calon anggota pasukan pengibar
mendengarkan cerita dari dua or- semuanya berasal dari seluruh Fakultas di
ang yang pernah bertugas sebagai anggota Universitas Indonesia. Fakultas Hukum ter-
pengibar bendera pusaka pada kurun waktu nyata paling banyak meloloskan mahasis-
1950-1966 atau pra-Paskibraka. Kedua or- wanya dalam seleksi. ”Saat bertugas, saya
ang itu adalah Kak Toto W Sudiro yang terpilih sebagai pembawa nampan dan
bertugas tahun 1955 dan kak Nurbany menerima bendera pusaka langsung dari
Yusuf tahun 1962. Presiden Soekarno,” kisahnya. •••
Kak Toto bercerita, pada zaman dulu
mereka juga menjalani seleksi sebelum
dipilih menjadi pengibar. Tinggi badan
menjadi syarat utama selain keterampilan
Tentang Bunda
lainnya. Sebelum bertugas, mereka juga
Buletin Paskibraka’78 edisi men-
dilatih baris berbaris oleh tentara di halaman
Istana Merdeka. datang akan mencoba mengangkat
Yang paling diingat Kak Toto, setiap laporan utama tentang Bunda Pas-
berangkat latihan mereka harus naik sepeda kibraka yaitu Bunda Dari Boenakim.
dari rumah ke Istana. Soalnya, pada saat itu Rekan-rekan yang mempunyai ke-
di Jakarta belum banyak kendaraan umum nangan khusus dengan beliau dan
sehingga sepeda menjadi alat tranportasi ingin menulis, silahkan kirim artikel
yang paling diandalkan. ke alamat email redaksi buletin
Sedang Kak Nurbany Yusuf menyebutkan maks 2 lembar paling lambat akhir
bahwa saat ia menjalani seleksi pada September 2008. Kami tunggu !!
tahun 1962, faktor tinggi badan juga menjadi

16 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Sepatah Kata dari Ketua Panitia Reuni Paskibraka Nasional

Perbedaan adalah Fitrah


Saya menyambut baik dan mencoba
mengoreskan pena, dan marilah kita awali
dengan bersama sama memanjatkan puji
dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang
Maha Kuasa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kita dapat mewujudkan Reuni
Paskibraka Nasional tanggal 18 Agustus
2008.
Saya ingin menggunakan kesempatan
yang membahagiakan dan Insya Allah
penuh berkah, untuk menyampaikan ucapan
terimakasih kepada Panitia dan khususnya
kepada Adik-adik dan Kakak-kakak yang
hadir maupun yang belum sempat hadir.
Semua ini adalah berkat kerja keras kita
semua. Semua ini adalah Prestasi Gotong
Royong, dimana berat sama dipikul, ringan
sama dijinjing, tidak dapat dipungkiri
merupakan kunci dari jiwa anak Desa
Bahagia.
Kita merasakan denyut nadi kehidupan
selama kita dibina, dan terbukti tersimpan
potensi kebahagian jiwa kebersamaan dari
tangan-tangan kreatif. Karena dalam kurun
waktu kurang dari 20 hari dan dengan

D
alam Kesempatan ini saya segala pertimbangan/ keterbatasan akhirnya
menyambut gembira adanya satu terwujud Reuni itu.
media komunikasi yang diprakarsai Untuk kita renungkan bersama, kemajuan
oleh adik-adik Paskibraka Nasional tahun bangsa adalah Rahmat Allah SWT, Tuhan
1978. Karena itulah saya mengajak para Maha Kuasa, yang harus kita syukuri dan
Alummni Paskibraka Nasional memanfatkan kita junjung tinggi. Perbedaan adalah Fitrah
media ini, pandai-pandailah untuk ikut Bangsa Indonesia, Paskibraka adalah
berpartisipasi. Jiwanya. Setiap manusia Indonesia hen-
Rekan rekan Paskibraka Nasional, daknya merasa dirinya warga dari Negara
Pada edisi ini saya sebagai Ketua Panitia yang sama, hidup nyaman dimanapun
diminta untuk menulis khusus masalah berada, tidak ada satu jengkal pun bumi
Reuni Alumni Paskibraka Nasional yang Nusantara ini yang asing baginya.
kita adakan tanggal 18 Agustus 2008 di Upaya membangun dan memperkuat
Jakarta. semangat kebangsaan yang harus kita

Edisi September 2008 17


Bulletin Paskibraka ’78

prioritaskan dan Mantan Paskibraka harus tahun 1970.


andil di dalamnya. Jiwaku adalah jiwa Semangat tetap terjaga, kebersamaan
kebersamaan, mari kita perhatikan dan tetap ada di hati yang paling dalam. Cita
ingat kembali setiap kita berada di pelatihan cita untuk membesarkan Alumni Paskibraka
Desa Bahagia, mungkin ada yang menda- tetap terkonsep dan terencana. Menunggu
pat materi atau tidak, tentang apa yang waktu dan masukan dari semua Alumni
saya coba tulis disini. Paskibraka.
Kegagalan bukan hal yang menakutkan, Jika panitia dalam pelaksanaan Reuni
karena kesuksesan memiliki rumus sepuluh Paskibraka nasional masih banyak keku-
kali gagal sebelas kali bangkit, seratus kali rangan, maka dengan segala kerendahan
gagal seratus kali bangkit. Raja Mobil dunia hati saya sebagai Ketua Panitia mohon
Henry Ford menyatakan kegagalan meru- maaf dan salam selalu untuk semua ke-
pakan kesempatan untuk memulai kembali luarga.
dengan cara yang lebih cerdas. Salam Paskibraka,
Demikian sekedar goresan pena dari
anak yang pernah di bina di Desa Bahagia KEMAS H. SJAFRUDDIN SALEH

Ucapan Terima Kasih


Panitia Reuni Paskibraka Nasional 2008
dengan ini mengucapkan terima kasih kepada Kakak-kakak
dan Adik-adik Purna Paskibraka yang telah hadir dan mendukung
acara temu kangen pada tanggal 18 Agustus 2008
sehingga berlangsung dengan sukses.
Semoga di masa yang akan datang kita bisa bergandeng tangan
dan lebih solid lagi dalam menggalang kebersamaan,
sebagaimana kita dulu bersatu dalam Desa Bahagia.

Kemas H. Sjafruddin Saleh


Paskibraka 1970/Ketua

Semua kesan dan pesan, ide/gagasan dan keluh kesah atas penyelenggaraan
reuni masih dapat dikirimkan ke Sekretariat Panitia melalui email ke alamat:
reunipaskibraka@yahoo.com
Semoga Paskibraka tetap Jaya... MERDEKA..!!
Jumawal Uhady
Paskibraka 1988/Sekretaris

18 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Maka, Reuni pun Jadi Polemik


Pengantar: bagaimana nama tersebut dapat melekat
Ketika rencana Reuni Paskibraka dari kita yang secara sejarahnya memilki
Nasional tercetus seusai peringatan percikan darah dari Gujarat, Negroid, bahkan
ulang tahun ke-75 Kak Idik Sulaeman, China. Oleh karena itu dilihat dari sejarahnya
20 Juli 2008, berbagai tanggapan asal muasal orang Indonesia bukan berasal
muncul dari mereka yang menyebut dari satu keturunan, heterogen.
diri Purna Paskibraka. Dengan ber- Dengan sebuah asal yang beragam,
bagai argumentasi, sebagian mereka maka dalam perkembangannya makin pula
menolak adanya reuni, sementara berkembang keragaman yang lain. Bahasa,
yang lain tidak mempersoalkannya adat istiadat, budaya, belum lagi bila kita
bahkan mendukung. Kami sengaja bicara tentang percabangan dari keyakinan
menghadirkan polemik yang terjadi beragama.
dalam milis paskibraka_indonesia Ditilik dari sudut tersebut, sudah sepa-
@yahoogroups.com itu apa adanya tutnya kita berbangga hati dan selalu ber-
untuk sekadar menggambarkan apa pegang teguh terhadap hal tersebut, kebera-
yang sebenarnya sedang terjadi di gaman. Sebuah nation yang berpijak dari
tubuh organisasi PPI dan para anggota sebuah keragaman yang dipuji banyak
pendukungnya di satu sisi dan para orang karena mampu berdiri bukan atas
Purna Paskibraka lainnya yang berada satu kesatuan yang iasa, karena banyak
di sisi lain. Semoga dapat menjadi sebuah Negara berdiri karena hanya kesa-
cerminan dan bahan pemikiran kita maan ras, atau bahasa. Tapi tidak untuk
bersama. Indonesia, dan karena itulah kita pun lahir.
Pasukan Pengibar Duplikat Bendera Indo-
nesia, PASKIBRAKA. Sebuah nama yang
Sebuah Renungan diberikan oleh Almarhum Kak Mutahar,
yang terus berkumandang hingga hari ini,
Tentang Kepaskibrakaan oleh para mantan anggota Paskibraka yang
Hiduplah Indonesia Raya…. tergabung dalam organisasi Purna Paski-
Sebuah bait dari lagu kebangsaan kita braka Indonesia.
yang dalam bulan ini pasti akan menjadi Dalam sejarah Paskibraka, pelaksanaan
sebuah theme song bagi kita, seluruh pengibaran bendera tanggal 17 Agustus,
anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI) dalam rangka ulang tahun kemerdekaan
di mana pun ia berada. Bait tersebut Republik Indonesia, pada awalnya hanya
menandakan betapa para pendahulu kita, dilaksanakan di tingkat nasional, tepatnya
dengan segala pengorbanan yang telah di Istana Negara, Jakarta.
mereka berikan, mampu menyibak segala Seiring dengan waktu, pelaksanaan
perbedaan yang ada untuk ke Indonesiaan pengibaran bukan hanya bertempat di Istana
itu sendiri. Negara, akan tetapi juga di tingkat Kabupa-
Pernahkah terpikir oleh kita, generasi ten/Kota dan Provinsi. Bercermin dari hal
yang akhirnya bisa memiliki sebuah entitas itu pula lha, akhirnya para senior kita pada
atas sebuah nama yaitu “INDONESIA”, tahun 1989 berkumpul di Cipayung untuk

Edisi September 2008 19


Bulletin Paskibraka ’78

mendirikan sebuah organisasi, tempat ber- tersebut ada di benak masing-masing


himpunnya para mantan anggota Paskibra- anggota PPI bila ia mengingat entitas dari
ka dalam wadah Purna Paskibraka Indone- mana asal ia bertugas. Bisa dibayangkan
sia (PPI). acara serupa akan marak diselenggarakan
Mari kita secara khusus melihat poin di tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi.
keanggotaan seorang Purna Paskibraka Perlu direnungkan bila hal tersebut terjadi,
Indonesia dalam Anggaran Dasar dan Ang- secara tidak sadar nanti akan berkembang
garan Rumah Tangga Purna Paskibraka. eksklusivitas diri dari masing-masing ang-
Bahwa dalam poin tersebut, ditegaskan gota PPI, yang akan membuat sebuah
bahwa anggota Purna Pakibraka Indonesia atmosfir bilamana kita berkumpul pasti
(PPI) adalah seorang yang pernah bertugas akan ada komunitas tersendiri yang terko-
sebagai pengibar bendera duplikat pusaka takkan berdasarkan asal daerah.
di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Bila itu terjadi, apakah kita layak menyebut
Nasional. diri kita Purna Pakibraka Indonesia, mana-
Haru rasanya melihat poin tersebut. Betapa kala di awal saya sebutkan bahwa pemben-
para pendahulu kita, menduplikasi para tukan organisasi ini sama halnya dengan
founding fathers dalam mengidentifikasi pembentukan negara ini, membunuh sekat
entitas kita. Melepas sekat darimana sese- kedaerahan.
orang tersebut berasal. Selama ia mengi- Dengan dasar inilah saya bisa memahami
barkan bendera duplikat pusaka, maka ia mengapa Ketua Umum PPI, Dwi Putranto
adalah seorang Paskibraka, dan tentunya Sulaksono, secara pribadi menolak permin-
menjadi Purna Paskibraka Indonesia ketika taan dari panitia acara sebagai Wakil Ketua
ia usai bertugas. Panitia, karena alasan yang dimuat dalam
Kemudian terbetiklah kabar, akan diada- surat jawaban menggambarkan hal yang
kannya sebuah reuni bagi mantan anggota serupa.
Paskibraka yang pernah bertugas di tingkat Bersama tulisan ini pulalah saya meng-
nasional, dalam rangka 40 (empat puluh) ajak, kepada seluruh pembaca, untuk me-
tahun Paskibraka, pada tanggal 18 Agustus mahami keputusan tersebut. Sebuah kepu-
tahun ini. Sebuah acara yang konon kabar- tusan yang didasari sebuah keinginan untuk
nya ingin membangkitkan nuansa pengi- dapat menjadi sebuah figur bagi seluruh
baran bagi anggota PPI yang pernah ber- anggota PPI, walaupun kita tahu, Ketua
tugas di tingkat nasional. Umum adalah mantan PASKIBRAKA tingkat
Mendengar kabar tersebut, hati saya pun Nasional tahun 1982.
bergetar, apakah saya layak menjadi ang- Karena dengan pemahaman ini pulalah,
gota PPI? Manakala saya hanya bertugas saya yakin keberagaman kita dapat terjaga
di Kota Bogor pada tahun 1997. Layakkah dalam sebuah kesatuan sampai kapan
juga saya, menasbihkan diri sebagai ang- pun, seperti bangsa ini berdiri di atas
gota PPI yang akan selalu menjadi Pandu sebuah keberagaman. Semoga menjadi
bunda Pertiwi, selama hayat di kandung bahan perenungan kita, bahwa Purna
badan, yang berjanji akan mengguratkan Paskibraka Indonesia justru akan menjadi
nama INDONESIA di tiap sudut dunia. besar, seperti halnya Indonesia itu sendiri,
Kemudian timbul sebuah keinginan, bagai- manakala kita mampu menumpas perbe-
mana bila saya membuat acara serupa daan dari mana kita berasal tugas.
namun hanya tingkat asal daerah saya, Akhir kata, selamat bertugas adik-adik
kemudian mengklaim bahwa kamilah yang PASKIBRAKA 2008 tercinta pada pelak-
paling “PASKIBRAKA”. Saya yakin keinginan sanaan Upacara Peringatan Hari Ulang

20 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Tahun Republik Indonesia yang ke 63, biaya yg sangat tinggi).


nanti pada tanggal 17 Agustus 2008. Semo- Kan dalam AD gak ada larangan
ga menjadi “Indonesia Raya”. mengadakan reuni tingkat wilayah, propinsi
atau nasional (saya belum menemukan
SU WIBOWO ada di pasal berapa?)
Anggota PPI 1997 yang bertugas Jadi tidak ada yang melanggar. Kenapa
di Kota Bogor sih gitu aja kok repot, sampe sampe orang
yang reuni kita yg merenung.... Mereka
Bahan Renungan juga manusia, tidak bolehkah mereka karena
adanya kesamaan tempat tugas mengada-
Saya setuju dgn pendapat d’ wibowo, kan temu kangen??
tentang status kepaskibrakaan di seluruh Itu saja Mas, jangan diartikan macem
Indonesia ini dan itu juga sudah di jelaskan macem. Suatu saat kalo Paskibraka propinsi
dalam AD/ART kita, jangan dengan me- Balikpapan akan mengadakan reuni ya
nyandang Paskibraka Nasional lalu menun- boleh boleh saja. Dan rekan rekan lainnya
jukkan bahwa akulah Paskibraka, itu sudah pasti akan mendukung, juga Paskibraka
mengingkari AD/ART kita yang sudah dise- Nasional.
pakati bersama. Lebih baik kita memikirkan dan melaksa-
Jadi sekali lagi di mana pun kita berada, nakan apa yang telah dan bisa kita perbuat
kalo memang kita pernah menjadi Paski- demi bangsa ini. Apa Mas Jumai gak
braka baik tingkat kabupaten/kota dan terketuk mendengar cerita K’Ozi —(mak-
propinsi kita semua bersaudara... semoga sudnya Ozy Syahputra, Paskibraka 1987,
ini semua bisa menjadi bahan renungan yang sekarang ada di Amerika Serikat,
buat kita semua, dan satu hal yang terpen- Red)— yg nun jauh disana sampe segitunya
ting kami sangat menghargai dan bangga didera rasa kangen yang sangat pada
atas keputusan KETUA UMUM PASKI- rekan rekannya, sampe-sampe menyanyi-
BRAKA (K’ Dwi Putranto Sulaksono) dalam kan lagu-lagu yg diperoleh saat latihan
hal ini tidak berkenan untuk menjadi wakil Paskibraka waktu lari pagi di negeri orang
ketua panitia. sana??
JUMAI AYIE (K’ Ozi... Jujur saya dapat merasakan apa
(Paskibraka Kota Balikpapan Thn 1996) yg dirasakan kakak saat itu, semoga tahun
depan bisa hadir ya..)
Mas Jumai, jangan berpikiran sempit,
Jangan Berpikiran luaskan pikiran dalam memandang segala
sesuatu. Paskibraka tetap satu walau terdiri
Sempit dari beberapa bagian di dalamnya antara
Halah... masih dibahas lagi to??? Betul Nasional, Propinsi dan Wilayah serta terdiri
Dik Wibowo, saya setuju spt yg adik bilang dari tiap tiap angkatan.
tentang status kepaskibrakaan adalah sama. Itu kenyataan. Maaf kalo saya berpendapat
Tapi dalam reuni tersebut rasanya kok, gak beda, walau saya juga berasal dari Paski-
ada yang merasa paling Paskibraka lho. braka wilayah. Tapi bagi saya rekan-rekan
Mereka cuma temu kangen aja, kebetulan Paskibraka Nasional adalah saudara dan
skupnya diperkecil untuk memudahkan dan salah satu bagian dari kita juga.
membatasi peserta (kebayang kalo seluruh DJOHARI SOMAD
Paskibraka Indonesia reunian, pasti harus (PPI Wilayah Jakarta Timur 1984)
diadakan di Stadion Utama Senayan dg

Edisi September 2008 21


Bulletin Paskibraka ’78

Masalah PPI Jauh berarti saat itu saudara-saudara saya ang-


katan ’96 itu membuat GAP dengan saudara
Lebih Banyak PPI yang lain?
Ini hanya ungkapan keprihatinan saya
Yth. semua kakak dan adik Paskibraka,
terhadap saudara-saudara PPI, kenapa kita
Melihat perkembangan dalam milis, saya
harus berkutat dengan hal yang tidak
jadi prihatin. Kenapa hal sepele seperti
penting sementara masih banyak hal penting
reuni kok jadi permasalahan, tapi hal besar
lainnya yang membutuhkan hasil pemikiran
lain justru dilupakan seperti stardarisasi
dan usaha kita. Memang saya sadari bahwa
pelatihan Paskibraka, website PPI yang
saya belum dapat berperan aktif dalam
tidak bisa diakses, atau apa yang bisa kita
organisasi PPI, karena kesempatan yang
lakukan sebagai PPI untuk membantu
belum ada. Tetapi hal itu bukan menjadi
masalah-masalah generasi muda sekarang
halangan atas kepedulian saya terhadap
atau masalah sosial, dll. Semua hal penting
PPI.
itu justru tidak dibahas dalam milis ini.
PULUNG HENDYARTO
Bagi saya pribadi, saudara-saudara
(Paskibraka Nasional 1996, DI Yogya)
Paskibraka yang ingin reuni, atau saya
menyebutnya temu kangen setelah bebe-
rapa lama tidak berjumpa, itu hal yang Jangan Buruk Sangka
lumrah. Toch acara itu diadakan oleh sendiri Rekan2 sekalian, Keluarga Besar Purna
dan untuk mereka sendiri, tanpa ada meng- Paskibraka seharusnya sependapat dgn
gunakan dana dari pengurus pusat. rekan Pulung. Saya rasa yg namanya Temu
Temu kangen ini sama saja seperti jika Kangen Eks Paskibraka Nasional dgn
kita mau ngumpul-ngumpul bareng/janjian REUNI PASKIBRAKA TINGKAT NASIONAL
di mall dengan temen-teman kuliah atau sudah jelas beda konotasinya. Coba dicerna
rekan yang lain. Apakah berarti kita harus lagi decch maksudnya... Temu Kangen Eks
mengundang seluruh teman yang kita kenal Paskibraka Nasional maksudnya hanya
di masa kuliah? Belum tentu kan....? bagi temen2, kakak2 atau adik2 yg
Contoh kecil atas analogi yang sama bertugas di Nasional... sudah jelas toooch.
adalah saat saya reunian bersama temen- REUNI PASKIBRAKA TINGKAT NA-
teman Paskibraka DIY ’96. Saat itu saya SIONAL = Nacccch kalo yg ini pasti berlaku
memfasilitasi agar kami dapat berkumpul buat kita semua eks Paskibraka daerah
di suatu tempat. Apakah berarti saya saat dari Sabang sampai Merauke, siapa saja
itu juga harus mengundang seluruh PPI yg bisa hadir... ya so pasti kita keluarga
DIY? Apakah jika saya hanya bertemu besar PPI atau mungkin saja yg bisa
dengan rekan PPI’ 96 untuk melepas rindu hadir hanya perwakilan temen2 daerah
akan membuat gap dalam PPI DIY? Saya saja baik itu yg tugas di Nasional, Propinsi
kira tidak. Tetapi justru sebaliknya, dengan atau mungkin Kota/Kab.
temu kangen tersebut secara tidak langsung Ya... saya rasa yg namanya temu kangen/
mempererat lagi jalinan yang telah lama kumpul2 sesama rekan seangkatan atau
dan memperkuat komitmen untuk men- tingkatan, sah dan wajar-wajar saja. Knp
support PPI dengan cara masing-masing musti dipermasalahkan?? Toooh temen2
selama dalam satu koridor, satu visi. berkumpul bukan untuk membentuk gap/
Dan seperti tahun 2007 saat saudara suatu kelompok baru, tapi hanya melepas
saya dari Riau memfasilitasi reunian Pas- rasa rindu yg sudah lama berpisah, kita jgn
kibraka Nasional ’96 di Jakarta dan kita dulu berburuk sangka. Berpikir positif
sempat berkunjung ke Cibubur juga. Apakah

22 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

laccccccch ??? saya baru menjelaskannya sekarang di


Skr kita do’akan saja semoga acara yg Buletin ’78, karena saya kebetulan tidak
digagas ini bisa berjalan lancar, tidak aktif di milis.
mengalami hambatan, serta menghasilkan Pertama, nama Paskibraka bukan diberi-
buah pikiran untuk perkembangan dan kan oleh Husein Mutahar, tapi lahir dari Idik
kemajuan PPI itu sendiri. Setuju...??? Sulaeman yang menyempurnakan konsep
Paskibraka pada tahun 1973. Paskibraka
M. ATOEN adalah singkatan dari PASUKAN PE-
(Paskibraka Bandung ’91) NGIBAR BENDERA PUSAKA, bukan PA-
SUKAN PENGIBAR DUPLIKAT BENDERA
INDONESIA seperti yang adik sebutkan.
Kalo Mo Ikut, Bilang Aja Kedua, pengibaran bendera pusaka setiap
tanggal 17 Agustus untuk memperingati
Kakak2 & kawan2 semua... ayolah... Kita Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI
ini kan saudara semua. Kalo 3 dari 10 kita bukan dilaksanakan di Istana Negara (di
yang bersodara mau jalan ber-3 aja ke Mal, Jalan Veteran), tapi di halaman Istana
ya g pa2 dong...masa semua mo ikut...???; Merdeka (di Jalan Medan Merdeka Utara).
Kalo kita memang mau ikut, ya bilang Ketiga, Purna Paskibraka Indonesia (PPI)
aja... saya percaya bakal diajak kok... Tapi bukanlah nama yang lahir dari Munas
kalo ada yang mau tinggal di rumah aja... Cipayung 1989. Nama itu lahir melalui
minta oleh2 aja.. moga2 dibawain, y g...??? kesepakatan beberapa Purna Paskibraka
Salam hangat buat semua saudara PPI- dengan Direktorat PGM dalam Lokarya
ku di seluruh Indonesia, Program PGM di Cisarua tahun 1985 yang
AAP dituangkan dalam Surat Keputusan Dirjen
(Paskibraka DIY ’96) Diklusepora No. KEP 091/E/0/1985. Munas
Cipayung hanya mensahkan nama ”kom-
promi” itu dalam sebuah AD/ART.
Sekadar Meluruskan Sebelumnya, nama organisasi yang diga-
Membaca tulisan panjang dari adik Su gas para senior (sebenarnya saya kurang
Wibowo di awal tadi, saya terketuk untuk setuju dengan istilah senior-junior) adalah
sedikit memberikan beberapa koreksi dan Reka Purna Paskibraka (RPP). Namun,
pelurusan agar tidak memberikan informasi organisasi itu tidak berkembang di daerah,
yang salah dan menyesatkan bagi para karena PGM lebih memilih menyatukan
Purna Paskibraka di seluruh Indonesia. alumni Paskibraka dengan alumni pertukaran
Kebetulan saya tahu sedikit tentang sejarah pemuda dalam Purna Caraka Muda Indo-
Paskibraka langsung dari sumbernya (Kak nesia (PCMI). PGM baru ”menyerah” dan
Mutahar dan Kak Idik Sulaeman), dan mau memisahkan alumni Paskibraka dari
pernah ikut urun rembuk dengan PGM PCMI setelah menyadari ada perbedaan
tentang lahirnya nama PPI pertengahan besar antara satu dengan yang lain.
tahun 80-an, jauh sebelum Dik Wibowo Keempat, pasal 6 AD/ART PPI tentang
dan Dik Jumai jadi anggota Paskibraka. Keanggotaan menjelaskan bahwa harus
Selain itu, saya juga ikut terlibat di Panitia diakui secara yuridis Paskibraka ada di
Pengarah (Steering Committee) ketika me- nasional dan daerah sesuai tingkatannya
lakukan penyempurnaan peraturan-pera- masing-masing. Jadi, alumninya juga harus
turan PPI, termasuk AD/ART pada Munas II bisa legowo dan menyadari di tingkatan
di Lembang tahun 1995. Mohon maaf bila mana ia pernah dilatih.

Edisi September 2008 23


Bulletin Paskibraka ’78

Masalahnya akan jauh lebih runyam, jika menjadi anggota, sehingga dengan demi-
ditelusuri apakah benar mereka menjalani kian tidak bisa didikte atau namanya dicatut
latihan sesuai ketentuan Latihan ”Pandu oleh organisasi untuk kepentingan tertentu.
Ibu Indonesia Ber-Pancasila” dalam Gladian Kelima, setahu saya, para penggagas
Sentra Daerah. Atau, mereka hanya diajari Reuni Paskibraka Nasional 2008 tak pernah
baris-berbaris lalu mengibarkan bendera menganggap apalagi menyebut diri mereka
tanggal 17 Agustus dengan menggunakan ”paling Paskibraka”. Begitu pula sekitar 500
seragam Paskibraka. Purna Paskibraka Nasional —pengibar ben-
Masing-masing Purna boleh bercermin dera pusaka di Istana Merdeka— yang
diri soal ini, lalu menempatkan dirinya hadir dalam Reuni, baik yang paling muda
secara pantas sesuai dengan apa yang (angkatan 2007) sampai yang paling tua
dimilikinya. Apakah kemudian ia mampu (Ilyas Karim, pengibar 1945 di Pegangsaan
menjadi kekuatan moral (moral force) seba- Timur 56) atau pra-Paskibraka (1950-1966)
gaimana yang diharapkan oleh Kak Mutahar, seperti Toto Sudiro (1955), Nurbany Yusuf
atau hanya menjadi kekuatan khusus (spe- (1962) dan Megawati Soekarnoputri (1964).
cial force) yang membela kepentingan ter- Keenam, saya sama sekali tidak mengerti
tentu di atas nama Ibu Pertiwi. hubungan antara atmosfir eksklusivitas ber-
Yang terpenting, AD/ART PPI juga menye- dasar tingkatan/angkatan atau kedaerahan
butkan untuk jadi anggota PPI harus punya yang dianggap mengancam keutuhan PPI
sertifikat tanda tamat latihan (STTL) dari —yang adik sebutkan— dengan dukungan
Gladian Sentra, selain harus aktif mendaf- adik terhadap sikap Ketua Umum PPI Dwi
tarkan diri. Yang tidak mendaftar berhak Putranto Sulaksono yang menolak berga-
untuk tidak disebut anggota PPI, tapi ia bung dalam kepanitiaan Reuni.
tetap Purna Paskibraka. Ini sangat demo- Bukankah pada tahun 2007 Paskibraka
kratis karena menyangkut hak untuk tidak Nasional 1982 juga mengadakan reuni

REUNI & SARASEHAN PURNA PASKIBRAKA INDONESIA 1995: Sejumlah Paskibraka Daerah
boleh bertemu langsung dengan Kak Mutahar dalam sarasehan, walau tidak mungkin reuni
dengan Paskibraka Nasional yang tidak satu almamater dengan mereka.

24 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

untuk angkatannya, dan kita yang lain tidak Pertemuan itu akhirnya dijembatani men-
heboh? Malahan, pasca reuni itu, setahu jadi ”Reuni dan Sarasehan Purna Paski-
saya angkatan 1982 melakukan konsolidasi braka Indonesia”. Di sana, yang Purna
besar-besaran yang menghasilkan ”keme- Paskibraka Nasional mengadakan reuni.
nangan” dalam merebut tahta ”Kepengu- Yang bukan, cukuplah ikut sarasehan saja
rusan” di Munas PPI Makassar. sambil kenalan dengan para pembina dan
Ketujuh, kalau saya berandai-andai jadi saudara-saudaranya yang lain.
Ketua Umum PPI, maka secara politis saya Dik Wibowo di Bogor dan Dik Jumai di
akan memilih menerima tawaran untuk Balikpapan, mulai sekarang hilangkanlah
duduk dalam kepanitiaan reuni. Dengan prasangka buruk itu. Toh Reuni tidak me-
demikian, saya akan mendapatkan semua- nelurkan pernyataan apa pun yang dapat
nya, yakni dukungan dari ribuan Purna dianggap ”mengancam” PPI. Namun, saya
Paskibraka Nasional, tanpa kehilangan du- yakin sikap tidak bersahabat dari Pengurus
kungan kekuatan massa dari Purna Paski- PPI kemarin telah menorehkan ”luka” di
braka daerah (karena sudah saya pegang). hati saudara-saudara mereka, yakni Purna
Barangkali, Pengurus PPI periode 1995- Paskibraka Nasional. Saya khawatir, luka
1999 (yang kebetulan Ketua Umumnya justru akan melahirkan benih-benih keben-
Kak Sjafruddin Saleh) lebih bijak mengambil cian baru terhadap para Purna yang tak
keputusan ketika menghadapi tekanan yang mampu menunjukkan diri sebagai pemba-
sama: yakni keinginan Reuni dari Paskibra- wa nilai-nilai moral karena hanya memikir-
ka Nasional pada tahun 1995 di satu sisi, kan kepentingannya sendiri.
dan Purna Paskibraka Daerah yang ”ngotot” SYAIFUL AZRAM
untuk ikut serta dalam ”reuni” itu di sisi lain. (Paskibraka Nasional 1978)

Sekadar Bahan Informasi


B egitu sebagian Purna Paskibraka setuju
untuk mengadakan Reuni Paskibraka
Nasional, Panitia Kecil yang ditunjuk segera
sebagian alumni Paskibraka Nasional mengi-
nginkan adanya reuni.
Runyamnya, Pengurus Pusat PPI ternyata
membuat persiapan karena waktu yang terse- tetap beranggapan rencana kegiatan reuni itu
dia tidak sampai satu bulan. Berbagai masukan ilegal. Suara-suara pribadi digunakan untuk
diberikan, bagaimana sebaiknya reuni tersebut menyebarkan isu reuni ilegal dan membuat
dilaksanakan dan komunikasi seperti apa polemik di mana-mana.
yang harus dilakukan dengan Pengurus PPI. Ketua Umum PPI sendiri kemudian mengi-
Ketua Panitia, Kak Sjafruddin Saleh, secara rimkan surat kepada Panitia Reuni yang
pribadi lalu menghubungi PPI dan akhirnya menyatakan menolak ditempatkan sebagai
memutuskan untuk mengajak Ketua Umum Wakil Ketua. Dengan demikian, PPI secara
PPI ikut dalam kepanitiaan sebagai Wakil frontal telah menyatakan menentang Reuni
Ketua Panitia. I’tikad baik ini dilakukan untuk Paskibraka Nasional yang dianggap sebagai
menjaga agar nama Paskibraka tetap baik di kegiatan ilegal. Itu juga berarti, jajaran PPI
mata orang luar. berdiri di sisi yang berlawanan dengan sia-
Semestinya, ajakan itu direspon PPI dengan papun yang hadir dalam Reuni.
mengadakan kerjasama dalam pelaksanaan- Dalam kenyataannya, Reuni Paskibraka
nya. Toh, sampai detik itu PPI sama sekali Nasional tetap berlangsung dengan sukses
belum mengumumkan adanya satu kegiatanpun dan dihadiri sekitar 500 orang Purna angkatan
menyambut ”40Tahun Paskibraka”. Sementara 1945-2007 dari seluruh Nusantara. ***

Edisi September 2008 25


Bulletin Paskibraka ’78

Pengertian Sebuah Reuni


K
ita sering membaca berbagai biasanya sulit diprediksi. Mengajak
pengumuman ajakan Reuni alumni datang, tidak cukup hanya de-
melalui media cetak dan audio ngan menyediakan tempat reuni yang
visual. Apa sebenarnya reuni? prestise dan representatif, atau acara
Reuni berasal dari kata re-union yang yang wah. Pemberitahuannya pun seti-
berarti disatukan kembali. Sebuah ajakan daknya membutuhkan media yang mem-
pertemuan dengan teman-teman yang punyai jangkauan luas.
pernah dipersatukan dalam suatu Kehadiran dalam sebuah reuni meru-
almamater, setelah berpisah dalam jangka pakan dorongan batin setiap alumnus.
waktu tertentu. Almamater tersebut bisa Almamater yang baik biasanya mampu
berupa sekolah atau pelatihan yang ”memaksa” alumninya untuk datang
menghasilkan lulusan, organisasi, hobi, kembali. Begitu banyak kenangan manis
profesi, teman bermain dan sebagainya. yang terlalu mahal untuk dilewatkan
Sebetulnya, tidak ada batasan tertentu dan dikenang kembali bersama teman-
untuk penyelenggaraan reuni. Kapan saja, teman.
setiap saat, kelompok “teman lama” dalam Sayang, sebagian alumni biasanya
suatu kelulusan/almamater dapat menye- enggan datang ke sebuah reuni karena
lenggarakan reuni jika dibutuhkan. mempunyai citra buruk di masa lalu.
Reuni kecil biasanya diadakan untuk Padahal, sebaiknya hal itu dikesam-
lingkup satu angkatan atau tingkatan. pingkan karena biasanya semua akan
Reuni akbar mempunyai lingkup lebih luluh bila seseorang hadir dengan im-
luas yang melibatkan semua angkatan age yang lebih baik pada saat reuni. Toh
dan biasanya bertepatan dengan peri- reuni tidak membahas soal status sosial
ngatan besar, semisal ulang tahun alma- seorang alumnus, sehingga rasa sung-
mater. Susunan Panitia Reuni Akbar kan dan malu dapat dibuang jauh-jauh.
biasanya lebih banyak dengan mencan- Yang dibutuhkan dalam reuni adalah
tumkan angkatannya. bentuk kepedulian alumni terhadap alma-
Reuni, sebagaimana pengertiannya, mater di mana mereka dulu dididik,
selain untuk kembali menumbuhkan rasa tumbuh dan berkembang. Juga kepedu-
empati almamaternya, juga menjadi a- lian terhadap sesama alumni untuk saling
jang melepas kangen sekaligus menyam- membantu satu sama lain.
bung kembali tali silaturahmi antar alumni Pesan konkritnya hanya dua: bagaima-
yang sempat terputus akibat waktu. na agar alamamater dapat menghasilkan
Sekian lama berpisah telah membuat alumni yang lebih baik di masa datang
para alumni berubah. Ada yang sudah dan bagaimana mengelola potensi besar
berkeluarga, ada yang masih bujangan. yang dimililki alumni untuk kesejahteraan
Ada yang sudah sukses, tapi tak jarang para alumni sendiri. Masalah realisasi-
ada yang kurang beruntung. Bahkan, nya, bisa diamanatkan kepada organi-
dari reuni kadang baru diketahui bila sasi alumni yang dapat menyusun pro-
seorang alumni sudah meninggal dunia. gram kerja untuk tujuan itu.
Tingkat kehadiran dalam sebuah reuni • Budiharjo Winarno

26 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Alumni dan PPI


B
ukan sesuatu yang mudah memang teman-teman lain sewaktu menjadi Steer-
untuk menciptakan organisasi yang ing Committee pada Munas II PPI di
anggotanya merupakan alumni dari Lembang, Bandung, tahun 1995. Itulah
sebuah institusi/almamater yang sejenis pula sebabnya, ketika membuat klausul
namun berbeda dalam tingkatan atau lokasi. perubahan pasal tentang keanggotaan pada
Meski kemudian jelas-jelas mencantumkan AD/ART PPI, kami sengaja mencantumkan
kata ”Ikatan”, ”Persatuan”, atau kata lain kalimat pada ayat 1 sebagai berikut:
yang sejenis, selalu saja nuansa ”persaing- ”Anggota Biasa adalah pemuda pelajar
an” atau ”kecemburuan” ada di dalamnya. yang pernah bertugas sebagai anggota
Contoh organisasi semacam itu adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Ting-
Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Sarjana kat Nasional, Tingkat Provinsi dan Tingkat
Ekonomi Indonesia (ISEI), Persatuan Insinyur Kabupaten/Kotamadya pada tanggal 17
Indonesia (PII) dan seterusnya. Organisasi- Agustus dan menjalani latihan dalam Gla-
organisasi tersebut menghimpun orang- dian Sentra Nasional/Daerah yang dibukti-
orang dengan profesi yang sama dalam kan dengan sertifikat dan mendaftarkan
disiplin ilmu sejenis, namun hasil lulusan diri.”
berbagai institusi perguruan tinggi berbeda Artinya apa?
ISEI misalnya, akan berisi sarjana ekonomi Dari awal kami sudah tahu bahwa Munas
yang berasal dari universitas atau sekolah Cipayung 1989 telah memposisikan PPI
tinggi ekonomi (negeri maupun swasta). sebagai sebuah organisasi sosial kemasya-
Ada dari Universitas Indonesia (UI), Univer- rakatan (ormas) yang berbasis massa, bu-
sitas Gadjah Mada (UGM), dst dst. Keang- kan lagi sekadar ikatan alumni. Anggotanya
gotaannya juga jelas tidak otomatis (setiap memang Purna Paskibraka, tapi sangat
sarjana ekonomi adalah anggota), karena luas dari berbagai daerah dan tingkatan,
hanya yang berminat saja yang mendaftar- sehingga mempunyai potensi konflik yang
kan diri, itupun secara individual. besar pula.
Terlepas dari itu, setiap anggota ISEI toh Maka, Munas Lembang 1995 berke-
memiliki almamater dan mereka biasanya wajiban menjamin hak asasi setiap alumni
terhimpun dalam ikatan alumni almamater- Paskibraka untuk memilih menjadi anggota
nya, misalnya Ikatan Alumni Fakultas Eko- PPI atau tidak. Hal itu untuk menjaga agar
nomi UI, UGM, dst. Apakah ISEI harus PPI tidak bisa mengklaim setiap alumni
melarang anggotanya mengadakan aktivitas Paskibraka adalah anggotanya. Dengan
di ikatan alumni almamaternya? demikian, alumni yang bukan anggota tidak
Tentu tidak, karena masuknya seseorang bias seenaknya didikte atau dicatut namanya
menjadi anggota ISEI dan ”kodrat” orang untuk kepentingan pribadi Pengurus PPI.
tersebut sebagai alumni sebuah almamater Dan akhirnya, klausul itu disahkan dalam
merupakan dua hal yang berbeda. Justru Sidang Pleno Munas Lembang tanpa ada
ISEI yang sebaiknya mendorong setiap perubahan setitik-koma pun. Dan setahu
ikatan alumni untuk berbuat banyak, sehing- saya, pasal itu tetap tidak berubah sampai
ga potensinya dapat dimanfaatkan untuk sekarang. Entah kalau setelah saya jelaskan
memajukan organisasi. di sini, tiba-tiba Munas tiga tahun mendatang
••• buru-buru menghapus bagian itu.
Itulah yang terpikir di kepala saya dan Kalau itu terjadi, maka sempurnalah sudah

Edisi September 2008 27


Bulletin Paskibraka ’78

PPI menjadikan dirinya organisasi yang sunatan. Toh, Pengurus PPI bukanlah pe-
otoriter dan sama sekali tidak hirau akan nguasa atas seluruh Purna Paskibraka,
nilai-nilai demokratis sebagaimana disebut- karena memang tidak ada peraturan orga-
kan dalam kode kehormatan ”Dharma Mulia nisasi PPI sendiri yang mengatur hal itu.
Putera Indonesia” dan kode etik ”Ikrar Ketika keinginan reuni dari Paskibraka
Putera Indonesia” (pasal 6 AD PPI). Nasional tercetus dan disampaikan, sebaik-
••• nya hal itu ditangkap sebagai sebuah
Seseorang disebut sebagai Purna Paski- peluang untuk dapat menghimpun kekuatan
braka karena telah menjalankan tugas yang lebih besar yang nantinya memberi
sebagai pengibar bendera pusaka dan manfaat pada PPI. Bukan sebaliknya,
menjalani latihan ”Pandu Ibu Indonesia dianggap sebagai sesuatu yang dapat
Ber-Pancasila”. Itulah sebabnya, sertifikat mengancam sehingga perlu dikategorikan
tanda tamat latihan (STTL) dikeluarkan sebagai ”kegiatan ilegal” dan isunya dihem-
oleh Gladian Sentra Nasional/Daerah. buskan ke mana-mana.
PPI tidak mempunyai hak untuk menya- Semakin hari dan semakin dewasa, seha-
takan seseorang adalah alumni Paskibraka rusnya PPI selalu bercermin diri dan me-
atau mengeluarkan Kartu Alumni, karena ngembalikan ”khittah-nya” sebagai organi-
itu adalah hak dari Gladian Sentra yang sasi yang bertujuan menjadi wadah yang
diketahui institusi resmi penyelenggaranya. membina Purna Paskibraka menjadi manu-
PPI hanya berhak mengeluarkan Kartu sia-manusia Indonesia yang lebih baik di
Anggota bagi alumni Paskibraka yang masa datang.
dengan sukarela mendaftarkan diri menjadi Otoriter, keras kepala, dan mau menang
anggota dan benar-benar ingin mengabdi- sendiri bukanlah sifat asli seorang Purna
kan dirinya untuk kepentingan organisasi. Paskibraka sebagaimana diharapkan oleh
Dari sini, maka jelaslah sudah mana Bapak Paskibraka, Husein Mutahar. Seorang
yang menjadi hak Pengurus PPI dan mana Purna Paskibraka harus bisa menjadikan
yang tidak. Bila PPI memang ingin menja- dirinya sebagai kekuatan moral ( moral
dikan organisasinya semakin besar dan force) yang dapat memberikan contoh tau-
bermartabat, maka tugas Pengurus-nyalah ladan kepada yang lain. Bukan sebaliknya,
untuk merekrut sebanyak mungkin Purna membawa pengaruh buruk dari luar dan
Paskibraka menjadi anggotanya. menerapkannya di lingkungan Paskibraka.
Lakukanlah pendekatan-pendekatan yang Reuni hanyalah temu kangen yang wajar
baik melalui adab dan sopan santun seorang dilakukan kelompok Purna Paskibraka ma-
ksatria terhadap saudara-saudaranya, se- na saja dan tak perlu menimbulkan kontro-
perti sikap kasih sayang seorang kakak versi atau kecemburuan. Yang tidak bisa
kepada adik atau sebaliknya yang diajarkan hadir di reuni karena keterbatasan ruang
dalam Desa Bahagia. Bukan sebaliknya, lingkup, tak perlu merasa jadi pecundang.
bersikap seperti ”penguasa” yang memper- Tak ada istilah menang dan kalah dalam
lakukan warga —di luar wilayah kekuasa- dunia Paskibraka.
annya— dengan tidak cara tidak semestinya. Marilah kita semua berpikir positif dan
Jadi, bila kemarin ada Purna Paskibraka berjiwa besar. Tuhan telah mengaruniai
Nasional yang ingin mengadakan reuni, kesempatan kepada umat-Nya masing-ma-
mereka tidak perlu melapor kepada Pengu- sing dengan cara yang adil. Jika tidak hari
rus PPI seperti warga yang meminta izin ini mendapatkan sesuatu, di hari lain Tuhan
kepada RT/RW atau Kelurahan untuk akan memberikan kesempatan yang lebih
mengadakan keramaian pesta kawin atau baik. • Budiharjo Winarno

28 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Ke Almamater, Aku kan Kembali...


M
ungkin ini hanya perasaan saya, keinginan yang begitu kuat untuk larut
tapi kok rasanya memang benar. dalam suasana reuni. Tapi di sisi lain ada
Ada fenomena yang menarik rasa sungkan, seolah-olah ada ratusan
dalam Reuni Paskibraka Nasional, 18 pasang mata yang menyorot tajam. Atau
Agustus lalu, yang bagi sebagian orang bibir-bibir mencibir, ”Ah, akhirnya datang
mungkin dianggap biasa-biasa saja. juga ke sini. Padahal dulu waktu jadi
Apakah itu? pengurus sombongnya bukan main.”
Dalam reuni yang agak hiruk-pikuk Akhirnya saya pun jadi tersenyum sendiri.
dengan mereka yang saling berpelukan ”Ternyata benar apa yang saya pikirkan
hangat lalu bercerita tentang masa lalu selama ini, bahwa korps tempat asal
dengan serunya tanpa sadar banyak Paskibraka dilahirkan jauh lebih kuat dari
orang lain di sekitarnya, saya melihat perkumpulan lain yang dilandaskan ke-
kehadiran sejumlah Purna yang kebetulan pentingan,” ucap batin saya.
pernah menjadi pengurus teras PPI pada Dan bagi seorang Purna Paskibraka,
periode-periode yang lalu. waktu empat tahun dalam satu periode
Seingat saya, beberapa di antaranya kepengurusan (atau dua periode sekali-
pernah menjadi orang yang ”bersebe- pun), ternyata terlalu pendek untuk meng-
rangan” pendapat dengan Purna yang hasilkan sesuatu yang lebih mahal dan
lain pada saat menjadi ”pembesar” di indah dibanding satu bulan di asrama
PPI. Kalau tidak separah itu pun, minimal bersama teman-teman seangkatan.
mereka ”abai” dengan almamaternya ka- Iseng-iseng, saya pun lalu mencoba
rena lebih mementingkan ”kedudukannya” menghitung-hitung, siapa lagi yang tidak
di PPI. hadir dalam reuni itu. Akhirnya saya
Kini, setelah masa berlalu, ketika jabatan menemukan beberapa orang di antaranya
tak lagi ada di tangan dan ”kekuatan” yang tergolong ”ciut nyali”. Alasannya
beralih kepada yang lain, memang tak mungkin sederhana, karena selama ini
ada lagi yang tersisa. Tempat berlabuh mereka selalu menjadi trouble maker.
dan kebanggaan itu ternyata hanya ada Reputasinya sudah sering terdengar mi-
pada satu tempat, yakni almamater tem- ring karena masih menyisakan sejumlah
pat mereka di-”orang”-kan, yakni Paskibra- ”urusan pribadi” di kalangan Purna sendiri.
ka Nasional. Selain itu, ada pula Purna yang biasa-
Di almamater-lah ditemukan teman sei- nya selalu hadir dalam pertemuan-perte-
ring (satu angkatan) tempat mereka me- muan nostalgia seperti itu, bahkan tergo-
lepas kerinduan. Di almamater jugalah long ”senior”, tapi kali ini tidak menam-
mereka merasakan betapa kuatnya rasa pakkan diri. Konon, mereka termasuk
kebersamaan dan persaudaraan. Sesuatu orang-orang yang ”setia” pada Pengurus
yang mungkin tidak mereka temukan di PPI. Tentu saja mereka tak mau datang,
antara sesama Pengurus waktu masih bahkan ikut-ikutan menyebarkan seruan
menjabat. kalau reuni tersebut ilegal.
Pada hari reuni itu, saya sempat berdiri Ah... biarlah, mungkin dalam reuni se-
terpaku di sebuah sudut sambil menga- lanjutnya hatinya terketuk untuk datang.
mati mereka. Dalam diri mereka terlihat • Syaiful Azram

Edisi September 2008 29


Bulletin Paskibraka ’78

3 Jenderal Kumpul di ’78


R
euni Paskibraka Nasional ternyata jarang bertemu karena tempat tugas yang
membawa kebahagiaan tidak terkira berbeda.
bagi Paskibraka ’78. Tidak lama Saat acara bergulir, datang pula mantan
setelah kami duduk di ruangan reuni, tiba- pelatih Kak Sutrisno SP. Jendral AU mantan
tiba mantan Danpas pagi Kak Jusuf Mucha- Panglima Komando Operasional (Pangko-
ram hadir. Jenderal yang mantan Kapolda ops) AU ini mendapat surprise ketika melihat
Timtim dan sekarang aktif di kantor Yayasan Kak Jusuf dan Adrian hadir di sana dan
Veteran ini tampak bugar dan energik. menyambut dengan hangat. Mereka saling
Menjelang siang, disusul pula dengan berpelukan begitu erat, membuat merinding
kehadiran Danpas sore yaitu Kak Adrian Paskibraka 78 yang menyaksikannya.
Daniel. Sejak 16 Agustus, Jenderal yang 30 tahun lalu, ketiganya masih perwira
mantan Kapolda Bengkulu itu memang muda yang secara kebetulan dipertemukan
tetap mendampingi Paskibraka 78 menga- dalam latihan Paskibraka 1978. Selain
dakan reuni. melaksanakan tugas melatih bagi Kak Tris
Pertemuan itu sangat mengharukan. Ke- serta Komandan Paskibraka (Danpas) bagi
duanya berangkulan akrab ibarat dua sau- Kak Jusuf dan Adrian, mereka bertiga
dara yang sudah lama sekali berpisah. adalah perwira ABRI pertama di Paskibraka
Walaupun satu korps di Kepolisian, sejak yang secara langsung ikut menjalani Latihan
1978 Kak Jusuf dan Kak Adrian sangat ”Pandu Ibu Indonesia Ber-Pancasila”.

Sebagai angkatan yang paling solid dan lengkap, Paskibraka 78 didaulat naik ke pentas untuk
bercerita, diwakili Yadi dan Chelly (Lurah Putra dan Putri), Kak Trisno (Pelatih) serta
Kak Jusuf dan Kak Adrian (Komandan Paskibraka 78).

30 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Di akhir latihan, mereka juga melakukan an Desa Bahagia sebagaimana mestinya,


Renungan Jiwa dan dikukuhkan langsung ternyata memberikan kesan mendalam pada
oleh Kak Idik Sulaeman (waktu itu Direktur ketiganya. Itu pula yang akhirnya mendorong
PGM) menjadi Pendamping Pemuda (kendit Korps 78 sangat solid sejak 30 tahun lalu
kuning). Itulah pula yang membuat ketiganya sampai sekarang, termasuk Komandan dan
tampak beda dengan mantan Danpas yang pelatihnya.
lain. Kak Tris sebenarnya adalah Danpas Pada Reuni Pertama Paskibraka 78 tahun
1977, tapi baru tahun 1978 ikut dikukuhkan. 1994, ketiganya memang tidak hadir. Namun,
Pengalaman ikut langsung dalam seluruh dalam reuni kedua yang bersamaan dengan
agenda latihan, termasuk mengikuti cera- reuni akbar, ketiganya dapat bersama-
mah setiap malam dan menghayati kehidup- sama lagi. Ketika seluruh peserta reuni
melakukan ulang janji, ketiganya pun kem-
bali mengucapkan ”Ikrar Putera Indonesia”
seperti yang mereka lakukan dulu.
Tak ada kebanggaan lain di mata Paski-
braka 78, kecuali kami telah dikaruniai
dengan orang-orang yang sejak awal sangat
peduli dengan Paskibraka. Kami juga ber-
untung karena dibimbing oleh para pembina-
pembina terbaik, mulai Kak Husein Mutahar,
Kak Idik Sulaeman, Kak Soebedjo, Kak
Dharminto dan Bunda Bunakim.
Sayangnya, pada Reuni Paskibraka Na-
sional kemarin, keutuhan persaudaraan
yang begitu erat di Paskibraka 78 tidak lagi
dapat dilihat oleh seluruh pembina. Hanya
Kak Idik Sulaeman yang dapat menyaksikan-
nya, karena yang lain telah lebih dulu
menghadap Sang Pencipta. • Budi Winarno

Kak Jusuf, Kak Adrian


dan Kak Trisno
menjalani prosesi
Pengukuhan sebagai
Pendamping Pemuda
dipimpin oleh Kak
Idik Sulaeman serta
didampingi Kak
Dharminto
(memegang bendera)
dan Bunda Bunakim.
Pengucapan Ikrar
(bawah) dan
pemasangan kendit
(atas).

Edisi September 2008 31


Bulletin Paskibraka ’78

Arti Sebuah Ulang Janji


M
inggu 14 November 1993, di Kenyataannya memang demikian. Ribuan
sebuah sore yang cerah, kami Purna Paskibraka Nasional menantikan
lima Purna Paskibraka 1978 se- adanya wadah yang benar-benar dapat
dang asyik berbincang dengan Kak Husein menjadi ajang pengabdian. ”Ketika saat itu
Mutahar di rumahnya, Jalan Prapanca Buntu terjadi, saya tidak punya apa-apa lagi,
119 Jakarta Selatan. Kak Mut, hari itu kecuali semangat untuk terus memacu
memang khusus menerima kami untuk kalian menemukan cara terbaik untuk
bersilaturahmi. Agendanya hanya satu: re- mempersatukan diri,” tambahnya.
freshing atau penyegaran. Celakanya, ucapan Kak Mut terungkap
Kak Mut sangat terkesan dengan datang- pada saat terjadi gonjang-ganjing soal
nya dua edisi buletin Paskibraka'78 yang organisasi Purna Paskibraka, ditambah lagi
beliau anggap sebagai sebuah awal yang soal Purnanya yang masih berkutat dalam
baik. Dalam kesempatan itu, Kak Mut ber- beda pendapat. Itu dibuktikan dengan
cerita panjang tentang sejarah bendera rencana Reuni Akbar 1993 yang tidak jadi
pusaka, latar belakang lahirnya Paskibraka, terlaksana, padahal sebagian Purna sudah
soal-soal kepemimpinan dan budi pekerti, capek-capek datang dari daerah.
malah sampai perkembangan terakhir Lalu Kak Mut menyarankan agar Paski-
tentang Paskibraka yang beliau ketahui. braka 78 menjadi pionir untuk mempersa-
tukan semangat korps. Pada
prinsipnya, nasihat Kak Mut
sederhana saja. Lakukanlah
apa yang terbaik untuk Paski-
braka dengan hati yang tulus
dan semangat kemandirian.
”Boleh saja kita mengada-
kan reuni, atau apa saja na-
manya, asal dengan kemam-
Bergandengan tangan puan sendiri. Tak perlu ber-
menyanyikan lagu ”Syukur” pikir akan mengadakan acara
yang meriah atau mewah-
”Tapi anggaplah pertemuan ini sebagai mewahan. Yang penting, nilai-nilai yang
refreshing, penyegaran yang dapat me- selama ini telah tertanam namun masih
macu kalian untuk memikirkan what next terpendam dan belum muncul ke permu-
untuk Paskibraka,” papar Kak Mut yang kaan dapat dimunculkan kembali,” ujarnya.
segera diamini oleh kami berlima. Untuk mencairkan perbedaan, ”Hanya
Waktu gagasan Paskibraka lahir, papar ada satu jalan yang dapat dilakukan. Kalian
Kak Mut, yang ada dalam benaknya hanyalah harus berkumpul bersama-sama dalam
ingin menanamkan jiwa nasionalisme dan sebuah kesernpatan yang terbuka. Di sana-
patriotisme kepada para pemuda Indone- lah kalian bisa kembali bersama-sama
sia. ”Saya tak sempat berpikir, bagaimana mengucapkan tolok "Dharma Mulia Putra
bila semangat dan nilai-nilai yang dita- Indonesia" dan "Ikrar Putra Indonesia" sekali
namkan itu sekarang tumbuh dan membu- lagi,” pinta kak Mut.
tuhkan tanah yang subur untuk berkembang.” Maka, setahun kemudian, Agustus 1994,

32 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Ulang janji pada Reuni Paskibraka 1978 tahun 1994, dipimpin langsung oleh Kak Mutahar.

Paskibraka ’78 memulainya dengan sebuah termasuk dalam beberapa pertemuan besar
Reuni. Di sana kami melakukan ulang janji PPI pasca 1994. Dan terakhir, dalam Reuni
dengan mendengarkan kata-kata ”Dharma Paskibraka Nasional 2008.
Mulia Putra Indonesia” dan mengucapkan Tradisi yang baik seperti ulang janji,
”Ikrar Putra Indonesia” di hadapan Sang memang selayaknya dijaga oleh Paskibraka.
Merah Putih. Dan, Kak Mut sendiri bersedia Tatacara dan prosesinya pun seharusnya
memimpin Ulang Janji itu. tetap dilestarikan sebagaimana Kak Mut
Lalu, Kak Mut menyuruh kami mencium dulu melakukannya.
Sang Merah Putih sebagai kiasan siap Sayangnya, dengan alasan yang tidak
mengabdi untuk Ibu Pertiwi, diringi lagu jelas, dalam Pengukuhan Paskibraka seka-
”Padamu Negeri”. Semuanya dilakukan rang ini, sebagian besar prosesi itu kini
dengan tatacara yang lengkap, teratur dan telah dipenggal-penggal, bahkan dibolak-
tertib seperti saat Pengukuhan. Selesai balik seenaknya. Tak terasa lagi suasana
penyematan lencana MPG berdasar kuning, khidmat ketika Ikrar itu diucapkan, karena
lalu kami bergandengan tangan sambil dianggap hanya permainan kata-kata.
menyanyikan lagu ”Syukur”. Dan di antara Purna Paskibraka sendiri,
Sangat indah dan merasuk ke dalam semangat untuk memenggal dan mengubah
jiwa. Itulah suasana yang selalu dihadirkan prosesi terlihat sangat besar di setiap
Kak Mut dalam setiap kegiatan yang ”sakral” kesempatan. Seolah-olah, detil prosesi yang
seperti itu. Ada kekuatan yang senantiasa dirancang Kak Mut dahulu sudah terlalu
hadir dalam ritual Paskibraka. Dan itu, kuno dan bertele-tele.
sengaja dirancang dengan sempurna oleh Kadang, kita memang teramat kikir untuk
Kak Mut melalui ungkapan kata-kata dan menyisihkan waktu sedikit lebih bagi Sang
prosesi yang panjang. Merah Putih. Sementara untuk bersenang-
Sejak itulah, bagi Paskibraka78 ulang senang dan hura-hura kita selalu mem-
janji merupakan sesuatu yang ”wajib” setiap berikan waktu yang cukup bahkan berlebih-
kali bertemu. Tradisi itu kemudian coba an. Zaman dan rasa ego memang telah
ditularkan kepada Purna Paskibraka lainnya, mengubah diri kita... • Syaiful Azram

Edisi September 2008 33


Bulletin Paskibraka ’78

Galeri Foto Reuni Paskibraka Nasional

ANGKATAN 1967 & 2007: WAKILI ULANG JANJI

KAK IDIK DATANG

PASKIBRAKA 1972
PASKIBRAKA 1975

PASKIBRAKA 1973 PASKIBRAKA 1977

34 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Galeri Foto Reuni Paskibraka Nasional

PASKIBRAKA 1974
PASKIBRAKA 1979

PASKIBRAKA 1984
PASKIBRAKA 1976

PASKIBRAKA 1981 PASKIBRAKA 1986

Edisi September 2008 35


Bulletin Paskibraka ’78

Galeri Foto Reuni Paskibraka Nasional

PASKIBRAKA 1985
PASKIBRAKA
1994

PASKIBRAKA 1988

PASKIBRAKA 1995

PASKIBRAKA 1998

36 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Galeri Foto Reuni Paskibraka Nasional

PASKIBRAKA
1996

PASKIBRAKA
2002
PASKIBRAKA 2000

PASKIBRAKA 2001

PASKIBRAKA 2004

Edisi September 2008 37


Bulletin Paskibraka ’78

Galeri Foto Reuni Paskibraka Nasional

PRA 1967
PASKIBRAKA 2003

PASKIBRAKA 2006

PASKIBRAKA 2007

38 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Dengan rasa bangga, inilah kami yang datang pada Reuni ke-2
Paskibraka 1978 pada tanggal 16-18 Agustus 2008:
Jusuf Mucharam Adrian Daniel
Mahruzal MY Izziah Syaiful Azram Aida Sumarni
Masril Syarif Azmiyati Aziz Amir Mansur Saraswati
Yadi Mulyadi Arita Sudrajat Sonny Jwarson
Budiharjo Winarno Endang Rahayu Oka Saraswati
Maskayangan Urai Sri Ranau Herdeman Fridhany
Nunung Restuwanti M. Ilham R. Rauf Halidja Husein
Kami ikut merasa prihatin pada teman-teman yang terpaksa
tidak dapat bergabung dengan kami karena terhalang waktu,
kesempatan, urusan keluarga, kesehatan maupun musibah.
Semoga kalian dapat ikut berkumpul dalam reuni berikutnya.
•• Paguyuban Paskibraka 1978 ••

Edisi September 2008 39


Bulletin Paskibraka ’78

Di Antara Harap-harap Cemas


(Kronologi Sebuah Reuni yang Sukses)

D
ua minggu menjelang 17 Agustus dengan langkah praktis. Dialah yang men-
2008, sebenarnya waktu yang dapatkan Hotel Fortune untuk penginapan.
sangat singkat untuk melakukan Sementara warung barunya, ”Kedai Oeray”
persiapan sebuah reuni. Tapi itulah yang menangani masalah konsumsi.
terjadi, ketika jawaban pasti dari kawan- Maka, Saras pun bernafas lega. Tanggal
kawan belum juga diperoleh. Sementara 12 Agustus, lantai 3 Wisma Nugra Santana
tawaran yang diberikan lewat buletin untuk kembali dibuka untuk pertemuan terakhir
mengontak kami lewat sms, telepon atau dan seluruh Bala78 di Jabodetabek diminta
email juga belum tertanggapi. Padahal, kumpul. Yang terjadi, hanya empat orang
komitmen untuk reuni telah ditancapkan yang muncul: Saras, Budi, Opul, dan Chelly.
sejak setahun lalu. Maka, kwartet ini pun mengadakan rapat
Maka, di tengah kebimbangan apakah sambil menggasak kue dan minuman yang
reuni akan berlangsung atau tidak, atau sebenarnya disediakan untuk 15 orang.
kalau jadi pun berapa orang sebenarnya Kejutan datang saat rapat, karena Saras
yang akan datang, kami segera mengambil mendapatkan sms bahwa undangan ke
langkah. Siapa yang memulai kami pun tak Istana sudah diperoleh. Maka, sempurnalah
lagi peduli, tapi tahu-tahu para ”kamso” sudah fasilitas yang tersedia untuk mendu-
telah berkumpul pada tanggal 16 Agustus. kung reuni. Keempat orang itu lalu berandai-
Mungkin kronologisnya begini. Budi Wi- andai memetakan siapa saja yang akan
narno yang agak frustrasi menyuruh Opul datang ke reuni, berapa jumlah paket
mengontak Saras. Opul pun segera mengi- penginapan dan konsumsi yang harus di-
rim sms pada Saras dengan nada (yang booking, dan sarana transportasi yang
sengaja) sedikit memelas. Saras menyambut harus disediakan untuk wira-wiri.
dengan menyediakan tempat untuk perte- Sisa persoalannya: bagaimana menutup
muan. Selasa 5 Agustus kami pun ber- biaya yang harus dikeluarkan untuk reuni
kumpul, tapi hanya berempat: Opul, Budi, selama tiga hari. Hitung punya hitung, lalu
Saras plus Halidja. segera kompromi lewat telepon dengan
Hasilnya lumayan, Saras berjanji akan beberapa Warga ’78, angka itupun dapat
mencarikan tempat penginapan dan menye- ditutupi. Harapannya, ada sedikit kelebihan
butkan bahwa tanpa disuruh ia sudah sehingga bisa melanggengkan buletin ini
mencari jalan untuk mendapatkan undangan untuk beberapa waktu ke depan.
ke Istana. Sementara Opul dan Budi kembali Sederhana?
berusaha mendapatkan konfirmasi kedatang- Kelihatannya ya. Tapi sebenarnya sempat
an dari Bala ’78. membuat mpot-mpotan. Untunglah, keha-
Sayang, dua hari kemudian Saras kembali diran 21 orang plus dua Komandan telah
pusing tujuh keliling karena sejumlah pengi- menjadi pengobat kelelahan. Saras masih
napan yang disantroninya rata-rata full bisa bersemangat meski pada tanggal 17
book. Agar kepala Saras tidak ”meledak”, Agustus, tepat ketika kita memperingati 63
maka Opul meng-sms Chelly dan minta tahun kemerdekaan dan ultah ke-30 Pas-
agar men-support Saras. Dengan sigap, kibraka78, ia sempat teler dengan kepala
Chelly segera mengambil alih masalah masih ”nyut-nyutan”.***

40 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

AGENDA REUNI PASKIBRAKA 1978


16 AGUSTUS 2008
11.00 Peserta reuni berkumpul di Lantai 3 Wisma Nugra Santana, Jl.
Sudirman Kav. 7-8 Jakarta (Ruang rapat kantor Saras).
11.00-16.00 Temu Kangen Pertama dan makan siang sambil menunggu peserta
yang belum datang/masih dalam perjalanan.
16.00-19.00 Berangkat menuju penginapan di Jatiwaringin, Pondok Gede, mandi
dan istirahat.
19.00-23.00 Makan malam di ”Kedai Oeray” dilanjutkan dengan Temu Kangen
Kedua (plus pemutaran slide foto-foto kenangan).
17 AGUSTUS 2008
07.00-12.00 Menghadiri Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan
RI ke-63 di Istana Merdeka Jakarta.
12.00-14.00 Napak Tilas ke Asrama PHI Cempaka Putih setelah makan siang.
14.00-16.30 Istirahat di Penginapan.
16.30-18.00 Ziarah ke Makam Kak Husein Mutahar di TPU Jeruk Purut.
19.00-22.00 Bincang-bincang tentang ”What Next 78” setelah makan malam.
18 AGUSTUS 2008
08.00-10.00 Kunjungan Silaturahmi ke rumah Kak Idik Sulaeman.
10.00-16.00 Mengikuti Reuni Paskibraka Nasional di Gedung Mahkamah Konstitusi.
16.00 Reuni selesai, peserta bubar jalan. Peserta yang mempunyai jadwal
pulang keesokan harinya (19 Agustus) menuju penginapan di Wisma
Bidakara Slipi. Sore dan malamnya mereka jalan-jalan cari angin
sebentar di Jakarta ditemani Warga78 tuan rumah.

Duduk santai di kursi besi


tempo dulu di PHI
Cempaka Putih.

Mejeng sebentar sebelum Upacara


dimulai di Istana Merdeka.

Edisi September 2008 41


Bulletin Paskibraka ’78

Catatan Reuni Syaiful Azram

Mereka Semakin Gila..!


E
mpat hari menjelang reuni, aku berapa tingkat kehebohan di dalam. Setelah
memang sudah bersiap-siap. Meski tahu, baru aku melangkah dengan yakin
belum tahu persis berapa orang dan sedikit mengagetkan.
yang akan datang, aku sudah memperki- Hasilnya memang cukup memuaskan.
rakan sekitar 20 orang pasti akan segera Tanpa memberi kesempatan, ”istriku” Aida
meramaikan Jakarta. Dan, mereka pasti Sumarni langsung menubrukku. Padahal,
makin gila! Aida ”cuma” tidak bertemu denganku selama
Itulah sebabnya pada hari Sabtu 16 14 tahun sejak reuni 1994! Si Batubara ini
Agustus pukul 11.00 WIB, waktu yang memang masih suka teriak, seperti —
dijadwalkan untuk berkumpul di Wisma sewaktu di asrama dulu— ia memanggil
Nugra Santana, aku sengaja sedikit meng- namaku dengan caranya sendiri, ”Ooo...
ulur waktu untuk tiba di sana. Mengapa aku Pul!”. Nama Opul yang kemudian menjadi
berbuat demikian? trade-mark diriku di Paskibraka 78.
Di antara teman-teman 78, aku memang Lepas dari Aida baru aku bisa melihat
termasuk beruntung. Selama kurun waktu sekeliling dan mulai cipika-cipiki. Oka
30 tahun, aku termasuk sering bertemu Saraswati yang tidak ketemu 20 tahun,
dengan teman-teman lain. Sialnya lagi, aku Maskayangan 30 tahun, Masril Syarif 23
dan Budiharjo menjadi penjaga gawang tahun, Endang Rahayu ”baru” 8 bulan,
buletin. Jadi, meski imajiner, secara batiniah Azmiyati Aziz 30 tahun dan Nunung
aku selalu merasa sangat dekat dengan Restuwanti 24 tahun.
mereka. Minimal, saling ber-sms karena ide Sisanya, warga Paskibraka 78 yang ada
mentok saat menulis. di Jakarta. Ada Saras, Yadi, Budiharjo,
Jadi, aku benar-benar ingin mendapatkan Sonny dan Halidja. Sementara Chelly
kejutan dari pertemuan hari itu. Aku datang kelihatan sibuk wira-wiri, maklum sedang
sedikit belakangan untuk merasakan betapa mengurusi konsumsi. Tinggal Rita yang
sebuah pertemuan setelah puluhan tahun belum kelihatan karena masih dalam
berlalu itu demikian dibutuhkan. perjalanan dari rumahnya di Bintaro.
Dalam perjalanan menuju Jalan Sudir- Tapi, ternyata ada satu lagi yang belum
man, Masril menelepon bahwa ia sudah pernah kutemui selama 30 tahun. Dia
mendarat di bandara Soekarno-Hatta adalah Kak Adrian Daniel yang telah me-
bersama Azmiyati. Aku sarankan agar ia nyempatkan diri ada di situ dan sengaja
menghubungi Saras yang jadi tuan rumah diam untuk memancing reaksiku. Beberapa
dan pasti sudah ada di sana. Kenyataannya, hari sebelumnya ia memang sudah menya-
mereka berdua tiba duluan sebelum aku takan akan datang, karena kebetulan
sampai. sedang ada di Jakarta. Selamat bertemu
Di depan pintu ruangan tempat temu lagi Pak Komandan! Dan sebuah pelukan
kangen, aku sengaja menahan langkah. hangat kuberikan padanya.
Kupasang telinga untuk memperhitungkan Napasku sedikit lega setelah melewati

42 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

pertemuan yang ”mengerikan” itu. Kejutan sempat bertemu di Pizza Hut Tebet. Se-
yang kuharapkan ternyata telah kudapatkan. dangkan dengan Izziah, aku sudah tak
Aku hanya menunggu beberapa orang lagi bertatap muka lumayan lama, mungkin
yang bilang akan datang dari jauh. Ada sekitar 12 tahun, setelah ketemu di sebuah
Mahruzal, Izziah, Herdeman dan Fridhany. restoran di Menteng.
Setelah kedatangan Rita, beberapa saat Ketika mereka semua menuju ke pengi-
kemudian, Mahruzal menelepon dan me- napan di Hotel Fortune, Jatiwaringin, aku
ngatakan sudah mendarat di bandara. Ber- minta izin untuk pulang dulu ke rumah
selang beberapa menit, Izziah sudah ber- untuk mengambil kendaraan. Malamnya,
gerak dari rumahnya di Bintaro dan segera aku menyusul mereka langsung ke Kedai
sampai di parkiran Nugra Santana. Kedua Oeray. Di sana, aku melihat Amir juga
Poh ini masuk bersamaan ke dalam ruangan datang, sekaligus bertemu lagi dengan
padahal yang kutahu mereka sama sekali Fridhany dan Herdeman, dua anak Kali-
tidak janjian. mantan yang tidak pernah kulihat semenjak
Aku dan Zal baru berpisah selama 10 Reuni 1994, alias 14 tahun.
bulan, karena pada Oktober 2007 kami (Syaiful Azram)

KUMPUL DI NUGRA SANTANA — Belum lengkap hadir semuanya, tapi sudah tak sabar ingin
berfoto bersama. Berdiri dari kiri: Yadi, Masril, Oka, Kak Adrian, Budiharjo dan Sonny. Duduk:
Angan, Etty, Halidja, Nunung dan Endang. Jongkok: Aida, Saras dan Opul.

Edisi September 2008 43


Bulletin Paskibraka ’78

Momen Bersejarah di Kedai Oeray


T
erima kasih karena telah memilih sangat indah. Di antara gelak tawa
Keday Oeray sebagai tempat sambil makan jajanan tradisional plus
bersejarah kumpulnya kembali oleh-oleh dari teman-teman yang datang
Paskibraka78 setelah 30 tahun berlalu. dari daerah, suasana terasa sangat
Mohon maaf bila pelayanannya tidak akrab.
memuaskan.” Begitulah bunyi sms dari Berputarnya waktu sekian lama telah
Chelly sehari setelah reuni usai. membangkitkan kembali kenangan yang
Tanggal 16 Agustus malam, Kedai lucu dan mengharukan. Acara makin
Oeray yang baru diresmikan Juli lalu ramai ketika mantan Komandan Pasukan
dan terletak di Jalan Jatiwaringin me- Kak Adrian Daniel dan isterinya, Mbak
mang terlihat sepi. Sang pemilik rumah Nana, bisa hadir setelah pesta kawinan
makan, yang tak lain adalah Urai Sri sahabatnya di kepolisian.
Ranau alias Chelly, sengaja mengo- Kak Adrian yang berpakaian rapi
songkannya untuk Temu Kangen ’78. bertemu dengan mantan anak buahnya
Malam itu, Kedai Oeray menjadi saksi yang santai dan tetep kamso. Acara
betapa ramainya temu kangen tersebut. makin seru ketika Amir DKI bisa berga-
Setelah acara makan malam dengan bung malam itu. Waktu yang memaksa
menu ayam bakar, maka proyektor Info- pertemuan itu harus diakhiri karena
cus Rita dipinjam untuk mempresen- sebagian terlihat sangat lelah sementara
tasikan slide foto-foto kenangan 78. esok pagi harus mengikuti upacara di
Foto-foto 30 tahun lalu saat kita-kita Istana Merdeka.
masih kamso membawa kenangan yang (Budiharjo Winarno)

44 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Catatan Reuni Budiharjo Winarno

Pertemuan Orang2 Kamso


P
agi itu aku meluncur secepatnya ke Berturut-turut kemudian datanglah Chelly
Wisma Nugra Santana, Jl. Sudirman dan Sonny, disusul seorang ibu berbaju
Jakarta. Pada hari itu, 16 Agustus coklat dan mengenakan kerudung. Semua-
2008, saudara-saudaraku yang sekian lama nya pada celingukan, karena takut salah
tidak bertemu akan berkumpul dalam sebuah tebak. Aida bangkit kemudian memeluknya
reuni, yakni Reuni ke-2 Paskibraka 1978. sambil berbisik, ”Kamu ini siapa?”
Saat tiba di sana, aku lihat Saras sedang Si ibu tersebut menjawab dengan kalem,
ngobrol dengan seorang ibu-ibu yang manis. ”Nunung”. Aida menyahut, ”Ooo.. yang dari
Dari baunya aku langsung tahu bahwa dia Kalimantan ya...”
seorang perias terpopuler di Lombok yang Yadi dan Oka yang duduk di sampingku
bernama Maskayangan atau Angan. Saat bertanya, ”Siapa sih dia?” Aku yang sudah
aku datang Saras sudah berteriak, ”Mas, tahu dan masih hafal dengan wajah Nunung
jangan sebut nama, biarin aja orang kamso —karena dia menamatkan sekolahnya di
ini ingat nama teman-temannya nggak,” IKIP Yogya— menjawab, ”Nunung.” Maka,
sambil ketawa cekikian. keluarlah suara yang sama dari mulut
Aku nyengir melihat muka Angan yang mereka, ”Oooooo....”
bingung mengingat wajah dan namaku. Selang beberapa menit, HP Saras berde-
Saat ia sudah ingat, sontak Angan berteriak, ring dan masuklah telepon dari Endang
”Ini pasti Budi dari Yogya.” Ia bangkit dari yang baru datang dari Yoyga. Karena dari
kursi dan kemudian memelukku dengan dulu sampai sekarang masih kamso, maka
erat setelah 30 tahun tidak bertemu. Maka dia minta dipandu menuju Wisma Nugra
kami bertiga mengobrol dengan seru meng- Santana agar taksinya tidak nyasar.
ingat 30 tahun yang lalu. Saat menunggu Endang, kami kedatang-
Tak lama kemudian, datanglah mantan an Kak Syamsu Rizal (Paskibraka 72),
Lurah Yadi Mulyadi yang segera mendapat yang menyempatkan diri bertemu dengan
pelukan kebahagiaan sama dari Angan. Di adik-adiknya begitu tahu ada reuni. Kak
belakang Yadi muncul Aida Simbara yang Rizal memang punya hubungan emosional
tetap cantik dengan wajah Bataknya. Saat cukup dekat dengan angkatan 78, karena
berteriak, suara dan logat Aida yang khas saat di asrama dulu dialah yang menjadi
masih begitu terasa. pendamping sekaligus ”tukang foto” kami.
Acara ngobrol kemudian pindah ke ruang Obrolan sedang seru-serunya, ketika di
meeting yang cukup luas. Tiba-tiba, dari pintu muncul seorang pria berbaju biru
luar terdengar suara langkah orang berlari- dengan rambut keperakan. Seketika kami
lari. Seraut wajah ayu muncul sambil tertawa mengenalinya sebagai Kak Adrian Daniel,
renyah, persis seperti 30 tahun lalu. Dialah salah satu Komandan Paskibraka 1978.
Oka Saraswati, sang penulis buku Arsitektur Salam dan pelukan segera menyapa Kak
Bali yang handal. Oka dulu dan sekarang Ian —yang sudah kami anggap kakak
tidak banyak berubah. Hanya tawanya yang kandung sendiri.
makin lepas dan meledak keras, pertanda Ruang pertemuan itu semakin ramai
dia sangat menikmati pertemuan itu. dengan celotehan 78 yang makin banyak.

Edisi September 2008 45


Bulletin Paskibraka ’78

MULAI NGANTUK — Baru pukul 21.00, temu kangen di Kedai Oeray belum usai. Tapi lihatlah
mata mereka sudah meredup. Dari kiri: Nunung, Aida, Angan, Yadi dan Fridhany.

Endang pun akhirnya tiba. Dari balik pintu tung dia nguber-nguber aku terus, sampai
sudah terlihat silhuet tubuhnya yang tetap akhirnya memutuskan berangkat dan baru
langsing dan wajahnya yang masih manis. jumpa Etty di bandara Padang,” tambah
Yang mengejutkan, kulitnya semakin putih! Masril diiringi wajah Etty yang tersenyum
Kedatangan Masril dan Etty dari Padang agak kecut.
menjadi giliran berikutnya. Mereka mem- Tidak lama kemudian, muncul Opul yang
bawa 2 dus besar berisi singkong balado memeluk rekan-rekannya sambil menebak
sebagai oleh-oleh. Alkisah, mereka berdua nama masing-masing. Disusul Rita yang
jarang sekali bertemu setelah pulang dari makin segar dan segera disambut oleh
asrama Paskibraka 78. Ke Jakarta pun tak mereka yang datang duluan.
pernah janjian datang bareng, tapi mereka Kejadian 30 tahun lalu di asrama PHI
bisa bertemu di pesawat yang sama. terulang lagi ketika dua orang ”Poh”, yaitu
”Sudah hampir 2 tahun Etty kembali ke Izziah dan Mahruzal dari Aceh muncul
Padang dari Palu, tapi aku tak pernah bersamaan, dan sama-sama telat. ”Saat
jumpa dia. Kami telepon-teleponan atau taksiku berhenti di depan kantor Saras, eh
sms saja. Kemarin Etty yang terus-terusan di depanku ada Izziah,” kata Zal.
ngajak aku untuk datang reuni, tapi aku Dasar pasangan serasi, walau tidak
belum kasih kepastian karena sangat sibuk,” janjian, datangnya bisa bersamaan walau
kisah Masril. telat. ”Padahal jika di Aceh kami sangat
Menurut Masril, sebenarnya Etty mengajak sulit bertemu. Paling-paling hanya melalui
bareng karena takut datang sendiri ke telepon. Dengan reuni 78 ini akhirnya aku
Jakarta. ”Maklum masih kamso. Tapi, berun- ketemu pasanganku yang masih tetap cantik

46 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

dan awet muda. Sedang aku makin botak disangka istri dari Herdeman (Baca: Gara-
dan rasanya semakin tua,” ujar Mahruzal gara ”Istri” Herdeman).
sambil tertawa. Setelah makan malam di Kedai Oeray
Setelah semua berkumpul maka melun- dan ”Temu Kangen jilid 2” niatnya semua
curlah kami kepenginapan. Di penginapan, istirahat karena perjalanan jauh dan jetlag
barulah Herdeman dan Fridhany sampai telah menguras tenaga sebagian teman-
dari perjalanan jauhnya dari Kalimantan. teman. Tapi kenyataannya, sampai larut
Sempat terjadi insiden lucu antara Fridhany malam tetap saja ada yang enggan istirahat.
dan para ibu-ibu yang lebih dulu sampai di Mereka asik ngobrol diselingi tawa yang
penginapan. Dengan penampilan yang penuh kerinduan dan kebahagiaan.
berbeda dibanding 14 tahun lalu, Fridhany (Budiharjo Winarno)

Pak Lurah Tetap Enerjik


S iang 16 Agustus, Yadi Mulyadi yang
saat ini menjabat Kepala Gerbang
To l Tangerang menyampaikan bahwa
mengaplikasikan kemahirannya itu
dengan baik dan menjadi prestasi di
kantornya.
hari itu dia tidak bisa berlama-lama Untuk teman-teman 78 dia memang
berkumpul karena kesibukannya sebagai selalu menyempatkan dirinya bertemu.
karyawan Jasa Marga dan besok pagi Itulah Yadi, mantan Lurah 78 yang tetap
harus bertugas menjadi Pemimpin Upa- enerjik sampai saat ini. (Budi Winarno)
cara di kantornya.
Teman-teman protes dan
menyuruh dia pulang ma-
lam hari saja. Toh perjalan-
an pulang ke Tangerang
dari tol ke tol jadi bisa
cepat, dan besok pagi sete-
lah upacara langsung me-
nyusul ke istana. Dia tidak
bisa mengelak dan mau
nggak mau mantan Lurah
78 itu harus mengikuti ke-
mauan teman-temannya.
Yadi yang sudah bebe-
rapa kali dipindah tempat
tugas selalu menjadi Pe-
mimpin Upacara setiap 17
Agustus di kantor Jasa
Marga. Ternyata jebolan
Komandan Kelompok 17
ini benar-benar dapat Yadi dan Chelly, Pak Lurah dan Bu Lurah 78.

Edisi September 2008 47


Bulletin Paskibraka ’78

Catatan Reuni ”Chelly” Urai Sri Ranau

Para Kamso bernostalgia di PHI Cempaka Putih yang kondisinya sudah


tak sama, tinggal sisa-sisa kursi besinya saja...

Reuni Kedua dengan Rasa Beda


(Lebih Banyak Ibu-Ibunya...)

R
euni kedua Paskibraka78 tahun Tahun berikutnya, 1995, sejumlah Purna 78
2008 ini memang beda dari Reuni ikut ”nyemplung” langsung di Munas II PPI,
pertama 1994. Perbedaaan itu bahkan sampai ke Kepengurusan.
bukan cuma dari acara yang diagendakan, Kini, tahun 2008, tak ada lagi beban yang
tapi juga dari mereka yang hadir di Jakarta. memberati kita. Selama 14 tahun, kita telah
Tahun 1994, reuni masih dihiasi dengan melaksanakan ”pesan pembina” dan sudah
agenda acara yang sangat serius. Mengapa? sepantasnya bila reuni menjadi ajang nos-
Karena terbebani oleh pesan para pembina talgia dan kangen-kangenan yang sebenar-
— terutama Kak Mutahar — bahwa Paski- nya. Sayang, kegembiraan itu tak dapat kita
braka78 harus bisa menjadi pionir bagi nikmati bersama para pembina, karena
nilai-nilai persaudaraan sesama teman mereka telah pergi mendahului kita.
seangkatan dan harus menularkannya ke- Itulah sebabnya, sejak jauh-jauh hari,
pada angkatan lain. ”Jadilah roda gen- Reuni 2008 hanya mengagendakan dua
dheng,” kata Kak Dharminto pula. kegiatan penting: napak tilas Paskibraka78
Maka, reuni 1994 penuh dengan diskusi (ke Istana dan PHI Cempaka Putih) serta
dengan bimbingan pembina, terutama kunjungan ke Kak Idik (sebagai satu-satunya
Bunda Bunakim. Hasilnya berupa berbagai pembina yang masih ada) dan ziarah ke
rekomendasi ke PGM yang diharapkan makam para pembina.
dapat memperbaiki kualitas pembinaan Sayang, dari agenda yang sederhana itu,
Paskibraka dan organisasi Purna Paskibraka. kita masih tidak dapat memenuhi beberapa

48 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

di antaranya, yakni ziarah ke makam Bunda 9 laki-laki dan 12 perempuan. Artinya, lebih
Bunakim, Kak Dharminto dan Kak Soebedjo. banyak ”Ibu-Ibu” daripada ”Bapak-Bapak”.
Kita hanya sempat berziarah ke makam Artinya lagi: suaranya pasti lebih riuh dari-
Kak Mutahar di TPU Jeruk Purut. pada Reuni 1994, apalagi dengan adanya
Yang menggembirakan, seruan Reuni Maskayangan (NTB) yang jadi primadona.
kali ini ternyata disambut dengan lebih Pada saat latihan 30 tahun lalu, Angan
antusias — walaupun pemberitahuan keha- memang kurang ceria. Malahan, yang kita
diran sangat-sangat mepet dan membuat ingat dia sering sakit. Dalam reuni kemarin,
”panitia” kalang kabut. Artinya, kita boleh kondisi itu sangat jauh berbeda. Di mana
bahagia karena ternyata Purna Paskibraka pun ada kesempatan bercanda, maka suara
sekarang punya kehidupan yang lebih dan cerita Angan-lah yang mendominasi.
”lapang” dan rezeki lebih baik. Ba- Setelah dianalisa lebih seksama,
yangkan, mereka tetap datang akhirnya teman-teman menemu-
meski harga tiket pesawat terbang kan penyebabnya. Saat latihan
sedang berada di level tertinggi. dulu sering sakit karena dia tidak
Mestinya, akan ada 26 orang bisa ”gila”. Sekarang, waktu reuni
yang hadir di reuni di luar kedua dia sangat sehat dan gembira
Komandan (Kak Jusuf Mucharam karena masih bisa ”gila”. Benarkah
dan kak Adrian Daniel). Tapi, akhirnya begitu Ngan? ”Iya, bener itu,” jawabnya
yang muncul hanya 21, karena 5 orang ketika asyik bercanda di Istana menunggu
berhalangan: saat Upacara tiba.
•• Daniel Pakasi tak jadi terbang dari Begitulah, Reuni kedua ini memang tidak
Manado karena harus terbaring 6 hari di menargetkan apa-apa. Yang paling penting,
rumah sakit akibat lambungnya kebersamaan yang telah dijaga dan dipu-
meradang. puk selama 30 tahun akan tetap abadi
•• Sinyo Mokodompit tak bisa meninggal- selamanya. Dengan demikian, kita telah
kan Toli-Toli karena urusan Calon Legis- menularkan nilai-nilai kebaikan kepada o-
latif (Caleg), maklum dia adalah Sek- rang lain, terutama kepada sesama Purna
retaris DPC Partai Demokrat Toli-toli. Paskibraka.
•• Wendalinus Nahak harus membatalkan Adalah satu hal yang membanggakan
penerbangannya dari Atambua ke Ja- ketika 21 orang Paskibraka78 plus 2 ko-
karta pada 15 Agustus karena ”eyang- mandan dan pelatih (Kak Sutrisno) serta
nya” meninggal. pembina (Kak Idik) bisa hadir dalam Reuni
•• Redhanie Gaffurie tidak jadi datang dari Paskibraka Nasional di Gedung Mahkamah
Banjarmasin tanpa pemberitahuan, pada- Konstitusi Jakarta. Dengan pin khusus dan
hal istrinya Ratnati (yang juga Pas- syal merah bertulisan Reuni Paskibraka 78,
kibraka 1980 utusan Kalteng) justru bisa semuanya terlihat dominan dan menjadi
datang ke Reuni Paskibraka Nasional. ”Angkatan Paling Solid” di acara itu.
•• M. Ikbal Mahmud tidak juga tiba di Purna Paskibraka lain boleh iri (asal
Jakarta dari Jambi walaupun sehari jangan sirik) dengan Paskibraka 1978. Tapi
sebelumnya masih berjanji akan datang. itulah hasil kerja yang telah kita lakukan
Ternyata dia harus ke Jombang untuk selama hampir 20 tahun. Semua dilakukan
acara perkawinan keponakannya. dengan usaha yang amat keras, melelahkan,
dan membutuhkan kesabaran. Dan kini,
Maka, dari skor kemenangan 14:12 untuk kita telah memetik hasilnya.
laki-laki, komposisi reuni kali ini jadi terbalik: (Urai Sri Ranau)

Edisi September 2008 49


Bulletin Paskibraka ’78

Catatan Reuni Saraswati


Ketika saya sedang di Madura ikut event ke memory apa yang telah pernah kita lakukan
Wisata Kuliner dan Wisata Batik Madura saat itu.
(harap maklum, saya kan Ibu-Ibu yg kerjaannya Naah, saya mau cerita soal memory nih.
cuma makan-makan dan belanja, he..he..) saya Sesuai kesepakatan, reuni dimulai tanggal 16
menerima sms dari Opul. Isinya meminta Agustus, dan sore itu kami semua sudah
saya untuk menceritakan kesan-kesan Reuni dalam posisi ‘siap’. Siap artinya telah me-
Paskibraka beberapa hari sebelumnya, baik nempati kamar masing-masing di penginapan,
reuni angkatan 78 maupun yang reuni Alumni siap bersih-bersih karena akan makan malam
Nasional. dan siap terus menerus menanggung derita
Mungkin, yang berkesan untuk saya sih, ‘gigi kering’ (karena ludah sudah tidak mampu
reuni angkatan saya sendiri ya (tentu donk?!), lagi membasahi rongga mulut karena rongga
karena kita kan mengulang sejarah, kembali mulut tersebut terlalu aktif digunakan untuk
ke dunia khayal 30 tahun yang lalu, kembali cekikikan).

Gara-gara ”Isteri” Herdeman


S
esungguhnya, kamar saya hanya disepakati, Herdeman mempersilahkan istri-
muat diisi oleh 3 orang, ini saja nya yang tepat berada di belakangnya
sudah dimaksimalkan dengan extra untuk berkenalan dengan kami. Yaaah...
bed. Namun dasarnya wong kamso (orang tentu saja donk kami sambut tangannya
dari kampung ndeso), kamar yang sempit untuk berkenalan. ”Istri” Herdeman ini lang-
dan penuh bawaan baju serta makanan sung saja menanyakan kepada saya, ”Mana
kecil yang dibawa dari kampung itu masih kamar perempuan?”
diisi lagi oleh 2 orang teman dan ukurannya Dalam hati saya bertanya-tanya, perem-
‘kelas berat’ (badan besar) pula. puan ini koq berani-beraninya dan pede
Alhasil, jumlah manusia dalam kamar saya sekali menanyakan kamarnya mengingat list
ada 5 (lima) orang masih ditambah koper kamar tidak mencantumkan istri Herdeman.
serta ransel dan, of course, baju Nasional Lagian, dia kan cuma ikut suaminya ke
untuk Upacara 17-an yang penuh dengan reuni. Otomatis, saat saya ditanya kamarnya
pernak-pernik yang tak boleh tersenggol di mana, tangan saya menunjuk ke kamar
(lhah...siapa sih yang maul nyenggol kon- sebelah yang ditempati oleh Etty dan Nunung
denya si Oka?) (mengingat kamar saya kan sudah penuh
Menjelang persiapan bersih-bersih diri, dengan barang dan nyawa).
pintu kamar diketuk oleh seseorang dari Sampai di sini persoalan sudah beres.
luar. Begitu pintu kamar saya buka, lang- Tapi diam-diam, kepala saya kembali terusik
sung saya tebak bahwa dia adalah Herde- oleh si Herdeman ini, kok bisa-bisanya
man (karena telah konfirmasi terlebih dahulu reuni bawa istri sih? Kenapa istri ikut
melalui sms, kalau secara tampak muka serta tapi tidak konfirmasi terlebih dahulu,
sih, asli saya tidak ingat!) yang membawa agar manajemen kamar teratur gitu lho.
serta “istrinya”. Kan pusing cari kamar dalam satu hotel
Setelah pembicaraan mengenai kamar dan check in bersama-sama.

50 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Pertanyaan di kepala saya terus berputar. pasangannya Herdeman dari Kalteng!”


Namun, karena tidak tahan menanggung Masya Allah! Kami berlima terhenyak,
beban derita karena takut over stock kamar, malu dan entah apa lagi. Tapi saat itu saya
akhirnya saya telepon si Chelly untuk urusan masih gengsi juga menanggung malu ini,
akomodasi ini. Jawabannya begini, ”Aku dan tetap ngotot meminta konfirmasi. ”Lho,
juga nggak tahu Ras, Herdeman juga Fridhany kan nama laki-laki, kok kamu
nggak konfirmasi kalau bawa istri!” perempuan?” (Saya juga bingung, karena
Waduh, dalam hati saya berkata... bahaya ada 2 nama Paskibraka 78 yang mirip:
nih’. Sambil ngomel-ngomel karena tidak Fridhany - Kalteng asli perempuan, dan
berani menanyakan persoalan ini pada Redhany Gaffurie - Kalsel, laki-laki tulen).
Herdeman, akhirnya saya utarakan juga Sekali ini, justru si Fridhany ikutan terbe-
kebingungan ini kepada 4 orang teman ngong. Mungkin dia bingung, kenapa di
yang menghuni kamar saya. antara kami berlima, tidak ada satupun
Saat kami berlima masih bingung, kembali yang ingat padanya! Untung ada Angan
pintu kamar diketuk oleh ”istrinya Herdeman” (NTB) yang tiba-tiba turun dari lantai atas
itu. Ternyata dia menanyakan program karena mendengar ada keributan di lantai
berikutnya setelah mandi. Sambil saya men- bawah. Dan si Angan pulalah yang mengem-
jelaskan program dimaksud, ternyata si Poh balikan ingatan kami pada Fridhany.
(Izziah dari Aceh) sudah tidak tahan lagi Halaaaah… akhirnya kami mentertawakan
untuk menanyakan nama dan dari angkatan diri sendiri. Entah siapa yang salah hingga
berapa istrinya Herdeman ini (eh..siapa kami tidak ingat apapun. Apakah karena
tahu Paskibraka juga kan?) bentuk badan yang sudah turun mesin
Namun, jawaban yang tidak disangka- membuat Fridhany berubah total, atau kare-
sangka dari istrinya Herdeman adalah, ”Ma- na kami ini sudah lost memory, hingga
af, saya bukan istrinya Herdeman. Kamu secuilpun dari kami berlima tidak ada yang
kan si Poh ya? Saya Fridhany yang dulu ingat satupun. (Saras)

Butuh koper besar


untuk membawa
pakaian nasional
dan aksesorinya
yang dipakai
menghadiri
Upacara di Istana
Merdeka.

Apakah Fridhany
(ketiga dari kiri)
terlalu berubah
sehingga sempat
tidak dikenali oleh
teman-temannya?

Edisi September 2008 51


Bulletin Paskibraka ’78

Bara Semangat Reuni


A
khirnya, menitpun berganti menjadi sayalah yang punya ide harus begadang)
jam. Mulailah terlihat kekurangan saya memberanikan diri (tentu dengan
masing-masing secara nyata. Telah alasan macam-macam) untuk duluan pamit
disepakati melalui email sebelumnya, bahwa undur diri guna berangkat ke pelukan bantal
pada tanggal 16 Agustus, tidak ada satupun guling. Namun tak disangka-sangka, para
yang boleh tidur sebelum jam 2 pagi. Ibu eks anggota Paskibraka tahun 1978
Soalnya, hari itu adalah hari pertama setelah yang dulunya gagah berani ini, dengan
30 tahun tidak ketemu satu sama lain. lantangnya berteriak, ”Aku ikut, aku ikuuutt...
Wajarlah kalau kami ingin melepas kangen udah capek nih, kita kan sudah naik ojyek,
sepuasnya, dan bagaimana perasaan kami kena becyek, naik angkyot, naik pesawat,
jika ada salah satu yang tidur duluan? naik bus... etc... etc... Alhasil, semua ikut
Ketentuan ini sudah jelas dan harus tiduurrrr, wer... ewer... ewerrr... bablas ngorok
diterima semua pihak. Tapi ketentuan tinggal e... halaahhhhhh!
ketentuan, semangat boleh membara. Apa Kalau sudah begini, sudah tidak ada lagi
daya, baru pukul 21.00, mata sudah tinggal bekas-bekas Paskibrakanya yang gagah
5 watt antara melek dan tidak melek (seperti perkasa itu! Masa sih secara Paskibraka
mata yang kena mascara gitu). Belum lagi gitu, jam 21 sudah tidur? Yah, akhirnya
kepala pening-pening tanda tak mau diajak yang tidak bisa ditipu adalah usia, semangat
bekerjasama. boleh membara, namun ternyata kondisi
Akhirnya, dengan perasaan malu (karena badan sudah mulai redup! (Saras)

hanya Oka (Bali) yang memang ‘prigel’


Oka Mulai Pelupa (pintar) dalam urusan keperempuanan.
Maklum, dia kan pelatih dan konsultan di

T
anggal yang dinantikan telah tiba. 17 John Robert Power-Bali.
Agustus pagi-pagi sekali, terutama Namun, mungkin karena urusan si Ibu
para Ibu sudah seperti ayam babon Dosen ini banyak sekali, akhirnya banyak
berkotek. Mereka ribut sekali minta di- hal kecil yang tercecer, misalnya soal ter-
make-up dan disanggul oleh Angan yang telingsut-nya (terselip) barang-barang kecil
memang profesinya perias tapi penting, misalnya sisir
pengantin kesohor seantero sasak. Obat-obatan pribadi
NTB, karena dialah pemilik yang juga ikut tertelingsut bah-
salon Pengantin Happy di kan hilang, entah lupa atau
Mataram. memang tidak ingat sama se-
Jauh-jauh hari sebelum A- kali, menjadikan suasana ka-
ngan ke Jakarta, kami su- mar jadi semarak.
dah teriak-teriak, agar dia Di balik kesemarakan ini,
mempersiapkan diri dengan adalah Endang (Yogya) yang
perlatan persalonan untuk selalu mengingatkan tempat
memoles wajah kami semua terakhir kali Oka meletakkan
(tengsin donk kalau kami barang pribadinya. Terbukti,
terlihat tua sebelum wak- akhirnya barang-barang itu
tunya kan?). Di antara kami, memang ditemukan.(Saras)

52 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Tiket Etty ”Hilang”


Waktu berlalu, saat berpisahpun tiba. Kening Etty pun mulai berkerut mencoba
Karena waktu kepulangan berbeda, akhirnya mengembalikan ingatannya. Atas usul En-
kembali beberapa teman ngamar lagi di dang pula, akhirnya belanja dibatalkan dan
Hotel Bidakara, Slipi, sambil menunggu kendaraan kembali ke Hotel Bidakara.
waktu pesawat take-off keesokan harinya. Apa yang terjadi? Feeling Endang betul.
Bertiga di Hotel Bidakara, Oka, Endang dan Tiket pesawat yang ”hilang” itu, ternyata
Etty (Azmiyati, Sumbar) bertemu lagi dalam masih ada di kamar Hotel Bidakara, terselip
satu kamar. di balik bantalnya Etty sendiri.
Ternyata, persoalan tertelingsutnya ba- Haduuuhhh...! Yah, apa boleh buat, tidak
rang belum berhenti. Sorenya, aku mengan- ada yang perlu disesali. Waktu untuk belanja
tarkan mereka jalan-jalan dan sekadar hilang, yang ada hanyalah tertawa tiada
belanja-belanja. Ketika posisi kendaraan habisnya. Sekali dalam 30 tahun, tertawa
sudah dekat dengan pusat perbelanjaan lepas karena kelucuan yang tak disengaja,
Mal Ambassador, Kuningan, tiba-tiba Etty membuat kami seperti refreshing saja.
berteriak, ”Waduh! Tiketku hilang, tiket Akhirnya, saya kembali mengulang, sema-
pulang ke Padang hilang!” ngat boleh membara, namun badan sudah
Kepanikan terjadi. Untung si Endang mulai redup hingga daya ingatpun berku-
kembali ambil peran. Ia minta Etty meng- rang. Tanpa berpromosi, saya hanya meng-
ingat-ingat kapan terakhir kali tiket itu di- anjurkan, minumlah Ginco Giloba (obat
pegang dan di mana kira-kira diletakkan. pemicu daya ingat). (Saras)

Ketinggalan di Istana
I
nilah cerita lain tentang para kamso yang menelepon. ”Etty, kamu di mana?” tanyaku.
masuk ke rumah rojo. Usai upacara, lalu ”Aku sama Budi,” jawabnya.
sibuk foto-foto di semua sudut Istana Kami pikir, Etty ikut dengan mobil yang
Merdeka, para Warga 78 tuan rumah merasa dinaiki Budi. Maka, meluncurlah kami ke
temen-temannya yang datang dari jauh sudah rumah makan Jawa Timur di Menteng tempat
merasa puas. Hampir satu jam, rasanya tak kami janjian mau makan siang. Anehnya, mobil
kurang untuk bernostalgia di tempat yang sudah sampai semua di rumah makan, tapi
pernah mereka injak 30 tahun lalu. empat orang masih belum kelihatan: Masril,
Tetapi, ternyata dugaan itu meleset. Dari 20 Etty, Budi dan Halidja.
yang masuk istana, ketika dihitung di pintu Ternyata, karena Etty dan Masril keasyikan
keluar ada saja yang masih kurang. Padahal, foto-foto di Istana, mereka ketinggalan bersama
4 mobil yang dipakai ke istana parkirnya Budi dan Halidja yang menemani. Hampir ½
beda-beda. Maka, sesuai daftar penumpang jam menunggu, akhirnya baru ditelepon kalau
waktu datang, begitulah seharusnya isi tiap semuanya sudah sampai di rumah makan.
mobil. Apalagi tiap mobil parkirnya beda-beda Terpaksa mereka memanggil taksi untuk
tempat. menyusul. Konon, dua orang sembunyi dulu
Aku kebetulan ikut di mobil Opul bersama saat taksi dihentikan. Sopir taksi cuma geleng-
Chelly dan Etty. Tapi, sampai kami selesai geleng kepala karena yang naik kemudian
minum es cendol (saking hausnya) si Etty adalah empat penumpang yang badannya
belum juga nongol. Maka Opul menyuruhku tambun-tambun. (Nunung Restuwanti)

Edisi September 2008 53


Bulletin Paskibraka ’78

Catatan Reuni Halidja Husein

Ternyata Dia Mahruzal...


P
agi 17 Agustus, setelah selesai tahun 78 dari Aceh,” jawabnya lagi.
upacara di kantorku (Jl Kebon Sirih), Hah, 78 dari Aceh, kataku dalam hati.
aku segera bergegas menuju Hotel Belum aku sempat aku bertanya lagi, si
Sriwijaya di Jalan Juanda. Aku sudah bapak sudah tanya lebih dulu, ”Lho, ibu kok
berjanji dengan teman-teman 78 untuk pakai pin 78 juga, dapat dari mana bu?”
bertemu di sana sebelum sama-sama ke Saat itulah aku yakin, si bapak di depanku
Istana. Setelah mengganti seragam kantor adalah temanku Paskibraka 78. Tapi, waktu
dengan pakaian nasional, aku segera benar-benar membuatku lupa namanya.
menunggu di lobi. ”Saya juga Paskibraka 78, utusan Maluku,”
Kutelepon Budi yang jawabku singkat.
sedang dalam perjalan- Bapak itu menatapku
an bersama teman-teman setengah tidak percaya.
dan kukatakan kalau aku Mungkin tak bisa mem-
sudah menunggu di ho- bandingkan antara diriku
tel. Saat itu di kulihat ada 30 tahun lalu (seorang
seorang bapak yang remaja berkulit hitam ma-
tampak gelisah seperti nis) dengan sekarang
menunggu seseorang. (ibu-ibu berkerudung).
Wajahnya tampak tua, ”Ooh, saya Mahruzal dari
badannya cukup makmur, Aceh. Dulu biasa dipang-
rambutnya tampak mulai gil si Zal alias Poh,” ujar
putih dan (maaf) agak bapak itu.
botak. Astaghfirullah, baru ku-
Karena waktu itu di ingat bahwa dia adalah
Hotel Sriwijaya banyak Mahruzal. Maka, kami pun
alumni Paskibraka nasi- saling berjabat tangan
onal maka aku pikir siapa dengan erat melepaskan
tahu bapak itu seorang kerinduan sambil saling
Paskibraka juga. Maka Seputar jarum jam: Halidja, Aida, tatap dan tersenyum geli.
aku beranikan diri untuk Zal dan Masril. Apakah mereka Aku memang datang ke
menyapa, “Selamat pagi jauh berubah? Wisma Nugra Santana
Pak, apakah bapak dari saat teman-teman kum-
Paskibraka juga?” Sang Bapak menjawab, pul, tapi aku pulang duluan karena ada
“Eh selamat pagi bu. Benar saya Paskibraka, kerjaan. Karena itu, aku belum bertemu
tapi datang dari daerah.” dengan Zal. Akhirnya kami mengobrol
Tetapi, sekilas kulihat dia memakai pin sambil menunggu rombongan teman-teman
Reuni 78. Sebaliknya, dia pun menatap 78 datang dan sama-sama mengikuti upa-
tajam karena aku juga memakai pin yang cara di Istana Merdeka, tempat dimana 30
sama. “Lho kok bapak memakai pin 78,” tahun lalu kami melaksanakan tugas mulia
tanyaku lagi. ”Oh iya. Saya dulu Paskibraka sebagai anggota Paskibraka 78. (Halidja)

54 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

USAI UPACARA — Para kamso berfoto bareng di halaman Istana Merdeka seusai upacara. Dari
kiri: Etty, Fridhany, Oka, Aida, Saras, Angan, Yadi, Chelly, Rita, Amir, Nunung dan Budi.

Detik-detik Proklamasi 2008


B
erbekal undangan bernomor tribun mencari tempat yang paling nyaman untuk
E, rombongan 78 masuk ke Istana mengikuti upacara, seuai nostalgia yang
Merdeka untuk mengikuti Upacara ingin mereka nikmati.
Peringatan Detik-detik Proklamasi. Cela- Saat musik berdentam dan pasukan mulai
kanya, meski sudah merasa kepagian (pukul memasuki tempat upacara, raut muka teman-
7.30), toh tempat duduk yang sesuai undang teman 78 mulai serius. Rekaman 30 tahun
sudah penuh. Terpaksalah kami ”berburu” yang lalu benar-benar tampak di wajah
kursi ke tribun lain, walau tak sesuai. para orangtua yang tetap kamso tetapi
Undangan lain pun terlihat melakukan bangga karena pernah mendapat kehor-
hal sama, entah karena jumlah kursi tak matan menjadi anggota Paskibraka.
sesuai undangan, atau ada orang yang Rangkaian upacara mengalir dengan
masuk ke Istana tanpa undangan dan tepat dan cepat. Saat di layar monitor
”menjarah” kursi yang ada. Pagi itu, undang- muncul nama Komandan Upacara yang
an yang hadir di Istana memang jaug lebih berasal dari Bali, raut muka Oka tampak
ramai dari biasanya. Bahkan, sebagian di sumringah dan bersemangat. Detik-detik
antaranya terlihat tak mengindahkan aturan Proklamasi yang ditandai dengan dentuman
protokoler, yakni menggunakan pakaian meriam, bunyi sirine, beduk masjid Baitul
sipil lengkap (jas dan dasi) untuk pria dan Rahim dan lonceng gereja menggema
pakaian nasional untuk wanita. merasuki sukma setiap peserta upacara,
Akhirnya, duduk kami pun tidak bisa dilanjutkan dengan Pembacaan Naskah
dalam satu deret. Masing-masing berusaha Proklamasi dan Doa.

Edisi September 2008 55


Bulletin Paskibraka ’78

Dari sayap kanan Istana, dengan derap bendera. Wajah Masril tampak tegang,
langkah yang mantap, Paskibraka 2008 jarinya tampak bergerak-gerak seolah tali
memasuki jalur di depan mimbar untuk bendera sedang ada di tangannya dan
persiapan pengibaran bendera pusaka. Saat siap ditarik untuk membawa bendera ke
pembawa nampan naik tangga, di layar puncak tiang 17, seperti 30 tahun lalu.
monitor terpampang nama Santi yang ber- Sikap khidmat dan penghormatan diberi-
asal dari Bali, wajah Oka tambah cerah dan kan kepada Sang Merah Putih diberikan
dari bibirnya tak pernah lepas senyumnya seluruh Paskibraka 78 ketika bendera diren-
yang menawan. Sedang Rita yang duduk tang kemudian naik perlahan sampai ke
di sampingku raut wajahnya tampak tenang puncak tiang diiringi lagu Indonesia Raya.
mengikuti gerak tubuh pembawa nampan Ketika pengibaran telah selesai, tampaklah
yang naik tangga untuk menerima duplikat wajah-wajah lega karena pelaksanaan
bendera pusaka. pengibaran bendera oleh Paskibraka 2008
(Ya, 30 tahun lalu Oka dan Rita memang berjalan dengan sukses. Ketika peserta
bertugas membawa nampan untuk tugas aubade menyanyikan lagu karya Husein
pagi hari. Oka membawa bendera pusaka Mutahar ”Hari Merdeka” dan ”Syukur” maka
dan Rita membawa bendera duplikat. Mereka menyanyilah para mantan Paskibraka 78,
berdua naik tangga untuk menerima bende- sambil mengenang wajah Bapak Paskibraka
ra dari Presiden Soeharto.) yang penuh kharisma itu.
Adik-adik Paskibraka 2008 bergerak (Budi Winarno)
menuju tiang bendera dan siap mengibarkan

Kamso Neng Omahe Rojo


U
pacara selesai, maka sambil me- Yang lain membeli souvenir dan duduk-duduk
nenteng tas souvenir para Kamso 78 santai sambil menikmati kemeriahan suasana
bergegas menuju depan istana untuk istana.
berfoto. Ada yang foto berbarengan, berdua, Nunung tampak masih terkesima melihat
atau bahkan sendiri, pokoknya benar-benar keindahan istana, walaupun 30 tahun lalu
memanfaatkan momen berdiri di depan Omahe hampir 2 minggu mereka selalu di sana untuk
Rojo atau Rumah Raja. latihan. Dulu, sebelum tahun 1981, latihan di
Karena situasi cukup padat dan ramai oleh Istana berlangsung dari tanggal 6-15 Agus-
peserta upacara maka acara berfoto ria tidak tus. Itu karena di PHI tidak ada lapangan
bisa terpuaskan, akhirnya mereka berjalan yang dapat dijadikan replika halaman Istana.
pelan-pelan lewat samping istana sambil Angan masih minta foto di bawah pohon
terus mengenangkan peristiwa dan suasana rindang tempat dulu dia dibentak karena
30 tahun yang lalu. Saat sampai di Wisma salah langkah. Herdeman menghilang karena
Negara maka berkumpulah mereka sambil harus beli souvenir. Sementara Saras sudah
melihat-lihat dekorasi taman istana yang manyun karena kecapean memakai jarik
selalu disulap lebih indah di saat perayaan mlipit alias kain sempit. Oka masih sibuk
HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. melihat-lihat arsitektur istana untuk dianalisa.
Kegiatan foto-foto orang-orang kamso kem- Aida tetap lebih senang melihat para menteri
bali dilakukan. Etty menyempatkan diri bertemu yang pulang.
adik-adik Paskibraka 2008 yang dari Padang. Owalaah... kamso memang tetap kamso!

56 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

PHI, Kawah Candradimuka 78


A
cara napak tilas Paskibraka 78 sudah dimulai.
memang telah diagendakan jauh- Tapi sampai di lapangan kok suasananya
jauh hari. Dan sebagaimana diren- sepi. Tidak ada teman-teman lainnya
canakan, seusai mengikuti upacara di Istana maupun para pelatih. Tapi dari kamar masih
(lalu rame-rame makan siang sekalian para terdengar suara John memberi aba-aba.
ibu-ibu ganti baju), maka Genk’78 me- ”Busyet, ada orang gila teriak-teriak,” gerutu
neruskan perjalanan ke asrama PHI di para cewek sambil balik lagi ke kamar.
Cempaka Putih. John tidak merasa kalau suaranya keras
Secara umum, kondisi asrama itu masih sebab kalau di Irian memang terbiasa
seperti dulu. Kamar-kamarnya, ruang ma- bersuara dengan keras.
kannya, lapangan depannya, lapangan da- Aku dan Opul juga terkenang kelakuan
lam dan mushollanya. Siang itu, kamar- Saras yang bandel. Sehabis makan siang
kamar di penginapan itu diisi oleh serom- kami berkumpul didepan kamarku, Wenda
bongan anak-anak sekolah dari daerah kemudian memetik gitar sambil bernyanyi
yang sedang berwisata ke Jakarta. pelan, sedang lainnya ngobrol santai. Cuaca
Dipimpin ustad Zal, mereka kemudian saat itu sangat panas tapi tiada hujan tiada
sholat Zuhur di musholla. Kemudian, sambil angin tiba-tiba ada air menetes dari atas.
duduk-duduk di kursi panjang di bawah Kami semua berdiri dan menengok keatas
rerimbunan pohon, bernostagialah para eh ternyata diatas tampak Saras di depan
kamsowan dan kamsowati. Eh, kursi besi kamarnya sedang memeras pakaian
itu kelihatannya memang peninggalan 30 dalamnya yang basah sambil cengar cengir.
tahun lalu. Yang lainnya terlihat sudah tidak Dia menengok kebawah sambil berkata:
banyak lagi, misalnya jemuran handuk “Hoii diem dong, gangguin orang mau
yang biasanya ada di teras tiap-tiap kamar. tidur”. Yah karena sudah kena hujan
Mereka mengenang setiap jengkal kamar perasaan baju Saras akhirnya kami bubar
yang dulu ditempati, kamar makan yang dan masuk kamar masing-masing.
sudah diperbaharui, halaman depan tempat Yah, siang itu kami semua mengenang
berlatih baris serta lapangan kecil dimana kelucuan, kekamsoan, keunikan, apa saja
mereka berolah raga pagi. Angan si tukang yang telah kami kerjakan di masa lampau.
paes/rias pengantin yang kocak kembali PHI masih tetap tidak banyak perubahan
membuat teman-temannya terbahak-bahak yaitu tetap panas. Namun di situlah kawah
mengenang zaman dulu. Banyak cerita candradimuka kami, digembleng fisik
lucu mengalir dari mulutnya disambung dengan aktivitas baris berbaris untuk
dengan cerita dari teman-teman lainnya. mengibarkan bendera pusaka.
Saras teringat waktu sedang istirahat Di sana juga kami diberi bimbingan
siang, John yang menjadi komandan ke- mental spiritual berupa petuah siraman
lompok 8 sambil tidur-tiduran berlatih mem- rohani yang penuh teladan cinta kasih dari
beri aba-aba kelompoknya. ”Buka Formasiiii, para pembina, mulai dari Kak Husein
Jalan! Dua kali belok kanaaan, jalan!” dan Mutahar, Kak Idik Sulaeman, Kak Dharminto,
seterusnya. Mendengar aba-aba itu, sontak Bunda Boenakim dan Kak Subejo. Lalu
para cewek yang kamarnya di atas pada dilayani oleh Kak Ranggani, Kak Slamet,
bangun dan dengan terburu-buru berlari ke dan didamping Kak Syamsu Rizal serta
bawah karena mereka mengira latihan sore Pembina lainnya. (Budi Winarno)

Edisi September 2008 57


Bulletin Paskibraka ’78

Peduli pada Pembina


(Catatan Kunjungan ke Kak Idik Sulaeman)

K
ak Idik Sulaeman datang ke Reuni Agustus.
Paskibraka Nasional menggunakan Pukul 09.00, sebagian besar Paskibraka
selendang dan pin Reuni Paskibraka 78 —kecuali yang ikut Panitia Reuni Pas-
1978 di atas seragam Pramuka Wreda. kibraka Nasional— sudah tiba di kediaman
Opul cerita padaku, saat berada di samping Kak Idik, Jalan Budaya 2, Kemanggisan,
Kak Idik salah seorang Purna Paskibraka Jakarta Barat. Kehadiran kami disambut
bertanya kepadanya, ”Mengapa Kak Idik hangat oleh Kak Idik, Bunda Aisyah (istri
mau memakai atribut Paskibraka 78?” Kak Idik) dan keluarga.
Opul kaget dan sama sekali tak pernah Kami sangat bahagia bisa bertemu,
mempersiapkan jawaban untuk itu. Tiba- bercerita dan bercanda. Selama ini, kami
tiba sederet kata-kata seperti berkelebat di hanya bica bicara melalui telepon, seperti
depan matanya. Maka, ia pun menjawab ketika kami mengucapkan selamat saat
singkat, ”Karena Paskibraka 78 yang paling Kak Idik berulang tahun. Cuma teman-
sayang pada Kak Idik.” teman di Jakarta yang lebih sering bertemu
Pagi itu, Kak Idik memang datang ke beliau. Kondisi kesehatan memang mem-
reuni lebih awal. Kalau undangan VIP buat Kak Idik tidak bisa lancar berkomunikasi
lainnya baru tiba pukul 12.00, maka seperti dengan kami. Tetapi, terpancar rona keba-
Purna lain yang ikut reuni, ia masuk ke hagiaan dari raut wajahnya yang tak lepas
ruangan aula Mahkamah Konstitusi pada dari tersenyum.
pukul 10.00. Dan, ia diantar oleh serom- Meski tidak ingin mereporkan, ternyata
bongan Paskibraka 78. Bunda sudah menyiapkan minuman dan
Warga 78 yang kebetulan mengadakan makanan kecil buat kami. Teman-teman
reuni sejak tanggal 16 Agustus, sejak awal segera membantu menuangkan minuman
memang telah menjadwalkan kunjungan ke dalam gelas sambil mencicipi kue.
ke kediaman Kak Idik. Karena tanggal 17 Bunda hanya geleng-geleng kepala sambil
Agustus ia dan keluarga sedang mengikuti senyum melihat keriuhan anak-anak 78 di
acara keluarga di Ciater, maka rencana rumahnya.
kunjungan diubah menjadi Senin pagi 18 Meski belum pernah bertemu dengan
anak-anak 78 yang ting-
gal di daerah, Bunda
terlihat begitu menikmati
pertemuan pagi itu. Ia
lalu bercerita tentang da-
erah-daerah kami yang
pernah dikunjunginya,
termasuk cerita-cerita
lucu yang membuat kami
tertawa. Dalam kesem-
patan itu, Angan mem-
persembahkan seuntai
kalung mutiara yang di-

58 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

atau orang-orang yang berjasa


menjadikan kita seorang Paskibr-
aka, memang harus terus dipu-
puk. Dengan cara itu, kita telah
berupaya untuk menghargai me-
reka, selagi masih ada. Melihat
seperti apa mereka di hari tua-
nya, sekadar menghibur agar
mereka selalu besar hati melihat
adik-adik mereka telah berhasil
menjadi orang yang berguna.
Jangan sampai kita mendengar
bawanya dari Lombok untuk Bunda Idik. lagi keterkejutan Purna Paskibraka menyak-
Keenakan ngobrol, kami hampir lupa sikan apa yang terjadi, saat sang pembina
kalau pagi itu kami harus segera menyusul telah pergi meninggalkan kita. Kaget setelah
teman-teman lain yang sudah berkumpul di tahu sang pembina menghabiskan masa
Gedung Mahkamah Konstitusi untuk Reuni tuanya di sebuah gang sempit, atau hidup
Paskibraka Nasional. Kak Idik pun kelihatan di rumah yang sangat sederhana.
sudah siap dengan busana Pramuka Wreda, Lalu, serta-merta berinisiatif mengajak
seragam yang begitu dibanggakannya. yang lain mengumpulkan dana untuk di-
Oka dan Chelly dengan sigap membantu sumbangkan kepada sang pembina. Pada-
Kak Idik mengenakan sepatu. Saya dan hal, semua yang dilakukan sudah terlambat.
Chelly lalu menawarkan pada Kak Idik Satu demi satu, pembina telah meninggalkan
apakah bersedia memakai atribut Reuni kita dan kita kurang peduli pada mereka.
Paskibraka 78 (selendang dan pin) dalam Para pembina tidak pernah mengharapkan
Reuni Paskibraka Nasional. Kak Idik meng- imbalan ketika mendidik adik-adiknya. Se-
angguk dan menyatakan bersedia. telah itu, kepedulianlah yang pantas mereka
Karena sampai saat itu tidak ada yang terima. Buatlah mereka terus tersenyum
menjemput, maka kami pun segera meng- melihat kita, karena kita selalu sayang
ajak Kak Idik untuk datang bersama-sama pada mereka. (Endang Rahayu)
kami ke Reuni Paskibraka Nasional
menjelang pukul 10.00. Sekali lagi
Kak Idik tidak menolak, meskipun
sebenarnya sebagai undangan VIP
mestinya Kak Idik bisa hadir pada
pukul 12.00.
Ternyata, kerinduan kepada para
Purna Paskibraka yang lain telah
mendorong beliau untuk hadir lebih
awal. Dan benar saja, begitu sampai
di tempat reuni. Kak Idik seperti
diserbu oleh kakak-kakak dan adik-
adik yang hadir di sana untuk
saling melepas rindu.
••• Paskibraka 1996 berkunjung ke rumah Kak Darminto
Kepedulian terhadap Pembina, (alm) saat reuni tahun 2007.

Edisi September 2008 59


Bulletin Paskibraka ’78

Ziarah ke Makam
Kak Mutahar

Sejak jauh-jauh hari Reuni Paskibraka 78


direncanakan, ziarah ke makam para
pembina memang telah menjadi salah satu
agenda yang tidak boleh ditinggalkan. Itulah
sebabnya, di antara waktu yang demikian
sempit, teman-teman yang ikut reuni
berusaha keras untuk melaksanakannya.

60 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

M
aka, tanggal 17 Agustus, ziarah ke sampai sore hari kemerdekaan ke-63 itu,
makam Kak Husein Mutahar di tak ada jejak kaki yang terlihat di sekitar
Taman Pemakaman Umum (TPU) makamnya. Tidak seorangpun yang keli-
Jeruk Purut Jakarta Selatan, terlaksana. Di hatannya sempat meluangkan waktu untuk
keheningan senja menjelang maghrib, kami menjenguknya.
bersimpuh di sisi makam yang sederhana Kak Mut, biarlah kami yang menjadi
itu untuk beberapa saat. pengganti mereka semua. Semoga Kakak
Oka meletakkan seikat bunga krisan tenang berada di sisi Sang Pencipta....
berwarna kuning, sementara teman-teman Mahruzal MY
lain menaburkan bunga ma-
war merah di atas makam
yang ditumbuhi rumput subur
menghijau. Tak ada kata yang
terucap dari bibir kami setelah
itu, selain lantunan Surat
Yasin, Tahtim, Tahlil dan doa
di antara wajah-wajah yang
sendu penuh haru.
Di permukaan batu nisan
granit hitam, terbayang kem-
bali wajah Kak Mutahar 30
tahun yang lalu, ketika ia
serius bicara tentang Ibu
Pertiwi. Memberikan wejangan
tentang cinta tanah air yang
membuat bulu kuduk berdiri.
Tapi, seketika ia membuat
kita tertawa terpingkal-ping-
kal dengan mimiknya yang
lucu.
Kini, wajah itu ada di atas
sana dan barangkali ter-
senyum melihat adik-adiknya
yang masih ingat padanya.
Meski sekadar mengunjungi
gundukan tanah dengan
nisan bertuliskan namanya.
Mereka hanyalah sebagian
kecil dari ribuan Purna Pas-
kibraka yang telah lahir dari
gagasannya.
Kini, telah 40 tahun ga-
gasan itu terlaksana. Sudah
2200 orang yang dengan
bangga kini menyebut dirinya
Purna Paskibraka. Namun,

Edisi September 2008 61


Bulletin Paskibraka ’78

Menjelang Reuni Paskibraka ’78


MOHON DOA RESTU Semoga Reuni yang kami lakukan ini
dapat pula menambah semangat kami
Tiga puluh tahun lalu, tepatnya tahun
untuk memberikan cinta kasih dengan ben-
1978, kami dipertemukan dalam asrama
tuk pemikiran bagi kemajuan Paskibraka.
PHI yang sangat panas di Cempaka Putih.
Selanjutnya, kami mohon doa restu dari
Sangat panas karena ruangan yang kami
rekan-rekan semua, agar acara kami dapat
tempati, baik kamar maupun ruang diskusi
terlaksana dengan lancar.
serta ruang-ruang lain tempat kami
Kamis, 14 Agustus 2008
beraktifitas tanpa Air Condition (AC).
Salam Penuh Kasih Sayang,
Di PHI itulah, kami mendapat pendidikan
baris berbaris serta siraman cinta kasih dari
SARASWATI MULYONO
para Pembina yang mempersiapkan men-
(Paskibraka 1978)
tal dan pribadi kami untuk mengabdi tanpa
pamrih bagi bumi Pertiwi.
Tanggal 16 Agustus esok, kami dari SALUT BUAT KAKAK-KAKAK 78
Sabang sampai Merauke, dari Aceh sampai Kak Saraswati Yth...
Papua, akan berkumpul (reunion) kembali Salut dengan kakak2 78 yang tetep exist..
di Jakarta dan kami akan kembali ulang wah, gank-nya mas Bhe nih.. hehehe,
janji seperti yang pernah kami lakukan 14 Semoga sukses reuninya Kak... pasti seru
tahun yang lalu (reuni pertama tahun1994) ya.. Mohon ijin bertanya, apakah reuni yang
yang saat itu dibimbing oleh Alm Kak dimaksud khusus angkt 78 atau sama
Husein Mutahar. dengan Reuni Paskibraka Nasional yang
Selain itu, kami akan kembali mengenang akan berlangsung dalam waktu dekat?
saat kami datang dari desa pertama kali ke Apalagi ada acara mengikuti Detik2
Jakarta dengan wajah yang kamso sekali Proklamasi di Istana... penuh dong kursi
(kampungan n’ ndeso). Bahkan, banyak undangan dengan alumni 78... hihihi. Tapi
dari kami belum pernah ke Jakarta apalagi kak... saya 100 persen yakin, besok yang
naik pesawat terbang. hadir tentunya sudah bukan kamso lagi...
Acara reuni kami yang lain adalah napak tapi KerBek... alias Keren dan Beken.
tilas ke PHI tempat kami digembleng dulu Selamat napak tilas... jangan lupa bagi2
dan pada tanggal 17 Agustus pagi, seluruh cerita di milis ya kak...
anggota Paskibraka’78 akan mengikuti Upa- Salam,
cara memperingati Detik-detik Proklamasi IMELDA OPHY
di Istana Merdeka. Bisa terbayangkan (Paskibraka Jatim 1990)
bagaimana wajah wajah kamso terulang
kembali seperti dulu? AKU JADI KANGEN
Reuni yang kami lakukan ini, diharapkan
Waah... Kak Saras, senangnya... mo
dapat memperkuat tali silaturahmi angkatan
reunian...!!! aku jd kangen ma kawan2ku
kami yang sempat terputus (selama 15
dulu....!!!! ikut seneng buat kakakz, kawanz,
tahun1978-1993) dan bisa tersambung lagi
adekz yang bakal ketemuan..!!! kalo boleh
via Buletin ’78 sejak tahun 1993, atau milis
usul k, tolong sambil reunian besok... setelah
antar ’78 dan sms.

62 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

acara kangen2 & maen2 aj... setelah itu, wah...


bisa muncul ide2 baik & bagus untuk lebih Semoga reuni kami ini, dapat menimbulkan
memajukan organisasi PPI kita ya... biar semangat baru dalam berkarya, refreshing
“unjuk gigi” kita g cuma kliatan pas dan melepas rutinitas keseharian kami, dan
pengibaran bendera 17Agustus aj... tp juga Insya Allah dapat menimbulkan ide-ide
di dalam banyak hal... karena saya percaya, segar untuk kami semua dan Paskibraka.
kalo dah kumpul2, pasti semangatnya lebih Dan semoga juga, reuni ini akan disusul
besar untuk diskusi soal2 ini, dibanding reuni-reuni seterusnya, agar kami tetap
kalo dipikirkan sendiri...!! bersatu dalam damai seterusnya.
Salam buat mas Bhe n semua2nya, Mohon do’a restunya ya.
TOHAP CLEMENT HUTABARAT Salam penuh kasih & sayang dari 78,
(Paskibraka DI Yogya 1996) SARAS

SAYA MAKIN DEG-DEGAN... 87 JUGA KEPINGIN


Horas Mas Hutabarat, Mbak Saras,
Rasanya, disemua reunion, pasti senang, Saya doakan semoga acara temu-kangen
bahkan menunggu jam 11 hari ini, beberapa Angkatan 78 ini berjalan dengan lancar
teman-teman saya sudah mendarat di dan aman. Saya berharap semoga suatu
Cengkareng, saya yang menjadi tuan hari nanti, angkatan 87 juga dapat menga-
rumahnya sudah deg-degan, rasanya semua dakan acara serupa. Deskripsi yang mbak
yang ada di kepala mau dikeluakan saja. Saras berikan tentang PHI banyak meng-
Saya nggak bisa membayangkan, tertawa ungkit kenangan saya atas Pusdika Cibubur,
duluan atau cerita duluan yang keluar dari tempat kami 87 digembleng. Yang lebih
mulut ini, karena dalam seminggu menjelang tergugah lagi adalah rasa kangen saya
reuni ini, telpon saya terus berdering tanpa atas teman-teman saya dulu.
henti, siang malam, 24 jam isinya dari I wish each of them a happy and success-
diskusi sampai cekikikan. ful life. May we meet again someday, before
Semalam, teman saya yg Paskibraka 78 my days on earth come to an end.
utusan Bali sudah duluan mendarat di OZY SYAHPUTRA
Cengkareng, beliau Ir AA Oka Saraswati yg (Paskibraka 1987)
juga dosen S2 di Unud, peneliti soal
interior dan budaya Bali serta pengajar di
John Robert Power menyempatkan diri I HOPE ONE DAY..
untuk datang padahal beliau sudah sangat
K’ Saras yg Terkasih,
repot dengan seluruh pekerjaannya, dan
Saya salut d dengan kebersamaan yang
semalam sebelum menginap di Hotel, kami
dibangun Angkatan ’78.... Setelah sekian
ngopi dulu di Starbuck.
lama berpisah tapi masih saling mencari
Walaaah... rasanya Starbuck di dekat
dan bertemu.
Sarinah jadi goncang karena tertawanya.
Salam kenal ya K dari kami di Maluku.
Luar biasa semangatnya, padahal putranya
Sejalan dengan Ozy, I hope one day
ada yang sudah jadi mahasiswa Kedokteran,
angkatan kami akan mengadakan acara
tetapi tertawanya yang renyah masih seperti
serupa.
30 tahun yang lalu. Belum lagi teman saya
Terima kasih. Salam,
dari NTB, pagi ini sudah mendarat, beliau
HAIDEE NIKIJULUW
akan datang bersama cucu ke-3 nya, wah...
(Paskibraka 1987)

Edisi September 2008 63


Bulletin Paskibraka ’78

Celoteh Warga ’78 via Dunia Maya


EMAIL YANG BERSELIWERAN ANTAR WARGA 78 INI TERJADI MENJELANG
REUNI. LIHATLAH BAGAIMANA MEREKA SUDAH KEBELET KETEMU...

Dear Mas Bhe, Mas Bud....


Thanks undangan nya ya.. aiiiii..... soorrryyyy ada yang kelupaan
Wah.. foto nya bagus buanget.. Thanks ya nich......
dikirim kan foto tsb. Aku juga punya se- Bagaimana kalau pas ketemuan Reuni
benarnya, tapi sudah keambil tsunami. Jadi Nasional , kita Pask 78 ada kostum/atribut
thanks banget.. aku punya copy-nya khusus atau topi... pasti asyik dan lebih
sekarang. Insya Allah kita bisa ketemu kompak ya... atau emang udah dipikirkan...
sama temen2 semua. wah... semakin pingin cepet ketemu nich...
Oya Mas Bhe, bulletinnya makin asyik serrrruuuuuuuuu...
ya... Waktu kita chatting melalui ‘yahoo salam,
massanger’ aku sdh utarakan ttg bulletin endang rahayu
kita itu yg semakin OK (hehehe sering
chatting berduaan nih?) Tapi aku belum Ya betul, pas Reuni Nasional asyik juga
baca tulisan di akhir lembaran bulletin... ada atribut khususnya, kalau kaos di cap
yang judul nya “Menyapa Angin”… ’78 gitu gimana? dikasih tulisan apa gitu
Wah…yang jelas kita masih butuh lho kan OK banget ya? cuma siapa yg mau
bacaan seperti yg ada di Bulletin 78... bisa duluan nyawer? Wong Hotel dan lain-
bernostalgia, bisa juga nambah ilmu. lainnya belum kepikir habisnya berapa,
Oya.. titip pesan dong buat Sinyo.. Aku apalagi kaos, begitu Boss.
yakin bener gak pernah dpt sms dari Sinyo. Please deh, jangan Topi donks. Pan
Jadi saya minta maaf deh kalo tdk membalas rambut kita sasakan neh? (apa bikin model
sms-nya. Semoga bisa ketemu di reuni baru buat yang rambutnya sasakan, tengah-
nanti. nya topi dibolongin? he..he) Kalau identitas
Salam, diri semacam PIN, kayaknya mas Bhe sudah
Poh Izziah Hasan mikirin koq.
All the best,
Sore Mas Bud... Makaciiiihhh ya Saras
undangannya...
Oh ya... kalau dilihat di Undangan... acara Hayooo Nung, datang ya...
dimulai dari tanggal 15 ya... wah sorry, saya Tadi Herdeman telpon aku, minta itiner-
gak tahu... sehingga baru bisa sampai ary, serta Ida Sumut juga minta itinerary.
jakarta tgl. 16. Apa bisa kami diberi info Mudah-mudahan dengan email ini semua
agenda dan tempat acara, sehingga pada membaca dan tolong di-forward ke yg tidak
saat kami sampai jakarta pada jam tertentu punya email atau malas buka email deh.
dapat langsung menuju ke lokasi. Trus Endang, tolong SMS Angan donk,
Ocree..... sekali lagi makasih ya.... salam suruh bawa peralatan sasak rambut, jepit
untuk semua...... met jumpa.... dan alat make-up, pan kita mau masuk
rgtd Istana kan? Dan Angan kan tukang paes
endang rahayu penganten, siapa tahu kita yang cewe-

64 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

cewe dipakein make up penganten jawa? tidak salah kostum, walaupun saya yang
eh... yang ada penganten NTB kali ya? dari daerah yo tetep “KAMSO” ha ha ha....
Atau kalau pake sarung doang jadi Oh ya... kalau PIN udah dipikirin ya...
penganten sunat ya bo ? siiippppplah.., nanti aku bawaain selendang
O ya, FYI, angkatan laen belum tentu bisa yang ada bordirnya dari Yogya.
masuk Istana lho. Kalau kita bisa masuk cayoooooo,
istana, artinya kita dapat undangan dan ini endang
adalah usaha yang luar biasa untuk bisa
mendapatkannya dari teman-teman semua. Alhamdulillah, akhirnya kita-kita diundang
Artinya lagi, Paskibraka 78 masih ada juga ke Omahe Rojo-Rojo (pake istilahnya
harganya di mata protokoler istana (ya Saras ). Insya Allah, pokoke didoakeun
kan?) aja... pakaian nasionalnya nggak mesti
So, please come to Istana together nganggo “JARIK MLIPIT” kan?
(jowone: Hayuuu mlebu omahe rojo rame- Salam
rame). kita akan potret-potretan di istana Nunung
seperti dulu (bawa camera donk, masa
nebeng melulu dari dulu???) tentunya Ha... ha... ha... JARIK MLIPIT? Aku koq
dengan baju Nasional (cewenya dan kuatir ya, kalau pada pakai Jarik Mlipit,
Jas+dasi untuk cowonya), bukan baju nanti pas di Istana mengikuti Upacara
Paskibraka lagi kan ya? Detik-detik Proklamasi, terus keblet pipis,
HAYOO PASKIBRAKA ’78, RAPATKAN apa nggak repot ya? Hi... hi... hi...
BARISAN. SAYA PERLU KEDATANGAN Kalau orang Yogya sih, begitu pakai jarit,
ANDA, KARENA SAYA PERLU ANDA. terus kalau mau Pipis, nggak pakai ndodok
TANPA ANDA, SAYA TIDAK BISA REUNI. lagi, terus aja berdiri langsung Jaritnya
UNTUK APA SAYA REUNI KALAU ANDA diangkat sedikit dan mak sssseeeerrrrrrrr
TIDAK HADIR PADA REUNI KALI INI? ewes ewes... bablas angine... he...he..he...
All the best and please come to our Saras
reunion. Mudah-mudahan Allah memberikan
hidayah untuk kita semua angkatan 78 sore temans.....
yang akan ber kumpul bersama, Subha- besok tgl. 15 Agt 2008.... aku tidak ada
nallah... ditempat... jika ada berita yang URGENT
Regards, dan heboh... mohon via SMS ya...
Saras makaciiiiiiihhhhhh & met jumpa darat di
Jakarta tgl. 16.
Aich... sorrrryyy... aku gak kepikiran lho... calammmmmmmm
klo rambut temen-temen pada sasakan... wah endang
pasti okey sekali, apalagi Jeng Saras yang
dalam memory-ku agak TOMBOY dan Gesit Ha ha ha... setuju... HHHHHH... (bablas
luar biasa... ha... ha... ha... (sorry ya Jeng H-nya ya Nung)
Saras)... wah jadi pingin segera jumpa Pancen kalau rambut sasakan ya angel
darat nich... biar gak hanya bayangin wajah tenan, di kasih topi kok mlembung, namanya
temen temen di usia kepala 4.... eh... boleh juga susuh manuk, hue...heee....he.....
gak, kami di daerah minta info acara yang O ya, sebagai gambaran untuk Bu
bakal digelar... formil or santai... dan... dress Endang Rahayu Tapan, saya tidak tomboy
code apa yang sebaiknya kita pakai apalagi dan jauh dari gesit. Badan saya sudah
ada acara ke Istana... ha... ha... ha... biar lueeebaaaarrrrr, nanti saya akan bawa baju

Edisi September 2008 65


Bulletin Paskibraka ’78

Paskibraka saya, akan saya tunjukkan wadoowwww, ruamee ne rek, ini belum
pada dunia Paskibraka 78, bahwa baju ketemu palagi kalo ketemu... ssstt jangan di
seragam Paskibraka saya yang dulu itu, bayangin dulu! Aku setujuh (saking setuju-
saat ini sudah pas betul dengan JARI saya nya sampe kebablasan H), apa kata Jeng
saja, badan saya sudah betul-betul di luar Endang (=dress code dan penginapan
seragam itu!!!!! YARWE). Aku tunggu info selanjutnya, ntar
Jadi Saudara-Saudara, dengan ini saya nyampe tanggal 16 Agustus langsung njujuk
oemoemken, nama saya sebetulnya sudah di mana?
ganti ya, menjadi Saraswati Sulebar. Yoo wis, selamat berjuang sahabat semua
All the best, semoga pertemuan kita nanti lancar... Amin.
Saras Nunung

Telepon dan sms Menjelang/Saat Reuni


Oka Udah Kebelet.. ya berangkat ke Jakarta. Kamu bertemu
sebentar dengan teman-teman terus mala-
Budi aku tanggal 14 sudah di Jakarta, mnya pulang ke rumahmu menemani anak-
mbok reuninya dicepetin waktunya biar kita mu. Siangnya kamu bisa bertemu lagi
segera ketemu, udah kebelet nih liat muka kangen-kangenan. Tapi jika kondisi anakmu
teman-teman kamsoku dulu. Aku mau napak tidak membaik, sebaiknya jangan berangkat
tilas ceritera 30 tahun yang lalu, nengok ke Jakarta.
adik2, ke PHI, jalan-jalan ke Senen, Lubang (Poh punya rumah di Bintaro, Jakarta di
Buaya, Taman Mini dan lain-lainnya. mana anak pertamanya tinggal di situ.
(Terdengar tawa Oka yang renyah, menun- Izziah lalu mencoba mengikuti saran Budi).
jukkan semangat untuk berkumpul) Baik mas Bhe. Aku lihat kondisi anakku
besok. Doakan ya biar anakku sehat
Izziah Bingung sehingga aku bisa datang ke reuni 78.
(Akhirnya kondisi anaknya membaik dan
(Tanggal 15 Agustus malam Izziah telepon Izziah bisa hadir di reuni 78, walaupun tgl
ke Budi) 17 Agustus tidak ikut upacara di istana
Mas Bhe, aku bingung banget nih, anakku karena harus mengasuh anaknya).
yang paling kecil sakit panas. Padahal
semuanya sudah siap, baik tiket maupun
pakaianku dan anakku sudah masuk koper
Daniel Pakasi Opname
tinggal berangkat. Tapi kalau aku paksakan (Tgl 17 Agustus Daniel Pakasi menelepon
berangkat terus di Jakarta anakku nggak ke Budi)
ada yang menemani. Aku bingung nih Budi, sorry sekali aku nggak bisa datang
padahal aku pengin banget ketemu teman- ke reuni, karena saat ini masih opname.
teman semua. Maagku yang kronis kambuh sehingga
(Suara Izziah menahan tangis. Lalu Budi sudah seminggu ini aku terpaksa tidur di
menjawab). rumah sakit dan hari senin (18 Agustus)
Ya sudah sekarang bawa anakmu ke harus endoskopi untuk mengetahui perkem-
dokter, jika besok kondisinya sudah mem- bangan penyakitku.
baik dan suamimu serta dokter mengizinkan Aku ikut senang atas reuni ini, semoga

66 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

kita bisa segera ketemu di lain kesempatan.


Bud tolong HP-mu berikan ke yang lain
Ikbal ”Mantu” Ponakan
karena aku ingin ngomong sama teman- (Ikbal menelepon tgl 17 setelah Opul
teman yang lain. kirim sms untuk memastikan apakah bisa
(Maka beredarlah HP Budi ke teman- datang tgl 18 Agustus)
teman yang lain sampai Daniel Pakasi Pul, saya minta maaf karena tidak bisa
selesai bicara dengan seluruh Bala 78). datang ke reuni. Tadinya saya sudah
berusaha, paling tidak hadir tgl 18 Agustus,
Wenda Dapat Musibah tapi ternyata tidak bisa. Saya ada di
Jombang untuk menghadiri pernikahan
Salam 78, anak abang saya. Acaranya penuh dari
Maaf aku tidak jadi datang dan ikutan tanggal 15 sampai 19 Agustus. Jadi saya
reuni bareng kalian, karena eyangku tidak bisa nyelonong ke Jakarta sebentar.
meninggal dalam usia 98 tahun saat aku Pasti reuninya rame ya, berapa orang
mau berangkat ke Jakarta, 15 Agustus. Jadi yang hadir? Dua puluh satu? Hebat! Kalian
terpaksa kubatalkan tiketku. di Jakarta memang hebat! Bikin lagi reuni
Selamat reuni, semoga sukses. tahun depan, aku pasti datang!
Wendalinus Nahak Ikbal Mahmud

Salut dari Mbak Is


(sms ini diterima beberapa hari
Adik2 78, bulletin anda keren abis, menjelang Reuni Paskibraka Nasional.
salut atas kekompakan angkatan 78. Panitia salah menuliskan alamat di
Mbak iri deh tapi bangga mempunyai sampul undangan yang dikirimkan. Tapi
adik-adik yang aktif dan kreatif, penuh mbak Is akhirnya datang juga ke reuni
dedikasi tanpa pamrih mengangkat serta dan dapat berkumpul dengan teman-
memikirkan bagaimana kelanjutan nasib temannya angkatan 68. Mbak Is berbaju
mantan putra putri terpilih mengemban pink dan berkerudung)
tugas nasional.
Oh iya dik aku sudah
terima undangan Reuni
Paskibraka Nasional.
Tapi koq dialamatkan
ke Bapak Budiharjo
Purna 68 dinas di PMD.
Sejak kapan ya mbak
ganti kelamin dan
pekerjaan he he he...
Salam dari mbak di
Kalimantan,

Istiyantini Budiharjo
Paskibraka ’68

Edisi September 2008 67


Bulletin Paskibraka ’78

Paguyuban Paskibraka 1978 mengucapkan:


Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan
dan
Selamat Hari Raya Idul Fitri
1 Syawal 1429 H
Mohon Maaf Lahir & Bathin

Alamat e-Mail Paskibraka ’78


Izziah Hasan > izzihasan@yahoo.com atau
ihasan@adb.org Ingin gabung dalam milis
Sonny Jwarson > jwarson05@yahoo.com dan saling berkomunikasi
Tatiana Insamodra > cantikmanis@cbn.net.id
Saraswati > degas@indosat.net.id dengan Purna Paskibraka
Arita Sudradjat > arita_sudradjat@bat.com seluruh Indonesia?
Yadi Mulyadi > janger@cbn.net.id
Budhi Saddewo > budhi.s.s@wika.co.id Kirimkan biodata lengkap
Budihardjo Winarno > muztbhe_depok@yahoo.com untuk registrasi ke:
Syaiful Azram > opul_78@yahoo.com
Ilham Rauf > egin95@yahoo.co.id
Endang Rahayu > endang.rahayu@bniaga.co.id paskibraka_indonesia
Oka Saraswati > saraswati@dps.centrin.net.id @yahoogroups.com
Nunung Restuwanti > dapoermak_e@yahoo.co.id
Marsda Sutrisno > septia_20des@yahoo.com

BERAT SAMA DIPIKUL LAPORAN KEUANGAN


Dengan upaya keras, kami di Paguyuban Sumbangan Masuk:
Paskibraka 1978 mencoba menerbitkan bu-
– Saldo edisi Okt 2007 ........ 300.000
letin ini dengan kemampuan terbatas. Agar
penerbitannya langgeng, mohon agar teman- – Donatur 1 ........................... 300.000
teman membantu. Tak perlu besar, berapa – Donatur 2 ........................... 100.000
pun nilainya akan sangat berarti bagi keber-
samaan kita. Titipkan bantuan di rekening Total ....................... 700.000
berikut, dan kirim pemberitahuannya melalui
Uang Keluar:
SMS.
No. Rek. 765 0283 222 Buletin Juli/Agst 2008 ........... 980.500
Budiharjo Winarno Saldo .................. (280.500)
BCA KCP Depok Asri

68 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

INFO ALAMAT PASKIBRAKA 1978

Mereka yang Telah Ditemukan...


Mahruzal MY (Aceh): Jl. Sultan Alaidin Johan- Yadi Mulyadi (Jabar): Jalan Raya Warung
syah No.5 (Wartel Singgah Mata), Desa Neusu Jaud No.14 RT 03 RW XI Kaligandu Selatan,
Aceh, Kec. Baiturrahman, Banda Aceh. HP. Serang 42151. Telp.0254-208301.
0811683848. HP.08129078369.
Izziah (Aceh): Jl. Jend. Sudirman 41A, Geuceu Arita Patriana Sudradjat (Jabar): Jl. Mandar
Iniem, Banda Aceh. HP. 08126988678. XIV Blok DD3 No.1, Bintaro Jaya Sektor 3A,
Syaiful Azram (Sumut): Pondok Tirta Mandala Tangerang 15225. Telp. 021-7359763. HP.
Blok E4 No. 1, Depok 16415.Telp. 021-8741953. 0816933910.
HP. 08161834318. Budihardjo Winarno (Yogya): Gema Pesona
Aida Sumarni Batubara (Sumut): Jl. Bajak Blok AM/7 Depok 16412. Telp. 021-77822421.
2H, Komp. ITM No. 114H, Medan Amplas, HP. 0818866130.
Medan. HP. 081361482269. Endang Rahayu Tapan (Yogya): Jl. Jlagran
Masril Syarif (Sumbar): Jl. Berlian 78B, Padang No. 115 Yogyakarta. Telp. 0274-583063.
Besi, Lubuk Kilangan, Kota Padang. Telp. (Rmh) Budi Saddewo (Jateng): Jl. Pangandaran
0751-202842, (Ktr) 0751-202113. HP: Raya 53, Bumi Bekasi Baru 1 Utara, Bekasi
08126766053. 17115. Telp. 021-8217863. HP.08127116960.
Azmiyati Aziz (Sumbar): Jl. Adinegoro Km 14, Sonny Jwarson (Jatim): Pondok Surya
Komp. Kharismatama Permai Blok G no. 9 bt. Mandala Blok G1 No.14 Jakamulya, Bekasi
Kabung Ganting, Padang. Telp. HP. 17146. Telp. 021-8213430. HP.0818416650.
081374912469 RahmaniyahYusuf (Jatim): Jalan Sri Rejeki II
(Alm) Auzar Hasfat (Riau): Jl. Tasykurun 44 No.17 Semarang 51040. Telp. 024-7607724. HP.
Pekanbaru. 081325036035.
Muhammad Iqbal (Jambi): Jalan Kapodang I Gde Amithaba (Bali): Jalan Palem Hijau 3
8 No.132 Kotabaru, Jambi. Telp. 0741-42636. No.19, Taman Beverly Lippo Cikarang 17550.
HP. 08127860498. Telp.021-89908203. HP. 0816972827.
Sambusir (Sumsel): Bumi Satria Kencana, Jl. Oka Saraswati (Bali):Jl.Seruni No.4C,
Saddewa Raya Blok 43 No.6/29, Bekasi 17144. Denpasar.Telp. 0361-226130. HP. 0816572742.
Telp. 021-8845215. HP.08568586045. Wendalinus Nahak (NTT): Jl. Soekarno-Hatta
Tatiana Shinta Insamodra (Lampung): Jl. No.7 Atambua. Telp. 0389-22297. HP:
Mesjid No. 88 Kemang, RT 01/07, Jatiwaringin, 085239461488.
Pondok Gede, Bekasi 17411. Telp. 021- Maskayangan (NTB): Jl. PanjiTilar Negara 118
8464430. HP. 085691909089. Mataram.Telp. 0370-634343. HP. 0817367185.
Amir Mansur (Jakarta): Jalan S. Brantas RT Syarbaini (Kalbar): Jl. Kom. LautYos Sudarso,
07/01 No. 235 Cilincing, Jakarta Utara 14130. Perumnas II Gg Matan II No.18, RT 03/XXXIII
Telp. 021-4407865. HP. 08159073987. Pontianak 78113. Telp.0561-770270. HP.
Saraswati (Jakarta): PT Nugra Santana, 08125789688.
Wisma Nugra Santana Lt.3 J. Jendral Sudirman Chelly Urai Sri Ranau (Kalbar): Antilop Maju
Kav.7–8 Jakarta 10220. Telp. (K) 021- Jatibening I, Jl. Merapi 116, Bekasi 17412. Telp.
5704893/5/7, Fax. 021-5702040. HP. 021-8471948. HP. 08561068417.
0811997659.

Edisi September 2008 69


Bulletin Paskibraka ’78

Fridhany (Kalteng): Jl. HM Arsyad XXXVI Blok Telp/HP. 0431-3327366.


D No.7 Sampit. Telp. 0351-22256. Deetje Saroinsong (Sulut): Jl. 2 Mei No.77,
Herdeman (Kalteng): Jl. C. Bangas G. Dikari Teling Atas, Lingk. III, Manado.
No.1 Palangkaraya 73111. HP. 0813 408 222 9
Rahmawaty Siddik (Kaltim): (R) Jl. Maduning- Sinyo Mokodompit (Sulteng): Jl. Magamu 99A
rat Gg Family RT XX No. 39 Kampung Melayu, Toli-Toli,Telp. 0453-23090. HP. 081335446567.
Tenggarong. (K) DispendaTk II Kutai, Jl. Jend. M. Ilham Radjoeni Rauf (Sultra): Jalan Sedap
Sudirman Tenggarong, Kaltim. Malam No. 31, Taman Yasmin Bogor 16310.
Nunung Restuwanti (Kalsel): Jl. Kampung Telp. 0251-315534. HP.081310559578.
Baru RT XV/74 Murung Pudak,Tabalong 71571. Halidja Husein (Maluku): Kompleks Ditjen
Telp. 0526-2021275. HP 08125111421 Perla Blok B/14 Kramat Jaya, Jakarta 10560.
Redhany Gaffurie (Kalsel): Jl. Sutoyo Telp. 021-4415269. HP. 08161645571.
Siswomiharjo, Gg.20 Komplek Purnasakti Jalur Johny Ronsumbe (Irja): Kompleks SD Inpres
U/8 RT 40 Banjar masin 70245. HP. Komba. PO BOX 292 Sentani Jayapura. HP.
081348162999. 085254136057.
Daniel Pakasi (Sulut): Jl.KS Tubun No.6 Welly Tigtigweria (Irja): d/a Rindam 7 Trikora,
(Belakang Harapan Motor), Calaca, Manado. Ifar Gunung, Jayapura.

Mereka Harus Terus Dicari...


Suhartini (Riau): Jl. Pembangunan 2 Selat Atambua.
Panjang, Frederick Bid Lie Pang (Kaltim): Asrama Don
Ellyawaty Hasanah (Jambi): Jl. Merdeka 43 Bosco, Jl. Sudirman 59 Samarinda.
Kuala Tungkal. Diyah Palupi (Sulteng): Mess Bayangkara
Nilawati (Sumsel): Jl. Yos Sudarso, RT V No. No.2 Toli-toli.
5, Telaga Jawa, Lubuk Linggau. Sri Diana Saptawati (Sultra): Komp. Sukaraja
Iskandar Rama (Bengkulu): Jl. MH. Thamrin I WPA E5 Lanud Husein Sastranegara,
32 Curup. Bandung.
Ernawati (Bengkulu): Jl.Dwi Tunggal 30 Curup. Ridwan (Sulsel): Jl. Andi Mallombasang,
Akrom Faisal (Lampung): Kampung Baru, Sungguminasa.
Tanjung Karang Hafsah Dahlan (Sulsel): Jl. Baji Minasa 17H
Salamah Wahyu (Jateng): --------- Janeponto.
Mahzur (NTB): -------- Patty Nehemia (Maluku): Kudamati SK 29
Trice De Bora Bria (NTT): Kp. Tanah Merah, No.40 Ambon.

Pembina & Danpas


Idik Sulaeman : Jalan Budaya (Kemanggisan Mayjen TNI Albert Inkiriwang : Jl. Mesjid I/8
Ilir 5B) No.2 Jakarta Barat 11480. Telp. 021- Pejompongan, Jakarta Pusat 10210. Telp. 021-
5480217. HP. 08161413465. 5706340.
Slamet Rahardjo : Jl. Pulau Belitung 3/99, Irjen (Pol) Drs. Jusuf Mucharam : Jalan
Perumnas III, Bumi Setia Mekar, Bekasi Timur Dadali II No. 2 Bogor Telp. 0251-7250878. HP.
17111. Telp. 021-8814475. HP.081310090903 0811111066.
Marsda (Purn) Sutrisno: Bukit Kencana 3, Irjen (Pol) Drs. Adrian Daniel : • Jalan Bonang
Blok AV 8 Jati Rahayu, Pondok Gede, 25 Menteng, Jakarta Pusat 10320. •• Jl. Kerta-
Bekasi 17414. Telp. 021-84993658. HP. jaya Indah 6 No.7 Blok F 325 Surabaya. • HP.
08129901973. 081510050018

70 Edisi September 2008


Bulletin Paskibraka ’78

Edisi September 2008 71


LENGKAP — Meski hanya bisa dihadiri 21 orang, kehadiran Paskibraka 1978 dalam Reuni Paskibraka Nasional 2008 menjadi
lengkap dengan kedatangan Pembina dan kedua Komandan Pasukan. Berdiri dari kiri: Herdeman, Rita, Endang, Fridhany, Saras, Etty,
Aida, Pak Ranggani, Kak Adrian Daniel, Kak Jusuf Mucharam, Halidja, Angan, Oka, Nunung dan Sonny. Duduk dari kiri: Masril, Yadi,
Ilham, Syaiful, Budiharjo, Kak Idik, Amir, Chelly, Izziah, dan Mahruzal.

Anda mungkin juga menyukai