orang Moda :
Luring/TM
Sarana Prasarana
Lapangan bola voli, lapangan bola basket, lapangan badminton, atau lapangan sejenisnya
(halaman sekolah).
Cone/Patok, kaleng bekas susu atau gelas plastik bekas, atau sejenisnya.
Skipping, atau tali karet.
Matras.
Tali tambang atau tali sejenisnya.
Peluit dan stopwatch.
Ketersediaan Materi
KKG PJOK WONOAYU ®
Modul Ajar PJOK SD Fase B Kelas
Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami konsep:
YA/TIDAK.
*Jika memilih Ya, maka di dalam pembelajaran disediakan alternatif aktivitas sesuai
kebutuhan peserta didik.
*guru dapat memilih, disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing. Pada modul ini tidak
tersedia pengayaan untuk peserta didik CIBI dan tidak tersedia alternatif penjelasan, metode,
atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami materi.
2) Aktivitas Pembelajaran 2 :
Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan berbagai bentuk latihan daya tahan
otot dan berbagai bentuk latihan kelenturan otot secara perorangan, berpasangan, atau
berkelompok :
Aktivitas pembelajaran latihan lompat tali perorangan.
Aktivitas pembelajaran latihan lompat tali berteman.
Aktivitas pembelajaran latihan tarik menarik tali secara berkelompok.
Aktivitas pembelajaran latihan saling tarik menarik berpasangan.
Aktivitas pembelajaran latihan duduk split.
Aktivitas pembelajaran latihan sikap kayang.
Aktivitas pembelajaran latihan duduk selonjor mencium lutut.
peserta didik yang lebih terampil sehingga dapat dibantu dalam penguasaan keterampilan
tersebut.
2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas berbagai bentuk
latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal
b. Gambar aktivitas berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi
tubuh ideal.
c. Video pembelajaran aktivitas berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga
komposisi tubuh ideal.
3. Bahan Pembelajaran
Buku Ajar
Link Video (jika diperlukan)
Poster terkait materi
Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.
Moda Pembelajaran
Daring.
Luring.
Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
*guru dapat memilih moda pembelajaran yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan
lingkungan belajar yang ada. Pada modul ini menggunakan moda luring.
Pengaturan Pembelajaran
Klasikal Project
*guru dapat mengatur sesuai dengan Eksperimen
jumlah siswa di setiap kelasnya serta
Eksplorasi
formasi yang diinginkan.
Penugasan
Permainan
Ceramah
Simulasi
Resiprokal
*guru dapat memilih salah satu metode
atau menggabungkan beberapa metode
yang akan digunakan.
Asesmen Pembelajaran
Peserta didik dapat memanfaatkan berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga
komposisi tubuh ideal dalam kehidupan nyata sehari-hari. Contohnya: peserta didik dapat
memanfaatkan kekuatan otot dan daya tahan otot lengan untuk mengangkat atau memindahkan
benda-benda yang ada di rumah, dan dapat memanfaatkan kekuatan dan daya tahan otot tungkai
pada waktu harus berjalan kaki sepulang sekolah menuju rumah.
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai berbagai bentuk latihan kebugaran
jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal?
2. Jika peserta didik dapat memahami dan menguasai berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani
untuk menjaga komposisi tubuh ideal, manfaat apa saja yang dapat diperoleh?
8) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas pembelajaran berbagai bentuk
latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal, baik kompetensi sikap
(Profil Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-
nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: memahami aktivitas
pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh
ideal, menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan
aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi
tubuh ideal, dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: gotong
royong dan mandiri.
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang akan
diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk game “Kupu-
kupu Hinggap” dengan ketentuan sebagai berikut:
Cara melakukannya:
a) Permainan dapat dilakukan di lapangan permainan bola voli, bola basket, atau halaman
sekolah yang cukup luas. Kalau jumlah peserta didik 28 orang, maka kita dapat membuat
dua kelompok permainan, yakni kelompok peserta didik laki-laki dan kelompok peserta
didik perempuan, dan juga dapat digabungan antara peserta didik laki-laki dan
perempuan.
b) Dalam satu kelompok peserta didik membuat 4 barisan berbanjar dengan posisi
membentuk lingkaran, masing-masing barisan terdiri dari kurang lebih 3-4 orang peserta
didik.
c) Cara bermain: (1) Guru akan menginstruksikan kepada peserta didik untuk melakukan
hinggap depan atau hinggap di belakang. (2) Dalam setiap kelompok permainan akan
dipilih satu orang pengejar dan satu orang pelari. (3) Jika instruksi yang diberikan oleh
guru adalah “hinggap depan” maka peserta didik yang menjadi pelari, jika sudah tidak
sanggup untuk berlari menghindar dari kejaran pengejar, dapat hinggap di posisi paling
depan pada salah satu barisan. Dan yang menjadi pelari selanjutnya adalah peserta
didik yang berada paling belakang barisan tersebut. (4) Jika instruksi yang diberikan oleh
guru adalah “hinggap belakang” maka peserta didik yang menjadi pelari, jika sudah tidak
sanggup untuk berlari menghindar dari kejaran pengejar, dapat hinggap di posisi paling
belakang pada salah satu barisan. Dan yang menjadi pelari selanjutnya adalah peserta
didik yang berada di paling depan barisan tersebut. (5) Guru dapat mengubah intruksi
hinggap sesuai kebutuhan peserta didik atau keinginan guru. (6) Jika peserta didik
yang bertindak sebagai pelari tertangkap (dengan cara menyentuh anggota badan)
sebelum melakukan hinggap di salah satu barisan, maka akan terjadi pergantian posisi.
Pelari akan menjadi pengejar dan pengejar akan menjadi pelari. (7) Guru juga dapat
mengintruksikan pada kelompok permainan untuk pergantian posisi pengejar dan pelari
tanpa pengejar dapat menangkap pelari terlebih dahulu, dengan aba-aba “ganti ngejar”.
Hal ini dapat dilakukan guru jika kondisi membutuhkan, seperti pelari yang sudah
kelihatan kelelahan, atau pelari yang mendominasi permainan dari pengejar. (8) Guru
meminta peserta didik untuk dapat melakukan permainan secara bersemangat dan ceria,
dan agar dapat hinggap secara merata di semua barisan, dalam arti peserta didik tidak
melakukan hinggap di barisan tertentu saja.
10) Pembelajaran ini selain dapat mengembangkan elemen keterampilan gerak dan
pengetahuan gerak, juga mengembangkan elemen gotong royong dan mandiri nilai-nilai
Profil Pancasila dengan indikator meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti:
berkolaborasi, kepedulian, berbagai pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan
meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari.
Secara rinci bentuk-bentuk pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk
menjaga komposisi tubuh ideal adalah sebagai berikut:
Aktivitas 1
Aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kekuatan otot dalam aktivitas kebugaran jasmani,
melalui:
Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan berbagai bentuk latihan kekuatan otot.
Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur berbagai bentuk latihan kekuatan otot,
dipelajari melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar kerja yang diberikan oleh guru.
4) Peserta didik berdiri saling berhadapan, lalu kedua tangan dijulurkan ke depan saling
memegang bahu temannya.
5) Sikap badan condong ke depan, salah satu kaki berada di depan dengan posisi ditekuk,
dan kaki lainnya lurus di belakang.
6) Setelah ada aba-aba mulai dari guru, maka saling peserta didik melakukan gerakan
saling mendorong bahu sewajarnya, usahakan jangan sampai teman yang didorong
terjatuh ke belakang.
7) Guru meminta peserta didik untuk memberikan kekuatan pada otot bahu dengan cara
mengeraskan/menegangkan bagian bahu, juga sebagai antisipasi dari cidera otot.
8) Lakukan aktivitas mendorong bahu ini selama kurang lebih 30 detik, pada setiap
pergantian set gerakan, di beri recovery selama 1 menit.
9) Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati aktivitas gerak dari pasangannya.
10) Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk dapat merancang sebuah
kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa
dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.
11) Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 10 menit.
6) Guru meminta peserta didik untuk memberikan kekuatan pada otot bahu dan lengan
dengan cara mengeraskan/menegangkan bagian tubuh lengan dan bahu, juga sebagai
antisipasi dari cidera otot.
7) Lakukan aktivitas mendorong bahu ini selama kurang lebih 30 detik, pada setiap
pergantian set aktivitas gerak, di beri recovery selama 1 menit.
8) Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati aktivitas gerak pasangannya.
9) Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk dapat merancang sebuah
kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa
dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.
10) Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 10 menit.
9) Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati aktivitas gerak pasangannya.
10) Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk dapat merancang sebuah
kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa
dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.
11) Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 15 menit.
Setelah aktivitas kegiatan ini selesai, guru menginstruksikan peserta didik untuk dapat
beristirahat, duduk dan minum kurang lebih sekitar 5 menit.
Aktivitas 2
Setelah peserta didik melakukan aktivitas 1 pembelajaran berbagai bentuk latihan kekuatan otot,
dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas 2 yaitu berbagai bentuk latihan daya tahan otot dan
berbagai bentuk latihan kelenturan.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan daya tahan otot dan berbagai
bentuk latihan kelenturan, dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut:
Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan berbagai bentuk latihan daya tahan
otot dan berbagai bentuk latihan kelenturan.
Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur berbagai bentuk latihan daya tahan otot dan
berbagai bentuk latihan kelenturan, dipelajari melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar
kerja yang diberikan oleh guru.
Aktivitas gerak ini dilakukan oleh 2 orang peserta didik yang melakukan aktivitas
melompat secara bersamaan, 2 orang peserta didik lainnya sebagai pemutar tali, dan 2
orang peserta didik lainnya bertugas mengamati aktivitas gerak yang dilakukan oleh
temannya dengan berdiri di samping pemutar tali.
Aktivitas gerak ini dilakukan secara bergantian.
Pertama-tama tali diputar secara perlahan-lahan dan seirama.
Kedua peserta didik mencoba masuk ke dalam putaran tali.
Semakin lama, putaran tali dipercepat.
Lakukan latihan ini berulang-ulang, dengan waktu kurang lebih 2 menit.
Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati aktivitas gerak teman
kelompoknya.
Guru meminta masing-masing peserta didik/kelompok untuk dapat merancang sebuah
kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran sesuai potensi peserta didik, bisa
dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah.
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 15 menit.
Peserta didik dapat mengatur posisi kaki pada tanah dan posisi kedua telapak tangan
secara fleksibel, sesuai keinginan dan kenyamanannya.
Permainan dimulai ketika guru sudah membunyikan peluit panjang, atau dapat juga
dengan aba-aba “mulai”.
Masing-masing kelompok berupaya menarik tali tambang sekuat mungkin, agar
kelompok yang berlawanan melewati garis pembatasnya.
Kelompok yang tertarik melewati garis pembatasnya dinyataka kalah.
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 15 menit.
4) Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu berpasangan, maupun
kelompok.
5) Seluruh aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga
komposisi tubuh ideal, peserta didik diawasi dan diberikan koreksi oleh guru apabila ada
kesalahan gerakan.
6) Peserta didik secara individu dan kelompok melakukan aktivitas pembelajaran berbagai
bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal sesuai dengan
koreksi oleh guru.
7) Seluruh aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga
komposisi tubuh ideal, peserta didik setelah diberikan umpan balik diamati oleh guru secara
individu maupun kelompok.
8) Peserta didik secara individu, berpasangan, dan atau kelompok melakukan aktivitas
pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh
ideal, sesuai dengan koreksi yang diberikan oleh guru.
9) Guru mengamati seluruh aktivitas peserta didik dalam melakukan aktivitas pembelajaran
berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal secara
seksama. Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
Asesmen
1. Asesmen Sikap
Penilaian Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
a. Petunjuk Penilaian (Lembar Penilaian Sikap Diri)
1) Isikan identitas kalian.
2) Berikan tanda cek (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam pernyataan
sesuai dengan sikap Kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai.
3) Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.
4) Hitunglah jumlah jawaban “Ya”.
5) Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah “Ya” yang terisi.
No Pernyataan Ya Tidak
2. Asesmen Pengetahuan
Teknik Bentuk Contoh Instrumen Kriteria
Penilaian
Tes Tulis Pilihan 1. Kemampuan tubuh untuk dapat Jawaban benar
Ganda beraktivitas seharian tanpa mengalami mendapatkan
kelelahan berarti, dan masih skor 1 dan
Dan
mempunya cadangan tenaga disebut
salah 0
Uraian dengan ....
A. Kesehatan Jasmani.
B. Kekuatan Jasmani.
C. Kebugaran Jasmani.
D. Kemampuan Jasmani.
Kunci: C
Kunci: D
3. Manfaat dari latihan duduk split adalah
....
3. Penilaian Keterampilan
a. Tes Kinerja Aktivitas Berbagai Bentuk Latihan Kekuatan Otot.
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas “latihan Sit-up”, Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerak (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerak (penilaian
produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
Nama : Kelas:
Ya Tidak
No Indikator Esensial UraianGerak
(1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak a. Kedua kaki ditekuk dan
menahan beban pergerakan.
b. Badan diangkat kuat ke atas
hingga dada menyentuh paha,
dan turun sampai punggung
menyentuh lantai/matras, namun
tengkuk dan kepala ditahan
menggantung tidak sampai
menyentuh lantai/matras.
c. Kedua tangan berada tetap di
belakang kepala.
d. Pandangan mata rileks sesuai
arah pergerakan kepala.
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
4) Pedoman Pensekoran
a) Penskoran
o Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerak sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
o Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerak sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(1) Sikap Awal
Kedua kaki di tekuk.
Badan tidur terlentang.
Tangan berada di belakang kepala.
Pandangan mata rileks.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum:
12
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/S. Maksimum x 100
Nama : Kelas:
Ya Tidak
No Indikator Esensial UraianGerak
(1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b.Badan
c.Lengan dan tangan
d.Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak a.Kaki menolak melompat ke atas
menyesuaikan putaran tali.
b. Badan rileks/tidak kaku.
c. Kedua tangan dengan siku
menekuk, berada di samping
badan.
d. Pandangan mata terfokus pada
pergerakan tali
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
4) Pedoman Pensekoran
a) Penskoran
o Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerak sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
o Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerak sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(1) Sikap Awal
Kedua kaki berdiri rileks.
Badan tegak.
Tangan lurus berada di samping badan.
Pandangan mata rileks.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum:
12
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/S. Maksimum x 100
5) Lembar pengamatan penilaian hasil berbagai bentuk latihan daya tahan otot.
Penilaian hasil latihan lompat tali perorangan:
a) Tahap pelaksanaan pengukuran.
Penilaian hasil/produk berbagai bentuk latihan daya tahan otot dengan cara:
Peserta didik dengan cara berpasangan melakukan pengamatan terhadap teman
yang sedang melakukan latihan lompat tali perorangan.
Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan.
Pengamatan dilakukan secara bergantian dengan pasanganya.
(a) Peserta didik mengambil posisi berdiri rileks sambil memegang ke dua
ujung tali/skipping.
(b) Setelah petugas memberi aba-aba “mulai” peserta didik mulai melakukan
keterampilan gerak latihan lompat tali perorangan.
(c) Petugas mencatat hasil latihan lompat tali perorangan yang dapat
dilakukan oleh peserta didik selama 5 menit.
Nama : Kelas:
Ya Tidak
No Indikator Esensial UraianGerak
(1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak a. Kedua kaki tetap lurus ke depan
dan tetap dirapatkan.
b. Bungkukkan badan untuk
menyentuh lutut menggunakan
hidung atau mulut, tahan
beberapa hitungan.
c. Kedua lengan diluruskan ke
depan.
d. Pandangan ke bawah (kaki)
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
4) Pedoman Pensekoran
a) Penskoran
o Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerak sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
o Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerak sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(1) Sikap Awal
Kedua kaki lurus ke depan dan dirapatkan.
Duduk dengan posisi badan tegak.
Kedua lengan disamping badan.
Pandangan mata ke depan
b) Pengolahan skor
Skor maksimum:
12
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/S. Maksimum x 100
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remidial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
Pengamatan Pembelajaran
No Aktivitas Pembelajaran Belum
Tercapai
Tercapai
1. Aktivitas pembelajaran berbagai bentuk
latihan kekuatan otot secara individu,
berpasangan, atau berkelompok.*)
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas pembelajar
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan aktivitas pem
2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remidial atau pengayaan. Remidial dan
pengayaannya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Peserta didik : .................................................................
Fase/Kelas : B / IV
1. Panduan Umum
a. Pastikan kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas pembelajaran.
b. Ikuti gerak pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru untuk
menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan pembelajaran, perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan
bersama.
e. Selama kegiatan pembelajaran didampingi oleh guru.
Pelaku : Lakukanlah latihan kekuatan otot, latihan daya tahan otot, dan latihan
kelenturan otot.
Aktivitas dilakukan dengan waktu sesuai kemampuan maksimal dari peserta
didik.
Pengamat : Gunakan kriteria, berikan tanggapan kepada temanmu, dan catat aktivitas
latihan kekuatan otot, latihan daya tahan otot, dan latihan kelenturan otot, yang
telah dilakukan temanmu.
Glosarium
Pemanfaatan gerak adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas fisik dan aktivitas
kebugaran secara menyeluruh (total fitness) yang memungkinkan seseorang mampu
untuk menjalankan kehidupan yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap
pembebanan fisik yang wajar.
Kebugaran Jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian
(adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang
dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan yang berarti.
Komponen-komponen kebugaran jasmani antara lain : (1) Strength (kekuatan), (2)
Power (daya), (3) Speed (kecepatan), (4) Flexibility (kelentukan), (5) Agility
(kelincahan), (6) Endurance (daya tahan) dan (7) Stamina (daya tahan kecepatan).
Kelenturan (Fleksibiliy) adalah luas gerak persendian atau kemampuan seseorang untuk
menggerakkan anggota badan pada luas gerak tertentu pada suatu persendian.
Kekuatan adalah ketegangan yang terjadi atau kemampuan otot untuk suatu ketahanan
akibat suatu beban. Beban tersebut dapat dari bobot badan sendiri atau dari luar
(external resistance).
Daya tahan otot adalah kemampuan otot-otot untuk melakukan tugas gerak yang
membebani otot dalam waktu yang cukup lama.
Recovery adalah waktu istirahat.
Sit-Up adalah adalah latihan penguatan perut yang dilakukan dengan cara telentang, lutut
ditekuk, lalu mengangkat tubuh ke arah atas, dan dilakukan secara berulang-ulang.
Push-Up adalah suatu jenis latihan kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot
bisep maupun trisep. Posisi awal tidur tengkurap dengan tangan di sisi kanan kiri badan.
Kemudian badan didorong ke atas dengan kekuatan tangan. Posisi kaki dan badan tetap
lurus atau tegap. Setelah itu, badan diturunkan dengan tetap menjaga kondisi badan dan
kaki tetap lurus. Badan turun tanpa menyentuh lantai atau tanah. Naik lagi dan dilakukan
secara berulang.
Sikap kayang adalah sebuah gerakan senam lantai dengan posisi kedua tangan dan kaki
bertumpu pada matras dengan posisi terbalik kemudian meregang dan panggul serta
perut diangkat ke atas.
Split adalah membuka kedua kaki selebar mungkin hingga membentuk sebuah garis
lurus.
Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (atau bahkan misi) yang ingin diwujudkan
melalui sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam konteks ini adalah Profil Pelajar
Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan penting: “Karakter serta kemampuan
esensial apa yang perlu dipelajari dan dikembangkan terus-menerus oleh setiap
individu warga negara Indonesia, sejak pendidikan anak usia dini hingga mereka
menamatkan sekolah dasar?”
Keterampilan gerak adalah gerakan-gerakan dasar dalam olahraga yang dilakukan
dengan satu teknik, kemudian gerakan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk
dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Untuk menjadi seorang olahragawan
diperlukan keterampilan gerak yang baik agar dapat mencapai prestasi.
Referensi
Muhajir. 2010. Buku Peserta didik Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SD/M.Ts Kelas IV. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2019. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk SD/MI
Kelas IV. Bandung : Sahara Multi Trading.
Tim Penyusunan Bahan Ajar. 2010. Buku Bahan Ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Bogor: PPPPTKPenjas& BK.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Aktivitas Kebugaran Jasmani. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Tim Direktorat SD. 2017. Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD). Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/05/28/08400048/cara-melakukan-gerakan-
kayang.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/03/27/10300078/perbedaan-sit-up-dan-back-up.
https://id.wikipedia.org/wiki/Push-up
https://perpustakaan.id/sikap-kayang/
http://trijanuari33.blogspot.com/2017/10/cara-melakukan-gerakan-cium-lutut.html