➢ Panggilan Beribadah
Votum
PL: Saudara-saudari, mari dalam suasana yang tenang kita
PF : Perayaan natal pada malam ini, kiranya jadi dalam
merenungkan hari-hari yang terangkai sangat indah. Banyak
nama
jejak kehidupan terpatri dalam gumul dan melintas prahara
Tuhan Pencipta Langit dan
menyambut bahagia. Bumi.
Kini… satu bilangan tahun terlewati lagi, saat gema J : Amin.
lonceng
➢ Salam
natal kembali membawa harapan baru pada setiap yang
PF : Salam bagi kita dari Allah Bapa.
mendamba,, menyatuh dalam kasih persaudaraan menata
J : Amin
hari esok untuk lebih berarti. Karena itu mengawali seluruh
rangkaian natal pada malam ini mari dengan kebersamaan
➢ Menyanyi : KJ 9 :1,3 :” Gita Sorga Bergema” (duduk)
dan kerendahan hati kita memuliakan Dia yang telah
Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!
memanggil kita dapat berkumpul dan bersekutu saat ini.
J: Diantara gejolak waktu yang terus berputar di Damai dan sejahtera turun dalam dunia.”
lintasan Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
dinamika hidup yang menekan kami dalam berbagai permaklumkan Kabar Baik; Lahir Kristus, T’rang
kesibukan dan dalam berbagai latar belakang ajaib! Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!
pergumulan yang tak pernah selesai. Raja Damai yang besar, Surya Hidup yang benar,
Kami datang YA TUHAN menyatuhkan pujian kami menyembuhkan dunia di naungan sayapNya,
menyambut dan mensyukuri kehadiran-MU… tak memandang diriNya, bahkan maut dit’rimaNya,
lahir untuk memberi hidup baru
Menyanyi “Dia lahir untuk kami” (berdiri)
abadi! Gita sorga bergema, “Lahir
Dia lahir untu kami, Dia mati bagi kami Raja mulia!
Dia bangkit untuk kami semua
Dia Yesus Tuhan kami, Dia Yesus Allah kami ➢ VG / Paduan Suara
Dia Raja diatas s’gala raja ➢ Pengakuan Dosa dan Pemberitaan Anugerah
Dia itu Firman Allah yang turun ke bumi PF: Saudara-saudari, mari dalam suasana hening malam hari ini,
yang jadi sama dengan manusia kita
Dia Yesus sobat kami Dia Yesus Tuhan kami menerima pengampunannya .
Sang Penebus Juru s'lamat dunia
(Suasana hening)
Penutur I:
Penutur II:
Tuhan, saat merayakan natal ini, sungguh kami menyadari, betapa
banyak pelanggaran dan dosa kami terhadap-MU, kami hidup dalam
kemunafikan, hidup dalam formalitas agama, hidup dalam kesalehan palsu,
sehingga sangat jarang kami menghayati makna ibadah itu untuk kami lanjutkan
dalam kehidupan nyata setiap hari.
J: Tuhan! Sudilah ampuni kami…
➢ VG / Paduan Suara
➢ Prosesi Penyalaan Lilin Natal: (Lampu dipadamkan)
Cantoria “Hai Kota Mungil Betlehem” (KJ 94:1,2)
1. Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap;
bintang di langit cemerlang melihat kau lelap.
Namun di lorong g’lapmu bersinar T’rang baka:
harapanmu dan doamu kini terkabullah.
2. Sebab bagimu lahir Mesias, Tuhanmu;
malaikatlah penjagaNya di malam yang teduh.
Hai bintang-bintang fajar, b’ritakan Kabar Baik:
Sejahtera di dunia! Segala puji naik!
PF: Kehidupan ini diliputi kegelapan karena dosa, terpuruk dan tak berdaya,
betapa seringnya pelita kami redup seolah-olah tak mampu bersinar lagi
karena beban yang semakin melumpuh dan saraf hati kecil kami merenung
dan bertanya, masih mungkinkah kami menjadi pelita yang terang
benderang?
Hanya Karena kasih-Mu Tuhan, Engkau menjadikan kami alat-
Mu, Engkau berfirman bagi kami: “kamu adalah terang dunia” Mampukan
kami untuk selalu memancarkan sinar kebenaran,kebaikan, dan damai,
walaupun kami harus seperti luluhnya lilin yang akan kami nyalakan saat ini.
➢ Persembahan
Mazmur 52:11
“Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang
bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di depan orang-
orang yang Kaukasihi!”