Anda di halaman 1dari 29

Dosen Pembimbing :

Nyimas Aisyah,M.Pd,Ph.D
Meryansumayeka,S.Pd,M.Sc

Disusun Oleh:
NOVI SURYANI
06081281520063

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2017
BAB 2
OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DAN PECAHAN
Novi Suryani

Leonardo da Pisa atau Leonardo Pisano, lebih dikenal dengan sebutan Fibonacci,
adalah matematikawan Italia yang dikenal sebagai penemu bilangan Fibonacci. Leonardo
berperan dalam mengenalkan sistem penulisan dan perhitungan bilangan Arab ke dunia
Eropa. Bapak dari Leonardo, Guilielmo (William) mempunyai nama panggilan Bonacci yang
artinya “bersifat baik” atau “sederhana”. Setelah meninggal, Leonardo sering disebut dengan
nama Fibonacci (dari kata filius Bonacci, anak dari Bonacci). William memimpin sebuah pos
perdagangan (beberapa catatan menyebutkan beliau adalah perwakilan dagang untuk Pisa) di
Bugia, Afrika Utara (sekarang Bejaia, Aljazair). Sebagai anak muda, Leonardo berkelana ke
sana untuk menolong ayahnya. Di sanalah Leonardo belajar tentang sistem bilangan Arab.
Melihat sistem bilangan Arab lebih sederhana dan efisien dibandingkan bilangan Romawi,
Fibonacci kemudian berkelana ke penjuru daerah Mediterania untuk belajar kepada
matematikawan Arab yang terkenal pada masa itu. Leonardo baru pulang kembali sekitar
tahun 1200-an. Pada tahun 1202, di usia 27, ia menuliskan apa yang telah dipelajari dalam
buku Liber Abaci, atau Buku Perhitungan. Buku ini menunjukkan kepraktisan sistem
bilangan Arab dengan cara menerapkannya ke dalam pembukuan dagang, konversi berbagai
ukuran dan berat, perhitungan bunga, pertukaran uang dan berbagai aplikasi lainnya. Buku ini
disambut baik oleh kaum terpelajar Eropa, dan menghasilkan dampak yang penting kepada
pemikiran Eropa, meski penggunaannya baru menyebar luas setelah ditemukannya
percetakan sekitar tiga abad berikutnya.

Hikmah yang bisa diambil :


1) Sebelum orang mengenal angka Arab yang kita gunakan, orang zaman dulu sudah
mengenal sistem bilangannya sendiri. Kelemahan sistem-sistem bilangan yang ditemukan
zaman dulu adalah susah untuk dioperasikan dan tidak efisien dalam penulisan. Dengan
diperkenalkannya sistem bilangan arab yang kita gunakan hingga sekarang, orang lebih
mudah untuk melakukan perhitungan matematika dan lebih efisien dalam penulisan.
2) Mari mencontoh sikap Leonardo yang giat untuk mempelajari tentang ilmu hitung sistem
bilangan Arab hingga jauh meninggalkan tempat tinggalnya. Leonardo dikenal banyak
orang hingga sekarang karena dia bisa memberikan manfaat kepada orang banyak, yang
masih kita rasakan hingga saat ini.

Setelah mempelajari materi BAB 2 ini, kalian diharapkan dapat memahami tentang
konsep. Secara lebih terperinci, kalian diharapkan dapat :

1. Menentukan hasil operasi hitung bilangan bulat.


2. Menentukan hasil operasi hitung bilangan pecahan.
3. Menyelesaikan soal-soal mengenai penggunaan aturan/sifat operasi bilangan bulat.
4. Menyelesaikan latihan soal-soal mengenai penggunaan aturan/sifat pada bilangan
pecahan.

Untuk mencapai tujuan di atas, kalian dituntut untuk membaca setiap materi dengan
cermat, mencatat kata-kata kuncinya, serta mengerjakan latihan dan tes formatif secara
disiplin. Dengan mengikuti petunjuk ini, mudah-mudahan mempelajari modul akan menjadi
pekerjaan yang menyenangkan bagi kalian dan kesuksesan menanti kalian.
Sub BAB 1

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT

A. Memahami Konsep Penjumlahan pada Bilangan Bulat

Mari amati konteks berikut.

Sebuah pesawat Garuda,


mula-mula
terbang pada ketinggian
3.000 kaki di atas
permukaan laut, karena
gumpalan awan dekat
maka pesawat terbang
naik sampai ketinggian
7.000 kaki. Coba
tentukan kenaikan posisi
pesawat dengan
penjumlahan bilangan
bulat!

Alternatif Penyelesaian :

Ketinggian pesawat mula-mula 3.000 kaki.


Ketinggian akhir pesawat 7.000 kaki.
Misalkan pertambahan ketinggian pesawat adalah t.

Kita peroleh persamaan


3000+t=7.000
t =4.000

Jadi, kenaikan pesawat dari posisi semula adalah 4.000 kaki.


Permasalahan menentukan nilai t dapat dibantu dengan garis bilangan dengan mengambil
1 skala = 1.000 kaki.

B. Memahami Konsep Pengurangan pada Bilangan Bulat

Mari amati konteks berikut.

Dua ekor ikan mas berada di dalam


aquarium. Ikan yang besar 15cm berada di
bawah permukaan air dan ikan yang kecil 9
cm berada di bawah permukaan air. Berapa
perbedaan jarak kedua ekor ikan dari
permukaan air?

Alternatif Penyelesaian :

Posisi ikan yang besar 15 cm di bawah permukaan air, dan posisi ikan kecil 9 cm di
bawah permukaan air.

Misal d adalah perbedaan jarak kedua ikan dari permukaan air, maka:
d=– 15 – ( – 9 )=– 15+9=– 6.

Karena ukuran jarak selalu positif maka nilai d=6.


Jadi, perbedaan jarak kedua ikan di bawah permukaan air adalah 6 cm.

Untuk lebih memahami bagaimana cara memperoleh nilai d perhatikan garis bilangan
berikut.
C. Sifat-sifat Penjumlahan dan Pengurangan pada Bilangan Bulat

 Sifat 1: Komutatif (Pertukaran)


Secara umum, jika a dan b adalah bilangan riil, maka berlaku :

a+b=b+a
Pada pengurangan tidak berlaku sifat komutatif.

 Sifat 2: Asosiatif (Pengelompokan)


Secara umum, jika a, b, dan c adalah bilangan riil, maka berlaku :
a + (b + c) = (a + b) + c

a - (b - c) = (a - b) - c

 Sifat 3: Distributif (Penyebaran)


Secara umum, jika a, b, dan c adalah bilangan riil, maka berlaku :
a (b + c) = ab + ac

a (b - c) = ab - ac

 Sifat 4: Penjumlahan Dengan Nol

a+0=a

 Sifat 5 : Penjumlahan Dengan Lawan Bilangan


a + (-a) = 0

Contoh Soal

Tentukan hasil dari :


a. 14−(−5 ) +2=⋯
b. 23+3+ (−9 )=⋯
c. −12−4−10=⋯

Penyelesaian :
a. 14+ 5+2=21
b. 23+3−9=17
c. −12+ (−4 ) + (−10 ) =−26
LATIHAN

Untuk memantapkan pemahaman kalian terhadap materi di atas, coba kerjakan latihan di
bawah ini !

SOAL URAIAN

1. Pak Abdul adalah seorang pedagang gula, ia menggunakan modal awal sebesar
Rp.6.500.000. Pada hari pertama berjualan, ia memperoleh keuntungan sebesar
Rp.3.500.000. Akan tetapi, pada hari esoknya ia justru mengalami kerugian sebesar
Rp.1.500.000. Maka, untuk mengembalikan modal awal ia harus mendapatkan
keuntungan sebesar ....
2. Ada sebuah ruangan yang memiliki suhu 15 ℃. Beberapa menit kemudian, suhu
diruangan tersebut naik menjadi 45 ℃ . Maka kenaikan suhu yang terjadi diruangan
tersebut adalah ....
3. Seorang turis di Selat Sunda melihat seekor ikan lumba-lumba meloncat sampai 4 m di
atas permukaan laut. Kemudian ikan tersebut kembali ke laut menyelam sampai 9 m di
bawah permukaan laut.
a) Gambarlah pada garis bilangan posisi ikan lumba-lumba dari mulai meloncat sampai
menyelam lagi.
b) Tentukan selisih ketinggian meloncat dan kedalaman menyelam ikan lumba-tersebut
4. Dua ekor ikan mas berada di dalam akuarium. Ikan yang besar 15 cm berada di bawah
permukaan air dan ikan yang kecil 9 cm berada di bawah permukaan air. Berapa
perbedaan jarak kedua ekor ikan dari permukaan air?

Petunjuk Jawaban Latihan


1. Lakukan operasi pengurangan bilangan bulat
2. Lakukan operasi pengurangan bilangan bulat
3. Lakukan operasi pengurangan bilangan bulat disertai garis bilangan
4. Lakukan operasi pengurangan bilangan bulat
Sub BAB 2

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

A. Memahami Konsep Perkalian pada Bilangan Bulat

Suatu gedung tersusun atas 5 lantai. Jika


tinggi satu lantai gedung adalah 6 meter,
tentukan tinggi gedung tersebut (tanpa
atap).

Alternatif Penyelesaian :

Permasalahan tersebut dapat disajikan dalam bentuk perkalian

5 × 6 = 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = 30.

Jadi tinggi gedung tersebut adalah 30 meter.

Gambar perkalian 5 ×6

Dari masalah tersebut di peroleh :

Secara umum, untuk a elemen bilangan bulat positif dan b elemen bilangan bulat, a × b
diartikan menjumlahkan b sebanyak a kali.
B. Memahami Konsep Pembagian pada Bilangan Bulat

Seekor Tupai mula-mula berdiri di titik 0,


Tupai itu dapat melompat ke kiri atau ke
kanan. Sekali melompat jauhnya 3 satuan.
Tupai telah melompat ke kiri dan berada di
titik 15 sebelah kiri nol. Berapa kali Tupai
telah melompat?

Alternatif Penyelesaian :

Tupai melompat ke arah kiri (ke arah kiri titik nol artinya daerah bilangan negatif).
Gerakan Tupai dapat digambarkan pada garis bilangan berikut ini.

Gambar ilustrasi tupai melompat

Jarak yang ditempuh tupai untuk satu kali melompat adalah 3 satuan. Untuk menempuh
titik –15 (–15 artinya titik 15 di sebelah kiri nol), tupai harus melompat sebanyak 5 kali
(ke kiri). Misal banyak lompatan tupai adalah t.

1
t=−15 ÷ 3=−5 atau t=−15 × =−5
3

(lihat garis bilangan di atas, –5 adalah banyak anak panah 3 satuan arah ke kiri).
Jadi, tupai telah melompat sebanyak 5 kali.

Dari masalah tersebut di peroleh :


Secara umum, jika a , b , dan c adalah bilangan bulat.

c
Jika a × b=c maka a= , dengan b ≠ 0 atau
b

c
Jika a × b=c maka b= , dengan a ≠ 0
a
C. Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat

 Perkalian dan pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif akan
menghasilkan bilangan bulat positif.

Positif × positif = positif Positif ÷ positif = positif

 Perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif akan
menghasilkan bilangan bulat positif.

Negatif × negatif = positif Negatif ÷ negatif = positif

 Perkalian dan pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif akan
menghasilkan bilangan bulat negatif.

Positif × negatif = negatif Positif ÷ negatif = negatif

 Perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif akan
menghasilkan bilangan bulat negatif.

Negatif × positif = negatif Negatif ÷ positif = negatif

Contoh Soal

Tentukan hasil dari :


a) −49÷ 7=⋯
b) −5 ×10=⋯
c) −4 × (−4 ) =⋯

Penyelesaian :
a. −7
b. −50
c. 8
LATIHAN

Untuk memantapkan pemahaman kalian terhadap materi di atas, coba kerjakan latihan di
bawah ini !

SOAL URAIAN

1. Tentukan hasil dari perkalian berikut :


a. 400 × (−60)
b. (−40) × 600
d. (−400) × (−600)

2. Seorang pasien mengikuti program pengobatan seorang dokter untuk menyembuhkan


suatu penyakit kronis. Dokter tersebut menuliskan resep sebagai berikut. Obat A
diminum 3 kali sehari pada waktu pagi siang dan malam setelah makan. Setiap setelah
meminum obat selama 3 hari berturut-turut, pasien harus beristirahatdan tidak meminum
obat A selama 1 hari. Kemudian melanjutkan meminumkembali dengan pola yang
sama.Obat B diminum 2 kali sehari pada waktu pagi hari dan malam setelah makan, Obat
C diminum 1 kali sehari pada waktu siang hari setelah makan Jika mengikuti resep
dokter, pasien tersebut diperkirakan akan sembuh ketika sudah menghabiskan 100 obat B
(dengan ketentuan obat A dan C juga mengikuti sesuai aturan). Harga obat
A=Rp50.000,00 per butir, obat B = Rp100.000,00 per butir, dan obat C = Rp200.000,00
per butir.
Berdasarkan resep dokter tentukan.
a. Setelah berapa hari pasien tersebut diperkirakan sembuh?
b. Berapa banyak obat A dan C yang harus diminum pasien tersebut?
c. Berapakah biaya yang dikeluarkan pasien untuk membeli obat yang diresepkan oleh
dokter?

3. Seorang pedagang semangka membeli 6 keranjang semangka, masing-masing berisi 25


buah semangka. Rata-rata berat satu buah semangka 5 kg. Harga pembelian tiap
keranjang Rp 160.000,00. Kemudian keranjang dibuka, ternyata 4% dari keseluruhan
semangka itu busuk. Sisanya kemudian dijual dengan harga Rp 1.500,00 per kilo.
Untung atau rugikah pedagang itu.

4. Seorang petani bawang dari Brebes membawa 70 karung bawang merah hasil panennya
untuk dijual pada seorang Agen di Bekasi. Masing-masing karung berisi 30 kg bawang.
Setelah setiap karung dibuka, ternyata 15% bawang itu sudah busuk. Berapa kg bawang
yang masih tidak busuk?
Petunjuk Jawaban Latihan
1. Lakukanlah operasi perkalian bilangan bulat.

2. - Perhatikan bahwa setiap hari pasien tersebut harus meminum 2obat B. Pasien tersebut
diperkirakan akan sembuh ketika sudah meminum sebanyak 100 obat B, sehingga untuk
menentukan lamahari hingga pasien tersebut sembuh, kalian harus menentukan bilangan
yang dikalikan 2 sama dengan 100.
-Untuk menentukan banyak obat A dan C yang dikonsumsi pasien hingga sembuh, kalian
bisa mengalikan banyak obat yang dikonsumsi setiap hari dengan lama hari hingga
pasien tersebut sembuh. Perhatikan bahwa obat A mempunyai siklus istirahat setiap 3
hari, sehingga kalian harus mengurangi banyak hari pasien tersebut selama proses
penyembuhan.
-Untuk menentukan biaya total yang harus dikeluarkan pasien hingga sembuh adalah
dengan mengalikan harga masing-masing obat dengan banyak obat yang dikonsumsi,
kemudian menjumlahkan semua.

3. Lakukanlah operasi perkalian dan penjumlahan bilangan bulat.

4. Lakukanlah operasi perkalian dan pengurangan bilangan bulat.


Sub BAB 3

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN


PECAHAN

A. Memahami Konsep Penjumlahan pada Bilangan Pecahan

1
Nina membeli kg buah jeruk. Tetapi mengingat
4
teman-temannya akan datang ke rumah, Ia membeli
3
lagi kg buah jeruk. Berapa kg berat jeruk
4
keseluruhan?

Alternatif Penyelesaian :

Pada contoh tersebut bisa kita buat bentuk matematikanya sebagai berikut.

1 3 1+3 4
+ = = =1
4 4 4 4

Jadi, berat buah jeruk yang dibeli oleh Nina adalah 1 kg.

Penjumlahan dua bilangan pecahan tersebut sederhana, yaitu dengan cara menjumlahkan
kedua pembilangnya, karena kedua penyebut bilangan tersebut sama-sama 4.
B. Memahami Konsep Pengurangan pada Bilangan Pecahan

Setelah Robin pensiun dari pegawai negeri, Ia membeli satu hektar tanah. Pada tanah
4
itu, Ia menanami berbagai jenis bunga seluas hektar dan di tanah yang masih
5
kosong Ia mendirikan pondok. Berapakah luas tanah tempat pondokan?

Alternatif Penyelesaian :.

Luas tanah keseluruhan = 1 ha.


4
Luas tanah yang ditanami bunga = ha.
5
4
Luas tanah tempat pondokan = 1− =… ?
5
4
Untuk menyelesaikan 1− =… ? perhatikan daerah arsiran pada daerah persegi panjang
5
dibawah ini.

4 5−4 1
1− = =
5 5 5

1
Jadi, luas pondokan adalah ha.
5

C. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan

 Penjumlahan dan Pengurangan pada Pecahan Biasa


Syarat : Penyebutnya harus sama
Jika penyebut belum sama, gunakan KPK untuk menyamakan penyebutnya

Contoh 1 :
1 2 7 6 3 3
+ = ( penjumlahan ) − = ( pengurangan)
5 5 5 7 7 7
Contoh 2 :
3 4
+ =…
4 5

KPK dari 4 dan 5 adalah 20, maka :


3 4 15+ 16 31
+ = =
4 5 20 20

 Penjumlahan dan Pengurangan pada Pecahan Campuran


Syarat : Penyebutnya harus sama
Jika penyebut belum sama, gunakan KPK untuk menyamakan penyebutnya

Contoh 1:
1 1 1 1 2 12
2 +3 =( 2+3 ) + =5 = =6 ( penjumlahan )
2 2 2 2 2 6
7 4 7 4 3
9 −5 =( 9−5 ) + =4 ( pengurangan )
14 14 14 14 14

Contoh 2 :
5 7
4 −2 =…
8 9
KPK dari 8 dan 9 adalah 72, maka :
5 7 37 25 333−200 133 61
4 −2 = − = = =1
8 9 8 9 72 72 72

 Penjumlahan dan Pengurangan pada Pecahan Desimal


Bisa dilakukan dengan cara bersusun kebawah.
Syarat : penulisan tanda koma harus sejajar

Contoh 1:
548,02+12,59=…
Jawab :
548,02
12,59
560,61

Contoh 2:
548,02−12,59=…
Jawab :
548,02
12,59
560,61
LATIHAN

Untuk memantapkan pemahaman kalian terhadap materi di atas, coba kerjakan latihan di
bawah ini !

SOAL URAIAN

1. Urutkan bilangan berikut ini dari yang terkecil !


2
a. ; 45 % ; 0,50 ; 0,7
7
4
b. ; 55 % ; 45 % ; 0,5
5
8
c. 750 % ; 0,65 ;70 % ;
10

2. Tentukan hasil dari :


1 2 7
a. 10 +1 +20
4 3 8
2 1 3
b. 4 −1 +2
5 3 4
7 3 1
c. + −4
30 10 4
4 11 5 2
d. + + −4
9 8 27 3

3. Setelah Pak Majid pensiun dari pegawai negeri, Ia membeli satu hektar tanah. Pada tanah
4
itu, Ia menanami berbagai jenis bunga seluas hektar dan di tanah yang masih kosong
5
Ia mendirikan pondok pesantren. Berapakah luas tanah tempat pondokan pesantren?

4. Pak Boy dan 3 orang temannya harus menyelesaikan panen tomatnya dalam minggu ini,
karena minggu depan Ia harus mempersiapkan pesta perkawinan putrinya. Agar panen
3
dapat selesai, tiap-tiap mereka berempat harus dapat memanen petak tomat. Berapa
5
petak keseluruhan tomat?

Petunjuk Jawaban Latihan


1. Samakan semua bentuk bilangan tersebut, lalu urutkan.
2. Lakukanlah operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan.
3. Lakukan operasi pengurangan bilangan pecahan.
4. Lakukan operasi penjumlahan bilangan pecahan.
Sub BAB 4

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN


A. Memahami konsep perkalian pada bilangan pecahan

Terdapat enam buah gelas akan diisi air sampai


penuh. Ternyata setiap gelas hanya dapat memuat
1
l iter air.
10

Berapa liter air yang dibutuhkan untuk mengisi


keenam gelas tersebut?

Alternatif Penyelesaian :

Banyak gelas 6 buah.


1
Tiap satu gelas dapat memuat liter air.
10
Perhatikan keenam gelas di atas sebelah kanan. Banyak air yang dibutuhkan untuk
mengisi semua gelas adalah penjumlahan banyak air pada setiap gelas. Karena ada 6
1
gelas dan setiap gelas berisi liter air , maka banyak air yang dibutuhkan :
10
1 1 1 1 1 1 1
6× = + + + + +
10 10 10 10 10 10 10
1+1+1+1+1+1
¿
10
6
¿
10
6
Jadi, banyak air yang dibutuhkan adalah sebanyak liter.
10

Dapat disimpulkan bahwa,

1 1
6× sama dengan penjumlahan pecahan sebanyak 6 kali
10 10

B. Memahami konsep pembagian pada bilangan pecahan

Seorang tukang ingin memasang plafon rumah


dengan bahan triplek. Ukuran luas satu triplek
adalah 5 m2 . Triplek besar dipotong-potong
pengganti asbes berbentuk persegi dengan
1
panjang sisi m. Berapa banyak asbes yang
2
dapat dibuat dari satu triplek besar ?

Alternatif penyelesaian :

Tersedia sebuah triplek besar ukuran dengan panjang 2,5 m dan lebarnya 2 m. Karena
triplek berbentuk persegi panjang, maka luasnya adalah L=2 , 5 ×2=5 m2.

1
Karena asbes berbentuk persegi dengan panjang sisi m, maka :
2
1 1 1 2
Luas satu asbes = × = m
2 2 4

Banyak asbes yang dapat dibentuk dari sebuah triplek adalah hasil bagi luas triplek
1
dengan luas asbes, yaitu 5 ÷ =… ?
4
Perhatikan gambar dibawah ini !

1 2
Berdasarkan gambar di atas, banyak petak yang luasnya m yang dibentuk dari sebuah
4
triplek yang luasnya 5 m2 adalah sebanyak 20 petak.

Jadi banyak asbes yang dapat dibuat adalah 20 potong.

C. Sifat pada Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan

 Dalam operasi perkalian pada pecahan biasa , jika a , b , c , d adalah bilangan asli maka
berlaku :
a c a ×c
× =
b d b×d

 Dalam operasi pembagian pada pecahan biasa, apabila pecahan biasa dibagi dengan
bilangan asli, maka cara pengerjaanya yaitu dengan mengalikan penyebut dari
pecahan dengan bilangan asli tersebut.

a a a 1
÷ c= atau ×
b b×c b c

 Dalam operasi pembagian pada pecahan biasa, apabila pecahan biasa dibagi dengan
pecahan biasa, maka cara pengerjaanya yaitu dengan mengalikan pecahan yang dibagi
dengan kebalikan dari pecahan pembagi.

a c a d
÷ = ×
b d b c
 Dalam operasi pembagian pada pecahan biasa, apabila bilangan asli dibagi dengan
bilangan pecahan, maka cara pengerjaanya yaitu dengan mengalikan bilangan asli
tersebut dengan kebalikan dari bilangan pecahan itu.

a b
c ÷ =c ×
b a
LATIHAN

Untuk memantapkan pemahaman kalian terhadap materi di atas, coba kerjakan latihan di
bawah ini !

SOAL URAIAN

5
1. Andi mempunyai 27 kelereng. Sebanyak dari kelereng itu diberikannya kepada Rudi.
9
Berapa banyak kelereng yang diberikan kepada Rudi? Berapa sisa kelereng pada Andi?

2. Harga emas dua hari yang lewat Rp. 125.000,00/gram. Hari ini harganya surut 2% dari
harga itu. Berapa harga emas hari ini?

3. Karena ingin membeli monitor yang lebih baik, Susi menjual monitornya dengan harga
Rp.700.000,00. Jika Susi membeli monitor itu Rp.850.000,00 berapakah kerugian Susi
terhadap pembelian? Berapa persenkah itu?

4. Pada akhir hidupnya, Pak Firman meninggalkan warisan harta emas batangan seberat
2
2 kg. Pak usman memiliki 3 orang anak, akan membagi warisan tersebut dengan bagian
5
yang sama. Berapa gram emas yang diperoleh masing-masing anak ?

Petunjuk Jawaban Latihan


1. Lakukan operasi perkalian dan pengurangan bilangan pecahan.
2. Lakukan operasi perkalian bilangan pecahan.
3. Lakukan operasi perkalian dan pengurangan bilangan pecahan.
4. Lakukan operasi pembagian bilangan pecahan.
TES FORMATIF 2

Untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap materi ini, jawablah


pertanyaan-pertanyaan berikut.

Pilih satu jawaban yang kalian anggap paling tepat !

1. Hasil dari penjumlahan 692 + 207 akan lebih dekat dengan...


a. 600 + 200
b. 700 + 200
c. 700 + 300
d. 900 + 200

2. Suatu mobil dapat terisi bahan bakar hingga penuh sebanyak 45 liter. Mobil tersebut
menghabiskan 8,5 liter untuk setiap berkendara sejauh 100 km. Suatu perjalanan sejauh
350 km dimulai dengan kondisi tanki bahan bakal penuh. Banyak bahan bakan yang
bersisa di mobil tersebut ketika sampai tujuan adalah ...
a. 15,25 liter
b. 16,25 liter
c. 24,75 liter
d. 29,75 liter

3. Shely mengalikan suatu bilangan dengan 100 dan mendapatkan hasil 450. Jika bilangan
yang sama dengan Shely tersebut dibagi 100 oleh Ulik, maka bilangan yang dihasilkan
adalah ...
a. 0,0045
b. 0,045
c. 0,45
d. 4,5

4. Sekitar 6.000 eksemplar majalah terjual dalam minggu ini. Perkirakan banyak majalah
yang akan terjual dalam 1 tahun tersebut....
a. 7.200 eksemplar
b. 30.000 eksemplar
c. 72.000 eksemplar
d. 300.000 eksemplar

5. Toni mampu menyelesaikan balap lari dalam waktu 49,86 detik. Sedangkan Sugi mampu
menyelesaikan balap lari dalam waktu 52,30 detik. Berapa detik lebih lama, waktu yang
dibutuhkan oleh Sugi dibandingkan Dani?
a. 2,44 detik
b. 2,54 detik
c. 3,56 detik
d. 3,76 detik

6. Ketika suatu tol dibangun, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk berkendara dari kota A
ke kota B menurun dari 25 menit menjadi 20 menit. Berapa persen penurunan waktu yang
dibutuhkan untuk berkendara dari kota A ke kota B?
a. 4%
b. 5%
c. 20%
d. 25%

7. Harga suatu barang, naik 20%. Jika harga sebelum kenaikan adalah 8.000 rupiah, maka
harga setelah kenaikan adalah ...
a. 6.400 rupiah
b. 9.000 rupiah
c. 9.600 rupiah
d. 10.000 rupiah

1
8. Jika 4 kali suatu bilangan hasilnya adalah 48. Berapakah dari bilangan tersebut?
3
a. 4
b. 8
c. 12
d. 16
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Kalian dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir unit ini, Kemudian
hitunglah jumlah jawaban Kalian yang benar. Gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan Kalian terhadap materi ini.

Rumus:

jumlah jawaban kalian yang benar


Tingkat penguasaan= × 100 %
……………………………………….

Arti tingkat penguasaan yang Kalian capai:

90% − 100% = baik sekali

80% − 89% = baik

70% − 79% = cukup

< 70% = kurang

Bila tingkat penguasaan Kalian mencapai 80% ke atas, Bagus Kalian dapat melanjutkan
dengan mempelajari materi pada unit berikutnya. Tetapi, bila tingkat penguasaan Kalian
kurang dari 80%, Kalian harus membaca kembali uraian materi Sub Bab 1,2,3 dan 4,
terutama pada bagian yang belum Kalian kuasai.
PENUTUP

Setelah kita bahas secara seksama seluruh materi pada bahasan dua ini, beberapa
kesimpulan yang dapat diambil untuk pengangan Kalian dalam mendalami materi tentang
bilangan dan untuk mempelajari bahasan berikutnya. Beberapa hal penting sebagai
kesimpulan disajikan sebagai berikut.

1. Konsep bilangan bulat dan pecahan dapat ditemukan dalam berbagai masalah nyata
disekitar kita dan penggunaannya sangat luas dalam kehidupan.
2. Himpunan bilangan bulat dan himpunan bilangan pecahan adalah bagian dari himpunan
bilangan rasional. Himpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan asli adalah bagian
dari himpunan bilangan bulat. Dengan demikian himpunan bilangan cacah dan himpunan
bilangan asli, juga merupakan bagian dari himpunan bilangan rasional.
3. Setiap bilangan memenuhi berbagai sifat terhadap operasi hitung tertentu. Tetapi sifat-
sifat yang dipenuhi suatu himpunan bilangan terhadap operasi tertentu belum tentu sifat
tersebut dipenuhi terhadap operasi hitung yang lain. Misalnya anggota himpunan
bilangan bulat memenuhi sifat komutatif terhadap operasi penjumlahan, tetapi sifat
komutatif tidak dipenuhi dengan operasi pengurangan.
a
4. Bilangan rasional dan bilangan pecahan sama-sama dinyatakan dalam bentuk dengan a
b
dan b adalah bilangan bulat serta b ≠ 0. Semua anggota himpunan pecahan adalah
anggota himpunan bilangan rasional, tetapi terdapat anggota himpunan bilangan rasional
yang bukan merupakan anggota himpunan bilangan pecahan. Misalnya semua bilangan
bulat adalah bilangan rasional tetapi bilangan bulat bukan bilangan pecahan.
a
5. Dalam penggunaan operasi pembagian bilangan, misal , tidak diizinkan nilai b = 0,
b
a
sebab dengan b = 0 menghasilkan dua kemungkinan, yaitu (1) hasilnya tak tentu,
b
apabila a = 0 dan (2) hasilnya tidak terdefinisi, apabila a ≠ 0.

Berbagai konsep, sifat-sifat dan aturan-aturan yang sudah kita pelajari pada bahasan
dua ini sangat bermanfaat untuk melanjutkan bahasan kita pada bab berikutnya. Bahasan
selanjutnya adalah himpunan dan bentuk aljabar. Penggunaan konsep dan sifat-sifat bilangan
dalam pemecahan masalah terkait materi himpunan dan bentuk aljabar, sangat luas cakupan
dan manfaatnya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman, dkk. 2013. Matematika SMP/MTs kelas VII. Jakarta : Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Suwito. 2003. Penerapan Rumus-Rumus Matematika SD. Surabaya : Gitamedia Press.

Nurhaini, Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs kelas VII.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

1. B
2. A
3. B
4. D
5. A
6. A
7. A
8. A

Anda mungkin juga menyukai