Bab Iv Siap Seminar Hasil Terbaru
Bab Iv Siap Seminar Hasil Terbaru
4.1.2 Stasioning
Panjang lokasi penelitian adalah 2,86 km. Sehingga dibagi menjadi 14 stasion
dimulai dari STA 0+000 – dengan STA 2+800 dengan panjang setip sta adalah 200
meter.
IV-1
Gambar 4.1 Stasioning Jl. Frans Seda
4.1.3 Data-Data
4.1.3.1 Survey Geometrik Jalan Raya
Pengukuran dimensi jalan merupakan pelaksanaan penelitian dalam
memperoleh data dimensi jalan menggunakan alat ukur Roll Meter. Hasil dari
pengukuran geometrik jalan pada ruas jalan Frans Seda kota Kupang diperoleh lebar
perkerasan dan kebebasan samping dari setiap STA. Hasil dimensi jalan yang telah
diukur dapat diliht pda tabel 4.1 berikut.
IV-2
Pengamatan dan Pengukuran Standar
No Lokasi Aspek Pengukuran Ideal Minimal Satuan
b. Bahu jalan 0,80 1,5-2 1-1,5 m
10 1+800 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 0,50 1,5-2 1-1,5 m
11 2+000 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 2,5 1,5-2 1-1,5 m
12 2+200 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan - 1,5-2 1-1,5 m
13 2+400 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 3,10 1,5-2 1-1,5 m
14 2+600 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 1,70 1,5-2 1-1,5 m
15 2+800 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 2,55 1,5-2 1-1,5 m
Sumber : Data Survey Lapangan
Analisis hasil temuan yang ada di lokasi penelitian akan difokuskan pada hasil
temuan yang berindikasi tidak dijumpai di lapangan serta identifikasi pendukung lain
yang dianggap kurang memenuhi standar atau persyaratan teknis. Ketiadaan fasilitas
perlengkapan jalan dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Fasilitas yang tidak
ditemukan ialah trotoar yaitu pada STA 0+200 – 0+400. Dapat dilihat pada gambar
berikut.
IV-3
Gambar 4.3 Kondisi Rambu Tertutup Pohon
Sumber : Survey Lapangan
Rambu-rambu lalu lintas yang tidak terdapat sepanjang ruas jalan frans seda
dapat dilihat pada tabel berikut 4.2 berikut.
0+200
Petunjuk Lokasi Putar Balik V.7g
2+800
IV-4
No Gambar Rambu Keterangan Kode Lokasi
4
0+400
Peringatan Tikungan ke Kiri II.1a 2+400
IV-5
No Gambar Rambu Keterangan Kode Lokasi
10
11
IV-6
Kecepatan semua kendaraan kemudian dijumlahkan untk mendapatkan
kecapatan rata. Rekapan kecepatan rata-rata di jalan Frans Seda dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut.
IV-7
4.1.3.4 Inspeksi Keselamatan Jalan (IKJ)
Inspeksi Keselamatan Jalan (IKJ) merupakan pemeriksaan sistematis dari jalan
atau segmen jalan untuk mengidentifikasi bahaya-bahaya, kesalahan-kesalahan dan
kekurangan-kekurangan yang dapat menyebabkan kecelakaan. Inspeksi
keselamatan jalan ini dilakukan pada ruas jalan Frans Seda. Berikut adalah rekapan
hasil pemeriksaan IKJ pada ruas jalan Frans Seda yang dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut.
IV-8
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
3 Kecepatan 30-60 31,48 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal) 2,30 m
1,5-2,0 (ideal)
5 Ketersediaan Trotoar Ya Tidak Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan
IV-9
Tabel 4.7 Hasil Survey IKJ STA 0+600
Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 0+600
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 4,40 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 2,20 m
3 Kecepatan 30-60 19,99 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal) m
1,5-2,0 (ideal) < 0,1
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan
IV-10
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan
IV-11
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) 1,60 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Tidak Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan
IV-12
Tabel 4.12 Hasil Survey IKJ STA 1+600
Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 1+600
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 7 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 3,5 m
3 Kecepatan 30-60 31,09 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) 0,80 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan
IV-13
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan
IV-14
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
3 Kecepatan 30-60 34,79 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) < 0,1 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan
IV-15
Tabel 4.17 Hasil Survey IKJ STA 2+600
Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 2+600
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 7 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 3,5 m
3 Kecepatan 30-60 38,06 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) 1,70 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Ya Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan
IV-16
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan
IV-17
Dari tabel 4.19 diperoleh nilai penyimpangan defisiensi terhadap lebar lajur
5,7%, sehingga terjadi penyimpangan terhadap standar ≤ 20% dengan peluang
terjadi kecelakaan sebesar 1 (lihat pada tabel 2.5 di bab 2 halaman 18). Nilai dampak
diperkirakan dari keparahan korban berdasarkan kecelakaan yang sudah terjadi pada
ruas jalan tersebut. Maka dari itu keparahan korban yang dipengaruhi oleh lebar lajur
diperkirakan keparahan korban “ringan” kategori luka ringan dengan nilai sebesar 10.
(lihat tabel 2.8 di bab 2 halaman 20). Berdasarkan nilai peluang dan dampak
didapatkan nilai resiko sebesar 10 dengan kategori tingkat kepentingan penanganan
“Diabaikan”. Maksud dari diabaikan ialah tingkat kepentingan penanganan dapat
diabaikan, artinya tingkat defisiensi keselamatan sangat rendah sehingga tidak
memerlukan monitoring (lihat tabel 2.9 di bab 2 halaman 21). Selebihnya perhitungan
defisiensi nilai resiko (R) untuk semua zona blackspot dapat dilihat pada lampiran D.
Berikut ini adalah hasil rekapan perhitungan nilai resiko (R) untuk setiap STA.
IV-18
Tabel 4.21 Perhitungan Nilai Resiko STA 0+200
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 10 10
2 Lebar Lajur 1 10 10
3 Kecepatan 2 10 20
4 Bahu Jalan 1 1 1
5 Ketersediaan Trotoar 5 70 350
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 3 10 30
8 Kondisi Rambu 4 10 40
9 Ketersediaan Marka 2 10 20
10 Kondisi Marka 2 10 20
11 Penggunaan Helm 2 10 20
12 Penggunaan Seat Belt 4 10 40
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 46,83
IV-19
Tabel 4.23 Perhitungan Nilai Resiko STA 0+600
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 10 10
2 Lebar Lajur 1 10 10
3 Kecepatan 1 1 1
4 Bahu Jalan 4 40 160
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 4 10 40
8 Kondisi Rambu 3 10 30
9 Ketersediaan Marka 2 10 20
10 Kondisi Marka 3 10 30
11 Penggunaan Helm 2 10 20
12 Penggunaan Seat Belt 4 10 40
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 30,25
IV-20
Tabel 4.25 Perhitungan Nilai Resiko STA 1+000
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 1 1 1
4 Bahu Jalan 5 70 350
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 5 40 200
8 Kondisi Rambu 3 40 120
9 Ketersediaan Marka 1 10 10
10 Kondisi Marka 3 10 30
11 Penggunaan Helm 2 10 20
12 Penggunaan Seat Belt 4 10 40
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 64,58
IV-21
Tabel 4.27 Perhitungan Nilai Resiko STA 1+400
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 1 1 1
4 Bahu Jalan 1 1 1
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 1 1 1
8 Kondisi Rambu 1 1 1
9 Ketersediaan Marka 1 10 10
10 Kondisi Marka 3 10 30
11 Penggunaan Helm 2 40 80
12 Penggunaan Seat Belt 4 40 160
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 24,00
IV-22
Tabel 4.29 Perhitungan Nilai Resiko STA 1+800
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 1 1 1
4 Bahu Jalan 5 70 350
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 5 70 350
8 Kondisi Rambu 3 40 120
9 Ketersediaan Marka 1 10 10
10 Kondisi Marka 3 10 30
11 Penggunaan Helm 2 40 80
12 Penggunaan Seat Belt 4 40 160
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 92,08
IV-23
Tabel 4.31 Perhitungan Nilai Resiko STA 2+200
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 2 40 80
4 Bahu Jalan 5 70 350
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 5 70 350
8 Kondisi Rambu 3 40 120
9 Ketersediaan Marka 1 10 10
10 Kondisi Marka 2 10 20
11 Penggunaan Helm 2 40 80
12 Penggunaan Seat Belt 4 40 160
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 97,83
IV-24
Tabel 4.33 Perhitungan Nilai Resiko STA 2+600
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 2 40 80
4 Bahu Jalan 1 1 1
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 5 70 350
8 Kondisi Rambu 3 40 120
9 Ketersediaan Marka 1 10 10
10 Kondisi Marka 2 40 80
11 Penggunaan Helm 2 40 80
12 Penggunaan Seat Belt 4 40 160
13 Parkir di bahu jalan 5 70 350
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 95,00
Dari hasil perhitungan nilai risiko (R) didapatkan nilai risiko untuk masing-
masing STA. Nilai risiko yang paling rendah sebesar 24, (STA 1+400) dan paling
tinggi sebesar 97,83 (STA 2+200). Dapat diartikan sepanjang jalan yang diinspeksi
memiliki kategori nilai risiko yang rendah, yaitu tingkat defisiensi keselamatannya
masih dirasa kecil atau rendah tetapi mulai diperlukan pemantauan terhadap titik-titik
IV-25
yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Rekapan perhitungan nilai risiko
kecelkaan dapat dilihat pada tabel 4.35 berikut.
4.3 Pembahasan
IV-26
rambu peringatan tanda daerah rawan kecelakaan serta rambu petunjuk arah. Untuk
desain jalan dilakukan pelebaran jalan terhadap lebar lajur dan jalur, mengecat ulang
marka yang sudah memudar dan menutup bukaan median terhadap panjang median
yang tidak sesuai standar desain serta memperbaiki/membangun batasan median
yang sudah rusak.
Dan untuk melakukan peningkatan fasilitas pelayanan terhadap ruas jalan
tersebut, seperti pemasangan marka, dan rambu peringatan daerah rawan
kecelakaan agar pengemudi sadar dan berhati-hati dalam mengendarai kendaraan
sehingga dapat mengurangi kecepatan ketika melewati jalan tersebut, dan
disediakan trotoar bagi pejalan kaki sehingga dapat mencegah pejalan kaki turun ke
jalan yang dapat mengakibatkan tabrakan antara pengendara dan pejalan kaki.
Nilai-nilai risiko yang sudah diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan
besarnya nilai risiko dimana jika nilai risiko berada pada kisaran 1-50 memiliki
kategori diabaikan, maka dapat diabaikan, diartikan tingkat defisiensi keselamatan
sangat rendah sehingga tidak memerlukan monitoring. Namun apabila nilai risiko
kecelakaannya berkisar antara 50-100 merupakan kategori rendah, dimana
diperlukan Respon pasif yaitu monitoring, diartikan tingkat defisiensi keselamatan
rendah, mulai diperlukan pemantauan terhadap titik-titik yang berpotensi
menyebabkan kecelakaan.
IV-27
No Lokasi Daftar Permasalahan Upaya Tindakan Instansi yang
Periksa Defisiensi Berwenang
jalan dan bangunan
pelengkap jalan
lainnya
2 STA 0+200 Ketersediaan Tidak adanya Harus dibuat trotoar Dinas Pekerjaan
STA0+400 Trotoar trotoar agar tidak terjadi Umum
STA 2+400 kecelakaan antara
para pengendara
dengan pejalan kaki.
Karena sepanjang
ruas jalan ini terdapat
pertokohan,
perkantoran serta
fasilitas pendidikan.
3 STA 0+000 Kondisi Garis marka sudah Pengecetan ulang Dinas Pekerjaan
garis marka agar
Sd Marka memudar/ tidak Umum
pengemudi bisa
2+800 terlalu terang memposisikan
kendaraan di lajur
yang tepat .
4 STA 0+000 Ketersediaan Ukuran lebar bahu Harus dilakukan Dinas Pekerjaan
STA 0+600 bahu jalan jalan yang tidak pelebaran bahu jalan Umum
STA 0+800 sesuai standar agar bisa digunakan
STA 1+000 oelh pennguna jalan
STA 1+200 ketika ada kenadaan-
STA 1+600 keadaan darurat.
STA 1+800
STA 2+200
5 0+600 Parkir di Perilaku pengguna Harus disediakan Dinas
bahu jalan jalan yang Fasilitas parkir Perhubungan dan
memarkirkan sehingga tidak instanasi terkait.
kendaraannta di memanfaatkan bahu
bahu jalan. jalan sebagai tempat
parkir.
6 Sepanjang Penggunaan Hampir 90 % Sosialisasi & Kepolisian
ruas jalan helm dan pengguna penindakan
Frans Seda seat belt kendaraan
sedan/pick up tidak
menggunakan seat
belt saat berkendara
dan 20 %
pengendara motor
tidak mengenakan
IV-28
No Lokasi Daftar Permasalahan Upaya Tindakan Instansi yang
Periksa Defisiensi Berwenang
helm saat
berkendara.
7 Sepanjang Kondisi Banyak rambu yang Lakukan pemasangan Dinas Pekerjaan
ruas jalan rambu tida terpasang dan terhadap rambu yang Umum
Frans Seda rambu-rambu yang tidak ada, serta
sudah ada pun perbaikan terhadap
dalam kondisi rambu dengan kondisi
tertutup pohon yang tidak baik
bahkan rusak.
Sumber : Hasil Analisis Risiko
IV-29