Anda di halaman 1dari 29

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengambilan Data


Proses pengumpulan data dilakukan di ruas jalan Frans Seda (Bundaran PU –
Tugu Kantor Gubernur). Data yang dibutuhkan yaitu data pengukuran geometrik
jalan, data fasilitas perlengkapan jalan, dan data perilaku pengguna jalan. Data- data
tersebut yang akan diolah untuk memperoleh risiko kecelakaan yang mungkin terjadi
sepanjang ruas jalan Frans Seda (Bundaran PU – Tugu Kantor Gubernur).

4.1.1 Waktu Penelitian


Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Mei – 20 Mei 2022 dengan
juumlah surveyor ialah sebanyak 7 orang. Rincian kegiatan sebagai berikut :
a. 16 Mei 2022
Penandaan stasioning di jalan Frans Seda (Bundaran PU – Tugu Kantor
Gubernur) Kota Kupang
b. 17 Mei 2022 – 18 Mei 2022
Survey inventori di jalan Frans Seda (Bundaran PU – Tugu Kantor Gubernur)
Kota Kupang
c. 19 mei 2022
Survey terhadap perilaku pengguna di jalan Frans Seda (Bundaran PU –
Tugu Kantor Gubernur) Kota Kupang
d. 20 Mei 2022
Survey geometrik jalan, di jalan Frans Seda (Bundaran PU – Tugu Kantor
Gubernur) Kota Kupang.

4.1.2 Stasioning
Panjang lokasi penelitian adalah 2,86 km. Sehingga dibagi menjadi 14 stasion
dimulai dari STA 0+000 – dengan STA 2+800 dengan panjang setip sta adalah 200
meter.

IV-1
Gambar 4.1 Stasioning Jl. Frans Seda

Sumber : Dokumen Pribadi

4.1.3 Data-Data
4.1.3.1 Survey Geometrik Jalan Raya
Pengukuran dimensi jalan merupakan pelaksanaan penelitian dalam
memperoleh data dimensi jalan menggunakan alat ukur Roll Meter. Hasil dari
pengukuran geometrik jalan pada ruas jalan Frans Seda kota Kupang diperoleh lebar
perkerasan dan kebebasan samping dari setiap STA. Hasil dimensi jalan yang telah
diukur dapat diliht pda tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Survey Geometrik Jalan


Pengamatan dan Pengukuran Standar
No Lokasi Aspek Pengukuran Ideal Minimal Satuan
1 0+000 a. Lebar jalan 9 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan - 1,5-2 1-1,5 m
2 0+200 c. Lebar jalan 4,40 6-7 4,50-6 m
d. Bahu jalan 2,30 1,5-2 1-1,5 m
3 0+400 a. Lebar jalan 4,40 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 3,25 1,5-2 1-1,5 m
4 0+600 a. Lebar jalan 4,40 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan - 1,5-2 1-1,5 m
5 0+800 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 0,10 1,5-2 1-1,5 m
6 1+000 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 0,45 1,5-2 1-1,5 m
7 1+200 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 1,60 1,5-2 1-1,5 m
8 1+400 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 10,5 1,5-2 1-1,5 m
9 1+600 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m

IV-2
Pengamatan dan Pengukuran Standar
No Lokasi Aspek Pengukuran Ideal Minimal Satuan
b. Bahu jalan 0,80 1,5-2 1-1,5 m
10 1+800 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 0,50 1,5-2 1-1,5 m
11 2+000 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 2,5 1,5-2 1-1,5 m
12 2+200 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan - 1,5-2 1-1,5 m
13 2+400 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 3,10 1,5-2 1-1,5 m
14 2+600 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 1,70 1,5-2 1-1,5 m
15 2+800 a. Lebar jalan 7 6-7 4,50-6 m
b. Bahu jalan 2,55 1,5-2 1-1,5 m
Sumber : Data Survey Lapangan

4.1.3.2 Survey Fasilitas Perlengkapan Jalan


Pengambilan data perlengkapan jalan dilakukan dengan cara pengamatan
dan pemeriksaan langsung sepanjang ruas jalan Frans seda (bundaran PU – tugu
kantor gubernur). Pemeriksaan perlengkapan jalan meliputi rambu lalu lintas, marka
jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat penerangan jalan, fasilitas pejalan kaki.

Analisis hasil temuan yang ada di lokasi penelitian akan difokuskan pada hasil
temuan yang berindikasi tidak dijumpai di lapangan serta identifikasi pendukung lain
yang dianggap kurang memenuhi standar atau persyaratan teknis. Ketiadaan fasilitas
perlengkapan jalan dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Fasilitas yang tidak
ditemukan ialah trotoar yaitu pada STA 0+200 – 0+400. Dapat dilihat pada gambar
berikut.

Gambar 4.2 Ketiadaan Trotoar Di STA 0+200 Dan STA 0+400


Sumber : Survey Lapangan

Selain fasilitas perlengkapan seperti trotoar yang tidak ditemukan, terdapat


juga banyak rambu yang keadaannya sudah tidak terawat seperti sudah tertutup
pohon, memudar rusak bahkan tidak ada.

IV-3
Gambar 4.3 Kondisi Rambu Tertutup Pohon
Sumber : Survey Lapangan

Rambu-rambu lalu lintas yang tidak terdapat sepanjang ruas jalan frans seda
dapat dilihat pada tabel berikut 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Ketiadaan Rambu Di Lokasi Penelitian


No Gambar Rambu Keterangan Kode Lokasi
1
0+200
0+600
Peringatan Persimpangan Tiga 0+800
II.4b.8. 2+200
Sisi Kiri 2+400
2+600
2+800
2

0+200
Petunjuk Lokasi Putar Balik V.7g
2+800

Peringatan Penyempitan Badan I.1a. 0+600


Jalan di Bagian Kiri dan Kanan

IV-4
No Gambar Rambu Keterangan Kode Lokasi
4

0+400
Peringatan Tikungan ke Kiri II.1a 2+400

Peringatan Tikungan ke Kanan II.1b 0+400

Peringatan Tanjakan Landai II.2c 0+600

Peringatan Turunan Landai II.2a 1+000

Peringatan Bundaran dengan II.4b.3 0+800


Prioritas

Petunjuk Lokasi Terminal V.5a.1 1+200


Kendaraan Bermotor Umum

IV-5
No Gambar Rambu Keterangan Kode Lokasi
10

Peringatan Jembatan Peringatan I.1k 2+600


Penyempitan Bagan Jalinan Jalan
Tertentu

11

Petunjuk Lokasi Rumah Sakit V.6b.1. 2+600

Sumber : Survey Lapangan

4.1.3.3 Survey Perilaku Pengguna Jalan


Pengambilan data perilaku pengguna jalan diperoleh dengan pengamatan
secara langsung perilaku pengguna jalan yang melintas sepanjang ruas jalan Frans
seda (Bundaran PU – Tugu Kantor Gubernur). Pengamatan tersebut meliputi
penggunaan helm, seat belt dan juga pilihan kecepatan.
Dari hasil pengamatan terhadap perilaku pengguna jalan diperoleh  90%
pengendara motor dan penumpang menggunakan helm. Sedangkan survey terhadap
perilaku supir diperoleh  90% supir dan penumpang tidak mengenakan seat bet saat
berkendara.
Kecepatan kendaraan sangat perlu diketahui karena kecelakaan sering terjadi
disebabkan oleh kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi. Data kecepatan
kendaraan yang diamati merupakan kecepatan setempat kendaraan dalam satuan
m/det yang kemudian di konversikan kedalam satuan km/jam. Sebagai contoh
sebuah kendaraan membutuhkan waktu sebesar 5,7 detik untuk melewati pias
pengamatan, maka untuk menjadikannya kedalam satuan km/jam adalah sebagai
berikut :
Jarak tempuh : 50 m = 0,05 km
Waktu tempuh : 5,1 detik = 5,1/3600 = 0,001533 jam
Kecepatan = Jarak tempuh / waktu tempuh
= 0,05 km / 0,001533 jam
= 32,61 km/jam

IV-6
Kecepatan semua kendaraan kemudian dijumlahkan untk mendapatkan
kecapatan rata. Rekapan kecepatan rata-rata di jalan Frans Seda dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Kecepatan Rata


No Lokasi Keceparan Rata-rata (km/jam)
1 0+000 28,13
2 0+200 31,48
3 0+400 24,70
4 0+600 19,99
5 0+800 23,61
6 1+000 23,61
7 1+200 27,87
8 1+400 29,74
9 1+600 30,23
10 1+800 24,60
11 2+000 31,64
12 2+200 31,64
13 2+400 34,17
14 2+600 35,53
15 2+800 33,03

Sumber : Data Survey Lapangan

Selain survey terhadap kecepatan dan perilaku pengendara, survey perilaku


pengguna jalan juga dilakukan terhadap perilaku parkir di bahu jalan. Hal tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.4 Parkir di Bahu Jalan STA 2+600


Sumber : Survey Lapangan

IV-7
4.1.3.4 Inspeksi Keselamatan Jalan (IKJ)
Inspeksi Keselamatan Jalan (IKJ) merupakan pemeriksaan sistematis dari jalan
atau segmen jalan untuk mengidentifikasi bahaya-bahaya, kesalahan-kesalahan dan
kekurangan-kekurangan yang dapat menyebabkan kecelakaan. Inspeksi
keselamatan jalan ini dilakukan pada ruas jalan Frans Seda. Berikut adalah rekapan
hasil pemeriksaan IKJ pada ruas jalan Frans Seda yang dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut.

Tabel 4.4 Hasil Survey IKJ STA 0+000


Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 0+000
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 9 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 4,5 m
3 Kecepatan 30-60 28,13 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal) <0,10 m
1,5-2,0 (ideal)
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

Tabel 4.5 Hasil Survey IKJ STA 0+200


Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 0+200
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 4,40 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum) 2,20 m
3,0-3,5 (ideal)

IV-8
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
3 Kecepatan 30-60 31,48 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal) 2,30 m
1,5-2,0 (ideal)
5 Ketersediaan Trotoar Ya Tidak Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

Tabel 4.6 Hasil Survey IKJ STA 0+400


Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 0+400
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 4,40 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 2,20 m
3 Kecepatan 30-60 24,70 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal) 3,25 m
1,5-2,0 (ideal)
5 Ketersediaan Trotoar Ya Tidak Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

IV-9
Tabel 4.7 Hasil Survey IKJ STA 0+600
Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 0+600
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 4,40 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 2,20 m
3 Kecepatan 30-60 19,99 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal) m
1,5-2,0 (ideal) < 0,1
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

Tabel 4.8 Hasil Survey IKJ STA 0+800


Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 0+800
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 7 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 3,5 m
3 Kecepatan 30-60 25,02 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal) m
1,5-2,0 (ideal) 0,1
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak

IV-10
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

Tabel 4.9 Hasil Survey IKJ STA 1+000


Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 1+000
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 7 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 3,5 m
3 Kecepatan 30-60 24,16 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) 0,45 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

Tabel 4.10 Hasil Survey IKJ STA 1+200


Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 1+200
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 7 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 3,5 m
3 Kecepatan 30-60 32,52 Km/jam

IV-11
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) 1,60 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Tidak Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

Tabel 4.11 Hasil Survey IKJ STA 1+400


Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 1+400
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 7 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 3,5 m
3 Kecepatan 30-60 29,74 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) 10,30 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

IV-12
Tabel 4.12 Hasil Survey IKJ STA 1+600
Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 1+600
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 7 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 3,5 m
3 Kecepatan 30-60 31,09 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) 0,80 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

Tabel 4.13 Hasil Survey IKJ STA 1+800


Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 1+800
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 7 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 3,5 m
3 Kecepatan 30-60 24,60 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) 0,50 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak

IV-13
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

Tabel 4.14 Hasil Survey IKJ STA 2+000


Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 2+000
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 7 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 3,5 m
3 Kecepatan 30-60 27,77 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) 2,5 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

Tabel 4.15 Hasil Survey IKJ STA 2+200


Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 2+200
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 7 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 3,5 m

IV-14
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
3 Kecepatan 30-60 34,79 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) < 0,1 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

Tabel 4.16 Hasil Survey IKJ STA 2+400


Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 2+400
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 7 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 3,5 m
3 Kecepatan 30-60 34,16 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) 3,10 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Tidak Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

IV-15
Tabel 4.17 Hasil Survey IKJ STA 2+600
Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 2+600
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 7 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 3,5 m
3 Kecepatan 30-60 38,06 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) 1,70 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Ya Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

Tabel 4.18 Hasil Survey IKJ STA 2+800


Hari/ Tgl : 16-20 Mei 2022
Nama Jalan : Jln Frans Seda (Bundaran PU-Tugu Kantor Gubernur)
Lokasi : STA 2+800
Kelas/fungsi jalan : Arteri kelas II
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
1 Lebar Jalur 4,5-6 (minimum)
6,0-7,0 (ideal) 7 m
2 Lebar Lajur 2,25-3 (minimum)
3,0-3,5 (ideal) 3,5 m
3 Kecepatan 30-60 33,04 Km/jam
4 Bahu jalan 1,0-1,5 (minimal)
1,5-2,0 (ideal) 2,55 m
5 Ketersediaan Trotoar Ya Ya Ya/Tidak
6 Ketersediaan Lampu PJ Ya Ya Ya/Tidak
7 Ketersediaan Rambu 100 50 %
8 Kondisi marka 100 70 %

IV-16
No Daftar Periksa Standar Hasil Pemeriksaan Satuan
9 Ketersediaan Marka Ya Ya Ya/Tidak
10 Kondisi Marka 100 80 %
11 Penggunaan helm 100 90 %
12 Penggunaan seaat belt 100 20 %
13 Parkir di bahu jalan Tidak Tidak Ya/Tidak
Sumber : Data Survey Lapangan

Dari tabel-tabel diatas diperoleh kesalahan-kesalahan/kekurangan terhadap


standar desain jalan yang akan menimbulkan resiko terjadinya kecelakaan. Oleh
karena itu akan dilakukan perhitungan defisiensi terhadap masalah yang ada, guna
untuk mengetahui seberapa besar nilai peluang, dampak dan resiko terjadinya
kecelakaan. Misalnya, pemeriksaan terhadap ketersediaan marka, dimana kondisi
marka jalan di lokasi seharusnya 100 %, namun karena di beberapa STA garis-garis
marka sudah mulai pudar bahkan tidak terlihat maka dapat disimpulkan bahwa
kondisi marka di jalan Frans Seda ialah 80 %.

4.2 Analisis Nilai Resiko (R) Kecelakaan


Nilai resiko (R) kecelakaan merupakan indikasi tingkat kepentingan
penanganan yang didapatkan dari hasil perkalian antara nilai peluang (P) yang
menyebabkan kecelakaan dan nilai dampak (D) keparahan korban kecelakaan.
Perhitungan nilai resiko dapat dilihat dari hasil perhitungan defisiensi daftar periksa
IKJ terhadap standar desain keselamatan jalan. Berikut adalah contoh perhitungan
defisensi terhadap lebar lajur yang menghasilkan nilai peluang,dampak dan resiko,
dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut.

Tabel 4.19 Contoh perhitungan nilai defisiensi terhadap lebar lajur


Besaran Perhitungan
Lebar lajur 4,40 meter
Lebar lajur yang disarankan 4,50 meter
Defisiensi lebar lajur (4,5 - 4,4)/4,5 x 100% = 2,3%
Nilai Peluang (P) 1(terjadi penyimpangan terhadap standar ≤ 20%)
Nilai Dampak (D) 10 (keparahan korban dipengaruhi oleh lebar lajur,
diperkirakan keparahan korban “ringan” kategori
luka ringan)
Nilai Resiko (R 1 x 10 = 10
Sumber : Hasil Perhitungan

IV-17
Dari tabel 4.19 diperoleh nilai penyimpangan defisiensi terhadap lebar lajur
5,7%, sehingga terjadi penyimpangan terhadap standar ≤ 20% dengan peluang
terjadi kecelakaan sebesar 1 (lihat pada tabel 2.5 di bab 2 halaman 18). Nilai dampak
diperkirakan dari keparahan korban berdasarkan kecelakaan yang sudah terjadi pada
ruas jalan tersebut. Maka dari itu keparahan korban yang dipengaruhi oleh lebar lajur
diperkirakan keparahan korban “ringan” kategori luka ringan dengan nilai sebesar 10.
(lihat tabel 2.8 di bab 2 halaman 20). Berdasarkan nilai peluang dan dampak
didapatkan nilai resiko sebesar 10 dengan kategori tingkat kepentingan penanganan
“Diabaikan”. Maksud dari diabaikan ialah tingkat kepentingan penanganan dapat
diabaikan, artinya tingkat defisiensi keselamatan sangat rendah sehingga tidak
memerlukan monitoring (lihat tabel 2.9 di bab 2 halaman 21). Selebihnya perhitungan
defisiensi nilai resiko (R) untuk semua zona blackspot dapat dilihat pada lampiran D.
Berikut ini adalah hasil rekapan perhitungan nilai resiko (R) untuk setiap STA.

Tabel 4.20 Perhitungan Nilai Resiko STA 0+000


No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 10 10
2 Lebar Lajur 1 10 10
3 Kecepatan 1 1 1
4 Bahu Jalan 4 40 160
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 3 10 30
8 Kondisi Rambu 4 10 40
9 Ketersediaan Marka 2 10 20
10 Kondisi Marka 2 40 80
11 Penggunaan Helm 2 10 20
12 Penggunaan Seat Belt 4 10 40
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 34,42

Sumber : Hasil Perhitungan

IV-18
Tabel 4.21 Perhitungan Nilai Resiko STA 0+200
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 10 10
2 Lebar Lajur 1 10 10
3 Kecepatan 2 10 20
4 Bahu Jalan 1 1 1
5 Ketersediaan Trotoar 5 70 350
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 3 10 30
8 Kondisi Rambu 4 10 40
9 Ketersediaan Marka 2 10 20
10 Kondisi Marka 2 10 20
11 Penggunaan Helm 2 10 20
12 Penggunaan Seat Belt 4 10 40
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 46,83

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.22 Perhitungan Nilai Resiko STA 0+400


No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 10 10
2 Lebar Lajur 1 10 10
3 Kecepatan 2 10 20
4 Bahu Jalan 1 1 1
5 Ketersediaan Trotoar 5 70 350
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 4 10 40
8 Kondisi Rambu 4 10 40
9 Ketersediaan Marka 3 10 30
10 Kondisi Marka 2 10 20
11 Penggunaan Helm 2 10 20
12 Penggunaan Seat Belt 4 10 40
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 48,50

Sumber : Hasil Perhitungan

IV-19
Tabel 4.23 Perhitungan Nilai Resiko STA 0+600
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 10 10
2 Lebar Lajur 1 10 10
3 Kecepatan 1 1 1
4 Bahu Jalan 4 40 160
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 4 10 40
8 Kondisi Rambu 3 10 30
9 Ketersediaan Marka 2 10 20
10 Kondisi Marka 3 10 30
11 Penggunaan Helm 2 10 20
12 Penggunaan Seat Belt 4 10 40
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 30,25

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.24 Perhitungan Nilai Resiko STA 0+800


No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 1 1 1
4 Bahu Jalan 5 40 200
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 4 40 160
8 Kondisi Rambu 3 40 120
9 Ketersediaan Marka 3 10 30
10 Kondisi Marka 3 10 30
11 Penggunaan Helm 2 10 20
12 Penggunaan Seat Belt 4 10 40
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 50,42

Sumber : Hasil Perhitungan

IV-20
Tabel 4.25 Perhitungan Nilai Resiko STA 1+000
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 1 1 1
4 Bahu Jalan 5 70 350
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 5 40 200
8 Kondisi Rambu 3 40 120
9 Ketersediaan Marka 1 10 10
10 Kondisi Marka 3 10 30
11 Penggunaan Helm 2 10 20
12 Penggunaan Seat Belt 4 10 40
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 64,58

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.26 Perhitungan Nilai Resiko STA 1+200


No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 2 40 80
4 Bahu Jalan 5 70 350
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 5 40 200
8 Kondisi Rambu 3 40 120
9 Ketersediaan Marka 2 10 20
10 Kondisi Marka 3 10 30
11 Penggunaan Helm 2 40 80
12 Penggunaan Seat Belt 4 40 160
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 87,00

Sumber : Hasil Perhitungan

IV-21
Tabel 4.27 Perhitungan Nilai Resiko STA 1+400
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 1 1 1
4 Bahu Jalan 1 1 1
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 1 1 1
8 Kondisi Rambu 1 1 1
9 Ketersediaan Marka 1 10 10
10 Kondisi Marka 3 10 30
11 Penggunaan Helm 2 40 80
12 Penggunaan Seat Belt 4 40 160
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 24,00

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.28 Perhitungan Nilai Resiko STA 1+600


No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 2 40 80
4 Bahu Jalan 5 70 350
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 1 1 1
8 Kondisi Rambu 1 1 1
9 Ketersediaan Marka 1 10 10
10 Kondisi Marka 3 10 30
11 Penggunaan Helm 2 40 80
12 Penggunaan Seat Belt 4 40 160
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 59,67

Sumber : Hasil Perhitungan

IV-22
Tabel 4.29 Perhitungan Nilai Resiko STA 1+800
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 1 1 1
4 Bahu Jalan 5 70 350
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 5 70 350
8 Kondisi Rambu 3 40 120
9 Ketersediaan Marka 1 10 10
10 Kondisi Marka 3 10 30
11 Penggunaan Helm 2 40 80
12 Penggunaan Seat Belt 4 40 160
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 92,08

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.30 Perhitungan Nilai Resiko STA 2+000


No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 2 40 80
4 Bahu Jalan 1 1 1
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 4 40 160
8 Kondisi Rambu 3 40 120
9 Ketersediaan Marka 1 10 10
10 Kondisi Marka 3 10 30
11 Penggunaan Helm 2 40 80
12 Penggunaan Seat Belt 4 40 160
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 53,75

Sumber : Hasi l Perhitungan

IV-23
Tabel 4.31 Perhitungan Nilai Resiko STA 2+200
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 2 40 80
4 Bahu Jalan 5 70 350
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 5 70 350
8 Kondisi Rambu 3 40 120
9 Ketersediaan Marka 1 10 10
10 Kondisi Marka 2 10 20
11 Penggunaan Helm 2 40 80
12 Penggunaan Seat Belt 4 40 160
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 97,83

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.32 Perhitungan Nilai Resiko STA 2+400


No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 2 40 80
4 Bahu Jalan 1 1 1
5 Ketersediaan Trotoar 5 70 350
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 5 40 200
8 Kondisi Rambu 5 40 200
9 Ketersediaan Marka 1 10 10
10 Kondisi Marka 2 10 20
11 Penggunaan Helm 2 40 80
12 Penggunaan Seat Belt 4 40 160
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 92,00

Sumber : Hasil Perhitungan

IV-24
Tabel 4.33 Perhitungan Nilai Resiko STA 2+600
No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 2 40 80
4 Bahu Jalan 1 1 1
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 5 70 350
8 Kondisi Rambu 3 40 120
9 Ketersediaan Marka 1 10 10
10 Kondisi Marka 2 40 80
11 Penggunaan Helm 2 40 80
12 Penggunaan Seat Belt 4 40 160
13 Parkir di bahu jalan 5 70 350
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 95,00

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 4.34 Perhitungan Nilai Resiko STA 2+800


No Daftar Periksa Peluang (P) Dampak (D) Risiko (R) = (P) x (D)
1 Lebar Jalan 1 1 1
2 Lebar Lajur 1 1 1
3 Kecepatan 2 40 80
4 Bahu Jalan 1 1 1
5 Ketersediaan Trotoar 1 1 1
6 Ketersediaan Lampu Penerang jalan 1 1 1
7 Ketersediaan Rambu-rambu Lalu Lintas 5 70 350
8 Kondisi Rambu 3 40 120
9 Ketersediaan Marka 5 40 200
10 Kondisi Marka 1 10 10
11 Penggunaan Helm 2 40 80
12 Penggunaan Seat Belt 4 40 160
13 Parkir di bahu jalan - - -
Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) = 83,75

Sumber : Hasil Perhitungan

Dari hasil perhitungan nilai risiko (R) didapatkan nilai risiko untuk masing-
masing STA. Nilai risiko yang paling rendah sebesar 24, (STA 1+400) dan paling
tinggi sebesar 97,83 (STA 2+200). Dapat diartikan sepanjang jalan yang diinspeksi
memiliki kategori nilai risiko yang rendah, yaitu tingkat defisiensi keselamatannya
masih dirasa kecil atau rendah tetapi mulai diperlukan pemantauan terhadap titik-titik

IV-25
yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Rekapan perhitungan nilai risiko
kecelkaan dapat dilihat pada tabel 4.35 berikut.

Tabel 4.35 Rekapan Nilai Risiko Kecelakaan


Lokasi Nilai Risiko Rata-rata (𝑹) Tingkat Kepentingan Penanganan
STA 0+000 34,42 Diabaikan
STA 0+200 46,83 Diabaikan
STA 0+400 48,50 Diabaikan
STA 0+600 30,25 Diabaikan
STA 0+800 50,42 Rendah
STA 1+000 64,58 Rendah
STA 1+200 87,00 Rendah
STA 1+400 24,00 Diabaikan
STA 1+600 59,67 Rendah
STA 1+800 92,08 Rendah
STA 2+000 53,75 Rendah
STA 2+200 97,83 Rendah
STA 0+400 92,00 Rendah
STA 2+600 95,00 Rendah
STA 2+800 83,75 Rendah

Sumber : Hasil Perhitungan

4.3 Pembahasan

4.3.1 Nilai Risiko Kecelakaan (R)


Berdasarkan hasil perhitungan nilai resiko untuk setiap STA terdapat beberapa
aspek dengan linai risiko yang beresiko tinggi. Sepeti, tidak adanya trotoar dan rambu
rambu lalu lintas menjadi nilai tertinggi, yaitu 350. Tidak adanya trotoar dapat
mendorong terjadinya kecelakaan antara pejalan kaki dan pengemudi kendaraan
serta tidak adanya rambu batasan kecepatan para pengendara akan melaju dengan
kecepatan tinggi sehingga memicu terjadinya kecelakaan. Selain itu, ketiadaan bahu
jalan juga memberikan dampak yanng cukup besar ketika terjadinya kecelakaan.
Ketiadaan rambu-rambu lalu lintas serta kondisi rambu yang tertutup pohon
ataupun rusak juga menimbulkan nilai risiko yang tinggi yaitu 120. Selain itu,marka
jalan yang terdapat sepanjang ruas jalan Frans Seda juga sudah banyak yang
memudar sehingga kurang jelas terlihat.
Dengan permasalahan yang memiliki nilai resiko tinggi perlu dilakukan usulan
penanganan perbaikan terhadap standar desain jalan, bangunan pelengkap jalan,
fasilitas rambu jalan dan fasilitas pelayanan jalan di ruas jalan Ruas jalan Frans Seda
Kota Kupang. Hal tersebut dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas,
seperti diberikan rambu petunjuk arah putar balik, rambu dilarang parkir, dan juga

IV-26
rambu peringatan tanda daerah rawan kecelakaan serta rambu petunjuk arah. Untuk
desain jalan dilakukan pelebaran jalan terhadap lebar lajur dan jalur, mengecat ulang
marka yang sudah memudar dan menutup bukaan median terhadap panjang median
yang tidak sesuai standar desain serta memperbaiki/membangun batasan median
yang sudah rusak.
Dan untuk melakukan peningkatan fasilitas pelayanan terhadap ruas jalan
tersebut, seperti pemasangan marka, dan rambu peringatan daerah rawan
kecelakaan agar pengemudi sadar dan berhati-hati dalam mengendarai kendaraan
sehingga dapat mengurangi kecepatan ketika melewati jalan tersebut, dan
disediakan trotoar bagi pejalan kaki sehingga dapat mencegah pejalan kaki turun ke
jalan yang dapat mengakibatkan tabrakan antara pengendara dan pejalan kaki.
Nilai-nilai risiko yang sudah diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan
besarnya nilai risiko dimana jika nilai risiko berada pada kisaran 1-50 memiliki
kategori diabaikan, maka dapat diabaikan, diartikan tingkat defisiensi keselamatan
sangat rendah sehingga tidak memerlukan monitoring. Namun apabila nilai risiko
kecelakaannya berkisar antara 50-100 merupakan kategori rendah, dimana
diperlukan Respon pasif yaitu monitoring, diartikan tingkat defisiensi keselamatan
rendah, mulai diperlukan pemantauan terhadap titik-titik yang berpotensi
menyebabkan kecelakaan.

4.3.2 Usulan Penanganan


Usulan penanganan sangat perlu dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya
kecelakaan. Oleh karena itu usulan penanganan yang dapat diberikan pada setiap
STA di ruas Jalan Frans Seda Kota Kupang dapat dilihat pada tabel 4.36 berikut.

Tabel 4.36 Usulan Penanganan Terhadap Aspek-Aspek Penyebab Kecelakaan


No Lokasi Daftar Permasalahan Upaya Tindakan Instansi yang
Periksa Defisiensi Berwenang
1 STA 0+000- Lebar Lajur Ukuran lebar lajur Harus dilakukan Dinas Pekerjaan
STA 0+600 dan Jalur dan jalur tidak pelebaran jalan agar Umum
sesuai standar tidak terjadi
penyimpangan yang
akan menimbulkan
kecelakaan lalulintas
yang dapat merugikan
manusia, harta benda
serta infrastruktur

IV-27
No Lokasi Daftar Permasalahan Upaya Tindakan Instansi yang
Periksa Defisiensi Berwenang
jalan dan bangunan
pelengkap jalan
lainnya
2 STA 0+200 Ketersediaan Tidak adanya Harus dibuat trotoar Dinas Pekerjaan
STA0+400 Trotoar trotoar agar tidak terjadi Umum
STA 2+400 kecelakaan antara
para pengendara
dengan pejalan kaki.
Karena sepanjang
ruas jalan ini terdapat
pertokohan,
perkantoran serta
fasilitas pendidikan.
3 STA 0+000 Kondisi Garis marka sudah Pengecetan ulang Dinas Pekerjaan
garis marka agar
Sd Marka memudar/ tidak Umum
pengemudi bisa
2+800 terlalu terang memposisikan
kendaraan di lajur
yang tepat .
4 STA 0+000 Ketersediaan Ukuran lebar bahu Harus dilakukan Dinas Pekerjaan
STA 0+600 bahu jalan jalan yang tidak pelebaran bahu jalan Umum
STA 0+800 sesuai standar agar bisa digunakan
STA 1+000 oelh pennguna jalan
STA 1+200 ketika ada kenadaan-
STA 1+600 keadaan darurat.
STA 1+800
STA 2+200
5 0+600 Parkir di Perilaku pengguna Harus disediakan Dinas
bahu jalan jalan yang Fasilitas parkir Perhubungan dan
memarkirkan sehingga tidak instanasi terkait.
kendaraannta di memanfaatkan bahu
bahu jalan. jalan sebagai tempat
parkir.
6 Sepanjang Penggunaan Hampir 90 % Sosialisasi & Kepolisian
ruas jalan helm dan pengguna penindakan
Frans Seda seat belt kendaraan
sedan/pick up tidak
menggunakan seat
belt saat berkendara
dan 20 %
pengendara motor
tidak mengenakan

IV-28
No Lokasi Daftar Permasalahan Upaya Tindakan Instansi yang
Periksa Defisiensi Berwenang
helm saat
berkendara.
7 Sepanjang Kondisi Banyak rambu yang Lakukan pemasangan Dinas Pekerjaan
ruas jalan rambu tida terpasang dan terhadap rambu yang Umum
Frans Seda rambu-rambu yang tidak ada, serta
sudah ada pun perbaikan terhadap
dalam kondisi rambu dengan kondisi
tertutup pohon yang tidak baik
bahkan rusak.
Sumber : Hasil Analisis Risiko

IV-29

Anda mungkin juga menyukai