Touch
Single Touch, mendeteksi 1 jari yang digunakan untuk mengklik atau men-tap
sebuah tombol. Untuk mendeteksi 1 jari, gunakan inputan yang sama dengan tetikus.
Contohnya sebagai berikut:
. void Update ()
. {
. // jika terdapat 2 touch
. if (Input.touchCount == 2)
. {
. // inisialisasi kedua touch ke variable
. Touch touchZero = Input.GetTouch(0);
. Touch touchOne = Input.GetTouch(1);
. // mencari posisi kedua touch
. Vector2 touchZeroPrevPos = touchZero.position;
. Vector2 touchOnePrevPos = touchOne.position;
. // menampilkan kedua posisi touch di console
. Debug.Log("touch 1: "+touchZeroPrevPos+", touch 2:
"+touchOnePrevPos);
. }
. }
Untuk mengetahui lebih dalam tentang penggunaan Touch, baca tautan berikut:
https://docs.unity3d.com/ScriptReference/Touch.html.
Accelerometer
Sensor ini digunakan ketika memiringkan gawai atau mengubah posisi dari
portrait ke landscape. Selain itu, accelerometer juga dapat mendeteksi getaran pada
gawai. Contoh sebagai berikut:
Contoh Kode:
Sementara itu, untuk mendeteksi getaran dan penerapan sederhananya pada game
dadu, kita bisa melihat contoh kodenya di Detect shake motion on a mobile device.
Gyroscope
Sensor ini sama seperti accelerometer tetapi gyroscope tidak dipengaruhi oleh
gravitasi. Gyroscope bekerja berdasar prinsip momentum sudut sehingga sensor ini
merupakan prasyarat untuk memainkan game VR.
Button
Analog
Touchpad
Ketiga model inputan di atas sudah disediakan oleh Unity. Anda dapat
menggunakan Plugin CrossPlatformInput yang terdapat di StandardAssets.
1. using System.Collections;
2. using System.Collections.Generic;
3. using UnityEngine;
4. using UnityStandardAssets.CrossPlatformInput;
5.
6.
7. public class PlayerController : MonoBehaviour
8. {
9.
10. public float speed;
11.
12. public GameObject ball;
13. public GameObject titikLontar;
14. public float powerLontar;
15. // Use this for initialization
16. void Start ()
17. {
18.
19. }
20.
21. // Update is called once per frame
22. void Update ()
23. {
24. transform.Translate
(0,0,CrossPlatformInputManager.GetAxis("Vertical")*speed*Time.
deltaTime);
25. transform.Rotate (0,
CrossPlatformInputManager.GetAxis("Horizontal")*60*Time.deltaT
ime, 0);
26.
27. //Tekan Space untuk melontarkan Ball
28. if (CrossPlatformInputManager.GetButtonDown ("Fire1"))
29. {
30. GameObject _ball = GameObject.Instantiate (ball,
31. titikLontar.transform.position,
titikLontar.transform.rotation);
32. _ball.GetComponent<Rigidbody> ().AddForce
(_ball.transform.forward
33. * powerLontar);
34. GameObject.Destroy (_ball, 5);
35. }
36. }
37. }
Pembahasan:
. CrossPlatformInputManager.GetAxis("Vertical")
. CrossPlatformInputManager.GetAxis("Horizontal")
Nama axis yang digunakan adalah nama yang sudah diinisialisasi di Inspector.
Penamaan tersebut mengambil referensi dari nama Axes di Input Manager (menu
Edit > Project Settings > Input).
. CrossPlatformInputManager.GetButtonDown ("Fire1")
Porting ke Android
Kita masih dalam misi membuat game yang dapat dimainkan di mobile. Setelah
membuat purwarupa (prototype) langkah selanjutnya adalah melakukan
porting. Kemudian, buka SDK manager kemudian update Andorid SDK Tools,
Android SDK Platform-tools, dan Android SDK Build-tools. Kemudian Anda juga
perlu menginstal SDK Platform yang menjadi peranti target (target device).
Pada Bundle Version Code, setiap build yang akan di-publish, harus bernilai
berbeda dari aplikasi sebelumnya. Misalnya update yang ke 13 maka
selanjutnya dapat ditulis 14. (ini berlaku jika game/app Anda akan dipublish).
7. Lalu pada Key Alias pilih Create a new key > isi biodata dengan baik.
Kemudian masukkan kata kunci (password) yang telah dibuat sebelumnya.
Pastikan Anda hafal kata kunciKeystore dan Key Alias. Sebabnya, setiap
membuat proyek ini dan kemudian akan dikembangkan menjadi APK, kedua
kata kunci tersebut akan rutin diminta.
1. Jika belum memiliki Apple ID, maka Anda dapat membuatnya dengan
mengunjungi situs Apple ID.
2. Buka Xcode yang telah di install kemudian buka menu Xcode > Preferences.
3. Kemudian pilih Accounts, setelah itu klik icon plus “+” setelah itu
pilih Apple ID.
1. Buka Project Unity yang telah disiapkan kemudian alihkan Platform ke iOS
dengan klik Switch Platform.
2. Hasil dari build iOS adalah Xcode project. Sehingga diperlukan Xcode untuk
membuat file IPA yang dapat dijalankan di device atau di emulator.
3. Sebelum kita melakukan Build Project, kita harus mengatur Player
Settings terlebih dahulu. Klik tombol Player Settings, atur Nama
Project, Icon, Orientasi Layar, Splashscreen, dan Build Identifier. Sama
seperti pembahasan sebelumnya.
4. Supaya lebih rapi, buat Folder baru dengan nama Builds dan simpan misalnya
dengan nama GameFPS.
Praktik: Mencoba ke Emulator dengan Xcode
Setelah selesai melakukan build ke Project Xcode dari Unity, selanjutnya buka project
tersebut di Xcode dan kemudian coba di Emulator. Caranya sebagai berikut:
1. Buka Xcode.
2. Buka Hasil Build Project dari Unity dengan cara klik menu File > Open
> kemudian buka file yang memiliki ekstensi .xcodeproj.
*Tips: Jika layar terkunci dan sulit untuk swipe ke atas, Anda dapat melakukan
dengan menekan “Command + Shift + H”
Jika ingin build ke device, caranya hampir sama dengan build ke Simulator. Anda
dapat kunjungi di Building your Unity game to an iOS device for testing.