TENTANG
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
2
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
3
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
4
11. Perlindungan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk mencegah
dan menangani resiko dari guncangan dan kerentanan sosial.
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
5
12. Bantuan Sosial adalah bantuan yang bersifat tidak tetap atau sementara
dan diberikan dalam jangka waktu tertentu kepada warga yang menghadapi
resiko guncangan dan kerentanan sosial agar dapat meningkatkan taraf
kesejahteraan hidupnya dan mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara
wajar baik jasmani, rohani, maupun sosial.
14. Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial, yang selanjutnya disingkat PSKS,
adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang dapat
berperan serta untuk menjaga, menciptakan, mendukung, dan memperkuat
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
17. Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat, baik yang
berlatar belakang pekerjaan sosial maupun bukan berlatar belakang
pekerjaan sosial, tetapi melaksanakan kegiatan penyelenggaraan di bidang
sosial bukan di instansi sosial pemerintah atas kehendak sendiri dengan
atau tanpa imbalan.
18. Tenaga Kesejahteraan Sosial adalah seseorang yang dididik dan dilatih
secara profesional untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan
penanganan masalah sosial dan/atau seseorang yang bekerja, baik di
lembaga pemerintah maupun swasta yang ruang lingkup kegiatannya di
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
6
19. Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di lembaga
pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan
sosial, dan kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui
pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman praktek pekerjaan sosial
untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah
sosial.
22. Fakir Miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber
mata pencaharian atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak
mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
dirinya dan/atau keluarganya.
23. Masyarakat adalah kelompok warga atau penduduk dan warga asing yang
tinggal di Tangerang Selatan yang mempunyai perhatian dan peranan
dalam bidang kesajahteraan sosial.
24. Dunia Usaha adalah kegiatan usaha ekonomi produktif oleh perseorangan
atau badan usaha yang berdomisili di Tangerang Selatan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
7
Pasal 3
(1) Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial diprioritaskan bagi PMKS yang
memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki
kategori masalah sosial:
a. kemiskinan;
b. keterlantaran;
c. kedisabilitasan;
d. ketunaan sosial dan/atau penyimpangan prilaku;
e. korban bencana; dan
f. korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
(2) PMKS dalam kategori masalah sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi jenis, definisi, dan kriteria sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan/atau karakteristik daerah.
(3) Jenis, definisi, dan kriteria PMKS sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan melalui Keputusan Walikota.
Pasal 4
(1) Sasaran Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS meliputi :
a. perseorangan;
b. keluarga;
c. kelompok; dan
d. masyarakat.
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
8
e. penyandang disabilitas;
f. tuna susila;
g. gelandangan;
h. pengemis;
i. mantan penyandang akibat penyimpangan tindakan dan/atau prilaku;
j. korban bencana;
k. korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi; dan
l. perseorangan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau
karakeristik daerah.
Pasal 5
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
9
Pasal 6
BAB III
PELAYANAN SOSIAL
Bagian Kesatu
Rehabilitasi Sosial
Pasal 7
Pasal 8
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
10
e. bimbingan fisik;
f. bimbingan sosial dan konseling psikososial;
g. pelayanan aksesibilitas;
h. bantuan dan asistensi sosial;
i. bimbingan resosialisasi;
j. bimbingan lanjut; dan/atau
k. rujukan.
(2) Pelayanan sosial dalam bentuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dengan tahapan :
a. pendekatan awal;
d. pemecahan masalah;
e. resosialisasi;
f. terminasi; dan
g. bimbingan lanjut.
Pasal 9
Bagian Kedua
Jaminan Sosial
Pasal 10
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
11
Pasal 11
(4) Bentuk, persyaratan dan tata cara pemberian bantuan langsung maupun
Asuransi Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Ketiga
Pemberdayaan Sosial
Pasal 12
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
12
a. peningkatan kemauan;
b. peningkatan kemampuan;
c. penggalian potensi dan sumberdaya;
b. pelaksanaan pemberdayaan;
c. rujukan; dan
d. terminasi.
Pasal 13
b. pelatihan keterampilan;
c. pendampingan;
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
13
i. bimbingan lanjut.
(2) Peningkatan peran serta masyarakat, dunia usaha dan lembaga lainnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf b, dilakukan dalam
bentuk:
a. pembentukan motivasi dan fasilitasi kegiatan;
Bagian Keempat
Perlindungan Sosial
Pasal 14
Pasal 15
(1) Bantuan Sosial dimaksudkan agar PMKS yang mengalami guncangan dan
kerentanan sosial dapat tetap hidup secara wajar dan layak.
(2) Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat sementara
sampai keadaan stabil, diberikan dalam bentuk:
a. keuangan;
PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI
Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
14
d. pelayanan kesehatan;
g. penyediaan pemakaman;
i. penguatan kelembagaan.
Pasal 16
(2) Advokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk:
a. penyuluhan;
b. pemberian informasi;
c. diseminiasi;
d. bimbingan;
f. pemulihan hak.
Pasal 17
(2) Fasilitasi bantuan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
15
Pasal 18
BAB IV
SARANA DAN PRASARANA
Pasal 19
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
16
Pasal 20
BAB V
Pasal 21
Pasal 22
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
17
BAB VI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 23
d. sumber pendanaan.
Bagian Kedua
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
18
Pasal 24
Pasal 25
(1) Lembaga/Organisasi Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 24 yang menyelenggarakan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS skala
daerah wajib mendaftarkan lembaganya kepada Pemerintah Daerah melalui
SKPD yang membidangi urusan sosial dengan cara yang mudah dan tanpa
biaya.
Pasal 26
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
19
Pasal 27
(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama 3 (tiga) tahun dan
dapat diperpanjang untuk masa berikutnya.
Pasal 28
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
20
Pasal 29
Pasal 30
d. denda administratif.
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
21
(2) Besaran denda administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,
paling banyak Rp.50.000.000,-(lima puluh juta rupiah).
(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Walikota sesuai kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bagian Ketiga
Sumber Daya Manusia
Pasal 31
(2) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari
unsur Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
Pasal 32
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
22
e. promosi jabatan;
f. tunjangan biaya; dan/atau
g. penghargaan.
(2) Pembinaan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut lingkup
keberadaan sumber daya manusianya, dilaksanakan oleh Menteri,
Gubernur atau Walikota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 33
(1) Untuk menentukan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia yang
sesuai di bidang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS
diadakan sertifikasi.
Pasal 34
a. berbasis masyarakat;
Bagian Kelima
PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI
Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
23
Sumber Pendanaan
Pasal 35
c. sumbangan masyarakat;
BAB VII
PERAN MASYARAKAT
Pasal 36
(3) Peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk
PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI
Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
24
Pasal 37
Pasal 38
Pasal 39
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
25
Pasal 40
(3) Dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa akses informasi,
fasilitasi, bimbingan, pengembangan dan penguatan kelembagaan,
pemberian stimulan, dan/atau pelatihan.
BAB VIII
KERJA SAMA
Pasal 41
b. penyuluhan sosial;
c. pelayanan kesehatan;
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
26
g. pendanaan; dan
(3) Mekanisme dan bentuk kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB IX
PENJANGKAUAN SOSIAL
Pasal 42
Pasal 43
(1) PMKS hasil penjangkauan sosial diserahkan kepada SKPD yang
membidangi urusan sosial untuk mendapatkan pelayanan sosial dalam
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS.
(2) PMKS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah atau tidak
mendapatkan pelayanan sosial dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial bagi PMKS dikembalikan ke daerah asal atau keluarga sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) PMKS yang telah dikembalikan ke daerah asal atau keluarga sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), dilarang kembali mengadakan usaha
kesejahteraan sosial yang mengganggu ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat.
Pasal 44
Setiap orang atau badan/organisasi/lembaga dilarang mendukung dan/atau
PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI
Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
27
BAB X
Pasal 45
(1) Walikota melalui SKPD yang membidangi urusan sosial melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap aktivitas penyelenggaraan
kesejahteraan sosial bagi PMKS.
Pasal 46
Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45,
dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas dan pengendalian mutu
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS dan dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XI
PENYIDIKAN
Pasal 47
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
28
BAB XII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 48
(1) Setiap orang atau PMKS yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 43 ayat (3), diancam dengan pidana kurungan paling lama 6
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
29
(enam) bulan atau denda paling banyak Rp.50.000.000 (lima puluh juta
rupiah).
(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
merupakan pelanggaran.
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 49
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 50
Pasal 51
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS
30
Ttd
Ttd
DUDUNG E. DIREDJA
PARAF KOORDINASI
Kepala DINSOSNAKERTRANS