Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN JOMBANG


MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) 1 JOMBANG
Jalan Prof. Moh. Yamin 56 Kec. Diwek, Kab. Jombang
Telepon / Faksimili. : (0321) 863289
Email : mtsn1jombang@yahoo.com ; Website : www.mtsn1jombang.sch.id

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Bersyukur dengan hati yang ikhlas
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat mengetahui atau menyadari atas kenikmatan
yang sudah diterima serta memiliki sikap syukur terhadap nikmat yang telah
diberikan oleh-Nya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli memahami pentingnya sikap bersyukur bagi
manusia
2. Peserta didik/konseli memahami cara bersyukur kepada Tuhan
YME
3. Peserta didik/konseli memahami bentuk bersyukur dalam
kehidupan sehari-hari
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 1. Pentingnya sikap bersyukur bagi manusia
2. Cara bersyukur pada Tuhan YME
3. Bentuk syukur dalam kehidupan sehari-hari
I Waktu 2 Kali Pertemuan X 40 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling
untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu Mudah. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan
dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat Lembar materi Bersyukur dengan hati yang ikhlas
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta
langkah-langkah kegiatan didik
2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan
kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan
(konsolidasi) dibicarakan

d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan


( Transisi) kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Mendengarkan penjelasan dari guru
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
b. Kegiatan Guru 1. Menjelaskan materi layanan
BK/Konselor 2. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
3. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses
yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang
sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah
dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

Mengetahui dan menyetujui, Jombang, Juli 2021


Kepala Madrasah Guru Bimbingan Konseling

Dra. UMI KHOIRIYAH, M.Pd.I SHOFIEA NOERANA, S.Pd


NIP 196807201998032001
BERSYUKUR DENGAN HATI YANG IKHLAS

1. Pentingnya Sikap Bersyukur Bagi Manusia


Menurut Kamus Arab – Indonesia, kata syukur diambil dari kata Syakara, yang artinya
adalah berterimakasih dan tasyakkara yang berarti mensyukuri-Nya, memuji-Nya. Syukur
berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-Nya.
Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa menghormati serta
mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan dengan lisan, dimantapkan dengan
hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan.
Dalam kamus besar Bahasa indonesia, memiliki 2 arti :
 Rasa berterima kasih kepada allah.
 Untunglah atau merasa lega senang dll.
Setiap manusia pasti pernah merasa bahagia, sering atau jarang. Kebahagian tersebut
bersumber dari mana saja atau disebabkan oleh apa saja, entah karena prestasi yang kita capai,
penghargaan yang didapat, berbagai fasilitas yang kita miliki, kebaikan yang kita terima dari
orang lain atau apapun penyebabnya. Setiap manusia wajib mensyukuri terhadap nikmat yang
telah diberikan Tuhan. Kita memiliki orang tua yang telah melahirkan, memiliki kondisi fisik
yang sehat, saudara atau teman-teman yang mencintai, tanah yang subur dan makmur,
masyarakat / suku bangsa di indonesia yang beragam, dan lain sebagainya. Bersyukur dengan
ikhlas terhadap nikmat dari Tuhan akan memberikan kebahagian yang tak ternilai.

2. Cara Bersyukur Kepada Allah


Berikut cara bersyukur kepada Allah, diantaranya :
a. Bersyukur dengan hati nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu,
orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari
banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam, kita sebenarnya mampu
menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik hidup kita tidak lain berasal dari
Allah. Hanya Allahlah yang mampu menganugerahkan nikmat-Nya.
b. Bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang
paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah
hadis, Rasulullah bersabda, ``Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10
kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan,
barangsiapa membaca alhamdu li Allah, maka baginya 30 kebaikan.
c. Bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang
diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif.
Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk
bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki. Seluruh
anggota ini diciptakan Allah sebagai nikmat-Nya untuk kita. Lidah, misalnya, hanya untuk
mengeluarkan kata-kata yang baik, berzikir, dan mengungkapkan nikmat yang kita
rasakan.

 Bentuk Syukur dalam Kehidupan Sehari-hari


Rasa syukur yang ada dalam hati kita perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bersyukur berarti mengetahui atau menyadari nikmat dari Pemberi nikmat (Tuhan),
bergembira atau nikmat yang diterima, dan melaksanakan apa yang mejadi tujuan Pemberi
nikmat, yaitu beribadah kepada-Nya. Segala pikiran atau perilaku baik, yang dilakukan untuk
mengharap ridha Tuhan adalah ibadah. Sebagai contoh, menolong kakek menyeberang di
jalan raya adalah suatu ibadah ketika dilakukan hanya untuk mencari ridha Tuhan. Beberapa
bentuk syukur yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut :
1. Melakasanakan ibadah utama yang diperintahkan Tuhan kepada kita
Ibadah merupakan tanda syukur atas apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Ibadah
yang dapat dilakukan misalnya shalat, puasa, zakat, haji bagi umat islam, ke gereja bagi
umat Kristen, sembahyang bagi umat hindu dan budha.
2. Menjaga Kesehatan Fisik
Tidak melakukan sesuatu yang membahayakan fisik dan mental berarti menjaga nikmat
kesehatan yang Tuhan berikan kepada kita. Makan teratur, olahraga, dan menjauhkan diri
dari rokok, narkoba, seks bebas, atau apa pun yang dapat merusak kesehatan fisik kita juga
merupakan wujud rasa syukur kita kepada Tuhan.
3. Menjaga Kesehatan Mental dan Pikiran
Tuhan menciptakan otak untuk berpikir, membantu kita dalam menyelesaikan masalah,
dan membuat keputusan sebaik mungkin. Oleh karena itu, kita patut menyukurinya dengan
melakukan aktivitas yang dapat mengembangkan pikirian, seperti ; rajin belajar, membaca,
mengkaji ilmu sehingga pengetahuan kita semakin bertambah. Sebaliknya, kita juga perlu
menjaga pikiran dari hal-hal yang dapat merusak, seperti dengan menjauhkan diri dari
bacaan, tontonan atau apapun yang mengandung pornografi dan pornoaksi karena dapat
menganggu konsentrasi dalam belajar dan bekerja.
4. Mengembangkan Potensi untuk Masa Depan Kita
Cara kita menyiapkan masa depan merupakan bentuk syukur kita kepada Tuhan. Contoh
aktivitas mengembangkan potensi yang Tuhan berikan untuk kebaikan misalnya ketika
mengetahui diri kita berbakat dalam menulis, kita mengembangkannya dengan sering
menulis cerpen atau ikut sanggar menulis agar semakin terasah kemampuannya. Kita harus
berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan diri agar di kemudian hari berhasil
mencapai kesuksesan. Kalaupun kita mengalami kegagalan dalam usaha mencapai sukses,
jadikan itu pengalaman dan pelajaran yang berharga untuk mencapai keberhasilan.
5. Memanfaatkan Potensi untuk Membantu Sesama
Orang yang bersyukur ingin menjadi yang terbaik dengan memberikan manfaat bagi orang
lain. Di Sekitar kita, masih banyak orang yang menderita karena kemiskinan,
pengangguran, cacat fisik, mental dan sosial, tertimpa bencana alam, dan lain sebagainya.
Gerakkan hati kita untuk bisa membantu orang yang menderita dengan cara menyisihkan
uang jajan untuk mereka, memberikan bantuan obat-obatan, menyubangkan tenaga untuk
membantu kegiatan sosial.
6. Tidak Menyebabkan Orang Menderita.
Menjauhkan diri dari sikap yang menyebabkan diri sendiri atau orang lain menderita
merupakan wujud syukur kita kepada Tuhan. Misalnya, tidak menjerumuskan teman ke
pergaulan yang buruk ; tidak melakukan perusakan terhadap barang milik orang lain
dengan mencorat-coret tembok ; dan tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan orang
lain dengan merokok, mengancam, menghina, membentak, menyindir, mencederai atau
melakukan tawuran pelajar.

Anda mungkin juga menyukai