1. Pengertian SGPT adalah suatu enzim transaminase yang banyak terdapat pada sel-sel hati.
SGPT dilepaskan kedalam darah jika terjadi kerusakan sel hati.
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar SGPT dalam pemeriksaan sampel darah
3. Kebijakan Nilai normal : Pria : 4 - 42
Wanita : 4 - 32
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
- Reagen : Kit SGPT
6. Langkah-langkah A. Pembuatan reagen kerja
Tambahkan 10 ml R2 kedalam botol R1, campur dengan baik setelah 10
menit reagen kerja siap pakai.
B. Cara kerja
1. Masukkan dalam tabung reaksi 1000 μl reagen kerja, inkubasi pada 37 C.
2. Tambahkan 100 μl sampel, campur dengan baik.
3. Setelah 60 menit tepat, baca absorbance sampel terhadap blanko udara.
4. Pembacaan pada fotometer dengan program kinetikfaktor 1745 dan
panjang gelombang 340 nm.
5. Catat hasil sampelnya dengan satuan U/L.
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10. Dokumen Rekam Medis,
Terkait Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN SGOT
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2
1. Pengertian SGOT adalah suatu enzim transaminase yang terdapat pada hati,jantung dan otot,
SGOT dilepaskan kedalam darah bila terjadi kerusakan sel.
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar SGPT dalam pemeriksaan sampel darah
3. Kebijakan Nilai normal : Pria : 6 - 37
Wanita : 6 - 31
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
- Reagen : Kit SGPT
6. Langkah-langkah A. Pembuatan reagen kerja
Tambahkan 10 ml R2 kedalam botol R1, campur dengan baik setelah 10
menit reagen kerja siap pakai.
B. Cara kerja
1. Masukkan dalam tabung reaksi 1000 μl reagen kerja, inkubasi pada 37 C.
2. Tambahkan 100 μl sampel, campur dengan baik.
3. Setelah 60 menit tepat, baca absorbance sampel terhadap blanko udara.
4. Pembacaan pada fotometer dengan program kinetikfaktor 1745 dan
panjang gelombang 340 nm.
5. Catat hasil sampelnya dengan satuan U/L.
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10.Dokumen Terkait Rekam Medis,
Register Pendaftaran
11.Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
PEMERIKSAAN UREUM
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2
1. Pengertian Ureum adalah suatu nitrogen yang berisi sisa sisa metabolisme yang disintesa
dihati dari amonium dan asam amino.
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar urea dalam pemeriksaan sampel darah.
3. Kebijakan Nilai normal : 10 – 50 mg/dl.
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
- Reagen : Kit Urea
6. Langkah-langkah A. Pembuatan reagen kerja :
1 vial reagen 2 dimasukkan ke botol reagen 1, campur dengan baik. Setelah
15 menit reagen siap pakai.
B. Cara kerja
1. Siapkan 3 tabung reaksi ( tabung blanko, tabung standar, tabung sampel).
2. Masukan 1000 μl kreagen kerja masing-masing pada ketiga tabung
3. Masukan 10 μl larutan standar ke tabung standar
4. Masukan 10 μl sampai ke tabung stampel
5. Campur dan inkubasi selama 5 menit pada suhu 37c
6. Tambahkan kedalam ketiga tabung masing-masing 1000 μl reagen 3
7. Campur dan inkubasi seama 5 menit pada suhu 37c
8. Baca hasil dengan fotometer pada panjang gelombang 578 nm dengan
program endpoint
9. Catat hasil sampelnya dengan satuan menjadi mg/dl
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10. Dokumen Rekam Medis,
Terkait Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN CREATININ
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
- Reagen : Kit Creatinin
6. Langkah-langkah A. Pembuatan reagen kerja :
Reagen 1 ditambah reagen 2 sama banyak lalu diamkan 15 menit reagen siap
di pakai
B. Cara kerja :
1. Masukan 1000 μl reagen kerja kedalam tabung reaksi
2. Tambahkan 100 μl sample, campur dengan baik
3. Dibaca langsung absonbance sample ,dengan fotometer pada panjang
gelombang 405 nm program kinetik 2-point determination
4. Catat hasil samplenya engan satuan mg/dl
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10. Dokumen Rekam Medis,
Terkait Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN ASAM URAT
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2
1. Pengertian Asam urat adalah sisa hasil metabolisme purin yang merupakan komponen
protein
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar asam urat dalam pemeriksaan sample darah
3. Kebijakan Nilai normal :
1. Pria : 3,4 -7 mg/dl
2. Wanita : 2,4 – 5,7 mg/dl
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
3. Reagen : Kit Asam Urat
6. Langkah-langkah A. Pembuatan reagen kerja :
Reagen kerja siap pakai .
B. Cara kerja :
1. Siapkan 3 tabung reaksi ( tb.blangko,tb. Standar,tb. Sample)
2. Masukan kedalam tabung reaksi masing- masing 1000 μl reagen kerja
3. Tambahkan 20 μl reagen standar pada tabung standar, campur dengan
baik
4. Tambahkan 20 μl sample pada tabung sample, campur dengan baik
5. Diamkan pada suhu kamar selama 10 menit atau pada suhu 37c selama 5
menit
6. Dibaca dengan fotometer pada program endpoint panjang gelmbang 546
nm
7. Catat hasil samplenya dengan satuan mg/dl
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10. Dokumen Rekam Medis,
Terkait Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN GLUKOSE
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2
1. Pengertian Glukose adalah suatu karbohidrat utama yang digunakan pada proses
metabolisme
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar glukose dalam darah secara cepat
3. Kebijakan Nilai normal :
1. Ad randon/sewaktu : 80-180 mq/dl
2. Puasa : 70-100 mq/dl
3. jam post prandial : 80-140 mq/dl
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
3 Reagen : Kit Glukosa
6. Langkah-langkah Cara Kerja
A. Pembuatan regen kerja :
Regen kerja siap pakai
B. Cara Kerja
1. Siapkan 3 tabung reaksi (tb.blangko , tb.standar , tb,stempel)
2. Masukan kedalam tabung reaksi masing-masing 1000 μl reagen kerja
3. tambahkan 10 μl reagen standar pada tabung standar,campur dg baik
4. Tambahkan 10 μl sample pada tabung sempel, campur dengan baik
5. diamkan pada suhu kamar selama kurang lebih 10 menit / 37”c selama 5
mnit
6. di baca dengan fotometer program endpoint pada panjang gelombang 546
nm
7. Catat hasil sempelnya dengan satuan mg/di
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10. Dokumen Rekam Medis,
Terkait Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN CHOLESTEROL
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2
1. Pengertian Cholesterol adalah fraksi darii lipid yang berasal dari makanan terutama dalam
keadaan ester. Cholestrol merupakan komponen pentung utuk pembentukan sel
membran dan disintesis diseluruh jaringan terutama sel mukosa usus dan sel hati.
1. Pengertian Trigliserid adalah fraksi dari lipid yang sebagian besar berasal dari makanan
setelah diserap oleh usus disalurkan ke seluruh tubuh untuk digunakan dalam
metabolisme atau ditimbun
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
3.Reagen : Kit Trigliserida
6. Langkah-langkah A. Cara pakai
Reagen kerja siap pakai.
B. Cara kerja :
1. Siapkan 3 tabung reaksi (tb. Blangko, tb standar, tb. Sample)
2. masukan kedalam tabung reaksi masing-masing 1000 μl reagen kerja
3. tambahkan 10 μl reagen standar pada tabung standar, campur dengan baik
4. tambahkan 10 μl sample pada tabung sample, campur dengan baik
5. diamkan kurang lebih 10 menit pada suhu kamar atau suhu 37C selama 5
menit
6. dibaca dengan fotometer program endpoint dengan panjang gelombang 546
mg/dl
7. catat hasil sampelnya dengan satuan mg/dl
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10.Dokumen Terkait Rekam Medis,
Register Pendaftaran
11.Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
PEMERIKSAAN HDL CHOLESTEROL
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2
1. Pengertian HDL Cholesterol adalah fraksi dari lipo protein yang dibentuk oleh sel hati dan
usus yang berfungsi transport cholesterol dari prifer kehati
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar HDL cholesterol dalam pemeriksaan sample darah
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
1. Pengertian Pemriksaan urine ruutin adalah pemeriksaan penyaingan dengan bahan urine
untuk mengetahui fungsi organ saluran kencing.
2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya kelainan-kelainan pada urine baik yang bersifat
organik/anorganik dalam saluran kencing.
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- tabung centrifuge
- centrifuge
- obyeg glass,deck glass
- mikroskop
3. reagen :
- combur stikc 3 parameter
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
1. Pengertian Pemriksaan urine rutin adalah pemeriksaan penyaringan dengan bahan urine
untuk mengetahui fungsi organ saluran kencing.
2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya kelainan-kelainan pada urine baik yang bersifat
organik/anorganik dalam saluran kencing.
3. Kebijakan Pemeriksaan urine digunakan sebagai tes penyaringan.
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- tabung centrifuge
- centrifuge
- obyeg glass,deck glass
- mikroskop
3. reagen :
- combur stikc 10 Parameter
6. Langkah-langkah Cara kerja :
A. Makroskopis :
1. Diamati adanya warna dan kejernihan urine
2. Reagen stik dicelupkan kedalam urine, tunggu beberapa menit dan
sesuaikan standar warna pada tabung combur menurut parameter yang ada
B. Mikroskopis
1. Masukan urine dalam tabung reaksi kurang lebih10 μl
2. Kemudian dicentrifuge dengan kecepatan 1000-2000 rpm selama 1 menit
3. Buanglah sipernatan urine, sedimen urine dibaca dengan mikroskop
perbesaran 10x /40x
4. Dilihat ada tidaknya sel-sel organik dan anorganik
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
1. Pengertian HbsAg adalah antigen yang terdapat pada permukaan virus penyebab hepatitis B
2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya jejak virus Hepatiis B didalam sampel darah .
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
1. Pengertian Pada kehamilan akan terbentuk hormaon HCG yang titrnya meningkat sesuai
dengan peningkatan umur kehamilan
2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya hormon HCG dalam pemeriksaan sampel urine
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
1. Pengertian Pemeriksaan widal adalah pemeriksaan imunologis dengan prinsip latex antara
antibodi dengan antigen yang ada pada kuman salmonella
2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya kuman salmonela pada pemeriksaan sampel
darah
3. Kebijakan Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam bentuk titran yang masih positif
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Alat Dan Bahan Persiapan :
1. Personalia : analis
2. Alat :
- slide kaca berwarna putih
- mikropipet
-batang/lidi pengaduk
3. Reagen
- antigen salmonela typhi : -H
- antigen salmonela typhi : -O
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
1. Pengertian Gram adalah suatu metode pengecetan terhadap bakteri (dalam sampel ) yang
dapat membedakan kelompok bakteri berdasarkan penyerapan terhadap cat
2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya bakteri gram (+) atau gram (-) dalam sampelnya
3. Kebijakan Hasil pengecetan pemeriksaan gram dinyatakan dengan gram positif atau gram
negatif
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan :
1. Personalia : analis
2. Alat:
- Obyek glass
- Ose
- Lampu spiritus
- Mikroskop
3. Reagen :
- gram A
- gram B
- gram C
- gram D
- minyak imersi
6. Langkah-langkah Cara kerja :
1. Buatlah preparat dari bahan yang akan di periksa
2. Setelah kering fixatie/ lewatkan diatas nyala api 3 kali dengan cepat (3
detik) diinginkan
3. Genangi preparat dengan gram (A) selama 1 menit.
4. Bilas preparat dengan air kran/aquadest yang mengalir
5. Tiriskan, kemudian genangi dengan gram (B) selama 1 menit
6. Bilas dengan air kran/ aquadest yang mengalir
7. Tiriskan, kemudian genangi dengan gram (C) sampai warna tidak luntur
lagi
8. Bilas dengan air kran/aquadest yang mengalir
9. Tiriskan,kemudian genangi dengan gram (D) selama 2 menit
10. Bilas dengan air kran/aquadest yang mengalir
11. Tiriskan dan keringkan diudara
12. Periksa preparat dengan mikroskop
13. Hasil pewarnaan :
Gram positif (+) -----> berwarna ungu/violet
Gram negatif (-) --- berwarna merah
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
(CYANMETH)
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2
Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari
Karangjambu NIP.197905112009032006
1. Pengertian Hemoglobin adalah suatu protein yang memberikan pigmen pada eritrosit,
dengan tugas utama adalah transport O2 dari paru paru ke jaringan dan transfer
CO2 dari jaringan ke paru- paru dan membantu sebagai sistem buffer dalam
darah
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam pemeriksaan sampel darah
3. Kebijakan Kadar hemoglobin rendah : anemia
Kadar hemoglobin tinggi : polistemia
Nilai normal :
Pria :13-16 gr/dl
Wanita :12-14 gr/dl
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan :
1. Personalia :nalis
2. Alat :
-pipet hemogobin
-matt pipet 5,0 ml
-tabung reaksi
-fotometer
3. reagen : larutan drabkin
6. Langkah-langkah Cara kerja :
1. Masukan kedalam tabung reaksi 5,0 ml larutan drabkin
2. Tambahkan 20 μl sampel, campur dengan baik, tunggu kurang lebih 5
menit
3. Baca absorbance sampel terhadap blangko larutan drabkin
4. Pembacaan pada fotometer dengan faktor 36,77 pada panjang gelombang
546 nm
Catat hasil sampelnya dengan satuan gr %
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
1. Pengertian Masa perdarahan adalah waktu yang di perlukan dari awal perdarahan sampai
perdarahan berhenti
2. Tujuan Untuk mengetahui waktu perdarahan pada penderita
3. Kebijakan Nilai 1-6 menit
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Pesiapan
1. Personalia ; analis
2. Alat
-lancet
-stop watch
-kapas alkohol
-ketas saring
6. Langkah-langkah Cara kerja
1. Cuping telinga bagian bawah diolesi kapas alkohol
2. Dengan menggunakan lancet ditusuk pinggirnanak daun telinga
3. Setelah darah keluar stop watch di hidupkan
4. Tiap 30 detik darah dihisap dengan menggunakan kertas saring ( jangan
sampai menyentuh luka )
5. Stop watch dimatikan pada saat darah tidak dapat dihisap lagi
6. Catat waktunya dan nyatakan dalam menit sebagai hasil masa perdarahan
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
1. Pengertian Masa pembekuan darah adalah waktu yang diperlukan dariproses perdarahan
sampai terjadinya pembekuan (terjadinya fibrin)
2. Tujuan Untuk mengetahui waktu pembekuan darah pada penderita
3. Kebijakan Nilai normal :< 15 menit
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan
1. Personalia : analis
2. Alat :
-disposible 5 ml
-tabung reaksi
-stop watch
-rak tabung reaksi
6. Langkah-langkah Cara kerja :
1. Dilakukan punksi vena dengan menggunakan disposible 5 ml. Pada saat
darah kelihatan masuk kedalam disposibel stop watch dihidupkan.
2. Jarum dilepas dan darah dialirkan perlahan-lahan kedalam 3 tabung,
masing-masing 1 ml (rak tabung di masukan waterbat 37’c)
3. Tiap 30 detik tabung pertama diangkat dan diamati terjadinya pembekuan
( jangan sampai tabung lainya goyang )
4. Setelah tabung pertama beku, lakukan pemeriksaan terhadap tabung
kedua dan ketiga sama seperti pada tabung pertama
5. Demikian juga terhadap tabung ketiga
6. Catat waktunya dan dirata-rata, hasilnya dinyatakan dalam menit
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
1. Pengertian Golongan darah adalah pengelompokan jenis darah berdasarkan antigen yang
terdapat dalam eritrosit
2. Tujuan Untuk mengetahui jenis golongan darah dalam pemeriksaan sampel darah
3. Kebijakan Eritrosit dengan antigen A : Gol. Darah A
Eritrosit dengan anitigen B : Gol. Darah B
Eritrosit dengan antigen AB : Gol. Darah AB
Eritrosit dengan antigen AB : Gol. Darah O
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan :
1. Personalia : analis
2. Alat :
-obyek gelas
- pengaduk
3. Reagen :
-anti –A
-anti –B
-larutan kontrol
6. Langkah-langkah Cara kerja :
1. Diteteskan secara terpisah pada obyek gelas anti –A, anti –B
2. Tambahkan masing-masing satu tetes sampel darah
3. Campur masing-masing dengan menggunakan pengaduk
4. Amati terjadinya aglutinasi
5. Catat hasil pemeriksaan sebagai golongan darah
1.interpretasi hasil ;
Golongan anti –A anti –B
A + -
B - +
AB + +
O - -
Catatan :
+ Aglutinasi
- Tidak terjadi aglutinasi
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
1. Pengertian Golongan darah berdasarkan rhesus adalah penentuan golongan darah yang
berdasarkan ada atau tidaknya anti D.
2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya antigen rhesus dalam pemeriksaan darah
seseorang
3. Kebijakan Ada Antigen D : Rhesus positip
Tidak ada Antigen D : Rhesus negatip
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Obyek glas
Pengaduk
Reagen Anti D
6. Langkah-langkah Cara Kerja :
1. Teteskan satu tetes anti rhesus pada obyek glas
2. Tambahkan satu tetes sampel darah, lalu campur dan amati terjadinya
aglutinasi. Catat hasilnya
3. Interpretasi hasil :
+ /pos = terjadi aglutinasi
-/neg = Tidak terjadi aglutinasi
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
PEMERIKSAAN MALARIA
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2
3. Kebijakan Jika terdapat malaria pada apusan dinyatakan positif dan ditentukan jenis
plasmodium beserta tahapnya
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan :
1. Personalia : analis
2. Alat : -Obyek glass
-Lancet
-Kapas alcohol
-Tisu
-Pengaduk
-Mikroskop
3. Reagen : -Larutan / Cat Giemsa
-Larutan buffer pH 6.8-7.2
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10. Dokumen Rekam Medis,
Terkait Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
HEMATOLOGI LENGKAP (Automatic)
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10. Dokumen Rekam Medis,
Terkait Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
2. Tujuan Untuk mengetahui cara pemeriksaan imunologi pada infeksi virus HIV AIDS.
3. Kebijakan Hasil pemeriksaan dinyatakan reaktif bila muncul dua strip dan non reaktif bila
muncul satu strip
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Alat :
- Strip
- Pipet
- Handscone
Bahan :
- Diluent HIV
- Serum
6. Langkah-langkah Cara Kerja :
1. Masukkan 1 tets serum pasien yang akan diperiksa ke lubang sampel
dengan menggunakan pipet .
2. Tambahkan 3- 4 tetes diluents HIV
3. Hasil dibaca setelah 10-15 menit.
4. Apabila muncul satu strip berarti hasil non reaktif
5. Apabila muncul dua strip berarti hasil reaktif.
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10. Dokumen Rekam Medis,
Terkait Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10. Dokumen Rekam Medis,
Terkait Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PENGAMBILAN SAMPLE
5. Sperma
Sperma setelah puasa (abstinensia) selama 3 hari.
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10. Dokumen Rekam Medis,
Terkait Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10. Dokumen Rekam Medis,
Terkait Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PENGUMPULAN SPESIMEN
6. Langkah-langkah A. Darah
Wadah berupa botol atau tabung penampung yang bersih, kering, tertutup
dan berisi anticoagulan, pengambilan darah dilakukan diruang
pengambilan sampel di laboratorium, dilakukan oleh analis
B. Urine
- Wadah terbuat dari plastik atau gelas bermulut lebar, kering,
bersih, dan tertutup
- Pasien dipersilakan menampung urine pada tempat yang telah
disediakan
C. Sputum
- Wadah terbuat dari plastik atau gelas bermulut lebar, kering,
bersih, dan tertutup
- Pasien dipersilakan menampung sputum pada tempat yang telah
disediakan
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Rekam medis
BP Umum,
R.MTBS,
Ruang BP Gigi,
Ruang KIA / KB
10. Dokumen Rekam Medis,
Terkait Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan