Anda di halaman 1dari 44

PEMERIKSAAN SGPT

No. Dokumen : SOP/Admen/ /016


No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian SGPT adalah suatu enzim transaminase yang banyak terdapat pada sel-sel hati.
SGPT dilepaskan kedalam darah jika terjadi kerusakan sel hati.
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar SGPT dalam pemeriksaan sampel darah
3. Kebijakan Nilai normal : Pria : 4 - 42
Wanita : 4 - 32
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
- Reagen : Kit SGPT
6. Langkah-langkah A. Pembuatan reagen kerja
Tambahkan 10 ml R2 kedalam botol R1, campur dengan baik setelah 10
menit reagen kerja siap pakai.
B. Cara kerja
1. Masukkan dalam tabung reaksi 1000 μl reagen kerja, inkubasi pada 37 C.
2. Tambahkan 100 μl sampel, campur dengan baik.
3. Setelah 60 menit tepat, baca absorbance sampel terhadap blanko udara.
4. Pembacaan pada fotometer dengan program kinetikfaktor 1745 dan
panjang gelombang 340 nm.
5. Catat hasil sampelnya dengan satuan U/L.
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN SGOT
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian SGOT adalah suatu enzim transaminase yang terdapat pada hati,jantung dan otot,
SGOT dilepaskan kedalam darah bila terjadi kerusakan sel.
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar SGPT dalam pemeriksaan sampel darah
3. Kebijakan Nilai normal : Pria : 6 - 37
Wanita : 6 - 31
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
- Reagen : Kit SGPT
6. Langkah-langkah A. Pembuatan reagen kerja
Tambahkan 10 ml R2 kedalam botol R1, campur dengan baik setelah 10
menit reagen kerja siap pakai.
B. Cara kerja
1. Masukkan dalam tabung reaksi 1000 μl reagen kerja, inkubasi pada 37 C.
2. Tambahkan 100 μl sampel, campur dengan baik.
3. Setelah 60 menit tepat, baca absorbance sampel terhadap blanko udara.
4. Pembacaan pada fotometer dengan program kinetikfaktor 1745 dan
panjang gelombang 340 nm.
5. Catat hasil sampelnya dengan satuan U/L.

7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10.Dokumen Terkait  Rekam Medis,
 Register Pendaftaran
11.Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
PEMERIKSAAN UREUM
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Ureum adalah suatu nitrogen yang berisi sisa sisa metabolisme yang disintesa
dihati dari amonium dan asam amino.
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar urea dalam pemeriksaan sampel darah.
3. Kebijakan Nilai normal : 10 – 50 mg/dl.

4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
- Reagen : Kit Urea
6. Langkah-langkah A. Pembuatan reagen kerja :
1 vial reagen 2 dimasukkan ke botol reagen 1, campur dengan baik. Setelah
15 menit reagen siap pakai.
B. Cara kerja
1. Siapkan 3 tabung reaksi ( tabung blanko, tabung standar, tabung sampel).
2. Masukan 1000 μl kreagen kerja masing-masing pada ketiga tabung
3. Masukan 10 μl larutan standar ke tabung standar
4. Masukan 10 μl sampai ke tabung stampel
5. Campur dan inkubasi selama 5 menit pada suhu 37c
6. Tambahkan kedalam ketiga tabung masing-masing 1000 μl reagen 3
7. Campur dan inkubasi seama 5 menit pada suhu 37c
8. Baca hasil dengan fotometer pada panjang gelombang 578 nm dengan
program endpoint
9. Catat hasil sampelnya dengan satuan menjadi mg/dl

7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN CREATININ
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Kreatinin adalah hasil metabolisme cratinin –phospate yang mengalami


dephosphorilase pada otot

2. Tujuan Untuk mengetahui kadar creatinin dalam pemeriksaan sampel darah


3. Kebijakan Nilai normal :
1. Pria : 0,5 -1,2 mg/dl
2. Wanita :0,5 – 0,9 mg/dl

4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
- Reagen : Kit Creatinin
6. Langkah-langkah A. Pembuatan reagen kerja :
Reagen 1 ditambah reagen 2 sama banyak lalu diamkan 15 menit reagen siap
di pakai
B. Cara kerja :
1. Masukan 1000 μl reagen kerja kedalam tabung reaksi
2. Tambahkan 100 μl sample, campur dengan baik
3. Dibaca langsung absonbance sample ,dengan fotometer pada panjang
gelombang 405 nm program kinetik 2-point determination
4. Catat hasil samplenya engan satuan mg/dl
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN ASAM URAT
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Asam urat adalah sisa hasil metabolisme purin yang merupakan komponen
protein

2. Tujuan Untuk mengetahui kadar asam urat dalam pemeriksaan sample darah
3. Kebijakan Nilai normal :
1. Pria : 3,4 -7 mg/dl
2. Wanita : 2,4 – 5,7 mg/dl
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
3. Reagen : Kit Asam Urat
6. Langkah-langkah A. Pembuatan reagen kerja :
Reagen kerja siap pakai .
B. Cara kerja :
1. Siapkan 3 tabung reaksi ( tb.blangko,tb. Standar,tb. Sample)
2. Masukan kedalam tabung reaksi masing- masing 1000 μl reagen kerja
3. Tambahkan 20 μl reagen standar pada tabung standar, campur dengan
baik
4. Tambahkan 20 μl sample pada tabung sample, campur dengan baik
5. Diamkan pada suhu kamar selama 10 menit atau pada suhu 37c selama 5
menit
6. Dibaca dengan fotometer pada program endpoint panjang gelmbang 546
nm
7. Catat hasil samplenya dengan satuan mg/dl

7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN GLUKOSE
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Glukose adalah suatu karbohidrat utama yang digunakan pada proses
metabolisme
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar glukose dalam darah secara cepat
3. Kebijakan Nilai normal :
1. Ad randon/sewaktu : 80-180 mq/dl
2. Puasa : 70-100 mq/dl
3. jam post prandial : 80-140 mq/dl
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
3 Reagen : Kit Glukosa
6. Langkah-langkah Cara Kerja
A. Pembuatan regen kerja :
Regen kerja siap pakai
B. Cara Kerja
1. Siapkan 3 tabung reaksi (tb.blangko , tb.standar , tb,stempel)
2. Masukan kedalam tabung reaksi masing-masing 1000 μl reagen kerja
3. tambahkan 10 μl reagen standar pada tabung standar,campur dg baik
4. Tambahkan 10 μl sample pada tabung sempel, campur dengan baik
5. diamkan pada suhu kamar selama kurang lebih 10 menit / 37”c selama 5
mnit
6. di baca dengan fotometer program endpoint pada panjang gelombang 546
nm
7. Catat hasil sempelnya dengan satuan mg/di
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN CHOLESTEROL
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Cholesterol adalah fraksi darii lipid yang berasal dari makanan terutama dalam
keadaan ester. Cholestrol merupakan komponen pentung utuk pembentukan sel
membran dan disintesis diseluruh jaringan terutama sel mukosa usus dan sel hati.

2. Tujuan Untuk mengetahui kadar cholesterol dalam pemeriksaan sampel darah


3. Kebijakan Nilai normal : 150-200 mg/dl
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Alat Dan Bahan 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
3. Reagen : Kit Cholesterol
6. Langkah-langkah A. Cara Kerja
1. Siapkan 3 tabung reaksi (tb.blangko , tb.standar , tb,stempel)
2. Masukan kedalam tabung reaksi masing-masing 1000 μl reagen kerja
3. tambahkan 10 μl reagen standar pada tabung standar,campur dg baik
4. Tambahkan 10 μl sample pada tabung sempel, campur dengan baik
5. Diamkan pada suhu kamar selama kurang lebih 10 menit suhu kamar,
selama 5 menit 37’
6. Di baca dengan fotometer program endpoint pada panjang gelombang
546 nm
7. Catat hasil sempelnya dengan satuan mg/di
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN TRIGLISERID
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Trigliserid adalah fraksi dari lipid yang sebagian besar berasal dari makanan
setelah diserap oleh usus disalurkan ke seluruh tubuh untuk digunakan dalam
metabolisme atau ditimbun

2. Tujuan Untuk mengetahui kadar trigliserid dalampemeriksaan sampel darah


3. Kebijakan Nilai normal :<200 mg/dl

4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
3.Reagen : Kit Trigliserida
6. Langkah-langkah A. Cara pakai
Reagen kerja siap pakai.
B. Cara kerja :
1. Siapkan 3 tabung reaksi (tb. Blangko, tb standar, tb. Sample)
2. masukan kedalam tabung reaksi masing-masing 1000 μl reagen kerja
3. tambahkan 10 μl reagen standar pada tabung standar, campur dengan baik
4. tambahkan 10 μl sample pada tabung sample, campur dengan baik
5. diamkan kurang lebih 10 menit pada suhu kamar atau suhu 37C selama 5
menit
6. dibaca dengan fotometer program endpoint dengan panjang gelombang 546
mg/dl
7. catat hasil sampelnya dengan satuan mg/dl
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10.Dokumen Terkait  Rekam Medis,
 Register Pendaftaran
11.Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
PEMERIKSAAN HDL CHOLESTEROL
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian HDL Cholesterol adalah fraksi dari lipo protein yang dibentuk oleh sel hati dan
usus yang berfungsi transport cholesterol dari prifer kehati
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar HDL cholesterol dalam pemeriksaan sample darah

3. Kebijakan Nilai normal :


1. Pria :35-55 mg/dl
2. Wanita :45-65 mg/dl
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- Klinipet
- Fotometer
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Centrifuge
3.reagen : principitat HDL, Kit reagen cholesterol
6. Langkah-langkah Cara kerja :
A. Principal HDL :
Tambahkan 20 ml aquabidest kedalam botol principitat yang berisi enzym
atau diencerkan reagen dengan perbandingan 4:1 dicampur diamkan
kurang lebih 15 menit, reagen precipitat hdl siap dipakai
B. Pembuatan reagen kerja/kit cholesterol .
Reagen siap pakai.
Cara kerja
A. pembuatan supernatan
1. masukan dalam tabung reaksi 5oo ml reagen precipital HDL .
2. tambahkan 200 μl sampel, diaduk/ dicampur sampai rata diamkan 10 menit
3. centrifuge pada 3000 rpm selama 10-15 menit.
B. pemeriksaan
1. Siapkan 2 tabung reaksi ( tb. Blangko,tb. Sample)
2. Masukan kedalam tabung reaksi masing-masing 1000 μl.
3. Tambahkan 100 μl supernatan kedalam tabung sampel, campur dengan
baik,diamkan selama kurang lebih 20 menit pada ssuhu kamar atau 10
menit pada suhu 37C
4. Dibaca dengan fotometer program endpoint faktir 320, panjang
gelombang 546 nm
5. Catat hasil sampelnya dengan satuan mg/dl

7. Bagan alir

8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran


 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10.Dokumen Terkait  Rekam Medis,
 Register Pendaftaran
11.Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
PEMERIKSAAN URINE RUTIN
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Pemriksaan urine ruutin adalah pemeriksaan penyaingan dengan bahan urine
untuk mengetahui fungsi organ saluran kencing.

2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya kelainan-kelainan pada urine baik yang bersifat
organik/anorganik dalam saluran kencing.

3. Kebijakan Pemeriksaan urine digunakan sebagai tes penyaringan.

4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- tabung centrifuge
- centrifuge
- obyeg glass,deck glass
- mikroskop
3. reagen :
- combur stikc 3 parameter

6. Langkah-langkah Cara kerja :


A. Makroskopis :
1. Diamati adanya warna dan kejernihan urine
2. Reagen stik dicelupkan kedalam urine, tunggu beberapa menit dan
sesuaikan standar warna pada tabung combur menurut parameter yang
ada
B. Mikroskopis
1. Masukan urine dalam tabung reaksi kurang lebih10 μl
2. Kemudian dicentrifuge dengan kecepatan 1000-2000 rpm selama 1 menit
3. Buanglah sipernatan urine, sedimen urine dibaca dengan mikroskop
perbesaran 10x /40x
4. Dilihat ada tidaknya sel-sel organik dan anorganik

7. Bagan alir

8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran


 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN URINE RUTIN
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Pemriksaan urine rutin adalah pemeriksaan penyaringan dengan bahan urine
untuk mengetahui fungsi organ saluran kencing.
2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya kelainan-kelainan pada urine baik yang bersifat
organik/anorganik dalam saluran kencing.
3. Kebijakan Pemeriksaan urine digunakan sebagai tes penyaringan.
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur 1. Personal : Analis
2. Alat :
- tabung centrifuge
- centrifuge
- obyeg glass,deck glass
- mikroskop
3. reagen :
- combur stikc 10 Parameter
6. Langkah-langkah Cara kerja :
A. Makroskopis :
1. Diamati adanya warna dan kejernihan urine
2. Reagen stik dicelupkan kedalam urine, tunggu beberapa menit dan
sesuaikan standar warna pada tabung combur menurut parameter yang ada
B. Mikroskopis
1. Masukan urine dalam tabung reaksi kurang lebih10 μl
2. Kemudian dicentrifuge dengan kecepatan 1000-2000 rpm selama 1 menit
3. Buanglah sipernatan urine, sedimen urine dibaca dengan mikroskop
perbesaran 10x /40x
4. Dilihat ada tidaknya sel-sel organik dan anorganik

7. Bagan alir

8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran


 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN HbsAg
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian HbsAg adalah antigen yang terdapat pada permukaan virus penyebab hepatitis B

2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya jejak virus Hepatiis B didalam sampel darah .

3. Kebijakan Hasil pemeriksaan dinyatakan secara kualitatif


4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan ;
1. Persoalia : Analis
2. Alat :
- Plate
- Clinipet
3. Reagen :HBs Ag strip
4. Sampel : serum
6. Langkah-langkah Cara kerja :
1. Siapkan plate yang brlubang
2. Masukan 0,1 ml serum kedalam tabung reaksi
3. Celupkan stik HBs Ag kedalam tabung reaksi yang telah berisi serum
secara vertikal
4. Biarkan 10-15 detik
5. Kemudian dibaca hasilnya
6. Interprestasi hasil :
Positif : muncul dua garis merah
Negatif : muncul satu garis merah
7. Bagan alir

8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran


 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN TEST KEHAMILAN
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Pada kehamilan akan terbentuk hormaon HCG yang titrnya meningkat sesuai
dengan peningkatan umur kehamilan
2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya hormon HCG dalam pemeriksaan sampel urine

3. Kebijakan Hasil pemeriksaan dinyatakan secara kualitatif


4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan :
1. Personalia : analis
2. Reagen : HCG strip
3. Sampel : urine pagi hari
6. Langkah-langkah Cara kerja :
1. Siapkan HCG strip
2. Masukan stik HCG dalam sampel urine sampai baas maksimum
3. Tunggu dan baca hasilnya setelah tiga menit
4. Interprestasi hasil
Positif : muncul dua garis merah
Negatif : muncul satu garis merah
7. Bagan alir

8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran


 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN WIDAL
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Pemeriksaan widal adalah pemeriksaan imunologis dengan prinsip latex antara
antibodi dengan antigen yang ada pada kuman salmonella

2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya kuman salmonela pada pemeriksaan sampel
darah
3. Kebijakan Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam bentuk titran yang masih positif
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Alat Dan Bahan Persiapan :
1. Personalia : analis
2. Alat :
- slide kaca berwarna putih
- mikropipet
-batang/lidi pengaduk
3. Reagen
- antigen salmonela typhi : -H
- antigen salmonela typhi : -O

6. Langkah-langkah A. Penentuan kualitatif ( screning test )


1. teteskan 10 μl serum yang akan di periksa pada slide kaca
2. tambahkan satu tetessuspensi antigen yang di perlukan dengan pipet
yang sudah tersedia pada turup botol suspensi antigen
3. serum dan suspensi antigen dicampur dan diaduk secara merata
dengan
batang /lidi pengaduk selama beberapa detik
4. goyangkan slide dengan gerakan berputar perlahan-lahan
5. dibaca hasilnya dalam satu menit, bila ada aglutinas berarti test positif
(+)
sedangkan bila larutan tetap homogen atau tidak ada aglutinasi, berarti
test negatif (-).
7. Bagan alir

8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran


 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10.Dokumen Terkait  Rekam Medis,
 Register Pendaftaran
11.Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
PENGECATAN GRAM
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Gram adalah suatu metode pengecetan terhadap bakteri (dalam sampel ) yang
dapat membedakan kelompok bakteri berdasarkan penyerapan terhadap cat

2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya bakteri gram (+) atau gram (-) dalam sampelnya

3. Kebijakan Hasil pengecetan pemeriksaan gram dinyatakan dengan gram positif atau gram
negatif
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan :
1. Personalia : analis
2. Alat:
- Obyek glass
- Ose
- Lampu spiritus
- Mikroskop
3. Reagen :
- gram A
- gram B
- gram C
- gram D
- minyak imersi
6. Langkah-langkah Cara kerja :
1. Buatlah preparat dari bahan yang akan di periksa
2. Setelah kering fixatie/ lewatkan diatas nyala api 3 kali dengan cepat (3
detik) diinginkan
3. Genangi preparat dengan gram (A) selama 1 menit.
4. Bilas preparat dengan air kran/aquadest yang mengalir
5. Tiriskan, kemudian genangi dengan gram (B) selama 1 menit
6. Bilas dengan air kran/ aquadest yang mengalir
7. Tiriskan, kemudian genangi dengan gram (C) sampai warna tidak luntur
lagi
8. Bilas dengan air kran/aquadest yang mengalir
9. Tiriskan,kemudian genangi dengan gram (D) selama 2 menit
10. Bilas dengan air kran/aquadest yang mengalir
11. Tiriskan dan keringkan diudara
12. Periksa preparat dengan mikroskop
13. Hasil pewarnaan :
Gram positif (+) -----> berwarna ungu/violet
Gram negatif (-) --- berwarna merah

7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran


 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan

PEMERIKSAAN BASIL TAHAN ASAM


1. Pengertian Mycobacterium tuberculose merupakan bakteri ysng mempunyai sifat tahan
terhadap asam,sehingga dengan di temukannya bakteri tersebut dalam sputum
pada pewarnaan khusus untuk bakteri tahan asam maka diagnosis TBC dapat
ditegakkan
2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya kuman BTA dalam samapel ( sputum ).
3. Kebijakan Hasil pemeriksaan dinyatakan dengan basil tahan asam positif atau basil asam
negatif.
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan :
1. Personalia : analis
2. Alat :
-obyek gelas
-ose
-lampu spiritus
-mikroskop
3. Reagen :
- Ziehl neelsen A
- Ziehl neelsen B
- Ziehl neelsen C
- Minyak mersi
6. Langkah-langkah Cara kerja :
1. Buatlah dari bahan pemeriksaan
2. Setelah kering fixatiel/ lewatkan diatas nyala api 3 kali dengan cepat (3
detik) diinginkan
3. genangi preparat dengan reagensia A sampai menutupi seluruh
permukaan sediaan dahak
4. panaskan diatas nyala api sampai keluar uap lalu singkirkan api, diamkan
5 menit
5. cuci dengan air kran/ aquadest yang mengalir
6. tiriskan, kemudian genangi dengan reagensia B selama 1 menit atau
sampai warna merah hilang
7. cuci dengan air kran/ aquadest yang mengalir
8. tuangi dengan reagensi C biarakan selama 10-20 detik. Periksa dibawah
mikroskop dengan perbesaran 40x kemudian preparat ditetesi minyak
imersi dan perbesaran digeser 100x
9. hasil positif (+) BTA dibentuk batang warna merah

7. Bagan alir

8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran


 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
(CYANMETH)
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2
Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari
Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Hemoglobin adalah suatu protein yang memberikan pigmen pada eritrosit,
dengan tugas utama adalah transport O2 dari paru paru ke jaringan dan transfer
CO2 dari jaringan ke paru- paru dan membantu sebagai sistem buffer dalam
darah
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam pemeriksaan sampel darah
3. Kebijakan Kadar hemoglobin rendah : anemia
Kadar hemoglobin tinggi : polistemia
Nilai normal :
Pria :13-16 gr/dl
Wanita :12-14 gr/dl
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan :
1. Personalia :nalis
2. Alat :
-pipet hemogobin
-matt pipet 5,0 ml
-tabung reaksi
-fotometer
3. reagen : larutan drabkin
6. Langkah-langkah Cara kerja :
1. Masukan kedalam tabung reaksi 5,0 ml larutan drabkin
2. Tambahkan 20 μl sampel, campur dengan baik, tunggu kurang lebih 5
menit
3. Baca absorbance sampel terhadap blangko larutan drabkin
4. Pembacaan pada fotometer dengan faktor 36,77 pada panjang gelombang
546 nm
Catat hasil sampelnya dengan satuan gr %
7. Bagan alir

8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran


 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN MASA PERDARAHAN
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Masa perdarahan adalah waktu yang di perlukan dari awal perdarahan sampai
perdarahan berhenti
2. Tujuan Untuk mengetahui waktu perdarahan pada penderita
3. Kebijakan Nilai 1-6 menit
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Pesiapan
1. Personalia ; analis
2. Alat
-lancet
-stop watch
-kapas alkohol
-ketas saring
6. Langkah-langkah Cara kerja
1. Cuping telinga bagian bawah diolesi kapas alkohol
2. Dengan menggunakan lancet ditusuk pinggirnanak daun telinga
3. Setelah darah keluar stop watch di hidupkan
4. Tiap 30 detik darah dihisap dengan menggunakan kertas saring ( jangan
sampai menyentuh luka )
5. Stop watch dimatikan pada saat darah tidak dapat dihisap lagi
6. Catat waktunya dan nyatakan dalam menit sebagai hasil masa perdarahan

7. Bagan alir

8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran


 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2
Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari
Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Masa pembekuan darah adalah waktu yang diperlukan dariproses perdarahan
sampai terjadinya pembekuan (terjadinya fibrin)
2. Tujuan Untuk mengetahui waktu pembekuan darah pada penderita
3. Kebijakan Nilai normal :< 15 menit
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan
1. Personalia : analis
2. Alat :
-disposible 5 ml
-tabung reaksi
-stop watch
-rak tabung reaksi
6. Langkah-langkah Cara kerja :
1. Dilakukan punksi vena dengan menggunakan disposible 5 ml. Pada saat
darah kelihatan masuk kedalam disposibel stop watch dihidupkan.
2. Jarum dilepas dan darah dialirkan perlahan-lahan kedalam 3 tabung,
masing-masing 1 ml (rak tabung di masukan waterbat 37’c)
3. Tiap 30 detik tabung pertama diangkat dan diamati terjadinya pembekuan
( jangan sampai tabung lainya goyang )
4. Setelah tabung pertama beku, lakukan pemeriksaan terhadap tabung
kedua dan ketiga sama seperti pada tabung pertama
5. Demikian juga terhadap tabung ketiga
6. Catat waktunya dan dirata-rata, hasilnya dinyatakan dalam menit

7. Bagan alir

8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran


 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Golongan darah adalah pengelompokan jenis darah berdasarkan antigen yang
terdapat dalam eritrosit
2. Tujuan Untuk mengetahui jenis golongan darah dalam pemeriksaan sampel darah
3. Kebijakan Eritrosit dengan antigen A : Gol. Darah A
Eritrosit dengan anitigen B : Gol. Darah B
Eritrosit dengan antigen AB : Gol. Darah AB
Eritrosit dengan antigen AB : Gol. Darah O
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan :
1. Personalia : analis
2. Alat :
-obyek gelas
- pengaduk

3. Reagen :
-anti –A
-anti –B
-larutan kontrol
6. Langkah-langkah Cara kerja :
1. Diteteskan secara terpisah pada obyek gelas anti –A, anti –B
2. Tambahkan masing-masing satu tetes sampel darah
3. Campur masing-masing dengan menggunakan pengaduk
4. Amati terjadinya aglutinasi
5. Catat hasil pemeriksaan sebagai golongan darah
1.interpretasi hasil ;
Golongan anti –A anti –B
A + -
B - +
AB + +
O - -
Catatan :
 + Aglutinasi
- Tidak terjadi aglutinasi

7. Bagan alir

8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran


 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN RHESUS
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Golongan darah berdasarkan rhesus adalah penentuan golongan darah yang
berdasarkan ada atau tidaknya anti D.
2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya antigen rhesus dalam pemeriksaan darah
seseorang
3. Kebijakan Ada Antigen D : Rhesus positip
Tidak ada Antigen D : Rhesus negatip
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Obyek glas
Pengaduk
Reagen Anti D
6. Langkah-langkah Cara Kerja :
1. Teteskan satu tetes anti rhesus pada obyek glas
2. Tambahkan satu tetes sampel darah, lalu campur dan amati terjadinya
aglutinasi. Catat hasilnya
3. Interpretasi hasil :
+ /pos = terjadi aglutinasi
-/neg = Tidak terjadi aglutinasi
7. Bagan alir

8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran


 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan

PEMERIKSAAN MALARIA
No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006

1. Pengertian Malaria adalah suatu parasit yang menyerang eritrosit


2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya parasit malaria dalam pemeriksaan semple darah

3. Kebijakan Jika terdapat malaria pada apusan dinyatakan positif dan ditentukan jenis
plasmodium beserta tahapnya
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan :
1. Personalia : analis
2. Alat : -Obyek glass
-Lancet
-Kapas alcohol
-Tisu
-Pengaduk
-Mikroskop
3. Reagen : -Larutan / Cat Giemsa
-Larutan buffer pH 6.8-7.2

6. Langkah-langkah Cara Kerja :


1. Sampling darah kapiler,tetes darah pertama diusap dg tisu,gunakan tetes
darah kedua untuk membuat sediaan darah tebal(dibuat diameter 1 cm).
2. Setelah kering sediaan dituangi cat Giemsa yang sudah diencerkan selama
5-10 menit .(untuk sediaan yang berumur lebih dari 24 jam dilisiskan dulu
dengan air sehingga tinggal suatu cairan bening langsung digenangi cat).
3. Cuci menggunakan air yang mengalir dan biarkan kering dengan posisi
vertikal
4. Dengan menggunakan mikroskop perbesaran obyektif 100 X dan okuler 5
x sediaan diperiksa ada tidaknya parasit malaria.
5. Catat dan laporkan hasilnya positif atau negatif dan disebutkan jenis
parasitnya
Catatan :
 Dengan sediaan tebal akan lebih cepat untuk memeriksa dan menemukan
parasit yang pertama.
Dengan sediaan darah tebal sample yang terambil lebih banyak jika
jumblah parasit rendah kecil kemungkinan terdiagnosa negatif

7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
HEMATOLOGI LENGKAP (Automatic)

No. Dokumen : SOP/Admen/ /016


No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006
1. Pengertian Pemeriksaan hematologi lengkap adalah pemeriksaan penyaring meliputi
pemeriksaan hemoglobin, jumlah lekosit, jumlah erytrosit, jumlah trombosit,
hematokrit, dll yang dilakukan pada pasien untuk membantu menegakkan
diagnosa.
2. Tujuan Untuk mengetahui angka hemoglobin, jumlah lekosit, jumlah erytrosit, jumlah
trombosit, hematokrit, MCV, MCH, MCHC, dan RDW dalam darah seseorang
secara automatic.
3. Kebijakan Nilai normal : Hemoglobin Pria 13 – 16 gr%
Wanita 12 – 13 gr%
Lekosit 5000 – 10.000 /cmm
Erytrosit Pria 4.5 – 5.5 juta/cmm
Wanita 4.0 – 5.0 juta/cmm
Trombosit 150.000 – 400.000 /cmm
Hematokrit Pria 40 – 48 %
Wanita 37 – 43 %
MCV 80 – 97 um2
MCH 26.5 – 33.5 pg
MCHC 31.3 – 35.0 g/dt
RDW 10 – 14 %
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Persiapan Alat dan Reagen :
1.1 ABX MICROS 60
1.2 Reagen : Hemaster diluent
Hemaster Iyse
Hemaster clean
1.3 sampel darah EDTA

6. Langkah-langkah Cara Kerja :


1.1 setengah jam sebelum alat dinyalakan terlebih dahulu nyalakan stabilizer
1.2 untuk menghidupkan alat tekan tombol power ON/OFF dibelakang alat
bagian bawah, tekan pula tombol power ON/OFF pada external printer
untuk menghidupkan printer
1.3 alat akan melakukan kalibrasi automatic, beberapa saat kemudian akan
muncul hasil background yang tampak di monitor, apabila hasil dari
semua parameter adalah nol maka alat siap digunakan.
1.4 Masukan data pasien melalui menu ID, setelah data lengkap siapkan
sampel darah EDTA sambil diaduk pelan supaya homogen dengan cara
menggoyang pelan-pelan tabung sampel. Begitu jarum aspirate sampel
muncul segera isap sampel dan tekan selot dibelakang jarum. Tunggu
hingga hasil nampak dilayar monitor dan data akan diteruskan ke printer
ekternal untuk di print.

7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan

PEMERIKSAAN HIV AIDS

No. Dokumen : SOP/Admen/ /016


No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006
1. Pengertian AIDS adalah kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya
kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV yang termasuk family
retroviridae.AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV.

2. Tujuan Untuk mengetahui cara pemeriksaan imunologi pada infeksi virus HIV AIDS.

3. Kebijakan Hasil pemeriksaan dinyatakan reaktif bila muncul dua strip dan non reaktif bila
muncul satu strip
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Alat :
- Strip
- Pipet
- Handscone
Bahan :
- Diluent HIV
- Serum
6. Langkah-langkah Cara Kerja :
1. Masukkan 1 tets serum pasien yang akan diperiksa ke lubang sampel
dengan menggunakan pipet .
2. Tambahkan 3- 4 tetes diluents HIV
3. Hasil dibaca setelah 10-15 menit.
4. Apabila muncul satu strip berarti hasil non reaktif
5. Apabila muncul dua strip berarti hasil reaktif.
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN CRP


No. Dokumen : SOP/Admen/ /016
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006
1. Pengertian Pemeriksaan CRP adalah pemeriksaan imunologis dengan prinsip latex antara
antibody dengan antigen yang merupakan pemeriksaan penanda infeksi akut,
kerusakan jaringan dan radang sendi.
2. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya CRP pada pemeriksaan sampel darah.
3. Kebijakan Hasil pemeriksaan dinyatakan positip bila terjadi aglutinasi.
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur Personalia : Analis
Alat : - Slide berwarna hitam
- Mikropipet
- Lidi pengaduk
Reagen : CRP
6. Langkah-langkah Cara Kerja :
1. Teseskan 50 μl serum yang akan diperiksa pada slide berwarna hitam
2. Tambahkan reagen CRP 1 tetes
3. Kemudian dicampur dan diaduk secara merata dengan menggunakan lidi
pengaduk selama beberapa detik.
4. Goyangkan slide dengan gerakan berputar.
5. Baca hasilnya dalam dua menit, amati adanya aglutinasi.
6. Hasil dilaporkan positip apabila terjadi aglutinasi, negatip bila tidak
terjadi aglutinasi.

7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan

PENGAMBILAN SAMPLE

No. Dokumen : SOP/Admen/ /016


No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006
1. Pengertian Pengambilan semple adalah suatu usaha atau tindakan untuk memperoleh bahan
dalam rangka pemeriksaan laboratorium
2. Tujuan Agar pengambilan semple laboratorium dapat terlaksana dengan baik.
3. Kebijakan Persiapan dan teknik pengambilan sample sangat menentukan kualitas hasil
pemeriksaan.
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur
6. Langkah-langkah A. Darah Kapiler.
1. Pada orang dewasa diambil ujung jari nomor 2, 3.
2. Pada bayi bagian tumit pinggir / ibu jari kaki.
3. Bagian tersebut dibersihkan dengan kapas alkohol 70 % biarkan
sampai kering.
4. Pegang bagian yang akan ditusuk dan sedikit tekan.
5. Tusuk dengan lanset steril sedalam 2-3 mm.
6. Darah keluar tanpa ditekan
7. Tetes darah pertama dihapus dengan kapas kering.
8. Ttesan berikutnya digunakan untuk pemeriksaan.
9. Bekas tusukan ditutup dengan kapas alkohol
Catatan : pada waktu pengambilan sample posisi pasien boleh
duduk/terbaring
B. Darah vena.
1. Pembulu darah pada lipat siku ,pilih yang paling jelas dan palg besr.
Letakan lengan pasien lurus pada alas dan telapak tangan menghadap
keatas.
2. Lengan atas diikat dengan pembendung. Pasien pasien disuruh
mengepal. Bagian vena yang akan ditusuk dibersihkan dengan kapas
alkohol 70%.
3. Jarum spuit ditusukan pada lokasi sepanjang pembulu (vena) dengan
lubang jerum menghadap keatas’
4. Tarik spuit pelan pelan sampai sesuai dengan darah yang dibutuhkan
sambil membuka kepalan tangan dengan perlahan lahan.
5. Letakan kapas alkohol pada tempat tusukan dan jarum di tarik
kembali.
6. Tekan bekas tusukan dengan kapas selama beberapa menit tangan
masih dalam keadaan lurus.
7. Lepaskan jarum dari spuit, alirkan (jangan dismprot) darah kedalam
wadah melalui dindingnya.
Catatan: pada waktu pengambilam sample darah pasien boleh
duduk/terbaling.
C. Urine.
1. Urine Pagi
Urine yang diambil pada saat pagi hari ( urine pertama)
2. Urine Sewaktu
Urine yang diambil pada saat itu.
3. Urine Tampung
Urine yang ditampung selama 24 jam.
4. Faeces
Feaces sewaktu

5. Sperma
Sperma setelah puasa (abstinensia) selama 3 hari.

7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan

PEMBERIAN IDENTITAS SPESIMEN

No. Dokumen : SOP/Admen/ /016


No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006
1. Pengertian Pemberian identitas spesimen adalah suatu aktivitas dalam rangka identifikasi
spesimen sesuai dengan identitas asal spesimen
2. Tujuan Untuk menghindari kesalahan spesien satu dengan yang lain ( tertukar ).
3. Kebijakan Spcimen harus diberi idntitas yang benar
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur

6. Langkah-langkah 1. Sspesimen dimasukkan dalam tabung reaksi atau vial.


2. Diberi nomor dan nama pasien serta pemeriksaan yang diminta dengan spidol
permanen atau label dari kertas
3. Dikirim ke masing-masing bagian pemeriksaan (hematologi, kimia klinik,
imunoserologi, dan sebagainya).

7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan

PENGUMPULAN SPESIMEN

No. Dokumen : SOP/Admen/ /016


No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 21 April 2016
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. Puspa Ayu Lestari


Karangjambu NIP.197905112009032006
1. Pengertian Pengumpulan specimen adalah suatu aktivifitas untuk menyiapkan wadah
penampugan sampel agar memenuhi persyaratan kemudian usaha pengambilan
specimen
2. Tujuan Agar pemeriksaan laboratorium rawat jalan dapat terlaksana dengan baik
3. Kebijakan Tempat penampungan specimen harus memenuhi persyaratan.
4. Referensi 1. Gandasubrata
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
5. Prosedur

6. Langkah-langkah A. Darah
Wadah berupa botol atau tabung penampung yang bersih, kering, tertutup
dan berisi anticoagulan, pengambilan darah dilakukan diruang
pengambilan sampel di laboratorium, dilakukan oleh analis
B. Urine
- Wadah terbuat dari plastik atau gelas bermulut lebar, kering,
bersih, dan tertutup
- Pasien dipersilakan menampung urine pada tempat yang telah
disediakan
C. Sputum
- Wadah terbuat dari plastik atau gelas bermulut lebar, kering,
bersih, dan tertutup
- Pasien dipersilakan menampung sputum pada tempat yang telah
disediakan

7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait  Unit Pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum,
 R.MTBS,
 Ruang BP Gigi,
 Ruang KIA / KB
10. Dokumen  Rekam Medis,
Terkait  Register Pendaftaran
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai