Anda di halaman 1dari 19

PEMERIKSAAN GULA DARAH

No. Dokumen :SOP/UKP-LAB/054-


03F/VII/2016
SOP No. Revisi :0/0
TanggalTerbit :18 Juli 2016
Halaman :1/1

UPTD PUSKESMAS DTP PONED KLARI dr. DINI NURDIANTI P. M. Epid


NIP. 197309032005012006.

1. Pengertian Adanya gula darah dalam darah diukur dengan menggunakan reagen kering ( strip )
2. Tujuan Untuk mengukur kadar gula darah dalam darah
3. Kebijakan Kebijakan kepala Puskesmas No.SK 054/KAPUS-KLARI/VII/2016 Tentang jenis-
jenis pemeriksaan laboratorium
4. Referensi Buku Panduan Laboratorium Klinik Ganda Subrata
5. Alat dan bahan 1. Alat :
a. Lancet
b. Autoclick
c. Alat GCU merk Easy touch
d. Kapas alkohol
e. Tisue
f. Stik Gula darah
2. Bahan :
Darah kapiler
6. Langkah - langkah 1. Siapkan bahan dan alat yang akan dipakai
2. Ambil darah pasien sebanyak 10 ul
3. Teteskan pada stik gula darah yang sudah terpasang pada alat
4. Tunggu selama 15 detik
5. Baca angka yang muncul pada layar tes sebagai kadar gula darah dalam
darah
7. Unit Terkait Petugas laboratorium, Pasien
PEMERIKSAAN LEKOSIT
No. Dokumen :8.1.2..2.D
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :18 Juli 2016
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS DTP PONED KLARI
dr. DINI NURDIANTI P. M. Epid
Kecamatan Klari
Jalan Raya Kosambi No. 20 NIP. 197309032005012006.
41371,KlariKabupatenKarawangJawa Barat
Indonesia

7. Pengertian Proses pemeriksaan jumlah lekosit dalam darah


8. Tujuan Untuk mengetahui jumlah lekosit dalam darah guna penegakan diagnosa suatu
penyakit
9. Kebijakan Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium sesuai yang tertuang dalam SOP
10. Referensi 1. Permenkes No. 37 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarkat
2. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar ( Good Laboratory
Praktik
3. Buku Panduan Laboratorium Klinik Ganda Subrata
11. Alat dan bahan 3. Alat :
g. Tabung reaksi
h. Bilik hitung Neubeur Improved
i. Mikropipet 10 ul,100 ul
j. Mikroskop
4. Bahan :
Darah EDTA atau darah kapiler
12. Langkah - langkah 6. Siapkan bahan dan alat yang akan dipakai
7. Masukan 190 ml reagen turk kedalam tabung reaksi
8. Tambahkam 10 ul darah edta atau darah kapiler dengan menggunakan
micropopet
9. Campur sampai homogen
10. Diamkan selama 15 menit
11. Isi kedalam kamar hitung diamkan 5 10 menit
12. Hitung pada 4 kotak besar dengan menggunakan mikroskop memakai
lensa obyektif 10x
13. Hasil yang didapat dikalikan 1000x
7. Unit Terkait Petugas laboratorium, Pasien
PEMERIKSAAN TROMBOSIT
No. Dokumen :8.1.2..2.C
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :18 Juli 2016
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS DTP PONED KLARI
dr. DINI NURDIANTI P. M. Epid
Kecamatan Klari
Jalan Raya Kosambi No. 20 NIP. 197309032005012006.
41371,KlariKabupatenKarawangJawa Barat
Indonesia

13. Pengertian Proses pemeriksaan jumlah trombosit dalam darah


14. Tujuan Untuk mengetahui jumlah trombosit dalam darah guna penegakan diagnosa suatu
penyakit
15. Kebijakan Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium sesuai yang tertuang dalam SOP
16. Referensi 4. Permenkes No. 37 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarkat
5. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar ( Good Laboratory
Praktik
6. Buku Panduan Laboratorium Klinik Ganda Subrata
17. Alat dan bahan 5. Alat :
k. Tabung reaksi
l. Bilik hitung Neubeur Improved
m. Mikropipet 10 ul,1000 ul
n. Mikroskop
6. Bahan :
Darah EDTA atau darah kapiler
18. Langkah - langkah 14. Siapkan bahan dan alat yang akan dipakai
15. Masukan 1 ml reagen amonium oxalat kedalam tabung reaksi
16. Tambahkam 10 ul darah edta atau darah kapiler dengan menggunakan
micropopet
17. Campur sampai homogen
18. Diamkan selama 15 menit
19. Isi kedalam kamar hitung diamkan 5 10 menit
20. Hitung pada 25 kotak kecil dengan menggunakan mikroskop memakai
lensa obyektif 40x
21. Hasil yang didapat dikalikan 1000x
7. Unit Terkait Petugas laboratorium, Pasien
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
No. Dokumen :8.1.2..2.A
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :18 Juli 2016
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS DTP PONED KLARI
dr. DINI NURDIANTI P. M. Epid
Kecamatan Klari
Jalan Raya Kosambi No. 20 NIP. 197309032005012006.
41371,KlariKabupatenKarawangJawa Barat
Indonesia

19. Pengertian Proses pemeriksaan hemoglobin


20. Tujuan Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah guna penegakan diagnosa suatu
penyakit
21. Kebijakan Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium sesuai yang tertuang dalam SOP
22. Referensi 7. Permenkes No. 37 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarkat
8. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar ( Good Laboratory
Praktik
9. Buku Panduan Laboratorium Klinik Ganda Subrata
23. Alat dan bahan 7. Alat :
o. Alat Hb Merk Mision
p. Mikropipet 10 ul
q. Stik Hb
8. Bahan :
Darah EDTA atau darah kapiler
24. Langkah - langkah 22. Persiapkan pasien untuk diambil darah nya
23. Masukan stik Hb kedalam alat otomatis akan hidup
24. Layar akan menampilkan kode strip sampai muncul gambar tetetsan
darah
25. Pipet darah 10 ul dengan mikropipet
26. Teteskan darah pada zona reaksi pada tes strip
27. Tunggu hinggga hasil layar menampilkan hasil pemeriksaan
hemoglobin
28. Catat dalam buku register laboratorium
7. Unit Terkait Petugas laboratorium, Pasien
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen :8.1.2..2
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :18 Juli 2016
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS DTP PONED KLARI
dr. DINI NURDIANTI P. M. Epid
Kecamatan Klari
Jalan Raya Kosambi No. 20 NIP. 197309032005012006.
41371,KlariKabupatenKarawangJawa Barat
Indonesia

25. Pengertian Pemeriksaan laboratorium adalah suatu kegiatan yang dilakukan di sarana
pelayanan dalam rangka untuk mengetahui keadaan tubuh seorang secara lebih
spesifik biasa nya dilakukan untuk penegakan diagnosa
26. Tujuan 1. Untuk menegakan diagnosa suatu penyakit
2. Monitoring terapi suatu penyakit
27. Kebijakan Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium sesuai yang tertuang dalam SOP
28. Referensi 10. Permenkes No. 37 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarkat
11. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar ( Good Laboratory
Praktik
29. Prosedur 9. Menerima rujukan dari BP umum, Poli gigi, KIA, MTBS dari dokter luar dan
permintaan sendiri
10. Melayani pasien sesuai jenis pemeriksaan laboratorium
11. Mencatat data pasien yang diperlukan di buku regriter laboratorium
12. Mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan sesuai
dengan pemeriksaan yang diperlukan atau diminta
13. Mempersilakan pasien duduk
14. Menjelaskan dan memberitahu kepada pasien tentang sampel yang akan
diambil dan diperiksa
15. Mengambil sampel dan melakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan
16. Mempersiapkan pasien untuk menunggu hasil lab diluar ruangan
17. Mencatat hasil di buku register, di blangko hasil pemeriksaan laboratorium
18. Menyerahkan hasil kepada pasien untuk dibawa kembali hasil ke dokter
pemeriksa
30. Unit Terkait Petugas Laboratorium, petugas BP umum, poli gigi, KIA, MTBS, pasien
PENERAPAN MANEJEMEN RESIKO
LABORATORIUM
No. Dokumen :8.1.8.5
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :18 Juli 2016
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS DTP PONED KLARI
Kecamatan Klari
Jalan Raya Kosambi No. 20 dr. DINI NURDIANTI P. M. Epid
41371,KlariKabupatenKarawangJawa Barat
NIP. 197309032005012006.
Indonesia

31. Pengertian Penerapan mengenai tata cara penanganan resiko kerja yang bisa terjadi di
laboratorium
32. Tujuan Berguna untuk keamanan kerja dilaboratorium dan mengetahui cara mengatasi
bahaya kerja dilaboraorium
33. Kebijakan Pelaksanaan penerapan manejemen resiko laboratorium sesuai yang tertuang dalam
SOP
34. Referensi 12. Permenkes No. 37 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarkat
13. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar ( Good Laboratory
Praktik )
35. Prosedur 19. Menggunakan jarum semprit dengan sistem pengunci untuk mencegah tusukan
dari terlepas nya jarum semprit
20. Menggunakan alat suntik sekali pakai
21. Mematikan centrifuge dan jangan dibuka selama 30 menit jika diduga ada
tabung yang pecah saat centrifuge
22. Menggunakan handscoon untuk mengambil pecahan tabung untuk mencegah
penularan spesimen yang infeksius
23. Menggunakan pipet otomatis dan tidak menggunakan pimipetan mulut karena
dapat menyebabkan tertular nya organisme patogen
24. Menggunakan alat masker guna melindungi terhirup nya partikel
mikroorganismes patogen
25. Menggunakan jas laboratorium yang telah berstandar
26. Melakukan desinfeksi meja pemeriksaan sebelum dan sesudah pemeriksaan
36. Unit Terkait Petugas Laboratorium
ORIENTASI PROSEDUR DAN
PRAKTIK KESELAMATAN/
KEAMANAN KERJA
No. Dokumen :8.1.8.6
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :18 Juli 2016
Halaman :1/1

UPTD PUSKESMAS DTP PONED KLARI


Kecamatan Klari
dr. DINI NURDIANTI P. M. Epid
Jalan Raya Kosambi No. 20
NIP. 197309032005012006.
41371,KlariKabupatenKarawangJawa Barat
Indonesia

Pengertian Kecelakaankerjaseringterjadi di laboratoriumuntukmencegahtimbulnyabahaya


yanglebihluasmakadibutuhkanorientasidanpraktikkeamanankerja
Tujuan Untukpenanganantimbulnyakecelakaan di laboratorium,
menjaminkeselamatandankesehatankerja di laboratorium.
Kebijakan Pelaksanaanorientasiprosedurdanpraktikkeselamatan/keamanankerjadilakukansesua
idengan yang tertuangdalamSOP
Referensi Permenkes No. 37 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarkat
Prosedur 27. Membentuk Tim pelaksana K3 di laboratoriumolehKepalaPuskesmas
28. Membuarencanaorientasiprosedur/praktekkeselamatankerjaolehTim K3
laboratorim setiap 1 bulan sekali
29. Melaporkankepadakepalapuskesmaspelaksanaanpelatihan K3 laboratorium 1
bulan sekali
30. MemberikanorientasiprosedurkeselamatankepadapetugaslaboratoriumolehTim
K3 laboratorium setiap 6 bulan sekali
31. MemberikanorientasipraktekkeselamatankerjakepadapetugaslaboratoriumolehT
im K3 laboratorim 6 bulan sekali
32. MembuatlaporanbuktipelaksanaanorientasiolehTim K3 laboratorim 6 bulan
sekali
33. Melaporkankepadakepalapuskesmashasilpelaksanaanorientasipelatihanprosedur
danpraktekkeselamatankerjaolehTim K3 laboratorim pada saat staaf meting
34. Memantaupelaksanaankaselamatandankesehatankerja di laboratoriumolehTim
K3 laboratorium 1 bulan sekali
35. Melakukanevaluasisecaraberkalapelaksanaankeselamatandankesehatankerja di
laboratsecaraberkalamelaluidaftartilikolehTim K3 laboratorium
36. Menyusunjadwalkegiatanorientasisecaraberkalaoleh Tim K3 laboratorium
Unit Terkait Petugas Laboratorium, Tim K3, Kepala Puskesmas

PERMINTAAN PEMERIKSAAN,
PENERIMAAN SPESIMEN,
PENGAMBILAN DAN
PENYIMPANAN SPESIMEN
No. Dokumen :8.1.2.1
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : 20 Maret 2016
Halaman :1/3
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Klari
UPTD PUSKESMAS DTP PONED KLARI
Kecamatan Klari
Jalan Raya Kosambi No. 20
41371,KlariKabupatenKarawangJawa Barat
Indonesia
dr. DINI NURDIANTI P. M. Epid
NIP. 197309032005012006.

Pengertian Prosedur permintaan pemeriksaan laboratorium klinik adalah suatu cara


menyiapkan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan
menyiapkan serta melengkapi formulir pemeriksaan laboratorium.
Penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen adalah Perlakuan
terhadap spesimen yang akan dilakukan pemeriksaan dengan cara yang benar untuk
menunjang analisis sehingga pemeriksaan teliti.
Tujuan Untuk mempermudah berjalan nya proses pemeriksaan laboratorium terhadap
pasien.
Spesimen memenuhi syarat untuk dianalisis dan menghindari tertukar nya sampel
satu dengan yang lain.
Kebijakan Kebijakan kepala Puskemas No. 820 / / IX / PUSK / 2016
Referensi 1.Permenkes No. 37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat.
2. Pedoman laboratorium Ganda soebrata
Langkah- langkah PERMINTAAN PEMERIKSAAN PELAYANAN LABORATORIUM
1. Pasien datang ke Puskesmas, keluarga mendaftar di bagian pendaftaran (
Loket ) sesuai dengan kebutuhan / unit pelayanan yang dituju.
2. Dokter / paramedis melakukan pemeriksaan kepada pasien, apabila
memerlukan pemeriksaan laboratorium dokter / paramedis menjelaskan
kepada pasien bahwa diperlukan pemeriksaan laoratorium.
3. Bila pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium, dokter / paramedis
membuat surat pengantar / formulir pemeriksaan untuk pasien yang
memerlukan pemeriksaan laboratorium.
4. Pasien membawa surat pengantar ke bagian laboratorium.
5. Petugas laboratorium mempersilakan pasien duduk dan menjelaskan
pemeriksaan laoratorium apa saja yang yang dilakukan.
6. Untuk pasien yang dirawat inap keluarga pasien membawa surat pengantar
ke laboratorium., petugas laboratorium ke ruang perawatan untuk
mengambil darah pasien, hasil akan diserahkan langsung petugas
laboratorium ke dokter jaga atau perawat jaga di perawatan.
7. Apabila pasien sudah mengerti dan setuju pasien diambil darah.
8. Pasien di persilahkan menunggu hasil diluar ruangan.
9. Pasien dipersilahakan mengambil hasil dan menyerahkan kembali hasil ke
dokter / peramedis.
PENERIMAAN SPESIMEN
1. Setelah dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas laboratorium
2. Petugas laboartorium Melakukan pemeriksaan terhadap spesimen tersebut.
PENGAMBILAN SPESIMEN
A. Pengambilan Darah Vena
1. Petugas laboratorium meminta pasien duduk atau berbaring dengan
lengan pasien harus lurus, jangan membengkokan siku, memilih lengan
yang banyak melakukan aktivitas.
2. Petugas laboratorium meminta pasien untuk mengepalkan tangan.
3. Petugas laboratorium memasang torniquet kurang lebih 10 cm diatas
lipatan siku.
4. Petugas laboratorim memilih bagian mediana cubiti.
5. Petugas laboratorium membersihkan kulit bagian yang akan diambil
darah nya dengan kapas alkohol 70 % dan membiarkan kering.
6. Petugas laboratorium tidak memegang kulit yang sudah dibersihkan.
7. Petugas laboratorium menusuk bagian vena tadi dengan lubang jarum
menghadap keatas dengan sudut kemiringan 15 derajat.
8. Petugas laboratorium melepas torniquet dan meminta pasien melepas
kepalan tangan.
9. Petugas laboratorium melepas torniquet dan meminta pasien melepas
kepalan tangan.
10. Petugas laboratorium menarik spuit dengan meletakan kapas kering
pada bekas tusukan, setelah darah berhenti peugas laboratorium
meplester bekas tusukan.
11. Petugas laboratorium mencampur EDTA yang berisi arah dengan cara
membolak balikan sebanyak 5 kali.
A. Pengambilan Darah Kapiler
1. dan membiarkan sampai kering.
2. Petugas laboratorium memegang bagian yang akan ditusuk supaya
bergerak. Petugas laboratorium membersihkan bagian yang akan ditusuk
dengan kapas alkohol.
3. Darah yang keluar pertama dihapus dengan kapas kering.
4. Darah yang keluar selanjut nya ntuk pemeriksaan.
B. Pengambilan sampel Urine, Faeces dan Sputum
1. Petugas laboratorium memberi label tampat untuk menampung sampel.
2. Petugas laboratorium memberi penjelasan pada pasien.
3. Sampel Urine : Petugas laboratorium memberikan penjelasan kepada pasien
untuk mengambil urin yang pancar tengah ( urin keluar pertama dibuang
yang tengah tengah ditampung dan yang terakhir dibuang ).
4. Sampel Faeces : Petugas laboratorium memberi penjelasan kepada pasien
untuk buang air kecil dahulu karena faeces tidak boleh tercampur dengan
urine.
Petugas laboratorium mengintruksikan kepada pasien untuk buang air besar
langsung kedalam pot faeces ( Kira- kira 2,5 gr ), segera menutup pot
dengan rapat.
5. Sampel Sputum : Petugas Laboratorium mengintrusikan kepada pasien
untuk berkumur kumur lebih dahulu, tarik nafas 2 3 kali, tahan
beberapa detik, kemudian batukan kuat kuat, masukan ke pot dahak
sputum yang baik adalah yang kental jumlah nya cukup 2 3 ml, tutup
wadah sputum.
PENYIMPANAN SPESIMEN
1. Petugas Laboratorium menyimpan spesimen jika pemeriksaan ditunda
atau dikirim ke laboratorium lain.
2. Petugas laboratorium memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan
diperiksa.
3. Petugas laboratorium menyiapkan wadah untuk pnyimpanan spesimen.
4. Petugas laboratorium menyimpan spesimen yang menggunakan
spesimen plasma atau serum, maka plasma atau serum dipisahkan
terlebih dahulu baru disimpan.
5. Petugas laboratorium memberi bahan pengawet pada spesimen yang
diperlukan misal nya urine atau faeces.
6. Petugas laboratorium memberi label spesimen nama dan tanggal
penyimpanan.
7. Petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan klinik 1 minggu
dalam refrigenerator.
8. Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan
imunologi 1 minggu dalam refrigenerator
9. Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan
hematologi 2 pada suhu kamar.
10. Petugas laboratorium menyimpan fomulir permintaan laboratorium
laboratorium ditempat tersendiri.
Unit Terkait Laboratorium

PERMINTAAN PEMERIKSAAN
No. Dokumen :8.1.2.1
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : 20 Maret 2016
Halaman :1/1
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Klari
UPTD PUSKESMAS DTP PONED KLARI
Kecamatan Klari
Jalan Raya Kosambi No. 20
41371,KlariKabupatenKarawangJawa Barat
Indonesia
dr. DINI NURDIANTI P. M. Epid
NIP. 197309032005012006.
Pengertian Prosedur permintaan pemeriksaan laboratorium klinik dari BP, UGD dan poned
adalah suatu tata cara menyiapkan pasien BP, UGD dan Poned yang akan
dilakukan pemeriksaan laboratorium dan menyiapkan serta melengkapi formulir
pemeriksaan laboratorium
Tujuan Untuk mempermudah berjalan nya proses pemeriksaan laboratorium terhadap
pasien
Kebijakan Kepala PKM Klari
Referensi -
Prosedur 1. Dokter atau perawat jaga mengisi formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium
2. Dokter atau perawat mengisi dan menandatangani formulir tersebut
3. Dokter atau perawat menyuruh keluarga pasien untuk memberikan formulir
ke bagian laboratorium
Unit Terkait Laboratorium

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen :8.1.2.2
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : 20 Maret 2016
Halaman :1/1
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Klari
UPTD PUSKESMAS DTP PONED KLARI
Kecamatan Klari
Jalan Raya Kosambi No. 20
41371,KlariKabupatenKarawangJawa Barat
Indonesia
dr. DINI NURDIANTI P. M. Epid
NIP. 197309032005012006.

Pengertian Pemeriksaan laboratorium adalah untuk menentukan dan menegakan diagnosa


penyakit
Tujuan Pemeriksaan laboratorium untuk menegakan diagnosa penyakit
Kebijakan Pelaksanaan pemriksaan laboratorium sesuai yang tertuang dalam SOP
Referensi Buku panduan Laboratorium Ganda soebrata
Prosedur
1. PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
METODE CYANMETH
1. Siapkan bahan dan alat yang akan dipakai
2. Masukan reagen cyanmeth 5 ml pada tabung reaksi
3. Tambah 20 ul darah edta atau darah kapiler dengan menggunakan
mikropipet
4. Campur sampai homogen
5. Diamkan selama 2 menit baca pada alat hemoglobinometer
6. Catat hasil pemeriksaan Hb
7. Nilai normal Laki- laki 14 16 gr% perempuan 12 14 gr%
2.PEMERIKSAAN LEKOSIT
CARA TABUNG
1. Siapkan bahan dan alat yang akan dipakai
2. Masukan 190 ul reagen turk kedalam tabung reaksi
3. Tambah 10 ul darah edta menggunakan mikropipet
4. Campur sampai homogen
5. Diamkan selama 15 menit hitung pada bilik hitung pada 4 kotak besar
Dengan menggunakan mikroskop lensa obyektif 10x
6. Hasil yang didapat dikalikan 1000
7. Nilai Normal 4000 10.000 / mm3
3.PEMERIKSAAN TROMBOSIT
CARA TABUNG
1. Siapkan bahan dan alat yang akan dipakai
2. Masukan 1 ml regen amonium oxalat kedalam tabung reaksi
3. Tambahkam 10 ul darah edta atau darah kapiler dengan menggunakan
mikropipet
4. Campur sampai homogen
5. Diamkan selama 15 menit
6. Isi kedalam kamar hitung diamkan 5 10 menit
7. Hitung jumlah trombosit pada bilik hitung pada 25 kotak kecil dengan
menggunakan mikroskop memakai lensa obyektif 40x
8. Hasil yang didapat dikalikan 1000
9. Nilai normal 150.000 450.000 / mm3
4. PEMERIKSAAN HEMATOKRIT
1. Masukan darah edta atau darah kapiler pada alat hb meter
2. Catat hasil pemeriksaan hematokrit pada layar hb meter
3. Nilai Normal : laki Laki : 40 48%
Perempuan : 37 43 %
5.PEMERIKSAAN LED
METODE : WESTERGREN
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukan 250 ul NACL 0,85% dalam tabung reaksi
3. Tambah dengan 1 ml darah edta
4. Campur sampai homogen
5. Pipet dengan pipet LED sampai tanda O
6. Berdirikan pipet tegak lurus
7. Baca hasil LED setelah 1 jam
7.PEMERIKSAAN WIDAL KUALITATIF
METODE AGLUTINASI
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pipet serum sebanyak 20 ul letakan pada slide test ( Sebanyak 8 buah )
3. Teteskan 8 antigen sebanyak 1 tetes pada masing masing well
4. Kemudian goyangkan slide pada rotator selama 2 menit 100 rpm
5. Amati hasil nya
Positif ( + ) : Aglutinasi
Negatif ( - ) : Tidak ada aglutinasi

8.PEMERIKSAAN GULA DARAH


METODE STIK DENGAN ALAT GLUKOMETER
1. Siapkan bahan dan alat
2. Pasang alat stik gula darah pada alat
3. Ambil darah pasien dengan menggunakan lancet
4. Hapus tetesan darah pertama
5. Letakan stik gula darah pada jari pasien
6. Tunggu alat glukometer berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca
7. Nilai Normal :
Gula darah sewaktu : < 180 mg/dl
Gula darah puasa : 70 110 mg/dl
Gula darah 2 jam pp : 70 140 mg/dl
9.PEMERIKSAAN ASAM URAT
METODE STIK
1. Siapkan bahan dan alat
2. Pasang alat stik asam urat darah pada alat
3. Ambil darah pasien dengan menggunakan lancet
4. Hapus tetesan darah pertama
5. Letakan stik asam urat pada jari pasien
6. Tunggu alat berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca
7. Nilai Normal :
Laki laki : 2,5 mg /dl -7,2 mg/dl
Perempuan : 2,5 mg/dl 6,5 mg/dl
10.PEMERIKSAAN CHOLESTEROL TOTAL
METODE STIK
1. Siapkan bahan dan alat
2. Pasang alat stik cholesterol darah pada alat
3. Ambil darah pasien dengan menggunakan lancet
4. Hapus tetesan darah pertama
5. Letakan stik cholesterol pada jari pasien
6. Tunggu alat berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca
7. Nilai Normal : < 200 mg / dl
11.PEMERIKSAAN PROTEIN URIN DAN REDUKSI URIN
METODE : CARIK CELUP
1. Siapkan bahan dan alat
2. Celupkan stik urine pada urine pasien
12.PEMERIKSAAN URINE RUTIN
1. Siapkan bahan dan alat
2. Celupkan Stik urine pada urine pasien
3. Bandingkan warna stik urine dengan standar dalam waktu kurang dari 2
menit
4. Masukan urine kedalam tabung reaksi 2/3 bagian centrifuge 2000 rpm
selama 5 menit
5. Buang supernatan ambil campur sedimen urine dengan clinipet
6. Letakan pada obyek glass tutup dengan deck glass
7. Lihat sediment urine dengan mikroskop lensa obyektif 10x kemudian 40x
8. Laporakan hasil sedimen urine erytrosit, Lekosit, epitel, kristal,
bakteri,silinder
13.PEMERIKSAAN GRAVINDEK / TES KEHAMILAN
METODE : RAPID TEST
1. Siapkan bahan dan alat
2. Celupkan stik teskehamilan pada urine pasien selama 30 detik
3. Angkat baca hasil tes setelah 5 - 10 menit
4. Positif : Garis merah dua
Negatif : Garis merah satu
14.PEMERIKSAAN BTA
METODE ZIEL NELSEN
1. Buat sedian pada obyek glas ukuran 2 x 3
2. Setelah kering fiksasi diatas nyala api sebanyak 3x
3. Tuangi dengan ZN A panaskan dengan api spirtus sampai keluar uap
diamkan selama 5 menit
4. Cuci dengan air mengalir
5. Tuangi dengan ZN B sampai warna merah luntur
6. Cuci dengan air mengalir
7. Tuangi dengan ZN C selama 10 20 detik
8. Cuci dengan air
9. Keringkan diudara
10. Baca dengan menggunakan mikroskop lensa obyektif 100x dengan
meteskan minyak imersi pada sedian.
11. Baca hasil dengan skala IUATLD
Negatif : Tidak ditemukan BTA / 100 LP
Scanty : Ditemukan 1 9 BTA / 100 LP ( ditulis jumlah kuman yang
Ditemukan )
1+ : Ditemukan 1 99 BTA / 100 LP
2+ : Ditemukan 1 10 BTA / 1 LP
3+ : Ditemukan > 10 BTA

15. PEMERIKSAAN HIV


METODE : RAPID TEST
1. Stik ditulis nomor sampel
2. Pipet sebanyak 10 ul darah menggunakan mikropipet, letakan dalam
sumuran pada alat tes
PEMERIKSAAN HIV
METODE : RAPID TEST
7. Stik ditulis nomor sampel
8. Pipet sebanyak 10 ul darah menggunakan mikropipet, letakan dalam
sumuran pada alat tes
9. Tambahkan buffer sebanyak 3 tetes
10. Tunggu hasil nya selama 20 menit
11. Jika hasil positif lanjutkan ke test selanjut nya
12. Positif : Garis merah dua
Negatif : Garis merah satu

Laboratorium

Unit terkait

Anda mungkin juga menyukai