Anda di halaman 1dari 17
ISSN: 2086-8421 ‘Vol. IV No. 1, Apr.- Sep. 2013 TASIMAK n Populasi Rotifera (Brachionus Plicatlis) Corre Crete Tn ec algal] Cea a at an dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Mere Ci nN Sn Cone ME comer ey eee ect Seu eae Comte Ae Pemanfaatan Tepung Daun Gamal Untuk R Reuters RET rY Perotti Ca Koes Pes ear ey Scr Cos eet Leo Tny Pre) CTSA cr er ACen Ua EOC eT Mee Mee MN ene eon eC Cote Kapal Mini Purse Seine di Perairan Pantai Utara Aceh CORNER Las Pemahaman Hukum Adat Laut dalam Komunitas Nelayan di Kota Een COMETS te aT JURNAL ISSN 2086-8421 TASIMAK Media Sain dan Teknologi Abulyatama Volume IV, No.1, April - September 2013 Pelindung/Pembina © Rektor Universitas Abulyatama Penanggung Jawab +: Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian ‘Kepada Masyarakat Universitas Abulyatama Pemimpin Redaksi Drs. Yusti, M.Pd, Redaktur Ahi + Prof. Dr. H. Waral Walidin, A.K. M.A. (LAIN) Prof.H. Burhanuddin Salim, M.Se. Ph.D. (Unsyiah) R. Agung Efiyo Hadi, M.Sc. Ph.D (Unaya) Prof. Dr. A. Halim Majid, M.Pd. (Unaya) Drs. Azwar Thaib, M.Si. (Unaya) Redaktur Pelaksana = Drs, Zamzami A.R., MSi Yuliana, $.6., M.Si. Yulinar, S.Pd, M.Pd, Dewan Redaksi ‘Muhammad Nur, $.H., M.Hum Ir. Mulyadi * Is. H. Firdaus, M.S Dewi Astini, S.HL, M.Hum. Maryati B, S.H., M.Hum, Drs. Tamarli, MSi, Yulfrita Adamy, $.B. Mi, Drs. H.M. Hasan Yakob, M.M. Drs. Bukhari, Mi, Ir. M. Isa T. Ibrahim, M.T. Distributor/Komunikasi Drs, Akhyar, M.Si Drs, Muhammad, M.Si Bendahara : Drs, Nasruddin A.R., M.Si. Desain Cover ASOKA Communications (www.asoka. web id) Website : www abulyatama,ac.id, ‘Alamat Redaksi ‘embaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Abulyatama, Jl. Blang Bintang Lama km 8,5 Lampoh Keude~ Aceh Besar, Telepon 0651 21255 Jurnal Tasimak Vol. IV, No. 1, April September 2013, ISSN 2086 - 8421 ——_—_——————— DAFTAR ISI Halaman 1. Uji Efektivitas Penggunaan Probiotik EM-4 dan Biosolution Terbadap Peningkatan Populasi Rotifera (Brachionus Plicatlis) Oleh Drs. Azwar Thaib, M.Si. Dona 1-6 2. Analisis Margin Pemasaran dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Oleh Ir. Syarifuddin, M Si. . ee 7-19 3. Kekuatan Tekan Uji Beton Akibat Penambahan Pecahan Batu Bata yang, Bervariasi Oleh Ir. Helwiyah Zain, M.Pd. . 20-33 4, Pemanfaatan Tepung Daun Gamal Untuk Ransum Ayam Buras Oleh tr. Mulyadi, M.Si, rae 34 - 38 5. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan, Sektor Kesehatan, Dan PDRB Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Aceh Oleh Khairal Amri, S.E.,M.Si. dan Safwan Nurdin, 8.E., M.Si. 39 ~ 54 6. Pemetaan Daerah Penangkapan kan Berdasarkan Hasil Tangkapan Kapal Mini Purse Seine di Perairan Pantai Utara Acch Oleh Rizwan, dk. aa 55 68 7. Pemahaman Hukum Adat Laut dalam Komunitas Nelayan di Kota Banda Aceh 69-78 Oleh Ir. Faisal Syahputra, M.Si. Jurnal Tasimak Vol.1V, No. 1, April ~ September 2013 —— eee ISM 2086 - 8421 PEMETAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN KAPAL MINI PURSE SEINE DI PERAIRAN PANTAI UTARA ACEH (REGIONAL MAPPING BASED FISHING BOATS CATCH MINI Purse suine IN THE WATER OF THE NORTH COAST OF ACEH) Rizwan ”, Syahrul Purnawan”, Rajul Munir” ” Staf Pengajar Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Koordinatorat Kelautan dan _Perikanan Unsyiah, 7) Staf Pengajar Jurusan Ilmu Kelautan Koordinatorat Kelautan dan Perikanan Unsyiah *)Mahasiswa Jurusan [mu Kelautan Koordinatorat Kelautan dan Perikanan Unsyiah, ABSTRACT Research on "Regional Mapping Based Fishing Boats Catch Mini Purse Seine in the waters of the North Coast of Aceh has been studied from early March until June 2012. The purpose of this study is to provide location information based on catches of fishing mini purse seine vessels in coastal waters of North Aceh and display in the form of data map GARMIN fishfinder 178C Sounder in the waters of North Aceh. The results showed that the location of fishing both during the day and night in the waters of the North Coast of Ace) are four locations of fishing areas, namely Lhoknga-Lepung, Lampulo-Lampanah and Pulo Aceh, fishing location within a short distance move from locations previously and close to the coast. The research concluded that: fish catch in cach location, there are various kinds of fish catching as dencis (Sardinella sp), clupeids (Ambligaster SIRM), tuna (Awxis rochel), yellow fin tuna (Thumus albacores), rambeu and squid (Loligo sp), CPUE values at any point of arrest has increased every week, and a temperature optimum in the area of North Aceh shore fishing is 28.8 * C. Key Words: mapping, fishing areas, fishfinder, Arc-view GIS 9.3. PENDAHULUAN Jaut (perairan teritorial dan _perairan Provinsi Acch merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang berbatasan langsung dengan tautan. Panjang garis pantai Provinsi Aceh kurang lebih 1.660 km dengan Iyas wilayah perairan laut seluas 295.370 km’, terdiri dari wilayah kepulauan) 56,563 km’ dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 238.807 km”. Daerah laut yang luas menjadi perairan Provinsi Aceh ‘memiliki potensi besar di bidang kelautan (DKP Aceh, 2011). 55 Jurmal Tasimak Vol. lV, No. 1, April September 2013 ISSN 2086 - 8421 ——>——— Pembangunan_perikanan terus diarahkan pada peningkatan koniribusi sub sektor perikanan dalam penangulangan berbagai masalah yang dihadapi, seperti peningkatan pendapatan —masyarakat, ‘menciptakan lapangan kerja yang produktif dan membina kelestarian sumberdaya alam ddan lingkungan hidup dan serta menjamin kesediannya bahan pangan protein hewani Perairan laut Aceh mempunyai potensi ikan yang sangat menjanjikan, ferutama ikan-ikan pelagis. Pukat cincin (purse seine) merupakan sebagian besar alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Lampulo Banda Aceh untuk menangkap ikan di laut. Namun nefayan tersebut belum dilengkapi dengan alat bantu seperti (fishfinder untuk melakukan penangkapan ‘kan, schingga tidak efisiennya waktu dan hasil tangkapan serta besarnya biaya operasional yang dikeluarkan, Saat ini nelayan Desa Lampulo mulaitersentuh dengan —kemajuan teknologi di bidang penangkapan_ikan. ‘Nelayan telah menerima bantuan fishfinder GARMIN 178C Sounder yang digunakan pada kapal. Teknologi fishfinder tersebut sangat_membantu para nelayan ketika melakukan kegiatan penangkapan_ ikan, alat tersebut juga dapat memberi informasi bagi nelayan seperti keberadaan ikan, kedalaman laut, temperatur permukaan laut, dan kecepatan kapal. Dari data hasil perekaman tersebut perlu diolah lebih lanjut supaya dapat di manfaatkan semaksimal mungkin untuk memudahkan nelayan dalam menemukan kembali lokasi-lokasi penangkapan ikan. 36 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu: tahap pertama survei lapangan. Tahap kedua pengumpulan data hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap Mini Purse Seine — dari Pelabuhan erikanan Pantai Lampulo. ‘Tahap pertama dilaksanakan pada April 2012 di perairan Aceh. Tahap kedua dilaksanakan pada Mei 2012. Lokasi penelitian di Desa Lampulo Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Acch, bekerja sama dengan para nelayan Desa Lampulo yang berada di bawah Lembaga Hukum ‘Adat Pangtima Laot Lhok Krueng Aceh. Didasarkan pada pertimbangan bahwa daerah ini merupakan salah satu daerah yang pemah mendapatkan bantuan alat tangkap (Mini Purse Seine) yang di berikan kepada kapal nelayan. Daerah penelitian adalah perairan Pantai Utara Aceh berdasarkan data hasil tangkapan pukan cincin yang digunakan olch nelayan. Pengumputan data dilakukan selama 4 bulan di Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo (PPPL) Kota Banda Aceh. ‘Alat yang —digunakan pada penelitian ini adalah: 28 unit kapal mini purse sein, | unit kamera digital, alat tulis, dan fishfinder. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dengan dua tahap yaitu: (1) Berupa data yang di ambil langsung dilapangan dengan mengikuti kapal mini purse seine yang ada di Pelabuhan Perikanan Panta (PPP) Lampulo dan ikutserta_selama berlangsungnya operasi penangkapan ikan. (2) Data dacrah penangkapan ikan yang Jurnal Tasimak Vol. IV, No. 1, April September 2013 (SSN 2086 - 8421 diperoleh dari wawancara dengan nelayan urse seine dan Panglima Laot. Berdasarkan daerah_penangkapan ikan Kapal mini purse seine yang beroperasi di pantai Utara Aceh. Penentuan daerah penangkapan ikan berbeda-beda berdasarkan waktu yang dilakukannya, yaitu penangkapan pada siang hari dan penangkapan pada’ malam he Penangkapan pada _malam hari y penangkapan dengan mencari daerah perairan yang banyak terdapat ikan-ikan pelagis dengan menggunakan rumpon. ‘Sedangkan penentuan lokasi penangkapan ikan pada siang hari yaitu dengan cara kapal mencari gerombolan ikan yang naik kepermukaan air laut. Hal ini terlihat pada pagi hari antara 07:00 sampai 10:00 WIB atau sore hari antara 15:00-17:30 WIB ketika sinar matahari tidak terlalu terik, Hal seperti ini terjadi sebelum matahari Keluar atau senja Hari pada saat matahari terbenam. Tanda adanya ikan dengan buih- buih di permukaan laut akibat udara-udara yang. dikeluarkan ikan, burung-burung yang menukik dan_menyambar-nyambar permukaan laut (Sudirman dan Mailawa, 2004), Hasil tangkapan yang telah Gidapatkankemudian — dikelompokkan berdasarkan hasil tangkapan dan unit penangkapan. Selanjutnya nilai_hasil tangkapan dihitung per upaya penangkapan CPUE (Catch Per Unit Effort) yaitu penangkapan per satuan usaha, Formula yang digunakan untuk mengetahui nitai CPUE adalah sebagai berikut ( Gulland, 1983). catch CRUE = Keterangan : CPUE = Hasil tangkapan per upaya penangkapan (ky/trip) dalam minggu catch = Hasil tangkapan (kg) dalam minggu effort = Upaya penangkapan (trip) dalam minggu Nilai CPUE kemudian dibuat dalam bentuk peta tematik berdasarkan jumlah CPUE setiap trip pada lokasi penangkapan. Dengan melihat _hasil tersebut dapat diketahui fluktuasi hasil tangkapan berdasarkan waktu (temporal) dan lokasi/daerah penangkapan (spasial). Daerah —penangkapan kan berdasarkan analisis hasil tangkapan ‘mengacu pada aturan yang diberikan oleh Putro (2002) yaitu: a) Jika ‘nilai CPUE berada dalam elas tangkapan tinggi, maka posisi tangkapan tersebut sangat baik dijadikan target operasi berikutnya, arena posisi_ ini diperkirakan sebagai tempat gerombolan ikan (schooling). ) Jika nilai CPUE berada dalam Kelas tangkapan sedang maka posisi tersebut masih layak dijadikan —sebagai_—_posi penangkapan berikutnya atau potensial. c) Jika CPUE berada dalam kelas rendah maka posisi tersebut bukan merupakan target —_operasi berikutnya Karena diperkirakan Jurnal Tasimok Vol. IV, No. 2, April ~ September 2013, ISSN 2086 - 8421 a sumberdaya ikan hanya Kebutulan tertangkap pada posisi tersebut. Pemetzan daerah penangkapan ikan potensial dimaksudkan untuk ‘menghasilkan model spasial yang berbasis SIG berbentuk peta yang berisikan berbagai informasi untuk dipergunakan oleh stakeholder dalam mengkaji sebaran dan pola spasial musim penangkapan ikan di perairan Aceh dengan _menggunakan perangkat lunak Are-view GIS 9.3. Hasil yang diperoleh dari suhu permukean laut (SPL) dapat memberikan informasi spasial daerah penangkapan ikan yang fengkap kemudian overfay dengan data CPUE mingguan. Dengan teknik sistem informasi _geografis sebagai jinformasi spasial dapat diintegrasikan (Prahasta, 2004). Penentuan daerah penangkapan ikag juga _dilakukan berdasarkan produktifitas (CPUE) di ‘masing-masing indikasi penangkapan ikan. Hal pertama yang harus kita Ketahui tentang keberadaan— daerah penangkapan ikan menurut spesies ikan dan dari musiman, Pemilihan daerah penangkapan ikan akan dibahas dengan sesuai pemahaman _dari_efisiensi, keuntungan dan ekonomi usaha perikanan yaita = a. Area lingkungan yang _cukup sesuai dengan tingkah laku ikan yang diarahkan dengan menggunakan —data’_—riset oseanografi dan meteorologi. b. Pemilihan daerah_penangkapan ikan yang bernilai ekonomis dengan mempertimbangkan jarak dari pangkalan, —_-kepadatan gerombolan ikan, kondisi meteo- rologi. HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Hasil Penangkapan Tkan Data lokasi yang diperoleh dari penelitian ini berasal dari hasil pengukuran (fishfinder GARMIN 178C Sounder. Data tersebut merupakan rekaman aktifitas penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan-nelayan Desa Lampulo Banda ‘Aceh mulai April sampai dengan Mei 2012. Data tersebut terlampir dalam bentuk peta lokasi penangkapan ikan. Namun, ‘yang dimaksud dengan lokasi penangkapan ikan pada penolitian ini yaitu titik-titik para nelayan melakukan penangkapan ikan baik siang hari maupun malam hari. Dimana untuk satu titik adalah satu _lokasi penangkapan walaupun antara titik satu dengan titik Iain berdckatan. Semua kapal tersebut menggunakan mini pukat cincin (mini purse seine) atau dalam bahasa masyarakat lampulo pukat langgar, Dari data rekaman fishfinder berupa titik-titik yang menggambarkan lokasi penurunan ‘lat tangkap atau wilayah penangkapan ikan selama penelitian berlangsung. Hasil — pengukuran fishfinder GARMIN 178C Sounder dengan dacrah penangkapan ikan dan jumlah tangkapan ‘kan dapat dilihat pada Gambar 2. ISSN 2086 - 8421 Jurnal Tasimak Vol. IV, No. 2, April September 2013 -Jumiah Tangkapan (Ka) + 358-800 © or 1245 © 240-1747 O 10-2008 @ ssu-1001 Polo Aceh Gambar 2. Peta Daerah Penangkapan Ikan di Perairan Utara Aceh Berdasarkan wilayah penangkapan ikan yang dapat dilihat pada peta (lampiran i penangkapan ikan tidak sebelumnya. pantai. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa lokasi_ penangkapan ikan tidak jauh berpindah dari lokasi-lokasi 59 Jurnal Tasimak Vol. IV, No. 1, April ~ September 2013 |ISSN 2086 - 8421 selama Lokasi _ penangkapan penelitian menunjukkan ada empat wilayah yang menjadi titik wilayah penangkapan, yaituantara perairan Lhoknga-Lepung, Ulec Lheu-Lampulo dan Pulo Aceh. Selama ini para nelayan —masih menggunakan cara-cara tradisional sepeti ‘melihat adanya perubahan air laut, adanya buih dekat permukaan lant akibat udara yang yang dikeluarkan, serta melalui alat bantu. Data okasi dapat di ini: tangkapan ikan di empat Tihat pada tabel dibawah Tabet |. Hasil tangkapan ikan dilokasi Lhoknga = Jens | Jamia Haris 1a ‘Tangkapa sUBU No | Nama Kapal | yangoat | Metaut late e CPUE | Yc) (Key/Trip_ Kamis7 KM ZONA = I asta rao 24s 3-Hari_ | Tongkol 1.050 | 350 } 29.8 KM = Kamis / CAHAYA z y 2 | ANUGERA 2 3-Hari | Dencis 1534 | sit | 298 HGT30* KMRIZKI__| Kamis7 3 | MUBAHGT J. 27-04- | 3 Hari | Dencis 2134 | 71 | 29,8 30 2012 Jurnal Tasimak Vol. IV, No.1, April~ September 2013 ‘Tabel 2. Hasil ‘Tangkapan ikan di lokasi Pulo Aceh ISSN 2086 - 8421 Jens | _Jumlah Nama | ary | Lama SUHU No ‘Fangka- | Tangkapan | CPUE Kapat_ | Tangzat | Melant | 780 | Tees co KMILA | Senin/ ~[Tongkot | 1.767 | 582 " ler20" | osoa2012| 348 _|Dencis [1.457 | a85_| 728 Cami koma | Rabul Cun so | 299 ? |er20 2 Hari TTemurul sd 15/0012 f 1a99 | 749 Deneis KM Sabta] Tuna 3 | BALQIS 2Hari_ | Sirip iiss | s77 | 298 CALOIS | 22/042012 fines KM Sabma7 Tuna 4 | BUNAT 2 Hari | sirip 66s | 327 | 298 ara _| 2/04/2012 Kuning KM Winggu BULAN ; 5 | BANG | 2304012] 3Hari | Tongko! | 1.190 | 396 | 29.8 or29 KM Mingge/ 6 [MABRUR | soyzoiz| 2HaH |Toneko!| 875 | 87 | 258 Total Hasil Tangkapan 3186 6 Jurnal Tasimak Vol. lV, No. 1, April~ September 2013 ISSN 2086 - 8421 a ‘Tabel 3. Hasil tangkapan ikan dilokasi Krueng Raya a Jumiah ‘SU- Nama | Hari | Lama | Jenis No ‘Tangkapan | CPUE | HU Melant | Tangkay ; Kapal | Tanggal at | Tangkapan | Acoytrip co KM Minggu/ ‘ComiCumi | _1.739 36, BULAN, * ' | pivrane | 12057012] 7¥** | Dencis 2238 | aig | 788 GT29 KM. Selasal Tongkol Toe | 359 2 [MABRUR | 15/052012 | 348% | Dencis 456 152 [788 KM Selasa/ Tongkol_ 1.946 973 CAHAYA Pe 3 | rizxrar | 15/05/2012 | > 487 | Lemur ios | 839 [788 22 KM Senin / HARAPAN, _ | Tuna Sirip 4 \sasacr | 2405012) 748% | kuning a Il | 288 21 KM BSK Senin / * 5 | MBSE Toco | 3 Hart | Tongkot 1120 | 373. | 286 KM Selasa / ANEUK ee 6 DESA GT | 25/05/2012 3 Hari | Dencis 1.014 338 | 28.6 24 KMILA Selasa / . 7 GT 20 25/05/2012 3 Hari | Tongkol 1.345, 448 | 28,6 KM Kamis / 8 ves GT 7105/2012 2 Hari | Dencis 856 428 | 28.6 ‘Total Hasil Tangkapan 14.583 Jurmal Tasimak Vol V, No. 1, April September 2013 1SSw 2086-8421 a Tabel 4. Hasil tangkapan ikan di lokasi Lampanah =. | jumiah | Nama Bary | Lama | Jenis | ynokapa | cpu | SU- | No Tangka HU | Kapal ‘Tanggal = 2 E103 x (KgyTrip | KM Minggu/ 1 | ATHENA 2Hari | Dencis | 1.508 | 752 | 283 tos 05/05/2012 Tuna KMCBK Selasa / _ | Sirip 2234 | 745 2 |e 3 Hari | Koning 283 07/05/2012 Lemuru | 1204 | 401 KM Selasa / CAHAYA 3 ; 3 |Rmeter | onosaoi2 | 2Hari | Dencis | 1.556 | 778 | 283 2 | ~~ Rabu/ Toneko | 2.643 | 1.321 * | baru or 2H Tae ad 30 “| o8vos/2012 see 2215 | 1.107 | KM Rabu / Fongko | 1345 | 448 KAKAP iu 3 |Roer 3 Hari 28,3 At 15/05/2012 Dencis | 800 | 267 KM Sabta7 CAHAYA ; ; 6 \Rixtet | saso12 | 2Hari | Dencis | 945 | ais | 283 2 KMIASA Sabtu7 ; | Tongko 7 [POMAGT | ssescoi2 | 2H | 73s | 367 | 283 KM Minggu/ 8_ | SEULANG 3Hari | Dencis | 875 | 291 | 28,3 Nora” | 23/05/2012 > [KM Minggu/ | 3Hari | Tongko | 1.015 | 358 | 285 | Jurnal Tasimak Vol. lV, No.1, April~ September 2013 |S 2086 - 8421 Eo ATHENA I GT 25 23/05/2012, KM Senin / 10 | VERONA | syosmoia | 3Hari | [OS | 1.225 | 408 | 285 GT 24 ~~ KM Senin? Tuna 11 | ARMADAT 2 Hari | Sin so | 420 | 285 one 2aros/2012 ee KM Senin . | Tongko 12 | RAHMAT 2 Hari 1.155 S577 28,4 GT26 24/05/2012, 1 KM MULIA | __ Senin’ . | Tongko 13 GT21 24/05/2012 2 Hari 1 945 472 28.4 KM Selasa/ KAKAP _ | Tongko 14 BARU GT. 25/05/2012 2 Hari I 2314 1.157 | 28,4 30 KM Selasa/ BULAN St 15 | BULAN | asmsnoin | 2Hari [Denis | 1978 | 989 | 284 GT29 . KM Selasa/ 16 | ATHENA 2 Hari | Lemuru 1.302, 651 28,4 ae 25/05/2012 Total Hasil Tangkapan 26.830 Data hasil tangkapan ikan dari banyaknya kapal dan titik tangkapan yang ada, dapat disimpulkan bahwa _hasil tangkapan ikan terbanyak terdapat pada Jokasi Lampanah dengan jumlah total hasil tangkapan 26.830 Kg sedangkan pada tiga titik lokasi_yang lain (Lhoknga, Krueng Raya dan Pulo Aceh) terdapat hasil tangkapan lebih rendah di bandingkan pada titik lokasi sebefumnya dengan jumlah total masing-masing 4.718 Kg, 14.583 Kg dan 9.186 Kg). Dari banyaknya kapal yang digunakan, hasil tangkapan ikan di setiap lokasi penangkapan terdapat beragam jenis ikan seperti dencis (Sardinella sp), lemuru (Ambligaster sirm), tongkol (Auxis rochei), tuna sirip kuning (Thunnus albacores), rambeu dan cumi-cumi (Loligo sp). Dencis dan tongkol merupakan ikan yang, paling dominan tertangkap saat dilakukan Jurnal Tasimak Vol. IV, No. penangkapan dengan menggunakan mini purse seine Nilai CPUE pada setiap titik penangkapan memiliki peningkatan setiap minggunya, apabila hasil tangkapan tinggi maka upaya penangkapan dalam mingguan akan menurun, Kondisi Perairan dan Keterkaitan Dengan Lokasi Penangkapan Ikan Pada dasamya —_daerah penangkapan ikan tidak ada yang bersifat tetap, selalu berubah dan berpindah mengikuti pergerakan kondisi lingkungan yang secara alamiah ikan akan memilih tempat yang sesuai. Sedangkan habitat tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi atau parameter oseonografi perairan seperti suhw permukaan laut, kedalaman, salinitas dan sebagainya (Lacvastu dan hayes, 1981). Selar atau Bentong (Se/ar Cromenopthalmus) hidup berkelompok di perairan pantai yang hangat _sampai kedalaman 80m. ikan ini bersifat karnivora (ikan kecil, crustacean) dengan panjang mencapai 30cm, umumnya 20 cm. ikan kecil dan crustacean merupakan makanannya —selar kur (Caranx Ieptolepis) banyak ditemukan hidup di April~ September 2013 ISSN 2086 - 8421 perairan pantai sampai kedalaman 25 meter dan hidup berkelompok. Tuna dan Cakalang adalah ikan perenang cepat dan hidup bergerombolan (schooling) sewaktu. mencari makan, Kecepatan renang bisa mencapai 50 km/jam, Kedalaman renang Tuna dan Cakalang bervariasi tergantung jenisnya. Umumya Tuna dan Cakalang dapat tertangkap di kedafaman 0-400 meter. Kedalaman perairan pada setiap Jokasipenangkapan ikan berbeda-beda sesuai dengan topograli perairan tersebut. Kedalaman perairan disekitar_lokasi penagkapan ikan berkisar antara 22,5-300 m. Suhu di laut adalah salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas metabolisme maupun perkembangbiakan organisme-orgenisme yang ada di laut, di sekitar wilayahpenangkapan—_ikan suhunya berkisar antara 27,2 °C — 30.5 °C (Lampiran 5), Lapisan homongen —_sangat mendukung kehidupaan ikan-ikan peagis, secara pasif mengapungkan plankton, larva dan telur ikan, sementara lapisan air dingin di bawah termoklin mendukung kehidupan hewan-hewan bentik dan hewan-hewan laut dalam (Reddy, 1993). Suhu perairan dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini. Jurnal Tasimak Vol. V, No. 1, April September 2013 ISSN 2086 - 8421 Gambar 3. Suhu dan peta jumlah tangkapan (Kg) Berdasarkan Gambar 3 diatas dapat dilihat bahwa di Tokasi penangkapan ikan di perairan Pantai Utara Aceh suhu ‘erendah_mencapai 28,3°C hingga yang tertinggi 29,8°C dengan nilai optimum 28,8°C. Hal ini disebabkan karena daerah permukaan menerima intensitas matahari yang lebih tinggi, dan semakin berkurang pada daerah yang lebih dalam. Gumaso (1985), menyatakan —bahwa_—suhu permukean laut untuk penangkapan ikan pelagis besar maupun kecil di perairan Indonesia adalah 28-29°C. Hubungan suhu dan jumlah tangkapan ikan dapat dilihat pada Gambar 4. Jurnal Tasimak Vol. IV, No. , April September 2013 ISSN 2086 - 8421 —_—_—_—_————————— Jumiah Tangkapan °o 8B 284 285 286 Suhu°c , : 2 jumiah tangkapan 238 298 Gambar 4. Grafik suhu dan jumlah tangkapan (Ke) tangkapan ikan yang, dikumpulkan dari 28 kapal penangkapan ikan secara keseluruhan memiliki jumlah total tangkapan mencapai 55.323 ke/tri yang terdapat di empat lokasi penelitian yang dimulai sejak April hingga Mei 2012. Jenis ikan yang tertangkap di setiap lokasi 2500 2000 4 1500 3000 | 500 ° Dencis Tongkol ‘umumnya merupakan ikan pelagis kecil dan besar yaitu dencis, tongkol, lemurs, tuna sirip kuning, rambeu dan cumi-cumi. Rata-rata hasil jenis tangkapan dan CPUE secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5. Lemuru Tunasitip Rambeu Cumi-cumt kuning Jenis Tangkapan Gambar 5. Grafik jenis ikan dan CPUE Jurnal Tasimak Vol. lV, No. 1, April—September 2013, KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan analisis dari penelitian dapat disimpulkan bahwa: hasil tangkapan ikan di setiap —_lokasi penangkapan terdapat beragam jenis ikan ISSN 2086 - 8421 kuning (Thwinus albacores), rambeu dan cumi-cumi (Loligo sp)), ni CPUE pada setiap titik penangkapan memiliki peningkatan setiap minggu, dan suhu optimum di daerah penangkapan ikan (dencis (Sardinella sp), erm di Pantai Utara Aceh adalah 28,8°C. (Ambligaster sirm), tongkol (Awxis rochei), DAFTAR PUSTAKA, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 2008. Statistic Perikanan Tangkap Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Banda Aceh. Gulland, S. 1983 Fish Stok Assesment, A manual basic methods. 233 hal. Laevastu, T and 1. Hela. 2000 Fisheries Oceanography and Ecology. London Fishing News Books Ltd. [99 him. Putro SME. 2002. Studi Daerah Penangkapan Ikan (Fishing ground). Semarang. 80 him. Reddy, M.P.M. 1993. Influence of the Various Oceanographic Parameters on the ‘Abundance of Fish Catch. Proceeding of Internation! Workshop on Apllication of Satellite Remote Sensing for Indentifying and Forecasting Potential Fishing Zone in Devoloping Countries, India, 7-11 December 1993.

Anda mungkin juga menyukai