Anda di halaman 1dari 30
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG DINAS KESEHATAN Jin Parahyangan_No.39 Karawang, Kode Pos 404556 Telp. (0267) 402276 Fax (0267) 404556 KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG Nomor: 440/ 25\S / Dinkes TENTANG PERUBAHAN KETIGA SK PEDOMAN TATA NASKAH DINAS. KESEHATAN NOMOR:440/7379/DINKES DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG, Menimbang Mengingat > bahwa dalam proses penyusunan dokumen pelayanan kesehatan yang bermutu diperlukan pedoman dalam pembuatan tata naskah yang seragam dengan mengacu pada peraturan yang berlaku; bahwa penyusunan dokumen tersebut perlu dibakukan Tata Naskah Dinas dalam satu institusi sebagai media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan; bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud diatas perlu ditetapkan keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang tentang Revisi Pedoman Tata Naskah Dinas di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang; Undang - Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494); 10. 11. 12. 13, 14, Undang - Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daeral Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2012 tentang Tata Kearsipan Dalam Lingkungan Kementrian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten /Kota; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; Peraturan Bupati Karawang Nomor 26 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang; Peraturan Bupati Karawang Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Karawang Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang; Peraturan Bupati Karawang Nomor 23 Tahun 2017 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah; Peraturan Bupati Karawang Nomor 28 Tahun 2019 tentang Pedoman Klasifikasi Arsip Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang; Peraturan Bupati Karawang Nomor 76 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan Kerja Di Lingkungan Pemerintah Daerah; Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA 15. 16. 17. Keputusan Bupati Karawang Nomor 27 Tahun 2022 ‘Tentang Pembakuan Kode Komponen Unit/Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang; Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nomor: 440/6896/Dinkes Tahun 2022 ‘Tentang Pelimpahan Kewenangan Penandatangan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Kepada Kepala UPTD Puskesmas Dalam Rangka Akreditasi Puskesmas; Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Direktorat Jenderal Pelayanan —_—Kesehatan, Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Tahun 2017; MEMUTUSKAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG TENTANG PERUBAHAN KETIGA SK PEDOMAN TATA NASKAH DINAS NOMOR: 440/7379/DINKES DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG Pedoman Tata Naskah Dinas di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini; Pedoman penulisan Standar Operasional Prosedur mengacu kepada Peraturan Bupati Karawang Nomor 26 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional_Prosedur Administrasi Pemerintah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang; Pedoman penyusunan dan penulisan: a) Surat Biasa; b) Surat Perintah; c) Surat Perjanjian; ) Surat Perintah Tugas; ¢) Surat Perintah Perjalanan Dinas; f) Surat Kuasa; 2) Surat Undangan; h) Surat Keterangan Melaksanakan Tugas; KEEMPAT KELIMA KEENAM KETUJUH KEDELAPAN i) Surat Panggilan; i) Nota Dinas; k) Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas; 1) Lembar Disposisi; m) Telaahan Staf, n) Pengumuman; 0) Laporan; p) Rekomendasi; q) Berita Acara; 1) Notulen; s) Memo; t) Daftar Hadir. mengacu kepada Peraturan Bupati Karawang Nomor 23 Tahun 2017 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah; Pedoman penulisan Kerangka Acuan Kerja mengacu kepada Peraturan Bupati Karawang Nomor 76 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan Kerja Di Lingkungan pemerintah Daerah; Pedoman penyusunan dan penulisan Rencana Lima Tahunan Puskesmas, Rencana usulan kegiatan (RUK) Puskesmas, Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Tahunan Puskesmas, dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Bulanan Puskesmas mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas; Keputusan yang ditandatangani Kepala UPTD Puskesmas merupakan pelimpahan kewenangan penandatangan keputusan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang kepada kepala UPTD Puskesmas dalam rangka akreditasi puskesmas; Untuk dokumen lain yang belum diatur dalam Perturan Bupati, maka akan diatur dalam tata naskah; Untuk dokumen yang telah disusun sebelum tata naskah ini terbit tetap berlaku. Bila dilakukan perubahan atau revisi agar menyesuaikan dengan tata naskah yang berlaku; KESEMBILAN Keputusan Kepala Dinas Kesehatan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan dilakukan perubahan sebagaimana__mestinya apabila dikemudian hari ternyata _terdapat perubahan dan kekeliruan; Ditetapkan di : Karawang Pada tanggal : 28 Februari 2023 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG “Pembina Utama Muda NIP. 19660108 200212 1 002 Lampiran_ :Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nomor —: 440/ /Dinkes Tan : 28 Februari 2023 Tentang : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG TENTANG PERUBAHAN KETIGA SK PEDOMAN TATA NASKAH DINAS NOMOR:/7379/DINKES DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG 1, KETENTUAN UMUM Dalam Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang ini yang dimaksud dengan : 1, Dinas Kesehatan kabupaten adalah satuan kerja pemerintah daerah kabupaten yang bertanggungjawab menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang kesehatan di kabupaten. 2. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. 3. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. 4. Sekretaris Dinas adalah Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas Daerah, Badan Daerah dan Kecamatan. 6. Unit Pelaksana Teknis Daerah/Badan yang selanjutnya disebut UPTD/UPTB adalah unit kerja pada dinas daerah/badan daerah yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan _teknis operasionaldan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. 7. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya di sebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya Kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan prefentif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. 10. 11. 12. 13. 14, 15. 16. 17. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat dan /atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dilingkungan pemerintah daerah. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan redaksional, serta penggunaan lambang / logo dan cap dinas. Stempel/cap dinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan atau SKPD. Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan jabatan atau nama SKPD tertentu yang ditempatkan di bagian atas kertas. Kop sampul naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan jabatan atau nama SKPD tertentu yang ditempatkan dibagian atas sampul naskah. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dari pejabat lain dan/atau pejabat dibawahnya dan/atau berdasarkan peraturan perundang-undangan. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama yang memberi mandat. Penandatanganan naskah dinas adalah hak, kewajiban dan tanggungjawab yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan kewenangan pada jabatannya. 18. Surat Edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, penjelasan dan/atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak 19. Surat Biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya. 20. Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran sesuatu hal. 21, Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. 22. Surat Izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. 23.Kesepakatan Bersama yaitu naskah dinas yang _berisi kesepakatan yang bersifat umum antara dua pihak atau lebih untuk melaksanakan perbuatan hukum dan disepakati bersama. 24.Perjanjian Kerjasama adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan, bersifat operasional antara dua pihak atau lebih untuk melaksanakan perikatan dan disepakati bersama. 25, Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 26. Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan dinas. 27. Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan. 28. Surat Undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi undangan kepada pejabat/pegawai tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan. 29, Surat Keterangan Melaksanakan Tugas adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi pernyataan bahwa seorang pegawai telah menjalankan tugas. 30. Surat Panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi panggilan kepada seorang pegawai untuk menghadap. 31. Nota Dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal, berisi komunikasi kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan, dan dari bawahan kepada atasan. 32.Lembar Disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi petunjuk tertulis kepada bawahan. 33. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas kedinasan. 34, Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan kedinasan. 35, Surat Pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang yang berfungsi sebagai tanda terima. 36. Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atas sesuatu hal yang ditandatangani oleh para pihak. 37.Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau rapat. 38. Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi catatan tertentu. 39, Daftar Hadir adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi keterangan atas kehadiran seseorang. 40.Perubahan adalah merubah atau menyisipkan sesuatu naskah dinas 41, Pencabutan adalah sesuatu pernyataan tidak berlakunya suatu naskah dinas sejak ditetapkan pencabutan tersebut. 42.Sampul Naskah Dinas adalah sampul atau alat pembungkus naskah dinas yang mempunyai kop sampul naskah dinas. 43. Papan Nama Instansi adalah papan yang bertuliskan nama dan alamat instansi. 2. TATA NASKAH DINAS 1. Asas Tata Naskah dinas Terdiri atas : a. Asas efisiensi dan efektif Dilakukan melalui penyederhanaan dalam _ penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa indonesia yang baik, benar dan lugas. b. Asas Pembakuan Dilakukan melalui tatacara dan bentuk yang telah dibakukan. c. Asas Akuntabilitas Penyelenggaraan tata naskah dinas harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur, kewenangan, keabsahan dan dokumentasi. d. Asas Keterkaitan Tata naskah dinas diselenggarakan dalam kesatuan sistem. e. Asas Kecepatan dan Ketepatan Tata naskah dinas diselenggarakan tepat waktu dan tepat sasaran. f, Asas Keamanan Penyelenggaraan tata naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi. 10 2. Prinsip - prinsip penyelenggaraan naskah dinas terdiri atas : a. Prinsip Ketelitian Diselenggarakan secara teliti dan cermat dari bentuk, susunan pengetikan, isi, stuktur, kaidah bahasa dan penerapan kaidah ejaan didalam pengetikan. . Prinsip Kejelasan Diselenggarakan dengan memperhatikan kejelasan aspek fisik dan materi dengan mengutamakan metode yang cepat dan tepat. Prinsip Singkat dan Padat Diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. . Prinsip Logis dan Meyakinkan Diselenggarakan secara runtut dan logis dan meyakinkan serta struktur kalimat harus lengkap dan efektif. 3. Penyelenggaraan naskah dinas dilaksanakan sebagai berikut a. Pengelolaan Surat Masuk, dilakukan melalui 1. Instansi penerima menindaklanjuti surat yang diterima melalui tahapan : 1.1Diagenda dan diklasifikasi sesuai sifat surat serta didistribusikan ke unit pengelola; 1.2Unit pengelola_ menindaklanjuti_ sesuai dengan Klasifikasi surat dan arahan pimpinan; dan 1.3Surat masuk diarsipkan pada unit tata usaha. 2. Copy surat jawaban yang mempunyai tembusan disampaikan kepada yang berhak. 3. Alur surat menyurat diselenggarakan melalui mekanisme dari tingkat pimpinan tertinggi hingga ke pejabat struktural terendah yang berwenang. b. Pengelolaan Surat Keluar, dilakukan melalui tahapan : 1. Konsep surat keluar diparaf secara berjenjang dan terkoordinasi sesuai tugas dan kewenangannya dan diagendakan oleh masing-masing unit tata usaha dalam rangka pengendalian; 2. Surat keluar yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang diberi nomor, tanggal dan stempel oleh unit tata ul usaha pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Unit Pelaksana Teknis Dinas; 3. Surat keluar sebagaimana dimaksud wajib segera dikirim; dan 4. Surat Keluar diarsipkan pada unit tata usaha. . Tingkat Keamanan Dilakukan dengan mencantumkan kode pada sampul naskah dinas sebagai berikut : 1, Surat Sangat Rahasia disingkat SR, merupakan surat yang materi dan sifatnya memiliki tingkat keamanan yang tinggi, erat hubungannya dengan rahasia negara, keamanan dan keselamatan negara. 2. Surat Rahasia disingkat R, merupakan surat yang materi dan sifatnya memiliki tingkat keamanan tinggi yang berdampak kepada kerugian negara, disintegrasi bangsa. 3. Surat Penting disingkat P, merupakan surat yang tingkat keamanan isi surat perlu mendapat perhatian penerima ‘surat. 4. Surat Konfidensial disingkat K, merupakan surat yang materi dan sifatnya memiliki tingkat keamanan sedang yang berdampak kepada terhambatnya jalannya pemerintahan dan pembangunan. 5. Surat Biasa disingkat B, merupakan surat yang materi dan sifatnya biasa namun tidak dapat disampaikan kepada yang tidak berhak. . Kecepatan Proses 1, Amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah surat diterima; 2. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima; 3. Penting, dengan batas waktu 3 x 24 jam setelah surat diterima; dan 4. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja setelah surat diterima. 12 e. Penggunaan Kertas Surat Penggunaan kertas surat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Kertas yang digunakan untuk naskah dinas adalah minimal HVS 80 gram; 2. Untuk produk hukum yang berbentuk Peraturan Daerah, Peraturan dan Keputusan menggunakan kertas bebas asam (PH 7,0) bebas lignin; 3. Naskah dinas yang ditandatangani Kepala SKPD harus memiliki kadar keasaman rendah (PH 7,0 - 8,5) dan bebas lignin; 4. Penggunaan kertas HVS diatas 80 gram atau jenis lain, hanya terbatas untuk jenis naskah dinas yang mempunyai nilai keasaman tertentu dan nilai kegunaan dalam waktu lama; 5. Penyediaan surat berlambang negara berwarna kuning emas atau logo daerah berwarna dicetak di atas kertas 80 gram, 6. Ukuran kertas yang digunakan untuk surat menyurat adalah Folio/F4 (215 X 330 mm) 7. Ukuran kertas yang digunakan untuk makalah, paper dan laporan adalah A4 (201 X 287 mm); dan 8. Ukuran kertas yang digunakan untuk naskah pidato adalah AS (165 X 215 mm). f. Pengetikan Sarana administrasi dan komunikasi perkantoran untuk produk hukum yang berbentuk Peraturan Daerah, Peraturan dan Keputusan, dilakukan dengan menggunakan jenis huruf Bookman Old Style, ukuran huruf 12, spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan. g. Pengetikan Sarana administrasi dan komunikasi perkantoran untuk surat menyurat, dilakukan dengan menggunakan jenis huruf pica atau arial, ukuran huruf 12 atau disesuaikan dengan kebutuhan, spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan. h, Warna dan kualitas kertas Kertas berwarna putih dengan kualitas terbaik. 3. NASKAH DINAS 1. Penggunaan dan Kewenangan Atas Nama, Untuk Beliau, Pelaksana Tugas,dan Pelaksana Tugas Harian. Atas nama yang disingkat a.n. merupakan jenis pelimpahan wewenang dalam hubungan internal antara atasan kepada pejabat 1 (satu) tingkat di bawahnya. Untuk beliau yang disingkat u.b, merupakan jenis pelimpahan wewenang dalam hubungan internal antara atasan kepada pejabat 2 (dua) tingkat di bawahnya. Pelaksana tugas yang disingkat Plt merupakan pejabat sementara pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan naskah dinas karena pejabat definitif belum dilantik. Plt ditetapkan dengan Keputusan Bupati atau Keputusan Kepala SKPD atas nama Bupati dan berlaku paling lama 1 (satu) tahun. Pit bertanggungjawab atas naskah dinas yang dikeluarkannya. Pelaksana tugas harian yang disingkat Plh merupakan pejabat sementara pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan naskah dinas, karena pejabat definitif berhalangan sementara. Pth ditetapkan dengan Keputusan Bupati atau Keputusan Kepala SKPD atas nama Bupati dan berlaku paling lama 3 (tiga) bulan. Plh mempertanggung jawabkan naskah dinas yang dikeluarkannya kepada pejabat definitif. 2. Paraf dan Penulisan Nama Setiap naskah dinas sebelum ditandatangani, terlebih dahulu diparaf. Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum sebelum ditandatangani terlebih dahulu diparaf pada setiap lembar oleh kepala SKPD atau Kepala Bagian Pemrakarsa. Paraf dilakukan oleh pejabat secara horizontal dan vertikal. Paraf merupakan tandatangan —singkat|—sebagai_~—-bentuk pertanggungjawaban atas muatan materi, substansi, redaksi dan pengetikan naskah dinas. Penulisan nama pejabat yang menandatangani pengesahan atau penetapan pada naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum, menggunakan gelar, pangkat, golongan, dan nomor induk pegawai, Penulisan nama pejabat selain naskah 4 dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum menggunakan gelar, pangkat, golongan, dan nomor induk pegawai. . Penggunaan Tinta untuk Naskah Dinas a. Tinta yang digunakan untuk naskah dinas berwarna hitam dengan kualitas Standar Nasional Indonesia (SNI). b. Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf naskah dinas berwarna biru tua. c. Tinta yang dipergunakan untuk keperluan keamanan naskah dinas berwarna merah. . Penomoran Naskah Dinas Surat Penomoran naskah dinas surat yang ditandatangani oleh Kepala UPTD Puskesmas menggunakan kode klasifikasi, nomor, dan Kode Komponen Unit Kerja terkait sesuai substansi naskah. 1, Kode Klasifikasi Kode klasifikasi untuk UPTD Puskesmas adalah 440 : Kesehatan 2. Kode Komponen untuk UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat adalah : UPTD Puskesmas Contoh penomoran Surat Dinas : Nomor : Kode Klasifikasi / Nomor Surat / Kode Komponen Nomor : 440 / 001 / UPTD Puskesmas Stempel Stempel untuk naskah dinas menggunakan tinta berwarna ungu dan dibubuhkan pada Stempel perangkat daerah terdiri atas : a. Stempel SKPD Stempel SKPD berbentuk lingkaran, meliputi : a.1. Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel jabatan dan stempel perangkat daerah adalah 4 cm; a.2. Ukuran garis tengah lingkaran stempel jabatan dan perangkat daerah adalah 3,8 cm; a.3. Ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel jabatan dan perangkat daerah adalah 2,7 cm; dan a4, Jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran dalam maksimal 1 cm. 15 b. Stempel SKPD untuk keperluan tertentu, meliputi b.1. Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel jabatan dan stempel perangkat daerah adalah 1,8 cm; b.2. Ukuran garis tengah lingkaran stempel jabatan dan perangkat daerah adalah 1,7 cm; b.3. Ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel jabatan dan perangkat daerah adalah 1,2 cm; dan b.4. Jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran dalam maksimal 0,5 cm. Stempel SKPD untuk keperluan tertentu dipergunakan untuk kartu pegawai, tanda pengenal, asuransi kesehatan dan sejenisnya. Stempel perangkat daerah berisi nama pemerintah, kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan. c. Stempel Puskesmas Stempel puskesmas berisi nama pemerintah kabupaten, nama SKPD dan nama puskesmas yang bersangkutan. 6. Kop Naskah Dinas Kop naskah dinas perangkat daerah memuat nama Pemerintah Kabupaten Karawang, nama Satuan Kerja Perangkat Daerah, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, website, e-mail dan kode pos, menggunakan lambang daerah berwarna ditempatkan pada bagian atas kiri kertas. Kop naskah dinas digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh kepala SKPD. Perbandingan huruf pada kop naskah dinas antara tulisan nama pemerintah daerah dan nama satuan kerja perangkat daerah adalah 3 : 4. a. tulisan nama Pemerintah Daerah dengan huruf arial 14. b. tulisan nama Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan huruf arial 18. 7. Sampul Naskah Dinas Sampul naskah dinas perangkat daerah, meliputi : a. Sampul kantong dengan ukuran panjang 41 cm dan lebar 30 cm; b. Sampul folio/ map dengan ukuran panjang 35 cm dan lebar 25 cm; c. Sampul setengah folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar 18 cm; dan d. Sampul seperempat folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar 14 em. Jenis kertas sampul naskah dinas menggunakan kertas casing dengan warna coklat. Sampul naskah dinas perangkat daerah berisi nama Pemerintah Kabupaten Karawang, lambang daerah, nama SKPD yang bersangkutan, alamat, nomor telepon, faksimile, e-mail, website dan kode pos yang ditempatkan di bagian tengah atas. 8. Papan Nama Instansi Papan nama perangkat daerah memuat lambang daerah berwarna, tulisan Pemerintah Kabupaten Karawang, nama SKPD yang bersangkutan, alamat dan nomor telepon serta kode pos. Jenis bahan dasar, warna, besar huruf papan nama diatur oleh Bupati. Papan nama perangkat daerah ditempatkan pada tempat yang strategis, mudah dilihat dan serasi dengan letak dan bentuk bangunannya. 4. PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN 1) Jenis Dokumen Berdasarkan Sumber a. Dokumen Internal Sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan _pelayanan upaya Kesehatan perorangan, dan sistem penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (untuk Puskesmas) perlu dibakukan berdasarkan regulasi internal yang ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas. Regulasi internal tersebut disusun dan ditetapkan dalam bentuk dokumen yang harus disediakan oleh puskesmas untuk memenuhi standar akreditasi. b. Dokumen Eksternal Regulasi eksternal yang berupa peraturan perundangan dan pedoman yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan organisasi profesi, yang merupakan acuan bagi puskesmas dalam menyelenggarakan administrasi manajemen dan upaya Kesehatan perorangan serta khusus bagi Puskesmas untuk penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat. 7 2) 3) Dokumen-dokumen eksternal sebaiknya ada di puskesmas tersebut, sebagai dokumen yang dikendalikan, meskipun dokumen eksternal tersebut tidak merupakan_persyaratan dalam penilaian akreditasi. Jenis Dokumen Akreditasi Puskesmas a. Dokumen Induk Dokumen asli dan telah disahkan oleh Kepala UPTD Puskesmas. b. Dokumen terkendali Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat/tiap unit/pelaksana, terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen Terkendali, dan menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat ditarik bila ada perubahan (revisi). Dokumen ini harus ada tanda/stempel “TERKENDALI”. Dokumen tidak terkendali Dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di luar puskesmas digunakan untuk keperluan insidentil, tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki tanda/stempel ‘TIDAK TERKENDALI’. Yang _ berhak mengeluarkan dokumen ini adalah Penanggung jawab Manajemen Mutu dan tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali. d. Dokumen Kedaluwarsa Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah mengalami perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada tanda/stempel “KEDALUWARSA”. Dokumen induk diidentifikasi dan dokumen sisanya dimusnahkan. Jenis Dokumen yang perlu disediakan Dokumen-dokumen yang perlu disediakan di Puskesmas adalah sebagai berikut : a. Kebijakan Kepala Puskesmas Rencana Lima Tahunan Puskesmas Pedoman/panduan teknis yang terkait Standar operasional prosedur (SOP) Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) : 1) Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dan 2) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) epoc 18, f. Kerangka Acuan Kerja g. Laporan pelaksanaan kegiatan Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan dan pelayanan, Puskesmas perlu menyiapkan rekam implementasi (bukti tertulis kegiatan yang dilaksanakan) dan dokumen-dokumen pendukung lain, seperti foto copy ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat kalibrasi, dan sebagainya. 5. PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI 1)Kebijakan Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas atas nama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/panduan dan standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas. Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada peraturan perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman- pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas dapat dituangkan dalam pasal-pasal dalam keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari peraturan/keputusan. Format Peraturan/Surat Keputusan disesuaikan dengan Peraturan Daerah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut: 1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital : a. Kebijakan : Peraturan/Keputusan Kepala (sebutkan nama puskesmas) b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di puskesmas c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang 19 d. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin diakhiri dengan tanda koma (,) 2. Konsideran, meliputi : a, Menimbang : 1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan 2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri 3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda baca (;) b. Mengingat : 1) Memuat dasar kewenangan dan __peraturan perundangan yang memerintahkan _pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut 2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi 3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang 4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;) 3. Diktum : a. b, Diktum ‘MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf kapital Diktum Menetapkan dicantumkan_setelah__kata memutuskan sejajar dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (. ) 20 4. Batang Tubuh : a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya : Kesatu : Kedua: dst b. Dicantumkan saat berlakunya _—Peraturan/Surat Keputusan, perubahan, pembatalan, _pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/Surat Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat_ yang ~~ menetapkan Peraturan/Surat Keputusan 5. Kaki: Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang memuat penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari : a, tempat dan tanggal penetapan b. nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,) c. tanda tangan pejabat, dan d. nama lengkap pejabat yang menandatangani 6. Penandatanganan : Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh Kepala UPTD Puskesmas, sebagai pelimpahan _kewenangan penandatanganan dari Kepala Dinas Kesehatan dalam rangka akreditasi puskesmas. Tanda tangan dituliskan nama menggunakan gelar, pangkat, dan nomor induk pegawai. 7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan : a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Peraturan/Surat Keputusan b. Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala UPTD Puskesmas Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan / Surat Keputusan yaitu : 1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala UPTD Puskesmas hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan 21 2. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak ditulis sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal- pasal Contoh penulisan Kebijakan/Surat keputusan adalah sebagai berikut : 22 PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS Jalan Desa/ Kel sssnsnen KEC. ‘kode pos KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ... NOMO! os TENTANG (Judul Keputusan Kepala UPTD Puskesmas) KEPALA UPTD PUSKESMAS .... Menimbang =: ~—a. bahwa b. bahwa.... c. dan seterusnya; Mengingat 1. Undang-Undang ... 2. Peraturan Pemerintah 3 3. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nomor: 440/6896/Dinkes Tahun 2022 Tentang Pelimpahan Kewenangan Penandatangan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Kepada Kepala UPTD Puskesmas Dalam Rangka Akreditasi Puskesmas; 4. dan seterusnya; Memperhatikan : 1. (iika dipertukan) 2. Dan seterusnya; MEMUTUSKAN: Menetapkan — :_ KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ..... TENTANG KESATU Pee teesstecsn ve KEDUA KETIGA : KEEMPAT : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Karawang Pada Tanggal ...........0 KEPALA UPTD PUSKESNAS .. Tanda tangan Nama (Menggunakan Gelar, Pangkat, dan Nomor Induk Pegawai) 2) Pedoman Mutu Pedoman mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Pedoman mutu disusun, ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi. Pedoman mutu tersebut meliputi : L LL. ML. IV. Pendahuluan : A. soOR Latar belakang 1. Profil Organisasi 2. Kebijakan Mutu 3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis) Ruang Lingkup Tujuan Landasan hukum dan acuan Istilah dan definisi Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan A. Persyaratan umum B. Pengendalian dokumen C. Pengendalian rekaman ‘Tanggung Jawab Manajemen : A. Komitmen manajemen B. Fokus pada sasaran/pasien C. Kebijakan mutu D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi F. Penanggung Jawab Mutu G. TIM Mutu Puskesmas H. Komunikasi internal ‘Tinjauan Manajemen : A B. ci Umum Masukan Tinjauan Manajemen Luaran tinjauan 24 Vi. Manajemen sumber daya : Penyediaan sumber daya Manajemen sumber daya manusia Infrastruktur Lingkungan kerja com> Penyelenggaraan pelayanan : A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas : 1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja 2. _Proses yang berhubungan dengan sasaran: a. Penetapan persyaratan sasaran b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran c. Komunikasi dengan sasaran Pembelian (jika ada) Penyelenggaraan UKM : Pengendalian proses penyelenggaraan upaya Validasi proses penyelenggaraan upaya Identifikasi dan mampu telusur Hak dan kewajiban sasaran Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada) f. Manajemen risiko dan keselamatan 5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM : a. Umum b. Pemantauan dan pengukuran : 1) Kepuasan pelanggan 2) Audit internal 3) Pemantauan dan pengukuran proses 4) Pemantauan dan pengukuran _hasil layanan Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai Analisis data Peningkatan berkelanjutan Tindakan korektif ‘Tindakan preventif oe ppoge Romp ao 25 B. _ Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan) : 1. Perencanaan Pelayanan Klinis 2. _Proses yang berhubungan dengan pelanggan 3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis : a. Proses pembelian b. Verifikasi barang yang dibeli c. Kontrak dengan pihak ketiga 4. Penyelenggaraan pelayanan klinis : Pengendalian proses pelayanan klinis Validasi proses pelayanan Identifikasi dan ketelusuran Hak dan kewajiban pasien Pemeliharaan barang milik __pelanggan (spesiemen, rekam medis, dsb) f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien 5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien : a. Penilaian indikator kinerja klinis b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien c. _Pelaporan insiden keselamatan pasien d. Analisis dan tindak lanjut e. Penerapan manajemen risiko 6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan : a. Umum b. Pemantauan dan pengukuran : 1) Kepuasan pelanggan 2) Audit internal 3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja 4) Pemantauan dan pengukuran _hasil layanan Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai Analisis data Peningkatan berkelanjutan Tindakan korektif Tindakan preventif pao ge mmeao Vil. Penutup Lampiran (jika ada) 26 6. Prosedur Pengendalian Dokumen di Puskesmas Prosedur Pengendalian dokumen di Puskesmas harus ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas yang dijadikan acuan oleh seluruh unit di Puskesmas. Tujuan Pengendalian Dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan dokumen, proses _perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen. 1) Identifikasi Penyusunan/Perubahan Dokumen Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap Self Assesment dalam Pendampingan Akreditasi. Hasil self assessment digunakan — sebagai. = acuan.—untuk mengidentifikasi dokumen sesuai Standar Akreditasi yang sudah ada di puskesmas. Bila dokumen sudah ada, dapat diidentifikasi dokumen tersebut masih efektif atau tidak. 2) Penyusunan Dokumen Tim Mutu bertanggung jawab terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan serta penyusunan dokumen, dengan mekanisme sebagai berikut : a) SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikan ke tim mutu_, b) Fungsi tim mutu —Puskesmas didalam penyusunan dokumen adalah : (1) Memberikan tanggapan, mengkoreksi_— dan memperbaiki dokumen yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik dari segi bahasa maupun penulisan. (2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen schingga tidak terjadi duplikasi/tumpang tindih dokumen antar unit. (3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan ditandatangani olen Kepala_ UPTD Puskesmas. 3) Pengesahan Dokumen disahkan oleh Kepala | UPTD Puskesmas 27 4) 5) Sosialisasi Dokumen Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen Kepala Puskesmas menunjuk salah satu anggota Tim mutu sebagai Petugas Pengendali Dokumen. Petugas tersebut bertanggung jawab atas : a. Penomoran dokumen 1) Tata cara penomoran Dokumen Penomoran diatur pada kebijakan pengendalian dokumen, dengan ketentuan : a) Semua dokumen harus diberi nomor, b) Puskesmas agar membuat kebijakan tentang pemberian nomor sesuai dengan tata naskah yang dijadikan pedoman, c) Pemberian nomor mengikuti tata naskah, atau ketentuan penomoran (bisa menggunakan garis miring atau dengan sistem digit). 4) Pemberian nomor sebaiknya dilakukan secara terpusat. b. Pencatatan dalam Daftar Dokumen Eksternal atau Internal c. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan d. Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempel terkendali 1) Tata Cara Pendistribusian dokumen a) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan dokumen kepada unit upaya atau pelaksana yang memerlukan dokumen tersebut agar dapat digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh tim mutu atau bagian Tata Usaha Puskesmas sesuai pedoman tata naskah. b) Distribusi harus memakai ekspedisi dan/atau formulir tanda terima. 28 6) Tata ©) Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga untuk seluruh unit kerja lainnya. d) Bagi Puskesmas/Klinik yang — sudah menggunakan e-file maka distribusi dokumen bisa melalui jejaring area lokal, dan diatur kewenangan otorisasi di setiap unit kerja, sehingga unit kerja dapat mengetahui batas kewenangan dalam membuka dokumen. Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti serta mengisi format usulan penambahan/penarikan dokumen Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan membubuhkan stempel “Kedaluwarsa” dan kemudian menyimpan dokumen tersebut selama 2 tahun Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan Cara Penyimpanan dokumen Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah ditandatangani) agar disimpan di sekretariat Tim Akreditasi Puskesmas atau Bagian Tata Usaha Puskesmas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di organisasi tersebut tentang tata cara pengarsipan dokumen yang diatur dalam pedoman/tata naskah. Penyimpanan dokumen yang asli harus rapi, sesuai metode pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya Puskesmas, dimana dokumen __ tersebut dipergunakan. Bila tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka unit kerja wajib mengembalikan dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut ke sekretariat Tim mutu sehingga di unit kerja hanya ada dokumen yang masih berlaku saja. Sekretariat Tim Mutu dapat memusnahkan fotocopy dokumen yang tidak berlaku tersebut,namun untuk dokumen yang asli agar tetap disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai ketentuan dalam ketentuan retensi dokumen yang berlaku di Puskesmas. 29 cc. Dokumen di unit upaya Puskesmas harus diletakkan di tempat yang mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana. 7) Penataan Dokumen. Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas dikelompokan masing-masing bab/kelompok pelayanan/UKM. 8) Revisi atau perubahan dokumen a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan sesuai pejabat yang berwenang b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan c. _Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan Dokumen d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal terbit dokumen terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan SOP) 7. Rekam implementasi. 1) Rekam implementasi adalah : dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai didalam kegiatan Puskesmas dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan. 2) Catatan/rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus dikendalikan. Organisasiharus menetapkan SOP terdokumentasi untuk mendefinikan pengendalian yang diperlukan untuk _identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama simpan dan permusnahan. Catatan/rekam implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses Kembali. KEPALA DINAS KESEHATAN Pembina tama Muda NIP. 19660108 200212 1 002 30

Anda mungkin juga menyukai