Anda di halaman 1dari 10

Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ

Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080

Penerapan Lean Manufacturing Untuk Meminimalkan Waste


Dengan Menggunakan Metode VSM Dan WAM Pada PT XYZ

Irwan Setiawan1, Arif Rahman2


1,2Teknik Industri, Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer, Universitas Indraprasta PGRI, Jl. Nangka
No.58C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarata Selatan, 12530

1irwandt02@gmail.com , 2arif.rahman0876@gmail.com

ABSTRAK
PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur kimia yang memproduksi
tinta cetak diantaranya tinta cetak offset, tinta cetak gravure, dan news ink. Meningkatnya permintaan
konsumen sehingga perusahaan perlu menyeimbangkan waktu, tenaga kerja, serta stasiun kerja yang
efisien dengan mengeliminasi berbagai pemborosan yang terjadi agar dapat mengetahui kebutuhan
konsumen secara optimal dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Dalam memenuhi dan
kepuasan konsumen perusahaan belum mampu mengatasi permasalahan yang ada yaitu tidak
tercapainya permintaan pelanggan setiap bulannya dan sistem produksi yang berjalan tidak sesuai
dengan prosedur. Oleh sebab itu tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
penyebab pemborosan pada PT XYZ sehingga sulitnya memenuhi target yang ditetapkan secara tepat
waktu dikarenakan adanya aktivitas yang tidak bernilai tambah dengan pendekatan lean
manufacturing, untuk meminimalkan tingkat pemborosan dan meningkatkan efisiensi pada proses
pembuatan tinta cetak offset pada proses produksi menggunakan metode Value Stream Mapping
(VSM), serta untuk mengetahui pemborosan dan menganalisis penyebab waste terbesar saat proses
produksi pembuatan tinta cetak offset menggunakan pembobotan Waste Relationship Matrix (WRM)
dan Waste Assesment Questionnaire (WAQ) dan analisis menggunakan fishbone dan 5W + 1H.
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan hasil WRM sebesar 19,49%. Pembobotan WAQ sebesar
defect 16,49%, transportation 16,36%, dan process 14,82%. Tahap terakhir analisis akar penyebab
waste menggunakan diagram sebab akibat (fishbone) dan 5W+1H. Sehingga perlu dilakukan
perbaikan untuk meminimasi waste yang teridentifikasi yaitu memberikan pemahaman product
knowledge kepada para karyawan, menambah jumlah material handling (forklift), serta membuat rak
kerja pada area produksi untuk memudahkan operator untuk mencari alat kerja.

Kata kunci: Lean, Waste, Efisien

ABSTRACT
PT XYZ is a company engaged in chemical manufacturing that produces printing inks including
offset ink, gravure ink, and news ink. Increasing consumer demand so that companies need to
balance time, labor, and efficient work stations by eliminating various wastes that occur in order to
optimally identify consumer needs and increase company profits. In fulfilling and satisfying
customer the company has not been able to overcome the existing problems, namely not achieving
customer demand every month and the production system that is running not in accordance with
procedures. Therefore, the purpose of this research is to find out the causes of waste at PT XYZ so
that it is difficult to meet the targets set on time due to non-value added activities with aapproach
lean manufacturing, to minimize the level of waste and increase efficiency in theprinting ink
manufacturing process offset in Indonesia. the production process uses themethod Value Stream
Mapping (VSM), as well as to find out waste and analyze the causes of the waste largestduring the
production process of makingprinting ink offset using theweighting Waste Relationship Matrix
(WRM) and Waste Assessment Questionnaire (WAQ)and analysis using fishbone and 5W + 1H .
Based on the data processing, the WRM results were 19.49%. WAQ weighting is defect 16.49%,
transportation 16.36%, and process 14.82%. The last stage of the analysis of the root causes of waste
using a cause and effect diagram (fishbone) and 5W+1H. So it is necessary to make improvements to
minimize waste the identified, namely providing understanding of product knowledge to employees,
increasing the number of material handling (forklifts), and making work shelves in the production
area to make it easier for operators to find work tools.

Keywords: Lean, Waste, Efficient

SEMINAR NASIONAL PENELITIAN 2021


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA, 28 OKTOBER 2021 01 – UMUM - BR
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080

1. PENDAHULUAN memberikan nilai tambah. Tujuh macam


Persaingan dalam bidang industri pemborosan dalam lean manufacturing :
menuntut perusahaan agar mampu a. Produksi yang berlebihan (Over
bertahan dan selalu meningkatkan Production)
efektivitas dan efisiensinya dalam b. Produk cacat (Defect)
menjalankan proses produksi. Pesatnya c. Stok bahan baku yang terlalu banyak
perkembangan dunia industri manufaktur (High Inventory)
juga menuntut pelaku industri harus siap d. Trasportasi (Trasportation)
menghadapi kompetisi dan selalu e. Gerakan (Motion)
meningkatkan kinerja sehingga dapat f. Menunggu (Waiting)
meningkatkan produktivitas yang dapat g. Proses yang berlebihan (Over
bersaing untuk mencari pasar konsumen. Processing)
Konsep lean merupakan konsep PT XYZ mulai berdiri sejak tahun
perampingan atau efisiensi yang dapat 1971 di Jakarta, perusahaan ini bergerak
diterapkan pada perusahaan manufaktur dalam bidang manufaktur kimia yang
maupun jasa. Upaya efisiensi dapat memproduksi tinta cetak diantaranya tinta
dilakukan dengan cara meminimasi cetak offset, tinta cetak gravure, dan news
aktivitas non value added yang disebut ink. PT XYZ mendapatkan pesanan
dengan pemborosan (waste). Oleh karena produk yang sering dipesan setiap bulan
itu, diperlukan sebuah pendekatan untuk yaitu tinta cetak offset. Meningkatnya
mengeliminasi pemborosan yang terjadi permintaan konsumen sehingga
salah satunya dengan pendekatan lean perusahaan perlu menyeimbangkan
manufacturing. Lean manufacturing waktu, tenaga kerja, serta stasiun kerja
merupakan suatu pendekatan yang dapat yang efisien dengan mengeliminasi
digunakan untuk melakukan perbaikan berbagai pemborosan yang terjadi agar
terhadap pemborosan yang terjadi pada dapat mengetahui kebutuhan konsumen
perusahaan, sehingga lead time produksi secara optimal dan meningkatkan
dapat berkurang. Tools dalam lean keuntungan perusahaan. Untuk mengatasi
manufacturing yang umumnya digunakan permasalahan yang ada tidak tercapainya
untuk memetakan seluruh aliran baik permintaan pelanggan setiap bulannya
informasi maupun material serta dan sistem produksi yang berjalan tidak
digunakan untuk mengidentifikasi sesuai dengan prosedur, karena
pemborosan adalah value stream banyaknya pemborosan dan lamanya
mapping. proses pembuatan yang mengakibatkan
Value stream mapping adalah waste. Dengan tujuan yang diinginkan
proses pemetaan yang berfungsi untuk untuk meminimalkan waste yang terjadi
mengidentifikasi aliran material dan dan memberikan rencana perbaikan di
informasi pada proses produksi dari bahan proses produksi yang bermasalah.
menjadi produk jadi. Value stream
mapping ini dapat dijadikan titik awal
2. METODE
bagi perusahaan untuk mengenal
Dalam melakukan penelitian lean
pemborosan dan mengidentifiasi
manufacturing ini, berikut adalah langkah
penyebabnya. Dengan menggunakan value
– langkah dalam penelitian ;
stream mapping berarti memulai dengan
a. Pengumpulan Data
gambaran besar dalam menyelesaikan
Data yang diproleh dari penelitian
permasalahan bukan hanya pada proses-
secara langsung. Dalam penelitian ini
proses tertentu saja. Value stream
data diproleh dengan cara
mapping digambarkan dengan simbol-
mengobservasi secara langsung di PT
simbol yang mewakili aktivitas. Dimana
XYZ.
terdapat dua aktivitas yaitu value added
b. Sumber Data
dan non value added.
Penelitian ini menggunakan waktu
Pemborosan (waste) adalah segala
siklus periode 25 Juni -24 Juli 2020
aktivitas dalam proses kerja yang tidak
dengan mengganbarkan value stream
mapping untuk mengetahui aliran

2
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080

produksi proses yang terlambat. Dan


data produksi yang menyebabkan 7
waste.
c. Desain Penelitian Dimana :
Dalam penelitian ini data diolah Sj : Skor waste.
dengan perhitungan cycle time dengan
Wj : Bobot hubungan dari tiap
kecukupan data dan keseragaman
data, setelah itu membuat Value jenis waste.
Stream Mapping (VSM) untuk K : Nomor pertanyaan (berkisar
menjelaskan aliran proses produksi antara 1 sampai 68).
keadaan yang sebenarnya, lalu Ni : Jumlah pertanyaan yang
menyebar kuesioner untuk dikelompokan.
menentukan jenis waste mana saja 5) Memasukan hasil skor kuesioner
yang terjadi dalam produksi
(1, 0.5, atau 0) kedalam tiap bobot
berlangsung. Lalu data dioalah
menggunakan metode Waste nilai ditabel dengan cara
Assessment Model (WAM) yang terdiri mengalikannya.
dari Waste Relationship Matrix 6) Menghitung total skor dan
(WRM), yang dibuat dalam bentuk frekuensi untuk tiap nilai bobot
matrix yang digunakan untuk pada kolom waste dengan
menganalisis kriteria pengukuran.
menggunakan persamaan sebagai
Matrix tersebut terdiri dari baris dan
kolom, yang menganalisis pengaruh berikut :
suatu waste yang dipengaruhi oleh
waste yang lainnya dengan
menggunakan skala mulai dari sangat
lemah hingga sangat kuat. Lalu
dilanjutkan konversi ke Waste Dimana :
Assesment Questionare (WAQ) Sj : Total untuk nilai bobot
menghitung bobot jenis pertanyaan waste.
yang ada dari tentang manusia, mesin,
Xk : Nilai dari jawaban tiap
dan material yang mempengaruhi
adanya waste. Pengukuran waste pertanyaankuesioner (1 ,
mengikuti delapan langkah sebagai 0.5, atau 0).
berikut : 7) Menghitung indikator awal untuk
1) Pengelompokan dan perhitungan tiap waste (Yj) dengan
jumlah pertanyaan kuesioner menggunakan persamaan berikut :
berdasarkan catatan “From” dan
“To” pada pertanyaan.
2) Memberi bobot untuk setiap
pertanyaan kuesioner berdasarkan
waste relationship matrix. Dimana :
3) Menghilangkan efek dari jumlah Yj : Faktor indikasi awal dari
pertanyaan untuk tiap jenis setiap jenis waste.
pertanyaan, dengan membagi fj : Frekuensi dari munculnya
setiap bobot dalam satu baris nilai pada tiap kolom waste
dengan jumlah pertanyaan yang dengan mengabaikan nilai 0
dikelompokan (Ni). (nol) (frekuensi untuk sj).
4) Menghitung jumlah skor dan Fj : Frekuensi dari munculnya
frekuensi dari tiap kelompok jenis nilai pada tiap kolom waste
waste dengan mengabaikan nilai dengan mengabaikan nilai 0
nol (0). Dengan persamaan : (nol) (frekuensi untuk Sj).

3
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080

8) Menghitung nilai final waste current state value stream mapping yang
factory (Yj final), dengan dapat memberikan gambaran umum
mengalikan indikator awal dengan mengenai aliran material dan informasi
selama proses.
faktor probabilitas pengaruh antar
jenis waste (Pj) berdasrkan total
“from” dan “To” pada WRM.

Dimana :

Yj : Faktor akhir dari setiap


jenis waste.
Pj : probabilitas pengaruh
antara jenis waste. Gambar 1. Current State Value Stream
Lalu dibuat tabel Value Stream Mapping Pada Lini Produksi Pembuatan
Mapping Tools (VALSAT) untuk Tinta Cetak Offset
menentukan jenis waste terbesar yang
akan dianalisa. Pengolahan dengan Value Stream Analysis Tools
VALSAT merupakan sebuah (VALSAT) digunakan dalam pemilihan
pendekatan yang digunakan dengan detail mapping tools berdasarkan waste
melakukan pembobotan waste dan yang telah didefinisikan sebelumnya.
Process Activity Mapping (PAM) Detail mapping tools merupakan
untuk menjelaskan segala jenis proses pemetaan aliran nilai secara detail yang
produksi secara rinci. Selain itu PAM difokuskan pada value addeing activity
juga dapat mengelompokan kegiatan sehingga dapat didefinisikan waste yang
berdasarkan value added activity terjadi serta penyebabnya. Terdapat tujuh
(VA), non value added activity (NVA), macam detail mapping tools diantaranya :
dan necessary value added activity Process Activity Mapping, Decision Point
(NNVA). Analysis, Supply Chain Response Matrix,
d. Analisis Data Product Varlety Funnel, Quality Filter
Analisis data merupakan sebagai cara Mapping, Physical Structure, dan
melaksanakan analisis terhadap data, Demand Amplification Mapping.
dengan tujuan mengolah data tersebut
menjadi informasi, sehingga Tabel 1. Perhitungan Value Stream
karakteristik atau sifat-sifat datanya Analysis Tools
dapat dengan mudah dipahami dan Waste PAM SCRPM PVT QFM DAM DPA PS
Over production 0.10 0.29 0.10 0.29 0.29
bermanfaat untuk menjawab masalah-
Inventory 0.52 1.56 0.52 1.56 0.52 0.17
masalah yang berkaitan dengan Defect 0.10 0.87
kegiatan penelitian. Dalam penelitian Motion 0.87 0.10
ini dilakukan analisis perbaikan Transportation 1.90 0.21
menggununakan pemetaan value Process 1.21 0.40 0.13 0.13
stream mapping dengan Waiting 1.73 1.73 0.19 0.58 0.58
menggunakan fishbone dan 5W+1H Total 6.42 3.67 1.12 1.10 2.42 1.52 0.38
dari pembobotan yang dihasilkan Rangking 1 2 5 6 3 4 7
VALSAT (Value Steam Mapping
Tools) dan menentukan waste mana Process Activity Mapping dilakukan
saja yang bermasalah. untuk menggambarkan secara rinci
keseluruhan kegiatan proses produksi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari tabel PAM dapat diketahui terdapat
Langkah awal dalam tiga aktivitas bahwa total waktu value
mengidentifikasi waste yaitu membuat added yang terdapat dalam proses

4
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080

produksi adalah 297,7 menit, total waktu 17 M–W 13 E


necessary non value added 64 menit dan 18 15 E
M–P
total waktu non value added 93,1 menit.
Dari data tersebut dapat diperoleh 19 T–O 6 O
persentase dari setiap kegiatan yang 20 T–I 7 O
bernilai VA, NNVA, dan NVA pada gambar 21 T-D 9 I
2 berikut ini : 22 11 I
T–M
23 T–W 16 E
24 P–O 10 I
25 P–I 15 E
26 P–D 10 I
27 P–M 9 I
28 P–W 14 E
29 W–O 2 U
30 W–I 16 E
31 W–D 10 I

Adapun simbol pembobotan tingkat


Gambar 2. Diagram Perbandingan VA, keterkaitan antar waste adalah : Simbol A
NNVA, Dan NVA memiliki skor 17 - 20, simbol E memiliki
skor 13 - 16, simbol I memiliki skor 9 - 12,
Berdasarkan perhitungan simbol O memiliki skor 5 - 8, simbol U
keterkaitan waste pada tabel 1 dibawah, memiliki skor 1 - 4, dan untuk simbol X
maka dapat dibuat WRM pada proses memiliki skor 0.
pembuatan tinta cetak offset. Setelah didapatkan Seven Waste
Relationship selanjutnya dilanjutkan pada
Tabel 2. Rekapitulasi Keterkaitan tahapan Waste Relationship Matrix
Antara Waste (WRM) dengan cara mengubah output
Tipe Total Tingkat Seven Waste Relationship menjadikannya
No input kedalam Waste Relationship Matrix.
Pertanyaan Skor Keterkaitan
Berdasarkan hasil perhitungan keterkaitan
1 O–I 9 I antar waste, selanjutnya dapat dibuat
2 O–D 15 E WRM sebagai berikut.
3 O–M 11 I
Tabel 3. Waste Relationship Matrix
4 O–T 16 E
F/T O I D M T P W
5 O–W 6 O
O A I E I O X O
6 I-O 11 I I I A O O I X X
7 I–D 8 O D I O A O O X I
8 I–M 8 O M X I I A X E X
9 I–T 9 I T X O I I A X E
10 D–O 9 I P I E I I X A E
11 D–I 5 O W U E I X X X A
12 D–M 8 O
13 6 O Selanjutnya simbol tersebut akan
D–T
dikonversikan kedalam angka dengan
14 D–W 11 I acuan A=10, E=8, I=6, O=4, U=2, dan
15 M–I 11 I X=0. Adapun hasil waste matrix value
16 M–D 10 I dapat dilihat pada table dibawah ini.

5
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080

Tabel 3. Waste Matrix Value total waste defect dapat mewakilkan 6


F/T O I D M T P W Skor % waste yang lain bila dilakukan perbaikan.
O 10 6 8 6 4 0 4 38 16.10 Diagram sebab akibat adalah suatu
I 6 10 4 4 6 0 0 30 12.71 pendekatan terstruktur yang
D 6 4 10 4 4 0 6 34 14.41
memungkinkan dilakukan suatu analisis
M 0 6 6 10 0 8 0 30 12.71
T 0 4 6 6 10 0 8 34 14.41
lebih terperinci dalam menemukan
P 6 8 6 6 0 10 8 44 18.64 penyebab - penyebab suatu masalah,
W 2 8 6 0 0 0 10 26 11.02 ketidak sesuaian, dan kesenjangan yang
Skor 30 46 46 36 24 18 36 236 100.00 terjadi. Diagram sebab akibat
% 12.71 19.49 19.49 15.25 10.17 7.63 15.25 100.00 dipergunakan untuk menunjukan faktor-
faktor penyebab (sebab) dan karakteristik
Waste Assesment Questionare kualitas (akibat) yang disebabkan oleh
(WAQ) dibuat untuk mengidentifikasi dan faktor - faktor penyebab itu.
mengolah waste yang terjadi pada lini Analisa penyebab waste yang terjadi
produksi. Tiap pertanyaan dari kuestioner pada lini produksi tinta cetak offset
mewakili satu aktivitas, kondisi atau dilakukan dengan sebab akibat dibuat
tingkah laku dalam lantai produksi berdasarkan hasil observasi dan diskusi
mungkin dapat menimbulkan waste. dengan beberapa pihak dilantai produksi.
Maka ditentukan analisa penyebab waste
Tabel 4. Waste Assesment Questionare pada WRM dan WAQ, yaitu waste defect,
Jenis Waste O I D M T P W waste transportation, dan waste process.

Score (Yj) 0.31 0.28 0.28 0.20 0.36 0.23 0.29 Alat Man
Pj factor 254.68 266.28 340.78 358.18 259.98 373.97 251.75 Kurangnya maintenance Mengobrol
Operator tidak
Final Result (Yjfinal) 78.01 75.50 93.87 71.64 93.12 84.37 72.60 Tidak adanya SOP kerja
yang terpasang di mesin
menaati SOP

Keperluan Pribadi
Final Result (%) 0.14 0.13 0.16 0.13 0.16 0.15 0.13 Proses cleaning
hanya ada satu
Bercanda

Rank 4 5 1 7 2 3 6
Kapasitas lini Defects
produksi terbatas Kurangnya pengetahuan
Berdasrkan tabel WAQ di atas maka terhadap produk
Jarak antar area
dapat diketahui ranking terbesar waste Proses material Kurangnya informasi
terdapat pada Defect, Transportation, dan handling sangat padat
Process yang harus dianalisa Prioritas tidak jelas

menggunakan fishbone dan 5W+1H, untuk


Environmen Method
memperbaiki dan meminalkan waste agar
bisa tercapai produksi yang sesuai dengan
permintaan pelanggan. Gambar 4. Diagram Fishbone Jenis
Waste Defect

Dilihat dari aspek manusia penyebab


terjadinya defect adalah operator
mengobrol atau bercanda ketika proses
tengah berjalan, dan bisa juga adanya
keperluan pribadi operator serta ada dari
beberapa operator yang tidak menaati
SOP. Faktor method, Kurangnya informasi
serta kurangnya pengetahuan dari
operator terhadap produk tersebut dan
prioritas tidak jelas karena kurangnya dari
Gambar 3. Diagram Pareto Pembobotan
pemahaman produk yang di buat tersebut
Waste
sehingga terjadi waste defect. Lingkungan
Dari diagram pareto diatas dapat lini produksi pun sangat menghambat
diambil kesimpulan bahwa 16,49% dari dalam melakukan material handling
dikarenakan jarak - jarak yang jauh dalam

6
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080

melakukan material handling. Pada Alat Man


Proses cleaning
proses cleaning hanya ada satu operator hanya ada satu Mengobrol
dan satu booth untuk melakukan proses Tidak adanya rak
Operator kurang teliti
mengecek worksheet
cleaning, dan produsen dari proses penyimpanan alat perkakas
Terjadi troubel Operator lamban
cleaning terbilang banyak. Ditambah lagi pada mesin
Bercanda
kurangnya maintenance peralatan serta
mesin yang di lakukan secara berkala. Process
Disamping itu, tidak terdapat SOP kerja Kapasitas lini
produksi terbatas Kurangnya pengetahuan
yang tertempel di mesin. terhadap produk
Operator grinding harus
Proses material mencari alat perkakas
handling sangat padat
Alat Kapasitas alat material
Man
handling terbatas Mengobrol
Alat material handling tidak Kurang Fokus Environment Method
berfungsi dengan baik
Kurangnya Faktor Kelelahan Bercanda
maintenance
Gambar 6. Diagram Fishbone Jenis
Waste Process
Transportation
Kapasitas lini produksi terbatas Proses material handling
memakan waktu lama
Dilihat dari aspek manusia penyebab
Jarak antar area cukup Proses material
Proses kerja tidak terjadinya waste process adalah operator
dilaksanakan dengan baik
handling sangat padat yang mengobrol atau bercanda ketika
Ruang penyimpanan terbatas proses tengah berjalan, dan bisa karena
adanya operator kurang teliti dalam
Environment Method
mengecek worksheet. Pada saat operator
grinding mencari perkakas untuk
Gambar 5. Diagram Fishbone Jenis menyiapkan pemasangan valev yang siap
Waste Transportation disanding dan operator grinding mencari
kunci, tentunya akan banyak berdampak
Dilihat dari aspek manusia penyebab pada waste process dikarenakan mesin
terjadinya transportation adalah operator tidak berjalan secara otomatis. Ditambah
yang sedang melakukan proses material dalam melakukan itu operator harus
handling mengobrol atau bercanda ketika berjalan ketempat yang jauh dan ditambah
proses tengah berjalan, dan bisa juga sulitnya dalam melakukan material
kurang fokusnya operator dikarenakan handling. Lingkungan lini produksi pun
kelelahan atau stamina yang sedang tidak sangat menghambat dalam melakukan
fit. Hal itu tentunya akan berdampak pada material handling dikarenakan jarak -
waktu handling yang lama. Waste yang jarak yang jauh dalam melakukan
utama pada proses ini yaitu pada proses material handling. Alat perkakas yang
material handling dari satu mesin ke terletak di sembarang tempat menyulitkan
mesin yang lainnya terutama ketika terjadi operator dalam mencari, serta sering
perpindahan porsi atau bak tinta seperti terjadi trouble pada saat proses sedang
misalnya operator grinding yang harus berjalan sehingga menghambat proses itu
mencari dan menunngu material handing sendiri.
forklift. Lingkungan lini produksi pun Setelah dilakukan analisa fishbone
sangat menghambat dalam melakukan maka dilakukan analisa 5W+1H, dari
material handling dikarenakan jarak - setiap akar permasalahan yang ada di
jarak yang jauh dalam melakukan diagram fishbone diberikan sebuah usulan
material handling. Alat material handling apa dan tindakan yang diambil dari setiap
yang digunakanpun cukup terbatas permasalahan yang ada. Analisa 5W + 1H
jumlahnya. Hal itu dipersulit dengan merupakan suatu metode yang digunakan
adanya beberapa alat material handling untuk mengetahui pemborosan apa yang
yang sudah rusak sehingga menyebabkan terjadi (What), sumber terjadinya
sulitnya dalam melakukan material pemborosan (Where), terjadi pemborosan
handling. (When) penanggung jawab (Who), alasan

7
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080

terjadi (Why), dan saran perbaikan yang b. Perencanaan material handling forklif
perlu dilakukan (How). Salah satu waste pada proses produksi
tinta cetak offset yaitu menunggu alat
Tabel 5. 5W+1H Faktor Penyebab Waste material handling forklif yang
Defect
Permasalahan Pertanyaan Deskripsi Tindakan digunakan secara bergantian. Didalam
What (Apa) Apa yang harus dilakukan ? Memberikan pemindahan produk dibutuhkan alat
pemahaman
knowledge produk bantu untuk memindahkannya, maka
Why (Mengapa) Mengapa perlu dilakukan ? Supaya tidak terjadi dari itu dibutuhkan penaambahan alat
kesalahan akibat dari
ketidak tahuan produk bantu forklif untuk mengrangi waste
yang akan di buat tersebut.
Where (Dimana) Dimana harus dilakukan ? Area produksi
Kurangnya pemahaman When (Kapan) Kapan melakukannya ? Saat briefing pagi c. Perbaikan rak kerja
serta pengetahuan Who (Siapa) Siapa yang harus melakukannya ? Kepala bagian yang Dalam meletakan alat bantu seperti
terhadap produk yang di memberi pengarahan
buat kepada operator kunci dan perkakas lainya perlu
How (Bagaimana) Bagaimana cara melakukannya ? Memberikan training dibuatkan suatu rak penyimpanan agar
dengan jadwal yang di
sesuaikan ataupun pada memudahkan dalam pencarian dan
saat briefing pagi rak kerja ini dibuat agar tidak terjadi
minimal 10-15 menit
untuk memberikan keteledoran karena penempatan alat
pemahaman produk bantu disembarang tempat. Sehingga
kepada operator
lebih memudahkan dan mempercepat
Setelah menganalisis penyebab - dalam pencariian alat bantu perkakas.
penyebab terjadinya waste yang ada pada
lini produksi tinta cetak offset maka dapat
diusulkan perbaikan agar penyebab -
penyebab waste yang ada dapat
berkurang. Adapun usulan perbaikannya
adalah :
a. Mengadakan training produk
knowledge
Untuk menghindari terjadinya
kesalahan dalam proses produksi yang
mengakibatkan produk gagal sehingga
megakibatkan pemborosan dari segi
waktu bahkan material, diperlukan
perhatian khusus dari pihak Gambar 7. Rak Kerja
manajemen untuk memberikan
pemahaman kepada semua karyawan Setelah dilakukan penggambaran
yang bekerja dibagian produksi. current value stream mapping dan
Tujuan dari pemahan ini nantinya agar identifikasi waste, dapat diketahui bagian
karyawan tidak hanya asal bekerja - bagian yang perlu dilakukan
improvement agar kondisi sistem
namun mampu memahi pula dari produksi pada area produksi tinta cetak
produk yang dibuat baik pemahan dari offset mendekati konsep lean
bahan baku yang digunakan hingga manufacturing yaitu dengan melakukan
alat atau mesin yang digunakan perbaikan - perbaikan.
sehingga dapat mengurangi atau Usulan perbaikan dilakukan untuk
menghindari terjadinya kesalahan mengurangi atau membuang waktu pada
setiap aktivitas yang tidak bernilai tambah
yang di akibatkan dari human error.
(Non Value Added). Hasil pengujian
menunjukan bahwa total waktu aktivitas
non value added semula sebesar 93.1

8
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080

menit dapat dikurangi menjadi 48.1 menit waste terbesar pada waste defect 16,53%,
atau sekitar 48.45% pengurangannya dari waste transportation sebesar 16,48%, dan
semula. waste process sebesar 14,63%.
Berdasarkan analisis fishbone dan 5W+1H
penyebab dari tiga waste tersebut
diantaranya karena keterbatasan material
handling yang ada pada proses produksi
tinta cetak offset, tidak adanya fasilitas
pendukung untuk meletakan alat perkakas
yang mengakibatkan alat perkakas
tergeletak disembarang tempat, dan
memberikan pengarahan kepada operator
untuk lebih merawat dan merapihkan alat
kerja, untuk tidak menimbulkan gerakan
yang tidak perlu saat proses produksi
berlangsung.

Gambar 8. Perubahan Aktivitas Sebelum UCAPAN TERIMAKASIH


dan Sesudah perbaikan Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Universitas Indraprasta PGRI atas
4. KESIMPULAN dukungannya telah memberikan
Kesimpulan yang didapat dari kesempatan untuk melaksanakan
permasalahan yang terjadi di perusahaan penelitain dengan nomor surat kontrak
yaitu, Penyebab terjadinya pemborosan penelitian 119/FTIK/UNINDRA/III/2021.
pada PT XYZ sehingga sulitnya memenuhi Selain itu untuk PT XYZ sebagai tempat
target yang ditetapkan secara tepat waktu dilakukannya penelitian.
dikarenakan adanya aktivitas yang tidak
bernilai tambah yaitu pada proses DAFTAR PUSTAKA
grinding, sulitnya mencari alat perkakas Adriansyah, Agus Sutanto, dan Berry
untuk membuka atau mengganti valev Yuliandra. (2018). Aplikasi Konsep
pada porsi yang tersimpan disembarang Produksi Ramping untuk
tempat. Kurangnya pemahaman dan Memperbaiki Efisiensi Pengolahan
pengetahuan mengenai produk yang Minyak Kelapa Sawit. Jurnal Energi
dibuat sehingga sering terjadi kesalahan dan Manufactur, 11(2), 36-41.
pada proses produksi yang mengakibatkan
produk gagal. Serta kurangnya alat bantu Andri. (2018). Penerapan Lean
material handling sehingga butuh waktu Manufacturimg Dengan Metode
untuk menunggu secara bergantian pada VSM (Value Stream Mapping)
saat proses berlangsung. Untuk Untuk Mengurangi Waste Pada
mengeliminasi pemborosan (waste) yang Proses Produksi PT. XYZ. 11(4),
terjadi pada saat proses produksi tinta 303-309.
cetak offset di PT XYZ dengan cara
memberikan fasilitas yang dibutuhkan Ashri Indriati, Dadang D Hidayat, Doddy
pada saat material handling serta A Darmajana, dan Indra Masrin.
meletakkan rak penyimpanan perkakas di (2019). Perbaikan Aliran Proses
area produksi dan memberikan Produksi Cokelat BAR Dengan
pemahaman ke pada operator untuk Metode Value Stream Mapping.
merawat atau merapihkan alat kerja agar
lebih memudahkan dan waktu proses Erni Krisnaningsih, Saleh Dwiyatno, dan
produksi akan lebih cepat tanpa harus Rolanf Sasongko. (2020). Usulan
menimbulkan gerakan yang berlebih. Dari Penentuan Waktu Baku Pada
hasil pembobotan kuesioner bahwa Operator Packing Folding Kain
setelah dilakukan pembobotan WAM Tetoron Rayon Dengan Metode
maka perhitungan WAQ di dapatkan Stopwatch. Jurnal InTent, 3(2), 67-
81.

9
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080

Fenny Joyanti Amanda, dan Carla Olyvia Mapping di PT X. Jurnal Teknik


Doaly. (2017). Usulan Penerapan Industri Itenas, 4(1), 110-120.
Lean Manufacturing Untuk
Mengidentifikasi Dan Mengurangi Noor, J. (2015). Analisis Data Penelitian
Waste (Studi Kasus Pada PT.X). Ekonomi & Manajemen. Jakarta :
Jurnal Teknik Industri, 7(3), 151- Gramedia.
169
Shanty Kusuma Dewi. (2018). Analisi
Ginting, R. (2007). Sistem Produksi. Waste Pada Proses Produksi
Yogyakarta : Graha Ilmu. Dengan Lean Production. Jurnal
SENTRA, 100-105.
H. Rusmawan. (2020). Perancangan Lean
Manufacturing Dengan Metode Shinta Bellina, dan Yusuf Widharto.
Value Steam Mapping (VSM) di PT (2019). Analisis Waktu Baku Dan
Tjokro Bersaudara (PRIOK). Jurnal Jumlah Pekerja Berdasarkan Beban
Teknik Optimasi Teknik Industri, Kerja Pada PT XYZ Bagian Packing.
2(1), 30-35. Jurnal CIEHIS, 18-24.

Hadiguna, R. (2008). Tata Letak Pabrik. Suharjo, dan Susanto. (2018).


Yogyakarta : Andi. Pengurangan Pemborosan Pada
Proses Produksi Dengan
Iphov K. Sriwana, dan Kurniawan. (2019). Menggunakan WRM, WAQ, Dan
Usulan Peningkatan Efisiensi VALSAT Pada Sistem Lean
Keseimbangan Lini Dengan Value Manufacturing. Jurnal Ilmiah
Stream Mapping Dan Yamazumi TEKNOBIZ, 8(2), 61-68.
Chart Pada PT.PAI. Jurnal Metris,
33-44. Trismi Ristyowati, Ahmad Muhsin, dan
Putri Puji Nurani. (2017). Minimasi
Kartika Lestari, dan Dony Susandi. Waste Pada Aktivitas Proses
(2018). Penerapan Lean Produksi Dengan Konsep Lean
Manufacturing untuk Manufacturing (Studi Kasus di PT
mengidentifikasi waste pada proses Sport Glove Indoesia). Jurnal
produksi kain knitting di lantai Otimasi Sistem Industri, 10(1), 85-
produksi PT. XYZ. 567-575. 95.

Meldia Fitri, Tri Ernita, dan Faridatul Wibowo. (2017). Manajemen Kinerja.
Azizah. (2018). Pendekatan Lean Depok : Rajagrafindo Persada.
Manufacturing Untuk Mengurangi
Waste Pada Lantai Produksi Crumb Yassyir Maulana. (2019). Identifikasi
Rubber di PT Djambi Waras Jujuha. Waste Dengan Menggunakan
Jurnal Saintek, 2(1), 1-9. Metode Value Stream Mapping
Pada Industri peremuhan. Jurnal
Melfa Yola, Fitra Wahyudi, dan Misra JIEOM, 2(2), 12-19.
Hartati. (2017). Value Stream
Mapping untuk Mereduksi Waste
Dominan dan Meningkatkan
Produktivitas Produksi di Industri
Kayu. Jurnal Teknik Industri, 3(2),
112-118.

Muhammad Anugrah, Emsosfi Zaini, dan


Rispianda. (2016). Usulan
Pengurangan Waste Proses
Produksi Menggunakan Waste
Assesment Model dan Value Stream

10

Anda mungkin juga menyukai