PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PENGURUS BESAR
Teachers Association of The Republic of Indonesia
Gedung Guru Indonesia, Jalan Tanah Abang Ill No. 24, Jakarta Pusat Kode Pos 10160 Indonesia
Telp. (021) 3841121, 384985; Fax. (021) 3446504;
Email: pbpgri@pgri.or.id, pb. pgri@yahoo.com; Website: www. pgri.or.id
Twitter, Instagram: PBPGRI_OFFICIAL; Facebook: PBPGRI_RESM!
Release Pengurus Besar PGRI
Atas Pembatalan Penempatan Pelamar Prioritas 1 (P1)
Sehubungan dengan terbitnya surat pengumuman nomor: 1199/B/GT.00.08/2023
dari Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan an, Mendikbudristek tentang
Pembatalan Penempatan Pelamar Prioritas 1 (P1) pada Seleksi Guru ASN-PPPK
Tahun 2023 dan setelah mendengar aspirasi seribu guru yang hadir dalam Forum,
Aspirasi Guru Indonesia yang digagas oleh PB PGRI, Selasa, 7 Maret 2023,
dengan ini , maka kami menyampaikan beberapa pandangan, sebagai berikut :
1. Prihatin atas kebijakan Kemendikbudristek RI yang membatalkan penempatan
3.043 guru pelamar Pl. Hal ini merupakan bentuk ketidakprofesionalan
kementrian penyelenggara, dan semakin mengkonfirmasi rangkaian karut
marut kebijakan seleksi Guru PPPK yang sudah terjadi sejak tahun 2021.
2. Meminta kepada Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) atas nama
Mendikbudristek, mencabut Surat Pengumuman Pembatalan Penempatan
3.043 guru Pelamar P1. Secara objektif para guru Pelamar P1 teah dinyatakan
lulus Passing Grade dan sudah dinyatakan lulus seleksi administrasi pada saat
akan mengikuti ujian melalui sistem seleksi calon Aparatur Sipil Negara
(SSCASN) 2021/2022 dan berdasarkan janji dari pemerintah mereka yang
lulus PG akan langsung mendapatkan penempatan. Informasi tersebut juga
sudah dimuat dalam SSCASN di akun mereka masing-masing,
3. Mengimbau kepada Dirjen GTK atas nama Mendikbudristek dan Kementrian
terkait dan seluruh jajarannya untuk turun langsung memberikan penjelasan
secara terbuka, resmi, detail, lengkap, dialogis, dan solutif mengenai alasan di
balik pembatalan penempatan 3.043 guru pelamar P1.
4. Argumentasi apa pun yang disampaikan Panselnas bahwa verifikasi dan
validasi untuk memetakan data guru yang meninggal, pensiun, alih profesi,
dapodik tidak aktif, atau alasan lainnya, namun hal tersebut justru merugikan
para guru terdampak. Sebab tanpa informasi atau alasan yang jelas para guru
itu tiba-tiba dibatalkan penempatannya. Proses sanggah yang ada ternyata
bukan sanggah oleh guru yang bersangkutan, melainkan diterjemahkan sebagai
verifikasi dan validasi internal oleh penyelenggara. Karena itu kami meminta
kepada Kemendikbudristek melalui Dirjen GTK dan Kementrian terkait agarmengirimkan pemberitahuan melalui akun SSCASN masing-masing guru
dengan memberikan penjelasan kriteria atau poin apa saja yang belum
terpenuhi, sehingga menyebabkan status penempatan mereka dibatalkan, lalu
membuka kembali masa sanggah dan mengadakan pemberkasan ulang bagi
3.043 guru Pelamar P1 untuk bisa membuktikan kesesuaian persyaratan yang
dimiliki. Apabila 3.043 guru Pelamar P1 tetap dibatalkan penempatannya,
maka para guru sejumlah yang dibatalkan wajib diangkat dan mendapatkan
prioritas untuk mengisi formasi guru PPPK di tahun berikutnya tanpa syarat
administratif apa pun.
5. Mendesak Kementrian penyclenggara dan Panselnas agar segera menuntaskan
persoalan guru honorer melalui pengangkatan 65.954 guru P1 sebagai ASN
PPPK di tahun 2023 ini dan mendorong pembukaan formasi guru seluas-
luasnya oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah daerah agar target
rekrutmen 1 juta guru PPPK dapat dipenuhi tahun 2024 ini.
Meminta agar dalam pengumuman resmi 10 Maret 2023, Kementrian
Penyelenggara dan Panselnas dapat mengumumkan penempatan ataupun
optimalisasi secara berkeadilan dengan mengakomodir seluruh Pelamar baik
PI, P2, P3, dan P4 yang memenuhi syarat. Jangan sampai suasana kebatinan
para guru tercederai untuk kesekian kalinya, merasa digantung nasibnya, diberi
harapan palsu, atau malah terkesan diterlantarkan.
>
a
Meminta kepada semua pihak untuk tidak mudah terpancing, mengedepankan
hati dan kepala dingin untuk bersama sama mencari penyelesaian terbaik. Kita
bersama sama berupaya agar persoalan ini dapat diselesaikan melalui dialog
yang konstruktif untuk kebaikan bersama dengan mengedepankan kepentingan
bangsa dan dunia pendidikan di Tanah Air.
Jakarta, 7 Maret 2023
Ketua Umum,
Fp
Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd
NPA 09030700004