TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMBANGUNAN ASRAMA PESANTREN
TAHUN ANGGARAN 2023
Mengmgat; 1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Undang- 2. Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Kasnbbag TU Direktur
Dit. PD Pesantren PD Peeantreji Sesciitjen Pencil's
/ V Y
- 2
-
Kasubbag TU Direktur
Dit, PD Pes ant re PD Pesantren Sesditjen Pendis
n
/- \J /
- 4
-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: KEPUTUSAN D1REKTUR JENDERAL PENDIDIKAN
ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKN1S BANTUAN
PEMBANGUNAN AS RAMA PESANTREN TAHUN
KESATU ANGGARAN 2023.
: Menetapkan Petunjuk Teknis Bantuan Pembangunan
Asrama Pesantren Tahun Anggaran 2023 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU merupakan acuan dalam penyaluran Bantuan
Pembangunan Asrama Pesantren Tahun Anggaran 2023
KETIGA : Keputusan ini berlaku untuk Tahun Anggaran 2023.
Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal 01 Februari 2023
Kasubbag TU Direktur
Dit. PD Pesantren PD Pesantren Sesditjen Pendia
/- u ■/
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR gSl TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMBANGUNAN ASRAMA
PESANTREN TAHUN ANGGARAN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren
menyatakan bahwa dalam upaya meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia, Pesantren yang tumbuh dan
berkembang di masyarakat dengan kekhasannya telah berkontribusi
pen ting dalam mewujudkan Islam yang rahmatan lil'alamin dengan
melahirkan insan beriman yang berkarakter, cinta tanah air dan
berkemajuan, serta terbukti memiliki peran nyata baik dalam
pergerakan dan perjuangan meraih kemerdekaan maupun
pembangunan nasional dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Pesantren sebagai subkultur memiliki kekhasan yang telah
mengakar, hidup dan berkembang di tengah masyarakat dalam
menjalankan fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan fungsi
pemberdayaan masyarakat.
Mengingat peran dan kontribusi serta upaya untuk menjamin
penyelenggaraan Pesantren dalam menjalankan pendidikan, fungsi
dakwah, dan fungsi pemberdayaan masyarakat, diperlukan pemberian
rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi terhadap Pesantren.
Dalam hal fasilitasi terhadap Pesantren, pemerintah melalui
Kementerian Agama memberikan dukungan dan fasilitasi yang
diwujudkan dalam Program Bantuan Pembangunan Asrama Pesantren
Tahun Anggaran 2023.
Program bantuan ini diberikan, mengingat asrama Pesantren
merupakan salah satu unsur pen ting dari Arkanul Ma'had (yang wajib
dipenuhi dalam penyelenggaraan Pesantren). Ketersediaan asrama
yang memadai pada aspek daya tampung, kenyamanan, kebersihan,
kesehatan dan keamanan layak untuk diperhatikan, karena pada
kenyataannya masib banyak Pesantren yang belum memenuhi standar
kelayakan tersebut.
KasubbagTU t/irektur
Dit PD Pesantren PD Pesantren Sesdttjeri Pen die
/ J
/
Agar program Bantuan Pembangunan Asrama Pesantren Tahun
Anggaran 2023 dapat disalurkan secara tertib, efisien, ekonomis,
efektif, transparan dan bertanggung jawab, dengan mem- perhatikan
rasa keadilan dan kepatutan, sehingga perlu diatur melalui Petunjuk
Teknis Bantuan Pembangunan Asrama Pesantren Tahun Anggaran
2023.
2. Tujuan
Petunjuk Teknis ini bertujuan agar penyaluran Bantuan
Pembangunan Asrama Pesantren Tahun Anggaran 2023
dilaksanakan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan
dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan.
C. Asas
Asas pelaksanaan Bantuan Pembangunan Asrama Pesantren
Tahun Anggaran 2023 yaitu kepastian bentuk, kepastian identitas
penerima, kejelasan tujuan, kejelasan penanggung jawab, dan
ketersediaan anggaran.
Adapun asas penggunaan wewenang bagi Pejabat Pemerintahan
dalam mengeluarkan Keputusan dan/atau Tindakan dalam
penyelenggaraan administrasi pemerintahan sebagaimana dalam
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan, yaitu asas legalitas, asas perlindungan terhadap hak
asasi manusia, seita asas umum pemerintahan yang baik (good
governance) yang mencakup:
1. Asas kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum yang
mengutamakan landasan ketentuan peraturan perundang-
undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam setiap
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan.
2. Asas tertib penyelenggara negara adalah asas yang menjadi
landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam
pengendalian penyelenggaraan negara.
3. Asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan
kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan
selektif.
Kasubbag TU Direktur
DiL PD Pesantren PD Pesantren Sesditjen Pendia
S /
4. Asas keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan
tidak diskriminatif ten tang penvelenggaraan negara dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan,
dan rahasia negara.
5. Asas proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan
keseimbangan antara hak dan kewajiban Penvelenggara Negara.
6. asas profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian
yang beriandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
7. Asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penvelenggara Negara harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakvat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku
8. Asas efisiensi adalah asas yang dimana pekeijaan yang dilakukan
oleh pemerintah haruslah dilakukan dengan biayayang serendah-
rendahnya namun menghasilkan produktivitas yang setinggi-
tingginva, dan
9. Asas efektivitas merupakan asas yang dimana setiap pekeijaan
yang dilakukan oleh pemerintah haruslah mencapai target yang
dicapai.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis terdiri dari Pendahuluan,
Pelaksanaan Bantuan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi, serta
Layanan Pengaduan Masyarakat, dan Penutup.
E. Pengertian Umum
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:
1. Bantuan Pembangunan Asrama Pesantren Tahun Anggaran 2023
yang selanjutnya disebut Bantuan adalah bantuan pemerintah
dalam bentuk uang untuk pembangunan asrama Pesantren yang
memenuhi aspek dava tampung, kenyamanan, kebersihan,
kesehatan dan keamanan.
2. Pondok Pesantren, Dayah, Surau, Meunasah, atau sebutan lain,
yang selanjutnya disebut Pesantren adalah lembaga yang berbasis
masyarakat dan didirikan oleh perseorangan, yayasan, organisasi
masyarakat Islam, dan/atau masyarakat yang menanamkan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt., menyemaikan akhlak
mulia serta memegang teguh ajaran Islam rahmatan lil'alaminyang
tercermin dari sikap rendah hati, toleran, keseimbangan, moderat,
dan nilai luhur bangsa Indonesia lainnya melalui pendidikan.
KasubbagTU Direktur
Dit, PD Pesantren PD Pesantren Sesditjen Pendia
s) y
- 8
-
/ \J
/
-
10
-
24. Rekening penyaluran dana bantuan adalah rekening dalam bentuk
giro pemerintah yang dibuka oleh Satuan Kerja lingkup
Ke men ten an Negara/Lembaga untuk menyalurkan dana bantuan
kepada penerima bantuan melalui bank penyalur,
25. Bank penyalur adalah bank sebagai mitra kerja tempat dibukanya
rekening atas nama pemberi bantuan untuk menampung dana
belanja bantuan yang akan disalurkan kepada penerima bantuan.
26. Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan Bantuan yang selanjutnya
disebut UPK2B adalah unit keija yang harus dibentuk oleh
Pesantren untuk melaksanakan tugas menguji tagihan,
memerintahkan pembayaran, dan melaksanakan pembayaran
yang tidak boleh saling merangkap, yang dibuktikan dengan Surat
Keputusan Pimpinan Pesantren.
27. Rencana Anggaran Biaya yang selanjutnya disebut RAB adalah
perhitungan banvaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan
upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan bangunan dan dilampirkan saat pengajuan bantuan.
28. Peijanjian Kerjasama yang selanjutnya disebut Peijanjian adalah
perikatan yang paling sedikit memuat hak dan kewajiban kedua
belah pihak, jumlah bantuan yang diberikan, tata cara dan syarat
penyaluran, pernyataan kesanggupan penerima Bantuan untuk
menggunakan bantuan sesuai dengan rencana yang telah
disepakati, pernyataan kesanggupan penerima Bantuan untuk
menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara, dan
penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan kepada PPK
setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran.
Kasubbsg TU Direktur
Dit- PD PssanuiMi PD Pesantren Sesditjei: Peridis
/ v; A
-11
-
BAB II
PELAKSANAAN
A. Tujuan Bantuan
Bantu an bertujuan untuk meningkatkan kualitas asrama
Pesantren yang berfungsi sebagai tempat hunian bagi santri yang
memenuhi aspek daya tampung, kenyamanan, kebersihan, kesehatan
dan keamanan dengan pembiavaan seluruh atau sebagian kornponen
anggaran pembangunan serta menstimulasi dukungan dan partisipasi
masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu Pesantren.
A. Pemberi Bantuan
Pemberi Bantuan adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
S J /
-
14
-
persvaratan penenma bantuan di dalam Petunjuk Teknis ini
dengan meiakukan verifikasi untuk menilai kelengkapan
persvaratan administratif.
c. ) Dalam hal diperlukan, PPK dapat membentuk Tim
Verifikasi yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di
lingkungan Direktorat Jendral, Direktorat dan/atau
tenaga lainnya untuk meiakukan verifikasi terhadap
usulan/proposal Bantuan.
d. ) Dalam hal diperlukan, PPK dapat membentuk Tim
Verifikasi yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di
lingkungan, Direktorat Jenderal, Direktorat dan/atau
tenaga lainnya untuk meiakukan verifikasi terhadap
usulan/proposal Bantuan.
e. ) Dalam hal diperlukan verifikasi terhadap kelayakan sasaran
Bantuan, PPK dapat meiakukan validasi melalui:
(1) visitasi lapangan yang dilaksanakan dengan menugaskan
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam dan/atau tenaga lainnya melalui
mekanisme Perjalanan Dinas Dalam Negeri sebagaimana
ketentuan peraturan perundang- undangan;
(2) tim verifikasi membuat laporan hasil verifikasi sebagai
dasar penetapan SK penerima bantuan baik yang melalui
aplikasi maupun yang dilakukan penetapan langsung, agar
PPK membuat laporan sebagai dasar penetapan SK
penerima bantuan yang dilakukan melalui mekanisme
penetapan langsung; dan/atau
(3) koordinasi dengan Kantor Wilayah, Kantor Kementerian
Agama, dan/atau APIP untuk mendapat kebenaran data
pengajuan dan kelayakan sebagai penerima bantuan.
e) PPK dapat menolak calon penerima bantuan yang:
(1) masih memiliki tanggung jawab penyampaian laporan
pertanggungjawaban penerima bantuan atas bantuan
pemerintah pada Satker Pemberi Bantuan yang
diterima pada tahun anggaran 2021 dan/atau tahun
anggaran 2022;
(2) meiakukan atau terlibat dalam kasus hukum dan/atau
tindakan kekerasan di satuan pendidikan;
(3) terlibat dalam kegiatan dan/atau organisasi yang
dilarang berdasarkan hukum dan peraturan
perundang-undangan;
(4) tidak menunjukkan pemahaman agama dan
keberagamaan yang moderat, sikap cinta tanah air, dan
KasubbagTU Direktur
Dit- PD Pesantren PD Pesantren Sesditjen Pendis
/ yj
-
15
-
perilaku yang mendorong terciptanya kerukunan hid up
beragama; dan
(5) tidak menunjukkan komitmen untuk mengamalkan
nilai Islam rahmatan liValamin yang berdasarkan
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika;
f) Seleksi dapat dilaksanakan sebelum tahun anggaran beijalan.
KasubbagTU Direktur
DEL PD Pesantren PD Pesantran Sesditjen Pendis
J"
/
/■
-
16
E. Tata Kelola Pencairan Bantuan -
L Pencairan tahap I sebesar 70% dilakukan setelah adanya Suiat
Fbnetapan dan Ftengssahan Benerima bantuan, serta penerima bantuan
sudah menyampaikan kelengkapan administrasi pencairan
Bantuan berupa:
a. ) Perjanjian yang telah ditandatangani diatas materai 10.000 oleh
penerima bantuan;
b. ) kuitansi bukti penerimaan uang bantuan yang jumlah
nominalnva sesuai dengan nominal bantuan yang masuk dalam
rekening penerima bantuan, dan telah ditandatangani diatas
materai oleh penerima bantuan;
c. ) salinan buku rekening bank aktif atas nama Pesantren;
d. ) salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama
Pesantren atau Yayasan; dan
e. ) Surat Pernyataan Kesediaan Menerima Bantuan yang
ditandatangani diatas materai.
2. PPK melakukan pengujian terhadap kelengkapan administrasi
pencairan bantuan yang diajukan penerima bantuan, untuk
kemudian menandatangani Perjanjian dan mengesahkan kuitansi
bukti penerimaan Bantuan setelah hasil pengujian terhadap
kelengkapan administrasi pencairan Bantuan yang dinyatakan
lengkap dan sesuai.
3. Dalam hal dokumen pencairan bantuan yang diajukan penerima
bantuan dinyatakan lengkap dan sesuai, serta sudah dilakukan
pengujian oleh PPK, maka paling lambat 2 (dua) minggu setelah
PPK menandatangani pengesahan kuitansi, penerima bantuan
wajib melakukan pencairan bantuan tahap I;
4. Dalam hal kelengkapan administrasi pencairan Bantuan
dinyatakan tidak lengkap dan/atau tidak sesuai, PPK
menyampaikan kepada penerima bantuan untuk melengkapi
dan / atau memperbaiki kelengkapan administrasi pencairan
Bantuan.
5. Apabila penerima bantuan tidak dapat melengkapi kelengkapan
administrasi pencairan Bantuan, PPK dapat membatalkan
penetapan penerima bantuan dan mengganti dengan penerima
bantuan lainnya berdasarkan hasil seleksi dengan Keputusanyang
disahkan oleh KPA.
6. Perrnohonan Pencairan tahap II sebesar 30% dapat dilakukan
apabila prestasi pekerjaan mencapai 50% yang dihitung
berdasarkan penggunaan bantuan atas volume pekerjaan yang
telah diselesaikan, serta telah menyampaikan kelengkapan
administrasi pencairan bantuan berupa:
Kasubbag TU Direktur
Dit. PD Pesantren PD Pesantren Sesditjen Pendis
ti
-
17
-
a. ) laporan prestasi pekeijaan yang ditandatarigani oleh
penerima bantuan;
b. ) kuitansi bukti penerimaan Bantuan yang telah
ditandatangani oleh penerima bantuan; dan
c. ) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB).
7. PPK melakukan pengujian terhadap kelengkapan administrasi
pencairan Bantuan yang diajukan penerima bantuan, untuk
kemudian mengesahkan kuitansi bukti penerimaan Bantuan
setelah hasil pengujian terhadap kelengkapan administrasi pen-
cairan Bantuan yang dinyatakan lengkap dan sesuai.
8. Dalam hal dokumen pencairan bantuan yang diajukan penerima
bantuan dinyatakan lengkap dan sesuai, serta sudah dilakukan
pengujian oleh PPK, maka paling lambat 2 (dua) minggu setelah
PPK menandatangani pengesahan kuitansi, penerima bantuan
wajib melakukan pencairan bantuan tahap II;
9. Dalam hal kelengkapan administrasi pencairan Bantuan
dinyatakan tidak lengkap dan/atau tidak sesuai, PPK
menyampaikan kepada penerima bantuan untuk melengkapi
dan/atau memperbaiki kelengkapan administrasi pencairan
Bantuan
10. Pencairan Bantuan dilakukan melalui pernbayaran langsung (LS)
dari rekening Kas Umum Negara ke rekening penvaluran dana
Bantuan untuk kemudian disalurkan ke rekening penerima
bantuan oleh bank penyalur maksimal 5 hari setelah SP2D terbit.
11. Tata cara pencairan Bantuan yang mencakup penerbitan SPP, SPM-
LS, dan SP2D berpedoman pada peraturan perundang-undangan
yang mengatur mengenai tata cara pernbayaran dalam rangka
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Direktorat Jenderal.
F. Penggunaan Bantuan
1. Setelah Bantuan diterima, penerima bantuan langsung
menggunakan Bantuan sebagaimana ketentuan tujuan
penggunaan Bantuan dalam Petunjuk Teknis ini.
2. Penggunaan bantuan sesuai dengan RAB yang diajukan.
3. Bantuan diberikan agar Pesantren memiliki bangunan atau gedung
asrama yang berfungsi sebagai tempat tinggal santri dengan
memperhatikan aspek daya tampung, kenyamanan, kebersihan,
kesehatan, dan keamanan. dengan kriteria dasar:
a.) memiliki ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang akan
menghubungkan dengan ruang-ruang lainnya di dalam
bangunan Pesantren;
Kasubhag TU Direktur
Dit, PD Pesantren PD Pesantren Sesditjen Pendis
\J ■i
-
18-
b. ) memiliki bukaan yang memungkinkan teijadinya sirkulasi
udara dan pencahavaan alami, serta memberikan pandangan ke
luar ruang;
c. ) mampu melindungi santri dari gangguan, perubahan suhu dan
cuaca, seperti angin, hujan, dan pan as atau dingin yang
berlebih, serta gangguan keamanan lainnya seperti hewanliar;
d. ) mampu membentuk kondisi atau keadaan bebas dari kotoran,
termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau;
e. ) memiliki akses yang memadai untuk kebutuhan akses orang
atau barang dan mempermudah proses evakuasi apabilateijadi
bencana dan gangguan keamanan; dan
f. ) struktur bangunan harus didesain untuk dapat menahan beban
mati dan hidup, serta memiliki faktor keamanan terhadap
penambahan beban sementara dan bencana alam, dengan
pemilihan material, tipe konstruksi, metode konstruksi, serta
perencanaan yang efisien agar maksud tersebut dapat tercapai.
4. Bantuan dapat dipergunakan sebagai pembiayaan penggunaan
sebagaimana ketentuan tujuan penggunaan Bantuan dalam
Petunjuk Teknis ini yang telah dilaksanakan namun belum
sepenuhnya terbiayai sepanjang masih dalam Tahun Anggaran
2023.
5. Bunga bank/jasa giro akibat adanya dana di rekening yangberasal
dari Bantuan ini menjadi milik penerima bantuan untuk digunakan
sebagaimana tujuan penggunaan Bantuan dalam Petunjuk Teknis
ini.
6. Penerima bantuan mendokumentasikan dan menatausahakan
setiap penggunaan dana Bantuan, serta menyimpan bukti
penggunaan dana dimaksud untuk kelengkapan administrasi dan
keperluan pemeriksaan APIP.
7. Apabila terdapat pengeluaran yang tidak dapat diperoleh
bukti/kuitansi yang sah, maka bukti pengeluaran dapat berupa
kuitansi biasa yang disertai Surat Pernvataan pengeluaran rill, dan
Surat Pernyataan kesediaan untuk sewaktu-waktu diperiksa
untuk keperluan pemeriksaan/audit keuangan terkait dengan
pengeluaran tersebut.
G. Ketentuan Perpajakan
Kewajiban pembayaran pajak atas penggunaan Bantuan menjadi
tanggung jawab penerima bantuan sesuai ketentuan perundang-
undangan.
-
19
-
H. Pertanggungjawaban dan Pelaporan Bantuan
1. Pertanggungjawaban Bantuan dilaksanakan dengan tertib
administrasi, transparan, dan akuntabel
2. Pertanggungjawaban Bantuan terdiri dari laporan pertanggung-
jawaban penerima bantuan dan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran.
3. Laporan pertanggungjawaban penerima bantuan berupa lembar
laporan pertanggungjawaban.
4. Laporan pertanggungjawaban penerima bantuan disusun dan
disampaikan kepada PPK secepatnya setelah dana bantuan
dimanfaatkan dalam tahun anggaran 2023 secara daring melalui
aplikasi PUSAKA dan/atau SIMBA pada laman:
https: / / pusaka.kemenag.go.id
https: / /simba.kemenag.go.id
5. Laporan pertanggungjawaban penerima bantuan merupakan
dokumen yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai bukti
pembelian atau pembayaran yang sah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
6. PPK dan penerima bantuan menyimpan sekurangnya masing-
masing 1 (satu) rangkap salinan Laporan pertanggungjawaban
penerima bantuan dalam bentuk cetak dan/atau digital, sebagai
dokumen untuk kelengkapan administrasi dan keperluan
pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional.
7. Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran adalah
bentuk pertanggungjawaban penggunaan anggaran yang berasal
dari APBN serta disusun dan dilaporkan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
KasubbagTU Direktur
Dit. PD Peaantren PD Pesantren Sesditjen Pendis
\J 7
-
21
-
BAB III
PENGENDALIAN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA LAYANAN
PENGADUAN MASYARAKAT
A. Pengendalian
Pengendalian Bantuan dapat dilaksanakan melalui bimbingan
teknis dan/atau pendampingan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah
dan Pondok Pesantren kepada Pesantren yang telah ditetapkan dan
disahkan sebagai penerima bantuan dengan tujuan:
1. agar Bantuan digunakan dengan tertib, efisien, efektif, transparan
dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan; dan
2. untuk memastikan seluruh kelengkapan administrasi Bantuan
terpenuhi, Bantuan dipergunakan sesuai dengan Petunjuk Teknis
dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban sesuai dengan
batas waktu yang ditentukan.
Kasubha,g TU Direktur
Dit. PD Pesantren PD Pesantren Sesditjen Pencils
7 \J
/
-
22
c) koordinasi dengan API P. -
5. KPA mengambil langkah-langkah tindak lanjut berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi untuk perbaikan penvaluran Bantuan.
Kasubbag TU Direktur
DiL PD Pesantren PD Pesantren SesditjerL Pendis
/ J
7
-
23
-
BAB IV
PENUTUP
Jenderal,
ALI RAMDHANI^
KasubbagTU Direktur
Sesditjen Pendis
Dit. PD Pesaiitren PD
Pesantren
-
24
-
Format 1: Contoh Surat Permohonan Bantuan
KOP PESANTREN
(DENGAN ALAMAT LENGKAP)
Pimpinan...................[diisi
nama Pesantren)
[Nama Jelas)
-
25
-
Format 2: Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB)
KOP PESANTREN
(DENGAN ALAMAT LENGKAP)
2.
Dst... .
Sub Total i1
:i
■ ■j
Sub Total I
\\
i
Sub Total i!
i ... i
V PEKERJAAN LANTAI
II
1.
2.
Dst...
Sub Total
r
V PEKERJAAN PENGECATAN
II
1.
2.
Dst...
Sub Total
I PEKERJAAN FINISHING
X
1.
2.
' "
Dst...
Sub Total i
GRAND TOTAL 1
(Nama Jelas)
-
29
-
LAM PI RAN
KEPUTUSAN PIMPINAN PESANTREN. ..(diisi nama Pesantren)
NOMOR..........(diisi nomorsurat) TAHUN 2023
TENTANG
UNIT PENGELOLA KEUANGAN DAN KEGIATAN BANTUAN
PEMBANGUNAN AS RAMA PESANTREN
TAHUN ANGGARAN 2023
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut PARA PIHAK
sepakat mengikatkan diri dalam Peijanjian Kerjasama Bantuan
Pern ban gunan Asrama Pesantren Tahun Anggaran 2023, dengan
ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
PENDAHULUAN
1. Bantuan Pembangunan Asrama Pesantren Tahun Anggaran 2023 yang
selanjutnya disebut Bantuan adalah bantuan pemerintah berupa uang
untuk pembangunan asrama Pesantren yang memenuhi aspek daya
tampung, kenyamanan, kebersihan, kesehatan dan keamanan.
2, Petunjuk Teknis Bantuan Pembangunan Asrama Pesantren Tahun
Anggaran 2023 yang selanjutnya disebut Petunjuk Teknis merupakan
acuan dalam pelaksanaan Bantuan Pembangunan Asrama Pesantren
Tahun Anggaran 2023 agar pelaksanaannya dapat dilaksanakan secara
tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN
1. PIHAK PERTAMA memberikan bantuan pembangunan gedung atau
bangunan asrama Pesantren yang diberikan berupa uang sebesar
Rp 150.000.000,00 ( seratus lima puluh juta rupiah), sesuai dengan
alokasi anggaran yang ditetapkan.
2. PI HAK PERTAMA mencairkan Bantuan melalui pembayaran langsung
(LS) dari Rekening Kas Umum Negara ke rekening PIHAK KEDUA dengan
mekanisme sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan
berdasarkan kelengkapan administrasi pencairan Bantuan
sebagaimana ketentuan dalam Petunjuk Teknis.
3. PIHAK KEDUA bersedia menerima Bantuan dan menggunakannya
sesuai Petunjuk Teknis.
4. PIHAK KEDUA mendokumentasikan dan menatausahakan setiap
penggunaan dana Bantuan, serta menyimpan bukti-bukti penggunaan
dana dimaksud untuk kelengkapan administrasi dan keperluan
pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
5. PIHAK KEDUA bersedia menyusun dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban Bantuan kepada PIHAK PERTAMA dalam bentuk
cetak dan/atau salinan digital setelah selesai penggunaan Bantuan atau
-
32
-
Pasal 3
SANKSI
1 PIHAK KEDUA akan diberikan sanksi atas penggunaan dana Bantuan
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan dalam Petunjuk Teknis.
Z PIHAK PERTAMA dibebaskan atas segala kemungkinan tuntutan
hukum akibat dari penggunaan dana Bantuan oleh PIHAK KEDUA yang
tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan
dalam Petunjuk Teknis.
Pasal 4
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila dalam pelaksanaan Peijanjian terjadi perselisihan, PARA PIHAK
bersedia menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
Pasal 5
PENUTUP
Peijanjian ini dibuat dan ditandatangani PARA PIHAK dalam keadaan
cakap menurut hukum, bermaterai cukup, dibuat rangkap 2 (dua)
yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Materai
10.000
KOP PESANTREN
(DENGAN ALAMAT LENGKAP)
Materai
10.000
...........(Nama Jelas)
-
35
-
KOP PESANTREN
(DENGAN ALAMAT LENGKAP)
Materai
10.000
...........(Nama Jelas)
-
36
-
KOP PESANTREN
(DENGAN ALAMAT LENGKAP)
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandatangani oleh para pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di
atas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Materai
10.000
(Nama Jelas)