Anda di halaman 1dari 53

PERKEBUNAN

POLA KKPA – PLASMA

MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR


BINTANG SEMBILAN AL-AMIN
PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA
MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR BINTANG SEMBILAN AL-AMIN

PERSYARATAB MENJADI ANGGOTA

Persyaratan Menjadi Anggota Perkebunan Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat


dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin adalah sebagai berikut:
1. Poto Kopi KTP
2. Poto Kopi KK
3. Materai 10.000 sebanyak 5 lembar
4. Pas Poto 3x4 sebanyak 5 lembar
5. Membayar Dana 20 % pada awal Registrasi, 30 % setelah mau tanam, 25 %
tahap setengah penanaman, 25 % setelah menjelang penanaman, total 100 %
dari total harga Kavlingan Rp. 85 jt/kavling dari separuh harga Rp. 170 jt,
sebab sisa dari Rp. 85 jt di bayar setelah panen dengan cara dipotong dari
SHU.
PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA
MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR BINTANG SEMBILAN AL-AMIN

FORMULIR PENDAFTARAN

ANGGOTA :
1. Nama
a. Nama Lengkap : …………………………………………………………
b. Nama Penggilan : …………………………………………………………
2. Nomor Induk KTP : …………………………………………………………
3. Tempat Tgl Lahir : …………………………………………………………
4. Alamat Sesuai KTP : ……………………………………………………….,..
5. Jenis Kelamin : …………………………………………………………
6. Agama : …………………………………………………………
7. Pekarjaan : …………………………………………………………
8. No Hp- WA : …………………………………………………………

AHLI WARIS :
a. Ahli Waris 1 : …………………………………………………………
b. Ahli Waris 2 : …………………………………………………………
c. Ahli Waris 3 : …………………………………………………………
d. Ahli Waris 4 : …………………………………………………………
e. Ahli Waris 5 : …………………………………………………………
f. Ahli Waris dst : …………………………………………………………

Poto Anggota :
Pekanbaru, ……..…………….................... 2023
Nama Anggota

Pas Poto

…………………………………………..............
SURAT KETERANGAN MENGESAHKAN
No. 05/SKM/MHSy/06-02-2023

Saya yang bertanda tangan dibawah Nama: Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., SH.,
M.Sy., MH., M.Pd., No. KTA/KTP: 1910680/1471083010830021, Pekerjaan:
ADVOCAT di MARKAZ HUKUM & SYARIAH Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., SH.,
M.Sy., MH., M.Pd dan REKAN, Alamat Kantor: Jl. Cipta Karya Jl. Sungkai Ujung /
Jl. Suka Karya Gg. Sudara Ujung Perum. Griya Taman Kurma 3 No. A-3, untuk
selanjutnya disebut sebagai KUASA HUKUM dari BMT dan Majelis Sholawat dan
Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin (BSA), MENGESAHKAN sebagai berikut:

-----ANGGARAN DASAR (AD) dan ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ----


Perkebunan KKPA – Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin
No. 01/AD/ART/PP/KKPA/Plasma/MS&Dz/BSA/MHSy/06-02-2023

Pihak Pertama (I) Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin (BSA) oleh Khadimul
Majelis bernama MUHAMMAD AMINULLAH SANUSI, dengan Identitas sebagai berikut: Nama:
MUHAMMAD AMINULLOH SANUSI; No. KTP: 1401201008730001; Alamat: RT 001 RW 003 Jl.
Bupati Desa Kualu Kec. Tambang, Riau; Sebagai: Pendiri.

Pihak Kedua (II) Pengurus Perkebunan Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir
Bintang Sembilan Al-Amin, untuk selanjutnya disebut Penerima dan Pengemban AD-ART, dengan
Kepngurusan sebagai berikut:

Ketua : Falikhul Mudhif (Gus Adib).

Sekretaris : Ngadimin.

Bendahara : Kasmita.

Pengawas : Abdurrahman Kaligrafi.

Berdasarkan Berita Acara dan Rapat Pengurus Perkebunan Pola KKPA – Plasma Majelis
Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin bersama antara para pihak, maka sepakat
bahwa Pihak Pertama memberikan Kuasa/Amanah sebagai Pengurus Perkebunan Pola KKPA –
Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin kepada Pihak Kedua sebagai
pelaksana AD-ART. Adapun tugas dari penerima Kuasa Sebagai Pengemban Amanah adalah sebagai
berikut:
1. Melaksanakan isi dari setiap ketentuan dalam AD- ART
2. Membina dan Membimbing anggota Perkebunan Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat
dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
3. Menjalankan Pola kesepakatan Kemitraan dengan Perkebunan Pola KKPA – Plasma
Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin dengan Pola BMT.

Demikian surat keterangan Mengesahkan AD-ART Perkebunan Pola KKPA – Plasma Majelis
Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin dibuat dan diSAHkan dengan sebenarnya dan
untuk dijalankan oleh pihak penerima Amanah.

Pihak Pertama (I):

MUHAMMAD AMINULLAH SANUSI

Pihak Kedua (II) Pengurus Perkebunan Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir
Bintang Sembilan Al-Amin

Ketua : Falikhul Mudhif (Gus Adib)

Sekretaris : Ngadimin

Bendahara : Kasmita

Pengawas : Abdurrahman Kaligrafi

Pekanbaru, 06 Februari 2023


Diketahui oleh:

Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., SH., M.Sy., MH., M.Pd.


KTA PERADI: 1910680
STRUKTUR KEPENGURUSAN PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA
MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR BINTANG SEMBILAN AL-AMIN
DENGAN POLA BMT BSA AL-AMIN
MASA BAKTI TAHUN 2023-2028

Pendiri:
Khadimul Majelis Sholawat dan Dzikir BSA
MUHAMMAD AMINULLAH SANUSI

Pembina/Penasehat:
MBAH WIRO (Pimpinan Majelis Wali Songgo)
KH. JAMALUDDIN YAHYA – HABIB ISMED AL-IDRUS – BUYA HANAFI – BUYA SYAFRIL

Ketua:
FALIKHUL MUDHIF (Gus Adib)

Wakil Ketua:
OJAK ROZAKIN (Kang Rozaq)

Sekretaris: Wakil Sekretaris:


NGADIMIN SUWANDI

Bendahara: Wakil bendahara:


KASMITA AHMAD SYAHRONI

Pengawas I: Pengawas II: Wakil Pengawas:


ABDURRAHMAN KALIGRAFI JAJANG GOZALI ABDURROHMAN HADRAH

DIKETAHUI DAN DISAHKAN OLEH:


Dewan Pengawas Syariah (DPS)1
Prof (Madya). Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., SH., M.Sy., MH., M.Pd.

1
Dewan Pengawas Syariah (DPS) tidak Memiliki Masa Bakti dan Tidak Bagian dari Pengurus
ANGGARAN DASAR (AD)
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA
MAJELIS SHOLAWAT dan DZIKIR
BINTANG SEMBILAN AL-AMIN

LEGALITAS KEPEMILIKAN PERKEBUNAN


SERTIFIKAT HAK MILIK (SHM) Atas Nama HASANUDDIN
DESA SOTOL KEC. LANGGAM KAB. PELALAWAN
PROVINSI RIAU

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Kelompok Perkebunan Kelapa Sawit Pola KKPA -Plasma ini bernama
Perkebunan Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan
Al-Amin dan berkedudukan di Desa Sotol, Kecamatan Langgam, Kabupaten
Pelalawan, Provinsi Riau - Indonesia.

Pasal 2
Nomor SK dan Tanggal Disahkan
Pemberian Izin Usaha Pemanfatan Hutan Kemasyarakatan pada Kelompok
Perkebunan Kelapa Sawit Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir
Bintang Sembilan Al-Amin diberikan atas dasar Keputusan Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Kab. Pelalawan – Sertfikat Hak Milik (SHM) atas nama
Hasanuddin No.

BAB II
AZAZ, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
(1) Kelompok Perkebunan Kelapa Sawit Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat
dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin berazazkan Pancasila
(2) Maksud dan tujuan dibentuknya Kelompok Perkebunan Kelapa Sawit Pola
KKPA – Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin ini
adalah :
a. Berusaha meningkatkan sumber daya manusia sebagai pelaku utama
usaha dibidang Pehutanan Sosial baik itu hasil hutan kayu maupun hasil
hutan bukan kayu yang disesuikan dengan potensi yang ada dilokasi serta
peraturan yang berlaku dengan cara bekerja sama dengan penyuluh
kehutanan setempat.
b. Membina rasa persaudaraan dikalangan para Jama’ah Majelis Sholawat dan
Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin dan Petani serta mengabdi bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
c. Meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok Jama’ah Majelis Sholawat
dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin dan menciptakan model pelestarian
hutan yang efektif dan Produktif (kelapa sawit).
d. Meningkatkan kesejahteraan anggota Petani Kelompok Perkebunan Kelapa
Sawit Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan
Al-Amin dan kemajuan wilayah kerja pada umumnya.
e. Menumbuhkan usaha – usaha dengan tetap menerapkan sistem agroforestri
(Kelapa sawit) yang produktif bagi anggota.
f. Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi anggota
secara berkelanjutan melalui BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang
Sembilan Al-Amin (Majelis Sholawat dan Dzikir BSA).

BAB III
SIFAT
Pasal 4
Kelompok Perkebunan Kelapa Sawit Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat dan
Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin ini tidak bersifat untuk untuk mencari
keuntunganpribadi tetapi untuk kepentingan bersama.
Pasal 5
Kelompok Perkebunan Kelapa Sawit Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat dan
Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin ini tidak bersifat politik dan tidak bernaung
di partaipolitik maupun aliran-aliran lainnya.

BAB IV
USAHA-USAHA
Pasal 6
Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana tersebut dalam pasal 3 BAB II
diatas, Kelompok Perkebunan Kelapa Sawit Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat
dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin berusaha :
1. Menggali ilmu tentang bercocok tanam yang baik melalui kegiatan
penyuluhankelompok bekerja sama dengan Penyuluh Pertanian setempat
2. Berusaha menyediakan dan menyalurkan saprodi pertanian ke anggota.
3. Melakukan kegiatan ekonomi lainnya yang tidak bertentangan dengan
Agama Islam dan Undang Undang serta peraturan peraturan Negara Republik
Indonesia.
4. Mengusahakan pemupukan modal yang berasal dari simpanan anggota dan
usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan tujuan Perkebunan Kelapa
Sawit Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-
Amin dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin
(Majelis Sholawat dan Dzikir BSA).
5. Memberikan pelayanan pembiayaan kepada anggota untuk kegiatan–
kegiatan produktif melalui pelayanan yang cepat, layak dan tepat sasaran
melalui BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin (Majelis
Sholawat dan Dzikir BSA).
6. Mengusahakan program pelatihan untuk menambah pengetahuan
dan ketrampilan anggota.
7. Menjalin kerjasama/kemitraan dengan pihak ketiga maupun instansi terkait.
8. Usaha–usaha lain yang sah dan bermanfaat bagi anggota serta
tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan Perkebunan Kelapa Sawit Pola
KKPA – Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 7
Yang menjadi anggota Perkebunan Kelapa Sawit Pola KKPA – Plasma Majelis
Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin adalah :
1. Penduduk, Masyarakat, Jama’ah Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan
Al-Amin diatas yang dibuktikan dengan KTP dan KTA dan tercatat sebagai
anggota Kelompok Perkebunan Kelapa Sawit Pola KKPA – Plasma Majelis
Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin yang berkedudukan di
wilayah Desa Sotol, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau
– Indonesia sesuai SHM Atas Nama Hasanuddin.
2. Bersedia untuk mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta
keputusan rapat anggota Kelompok Perkebunan Kelapa Sawit Pola KKPA –
Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
3. Menyetorkan simpanan pokok dan simpanan wajib yang besarannya telah
disepakati bersama kepada Kelompok Perkebunan Kelapa Sawit Pola KKPA –
Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin yang menjadi
kelompoknya.
4. Pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib seperti pasal 6 diatas,
terhitung mulai terdaftar sebagai anggota Kelompok Perkebunan Kelapa Sawit
Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
5. Pembentukan KTA KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir
Bintang Sembilan Al-Amin keanggotaan didasarkan pada kesepakatan bersama
pengurus Kelompok atas dasar usulan dari kelompok Kelompok Perkebunan
Kelapa Sawit Pola KKPA – Plasma Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang
Sembilan Al-Amin itu sendiri.

Pasal 8
1. Keanggotaan KTA KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir
Bintang Sembilan Al-Amin berlaku setelah tercatat dalam Surat SHM Atas
Nama Hasanuddin dan buku daftar anggota KKPA – Plasam dan BMT Majelis
Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
2. Keanggotaan KTA KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir
Bintang Sembilan Al-Amin melekat pada diri anggota (Jama’ah dan kelompok
tani KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan
Al-Amin) dan tidak bisa dipindahtangankan kepada orang lain dengan dalih
apapun, kecuali setelah terjadi ganti rugi dan pemindahbukuan di Keanggotaan
KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-
Amin.
3. Anggota yang diberhentikan berhak memperoleh kembali simpanan pokok dan
simpanan wajib, sesuai dengan simpanan yang terdaftar di dalam Kelompok
KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-
Amin.
4. Anggota yang melanggar ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga
dan dapat diberhentikan atas persetujuan rapat pengurus Kelompok KKPA –
Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin dan
dinyatakan secara tertulis.
5. Anggota yang telah mengundurkan diri dari keanggotaan Kelompok KKPA –
Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin dapat
diterima kembali atas persetujuan pengurus.
6. Anggota yang telah diberhentikan berdasarkan keputusan rapat pengurus tidak
dapat diterima kembali menjadi anggota Kelompok KKPA – Plasam dan BMT
Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
7. Yang disebut anggota aktif adalah anggota yang melaksanakan keputusan hasil
rapat.
8. Pengurus yang meninggal dunia bisa digantikan berdasarkan keputusan rapat
pengurus dan bukti tertulis.
9. Anggota yang berhenti wajib segera menyelesaikan hutang- piutangnya dan
tidak dibenarkan lagi hadir atau memberikan suara dalam rapat anggota.

Pasal 9
1. Setiap anggota KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang
Sembilan Al-Amin berkewajiban :
a. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat
Anggota, Keputusan Rapat Pengurus dan Peraturan Khusus yang telah
disepakati dalam rapat anggota dan atau rapat pengurus.
b. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan KKPA – Plasam dan BMT Majelis
Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
c. Mengembangkan, memajukan dan memelihara kebersamaan bardasarkan
atas azas kekeluargaan diantara Jama’ah dan Petani KKPA – Plasam dan
BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
d. Wajib Membayar Zakat Penghasilan 2,5 % dari Hasil Sawit KKPA – Plasam
dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin dan
disetor sec
2. Setiap anggota Kelompok KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan
Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin berhak :
a. Menghadiri, menyampaikan pendapat dan memberikan suara dalam rapat
anggota.
b. Memilih dan dipilih menjadi anggota pengurus.
c. Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus.
d. Mendapat pelayanan dari pengurus.

BAB VI
PENGURUS
Pasal 10
1. Pengurus KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang
Sembilan Al-Amin dipilih dari dan oleh rapat anggota atau rapat pengurus.
2. Yang dapat dipilih sebagai pengurus KKPA – Plasam dan BMT Majelis
Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin adalah yang memenuhi syarat :
a. Tercatat sebagai anggota kelompok tani hutan mengacu pada bab IV pasal 8
dan 9 Anggaran Dasar ini.
b. Jujur, aktif, terampil, berdedikasi dan memiliki kemampuan dalam
mengelola dan memajukan KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan
Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
c. Dipilih menjadi pengurus dalam rapat anggota atau rapat pengurus KKPA
– Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin
dengan jumlah suara lebih dari 2/3 dari jumlah suara keseluruhan.
3. Pengurus melaksanakan segala ketentuan yang tercantum dalam AD/ART,
Peraturan Khusus, Keputusan rapat pengurus dan Keputusan Rapat Anggota
KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-
Amin.
4. Disahkan dengan Berita Acara dan penandatanganan Surat Keputusan
Pengangkatan Pengurus Kelompok KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat
dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
5. Pengurus Kelompok dipilih untuk masa jabatan 3 tahun dan dilakukan
pemilihan kembali melalui rapat pengurus
6. Rapat pengurus dapat memberhentikan pengurus setiap waktu bila terbukti
a. Menyalahgunakan wewenang
b. Melakukan kecurangan yang merugikan kelompok
c. Tidak mentaati AD dan ART kelompok KKPA – Plasam dan BMT Majelis
Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
7. Apabila seorang Pengurus mengundurkan diri sebelum masa jabatannya
berakhir maka Pengurus Kelompok harus menginformasikan kepada setiap
anggota untuk dimintai usulan nama yang pantas menggantikan,dan untuk
selanjutnya oleh anggota disampaikan kepada Pengurus dalam rapat pengurus.
8. Pengurus yang terdiri dari :
a. Seorang penanggung jawab/Pendiri/Pembina-Penasehat
b. Seorang ketua dan Seorang wakil ketua
c. Seorang sekretaris
d. Seorang bendahara
e. Pengawas
f. Dewan Pengawas Syariah
g. Anggota
Pasal 11
1. Tugas penanggung jawab
a. Memberikan saran-saran demi perbaikan kelompok baik ditanya maupun
tidak.
b. Setiap saat pelindung dapat memeriksa hal-hal yang menyangkut
administrasi, keuangan, dan lain-lain, yang memang diperlukan untuk
memberikan masukan yang harapannya akan menjadi lebih baik.
2. Tugas Ketua dan Wakil Ketua
a. Bertanggung Jawab terhadap jalannya Kelompok Tani, baik langsung atau
tidak langsung.
b. Membagi tugas-tugas kepada pengurus
c. Membuat laporan kelompok tani setiap akhir tahun, yang disampaikan
dalamrapat pengurus akhir tahun
d. Berkonsultasi dengan Pelindung dan pihak atau institusi lain yang
dianggap perlu untuk kemajuan Kelompok KKPA – Plasam dan BMT
Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
3. Tugas sekretaris
a. Membuat undangan dan daftar hadir rapat.
b. catatan/notulen rapat
c. Mengarsipkan segala surat menyurat termasuk nomor surat, tanggal surat
masuk/keluar, dan hal surat.
d. Bersama-sama Ketua membina hubungan baik dengan instansi yang terkait.
4. Tugas Bendahara
a. Melakukan pembukuan dengan tata cara pembukuan yang baik.
b. Membuat laporan secara periodik tentang keadaan keuangan kelompok.

Pasal 12
1. Kewajiban pengurus :
a. Memimpin organisasi KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan
Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
b. Menyelenggarakan rapat anggota, rapat pengurus dan rapat – rapat lain.
c. Melaksanakan hasil keputusan rapat anggota, rapat pengurus dan rapat –
rapat lain.
d. Mengadakan hubungan langsung dengan pihak ketiga.
e. Menyelenggarakan administrasi organisasi dan keuangan dengan tertib.
f. Publikasi kegiatan organisasi.
2. Hak Pengurus :
a. Melakukan tindakan hukum untuk dan atas nama KKPA – Plasam dan
BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
b. Menerima uang kehormatan sesuai dengan keputusan hasil rapat anggota.
c. Mengusulkan rapat anggota luar biasa
BAB VII
ADMINISTRASI
Pasal 13
1. Kelompok menyelenggarakan pembukuan organisasi :
a. Surat masuk dan surat Keluar
b. Daftar hadir rapat
c. Laporan kegiatan perbulan
d. Administrasi menyangkut keuangan dan barang
e. Buku Anggota
2. Tahun buku KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang
Sembilan Al-Amin dari tanggal ................................................ sampai dengan
.......................................................

BAB VIII
KEKAYAAN
Pasal 14 Kekayaan Kelompok KKPA –
Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin ini
terdiri dari :
1. Kekayaan pokok yang di kumpulkan oleh pengurus kelompok KKPA – Plasam
dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin
2. Jumlah-jumlah yang kemudian di tambah pada kekayaan pokok
tersebutterutama dari pendapatan usaha – usaha kelompok

3. Aset-aset yang diterima dari bantuan dari pihak lain, baik dari pemerintah
maupun badan-badan lainnya.

Pasal 15
Pendapatan-pendapatan Kelompok terdiri dari:
1. Bantuan/sumber apapun yang sifatnya tidak mengikat kelompok
2. Bantuan dan fasilitas dari pemerintah dan atau badan-badan lain
3. Penghasilan-penghasilan dari usaha KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat
dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin yang sah dan disepakati pembagiannya.

BAB IX
PERTEMUAN ANGGOTA, RAPAT PENGURUS, RAPAT ANGGOTA
Pasal 16
1. Pertemuan anggota adalah pertemuan KKPA – Plasam dan BMT Majelis
Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin (dihadiri oleh anggota yang
tergabung dalam kelompok).
2. Rapat pengurus Kelompok KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan
Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin adalah Rapat pengurus yang dihadiri oleh
pengurus KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang
Sembilan Al-Amin.
3. Rapat pengurus pada pasal 16 ayat 2 dilakukan minimal 1 kali dalam 1 (satu)
tahun yang tanggalnya disepakati oleh pengurus dan setiap waktu juga dapat
mengadakan rapat jika dipandang perlu
4. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Kelompok
KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-
Amin.
5. Setiap anggota mempunyai satu suara dalam rapat anggota.
6. Rapat anggota diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.
7. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan, bilamana :
a. Atas kehendak pengurus.
b. Atas permintaan tertulis dari 1/10 jumlah anggota.
8. Tanggal dan tempat serta acara rapat anggota harus diberitahukan sekurang-
kurangnya 3 hari sebelum rapat dilaksanakan.
9. Undangan rapat anggota disertai dengan laporan keuangan.
10. Satu undangan rapat anggota, hanya berlaku untuk satu orang.

Pasal 17
1. Rapat anggota dianggap sah, apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota.
2. Jika rapat anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi
ketentuanpada ayat 1, maka rapat anggota dapat ditunda.
3. Rapat anggota kedua dilaksanakan maksimum 3 bulan setelah penundaan
rapatanggota.
4. Apabila rapat anggota kedua tidak dapat dilaksanakan karena tidak
mencapaiquorum, maka diadakan rapat anggota luar biasa.
5. Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan hikmah kebijaksanaan dalam
musyawarah.
6. Apabila tidak tercapai kata mufakat, maka keputusan rapat diambil
berdasarkansuara terbanyak dari anggota yang hadir.
7. Anggota yang tidak hadir, tidak dapat mewakilkan suaranya kepada
anggotayang lain.

Pasal 18
1. Untuk mengubah anggaran dasar harus diadakan rapat anggota khusus yang
dihadiri 2/3 dari jumlah anggota dan keputusan harus disetujui dengan suara
terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.
2. Tugas, fungsi dan wewenang rapat anggota tahunan antara lain menetapkan :
a. Rencana kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja serta
pengesahan laporan keuangan.
b. Kewenangan pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya.
3. Tugas, fungsi dan wewenang rapat anggota luar biasa :
a. Kewenangan untuk menetapkan pinjaman kredit yang melebihi
kewenangan yang telah diputuskan rapat anggota sebelumnya.
b. Menetapkan perluasan usaha.
c. Memberi penyuluhan terkait masalah kegiatan Perhutanan Sosial.
d. Memberhentikan sementara pengurus dan atau anggota atas tindakan yang
menyalahi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) atau
keputusan rapat anggota dan sekaligus mengangkat caretaker atau
pengganti sementara pengurus.
4. Dalam pengaturan rapat anggota perlu diatur ketentuan mengenai :
a. Undangan Rapat
b. Acara Rapat
c. Waktu Rapat
d. Notulen
e. Rapat Semua keputusan rapat anggota harus dibuat dalam berita
acararapat anggota dan disyahkan oleh rapat anggota.
f. Untuk undangan dan kehadiran anggota dalam rapat anggota harus
tertulis.
BAB X
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 19
KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin
dapat dibubarkan dengan ketentuan :
1. Dengan memperhatikan pasal 16 ayat 7 Anggaran dasar ini, maka rapat
anggota luar biasa dapat mengambil keputusan untuk membubarkan KKPA –
Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
2. KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-
Amin dapat dibubarkan oleh pemerintah sesuai dengan undang- undang yang
berlaku, apabila :
a. Terdapat bukti-bukti bahwa organisasi KKPA – Plasam dan BMT Majelis
Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin tidak lagi memenuhi
ketentuan dan undang-undang.
b. Kegiatan KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang
Sembilan Al-Amin bertentangan dengan ketertiban umum dan atau
kesusilaan.
c. KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan
Al-Amin dalam keadaan sedemikian rupa sehingga tidak dapat
diharapkan lagi untuk kelangsungan hidupnya.
d. KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan
Al-Amin ditinggalkan oleh anggotanya atau bubar dengansendirinya.
e. Apabila terkena bencana alam sehingga menyebabkan Kelompok tidak
dapatmenjalankan kegiatan sesuai dengan AD/ART

Pasal 20
1. Dalam keadaan darurat, seperti pada pasal 19 ayat 2, maka pemerintah dapat
mengangkat seseorang atau beberapa orang penyelesai yang mempunyai hak,
wewenang dan kewajiban sebagai berikut :
a. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Kelompok
sertamewakilinya di depan pengadilan.
b. Mewujudkan segala keterangan yang diperlukan.
c. Memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota, baik satu persatu
maupun bersama untuk dimintai keterangan.
d. Mempergunakan sisa kekayaan KKPA – Plasam dan BMT Majelis
Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin untuk menyelesaikan
sisa kewajiban Kelompok.
e. Menetapkan penyimpanan dan penggunaan segala arsip KKPA – Plasam
dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
f. Menetapkan pembayaran biaya penyelesaian yang dilakukan oleh
pemerintah, maka penyelesai membuat berita acara tentang penyelesaian
itu.
g. Setelah berakhir penyelesaian menurut jangka waktu yang ditetapkan oleh
pemerintah, maka penyelesai membuat berita acara tentang penyelesaian
itu.
2. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan daripada pembayaran hutang
lainnya.

BAB XI
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS
Pasal 21
1. Rapat anggota menetapkan anggaran rumah tangga dan atau peraturan khusus,
yang memuat peraturan pelaksanaan daripada ketentuan anggaran dasar dan
tidak boleh bertentangan dengan anggaran dasar ini.
2. Penetapan perubahan anggaran rumah tangga dan peraturan khusus
dinyatakan syah apabila disetujui oleh lebih dari 50 % peserta yang hadir dalam
rapat anggota.

Pasal 22
Pengeluaran Kelompok terdiri dari pengeluaran Rutin dan Insidental.
1. Pengeluaran rutin per tahun adalah pengeluaran yang dilakukan untuk
pengurus sebagai jerih payah sebesar 40 persen dari saldo kas terakhir. Dari 40
persen tersebut 80 persennya dibagi rata pengurus dan 20 persennya dibagi lagi
kepadapengurus harian sebagai tunjangan jabatan.
2. Pengeluaran insidental adalah pengeluaran sejumlah kecil uang dan
pengeluaransejumlah besar uang.
3. Besarnya pengeluaran insidental ditentukan menurut perkembangan dan
diputuskan dalam rapat pengurus.

BAB XII
SISA HASIL USAHA
Pasal 23
1. Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan pendapatan KKPA – Plasam dan BMT
Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin yang diperoleh dalam
satu tahun tutup buku, setelah dikurangi pajak dan biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam satu tahun berjalan.
2. Pembagian SHU digunakan untuk :
a. Anggota sesuai dengan jasanya
b. Anggota sesuai dengan simpanannya
c. Cadangan Modal
d. Dana Pengurus dan Pengawas
e. Dan Sosial
f. Perhitungan besarnya bagian SHU diatur lebih lanjut dalam ADRT KKPA –
Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin.
3. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari Kelompok dibagi sebagai berikut:
a. 40 % untuk dana Pengurus
b. 5 % untuk dana Sosial
c. 15 % untuk dana Pembangunan
d. 40 % untuk Kesejahteraan Kelompok

BAB XIII
PENUTUP
Pasal 24
1. Akta Anggaran Dasar ini disetujui dan di Sahkan oleh rapat Anngota Pada
tanggal ........................... dan di Tanda Tangani oleh Pengurus dan Pengawas
KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-
Amin yang diberi mandat oleh rapat anggota.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KKPA – Plasam dan BMT
Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin berlaku sejak
ditetapkan.

Ditetapkan di : Pekanbaru
Tanggal : 06 Februari 2023
KKPA – Plasam dan BMT Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin

Diketahui oleh;
Pendiri

MUHAMMAD AMINULLAH SANUSI


Ketua : Falikhul Mudhif (Gus Adib)

Sekretaris : Ngadimin

Bendahara : Kasmita

Pengawas : Abdurrahman Kaligrafi

Pekanbaru, .....Senin...., tgl ..06..., bulan ....Februari...., tahun ....2023........

Diketahui oleh:

Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., SH., M.Sy., MH., M.Pd.


KTA PERADI: 1910680
PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA
MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR
BINTANG SEMBILAN AL-AMIN
AKAD MUSYARAKAH -MUDHARABAH

‫بسم اه الرحمن الرحيم‬

AKAD SYIRKAH AL-INAN

Nomor: ………………………

PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA


MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR BINTANG SEMBILAN AL-AMIN

....................................................................................................................................................................

Antara:

Nama : .............................................................................................................................

TTL : .............................................................................................................................

Alamat : .............................................................................................................................

HP-WA : .............................................................................................................................
PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA
MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR BINTANG SEMBILAN AL-AMIN
KETENTUAN POKOK HUKUM SYARA’ TENTANG
SYIRKAH AL–INAN

1. Syirkah adalah partnership (kerjasama) antara dua orang atau lebih untuk
melakukan aktifitas finansial dalam rangka mendapatkan keuntungan
2. Syirkah al-Inan adalah syirkah yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana
masing-masing syarik (partner) memberikan andil modal dan sekaligus
mengelola syirkah yang dibentuk.
3. Akad syirkah al-inan harus dilakukan melalui ijab dan qabul antara pihak-
pihak yang berakad, dan di dalamnya harus jelas aktifitas finansial atau usaha
yang disepakati.
4. Legalitas syar’iy syirkah al-Inan diantaranya disandarakan kepada sabda Rasul
saw: Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman: Aku adalah pihak ketiga dari dua pihak
yang ber- syirkah selama salah satunya tidak mengkhianati yang lainnya. Kalau salah
satunya berkhianat, Aku keluar dari keduanya. (HR. Abu Dawud, al-Baihaqi, dan
ad-Daruquthni).
5. Syirkah dibangun di atas asas profit and loss sharing yakni pembagian
keuntungan dan kerugian. Sharing keuntungan dan kerugian itu dilakukan
mengikuti kaedah seperti yang diriwayatkan oleh Abdurrazaq bahwa Ali bin
Abi Thalib berkata: Kerugian itu berdasarkan harta (modal) sedangkan keuntungan
berdasarkan apa yang mereka (para syarik yang bersyirkah) sepakati (lihat,
Abdurrazaq, Mushannaf ‘Abd ar- Razâq, hadits no 15087, viii/248, al-Maktab al-
Islami, Beirut, 1403). Kaedah ini diketahui oleh para sahabat dan tidak ada
yang mengingkari sehingga hal itu menjadi kesepakatan bahwa kaedah ini
adalah benar menurut syariah. Kaedah (hukum) ini juga dipegangi oleh asy-
Sya’bi, al-Hasan, Ibn Sirin, Qatadah, al-Hakam, Hamad, Thawus, Ibrahim, Abu
Qilabah dan lainnya (lihat, Abdurrazaq, Mushannaf ‘Abd ar-Razâq, viii/248 dst,
al-Maktab al-Islami, Beirut. 1403; Ibn Abiy Syaibah, Mushannaf Ibn Abiy
Syaybah, iv/477-478, Maktabah ar-Rusyd, Riyadh. 1409).
6. Tanggungjawab dalam pengelolaan syirkah adalah tanggungjawab para
pengelola secara bersama-sama tanpa ada perbedaan. Dalam praktek
menjalankan syirkah dimungkinkan adanya pembagian tugas diantara para
pengelola, meski secara tanggungjawab mereka tetap sama.
7. Dalam syirkah terkandung asas amanah dan wakalah dimana diantara para
syarik saling mengamanahkan dan mewakilkan. Karena itu keputusan yang
dibuat oleh salah seorang pengelola tidak boleh dianggap sebagai keputusan
personal tetapi secara syar’iy merupakan keputusan syirkah atau para
pengelola.
8. Jangka waktu syirkah adalah jangka waktu yang disepakati oleh para syarik
ketika akad untuk berlangsungnya kerjasama usaha tersebut dimana pada
akhr jangka waktu itu bisa dilakukan peninjauan uang secara total atau
sebagian terhadap akad syirkah untuk kemudian bisa dilanjutkan kembali
baik tanpa atau disertai perubahan isi akad, atau akad
syirkah tersebut dibubarkan. Dalam semua itu disertai denga penghtungan
rugi laba dan pembagian keuntungan.
9. Selama jangka waktu syirkah itu dimungkinkan untuk disepakati untuk dibagi
dalam periode yang lebih pendek untuk peghitungan rugi laba dan pembagian
keuntungan, dan syirkah terus berjalan tanpa perlu diperbarui akadnya.
10. Akad syirkah merupakan ‘aqdun mustamirrun yaitu akad yang berlangsung
selama jangka waktu tertentu dan seolah-olah akad tersebut terus diperbarui
seiring bergulirnya waktu.
11. Akad syirkah termasuk ‘aqdun jâ`izun yaitu akan yang tidak mengikat kedua
pihak dalam arti masing-masing pihak boleh membatalkan akad sesuai
keinginannya tanpa bergantung kepada persetujuan pihak lain. Namun jika
pembatalan itu minimal diduga kuat akan mendatangkan dharar kepada
pihak lainnya, maka pembatalan itu sesuai kaedah dharar tidak boleh
dilakukan.
12. Jika salah seorang syarik mundur, maka harus dilakukan penghitungan rugi
laba dan pembagian keuntungan. Selanjutnya syirkah bisa dilanjutkan untuk
para syarik yang tidak mengundurkan diri tanpa harus dilakukan akad baru,
hanya saja perlu dilakukan penyesuaian yang diperlukan misalnya dalam hal
komposisi modal dan besaran sharing keuntungan dikarenakan berkurangnya
syarik dari jumlah semula sehingga berkonsekuensi terjadi perubahan pada
jumlah dan komposisi modal dan besaran sharing keuntungan.
13. Dalam akad syirkah semua syarik dimungkinkan menetapkan syarat terhadap
mereka dengan ketentuan syarat tersebut tidak bertentangan dengan syariah.
14. Modal syirkah bisa berupa uang atau harta selain uang. Jika berupa harta
selain uang maka pada saat akad harus ditentukan nilai nominalnya sehingga
bisa dilebur dengan modal keseluruhan menjadi satu kesatuan. Modal tersebut
harus diserahkan pada saat akad, tidak boleh diutang.
15. Selama berlangsungnya syirkah dimungkinkan dilakukan perubahan klausul
akad, perubahan modal, besaran sharing keuntungan, dan masuknya syarik
baru, tentu dengan disertai perubahan dan penyesuaian yang diperlukan.

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : …………………................................................................................

Alamat : …………………................................................................................

No. KTP : …………………................................................................................

Dalam hal ini bertindak selaku dan atas nama pribadi selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA;
Nama : …………………................................................................................

Alamat : …………………................................................................................

No. KTP : …………………................................................................................

Dalam hal ini bertindak selaku dan atas nama pribadi selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.

Secara bersama-sama PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya


disebut PARA PIHAK.

Pada hari ini, …........................, tanggal ……......................., bulan . . . . . . . . . . . . . . . . . …..,

tahun …...................…, PIHAK PERTAMA mengajak PIHAK KEDUA untuk bekerja

sama dalam sebuah SYIRKAH AL-INAN untuk melakukan usaha PERKEBUNAN

POLA KKPA – PLASMA MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR BINTANG

SEMBILAN AL-AMIN

Pada hari ini, …..........................., tanggal ..................... …… bulan ….........................,

tahun …...............…, PIHAK KEDUA menerima/menyetujui ajakan PIHAK

PERTAMA untuk bekerja sama dalam sebuah SYIRKAH AL-INAN untuk

melakukan usaha PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA MAJELIS

SHOLAWAT DAN DZIKIR BINTANG SEMBILAN AL-AMIN.

Selanjutnya PARA PIHAK menyepakati syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan


yang termaktub dalam pasal-pasal berikut:
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
1. Syirkah al-inan ini dijalankan mengikuti hukum-hukum syariah Islam
2. Ketentuan pokok hukum syara’ tentang syirkah al-inan yang termaktub pada
bagian awal dokument ini merupakan satu kesatuan dan bagian tak terpisahkan
dari dokumen ini dan dimaksudkan untuk dijadikan rujukan.

Pasal 2
RUANG LINGKUP USAHA
1. Usaha Syirkah al-Inan ini adalah
2. Pengembangan jenis usaha baru atau perluasan ruang lingkup usaha akan
ditentukan melalui keputusan bersama para syarik.

Pasal 3
PENGELOLA DAN PENGELOAAN SYIRKAH
1. Para syarik sebagai satu kesatuan dan secara bersama mengelola syirkah.
2. Para syarik memiliki tanggung jawab yang sama dalam pengelolaan syirkah.
3. Pembagian tugas diantara para syarik akan dibicarakan kemudian diantara
paa syarik dan dituangkan dalam kesepakatan.

Pasal 4
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Keputusan strategis dalam pengelolaan syirkah diputuskan secara kolegial atau
bersama- sama oleh para syarik
2. Keputusan yang bersipat operasional dalam hal operasional jalannya syirkah
selain ditetapkan secara bersama-sama oleh para syarik juga bisa diambil atau
ditetapkan oleh masing-masing syarik sesuai dengan lingkup tugas yang
menjadi tanggungjawabnya
3. Keputusan yang dibuat oleh masing-masing syarik dalam konteks pengelolaan
syirkah berkedudukan sebagai keputusan para syarik atau keputusan syirkah

Pasal 5
PENYERTAAN MODAL
1. Modal syirkah al-inan ini adalah sebesar Rp. 170.000.000,- (seratus tujuh puluh
juta rupiah) / Kavling yang berasal dari andil para syarik.
2. Pihak Pertama memberikan andil modal dalam bentuk uang dan atau modal
naturan sebesar Rp. 85.000.000,- (delapan puluh lima juta rupiah), dengan cara
Pembayaran 20 % pada akad atau dapat dicicil, 30 % setelah mau atau akan
menanam Kelapa Sawit, 25 % ketika atau saat penanaman Kelapa Sawit, 25 %
menjelang atau setelah selesai penanaman Kelapa Sawit. Modal Pihak Pertama
merupakan modal pengerjaan dan perawatan sampai menghasilkan.
3. Pihak Kedua memberikan andil modal dalam bentuk uang dan atau modal
naturan sebesar Rp Rp. 85.000.000,- (delapan puluh lima juta rupiah), dengan cara
Pembayaran 20 % pada akad atau dapat dicicil, 30 % setelah mau atau akan
menanam Kelapa Sawit, 25 % ketika atau saat penanaman Kelapa Sawit, 25 %
menjelang atau setelah selesai penanaman Kelapa Sawit.
4. Semua modal yang disebutkan pada pasal 5.1; 5.2 dan 5.3 diserahkan pada
saat akad Syirkah al-Inan ini ditandatangani atau sesuai ketentuan berlaku
yaitu rancangan anggran belanja (RAB) dan kesepakatan.

Pasal 6
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
1. Pembagian keuntungan/profit hasil usaha Syirkah al-Inan ini dibagikan
kepada para syarik berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.
2. PARA PIHAK telah menyepakati bahwa persentasi/porsi pembagian
keuntungan usaha Syirkah al-Inan ini adalah sebagai berikut :
a. Pihak Pertama mendapatkan porsi pembagian sebesar 65 % persen dari
keuntungan bersih
b. Pihak Kedua mendapatkan porsi pembagian sebesar 35 % persen dari
keuntungan bersih.
3. Keuntungan bersih dihitung dari pendapatan kotor dikurangi biaya-biaya
operasional syrikah.

Pasal 7
PEMBAGIAN KERUGIAN
1. Pembagian kerugian dalam Syirkah al-Inan ini dilakukan berdasarkan
ketentuan syariah, yaitu sebagai berikut ;
a. Kerugian non finansial, seperti tenaga, waktu dan pikiran, ditanggung oleh
masing masing para pengelola apa adanya.
b. Kerugian finansial ditanggung oleh PARA PIHAK sesuai dengan porsi andil
modal masing- masing diantara PARA PIHAK.

Pasal 8
JANGKA WAKTU DAN PERIODE SYIRKAH
1. PARA PIHAK telah menyepakati jangka waktu Syirkah al-Inan in adalah
selama 70 (tujuh puluh) tahun yaitu sampai tanggal 01 bulan Februari tahun
2023 sampai dengan tanggal 01 bulan Februari tahun 2093 atau dua kali
tumbang tanam atau mengikuti akad baku dari para pihak terkait.
2. Pada saat berakhirnya jangka waktu akad syirkah ini dimungkinkan utnuk:
a. Dilakukan peninjauan ulang terhadap klausul-klausul akad Syirkah al-Inan
ini baik secara total atau sebagian untuk kemudian Syirkah al-Inan ini bisa
dilanjutkan kembali baik tanpa atau disertai perubahan isi akad.
b. Dilakukan pembubaran Syirkah.
c. Pada masing-masing kondisi yang disebutkan pada pasal 8.2.a dan 8.2.b,
disertai dengan penghitungan rugi laba dan pembagian keuntungan.
3. Jangka waktu Syirkah al-Inan ini dibagi dalam beberapa periode dengan
ketentuan:
a. Setiap periode memiliki selang waktu bulan.
b. Pada setiap akhir periode dilakukan penghitungan rugi laba dan pembagian
keuntungan
c. Pada setiap akhir periode, Syirkah al-Inan ini dilanjutkan kembali dimana
akadnya diperbarui secara otomatis.

Pasal 9
PERUBAHAN AKAD
Selama berlangsungnya Syirkah dimungkinkan untuk dilakukan perubahan
klausul akad Syirkah al-Inan ini sesuai kesepakatan PARA PIHAK dengan tetap
mengacu kepada ketentuan hukum syara’.

Pasal 10
PENGUNDURAN DIRI SYARIK ATAU
PENAMBAHAN SYARIK BARU
1. Selama berlangsungnya akad Syirkah al-Inan ini, setiap Syarik boleh
mengundurkan diri tanpa harus menunggu persetujuan PARA PIHAK.
2. Dalam hal ada sebagian Syarik mengundurkan diri maka:
a. Penghitungan rugi laba, pembagian keuntungan dan pengembalian modal
dilakukan pada akhir periode dimana Syarik mengundurkan diri. Hal itu
untuk kemudahan menejemen syirkah khususnya dari sisi keuangan.
b. Syirkah al-Inan ini akan terus dilanjutkan untuk para Syarik yang tidak
mengundurkan diri disertai penyesuaian yang diperlukan terutama dalam
hal komposisi modal dan porsi pembagian keuntungan, kecuali jika para
Syarik memutuskan lain (pembubaran syirkah).
3. Selama berlangsungnya Syirkah al-Inan ini juga dimungkinkan adanya
penambahan modal atau peningkatan andil modal oleh para Syarik. Dalam
hal terjadi penambahan modal ini maka dilakukan penyesuaian khususnya
dalam hal komposisi modal dan pembagian keuntungan sesuai kesepakatan
baru.
4. Selama berlangsungnya Syirkah al-Inan ini dimungkinkan terjadinya
masuknya Syarik baru atas persetujuan semua Syarik dengan disertai
penyesuaian yang diperlukan khususnya dalam hal komposisi modal dan
porsi pembagian keuntungan.

Pasal 11
PERSELISIHAN
1. Jika terjadi perselisihan, PARA PIHAK sepakat untuk menyesaikannya secara
musyawarah.
2. Jika perselisihan antara PARA PIHAK tidak dapat diselesaikan dengan
musyawarah maka PARA PIHAK sepakat untuk menunjuk pihak ketiga yang
disepakati oleh PARA PIHAK sebagai yang dipercaya untuk memberikan jalan
keluar semisal Mediator Syariah atau Badan Abitrase Syariah Nasional
(BASYARNAS).
3. Bila mana tidak mendapatkan titik temu sebagaimana pada ayat 2, maka para
pihak dapat melanjutkan ke ranah litigasi peradilan agama (PA) setempat yang
berwenang dalam menangani perselisihan perkara akad ekonomi syariah.
Pasal 12
LAIN-LAIN
1. Akad ini dibuat PARA PIHAK dalam keadaan sadar tanpa tekanan pihak
manapun.
2. Dokumen ini dibuat dalam empat rangkap yang memiliki kekuatan hukum
yang sama. Masing-masing salinan dipegang oleh setiap orang syarik.

Pekanbaru, ......................, tgl ............., bulan .........................., tahun ...................

Pihak Yang Berakad;

Pihak Pertama: Pihak Kedua:

...................................................................... ...................................................................

Para Saksi:

Saksi Pertama; Saksi Kedua;

................................................................ ...................................................................

Pekanbaru, ......................, tgl ............., bulan .........................., tahun ...................


Diketahui oleh:

Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., SH., M.Sy., MH., M.Pd.


KTA PERADI: 1910680
PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA
MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR
BINTANG SEMBILAN AL-AMIN

RANCANGAN ANGGARAN BELANJA (RAB)

PROGRAM KERJA
UNTUK PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
LUAS LAHAN 2.000 HA “LAHAN INTI”

HARGA KAVLINGAN PKS RP. ......................................(menyesuaikan)

RINCIAN PROGRAM

No Uraian Jumlah Harga Satuan Keterangan


1 Pasal 5 Akad Syirkah 1 Kavling Rp. 85.000.000,- Dari 0 s/d Tanam
2 Pembayaran/Pelunasan 1 Kavling Rp. 85.000.000,- Dari SHU
3 Perawatan TBM 1-3 Tahun 1 Kavling Rp. 11.000.000,-2 Dari SHU
Total Rp. 181.000.000,-

PLASMA USAHA LAHAN INTI Kurang Lebih 2000 Ha

PLASMA YG SUDAH BERBUAH Kurang Lebih 300 Ha

Diketahui Oleh;

Khadimul Majelis Sholawat dan Dzikir Bintang Sembilan Al-Amin

MUHAMMAD AMINULLAH SANUSI

2 Biaya Realnya Per Tahun sesuai Perkembangan Perekonomian dan Kenaikan Harga Barang
PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA
MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR BINTANG SEMBILAN AL-AMIN

CONTOH LEGALITAS SHM


PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA
MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR BINTANG SEMBILAN AL-AMIN

PETA LOKASI LAHANNYA


PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA
MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR BINTANG SEMBILAN AL-AMIN

SITUASI LOKASI LAHANNYA


PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA
MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR BINTANG SEMBILAN AL-AMIN

CONTOH KTA

PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA


MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR
BINTANG SEMBILAN AL-AMIN
Nama : Sayyid Abdullah Adam
TTL : Surga, 01 Muharram 24434 SHj-SM
Alamat : Jl. Kebahagiaan No. 05, Dusun 06, RT. 03,
RW. 05, Desa Damai, Kec. Sakinah, Kab.
Mawaddah, Prov. Warahmah
Blok : 01-017 Poros Kanan Depan Ujung
HP-WA : 0852 6324 4341
Berlaku : Selama Jadi Anggota

Diketahui Oleh:

Khadimul Majlis BSA


BUKTI PEMBAYARAN 20 % SAAT REGISTRASI PASAL 5 AKAD SYIRKAH

Kwitansi Pihak Pertama

BUKTI PEMBAYARAN 20 % SAAT REGISTRASI PASAL 5 AKAD SYIRKAH

Kwitansi Pihak Kedua (bukti sah pake stempel)


BUKTI PEMBAYARAN 30 % SETELAH AKAN MENANAM PASAL 5 AKAD SYIRKAH

Kwitansi Pihak Pertama

BUKTI PEMBAYARAN 30 % SETELAH AKAN MENANAM PASAL 5 AKAD SYIRKAH

Kwitansi Pihak Kedua (bukti sah pake stempel)


BUKTI PEMBAYARAN 25 % SAAT MENANAM PASAL 5 AKAD SYIRKAH

Kwitansi Pihak Pertama

BUKTI PEMBAYARAN 25 % SAAT MENANAM PASAL 5 AKAD SYIRKAH

Kwitansi Pihak Kedua (bukti sah pake stempel)


BUKTI PEMBAYARAN 25 % MENJELANG / SELESAI TANAM PASAL 5 AKAD SYIRKAH

Kwitansi Pihak Pertama

BUKTI PEMBAYARAN 25 % MENJELANG / SELESAI TANAM PASAL 5 AKAD SYIRKAH

Kwitansi Pihak Kedua (bukti sah pake stempel)


BUKTI PEMBAYARAN PELUNASAN MELALUI SHU
PASAL 5 AKAD SYIRKAH

Kwitansi Pertinggal untuk Pihak Pertama (akan disesuaikan)

BUKTI PEMBAYARAN PELUNASAN MELALUI SHU


PASAL 5 AKAD SYIRKAH

Kwitansi Pertinggal untuk Pihak Kedua (akan disesuaikan)


PERKEBUNAN POLA KKPA – PLASMA
MAJELIS SHOLAWAT DAN DZIKIR BINTANG SEMBILAN AL-AMIN

Nomor Rekening:
BSI : 6000990009
BRI : 0696 01 003033 56 0
Atas Nama:
M. Aminulloh Sanusi - Suyanto
N/B:
Ketentuan-ketuan lainya bilamana diperlukan akan dipesiapkan dan dibuat
sesuai dengan kebutuhan para pihak.

Anda mungkin juga menyukai