Analisis Vektor Untuk Pendidikan Matemat PDF
Analisis Vektor Untuk Pendidikan Matemat PDF
YUNIS SULISTYORINI
DIAN FITRI ARGARINI
NOK IZATUL YAZIDAH
ERA DEWI KARTIKA
I K I P B U D I U T OANALISIS
MO VEKTOR untuk Pendidikan Matematika |
MALANG
ANALISIS VEKTOR
Untuk Pendidikan Matematika
Yunis Sulistyorini
Dian Fitri Argarini
Nok Izatul Yazidah
Era Dewi Kartika
Diferensiasi Vektor
Integrasi Vektor
Indikator :
✓ Menemukan definisi vektor
dan skalar
✓ Membedakan vektor dan
skalar
✓ Mengaplikasikan vektor
dan skalar pada geometri
dan fisika
✓ Menyusun persamaan
vektor garis lurus
MATERI-MATERI
➢ VEKTOR
Adalah besaran yang mempunyai besar dan arah. Contoh dari besaran vektor
antara lain yaitu perpindahan (displacement), kecepatan, gaya, dan percepatan.
Secara grafis, vektor digambarkan oleh sebuah anak panah OP (bisa dilihat
pada Gambar 1) yang mendefinisikan arahnya sedangkan besarnya dinyatakan oleh
panjang anak panah. Ujung pangkal O dari anak panah disebut titik pangkal vektor
dan ujung kepala P disebut titik ujung.
Secara analisis, vektor dilambangkan oleh sebuah huruf dengan arah panah di
atasnya, seperti 𝐴Ԧ dalam Gambar 1 dan besarnya dinyatakan oleh |𝐴Ԧ|. Untuk
selanjutnya pada modul ini penulisan vektor akan dinyatakan dengan lambang 𝐴Ԧ
sedangkan |𝐴Ԧ| menyatakan besarnya. Dalam modul ini kami akan pergunakan notasi
huruf dengan cetakan tebal ini. Vektor OP juga dinyatakan sebagai ሬሬሬሬሬԦ
𝑂𝑃, dalam hal ini
ሬሬሬሬሬԦ|.
maka besarnya akan kita nyatakan dengan |𝑂𝑃
➢ SKALAR
Adalah besaran yang mempunyai besar tetapi tidak memiliki arah. Contoh dari
besaran skalar sendiri adalah massa, panjang, waktu, suhu, dan sebarang bilangan riil.
Skalar dinyatakan oleh huruf-huruf biasa seperti dalam aljabar elementer. Operasi-
operasi dengan skalar mengikuti aturan-aturan yang sama seperti halnya dalam aljabar
elementer.
➢ ALJABAR VEKTOR
Operasi-operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian yang lazim dalam
aljabar dari bilangan-bilangan atau skalar-skalar, dengan definisi yang sesuai, dapat
𝐴Ԧ
ሬԦ
𝐵
Gambar 2
2. Sebuah vektor yang arahnya berlawanan dengan vektor 𝐴Ԧ tetapi memiliki besar
yang sama dinyatakan oleh −𝐴Ԧ. Definisi ini bisa dilihat pada gambar 3.
𝐴Ԧ
-𝐴Ԧ
Gambar 3
ሬԦ
𝐵
𝐴Ԧ
Gambar 4
ሬԦ yang dinyatakan oleh 𝐴Ԧ – 𝐵
4. Selisih dari vektor-vektor 𝐴Ԧ dan 𝐵 ሬԦ, adalah vektor 𝐶Ԧ
ሬԦ menghasilkan vektor 𝐴Ԧ. Secara ekuivalen 𝐴Ԧ –
yang apabila ditambahkan pada 𝐵
ሬԦ dapat didefinisikan sebagai jumlah 𝐴Ԧ + (-𝐵
𝐵 ሬԦ).
ሬԦ, maka 𝐴Ԧ – 𝐵
Jika 𝐴Ԧ = 𝐵 ሬԦ didefinisikan sebagai vektor nol atau vektor kosong dan
dinyatakan oleh symbol ሬ0Ԧ atau secara singat 0. Besarnya nol dan tak memiliki arah
yang tertentu. Vektor yang tak nol adalah vektor sejati (proper vector). Semua
vektor akan dipandangsejati kecuali bila ada pernyataan lainnya.
5. Hasil kali sebuah vektor 𝐴Ԧ dengan sebuah skalar m adalah sebuah vektor m𝐴Ԧ yang
besarnya |𝑚| positif atau negative. Jika m = 0 maka m𝐴Ԧ adalah sebuah vektor nol.
➢ VEKTOR SATUAN
Adalah sebuah vektor yang besarnya satu. Jika 𝐴Ԧ adalah sebuah vektor yang
𝐴Ԧ
besarnya 𝐴Ԧ ≠ 0, maka adalah sebuah vektor satuan yang arahnya sama dengan 𝐴Ԧ.
|𝐴Ԧ|
Setiap vektor 𝐴Ԧ dapat dinyatakan oleh sebuah vektor satuan 𝑎Ԧ dalam arah 𝐴Ԧ dikalikan
dengan besarnya |𝐴Ԧ|. Dalam simbol, 𝐴Ԧ = |𝐴Ԧ|𝑎Ԧ.
𝑘ሬԦ
𝑗Ԧ
o y
𝑖Ԧ
x Gambar 5
𝐶Ԧ
ሬԦ
𝐵
𝐴Ԧ
Gambar 6
𝐴Ԧ
y
A1𝑖Ԧ o A3 𝑘ሬԦ
A2ሬԦ𝑗
x Gambar 7
|𝐴Ԧ| = √𝐴1 2 + 𝐴2 2 + 𝐴3 2
Pada khususnya, vektor posisi atau vektor jejari (Radius vector) 𝑟Ԧ dari O ke
titik (x, y, z) ditulis:
𝑟Ԧ = 𝑥𝑖Ԧ + 𝑦𝑗Ԧ + 𝑧𝑘ሬԦ
Dan besarnya:
|𝑟Ԧ| = √𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2
➢ MEDAN SKALAR
Jika pada tiap-tiap titik (x, y, z) dari suatu daerah R dalam ruang dikaitkan
sebuah bilangan atau skalar 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧) maka 𝜙 disebut fungsi skalar dari kedudukan
atau fungsi titik skalar (scalar point function) dan kita mengatakan bahwa sebuah
medan skalar 𝜙 telah didefinisikan dalam R.
➢ MEDAN VEKTOR
Jika pada tiap-tiap titik (x, y, z) dari suatu daerah R dalam ruang dikaitkan sebuh
ሬԦ (x, y, z), maka 𝑉
vektor 𝑉 ሬԦ disebut fungsi vektor dari kedudukan atau fungsi titik vektor
ሬԦ telah
(vector point function) dan kita mengatakan bahwa sebuah medan vektor 𝑉
didefinisikan dalam R.
Contoh-contoh:
(1) Jika kecepatan pada setiap titik (x, y, z) dalam sebuah fluida yang sedang
bergerakdiketahui pada suatu saat tertentu, maka medan vektor terdefinisikan.
ሬԦ (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥𝑦 2 𝑖Ԧ − 2𝑦𝑧 3 𝑗Ԧ + 𝑥 2 𝑧𝑘ሬԦ mendefinisikan sebuah medan vektor.
(2) 𝑉
Sebuah medan vektor yang tak bergantung pada waktu disebut sebuah medan
vektorstasioner atau keadaan.
CONTOH SOAL
1. Diketahui dua buah vektor 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ yang tak-konilier, carilah suatu pernyataan
untuk sebarang vektor 𝑟Ԧ yang terletak dalam bidang yang dibentuk oleh 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ.
Vektor-vektor tak-kolinier adalah vektor-vektor yang tak sejajar dengan garis yang
sama. Oleh karena itu, apabila titik-titik pangkalnya berimpitan, mereka
menentukan sebuah bidang. Misalkan 𝑟Ԧ sebarang vektor yang terletak dalam
bidang dari 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ dan titik pangkalnya berimpit dengan titik-titik pangkalnya 𝑎Ԧ
dan 𝑏ሬԦ di 𝑂. Dari titik terminal 𝑅ሬԦ vektor 𝑟Ԧ, gambarkan garis-garis yang sejajar
vektor-vektor 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ dan lengkapi jajar genjang 𝑂𝐷𝑅𝐶 dengan memperpanjang
garis-garis kerja dari 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ bila perlu. Dari gambar di samping
ሬሬሬሬሬԦ
𝑂𝑅 = ሬሬሬሬሬሬԦ 𝑂𝐶 atau 𝑟Ԧ = 𝑥𝑎Ԧ + 𝑦𝑏ሬԦ
𝑂𝐷 + ሬሬሬሬሬԦ
yang mana adalah pernyataan yang diinginkan. Vektor-vektor 𝑥𝑎Ԧ dan 𝑦𝑏ሬԦ disebut
komponen-komponen vektor 𝑟Ԧ masing-masing dalam arah 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ. Skalar-skalar
𝑥 dan 𝑦 dapat berharga positif atau negatif tergantung pada orientasi-orientasi
relatif dari vektor-vektor. Dari cara penggambaran ini, jelaslah bahwa 𝑥 dan 𝑦
ሬሬሬԦ 𝑏ሬԦ dan 𝑟Ԧ yang diberikan. Vektor-vektor 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ disebut vektor-
adalah unik untuk 𝑎,
vektor basis dalam bidang.
haruslah terletak pada bidang 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ sehingga diperoleh hasil tentang vektor-
vektor basis dalam bidang.
3. Diketahui vektor-vektor 𝐴Ԧ, 𝐵
ሬԦ, dan 𝐶Ԧ. Gambarkan 𝐴Ԧ − 𝐵
ሬԦ + 2𝐶Ԧ
Jawab:
Misal vektor 𝐴Ԧ, 𝐵
ሬԦ, dan 𝐶Ԧ sebagai berikut:
𝐴Ԧ ሬԦ
𝐵
𝐶Ԧ
ሬԦ
−𝐵
𝐴Ԧ
1. Manakah dari besaran berikut yang merupakan skalar dan manakah yang
termasuk vektor!
a. Jarak g. kecepatan
b. berat h. gaya sentrifugal
c. temperatur i. intensitas medan magnetik
d. kalori j. frekuensi
e. panas jenis k. volume
f. energi l. usaha
2. Gambarkan secara grafis:Sebuah sepeda motor bergerak ke arah utara sejauh 3
km, kemudian 5 km ke arah barat laut. Gambarkan perpindahan ini secara grafis
dan tentukan vektor perpindahan resultannya (a) secara grafis; (b) secara analitis.
3. Buktikan bahwa penjumlahan vektor adalah komutatif, yaitu 𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ + 𝐴Ԧ.
ሬԦ = 𝐵
4. ሬԦ + 𝐶Ԧ) =
Buktikan bahwa penjumlahan vektor adalah asosiatif, yaitu 𝐴Ԧ + (𝐵
(𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ) + 𝐶Ԧ.
i.
ii.
iii.
6. Tunjukkan secara grafis bahwa −(𝐴Ԧ − 𝐵
ሬԦ) = −𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ.
7. Diketahui ሬሬሬԦ
𝑟1 = 3𝑖Ԧ − 2𝑗Ԧ + 𝑘, ሬሬሬԦ
𝑟2 = 3𝑖Ԧ − 2𝑗Ԧ + 𝑘 dan 𝑟ሬሬሬԦ3 = −𝑖Ԧ + 2𝑗Ԧ + 2𝑘.
Hitunglah besarnya
a) 𝑟ሬሬሬԦ1 + ሬሬሬԦ
𝑟2 + 𝑟ሬሬሬԦ3
b. 𝐴Ԧ = 𝑖Ԧ − 3𝑗Ԧ + 2𝑘ሬԦ , 𝐵
ሬԦ = 2𝑖Ԧ − 4𝑗Ԧ − 𝑘ሬԦ , 𝐶Ԧ = 3𝑖Ԧ + 2𝑗Ԧ − 𝑘ሬԦ
Indikator :
✓ Menghitung hasil kali titik
dan silang dari dua vektor
✓ Menghitung hasil kali
triple vektor
✓ Membedakan hasil kali
titik dan silang
✓ Mengaplikasikan hasil
kali vektor pada geometri
MATERI-MATERI
Perhatikan bahwa 𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ merupakan skalar bukan vektor.
Sifat-sifat Perkalian Titik
1. 𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ ∙ 𝐴Ԧ
ሬԦ = 𝐵 (Sifat komutatif)
2. ሬԦ + 𝐶Ԧ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝐵
𝐴Ԧ ∙ (𝐵 ሬԦ + 𝐴Ԧ ∙ 𝐶Ԧ (Sifat distributif)
3. 𝑚(𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ = 𝐴Ԧ ∙ (𝑚𝐵
ሬԦ) = (𝑚𝐴Ԧ) ∙ 𝐵 ሬԦ) = (𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ)𝑚, dimana 𝑚 skalar
𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ = 𝐴1 𝐵1 + 𝐴2 𝐵2 + 𝐴3 𝐵3
6. Jika 𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ = 0 dan 𝐴Ԧ, 𝐵
ሬԦ bukan vektor nol maka 𝐴Ԧ tegak lurus 𝐵
ሬԦ
1. 𝐴Ԧ × 𝐵 ሬԦ × 𝐴Ԧ
ሬԦ = 𝐵 (Sifat komutatif)
2. ሬԦ + 𝐶Ԧ) = 𝐴Ԧ × 𝐵
𝐴Ԧ × (𝐵 ሬԦ + 𝐴Ԧ × 𝐶Ԧ (Sifat distributif)
3. 𝑚(𝐴Ԧ × 𝐵 ሬԦ = 𝐴Ԧ × (𝑚𝐵
ሬԦ) = (𝑚𝐴Ԧ) × 𝐵 ሬԦ) = (𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ)𝑚, dimana 𝑚 skalar
4. 𝑖Ԧ × 𝑖Ԧ = 𝑗Ԧ × 𝑗Ԧ = 𝑘ሬԦ × 𝑘ሬԦ = 0
ሬԦ, ሬԦ𝑖 × 𝑗Ԧ = 𝑘ሬԦ , 𝑗Ԧ × 𝑘ሬԦ = 𝑖Ԧ, 𝑘ሬԦ × 𝑖Ԧ = 𝑗Ԧ
𝐴Ԧ ∙ (𝐵
ሬԦ × 𝐶Ԧ) dan 𝐴Ԧ × (𝐵
ሬԦ × 𝐶Ԧ).
1. ሬԦ ∙ 𝐶Ԧ)
ሬԦ)𝐶Ԧ = 𝐴Ԧ(𝐵
(𝐴Ԧ ∙ 𝐵
4. 𝐴Ԧ × (𝐵
ሬԦ × 𝐶Ԧ) = (𝐴Ԧ ∙ 𝐶Ԧ)𝐵
ሬԦ + (𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ)𝐶Ԧ
ሬԦ × 𝐶Ԧ) biasanya disebut hasil kali triple skalar atau hasil kali
Hasil kali 𝐴Ԧ ∙ (𝐵
Himpunan 𝑎Ԧ, 𝑏ሬԦ, 𝑐Ԧ dan 𝑎Ԧ′ , 𝑏ሬԦ ′ , 𝑐Ԧ′ merupakan himpunan vektor-vektor kebalikan
jika dan hanya jika
𝑏ሬԦ×𝑐Ԧ 𝑐Ԧ×𝑎ሬԦ 𝑎ሬԦ×𝑏 ሬԦ
𝑎Ԧ′ = ሬԦ ×𝑐Ԧ
𝑏ሬԦ ′ = ሬԦ ×𝑐Ԧ
𝑐Ԧ′ = ሬԦ ×𝑐Ԧ
𝑎ሬԦ∙𝑏 𝑎ሬԦ∙𝑏 𝑎ሬԦ∙𝑏
dimana 𝑎Ԧ ∙ 𝑏ሬԦ × 𝑐Ԧ ≠ 0.
CONTOH SOAL
1. Buktikan 𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ ∙ 𝐴Ԧ
ሬԦ = 𝐵
Jawab:
𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ = 𝐴𝐵 cos 𝜃
= 𝐵 𝐴 cos 𝜃
ሬԦ ∙ 𝐴Ԧ
=𝐵
Jadi hukum komutatif berlaku untuk hasil kali titik.
2. Buktikan 𝑎Ԧ × [𝑎Ԧ × (𝑎Ԧ × 𝑏ሬԦ)] = (𝑎Ԧ ∙ 𝑎Ԧ)(𝑏ሬԦ × 𝑎Ԧ)
LATIHAN SOAL
1. ሬԦ + 𝐶Ԧ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝐵
Buktikan 𝐴Ԧ ∙ (𝐵 ሬԦ + 𝐴Ԧ ∙ 𝐶Ԧ !
2. ሬԦ) ∙ (𝐶Ԧ + 𝐷
Buktikan bahwa (𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝐶Ԧ + 𝐴Ԧ ∙ 𝐷 ሬԦ ∙ 𝐶Ԧ + 𝐵
ሬԦ + 𝐵 ሬԦ ∙ 𝐷
ሬԦ
3. Jika 𝐴Ԧ = 𝐴1 𝒊 + 𝐴2 𝒋 + 𝐴3 𝒌 dan 𝐵
ሬԦ = 𝐵1 𝒊 + 𝐵2 𝒋 + 𝐵3 𝒌 , maka buktikan bahwa
𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ = 𝐴1 𝐵1 + 𝐴2 𝐵2 + 𝐴3 𝐵3
ሬԦ
𝐵 𝐶Ԧ
𝜃
𝐴Ԧ
i) (3𝑖Ԧ) × (−2𝑘ሬԦ )
j) 2𝑗Ԧ × 𝑖Ԧ − 3𝑘ሬԦ
10. Jika 𝐴Ԧ = 2𝑖 − 3𝑗 − 𝑘 dan 𝐵
ሬԦ = 𝑖 + 4𝑗 − 2𝑘, carilah:
a) 𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ
ሬԦ × 𝐴Ԧ
b) 𝐵
ሬԦ) × (𝐴Ԧ − 𝐵
c) (𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ)
Indikator :
✓ Mendeskripsikan derivatif
fungsi vektor
✓ Menyatakan titik dari kurva
ruang dengan vektor posisi
✓ Menentukan vektor tangent
✓ Menyebutkan syarat-syarat
kontinuitas dan
diferensiabilitas fungsi
vektor
✓ Menentukan derivatif
parsial
MATERI-MATERI
Gambar 1.
ሬԦ
𝑑𝑅
Karena 𝑑𝑢 merupakan vektor yang bergantung pada 𝑢, kita dapat menyatakan
ሬԦ
𝑑𝑅 𝑑2 𝑅
ሬԦ
turunannya terhadap 𝑢. Jika turunan dari ada dapat dinotasikan sebagai .
𝑑𝑢 𝑑𝑢2
limit tersebut akan menjadi vektor dengan arah tangenkurva ruang di (𝑥, 𝑦, 𝑧 ) dan
diberikan oleh
𝑑𝑟Ԧ 𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧
= 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ
𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢
Gambar 2.
𝑑𝑟Ԧ
Jika 𝑢 waktu yang bergantung pada 𝑡, 𝑑𝑡 menyatakan kecepatan 𝑣 dengan titik
ሬԦ
𝑑𝑣 𝑑 2 𝑟Ԧ
ujung 𝑟Ԧ mendeskripsikan kurva. Dengan cara yang sama, 𝑑𝑡
= 𝑑𝑡 2 menyatakan
Fungsi vektor 𝑅ሬԦ (𝑢) = 𝑅1 (𝑢)𝑖Ԧ + 𝑅2 (𝑢)𝑗Ԧ + 𝑅3 (𝑢)𝑘ሬԦ dikatakan kontinu di 𝑢 jika
ketiga fungsi skalar 𝑅1 (𝑢), 𝑅2 (𝑢) dan 𝑅3 (𝑢) kontinu di 𝑢 atau jika lim 𝑅ሬԦ (𝑢 + ∆𝑢) =
∆𝑢→0
𝑅ሬԦ (𝑢). Secara ekuivalen, 𝑅ሬԦ (𝑢) kontinu di 𝑢 jika untuk masing-masing bilangan positif
𝜀 terdapat suatu bilangan positif 𝛿 sedemikian sehingga
|𝑅ሬԦ (𝑢 + ∆𝑢) − 𝑅ሬԦ (𝑢)| < 𝜀 jika |∆𝑢| < 𝛿
➢ RUMUS DIFERENSIASI
Jika 𝐴Ԧ, 𝐵
ሬԦ dan 𝐶Ԧ merupakan fungsi vektor yang dapat diturunkan terhadap skalar
𝑢, dan 𝜙 merupakan fungsi skalar yang dapat diturunkan terhadap 𝑢, maka
𝑑 Ԧ ሬԦ
1. (𝐴Ԧ + ሬԦ) = 𝑑𝐴 + 𝑑𝐵
𝐵
𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢
𝑑 ሬԦ Ԧ
2. (𝐴Ԧ ∙ ሬԦ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝑑𝐵 + 𝑑𝐴 ∙ 𝐵
𝐵 ሬԦ
𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢
𝑑 ሬԦ Ԧ
3. (𝐴Ԧ × ሬԦ) = 𝐴Ԧ × 𝑑𝐵 + 𝑑𝐴 × 𝐵
𝐵 ሬԦ
𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢
𝑑 𝑑𝐴Ԧ 𝑑𝜙
4.
𝑑𝑢
(𝜙𝐴Ԧ) =𝜙
𝑑𝑢
+
𝑑𝑢
𝐴Ԧ
𝑑 Ԧ ሬԦ Ԧ
5. (𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ × 𝑑𝐶 + 𝐴Ԧ ∙ 𝑑𝐵 × 𝐶Ԧ + 𝑑𝐴 ∙ 𝐵
ሬԦ × 𝐶Ԧ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ × 𝐶Ԧ
𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢
𝑑 𝑑𝐶Ԧ ሬԦ
𝑑𝐵 𝑑𝐴Ԧ
6. 𝑑𝑢
{𝐴Ԧ × (𝐵
ሬԦ × 𝐶Ԧ)} = 𝐴Ԧ × (𝐵
ሬԦ × ) + 𝐴Ԧ × ( × 𝐶Ԧ) + × (𝐵
𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢
ሬԦ × 𝐶Ԧ)
jika limitnya ada. Dengan cara yang sama diperoleh turunan parsial dari 𝐴Ԧ terhadap 𝑥
dan 𝑦 jika limitnya ada.
atau jika untuk masing-masing bilangan positif 𝜀 terdapat suatu bilangan positif 𝛿
sedemikian sehingga |𝜙(𝑥 + ∆𝑥, 𝑦 + ∆𝑦) − 𝜙(𝑥, 𝑦)| < 𝜀 jika |∆𝑥| < 𝛿 dan |∆𝑦| <
𝛿. Dengan cara yang sama, kita juga dapat mendefiniskan untuk fungsi vektor.
Untuk fungsi dengan dua atau lebih variabel kita menggunakan istilah
terdiferensiasi (dapat diturunkan) untuk mengartikan bahwa fungsi mempunyai
turunan parsial pertama yang kontinu.
Turunan yang lebih tinggi dapat didefiniskan seperti dalam kalkulus. Jadi,
sebagai contoh
𝜕 2 𝐴Ԧ 𝜕 𝜕𝐴Ԧ 𝜕 2 𝐴Ԧ 𝜕 𝜕𝐴Ԧ 𝜕 2 𝐴Ԧ 𝜕 𝜕𝐴Ԧ
= ( ) , = ( ) , = ( )
𝜕𝑥 2 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦 2 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑧 2 𝜕𝑧 𝜕𝑧
𝜕 2 𝐴Ԧ 𝜕 𝜕𝐴Ԧ 𝜕 2 𝐴Ԧ 𝜕 𝜕𝐴Ԧ 𝜕 3 𝐴Ԧ 𝜕 𝜕 2 𝐴Ԧ
= ( ), = ( ), = ( )
𝜕𝑥𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑥𝜕𝑧 2 𝜕𝑥 𝜕𝑧 2
Aturan turunan parsial dari vektor mirip dengan turunan parsial dari fungsi
skalar pada kalkulus dasar. Jadi jika 𝐴Ԧ dan 𝐵
ሬԦ fungsi 𝑥, 𝑦, 𝑧 maka sebagai contoh,
𝜕 ሬԦ Ԧ
1. (𝐴Ԧ ሬԦ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝜕𝐵 + 𝜕𝐴 ∙ 𝐵
∙𝐵 ሬԦ
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕 ሬԦ Ԧ
2. (𝐴Ԧ ሬԦ) = 𝐴Ԧ × 𝜕𝐵 + 𝜕𝐴 × 𝐵
×𝐵 ሬԦ
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕2 ሬԦ Ԧ
3. (𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ)} = 𝜕 {𝐴Ԧ ∙ 𝜕𝐵 + 𝜕𝐴 ∙ 𝐵
ሬԦ) = 𝜕 { 𝜕 (𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ}
𝜕𝑦𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕2𝐵ሬԦ 𝜕𝐴Ԧ 𝜕𝐵
ሬԦ 𝜕𝐴Ԧ 𝜕𝐵
ሬԦ 𝜕 2 𝐴
= 𝐴Ԧ ∙ + ∙ + ∙ + ሬԦ
∙𝐵
𝜕𝑦𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦𝜕𝑥
➢ TURUNAN VEKTOR
Aturan turunan vektor mirp pada kalkulus dasar.
1. Jika 𝐴Ԧ = 𝐴1 𝑖Ԧ + 𝐴2 𝑗Ԧ + 𝐴3 𝑘ሬԦ maka 𝑑𝐴Ԧ = 𝑑𝐴1 𝑖Ԧ + 𝑑𝐴2 𝑗Ԧ + 𝑑𝐴3 𝑘ሬԦ
2. ሬԦ + 𝑑𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝑑𝐵
𝑑(𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ
3. 𝑑(𝐴Ԧ × 𝐵 ሬԦ + 𝑑𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ) = 𝐴Ԧ × 𝑑𝐵 ሬԦ
𝜕𝐴Ԧ 𝜕𝐴Ԧ 𝜕𝐴Ԧ
4. Jika 𝐴Ԧ = 𝐴Ԧ(𝑥, 𝑦, 𝑧) maka 𝑑𝐴Ԧ = 𝜕𝑥
𝑑𝑥 + 𝜕𝑦 𝑑𝑦 + 𝜕𝑧 𝑑𝑧
➢ TURUNAN GEOMETRI
Turunan geometri melibatkan pembahasan tentang kurva ruang dan bidang.
Jika 𝐶 kurva ruang yang didefinisikan oleh fungsi 𝑟Ԧ(𝑢), maka kita dapat mengetahui
𝑑𝑟Ԧ
bahwa 𝑑𝑢 merupakan vektor dalam arah tangen 𝐶. Jika skalar 𝑢 dianggap sebagai arc
𝑑𝑟Ԧ
panjang 𝑠 yang diukur dari suatu titik tertentu 𝐶 maka 𝑑𝑢
merupakan vektor tangen
koordinat persegi panjang tangan kanan pada sebarang titik dari 𝐶Ԧ. Sistem koordinat
ini disebut trihedral atau triad di titik. Sejalan dengan perubahan 𝑠, sistem koordinat
bergerak dan dikenal sebagai trihedral bergerak.
ሬԦ, 𝑁
Himpunan relasi yang melibatkan turunan dari vektor yang fundamental 𝑇 ሬԦ
ሬԦ dikenal secara bersamaan sebagai Rumus Frenet-Serret yang diberikan oleh
dan 𝐵
ሬԦ
𝑑𝑇 ሬԦ
𝑑𝑁 ሬԦ
𝑑𝐵
ሬԦ,
= κ𝑁 ሬԦ − κ𝑇
= 𝜏𝐵 ሬԦ, ሬԦ
= −𝜏𝑁
𝑑𝑠 𝑑𝑠 𝑑𝑠
dimana 𝜏 merupakan skalar yang disebut torsion. Nilai 𝜎 = 1⁄𝜏 disebut jari-jari
torsi.
➢ MEKANIKA
Dalam mekanika sering dilibatkan studi tentang pergerakan partikel sepanjng
kurva, studi ini dikenal dengan istilah kinematika. Hubungan antara pergerakan
partikel tersebut dengan geometri turunan sangatlah penting.
Studi tentang gaya dalam pergerakan benda disebut dinamika. Hal mendasar
dalam studi ini adalah hukum Newton yang menyatakan bahwa jika 𝐹Ԧ merupakan
gaya yang dihasilkan oleh benda dengan massa 𝑚 dan berpindah dengan kecepatan 𝑣Ԧ
maka
𝑑
𝐹Ԧ = (𝑚𝑣Ԧ)
𝑑𝑡
CONTOH SOAL
Bukti:
ሬԦ
𝑑𝑅 ሬԦ (𝑢+∆𝑢)−𝑅
𝑅 ሬԦ (𝑢)
𝑑𝑢
= lim ∆𝑢
∆𝑢→0
[𝑥(𝑢+∆𝑢)𝑖+𝑦(𝑢+∆𝑢)𝑗+𝑧(𝑢+∆𝑢)𝑘]−[𝑥(𝑢)𝑖+𝑦(𝑢)𝑗+𝑧(𝑢)𝑘]
= lim ∆𝑢
∆𝑢→0
𝑥(𝑢+∆𝑢)−𝑥(𝑢) 𝑦(𝑢+∆𝑢)−𝑦(𝑢) 𝑧(𝑢+∆𝑢)−𝑧(𝑢)
= lim 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ
∆𝑢→0 ∆𝑢 ∆𝑢 ∆𝑢
𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧
= 𝑑𝑢 𝑖Ԧ +
𝑑𝑢
𝑗Ԧ + 𝑑𝑢 𝑘ሬԦ
LATIHAN SOAL
1. Diberikan 𝑢
ሬԦ = 𝑟 cos(𝜔 𝑡) 𝑖 + 𝑟 sin(𝜔 𝑡)𝑗 dengan r dan 𝜔 tetap. Maka titik P
bergerak sesuai persamaan:
𝑥 = 𝑟 cos(𝜔 𝑡) , 𝑦 = 𝑟 sin(𝜔 𝑡)
2. Sebuah partikel bergerak pada lengkung C yang mempunyai persamaan
parameter:
𝑥 = 𝑒 −𝑡 , 𝑦 = 2 cos 3𝑡 , 𝑧 = 2 sin 3 𝑡 dengan t waktu.
a. Tentukan kecepatan dan percepatan setiap waktu
b. Hitung besarnya kecepata dan percepatan pada waktu t = 0
3. Diberikan 𝐴Ԧ = 𝑡 2 𝑖Ԧ − 𝑡 𝑗Ԧ + (2𝑡 + 1)𝑘ሬԦ dan 𝐵
ሬԦ = (2𝑡 − 3)𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ − 𝑡 𝑘ሬԦ.
𝑑
Tentukanlah 𝑑𝑡 |𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ|
4. Selesaikan:
a. Tentukanlah unit vektor yang menyinggung sebarang titik pada lengkung
𝑥 = 𝑡 2 + 1, 𝑦 = 4𝑡 − 3, 𝑧 = 2𝑡 2 − 6𝑡
b. Tentukanlah unit vektor yang menyinggung titik dengan t = 2
5. Diberikan 𝐴Ԧ = 3𝑡 2 𝑖Ԧ − (𝑡 + 4)𝑗Ԧ + (𝑡 2 − 2𝑡)𝑘ሬԦ dan 𝐵
ሬԦ = sin 𝑡 𝑖Ԧ + 3𝑒 −𝑡 𝑗Ԧ −
𝑑 2
3 cos 𝑡 𝑘ሬԦ . Tentukan 𝑑𝑡 2 (𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ) di t = 0
MATERI-MATERI
➢ GRADIEN
Misalkan 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧) terdefinisikan dan diferensiabel pada tiap-tiap titik (x, y, z)
dalam suatu daerah tertentu dari ruang (yakni 𝜙 mendefinisikan sebuah medan scalar
diferensiabel). Gradien 𝜙, didefinisikan ∇𝜙 atau grad 𝜙, didefinisikan oleh:
𝜕 𝜕 𝜕 𝜕𝜙 𝜕𝜙 𝜕𝜙
∇𝜙 = ( 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ ) 𝜙 = 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
Perhatikan bahwa ∇𝜙 mendefinisikan sebuah medan vektor.
Komponen dari ∇𝜙 dalam arah sebuah vektor satuan ሬሬሬԦdiberikan
𝑎 oleh ∆𝜙. 𝑎Ԧ
dan disebut turunan arah dari 𝜙 pada arah 𝑎Ԧ. Secara fisis, ini adalah laju perubahan
𝜙 pada (x, y, z) dalam arah 𝑎Ԧ.
➢ CURL
ሬԦ (𝑥, 𝑦, 𝑧) adalah sebuah medan vektor diferensiabel maka curl atau rotasi
Jika 𝑉
ሬԦ , dituliskan curl 𝑉
dari 𝑉 ሬԦ atau rot 𝑉
ሬԦ , didefinisikan oleh:
𝜕 𝜕 𝜕
ሬԦ = (
∇×𝑉 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ ) × (𝑉1 𝑖Ԧ + 𝑉2 𝑗Ԧ + 𝑉3 𝑘ሬԦ )
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝑖Ԧ 𝑗Ԧ 𝑘ሬԦ
𝜕 𝜕 𝜕|
= || |
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝑉1 𝑉2 𝑉3
𝜕 𝜕 𝜕 𝜕 𝜕 𝜕
= |𝜕𝑦 𝜕𝑧 | 𝑖
Ԧ − | 𝜕𝑥 𝜕𝑧 | 𝑗
Ԧ + |𝜕𝑥 𝜕𝑦| 𝑘ሬԦ
𝑉2 𝑉3 𝑉1 𝑉3 𝑉1 𝑉2
𝜕𝑉3 𝜕𝑉2 𝜕𝑉1 𝜕𝑉3 𝜕𝑉2 𝜕𝑉1
=( − ) 𝑖Ԧ + ( − ) 𝑗Ԧ + ( − ) 𝑘ሬԦ
𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝜕 𝜕 𝜕
Perhatikan bahwa dalam penguraian determinan, operator-operator , ,
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
haruslah mendahului 𝑉1 , 𝑉2 , 𝑉3
3. ∇ × (𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ) = ∇ × 𝐴Ԧ + ∇ × 𝐵
ሬԦ atau
curl(𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ) = curl 𝐴Ԧ + curl 𝐵
ሬԦ
7. ∇ × (𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ) = (𝐵 ሬԦ(∇ ∙ 𝐴Ԧ) − (𝐴Ԧ ∙ ∇)𝐵
ሬԦ ∙ ∇)𝐴Ԧ − 𝐵 ሬԦ − 𝐴Ԧ(∇ ∙ 𝐵
ሬԦ)
𝜕2 𝜕2 𝜕2
Dimana ∇2 ≡ + + disebut operator Laplace
𝜕𝑥 2 𝜕𝑦 2 𝜕𝑧 2
➢ INVARIANS
Pandang dua buah system koordinat tegak-lurus atau kerangka-kerangka acuan
xyz dan x’y’z’ yang memiliki titik asal 0 yang sama tetapi sumbu-sumbu system
koordinat yang satu terotasikan (terputarkan) terhadap yang lainnya.
Sebuah titik P dalam ruang memiliki koordinat-koordinat (x, y, z) atau (x’, y’,
z’) relative terhadap sistem-sistem koordinat ini. Persamaan-persamaan transformasi
antara koordinat-koordinat atau transformasi koordinat diberikan oleh
𝑥 ′ = 𝑙11 𝑥 + 𝑙12 𝑦 + 𝑙13 𝑧
(1) 𝑦 ′ = 𝑙21 𝑥 + 𝑙22 𝑦 + 𝑙23 𝑧
𝑧 ′ = 𝑙31 𝑥 + 𝑙32 𝑦 + 𝑙33 𝑧
1. Jika 𝐴Ԧ = 2𝑦𝑧 𝑖 − 𝑥 2 𝑦 𝑗 + 𝑥𝑧 3 𝑘 ; 𝐵
ሬԦ = 𝑥 2 𝑖 + 𝑦𝑧 𝑗 − 𝑥𝑦 𝑘 dan 𝜙 = 2𝑥 2 𝑦𝑧 3.
Tentukanlah:
ሬԦ ∙ ∇)𝐴Ԧ
a. (𝐵
b. (𝐴Ԧ × ∇)𝜙
Jawab:
ሬԦ ∙ ∇)𝐴Ԧ
a. (𝐵
𝜕 𝜕 𝜕
= [(𝑥 2 𝑖Ԧ + 𝑦𝑧 𝑗Ԧ − 𝑥𝑦 𝑘ሬԦ ) ∙ ( 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ )] 𝐴Ԧ
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝜕 𝜕 𝜕
= (𝑥 2 𝜕𝑥 + 𝑦𝑧 𝜕𝑦 − 𝑥𝑦 𝜕𝑧) 𝐴Ԧ
𝑖Ԧ 𝑗Ԧ 𝑘ሬԦ
= [2𝑦𝑧 −𝑥 2 𝑦 𝑥𝑧 2 ] 𝜙
𝜕 𝜕 𝜕
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝜕𝜙 𝜕𝜙 𝜕𝜙 𝜕𝜙 𝜕𝜙 𝜕𝜙
= − (𝑥 2 𝑦 𝜕𝑧 + 𝑥𝑧 2 𝜕𝑦 ) 𝑖Ԧ + (𝑥𝑧 2 𝜕𝑥 − 2𝑦𝑧 𝜕𝑧 ) 𝑗Ԧ + (2𝑦𝑧 𝜕𝑦 + 𝑥 2 𝑦 𝜕𝑥 ) 𝑘ሬԦ
LATIHAN SOAL
13. Jika 𝐴Ԧ = 𝑥𝑧 3 𝑖Ԧ − 2𝑥 2 𝑦𝑧𝑗Ԧ + 2𝑦𝑧 4 𝑘ሬԦ maka tentukan ∇ × 𝐴Ԧ (atau curl 𝐴Ԧ) pada titik
(1, −1,1).
14. Jika 𝐴Ԧ = 𝑥 2 𝑦𝑖Ԧ − 2𝑥𝑧𝑗Ԧ + 2𝑦𝑧𝑘ሬԦ maka tentukan curl curl 𝐴Ԧ.
15. Buktikan bahwa:
a. ሬԦ) = ∇ × 𝐴Ԧ + ∇ × 𝐵
∇ × (𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ
Indikator :
MATERI-MATERI
Disebut integral tak tentu dari 𝑅ሬԦ (𝑢). Bila terdapat sebuah vektor 𝑆Ԧ(𝑢) sehingga
𝑑
𝑅ሬԦ (𝑢) = 𝑑𝑢 (𝑆(𝑢)), maka
𝑑
∫ 𝑅ሬԦ (𝑢)𝑑𝑢 = ∫ (𝑆(𝑢)) 𝑑𝑢 = 𝑆(𝑢) + 𝑐Ԧ
𝑑𝑢
Dimana 𝑐Ԧ adalah vektor konstan sebarang yang tak bergantung pada u. Integral
tentu antara limit-limit u = a dan u = b dalam hal demikian dapat ditulis
𝑏 𝑏
𝑑
∫ 𝑅ሬԦ (𝑢)𝑑𝑢 = ∫ (𝑆(𝑢))𝑑𝑢 = 𝑆(𝑢) + 𝑐Ԧ |𝑏 = 𝑆(𝑏) − 𝑆(𝑎)
𝑎 𝑎 𝑑𝑢 𝑎
Integral ini dapat juga didefinisikan sebagai limit dari jumlah dalam cara yang
analog dengan yang pada kalkulus integral elementer.
➢ INTEGRAL GARIS
Misalkan 𝑟(𝑢) = 𝑥(𝑢)𝑖 + 𝑦(𝑢)𝑗 + 𝑧(𝑢)𝑘, dimana r(u) adalah vektor posisi
dari (x, y, z), mendefinisikan sebuah kurva C yang menghubungkan titik-titik P1 dan
P2 diamna 𝑢 = 𝑢1 dan 𝑢 = 𝑢2 untuk masing-masingnya.
Kita menganggap bahwa C tersusun dari sejumlah berhingga kurva-kurva
dimana untuk masing-masingnya r(u) memiliki turunan yang kontinu. Misalkan
𝐴(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝐴1 𝑖 + 𝐴2 𝑗 + 𝐴3 𝑘 sebuah fungsi vektor dari posisi yang didefinisikan dan
Adalah contoh dari integral garis. Jika A adalah gaya F pada sebuah partikel
yang bergerak sepanjang C, maka integral garis ini menyatakan usaha yang dilakukan
oleh gaya. Jika C adalah kurva tertutup (yang mana akan kita anggap sebagai kurva
tertutup sederhana, yakni kurva yang tak memotong dirinya sendiri), maka integral
mengelilingi C sering ditunjukkan oleh
∮ 𝐴 ∙ 𝑑𝑟 = ∮ 𝐴1 𝑑𝑥 + 𝐴2 𝑑𝑦 + 𝐴3 𝑑𝑧
➢ TEOREMA
Jika 𝐴 = ∇𝜙 pada semua titik dalam suatu daerah R dari ruang, yang
didefinisikan oleh 𝑎1 ≦ 𝑥 ≦ 𝑎2 , 𝑏1 ≦ 𝑦 ≦ 𝑏2 , 𝑐1 ≦ 𝑧 ≦ 𝑐2 , dimana 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧)
berharga tunggal dan memiliki turunan-turunan yang kontinu dalam R, maka
𝑃
1. ∫𝑃 2 𝐴 ∙ 𝑑𝑟 tidak tergantung pada lintasa C dalam R yang menghubungkan 𝑃1 dan
1
𝑃2
∬ 𝐴 ∙ 𝑑𝑆 = ∬ 𝐴 ∙ 𝑛 𝑑𝑆
𝑆 𝑆
∬ 𝜙 𝑑𝑆, ∬ 𝜙 𝑛 𝑑𝑆, ∫ 𝐴 × 𝑑𝑆
𝑆 𝑆 𝑆
∭ 𝐴 𝑑𝑉 𝑑𝑎𝑛 ∭ 𝜙 𝑑𝑉
𝑉 𝑉
CONTOH SOAL
1. Hitunglah ∫𝐶 (𝑥 3 − 𝑦 3 )𝑑𝑦 !
Jawab:
Dengan C adalah setengah lingkaran 𝑦 = √1 − 𝑥 2 , maka C dapat dinyatakan
dalam bentuk parameter:
y
x
-1 0 1
Dapat pula digunakan x sebagai parameter, tetapi bentuk integral lebih sulit.
−1
3 −𝑥
∫ [𝑥 3 − (1 − 𝑥 2 )2 ] 𝑑𝑥
√1 − 𝑥 2
1
0 1
1
3
= 2 ∫(1 − 𝑦 2 )2 𝑑𝑦
0
= √1 + (𝑦 ′ )2 𝑑𝑥
1
= √1 + 𝑥 𝑑𝑥
24 1
∫𝐶 𝑦 𝑑𝑠 = ∫3 2√𝑥√1 + 𝑥 𝑑𝑥
24
= 2 ∫3 √𝑥 + 1 𝑑𝑥
3 24
2
= 2 (3) (𝑥 + 1)2 ]
3
= 156
LATIHAN SOAL
2
1. Jika 𝑅ሬԦ (𝑢) = (𝑢 − 𝑢2 )𝑖Ԧ + 2𝑢3 𝑗Ԧ − 3𝑘ሬԦ, tentukan ∫ 𝑅ሬԦ (𝑢)𝑑𝑢 dan ∫1 𝑅ሬԦ (𝑢)𝑑𝑢.
b) ∫𝐶 𝐹Ԧ × 𝑑𝑟Ԧ
BAB I
2. Gambar:
CATATAN:
Satuan= 5N
30°
W E
30°
W E
BAB II
ሬԦ + 𝐶Ԧ) ∙ 𝑎Ԧ = 𝐵
(𝐵 ሬԦ ∙ 𝑎Ԧ + 𝐶Ԧ ∙ 𝑎Ԧ
Kalikan dengan A
ሬԦ + 𝐶Ԧ) ∙ 𝐴𝑎Ԧ = 𝐵
(𝐵 ሬԦ ∙ 𝐴𝑎Ԧ + 𝐶Ԧ ∙ 𝐴𝑎Ԧ
Atau ሬԦ + 𝐶Ԧ) ∙ 𝐴Ԧ = 𝐵
(𝐵 ሬԦ ∙ 𝐴Ԧ + 𝐶Ԧ ∙ 𝐴Ԧ
Proyeksi 𝐴Ԧ pada 𝐵
ሬԦ
= 𝐴Ԧ ∙ 𝑏
4 4 7
= (𝑖 − 2𝑗 + 𝑘) ∙ (9 𝑖 − 9 𝑗 + 9 𝑘)
4 4 7
= (1) (9) + (−2) (− 9) + (1) (9)
10. Penyelesaian:
a) 𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ = (2𝑖 − 3𝑗 − 𝑘) × (𝑖 + 4𝑗 − 2𝑘)
𝑖 𝑗 𝑘
= |2 −3 −1|
1 4 −2
−3 −1 2 −1 2 −3
= 𝑖| |−𝑗| |+𝑘| |
4 −2 1 −2 1 4
= 10𝑖 + 3𝑗 + 11𝑘
ሬԦ × 𝐴Ԧ = (𝑖 + 4𝑗 − 2𝑘) × (2𝑖 − 3𝑗 − 𝑘)
b) 𝐵
𝑖 𝑗 𝑘
= |1 4 −2|
2 −3 −1
4 −2 1 −2 1 4
= 𝑖| |−𝑗| |+𝑘| |
−3 −1 2 −1 2 −3
= −10𝑖 − 3𝑗 − 11𝑘
Bandingkan dengan a) 𝐴Ԧ × 𝐵 ሬԦ × 𝐴Ԧ. Perhatikan bahwa ini ekivalen
ሬԦ = −𝐵
dengan teorema: jika dua buah baris dari determinan dipertukarkan maka
determinannya berubah tanda.
c) 𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ = (2𝑖 − 3𝑗 − 𝑘) + (𝑖 + 4𝑗 − 2𝑘)
= 3𝑖 + 𝑗 − 3𝑘
𝐴Ԧ − 𝐵
ሬԦ = (2𝑖 − 3𝑗 − 𝑘) − (𝑖 + 4𝑗 − 2𝑘)
= 𝑖 − 7𝑗 + 𝑘
Maka:
ሬԦ) × (𝐴Ԧ − 𝐵
(𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ)
= (3𝑖 + 𝑗 − 3𝑘) × (𝑖 − 7𝑗 + 𝑘)
𝑖 𝑗 𝑘
= |3 1 −3|
1 −7 1
1 −3 3 −3 3 1
= 𝑖| |−𝑗| |+𝑘| |
−7 1 1 1 1 −7
= −20𝑖 − 6𝑗 − 22𝑘
Vektor kecepatan :
𝑑𝜃
𝑣= 𝑑𝑡
𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑣= 𝑖+ 𝑗
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑣 = −𝑟 𝜔 sin(𝜔 𝑡)𝑖 + 𝑟 𝜔 cos(𝜔 𝑡)𝑗
Kecepatan :
𝑣 = √𝑟 2 𝜔 2 𝑠𝑖𝑛2 (𝜔 𝑡) + 𝑟 2 𝜔 2 𝑐𝑜𝑠 2 (𝜔 𝑡)
𝑣=𝑟𝜔
2. Jawaban:
a. Vektor posisi 𝑟Ԧ dari partikel ditulis:
𝑟Ԧ = 𝑥𝑖Ԧ + 𝑦𝑗Ԧ + 𝑧𝑘ሬԦ
𝑟Ԧ = 𝑒 −𝑡 𝑖Ԧ + 2 cos 3 𝑡 𝑗Ԧ + 2 sin 3 𝑡 𝑘ሬԦ
Kecepatan:
𝑑𝑟
𝑣Ԧ =
𝑑𝑡
𝑣Ԧ = −𝑒 −𝑡 𝑖Ԧ − 6 sin 3 𝑡 𝑗Ԧ + 6 cos 3 𝑡 𝑘ሬԦ
Percepatan:
𝑑2 𝑟
𝑎Ԧ =
𝑑𝑡 2
𝑎Ԧ = 𝑒 −𝑡 𝑖Ԧ − 18 cos 3 𝑡 𝑗Ԧ − 18 sin 3 𝑡 𝑘ሬԦ
b. Untuk 𝑡 = 0 , 𝑣Ԧ = −𝑖Ԧ + 6𝑘ሬԦ , 𝑎Ԧ = 𝑖Ԧ − 18𝑗Ԧ
|𝑣Ԧ| = √(−1)2 + 62
|𝑣Ԧ| = √37
|𝑎Ԧ| = √12 + (−18)2
|𝑎Ԧ| = √325
4. Jawaban:
BAB IV
𝜕 𝜕 𝜕
1. ∇𝜙 = (𝜕𝑥 𝑖Ԧ + 𝜕𝑦 𝑗Ԧ + 𝜕𝑧 𝑘ሬԦ ) (3𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 𝑧 2 )
𝜕 𝜕 𝜕
= 𝑖Ԧ ሬԦ (3𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 𝑧 2 )
(3𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 𝑧 2 ) + 𝑗Ԧ (3𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 𝑧 2 ) + 𝑘
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
ሬԦ
= 6𝑥𝑦 𝑖Ԧ + (3𝑥 2 − 3𝑦 2 𝑧 2 )𝑗Ԧ − 2𝑦 3 𝑧 𝑘
ሬԦ
= 6(1)(−2)𝑖Ԧ + {3(1)2 − 3(−2)2 (−1)2 }𝑗Ԧ − 2(−2)3 (−1)𝑘
ሬԦ
= 12𝑖Ԧ − 9𝑗Ԧ − 16𝑘
3. Jawaban:
a. ሬԦ . Maka |𝑟| = √𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 dan
𝑟Ԧ = 𝑥𝑖Ԧ + 𝑦𝑗Ԧ + 𝑧𝑘
1
𝜙 = ln|𝑟| = ln(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 ). Maka:
2
1
∇𝜙 = ∇ ln(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )
2
1 𝜕 𝜕 𝜕
= {𝑖Ԧ ln(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 ) + 𝑗Ԧ ሬԦ
ln(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 ) + 𝑘 ln(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )}
2 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
1 2𝑥 2𝑦 2𝑧
= {𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ ሬԦ
+𝑘 }
2 𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2 𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2 𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2
ሬԦ
𝑥𝑖Ԧ+𝑦𝑗Ԧ+𝑧𝑘
=
𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2
𝑟Ԧ
=
𝑟2
𝜕 1 𝜕 1 𝜕 1
= 𝑖Ԧ (𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )−2 + 𝑗Ԧ ሬԦ
(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )−2 + 𝑘 (𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )−2
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
3 3
1 2 −2 1
= 𝑖Ԧ {− (𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 ) 2𝑥} + 𝑗Ԧ {− (𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )−2 2𝑦} +
2 2
3
ሬԦ {− 1 (𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )−2 2𝑧}
𝑘
2
ሬԦ
−𝑥𝑖Ԧ − 𝑦𝑗Ԧ − 𝑧𝑘 𝑟Ԧ
= 3 =−
(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑟3
𝑧 2 )2
𝜕 𝜕 𝜕
9. ∇ ∙ 𝐴Ԧ = ( 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + ሬԦ ) ∙ (𝑥 2 𝑧 𝑖Ԧ − 2𝑦 3 𝑧 2 𝑗Ԧ + 𝑥𝑦 2 𝑧 𝑘
𝑘 ሬԦ)
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝜕 2 𝜕 𝜕
= (𝑥 𝑧) + (−2𝑦 3 𝑧 2 ) + (𝑥𝑦 2 𝑧)
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
= 2𝑥𝑧 − 6𝑦 2 𝑧 2 + 𝑥𝑦 2
= 2(1)(1) − 6(−1)2 (1)2 + (1)(−1)2
= −3 di (1, −1,1)
𝜕 𝜕 𝜕
14. ∇ × 𝐴Ԧ = ( 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + ሬԦ ) × (𝑥𝑧 3 𝑖Ԧ − 2𝑥 2 𝑦𝑧𝑗Ԧ + 2𝑦𝑧 4 𝑘
𝑘 ሬԦ)
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝑖Ԧ 𝑗Ԧ 𝑘ሬԦ
𝜕 𝜕 𝜕
=
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
[𝑥𝑧 3 −2𝑥 2 𝑦𝑧 2𝑦𝑧 4 ]
𝜕 𝜕 𝜕 𝜕 𝜕
=[ (2𝑦𝑧 4 ) − (−2𝑥 2 𝑦𝑧)] 𝑖Ԧ + [ (𝑥𝑧 3 ) − (−2𝑦𝑧 4 )] 𝑗Ԧ + [ (−2𝑥 4 𝑦𝑧) −
𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕
ሬԦ
(𝑥𝑧 3 )] 𝑘
𝜕𝑦
ሬԦ
= (2𝑧 4 + 2𝑥 2 𝑦)𝑖Ԧ + 3𝑥𝑧 2 𝑗Ԧ − 4𝑥𝑦𝑧 𝑘
ሬԦ di (1, −1,1)
= 3𝑗Ԧ + 4𝑘
BAB V
1. Jawaban:
ሬԦ]𝑑𝑢
a. ∫ 𝑅ሬԦ (𝑢)𝑑𝑢 = ∫[(𝑢 − 𝑢2 )𝑖Ԧ + 2𝑢3 𝑗Ԧ − 3𝑘
ሬԦ ∫ −3𝑑𝑢
= 𝑖Ԧ ∫(𝑢 − 𝑢2 )𝑑𝑢 + 𝑗Ԧ ∫ 2𝑢3 𝑑𝑢 + 𝑘
𝑢2 𝑢3 𝑢4 𝑢2 𝑢3
= 𝑖Ԧ ( − + 𝑐1 ) + 𝑗Ԧ ( ሬԦ(−3𝑢 + 𝑐3 )
+ 𝑐2 ) + 𝑘 =( − ) 𝑖Ԧ +
2 3 2 2 3
𝑢4
ሬԦ + 𝑐1 𝑖Ԧ + 𝑐2 𝑗Ԧ + 𝑐3 𝑘
𝑗Ԧ − 3𝑢𝑘 ሬԦ
2
𝑢2 𝑢3 𝑢4
=( − ) 𝑖Ԧ + ሬԦ + 𝑐Ԧ
𝑗Ԧ − 3𝑢𝑘
2 3 2
5 15
= − 𝑖Ԧ + ሬԦ
𝑗Ԧ − 3𝑘
6 2
2. Usaha total
= ∫ 3𝑥𝑦 𝑑𝑥 − 5𝑧 𝑑𝑦 + 10𝑥 𝑑𝑧
𝐶
2
= 303