Anda di halaman 1dari 60

ANALISIS VEKTOR

Untuk Pendidikan Matematika

YUNIS SULISTYORINI
DIAN FITRI ARGARINI
NOK IZATUL YAZIDAH
ERA DEWI KARTIKA
I K I P B U D I U T OANALISIS
MO VEKTOR untuk Pendidikan Matematika |
MALANG
ANALISIS VEKTOR
Untuk Pendidikan Matematika

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | i


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas


segala nikmat dan karunia-Nya dapat menyelesaikan buku ANALISIS
VEKTOR untuk Pendidikan Matematika dengan baik. Buku ini merupakan
buku penunjang mata kuliah analisis vektor bagi mahasiswa pendidikan
mattematika.
Penyajian buku ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika
ini dapat dijelaskan sebagai berikut,
✓ Penyampaian materi secara lengkap berdasarkan capaian pembelajaran yang
diharapkan.
✓ Pemberian contoh soal sesuai materi dan kontekstual berdasarkan
permasalahan sehari-hari
✓ Pemberian latihan soal dan dilengkapi kunci jawaban soal terpilih .
Buku ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait, yang
telah membantu mewujudkan buku ini. Semoga buku ini membawa manfaat
yang luar biasa bagi pembaca khususnya mahasiswa pendidikan matematika.
Pada akhirnya penulis tetap mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca mengenai materi, cara penyajian, atau soal latihan untuk memperbaiki
mutu buku ini.

Malang, 18 November 2017

Yunis Sulistyorini
Dian Fitri Argarini
Nok Izatul Yazidah
Era Dewi Kartika

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | ii


PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Modul terdiri dari sajian materi, contoh soal


dan latihan soal

2. Pelajari materi dan contoh soal yang


disajikan terlebih dahulu.

3. Lanjutkan dengan latihan soal yang


diberikan.

4. Pemahaman materi dalam suatu bab


menjadi prasyarat dalam memahami materi
dalam bab berikutnya

5. Tanyakan kepada dosen atau teman jika


mengalami kesulitan
6. .

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | iii


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i


KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ..................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
PETA KONSEP ........................................................................................... vi
BAB I VEKTOR DAN SKALAR
Vektor .......................................................................................................... 2
Skalar ........................................................................................................... 2
Aljabar Vektor.............................................................................................. 2
Hukum-hukum aljabar vektor ...................................................................... 4
Vektor Satuan............................................................................................... 5
Vektor-vektor satuan tegak lurus 𝑖Ԧ, 𝑗Ԧ, 𝑘ሬԦ ....................................................... 5
Komponen-komponen sebuah vektor .......................................................... 6
Medan Skalar ............................................................................................... 7
Medan Vektor .............................................................................................. 8
BAB II HASIL KALI VEKTOR
Hasil Kali Titik............................................................................................. 14
Hasil Kali Silang Vektor .............................................................................. 14
Hasil Kali Triple........................................................................................... 15
Himpunan Vektor Kebalikan ....................................................................... 16
BAB III DIFERENSIASI VEKTOR
Turunan Biasa Vektor .................................................................................. 20
Kurva Ruang ................................................................................................ 21
Kekontinuan dan Keterdiferensialan ............................................................ 22
Rumus Diferensiasi ...................................................................................... 22
Turunan Parsial dari Vektor ......................................................................... 23
Turunan Vektor ............................................................................................ 24
Turunan Geometri ........................................................................................ 24
Mekanika...................................................................................................... 25
BAB IV GRADIEN, DIVERGENSI, DAN CURL
Operator Diferensial Vektor Del .................................................................. 30
Gradien ......................................................................................................... 30
Divergensi .................................................................................................... 31
Curl .............................................................................................................. 31
Rumus-rumus yang mengandung ∇ ............................................................. 31

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | iv


Invarians ....................................................................................................... 32
BAB V INTEGRASI VEKTOR
Integral Biasa dari Vektor ............................................................................ 38
Integral Garis................................................................................................ 38
Teorema ....................................................................................................... 39
Integral Permukaan ...................................................................................... 40
Integral Volume ........................................................................................... 41
KUNCI JAWABAN .................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 52

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | v


PETA KONSEP

Vektor dan Skalar

Hasil Kali Vektor


Analisis Vektor

Diferensiasi Vektor

Gradien, Divergensi, dan Curl

Integrasi Vektor

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | vi


BAB I
VEKTOR DAN SKALAR

Indikator :
✓ Menemukan definisi vektor
dan skalar
✓ Membedakan vektor dan
skalar
✓ Mengaplikasikan vektor
dan skalar pada geometri
dan fisika
✓ Menyusun persamaan
vektor garis lurus

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 1


BAB I
VEKTOR DAN SKALAR

MATERI-MATERI

➢ VEKTOR
Adalah besaran yang mempunyai besar dan arah. Contoh dari besaran vektor
antara lain yaitu perpindahan (displacement), kecepatan, gaya, dan percepatan.
Secara grafis, vektor digambarkan oleh sebuah anak panah OP (bisa dilihat
pada Gambar 1) yang mendefinisikan arahnya sedangkan besarnya dinyatakan oleh
panjang anak panah. Ujung pangkal O dari anak panah disebut titik pangkal vektor
dan ujung kepala P disebut titik ujung.
Secara analisis, vektor dilambangkan oleh sebuah huruf dengan arah panah di
atasnya, seperti 𝐴Ԧ dalam Gambar 1 dan besarnya dinyatakan oleh |𝐴Ԧ|. Untuk

selanjutnya pada modul ini penulisan vektor akan dinyatakan dengan lambang 𝐴Ԧ
sedangkan |𝐴Ԧ| menyatakan besarnya. Dalam modul ini kami akan pergunakan notasi

huruf dengan cetakan tebal ini. Vektor OP juga dinyatakan sebagai ሬሬሬሬሬԦ
𝑂𝑃, dalam hal ini
ሬሬሬሬሬԦ|.
maka besarnya akan kita nyatakan dengan |𝑂𝑃

➢ SKALAR
Adalah besaran yang mempunyai besar tetapi tidak memiliki arah. Contoh dari
besaran skalar sendiri adalah massa, panjang, waktu, suhu, dan sebarang bilangan riil.
Skalar dinyatakan oleh huruf-huruf biasa seperti dalam aljabar elementer. Operasi-
operasi dengan skalar mengikuti aturan-aturan yang sama seperti halnya dalam aljabar
elementer.

➢ ALJABAR VEKTOR
Operasi-operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian yang lazim dalam
aljabar dari bilangan-bilangan atau skalar-skalar, dengan definisi yang sesuai, dapat

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 2


diperluas ke dalam aljabar dari vektor-vektor. Berikut adalah definisi-definisi yang
harus diperhatikan:
1. Dua buah vektor 𝐴Ԧ dan 𝐵
ሬԦ sama jika mereka memiliki besar dana rah yang sama

tanpa memandang kedudukan titik-titik awalnya. Jadi 𝐴Ԧ = 𝐵


ሬԦ. Definisi ini bisa
diilustrasikan pada Gambar 2.

𝐴Ԧ
ሬԦ
𝐵

Gambar 2

2. Sebuah vektor yang arahnya berlawanan dengan vektor 𝐴Ԧ tetapi memiliki besar
yang sama dinyatakan oleh −𝐴Ԧ. Definisi ini bisa dilihat pada gambar 3.

𝐴Ԧ
-𝐴Ԧ

Gambar 3

3. Jumlah atau resultan dari vektor-vektor 𝐴Ԧ dan 𝐵


ሬԦ adalah sebuah vektor 𝐶Ԧ yang
ሬԦ ada titik ujung dari 𝐴Ԧ dan
dibentuk dengan menempatkan titik pangkal dari 𝐵
kemudian menghubungkan titik pangkal dari 𝐴Ԧ dengan titik ujung dari 𝐵
ሬԦ (Gambar

4). Jumlah ini ditulis 𝐴Ԧ + 𝐵


ሬԦ, yakni 𝐶Ԧ = 𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ.
Definisi ini ekuivalen dengan hukum jajaran genjang untuk penjumlahan vektor.
Perluasan ke dalam penjumlahan lebih daripada dua buah vektor adalah langsung.

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 3


ሬԦ
𝐵
𝐴Ԧ

ሬԦ
𝐵
𝐴Ԧ

Gambar 4
ሬԦ yang dinyatakan oleh 𝐴Ԧ – 𝐵
4. Selisih dari vektor-vektor 𝐴Ԧ dan 𝐵 ሬԦ, adalah vektor 𝐶Ԧ
ሬԦ menghasilkan vektor 𝐴Ԧ. Secara ekuivalen 𝐴Ԧ –
yang apabila ditambahkan pada 𝐵
ሬԦ dapat didefinisikan sebagai jumlah 𝐴Ԧ + (-𝐵
𝐵 ሬԦ).
ሬԦ, maka 𝐴Ԧ – 𝐵
Jika 𝐴Ԧ = 𝐵 ሬԦ didefinisikan sebagai vektor nol atau vektor kosong dan

dinyatakan oleh symbol ሬ0Ԧ atau secara singat 0. Besarnya nol dan tak memiliki arah
yang tertentu. Vektor yang tak nol adalah vektor sejati (proper vector). Semua
vektor akan dipandangsejati kecuali bila ada pernyataan lainnya.
5. Hasil kali sebuah vektor 𝐴Ԧ dengan sebuah skalar m adalah sebuah vektor m𝐴Ԧ yang
besarnya |𝑚| positif atau negative. Jika m = 0 maka m𝐴Ԧ adalah sebuah vektor nol.

➢ HUKUM-HUKUM ALJABAR VEKTOR


ሬԦ, dan 𝐶Ԧ adalah vektor-vektor dan m dan n skalar-skalar maka:
Jika 𝐴Ԧ, 𝐵
1. Hukum Komutatif untuk Penjumlahan, dinyatakan dengan:
𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ + 𝐴Ԧ
ሬԦ = 𝐵
2. Hukum Asosiatif untuk Penjumlahan, dinyatakan dengan:
𝐴Ԧ + (𝐵 ሬԦ) + ሬሬሬԦ
ሬԦ + 𝐶Ԧ) = (𝐴Ԧ + 𝐵 𝐶
3. Hukum Komutatif untuk Perkalian, dinyatakan dengan:
𝑚𝐴Ԧ = 𝐴Ԧ𝑚
4. Hukum Asosiatif untuk Perkalian, dapat dinyatakan dengan
𝑚 (𝑛𝐴Ԧ) = (𝑚𝑛)𝐴Ԧ
5. Hukum Distributif penjumlahan terhadap perkalian, dinyatakan dengan:
(𝑚 + 𝑛) 𝐴Ԧ = 𝑚𝐴Ԧ + 𝑛𝐴Ԧ

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 4


6. Hukum Distributif perkalian terhadap penjumlahan, dinyatakan denga:
ሬԦ) = 𝑚𝐴Ԧ + 𝑚𝐵
𝑚 (𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ

Perhatikan bahwa dalam hokum-hukum ini hanya perkalian sebuah vektor


dengan satu atau lebih skalar-skalar yang digunakan. Dalam Bab 2, akan didefinisikan
hasil kali dari vektor-vektor. Hukum-hukum ini memungkinkan kita memperlakukan
persamaan-persamaan vektor dengan cara yang sama seperti persamaan-persamaan
aljabar biasa. Misal penyelesaian 𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ = 𝐶Ԧ dengan menukarkan tempat 𝐴Ԧ = 𝐶Ԧ – 𝐵
ሬԦ.

➢ VEKTOR SATUAN
Adalah sebuah vektor yang besarnya satu. Jika 𝐴Ԧ adalah sebuah vektor yang
𝐴Ԧ
besarnya 𝐴Ԧ ≠ 0, maka adalah sebuah vektor satuan yang arahnya sama dengan 𝐴Ԧ.
|𝐴Ԧ|

Setiap vektor 𝐴Ԧ dapat dinyatakan oleh sebuah vektor satuan 𝑎Ԧ dalam arah 𝐴Ԧ dikalikan
dengan besarnya |𝐴Ԧ|. Dalam simbol, 𝐴Ԧ = |𝐴Ԧ|𝑎Ԧ.

➢ VEKTOR-VEKTOR SATUAN TEGAK LURUS 𝒊Ԧ, 𝒋Ԧ, ሬ𝒌Ԧ


Himpunan vektor-vektor satuan yang penting adalah yang arahnya menurut
sumbu-sumbu x, y, dan z positif dari system koordinat tegak lurus ruang tiga dimensi.
masing-masingnya dinyatakan oleh 𝑖Ԧ, 𝑗Ԧ, dan 𝑘ሬԦ (Gambar 5).
z

𝑘ሬԦ
𝑗Ԧ
o y
𝑖Ԧ

x Gambar 5

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 5


Kita akan menggunakan system koordinat tegak lurus aturan tangan kanan
kecuali ada pernyataan lainnya. Sistem demikian dinamakan dari kenyataan bahwa
sebuah sekerup bergulir kanan yang diputar 90° dari Ox ke Oy akan maju dalam arah
sumbu z positif, seperti dalam Gambar 5 di atas.
ሬԦ, dan 𝐶Ԧ yang titik-titik pangkalnya
Pada umumnya, tiga buah vektor 𝐴Ԧ, 𝐵
berimpit dan tak-koplanar (coplanar), yakni tidak terletak pada atau sejajar bidang
yang sama disebut membentuk sebuah system tangan kanan atau sistem dekstral jika
sebuah sekerup bergalur kanan yang diputar dengan sudut yang lebih kecil daripada
180° dari 𝐴Ԧ ke 𝐵
ሬԦ akan maju dalam arah 𝐶Ԧ seperti diperlihatkan dalam Gambar 6.

𝐶Ԧ

ሬԦ
𝐵
𝐴Ԧ

Gambar 6

➢ KOMPONEN-KOMPONEN SEBUAH VEKTOR


Setiap vektor 𝐴Ԧ dalam ruang 3 dimensi dapat digambarkan dengan titik pangkal
pada titik asal O dari system koordinat tegak lurus (Gambar 7). Misalkan (𝐴1 , 𝐴2 , 𝐴3 )
koordinat-koordinat tegak lurus titik terminal dari vektor 𝐴Ԧ dengan titik asal pada O.
Vektor-vektor A1𝑖Ԧ, A2 𝑗Ԧ dan A3𝑘ሬԦ disebut vektor-vektor komponen tegak lurus atau
secara singkat vektor-vektor komponen dari A berturut-turut dalam arah-arah x, y, dan
z.

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 6


z

𝐴Ԧ

y
A1𝑖Ԧ o A3 𝑘ሬԦ

A2ሬԦ𝑗

x Gambar 7

A1 , A2 , A3 disebut komponen-komponen tegak lurus atau secara sigat


komponen-komponen dari 𝐴Ԧ berturut-turut dalam arah x, y, dan z.
Jumlah atau resultan dari A1 𝑖Ԧ, A2 𝑗Ԧ dan A3 𝑘ሬԦ adalah vektor 𝐴Ԧ sehingga kita dapat
menulis:
𝐴Ԧ = 𝐴1 𝑖Ԧ + 𝐴2 𝑗Ԧ + 𝐴3 𝑘ሬԦ
Sedangkan besar dari 𝐴Ԧ sendiri dapat dinyatakan:

|𝐴Ԧ| = √𝐴1 2 + 𝐴2 2 + 𝐴3 2

Pada khususnya, vektor posisi atau vektor jejari (Radius vector) 𝑟Ԧ dari O ke
titik (x, y, z) ditulis:
𝑟Ԧ = 𝑥𝑖Ԧ + 𝑦𝑗Ԧ + 𝑧𝑘ሬԦ
Dan besarnya:
|𝑟Ԧ| = √𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2

➢ MEDAN SKALAR
Jika pada tiap-tiap titik (x, y, z) dari suatu daerah R dalam ruang dikaitkan
sebuah bilangan atau skalar 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧) maka 𝜙 disebut fungsi skalar dari kedudukan
atau fungsi titik skalar (scalar point function) dan kita mengatakan bahwa sebuah
medan skalar 𝜙 telah didefinisikan dalam R.

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 7


Contoh-contoh:
(1) Temperatur pada setiap titik di dalam atau di atas permukaan bumi pada suatu
saat tertentu mendefinisikan sebuah medan skalar
(2) 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥 3 𝑦 − 𝑧 2 mendefinisikan sebuah medan skalar.
Sebuah medan salar yang tak bergantung pada waktu disebut medan skalar
stationer.

➢ MEDAN VEKTOR
Jika pada tiap-tiap titik (x, y, z) dari suatu daerah R dalam ruang dikaitkan sebuh
ሬԦ (x, y, z), maka 𝑉
vektor 𝑉 ሬԦ disebut fungsi vektor dari kedudukan atau fungsi titik vektor
ሬԦ telah
(vector point function) dan kita mengatakan bahwa sebuah medan vektor 𝑉
didefinisikan dalam R.
Contoh-contoh:
(1) Jika kecepatan pada setiap titik (x, y, z) dalam sebuah fluida yang sedang
bergerakdiketahui pada suatu saat tertentu, maka medan vektor terdefinisikan.
ሬԦ (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥𝑦 2 𝑖Ԧ − 2𝑦𝑧 3 𝑗Ԧ + 𝑥 2 𝑧𝑘ሬԦ mendefinisikan sebuah medan vektor.
(2) 𝑉
Sebuah medan vektor yang tak bergantung pada waktu disebut sebuah medan
vektorstasioner atau keadaan.

CONTOH SOAL

1. Diketahui dua buah vektor 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ yang tak-konilier, carilah suatu pernyataan
untuk sebarang vektor 𝑟Ԧ yang terletak dalam bidang yang dibentuk oleh 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ.
Vektor-vektor tak-kolinier adalah vektor-vektor yang tak sejajar dengan garis yang
sama. Oleh karena itu, apabila titik-titik pangkalnya berimpitan, mereka
menentukan sebuah bidang. Misalkan 𝑟Ԧ sebarang vektor yang terletak dalam
bidang dari 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ dan titik pangkalnya berimpit dengan titik-titik pangkalnya 𝑎Ԧ
dan 𝑏ሬԦ di 𝑂. Dari titik terminal 𝑅ሬԦ vektor 𝑟Ԧ, gambarkan garis-garis yang sejajar
vektor-vektor 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ dan lengkapi jajar genjang 𝑂𝐷𝑅𝐶 dengan memperpanjang
garis-garis kerja dari 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ bila perlu. Dari gambar di samping

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 8


ሬሬሬሬሬሬԦ ሬሬሬሬሬԦ) = 𝑥𝑎Ԧ, dimana 𝑥 sebuah skalar
𝑂𝐷 = 𝑥(𝑂𝐴
ሬሬሬሬሬԦ ) = 𝑦𝑏ሬԦ, dimana 𝑦 sebuah skalar
ሬሬሬሬሬԦ = 𝑦(𝑂𝐵
𝑂𝐶

Tetapi menurut hukum jajar genjang dari penjumlahan vektor

ሬሬሬሬሬԦ
𝑂𝑅 = ሬሬሬሬሬሬԦ 𝑂𝐶 atau 𝑟Ԧ = 𝑥𝑎Ԧ + 𝑦𝑏ሬԦ
𝑂𝐷 + ሬሬሬሬሬԦ

yang mana adalah pernyataan yang diinginkan. Vektor-vektor 𝑥𝑎Ԧ dan 𝑦𝑏ሬԦ disebut
komponen-komponen vektor 𝑟Ԧ masing-masing dalam arah 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ. Skalar-skalar
𝑥 dan 𝑦 dapat berharga positif atau negatif tergantung pada orientasi-orientasi
relatif dari vektor-vektor. Dari cara penggambaran ini, jelaslah bahwa 𝑥 dan 𝑦
ሬሬሬԦ 𝑏ሬԦ dan 𝑟Ԧ yang diberikan. Vektor-vektor 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ disebut vektor-
adalah unik untuk 𝑎,
vektor basis dalam bidang.

ሬሬሬԦ 𝑏ሬԦ dan 𝑐Ԧ yang tak-koplanar, carilah suatu pernyataan


2. Diketahui tiga buah vektor 𝑎,
untuk sebarang vektor 𝑟Ԧ dalam ruang tiga dimensi.
Vektor-vektor yang tak-koplanar adalah vektor-vektor yang tak sejajar dengan
bidang yang sama. Jadi apabila titik pangkalnya berimpitan maka mereka tidak
terletak dalam bidang yang sama. Misalkan 𝑟Ԧ sebarang vektor dalam ruang yang
ሬሬሬԦ 𝑏ሬԦ dan 𝑐Ԧ di 𝑂. Melalui titik
titik pangkalnya berimpitan dengan titik-titik pangkal 𝑎,
terminal 𝑟Ԧ gambarkan bidang-bidang yang masing-masingnya sejajar dengan
bidang-bidang yang ditentukan oleh 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ, 𝑏ሬԦ dan 𝑐Ԧ, dan 𝑎Ԧ dan 𝑐Ԧ; dan lengkapi
𝑎, 𝑏ሬԦ
jajar genjang ruang 𝑃𝑄𝑅𝑆𝑇𝑈𝑉 dengan memperpanjang garis-garis kerja dari ሬሬሬԦ
dan 𝑐Ԧ bila perlu. Dari gambar di samping,
ሬሬሬሬሬԦ = 𝑥(𝑂𝐴
𝑂𝑉 ሬሬሬሬሬԦ) = 𝑥𝑎Ԧ, dimana 𝑥 sebuah skalar

ሬሬሬሬሬԦ) = 𝑦𝑏ሬԦ, dimana 𝑦 sebuah skalar


ሬሬሬሬሬԦ = 𝑦(𝑂𝐵
𝑂𝑃

ሬሬሬሬሬԦ ሬሬሬሬሬԦ ) = 𝑧𝑐Ԧ, dimana 𝑧 sebuah skalar


𝑂𝑇 = 𝑧(𝑂𝐶
ሬሬሬሬሬԦ = ሬሬሬሬሬԦ
Tetapi 𝑂𝑅 𝑂𝑉 + ሬሬሬሬሬԦ
𝑉𝑄 + ሬሬሬሬሬԦ
𝑄𝑅 = 𝑂𝑉ሬሬሬሬሬԦ + ሬሬሬሬሬԦ 𝑂𝑇 atau 𝑟Ԧ = 𝑥𝑎Ԧ + 𝑦𝑏ሬԦ + 𝑧𝑐Ԧ
𝑂𝑃 + ሬሬሬሬሬԦ
𝑎, 𝑏ሬԦ, 𝑐Ԧ dan 𝑟Ԧ
Dari cara menggambarkan, jelas bahwa 𝑥, 𝑦 dan 𝑧 adalah unik untuk ሬሬሬԦ
yang diberikan. Vektor-vektor 𝑥𝑎Ԧ,𝑦𝑏ሬԦ dan 𝑧𝑐Ԧ disebut komponen-komponen vektor

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 9


𝑟Ԧ masing-masing dalam arah 𝑎Ԧ, 𝑏ሬԦ dan 𝑐Ԧ. Vektor-vektor 𝑎Ԧ, 𝑏ሬԦ dan 𝑐Ԧ disebut vektor-
vektor basis dalam ruang tiga dimensi.
Secara khusus, jika 𝑎Ԧ, 𝑏ሬԦ dan 𝑐Ԧ adalah vektor satuan 𝑖Ԧ, 𝑗Ԧ dan 𝑘ሬԦ yang saling tegak
lurus , kita melihat bahwa sebarang vektor 𝑟Ԧ dapat dinyatakan secara unik dalam
𝑖Ԧ, 𝑗Ԧ dan 𝑘ሬԦ melalui pernyataan 𝑟Ԧ = 𝑥𝑖Ԧ + 𝑦𝑗Ԧ + 𝑧𝑘ሬԦ. Selain itu, jika 𝑐Ԧ = 0
ሬԦ maka 𝑟Ԧ

haruslah terletak pada bidang 𝑎Ԧ dan 𝑏ሬԦ sehingga diperoleh hasil tentang vektor-
vektor basis dalam bidang.
3. Diketahui vektor-vektor 𝐴Ԧ, 𝐵
ሬԦ, dan 𝐶Ԧ. Gambarkan 𝐴Ԧ − 𝐵
ሬԦ + 2𝐶Ԧ
Jawab:
Misal vektor 𝐴Ԧ, 𝐵
ሬԦ, dan 𝐶Ԧ sebagai berikut:

𝐴Ԧ ሬԦ
𝐵

𝐶Ԧ

ሬԦ + 2𝐶Ԧ adalah sebagai berikut:


Maka 𝐴Ԧ − 𝐵

ሬԦ
−𝐵

𝐴Ԧ

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 10


LATIHAN SOAL

1. Manakah dari besaran berikut yang merupakan skalar dan manakah yang
termasuk vektor!
a. Jarak g. kecepatan
b. berat h. gaya sentrifugal
c. temperatur i. intensitas medan magnetik
d. kalori j. frekuensi
e. panas jenis k. volume
f. energi l. usaha
2. Gambarkan secara grafis:Sebuah sepeda motor bergerak ke arah utara sejauh 3
km, kemudian 5 km ke arah barat laut. Gambarkan perpindahan ini secara grafis
dan tentukan vektor perpindahan resultannya (a) secara grafis; (b) secara analitis.
3. Buktikan bahwa penjumlahan vektor adalah komutatif, yaitu 𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ + 𝐴Ԧ.
ሬԦ = 𝐵

4. ሬԦ + 𝐶Ԧ) =
Buktikan bahwa penjumlahan vektor adalah asosiatif, yaitu 𝐴Ԧ + (𝐵

(𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ) + 𝐶Ԧ.

5. ሬԦ dan 𝐶Ԧ. Tentukan: a) 𝐴Ԧ − 𝐵


Diketahui vektor-vektor 𝐴Ԧ, 𝐵 ሬԦ + 2𝐶Ԧ, b) 3𝐶Ԧ −
1
2
(2𝐴Ԧ − 𝐵
ሬԦ)

i.

ii.

iii.
6. Tunjukkan secara grafis bahwa −(𝐴Ԧ − 𝐵
ሬԦ) = −𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ.

7. Diketahui ሬሬሬԦ
𝑟1 = 3𝑖Ԧ − 2𝑗Ԧ + 𝑘, ሬሬሬԦ
𝑟2 = 3𝑖Ԧ − 2𝑗Ԧ + 𝑘 dan 𝑟ሬሬሬԦ3 = −𝑖Ԧ + 2𝑗Ԧ + 2𝑘.
Hitunglah besarnya
a) 𝑟ሬሬሬԦ1 + ሬሬሬԦ
𝑟2 + 𝑟ሬሬሬԦ3

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 11


b) 2𝑟ሬሬሬԦ1 − 3𝑟ሬሬሬԦ2 − 5𝑟ሬሬሬԦ3
8. Diketahui 𝑎Ԧ adalah vektor posisi dari sebuah titik (𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) dan 𝑟Ԧ adalah vektor
posisi dari sebarang titik (𝑥, 𝑦, 𝑧). Lukiskan tempat kedudukan |𝑟 − 𝑎| = 3.
9. 𝑟1 = 3𝑖Ԧ − 2𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ , 𝑟ሬሬሬԦ2 = 2𝑖Ԧ − 4𝑗Ԧ − 3𝑘ሬԦ , ሬሬሬԦ
Diketahui ሬሬሬԦ 𝑟3 = −𝑖Ԧ + 2𝑗Ԧ + 2𝑘ሬԦ, tentukan
besarnya
a. 𝑟ሬሬሬԦ1
b. 𝑟ሬሬሬԦ2
c. 𝑟3
ሬሬሬԦ
d. ሬሬሬԦ
𝑟1 + ሬሬሬԦ
𝑟2 + 𝑟ሬሬሬԦ3
e. 2𝑟ሬሬሬԦ1 + 3𝑟ሬሬሬԦ2 + 4𝑟ሬሬሬԦ3
f. -𝑟ሬሬሬԦ1 + 2𝑟ሬሬሬԦ2 − 4𝑟ሬሬሬԦ3
g. 3𝑟ሬሬሬԦ1 − ሬሬሬԦ
𝑟2 + 2𝑟ሬሬሬԦ3
𝑟1 = 2𝑖Ԧ − 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ , 𝑟ሬሬሬԦ2 = 𝑖Ԧ + 3𝑗Ԧ − 2𝑘ሬԦ , ሬሬሬԦ
10. Diketahui ሬሬሬԦ 𝑟3 = −2𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ − 3𝑘ሬԦ dan 𝑟ሬሬሬԦ4 = 3𝑖Ԧ +
2𝑗Ԧ + 5𝑘ሬԦ . Jika ሬሬሬԦ
𝑟4 = 𝑎𝑟ሬሬሬԦ1 + 𝑏𝑟ሬሬሬԦ2 + 𝑐𝑟ሬሬሬԦ3 maka tentukan skalar 𝑎, 𝑏 dan 𝑐.
𝑟1 =
11. Tentukan vektor satuan yang sejajar dengan resultan dari vektor-vektor ሬሬሬԦ
2𝑖Ԧ + 4𝑗Ԧ − 5𝑘ሬԦ , ሬሬሬԦ
𝑟2 = 𝑖Ԧ + 2𝑗Ԧ + 3𝑘ሬԦ.
12. Tentukan vektor yang memiliki titik pangkal 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) dan titik terminal
𝑄(𝑥2 , 𝑦2 , 𝑧2 ) dan tentukan besarnya.
13. Tentukan apakah vektor-vektor berikut bebas linier atau bergantung linier.
a. 𝐴Ԧ = 2𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ − 3𝑘ሬԦ , 𝐵
ሬԦ = 𝑖Ԧ − 4𝑘ሬԦ , 𝐶Ԧ = 4𝑖Ԧ + 3𝑗Ԧ − 𝑘ሬԦ

b. 𝐴Ԧ = 𝑖Ԧ − 3𝑗Ԧ + 2𝑘ሬԦ , 𝐵
ሬԦ = 2𝑖Ԧ − 4𝑗Ԧ − 𝑘ሬԦ , 𝐶Ԧ = 3𝑖Ԧ + 2𝑗Ԧ − 𝑘ሬԦ

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 12


BAB II
HASIL KALI VEKTOR

Indikator :
✓ Menghitung hasil kali titik
dan silang dari dua vektor
✓ Menghitung hasil kali
triple vektor
✓ Membedakan hasil kali
titik dan silang
✓ Mengaplikasikan hasil
kali vektor pada geometri

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 13


BAB II
Hasil kali vektor

MATERI-MATERI

➢ HASIL KALI TITIK


Definisi: Hasil kali titik vektor 𝐴Ԧ dan 𝐵
ሬԦ, dinotasikan dengan 𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ (dibaca 𝐴Ԧ
ሬԦ) didefinisikan sebagai hasil kali nilai dari 𝐴Ԧ dan 𝐵
dot 𝐵 ሬԦ serta kosinus sudut 𝜃 di antara
kedua vektor.
𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ = 𝐴 𝐵 cos 𝜃 , 0≤𝜃≤𝜋

Perhatikan bahwa 𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ merupakan skalar bukan vektor.
Sifat-sifat Perkalian Titik
1. 𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ ∙ 𝐴Ԧ
ሬԦ = 𝐵 (Sifat komutatif)
2. ሬԦ + 𝐶Ԧ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝐵
𝐴Ԧ ∙ (𝐵 ሬԦ + 𝐴Ԧ ∙ 𝐶Ԧ (Sifat distributif)

3. 𝑚(𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ = 𝐴Ԧ ∙ (𝑚𝐵
ሬԦ) = (𝑚𝐴Ԧ) ∙ 𝐵 ሬԦ) = (𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ)𝑚, dimana 𝑚 skalar

4. 𝑖Ԧ ∙ 𝑖Ԧ = 𝑗Ԧ ∙ 𝑗Ԧ = 𝑘ሬԦ ∙ 𝑘ሬԦ = 1, ሬԦ𝑖 ∙ 𝑗Ԧ = 𝑗Ԧ ∙ 𝑘ሬԦ = 𝑘ሬԦ ∙ 𝑘ሬԦ = 0


5. Jika 𝐴Ԧ = 𝐴1 𝑖Ԧ + 𝐴2 𝑗Ԧ + 𝐴3 𝑘ሬԦ dan 𝐵
ሬԦ = 𝐵1 𝑖Ԧ + 𝐵2 𝑗Ԧ + 𝐵3 𝑘ሬԦ maka:

𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ = 𝐴1 𝐵1 + 𝐴2 𝐵2 + 𝐴3 𝐵3

𝐴Ԧ ∙ 𝐴Ԧ = 𝐴Ԧ2 = 𝐴12 + 𝐴22 + 𝐴23


ሬԦ ∙ 𝐵
𝐵 ሬԦ = 𝐵
ሬԦ2 = 𝐵12 + 𝐵22 + 𝐵32

6. Jika 𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ = 0 dan 𝐴Ԧ, 𝐵
ሬԦ bukan vektor nol maka 𝐴Ԧ tegak lurus 𝐵
ሬԦ

➢ HASIL KALI SILANG VEKTOR


Definisi: Hasil kali silang vektor 𝐴Ԧ dan 𝐵
ሬԦ adalah vektor 𝐶Ԧ = 𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ dibaca (𝐴Ԧ
ሬԦ). Nilai 𝐴Ԧ × 𝐵
cross 𝐵 ሬԦ didefinisikan sebagai hasil kali nilai 𝐴Ԧ dan 𝐵
ሬԦ serta sinus sudut
ሬԦ tegak lurus dengan bidang 𝐶Ԧ =
𝜃 di antara kedua vektor. Arah dari vektor 𝐶Ԧ = 𝐴Ԧ × 𝐵
𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ dan sedemikian sehingga 𝐴Ԧ, 𝐵
ሬԦ dan 𝐶Ԧ membentuk sistem tangan kanan.

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 14


𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ = 𝐴 𝐵 sin 𝜃 𝑢
ሬԦ, 0≤𝜃≤𝜋

ሬԦ merupakan vektor satuan yang menunjukkan arah dari 𝐴Ԧ × 𝐵


dimana 𝑢 ሬԦ. Jika 𝐴Ԧ = 𝐵
ሬԦ

atau 𝐴Ԧ sejajar dengan 𝐵 ሬԦ = ሬ0Ԧ.


ሬԦ maka sin 𝜃 = 0 dan 𝐴Ԧ × 𝐵

Sifat-sifat Perkalian Cross

1. 𝐴Ԧ × 𝐵 ሬԦ × 𝐴Ԧ
ሬԦ = 𝐵 (Sifat komutatif)
2. ሬԦ + 𝐶Ԧ) = 𝐴Ԧ × 𝐵
𝐴Ԧ × (𝐵 ሬԦ + 𝐴Ԧ × 𝐶Ԧ (Sifat distributif)

3. 𝑚(𝐴Ԧ × 𝐵 ሬԦ = 𝐴Ԧ × (𝑚𝐵
ሬԦ) = (𝑚𝐴Ԧ) × 𝐵 ሬԦ) = (𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ)𝑚, dimana 𝑚 skalar

4. 𝑖Ԧ × 𝑖Ԧ = 𝑗Ԧ × 𝑗Ԧ = 𝑘ሬԦ × 𝑘ሬԦ = 0
ሬԦ, ሬԦ𝑖 × 𝑗Ԧ = 𝑘ሬԦ , 𝑗Ԧ × 𝑘ሬԦ = 𝑖Ԧ, 𝑘ሬԦ × 𝑖Ԧ = 𝑗Ԧ

5. Jika 𝐴Ԧ = 𝐴1 𝑖Ԧ + 𝐴2 𝑗Ԧ + 𝐴3 𝑘ሬԦ dan 𝐵


ሬԦ = 𝐵1 𝑖Ԧ + 𝐵2 𝑗Ԧ + 𝐵3 𝑘ሬԦ maka
1 1 1
𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ = |𝐴1 𝐴2 𝐴3 |
𝐵1 𝐵2 𝐵3
6. Nilai 𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ sama dengan luas jajargenjang dengan sisi 𝐴Ԧ dan 𝐵
ሬԦ

7. ሬԦ = ሬ0Ԧ dan 𝐴Ԧ, 𝐵


Jika 𝐴Ԧ × 𝐵 ሬԦ bukan vektor nol maka 𝐴Ԧ sejajar 𝐵
ሬԦ

➢ HASIL KALI TRIPLE


Perkalian titik dan silang dari tiga vektor 𝐴Ԧ, 𝐵
ሬԦ dan 𝐶Ԧ dapat berbentuk (𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ)𝐶Ԧ,

𝐴Ԧ ∙ (𝐵
ሬԦ × 𝐶Ԧ) dan 𝐴Ԧ × (𝐵
ሬԦ × 𝐶Ԧ).

Sifat-sifat Hasil Kali Triple

1. ሬԦ ∙ 𝐶Ԧ)
ሬԦ)𝐶Ԧ = 𝐴Ԧ(𝐵
(𝐴Ԧ ∙ 𝐵

2. 𝐴Ԧ ∙ (𝐵 ሬԦ ∙ (𝐶Ԧ × 𝐴Ԧ) = 𝐶Ԧ ∙ (𝐴Ԧ × 𝐵


ሬԦ × 𝐶Ԧ) = 𝐵 ሬԦ) sama dengan nilai positif atau negatif

dari volume paralelepipod dengan sisi 𝐴Ԧ, 𝐵


ሬԦ dan 𝐶Ԧ dengan 𝐴Ԧ, 𝐵
ሬԦ dan 𝐶Ԧ membentuk

atau tidak membentuk system tangan kanan. Jika 𝐴Ԧ = 𝐴1 𝑖Ԧ + 𝐴2 𝑗Ԧ + 𝐴3 𝑘ሬԦ , 𝐵


ሬԦ =

𝐵1 𝑖Ԧ + 𝐵2 𝑗Ԧ + 𝐵3 𝑘ሬԦ dan 𝐶Ԧ = 𝐶1 𝑖Ԧ + 𝐶2 𝑗Ԧ + 𝐶3 𝑘ሬԦ maka


𝐴1 𝐴2 𝐴3
𝐴Ԧ ∙ (𝐵
ሬԦ × 𝐶Ԧ) = |𝐵1 𝐵2 𝐵3 |
𝐶1 𝐶2 𝐶3

(Sifat asosiatif hasil kali)

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 15


3. ሬԦ × 𝐶Ԧ) ≠ (𝐴Ԧ × 𝐵
𝐴Ԧ × (𝐵 ሬԦ) × 𝐶Ԧ

4. 𝐴Ԧ × (𝐵
ሬԦ × 𝐶Ԧ) = (𝐴Ԧ ∙ 𝐶Ԧ)𝐵
ሬԦ + (𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ)𝐶Ԧ

ሬԦ) × 𝐶Ԧ = (𝐴Ԧ ∙ 𝐶Ԧ)𝐵


(𝐴Ԧ × 𝐵 ሬԦ ∙ 𝐶Ԧ)𝐴Ԧ
ሬԦ + (𝐵

ሬԦ × 𝐶Ԧ) biasanya disebut hasil kali triple skalar atau hasil kali
Hasil kali 𝐴Ԧ ∙ (𝐵

box dan dinotasikan dengan [𝐴Ԧ𝐵


ሬԦ𝐶Ԧ]. Hasil kali 𝐴Ԧ × (𝐵
ሬԦ × 𝐶Ԧ) biasanya disebut hasil

kali tripel vektor.

➢ HIMPUNAN VEKTOR KEBALIKAN


Himpunan vektor 𝑎Ԧ, 𝑏ሬԦ, 𝑐Ԧ dan 𝑎Ԧ′ , 𝑏ሬԦ ′ , 𝑐Ԧ′ disebut himpunan atau sistem vektor-
vektor kebalikan dari vektor jika
𝑎Ԧ ∙ 𝑎Ԧ′ = 𝑏ሬԦ ∙ 𝑏ሬԦ ′ = 𝑐Ԧ ∙ 𝑐Ԧ′ = 1

𝑎Ԧ′ ∙ 𝑏ሬԦ = 𝑎Ԧ′ ∙ 𝑐Ԧ = 𝑏ሬԦ ′ ∙ 𝑎Ԧ = 𝑏ሬԦ ′ ∙ 𝑐Ԧ = 𝑐Ԧ′ ∙ 𝑎Ԧ = 𝑐Ԧ′ ∙ 𝑏ሬԦ = 0

Himpunan 𝑎Ԧ, 𝑏ሬԦ, 𝑐Ԧ dan 𝑎Ԧ′ , 𝑏ሬԦ ′ , 𝑐Ԧ′ merupakan himpunan vektor-vektor kebalikan
jika dan hanya jika
𝑏ሬԦ×𝑐Ԧ 𝑐Ԧ×𝑎ሬԦ 𝑎ሬԦ×𝑏 ሬԦ
𝑎Ԧ′ = ሬԦ ×𝑐Ԧ
𝑏ሬԦ ′ = ሬԦ ×𝑐Ԧ
𝑐Ԧ′ = ሬԦ ×𝑐Ԧ
𝑎ሬԦ∙𝑏 𝑎ሬԦ∙𝑏 𝑎ሬԦ∙𝑏

dimana 𝑎Ԧ ∙ 𝑏ሬԦ × 𝑐Ԧ ≠ 0.

CONTOH SOAL

1. Buktikan 𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ ∙ 𝐴Ԧ
ሬԦ = 𝐵
Jawab:
𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ = 𝐴𝐵 cos 𝜃
= 𝐵 𝐴 cos 𝜃
ሬԦ ∙ 𝐴Ԧ
=𝐵
Jadi hukum komutatif berlaku untuk hasil kali titik.
2. Buktikan 𝑎Ԧ × [𝑎Ԧ × (𝑎Ԧ × 𝑏ሬԦ)] = (𝑎Ԧ ∙ 𝑎Ԧ)(𝑏ሬԦ × 𝑎Ԧ)

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 16


Bukti:
Ambillah 𝑐Ԧ = 𝑎Ԧ × 𝑏ሬԦ
Ruas kiri berbentuk:
𝑎Ԧ × [𝑎Ԧ × 𝑐Ԧ] = (𝑎Ԧ ∙ 𝑐Ԧ)𝑎Ԧ − (𝑎Ԧ ∙ 𝑎Ԧ)𝑐Ԧ
= [𝑎Ԧ ∙ (𝑎Ԧ × 𝑏ሬԦ)𝑎Ԧ] − [(𝑎Ԧ ∙ 𝑎Ԧ)(𝑎Ԧ × 𝑏ሬԦ)]

= 0(𝑎Ԧ) − (𝑎Ԧ ∙ 𝑎Ԧ)(𝑎Ԧ × 𝑏ሬԦ)

= (𝑎Ԧ ∙ 𝑎Ԧ)(𝑏ሬԦ × 𝑎Ԧ)

LATIHAN SOAL

1. ሬԦ + 𝐶Ԧ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝐵
Buktikan 𝐴Ԧ ∙ (𝐵 ሬԦ + 𝐴Ԧ ∙ 𝐶Ԧ !

2. ሬԦ) ∙ (𝐶Ԧ + 𝐷
Buktikan bahwa (𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝐶Ԧ + 𝐴Ԧ ∙ 𝐷 ሬԦ ∙ 𝐶Ԧ + 𝐵
ሬԦ + 𝐵 ሬԦ ∙ 𝐷
ሬԦ

3. Jika 𝐴Ԧ = 𝐴1 𝒊 + 𝐴2 𝒋 + 𝐴3 𝒌 dan 𝐵
ሬԦ = 𝐵1 𝒊 + 𝐵2 𝒋 + 𝐵3 𝒌 , maka buktikan bahwa

𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ = 𝐴1 𝐵1 + 𝐴2 𝐵2 + 𝐴3 𝐵3

4. Carilah sudut antara 𝐴Ԧ = 2𝒊 + 2𝒋 − 𝒌 dan ሬԦ = 6𝒊 − 3𝒋 + 2𝒌


𝐵
5. Tentukan harga 𝑎 sehingga 𝐴Ԧ = 2𝑖 + 𝑎𝑗 + 𝑘 dan 𝐵
ሬԦ = 4𝑖 − 2𝑗 − 2𝑘 tegak lurus

6. Carilah proyeksi vektor 𝐴Ԧ = 𝑖 − 2𝑗 + 𝑘 pada vektor 𝐵


ሬԦ = 4𝑖 − 4𝑗 + 7𝑘
7. Buktikan hukum cosinus untuk segitiga bidang.

ሬԦ
𝐵 𝐶Ԧ
𝜃

𝐴Ԧ

8. Tentukan sebuah vektor satuan yang tegak lurus bidang 𝐴Ԧ = 2𝑖 − 6𝑗 − 3𝑘 dan


ሬԦ = 4𝑖 + 3𝑗 − 𝑘
𝐵
9. Hitunglah masing-masing yang berikut ini.
a) 𝑖Ԧ × 𝑗Ԧ
b) 𝑗Ԧ × 𝑘ሬԦ

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 17


c) 𝑘ሬԦ × 𝑖Ԧ
d) 𝑘ሬԦ × 𝑗Ԧ
e) 𝑖Ԧ × 𝑖Ԧ
f) 𝑗Ԧ × 𝑗Ԧ
g) 𝑖Ԧ × 𝑘ሬԦ
h) (2𝑗Ԧ) × (3𝑘ሬԦ )

i) (3𝑖Ԧ) × (−2𝑘ሬԦ )

j) 2𝑗Ԧ × 𝑖Ԧ − 3𝑘ሬԦ
10. Jika 𝐴Ԧ = 2𝑖 − 3𝑗 − 𝑘 dan 𝐵
ሬԦ = 𝑖 + 4𝑗 − 2𝑘, carilah:

a) 𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ
ሬԦ × 𝐴Ԧ
b) 𝐵
ሬԦ) × (𝐴Ԧ − 𝐵
c) (𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ)

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 18


BAB III
DIFERENSIASI VEKTOR

Indikator :
✓ Mendeskripsikan derivatif
fungsi vektor
✓ Menyatakan titik dari kurva
ruang dengan vektor posisi
✓ Menentukan vektor tangent
✓ Menyebutkan syarat-syarat
kontinuitas dan
diferensiabilitas fungsi
vektor
✓ Menentukan derivatif
parsial

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 19


BAB III
Diferensiasi vektor

MATERI-MATERI

➢ TURUNAN BIASA VEKTOR


Misalkan 𝑅ሬԦ (𝑢) vektor yang bergantung pada variabel skalar tunggal 𝑢. Maka
∆𝑅ሬԦ 𝑅ሬԦ (𝑢 + ∆𝑢) − 𝑅ሬԦ (𝑢)
=
∆𝑢 ∆𝑢

dimana ∆𝑢 menyatakan perubahan nilai 𝑢.

Gambar 1.

Turunan biasa dari vektor 𝑅ሬԦ (𝑢) terhadap skalar 𝑢 adalah


𝑑𝑅ሬԦ ∆𝑅ሬԦ 𝑅ሬԦ (𝑢 + ∆𝑢) − 𝑅ሬԦ (𝑢)
= lim = lim
𝑑𝑢 ∆𝑢→0 ∆𝑢 ∆𝑢→0 ∆𝑢

jika limit ada.

ሬԦ
𝑑𝑅
Karena 𝑑𝑢 merupakan vektor yang bergantung pada 𝑢, kita dapat menyatakan
ሬԦ
𝑑𝑅 𝑑2 𝑅
ሬԦ
turunannya terhadap 𝑢. Jika turunan dari ada dapat dinotasikan sebagai .
𝑑𝑢 𝑑𝑢2

Turunan tingkat tinggi dapat diperoleh dengan cara yang sama.

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 20


➢ KURVA RUANG
Jika vektor 𝑅ሬԦ (𝑢) tertentu merupakan vektor posisi 𝑟Ԧ(𝑢) yang menghubungkan
titik asal 𝑂 dan sebarang titik (𝑥, 𝑦, 𝑧 ) pada sistem koordinat maka
𝑟Ԧ(𝑢) = 𝑥(𝑢)𝑖Ԧ + 𝑦(𝑢)𝑗Ԧ + 𝑧(𝑢)𝑘ሬԦ

dan spesifikasi fungsi vektor 𝑟Ԧ(𝑢) mendefiniskan 𝑥, 𝑦 dan 𝑧 sebagai fungsi 𝑢.


Jika 𝑢 diganti, titik ujung dari 𝑟Ԧ mendeskripsikan kurva ruang yang mempunyai
persamaan parametrik
𝑥 = 𝑥(𝑢), 𝑦 = 𝑦(𝑢), 𝑧 = 𝑧(𝑢)

∆𝑟Ԧ 𝑟Ԧ(𝑢+∆𝑢)−𝑟Ԧ(𝑢) ∆𝑟Ԧ 𝑑𝑟Ԧ


Maka ∆𝑢 = merupakan vektor dengan arah ∆𝑟Ԧ. Jika lim = 𝑑𝑢 ada,
∆𝑢 ∆𝑢→0 ∆𝑢

limit tersebut akan menjadi vektor dengan arah tangenkurva ruang di (𝑥, 𝑦, 𝑧 ) dan
diberikan oleh

𝑑𝑟Ԧ 𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧
= 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ
𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢

Gambar 2.

𝑑𝑟Ԧ
Jika 𝑢 waktu yang bergantung pada 𝑡, 𝑑𝑡 menyatakan kecepatan 𝑣 dengan titik
ሬԦ
𝑑𝑣 𝑑 2 𝑟Ԧ
ujung 𝑟Ԧ mendeskripsikan kurva. Dengan cara yang sama, 𝑑𝑡
= 𝑑𝑡 2 menyatakan

percepatan sepanjang kurva.

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 21


➢ KEKONTINUAN DAN KETERDIFERENSIALAN
Fungsi skalar 𝜙(𝑢) dikatakan kontinu di 𝑢 jika lim 𝜙(𝑢 + ∆𝑢) = 𝜙(𝑢).
∆𝑢→0

Secara ekuivalen, 𝜙(𝑢) kontinu di 𝑢 jika untuk masing-masing bilangan positif 𝜀


terdapat suatu bilangan positif 𝛿 sedemikian sehingga
|𝜙(𝑢 + ∆𝑢) − 𝜙(𝑢)| < 𝜀 jika |∆𝑢| < 𝛿

Fungsi vektor 𝑅ሬԦ (𝑢) = 𝑅1 (𝑢)𝑖Ԧ + 𝑅2 (𝑢)𝑗Ԧ + 𝑅3 (𝑢)𝑘ሬԦ dikatakan kontinu di 𝑢 jika
ketiga fungsi skalar 𝑅1 (𝑢), 𝑅2 (𝑢) dan 𝑅3 (𝑢) kontinu di 𝑢 atau jika lim 𝑅ሬԦ (𝑢 + ∆𝑢) =
∆𝑢→0

𝑅ሬԦ (𝑢). Secara ekuivalen, 𝑅ሬԦ (𝑢) kontinu di 𝑢 jika untuk masing-masing bilangan positif
𝜀 terdapat suatu bilangan positif 𝛿 sedemikian sehingga
|𝑅ሬԦ (𝑢 + ∆𝑢) − 𝑅ሬԦ (𝑢)| < 𝜀 jika |∆𝑢| < 𝛿

Fungsi skalar atau vektor dari 𝑢 dikatakan terdiferensiasi (dapat diturunkan)


pada tingkat 𝑛 jika turunan ke 𝑛 ada. Fungsi yang dapat diturunkan biasanya kontinu
namun kebalikannya belum tentu benar. Jika tidak dinyatakan kita asumsikan bahwa
semua fungsi dapat diturunkan pada sebarang tingkat.

➢ RUMUS DIFERENSIASI
Jika 𝐴Ԧ, 𝐵
ሬԦ dan 𝐶Ԧ merupakan fungsi vektor yang dapat diturunkan terhadap skalar
𝑢, dan 𝜙 merupakan fungsi skalar yang dapat diturunkan terhadap 𝑢, maka
𝑑 Ԧ ሬԦ
1. (𝐴Ԧ + ሬԦ) = 𝑑𝐴 + 𝑑𝐵
𝐵
𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢
𝑑 ሬԦ Ԧ
2. (𝐴Ԧ ∙ ሬԦ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝑑𝐵 + 𝑑𝐴 ∙ 𝐵
𝐵 ሬԦ
𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢
𝑑 ሬԦ Ԧ
3. (𝐴Ԧ × ሬԦ) = 𝐴Ԧ × 𝑑𝐵 + 𝑑𝐴 × 𝐵
𝐵 ሬԦ
𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢
𝑑 𝑑𝐴Ԧ 𝑑𝜙
4.
𝑑𝑢
(𝜙𝐴Ԧ) =𝜙
𝑑𝑢
+
𝑑𝑢
𝐴Ԧ
𝑑 Ԧ ሬԦ Ԧ
5. (𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ × 𝑑𝐶 + 𝐴Ԧ ∙ 𝑑𝐵 × 𝐶Ԧ + 𝑑𝐴 ∙ 𝐵
ሬԦ × 𝐶Ԧ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ × 𝐶Ԧ
𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢
𝑑 𝑑𝐶Ԧ ሬԦ
𝑑𝐵 𝑑𝐴Ԧ
6. 𝑑𝑢
{𝐴Ԧ × (𝐵
ሬԦ × 𝐶Ԧ)} = 𝐴Ԧ × (𝐵
ሬԦ × ) + 𝐴Ԧ × ( × 𝐶Ԧ) + × (𝐵
𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑢
ሬԦ × 𝐶Ԧ)

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 22


➢ TURUNAN PARSIAL DARI VEKTOR
Jika 𝐴Ԧ vektor yang bergantung pada lebih dari satu variable skalar, misalnya
𝑥, 𝑦, 𝑧, maka 𝐴Ԧ = 𝐴Ԧ(𝑥, 𝑦, 𝑧). Turunan parsial dari 𝐴Ԧ terhadap 𝑥 didefiniskan sebagai
𝜕𝐴Ԧ 𝐴Ԧ(𝑥 + ∆𝑥, 𝑦, 𝑧) − 𝐴Ԧ(𝑥, 𝑦, 𝑧)
= lim
𝜕𝑥 ∆𝑥→0 ∆𝑥

jika limitnya ada. Dengan cara yang sama diperoleh turunan parsial dari 𝐴Ԧ terhadap 𝑥
dan 𝑦 jika limitnya ada.

𝜕𝐴Ԧ 𝐴Ԧ(𝑥, 𝑦 + ∆𝑦, 𝑧) − 𝐴Ԧ(𝑥, 𝑦, 𝑧)


= lim
𝜕𝑦 ∆𝑦→0 ∆𝑦

𝜕𝐴Ԧ 𝐴Ԧ(𝑥, 𝑦, 𝑧 + ∆𝑧) − 𝐴Ԧ(𝑥, 𝑦, 𝑧)


= lim
𝜕𝑧 ∆𝑧→0 ∆𝑧

Hal-hal penting terkait dengan kekontinuan dan keterdiferensialan pada fungsi


dengan satu variable dapat diperluas pada fungsi dengan dua atau lebig variabel.
Misal, 𝜙(𝑥, 𝑦) dikatakan kontinu di (𝑥, 𝑦) jika lim 𝜙(𝑥 + ∆𝑥, 𝑦 + ∆𝑦) = 𝜙(𝑥, 𝑦)
∆𝑥→0
Δ𝑦→0

atau jika untuk masing-masing bilangan positif 𝜀 terdapat suatu bilangan positif 𝛿
sedemikian sehingga |𝜙(𝑥 + ∆𝑥, 𝑦 + ∆𝑦) − 𝜙(𝑥, 𝑦)| < 𝜀 jika |∆𝑥| < 𝛿 dan |∆𝑦| <
𝛿. Dengan cara yang sama, kita juga dapat mendefiniskan untuk fungsi vektor.
Untuk fungsi dengan dua atau lebih variabel kita menggunakan istilah
terdiferensiasi (dapat diturunkan) untuk mengartikan bahwa fungsi mempunyai
turunan parsial pertama yang kontinu.
Turunan yang lebih tinggi dapat didefiniskan seperti dalam kalkulus. Jadi,
sebagai contoh
𝜕 2 𝐴Ԧ 𝜕 𝜕𝐴Ԧ 𝜕 2 𝐴Ԧ 𝜕 𝜕𝐴Ԧ 𝜕 2 𝐴Ԧ 𝜕 𝜕𝐴Ԧ
= ( ) , = ( ) , = ( )
𝜕𝑥 2 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦 2 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑧 2 𝜕𝑧 𝜕𝑧

𝜕 2 𝐴Ԧ 𝜕 𝜕𝐴Ԧ 𝜕 2 𝐴Ԧ 𝜕 𝜕𝐴Ԧ 𝜕 3 𝐴Ԧ 𝜕 𝜕 2 𝐴Ԧ
= ( ), = ( ), = ( )
𝜕𝑥𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑥𝜕𝑧 2 𝜕𝑥 𝜕𝑧 2

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 23


Jika 𝐴Ԧ mempunyai turunan parsial minimal pada kedua yang kontinu maka
𝜕2 𝐴Ԧ 𝜕2 𝐴Ԧ
= 𝜕𝑦𝜕𝑥, yang berarti bahwa urutan pendiferensialan tidak dipermasalahkan.
𝜕𝑥𝜕𝑦

Aturan turunan parsial dari vektor mirip dengan turunan parsial dari fungsi
skalar pada kalkulus dasar. Jadi jika 𝐴Ԧ dan 𝐵
ሬԦ fungsi 𝑥, 𝑦, 𝑧 maka sebagai contoh,
𝜕 ሬԦ Ԧ
1. (𝐴Ԧ ሬԦ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝜕𝐵 + 𝜕𝐴 ∙ 𝐵
∙𝐵 ሬԦ
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕 ሬԦ Ԧ
2. (𝐴Ԧ ሬԦ) = 𝐴Ԧ × 𝜕𝐵 + 𝜕𝐴 × 𝐵
×𝐵 ሬԦ
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕2 ሬԦ Ԧ
3. (𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ)} = 𝜕 {𝐴Ԧ ∙ 𝜕𝐵 + 𝜕𝐴 ∙ 𝐵
ሬԦ) = 𝜕 { 𝜕 (𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ}
𝜕𝑦𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑥

𝜕2𝐵ሬԦ 𝜕𝐴Ԧ 𝜕𝐵
ሬԦ 𝜕𝐴Ԧ 𝜕𝐵
ሬԦ 𝜕 2 𝐴
= 𝐴Ԧ ∙ + ∙ + ∙ + ሬԦ
∙𝐵
𝜕𝑦𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦𝜕𝑥

➢ TURUNAN VEKTOR
Aturan turunan vektor mirp pada kalkulus dasar.
1. Jika 𝐴Ԧ = 𝐴1 𝑖Ԧ + 𝐴2 𝑗Ԧ + 𝐴3 𝑘ሬԦ maka 𝑑𝐴Ԧ = 𝑑𝐴1 𝑖Ԧ + 𝑑𝐴2 𝑗Ԧ + 𝑑𝐴3 𝑘ሬԦ
2. ሬԦ + 𝑑𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝑑𝐵
𝑑(𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ

3. 𝑑(𝐴Ԧ × 𝐵 ሬԦ + 𝑑𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ) = 𝐴Ԧ × 𝑑𝐵 ሬԦ
𝜕𝐴Ԧ 𝜕𝐴Ԧ 𝜕𝐴Ԧ
4. Jika 𝐴Ԧ = 𝐴Ԧ(𝑥, 𝑦, 𝑧) maka 𝑑𝐴Ԧ = 𝜕𝑥
𝑑𝑥 + 𝜕𝑦 𝑑𝑦 + 𝜕𝑧 𝑑𝑧

➢ TURUNAN GEOMETRI
Turunan geometri melibatkan pembahasan tentang kurva ruang dan bidang.
Jika 𝐶 kurva ruang yang didefinisikan oleh fungsi 𝑟Ԧ(𝑢), maka kita dapat mengetahui
𝑑𝑟Ԧ
bahwa 𝑑𝑢 merupakan vektor dalam arah tangen 𝐶. Jika skalar 𝑢 dianggap sebagai arc
𝑑𝑟Ԧ
panjang 𝑠 yang diukur dari suatu titik tertentu 𝐶 maka 𝑑𝑢
merupakan vektor tangen

ሬԦ. Rata-rata perubahan 𝑇


satuan terhadap 𝐶 dan dinotasikan dengan 𝑇 ሬԦ terhadap 𝑠
ሬԦ
𝑑𝑇 ሬԦ
𝑑𝑇
merupakan ukuran kurva 𝐶 dan diberikan oleh 𝑑𝑠
. Arah dari 𝑑𝑠
pada sebarang titik 𝐶

ሬԦ merupakan vektor satuan pada arah normal,


normal pada kurva di titik tersebut. Jika 𝑁

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 24


ሬԦ
𝑑𝑇
hal ini disebut prinsip normal pada kurva. Maka ሬԦ dimana κ disebut
= κ𝑁
𝑑𝑠

kelengkungan 𝐶 pada titik tertentu. Nilai 𝜌 = 1⁄κ disebut jari-jari kelengkungan.


ሬԦ tegak lurus dengan bidang 𝑇
Vektor satuan 𝐵 ሬԦ dan 𝑁
ሬԦ sedemikian sehingga 𝐵
ሬԦ =
ሬԦ × 𝑁
𝑇 ሬԦ disebut binormal terhadap kurva. Arah dari 𝑇
ሬԦ, 𝑁
ሬԦ dan 𝐵
ሬԦ membentuk sistem

koordinat persegi panjang tangan kanan pada sebarang titik dari 𝐶Ԧ. Sistem koordinat
ini disebut trihedral atau triad di titik. Sejalan dengan perubahan 𝑠, sistem koordinat
bergerak dan dikenal sebagai trihedral bergerak.
ሬԦ, 𝑁
Himpunan relasi yang melibatkan turunan dari vektor yang fundamental 𝑇 ሬԦ
ሬԦ dikenal secara bersamaan sebagai Rumus Frenet-Serret yang diberikan oleh
dan 𝐵
ሬԦ
𝑑𝑇 ሬԦ
𝑑𝑁 ሬԦ
𝑑𝐵
ሬԦ,
= κ𝑁 ሬԦ − κ𝑇
= 𝜏𝐵 ሬԦ, ሬԦ
= −𝜏𝑁
𝑑𝑠 𝑑𝑠 𝑑𝑠

dimana 𝜏 merupakan skalar yang disebut torsion. Nilai 𝜎 = 1⁄𝜏 disebut jari-jari
torsi.

Bidang yang bersinggungan dengan kurva di titik 𝑃 merupakan bidang yang


memuat tangen dan prinsip normal di 𝑃. Bidang rectifying merupakan bidang yang
melalui 𝑃 yang tegak lurus dengan prinsip normal.

➢ MEKANIKA
Dalam mekanika sering dilibatkan studi tentang pergerakan partikel sepanjng
kurva, studi ini dikenal dengan istilah kinematika. Hubungan antara pergerakan
partikel tersebut dengan geometri turunan sangatlah penting.
Studi tentang gaya dalam pergerakan benda disebut dinamika. Hal mendasar
dalam studi ini adalah hukum Newton yang menyatakan bahwa jika 𝐹Ԧ merupakan
gaya yang dihasilkan oleh benda dengan massa 𝑚 dan berpindah dengan kecepatan 𝑣Ԧ
maka
𝑑
𝐹Ԧ = (𝑚𝑣Ԧ)
𝑑𝑡

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 25


dimana 𝑚𝑣Ԧ merupakan momentum benda. Jika 𝑚 konstan maka
𝑑𝑣Ԧ
𝐹Ԧ = 𝑚 = 𝑚𝑎Ԧ
𝑑𝑡

dimana 𝑎Ԧ merupakan percepatan benda.

CONTOH SOAL

1. Jika 𝑅ሬԦ (𝑢) = 𝑥(𝑢)𝑖Ԧ + 𝑦(𝑢)𝑗Ԧ + 𝑧(𝑢)𝑘ሬԦ , dimana x, y, dan z fungsi-fungsi


ሬԦ
𝑑𝑅 𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧
diferensiabel dari sebuah scalar u. Buktikan bahwa:
𝑑𝑢
= 𝑑𝑢 𝑖Ԧ + 𝑑𝑢 𝑗Ԧ + 𝑑𝑢 𝑘ሬԦ

Bukti:
ሬԦ
𝑑𝑅 ሬԦ (𝑢+∆𝑢)−𝑅
𝑅 ሬԦ (𝑢)
𝑑𝑢
= lim ∆𝑢
∆𝑢→0
[𝑥(𝑢+∆𝑢)𝑖+𝑦(𝑢+∆𝑢)𝑗+𝑧(𝑢+∆𝑢)𝑘]−[𝑥(𝑢)𝑖+𝑦(𝑢)𝑗+𝑧(𝑢)𝑘]
= lim ∆𝑢
∆𝑢→0
𝑥(𝑢+∆𝑢)−𝑥(𝑢) 𝑦(𝑢+∆𝑢)−𝑦(𝑢) 𝑧(𝑢+∆𝑢)−𝑧(𝑢)
= lim 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ
∆𝑢→0 ∆𝑢 ∆𝑢 ∆𝑢
𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧
= 𝑑𝑢 𝑖Ԧ +
𝑑𝑢
𝑗Ԧ + 𝑑𝑢 𝑘ሬԦ

2. Sebuah partikel bergerak sepanjang kurva yang persamaan parameternya adalah


𝑥 = 𝑒 −𝑡 , 𝑦 = 2 cos 3𝑡 , 𝑧 = 2 sin 3𝑡, dimana t adalah waktu.
a. Tentukan kecepatan dan percepatannya pada sebarang saat
b. Carilah besar dari kecepatan dan percepatan pada t = 0
Jawab:
a. Vektor kedudukan 𝑟Ԧ dari partikel adalah 𝑟Ԧ = 𝑥𝑖 + 𝑦𝑗 + 𝑧𝑘 = 𝑒 −𝑡 𝑖 +
2 cos 3𝑡 𝑗 + 2 sin 3𝑡 𝑘.
Maka kecepatannya:
𝑑𝑟Ԧ
𝑣Ԧ = = −𝑒 −𝑡 𝑖 − 6 sin 3𝑡 𝑗 + 6 cos 3𝑡 𝑘
𝑑𝑡
Dan percepatannya:
𝑑2 𝑟Ԧ
𝑎Ԧ = = 𝑒 −𝑡 𝑖 − 18 cos 3𝑡 𝑗 − 18 sin 3𝑡 𝑘
𝑑𝑡 2
𝑑𝑟Ԧ 𝑑 2 𝑟Ԧ
b. Pada 𝑡 = 0 , = −1 + 6𝑘 dan = 𝑖 − 18𝑗. Maka:
𝑑𝑡 𝑑𝑡 2

Besarnya kecepatan pada t = 0 adalah √(1)2 + (6)2 = √37

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 26


Besarnya percepatan pada t = 0 adalah √(1)2 + (−18)2 = √325

LATIHAN SOAL

1. Diberikan 𝑢
ሬԦ = 𝑟 cos(𝜔 𝑡) 𝑖 + 𝑟 sin(𝜔 𝑡)𝑗 dengan r dan 𝜔 tetap. Maka titik P
bergerak sesuai persamaan:
𝑥 = 𝑟 cos(𝜔 𝑡) , 𝑦 = 𝑟 sin(𝜔 𝑡)
2. Sebuah partikel bergerak pada lengkung C yang mempunyai persamaan
parameter:
𝑥 = 𝑒 −𝑡 , 𝑦 = 2 cos 3𝑡 , 𝑧 = 2 sin 3 𝑡 dengan t waktu.
a. Tentukan kecepatan dan percepatan setiap waktu
b. Hitung besarnya kecepata dan percepatan pada waktu t = 0
3. Diberikan 𝐴Ԧ = 𝑡 2 𝑖Ԧ − 𝑡 𝑗Ԧ + (2𝑡 + 1)𝑘ሬԦ dan 𝐵
ሬԦ = (2𝑡 − 3)𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ − 𝑡 𝑘ሬԦ.
𝑑
Tentukanlah 𝑑𝑡 |𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ|

4. Selesaikan:
a. Tentukanlah unit vektor yang menyinggung sebarang titik pada lengkung
𝑥 = 𝑡 2 + 1, 𝑦 = 4𝑡 − 3, 𝑧 = 2𝑡 2 − 6𝑡
b. Tentukanlah unit vektor yang menyinggung titik dengan t = 2
5. Diberikan 𝐴Ԧ = 3𝑡 2 𝑖Ԧ − (𝑡 + 4)𝑗Ԧ + (𝑡 2 − 2𝑡)𝑘ሬԦ dan 𝐵
ሬԦ = sin 𝑡 𝑖Ԧ + 3𝑒 −𝑡 𝑗Ԧ −
𝑑 2
3 cos 𝑡 𝑘ሬԦ . Tentukan 𝑑𝑡 2 (𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ) di t = 0

6. Jika 𝐴Ԧ = 𝑥 2 𝑦𝑧 𝑖Ԧ − 2𝑥𝑧 3 𝑗Ԧ + 𝑥𝑧 2 𝑘ሬԦ , dan 𝐵


ሬԦ = 2𝑧 𝑖Ԧ + 𝑦 𝑗Ԧ − 𝑥 2 𝑘ሬԦ . Hitunglah
𝜕2
𝜕𝑥𝜕𝑦
(𝐴Ԧ × ሬԦ) di titik (1, 0, −2).
𝐵

7. Diketahui 𝑅ሬԦ = sin 𝑡 𝑖Ԧ + cos 𝑡 𝑗Ԧ + 𝑡 𝑘ሬԦ . Carilah:


ሬԦ
𝑑𝑅 𝑑2 𝑅
ሬԦ
a. b.
𝑑𝑡 𝑑𝑡 2
ሬԦ
𝑑𝑅 𝑑2 𝑅
ሬԦ
c. | 𝑑𝑡 | d. | 2 |
𝑑𝑡

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 27


8. Selesaikan:
a. Carilah vektor singgung satuan pada sebarang titik terhadap kurva 𝑥 =
𝑡 2 + 1 , 𝑦 = 4𝑡 − 3 , 𝑧 = 2𝑡 2 − 6𝑡
b. Tentukan vektor singgung satuan ini pada titik dimana t = 2
𝜕3
9. Jika 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥𝑦 2 𝑧 dan 𝐴Ԧ = 𝑥𝑧𝑖Ԧ − 𝑥𝑦 2 𝑗Ԧ + 𝑦𝑧 2 𝑘ሬԦ, carilah 𝜕𝑥 2 𝜕𝑧 (𝜙𝐴) pada

titik (2, -1, 1).

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 28


Indikator :
✓ Menggunakan operator
diferensial
✓ Menentukan gradien fungsi
skalar dan derivatif arah
✓ Menentukan divergen
fungsi vektor
✓ Menentukan curl medan
vektor

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 29


BAB IV
Gradien, divergensi, dan curl

MATERI-MATERI

➢ OPERATOR DIFERENSIAL VEKTOR DEL


Dituliskan ∇, didefinisikan oleh:
𝜕 𝜕 𝜕 𝜕 𝜕 𝜕
∇≡ 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ ≡ 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
Operator vektor ini memiliki sifat-sifat yang analog dengan vektor-vektor
biasa. Adalah bermanfaat untuk mendefinisikan tiga buah besaran berikut yang
muncul dalam pemakaian praktis yang dikenal sebagai gradien, divergensi, dan curl.
Operator ∇ juga dikenal sebagai nabla.

➢ GRADIEN
Misalkan 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧) terdefinisikan dan diferensiabel pada tiap-tiap titik (x, y, z)
dalam suatu daerah tertentu dari ruang (yakni 𝜙 mendefinisikan sebuah medan scalar
diferensiabel). Gradien 𝜙, didefinisikan ∇𝜙 atau grad 𝜙, didefinisikan oleh:
𝜕 𝜕 𝜕 𝜕𝜙 𝜕𝜙 𝜕𝜙
∇𝜙 = ( 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ ) 𝜙 = 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
Perhatikan bahwa ∇𝜙 mendefinisikan sebuah medan vektor.
Komponen dari ∇𝜙 dalam arah sebuah vektor satuan ሬሬሬԦdiberikan
𝑎 oleh ∆𝜙. 𝑎Ԧ
dan disebut turunan arah dari 𝜙 pada arah 𝑎Ԧ. Secara fisis, ini adalah laju perubahan
𝜙 pada (x, y, z) dalam arah 𝑎Ԧ.

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 30


➢ DIVERGENSI
ሬԦ (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑉1 𝑖Ԧ + 𝑉2 𝑗Ԧ + 𝑉3 𝑘ሬԦ terdefinisikan dan diferensiabel dalam
Misalkan 𝑉
ሬԦ mendefinisikan sebuah medan vektor).
suatu daerah tertentu dari ruang (yakni, 𝑉
ሬԦ , dituliskan ∇ ∙ 𝑉
Maka divergensi dari 𝑉 ሬԦ atau di 𝑉
ሬԦ , didefinisikan oleh:
𝜕 𝜕 𝜕
ሬԦ = (
∇∙𝑉 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ ) ∙ (𝑉1 𝑖Ԧ + 𝑉2 𝑗Ԧ + 𝑉3 𝑘
ሬԦ )
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝜕𝑉1 𝜕𝑉2 𝜕𝑉3
= + +
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
Perhatikan analoginya dengan 𝐴Ԧ ∙ 𝐵
ሬԦ = 𝐴1 𝐵1 + 𝐴2 𝐵2 + 𝐴3 𝐵3 . Juga perhatikan
ሬԦ ≠ 𝑉
bahwa ∇ ∙ 𝑉 ሬԦ ∙ ∇.

➢ CURL
ሬԦ (𝑥, 𝑦, 𝑧) adalah sebuah medan vektor diferensiabel maka curl atau rotasi
Jika 𝑉
ሬԦ , dituliskan curl 𝑉
dari 𝑉 ሬԦ atau rot 𝑉
ሬԦ , didefinisikan oleh:
𝜕 𝜕 𝜕
ሬԦ = (
∇×𝑉 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ ) × (𝑉1 𝑖Ԧ + 𝑉2 𝑗Ԧ + 𝑉3 𝑘ሬԦ )
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝑖Ԧ 𝑗Ԧ 𝑘ሬԦ
𝜕 𝜕 𝜕|
= || |
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝑉1 𝑉2 𝑉3
𝜕 𝜕 𝜕 𝜕 𝜕 𝜕
= |𝜕𝑦 𝜕𝑧 | 𝑖
Ԧ − | 𝜕𝑥 𝜕𝑧 | 𝑗
Ԧ + |𝜕𝑥 𝜕𝑦| 𝑘ሬԦ
𝑉2 𝑉3 𝑉1 𝑉3 𝑉1 𝑉2
𝜕𝑉3 𝜕𝑉2 𝜕𝑉1 𝜕𝑉3 𝜕𝑉2 𝜕𝑉1
=( − ) 𝑖Ԧ + ( − ) 𝑗Ԧ + ( − ) 𝑘ሬԦ
𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝜕 𝜕 𝜕
Perhatikan bahwa dalam penguraian determinan, operator-operator , ,
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧

haruslah mendahului 𝑉1 , 𝑉2 , 𝑉3

➢ RUMUS-RUMUS YANG MENGANDUNG ∇


Jika 𝐴Ԧ dan 𝐵
ሬԦ adalah fungsi-fungsi vektor yang diferensiabel, dan 𝜙 dan 𝜓
fungsi-fungsi skalar dari kedudukan (𝑥, 𝑦, 𝑧) yang diferensiabel, maka:

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 31


1. ∇(𝜙 + 𝜓) = ∇𝜙 + ∇𝜓 atau
grad(𝜙 + 𝜓) = grad 𝜙 + grad 𝜓
2. ሬԦ) = ∇ ∙ 𝐴Ԧ + ∇ ∙ 𝐵
∇ ∙ (𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ atau
ሬԦ) = div 𝐴Ԧ + div 𝐵
div(𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ

3. ∇ × (𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ) = ∇ × 𝐴Ԧ + ∇ × 𝐵
ሬԦ atau

curl(𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ) = curl 𝐴Ԧ + curl 𝐵
ሬԦ

4. ∇ ∙ (𝜙𝐴) = (∇𝜙) ∙ 𝐴 + 𝜙(∇ ∙ 𝐴)


5. ∇ × (𝜙𝐴) = (∇𝜙) × 𝐴 + 𝜙(∇ × 𝐴)
6. ∇ ∙ (𝐴Ԧ × 𝐵 ሬԦ ∙ (∇ × 𝐴Ԧ) − 𝐴Ԧ ∙ (∇ × 𝐵
ሬԦ) = 𝐵 ሬԦ)

7. ∇ × (𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ) = (𝐵 ሬԦ(∇ ∙ 𝐴Ԧ) − (𝐴Ԧ ∙ ∇)𝐵
ሬԦ ∙ ∇)𝐴Ԧ − 𝐵 ሬԦ − 𝐴Ԧ(∇ ∙ 𝐵
ሬԦ)

8. ∇(𝐴Ԧ ∙ 𝐵 ሬԦ ∙ ∇)𝐴Ԧ + (𝐴Ԧ ∙ ∇)𝐵


ሬԦ) = (𝐵 ሬԦ × (∇ × 𝐴Ԧ) + 𝐴Ԧ × (∇ × 𝐵
ሬԦ + 𝐵 ሬԦ)
𝜕2 𝜙 𝜕2 𝜙 𝜕2 𝜙
9. ∇ ∙ (∇𝜙) ≡ ∇2 𝜙 ≡ 𝜕𝑥 2
+ 𝜕𝑦2 + 𝜕𝑧 2

𝜕2 𝜕2 𝜕2
Dimana ∇2 ≡ + + disebut operator Laplace
𝜕𝑥 2 𝜕𝑦 2 𝜕𝑧 2

10. ∇ × (∇𝜙) = 0. Curl dari gradien 𝜙 adalah nol.


11. ∇ ∙ (∇ × 𝐴Ԧ) = 0. Divergensi dari curl 𝐴Ԧ adalah nol.

12. ∇ × (∇ × 𝐴Ԧ) = ∇(∇ ∙ 𝐴Ԧ) − ∇2 𝐴Ԧ

Dari rumus-rumus 9 – 12, dianggap bahwa 𝜙 dan 𝐴Ԧ memiliki turunan-turunan


parsial kedua yang kontinu.

➢ INVARIANS
Pandang dua buah system koordinat tegak-lurus atau kerangka-kerangka acuan
xyz dan x’y’z’ yang memiliki titik asal 0 yang sama tetapi sumbu-sumbu system
koordinat yang satu terotasikan (terputarkan) terhadap yang lainnya.
Sebuah titik P dalam ruang memiliki koordinat-koordinat (x, y, z) atau (x’, y’,
z’) relative terhadap sistem-sistem koordinat ini. Persamaan-persamaan transformasi
antara koordinat-koordinat atau transformasi koordinat diberikan oleh
𝑥 ′ = 𝑙11 𝑥 + 𝑙12 𝑦 + 𝑙13 𝑧
(1) 𝑦 ′ = 𝑙21 𝑥 + 𝑙22 𝑦 + 𝑙23 𝑧
𝑧 ′ = 𝑙31 𝑥 + 𝑙32 𝑦 + 𝑙33 𝑧

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 32


Dimana 𝑙𝑖,𝑗,𝑘 − 1,2,3 menyatakan arah-arah cosinus dari sumbu-sumbu x’, y’,
z’ terhadap sumbu-sumbu x, y, dan z. dalam hal dimana titik-titik asal dari kedua buah
system koordinat tidaklah berimpitan, maka persamaan transformasinya menjadi.
𝑥 ′ = 𝑙11 𝑥 + 𝑙12 𝑦 + 𝑙13 𝑧 + 𝑎1 ′
(2) {𝑦 ′ = 𝑙21 𝑥 + 𝑙22 𝑦 + 𝑙23 𝑧 + 𝑎2 ′
𝑧 ′ = 𝑙31 𝑥 + 𝑙32 𝑦 + 𝑙33 𝑧 + 𝑎3 ′
Dimana titik asal 0 sistem koordinat x y z berada di (𝑎1′ , 𝑎2′ , 𝑎3′ ) relative
terhadap system koordinat x’y’z’.
Persamaan-persamaan transformasi (1) mendefinisikan suatu rotasi murni
sedangkan persamaan-persamaan (2) mendefinisikan suatu rotasi ditambah translasi.
Sebarang benda kaku memiliki efek translasi yang diikuti dengan rotasi. Transformasi
(1) juga disebut transformasi orthogonal. Sebuah transformasi koordinat linear disebut
suatu transformasi afin (affine transformation).
Secara fisis, sebuah fungsi scalar atau medan scalar 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧) yang dihitung
pada suatu titik tertentu haruslah tak bergantung pada koordinat-koordinat dari titik
tersebut. Jadi temperature pada suatu titik tidaklah bergantung pada apakah koordinat-
koordinat (x, y, z) atau (x’, y’, z’) yang dipergunakan. Maka bila 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧) adalah
temperatur pada titik P dengan koordinat (x, y, z) sedangkan 𝜙′(𝑥′, 𝑦′, 𝑧′) adalah
temperature pada titik P yang sama dengan koordinat-koordinat (x’, y’, z’), haruslah
kita peroleh 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝜙′(𝑥′, 𝑦′, 𝑧′). Jika 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝜙′(𝑥′, 𝑦′, 𝑧′) dimana x, y, z
dan x’, y’, z’ dihubungkan oleh persamaan-persamaan transformasi (1) atau (2), maka
kita menyebut 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧) sebuah invariant (invariant) terhadap transformasi ini.
Misalnya, 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 invarian dibawah transformasi rotasi (1), karena 𝑥 2 + 𝑦 2 +
𝑧 2 = 𝑥′2 + 𝑦′2 + 𝑧′2 .
Begitu pula, sebuah fungsi vektor atau medan vektor ሬ𝑨Ԧ(𝑥, 𝑦, 𝑧) disebut sebuah
ሬԦ(𝑥, 𝑦, 𝑧) = ሬሬሬԦ
invariant jika 𝑨 𝑨′(𝑥′, 𝑦′, 𝑧′). Ini akan benar, jika
𝐴1 (𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑖Ԧ + 𝐴2 (𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑗Ԧ + 𝐴3 (𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑘ሬԦ
= 𝐴′1 (𝑥′, 𝑦′, 𝑧′)𝑖Ԧ′ + 𝐴′ 2 (𝑥 ′ , 𝑦 ′ , 𝑧 ′ )𝑗Ԧ′ + 𝐴′ 3 (𝑥 ′ , 𝑦 ′ , 𝑧 ′ )𝑘ሬԦ ′

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 33


CONTOH SOAL

1. Jika 𝐴Ԧ = 2𝑦𝑧 𝑖 − 𝑥 2 𝑦 𝑗 + 𝑥𝑧 3 𝑘 ; 𝐵
ሬԦ = 𝑥 2 𝑖 + 𝑦𝑧 𝑗 − 𝑥𝑦 𝑘 dan 𝜙 = 2𝑥 2 𝑦𝑧 3.
Tentukanlah:
ሬԦ ∙ ∇)𝐴Ԧ
a. (𝐵

b. (𝐴Ԧ × ∇)𝜙
Jawab:
ሬԦ ∙ ∇)𝐴Ԧ
a. (𝐵
𝜕 𝜕 𝜕
= [(𝑥 2 𝑖Ԧ + 𝑦𝑧 𝑗Ԧ − 𝑥𝑦 𝑘ሬԦ ) ∙ ( 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ )] 𝐴Ԧ
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝜕 𝜕 𝜕
= (𝑥 2 𝜕𝑥 + 𝑦𝑧 𝜕𝑦 − 𝑥𝑦 𝜕𝑧) 𝐴Ԧ

𝜕𝐴Ԧ 𝜕𝐴Ԧ 𝜕𝐴Ԧ


= 𝑥 2 𝜕𝑥 + 𝑦𝑧 𝜕𝑦 − 𝑥𝑦 𝜕𝑧

= 𝑥 2 (−2𝑥𝑦 𝑗Ԧ + 𝑧 2 ሬሬሬ𝑘Ԧ) + 𝑦𝑧(2𝑧 𝑖Ԧ − 𝑥 2 ሬԦ)


𝑗 − 𝑥𝑦(2𝑦𝑖Ԧ + 2𝑥𝑧 𝑘ሬԦ )

= (2𝑦𝑧 2 − 2𝑥𝑦 2 )𝑖Ԧ − (2𝑥 3 + 𝑥 2 𝑦𝑧)𝑗Ԧ + (𝑥 2 𝑧 2 − 2𝑥 2 𝑦𝑧)𝑘ሬԦ


b. (𝐴Ԧ × ∇)𝜙
𝜕 𝜕 𝜕
= [(2𝑦𝑧 𝑖Ԧ − 𝑥 2 𝑦 𝑗Ԧ + 𝑥𝑧 2 𝑘ሬԦ) × (𝜕𝑥 𝑖Ԧ + 𝜕𝑦 𝑗Ԧ + 𝜕𝑧 𝑘ሬԦ )] 𝜙

𝑖Ԧ 𝑗Ԧ 𝑘ሬԦ
= [2𝑦𝑧 −𝑥 2 𝑦 𝑥𝑧 2 ] 𝜙
𝜕 𝜕 𝜕
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝜕𝜙 𝜕𝜙 𝜕𝜙 𝜕𝜙 𝜕𝜙 𝜕𝜙
= − (𝑥 2 𝑦 𝜕𝑧 + 𝑥𝑧 2 𝜕𝑦 ) 𝑖Ԧ + (𝑥𝑧 2 𝜕𝑥 − 2𝑦𝑧 𝜕𝑧 ) 𝑗Ԧ + (2𝑦𝑧 𝜕𝑦 + 𝑥 2 𝑦 𝜕𝑥 ) 𝑘ሬԦ

= −(6𝑥 4 𝑦 2 𝑧 2 + 2𝑥 3 𝑧 5 )𝑖Ԧ + (4𝑥 2 𝑦𝑧 5 − 12𝑥 2 𝑦 2 𝑧 3 )𝑗Ԧ + (4𝑥 2 𝑦𝑧 4 +


4𝑥 3 𝑦 2 𝑧 3 )𝑘ሬԦ
2. Selesaikanlah!
a. Tentukanlah vektor satuan yang menyinggung lengkung 𝑥 = 𝑡 2 + 1 , 𝑦 =
4𝑡 − 3 , 𝑧 = 2𝑡 2 − 6𝑡 di sebarang titik.
b. Tentukanlah vektor satuan yang menyinggung lengkung titik t = 2
Jawab:

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 34


𝑑𝑟Ԧ 𝑑
a. = {(𝑡 2 + 1)𝑖Ԧ + (4𝑡 − 3)𝑗Ԧ + (2𝑡 2 − 6𝑡)𝑘ሬԦ }
𝑑𝑡 𝑑𝑡

= 2𝑡 𝑖Ԧ + 4𝑗Ԧ + (4𝑡 − 6)𝑘ሬԦ


𝑑𝑟Ԧ
Besarnya = | 𝑑𝑡 | = √(2𝑡)2 + (4)2 + (4𝑡 − 6)2

Maka unit tangent vektor yang diminta adalah:


2𝑡 𝑖Ԧ + 4 𝑗Ԧ + (4𝑡 − 6)𝑘ሬԦ
ሬԦ =
𝑇
√(2𝑡)2 + (4)2 + (4𝑡 − 6)2
b. Di t = 2, unit tangent vektor
4 𝑖Ԧ + 4 𝑗Ԧ + 2 𝑘ሬԦ
ሬԦ =
𝑇
√(4)2 + (4)2 + (2)2
2 2 1
ሬԦ = 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ
𝑇
3 3 3

LATIHAN SOAL

1. Diketahui 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 3𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 𝑧 2 . Tentukan ∇𝜙 pada titik (1, −2, −1).


2. Buktikan bahwa ∇(𝐹 + 𝐺) = ∇𝐹 + ∇𝐺 dan ∇(𝐹𝐺) = 𝐹∇𝐺 + 𝐺∇𝐹 dimana 𝐹 dan
𝐺 adalah fungsi-fungsi skalar dari 𝑥, 𝑦 dan 𝑧 yang diferensiabel.
3. Tentukan ∇𝜙 jika
a. 𝜙 = ln|𝑟|
1
b. 𝜙=𝑟

4. Tunjukkan bahwa ∇𝑟 𝑛 = 𝑛𝑟 𝑛−2 𝑟Ԧ


5. Tunjukkan bahwa ∇𝜙 adalah sebuah vektor yang tegak lurus pada permukaan
𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑐 dimana nerupakan konstanta.
6. Tentukan normal satuan terhadap permukaan 𝑥 2 𝑦 + 2𝑥𝑧 = 4 pada titik
(2, −2,3).
7. Tentukan persamaan untuk bidang singgung terhadap permukaan 2𝑥𝑧 2 − 3𝑥𝑦 −
4𝑥 = 7 pada titik (1, −1,2).
8. Tentukan turunan berarah dari 𝜙 = 𝑥 2 𝑦𝑧 + 4𝑥𝑧 2 pada (1, −2, −1) pada arah
2𝑖Ԧ − 𝑗Ԧ − 2𝑘ሬԦ .

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 35


9. Jika 𝐴Ԧ = 𝑥 2 𝑧𝑖Ԧ − 2𝑦 3 𝑧 2 𝑗Ԧ + 𝑥𝑦 2 𝑧𝑘ሬԦ maka tentukan ∇ ∙ 𝐴Ԧ (atau div 𝐴Ԧ) pada titik
(1, −1,1).
10. Diketahui 𝜙 = 2𝑥 3 𝑦 2 𝑧 4.
a. Tentukan ∇ ∙ ∇𝜙 (atau div grad 𝜙)
𝜕2 𝜕2 𝜕2
b. Tunjukkan bahwa ∇ ∙ ∇𝜙 = ∇2 𝜙, dimana ∇2 = 𝜕𝑥 2 + 𝜕𝑦2 + 𝜕𝑧2

menyatakan operator Laplacian.


1
11. Buktikan bahwa ∇2 ( ) = 0
𝑟

12. Buktikan bahwa


a. ሬԦ) = ∇ ∙ 𝐴Ԧ + ∇ ∙ 𝐵
∇ ∙ (𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ

b. ∇ ∙ (𝜙𝐴Ԧ) = (∇𝜙) ∙ 𝐴Ԧ + 𝜙(∇ ∙ 𝐴Ԧ)

13. Jika 𝐴Ԧ = 𝑥𝑧 3 𝑖Ԧ − 2𝑥 2 𝑦𝑧𝑗Ԧ + 2𝑦𝑧 4 𝑘ሬԦ maka tentukan ∇ × 𝐴Ԧ (atau curl 𝐴Ԧ) pada titik
(1, −1,1).
14. Jika 𝐴Ԧ = 𝑥 2 𝑦𝑖Ԧ − 2𝑥𝑧𝑗Ԧ + 2𝑦𝑧𝑘ሬԦ maka tentukan curl curl 𝐴Ԧ.
15. Buktikan bahwa:
a. ሬԦ) = ∇ × 𝐴Ԧ + ∇ × 𝐵
∇ × (𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ

b. ∇ × (𝜙𝐴Ԧ) = (∇𝜙) × 𝐴Ԧ + 𝜙(∇ × 𝐴Ԧ)

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 36


BAB V
INTEGRASI VEKTOR

Indikator :

✓ Menghitung integral biasa


✓ Menghitung integral garis
✓ Menghitung integral luas
✓ Menghitung integral volume

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 37


BAB V
INTEGRASI VEKTOR

MATERI-MATERI

➢ INTEGRAL BIASA DARI VEKTOR


Misalkan 𝑅ሬԦ (𝑢) = 𝑅1 (𝑢)𝒊 + 𝑅2 (𝑢)𝒋 + 𝑅3 (𝑢)𝒌 sebuah vektor yang bergantung
pada varibel scalar tunggal u, dimana 𝑅1 (𝑢), 𝑅2 (𝑢), 𝑅3 (𝑢) kontinu dalam suatu selang
yang ditentukan. Maka

∫ 𝑅ሬԦ (𝑢)𝑑𝑢 = 𝑖 ∫ 𝑅1 (𝑢)𝑑𝑢 + 𝑗 ∫ 𝑅2 (𝑢)𝑑𝑢 + 𝑘 ∫ 𝑅3 (𝑢)𝑑𝑢

Disebut integral tak tentu dari 𝑅ሬԦ (𝑢). Bila terdapat sebuah vektor 𝑆Ԧ(𝑢) sehingga
𝑑
𝑅ሬԦ (𝑢) = 𝑑𝑢 (𝑆(𝑢)), maka
𝑑
∫ 𝑅ሬԦ (𝑢)𝑑𝑢 = ∫ (𝑆(𝑢)) 𝑑𝑢 = 𝑆(𝑢) + 𝑐Ԧ
𝑑𝑢
Dimana 𝑐Ԧ adalah vektor konstan sebarang yang tak bergantung pada u. Integral
tentu antara limit-limit u = a dan u = b dalam hal demikian dapat ditulis
𝑏 𝑏
𝑑
∫ 𝑅ሬԦ (𝑢)𝑑𝑢 = ∫ (𝑆(𝑢))𝑑𝑢 = 𝑆(𝑢) + 𝑐Ԧ |𝑏 = 𝑆(𝑏) − 𝑆(𝑎)
𝑎 𝑎 𝑑𝑢 𝑎
Integral ini dapat juga didefinisikan sebagai limit dari jumlah dalam cara yang
analog dengan yang pada kalkulus integral elementer.

➢ INTEGRAL GARIS
Misalkan 𝑟(𝑢) = 𝑥(𝑢)𝑖 + 𝑦(𝑢)𝑗 + 𝑧(𝑢)𝑘, dimana r(u) adalah vektor posisi
dari (x, y, z), mendefinisikan sebuah kurva C yang menghubungkan titik-titik P1 dan
P2 diamna 𝑢 = 𝑢1 dan 𝑢 = 𝑢2 untuk masing-masingnya.
Kita menganggap bahwa C tersusun dari sejumlah berhingga kurva-kurva
dimana untuk masing-masingnya r(u) memiliki turunan yang kontinu. Misalkan
𝐴(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝐴1 𝑖 + 𝐴2 𝑗 + 𝐴3 𝑘 sebuah fungsi vektor dari posisi yang didefinisikan dan

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 38


kontinu sepanjang C. maka integral dari komponen tangensial A sepanjang C dari P1
ke P2, ditulis sebagai
𝑃2
∫ 𝐴 ∙ 𝑑𝑟 = ∫ 𝐴. 𝑑𝑟 = ∫ 𝐴1 𝑑𝑥 + 𝐴2 𝑑𝑦 + 𝐴3 𝑑𝑧
𝑃1 𝐶 𝐶

Adalah contoh dari integral garis. Jika A adalah gaya F pada sebuah partikel
yang bergerak sepanjang C, maka integral garis ini menyatakan usaha yang dilakukan
oleh gaya. Jika C adalah kurva tertutup (yang mana akan kita anggap sebagai kurva
tertutup sederhana, yakni kurva yang tak memotong dirinya sendiri), maka integral
mengelilingi C sering ditunjukkan oleh

∮ 𝐴 ∙ 𝑑𝑟 = ∮ 𝐴1 𝑑𝑥 + 𝐴2 𝑑𝑦 + 𝐴3 𝑑𝑧

Dalam aerodinamikadan mekanika fluida, integral ini disebut sirkulasi dari A


mengelilingi C, dimana A menyatakan kecepatan dari fluida.
Pada umumnya, setiap integral yang dihitung sepanjang sebuah kurva disebut
integral garis. Integral-integral demikian dpat didefinisikan dari segi pandangan limit-
limit dari jumlah-jumlah seperti halnya integral-integral kalkulus elementer.
Untuk metode-metode menghitung integral-integral garis, lihat soal-soal yang
dipecahkan. Teorema berikut adalah penting

➢ TEOREMA
Jika 𝐴 = ∇𝜙 pada semua titik dalam suatu daerah R dari ruang, yang
didefinisikan oleh 𝑎1 ≦ 𝑥 ≦ 𝑎2 , 𝑏1 ≦ 𝑦 ≦ 𝑏2 , 𝑐1 ≦ 𝑧 ≦ 𝑐2 , dimana 𝜙(𝑥, 𝑦, 𝑧)
berharga tunggal dan memiliki turunan-turunan yang kontinu dalam R, maka
𝑃
1. ∫𝑃 2 𝐴 ∙ 𝑑𝑟 tidak tergantung pada lintasa C dalam R yang menghubungkan 𝑃1 dan
1

𝑃2

2. ∮𝐶 𝐴 ∙ 𝑑𝑟 = 0 mengelilingi setiap kurva tertutup C dalam R


Dalam hal demikian A disebut sebuah medan vektor konservatif dan 𝜙 adalah
potensial skalarnya.
Sebuah medan vektor A adalah konservatif jika dan hanya jika ∇ × 𝐴 = 0, atau
juga ekuivalen dengan 𝐴 = ∇𝜙. Dalam hal demikian, 𝐴 ∙ 𝑑𝑟 = 𝐴1 𝑑𝑥 + 𝐴2 𝑑𝑦 +
𝐴3 𝑑𝑧 = 𝑑𝜙, suatu diferensial eksak.

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 39


➢ INTEGRAL PERMUKAAN
Misalkan S sebuah permukaan bersisi dua, seperti diperlihatkan dalam gambar
di bawah. Misalkan sisi yang satu dai S dipandang sebagai sisi positif (jika S adalah
permukaan tertutup, ini diambil sebagai sisi luar). Sebuah normal satuan n pada
sebarang titik dari sisi positifnya S disebut normal satuan positif atau yang digambar
ke arah luar.
Hubungkan dengan diferensial luas permukaan dS, sebuah vektor dS yang
besarnya dS dan arahnya menurut n, maka dS = ndS. Integral

∬ 𝐴 ∙ 𝑑𝑆 = ∬ 𝐴 ∙ 𝑛 𝑑𝑆
𝑆 𝑆

Adalah contoh dari integral permukaan yang disebut fluksdari A melalui S.


integral-integral permukaan lainnya,

∬ 𝜙 𝑑𝑆, ∬ 𝜙 𝑛 𝑑𝑆, ∫ 𝐴 × 𝑑𝑆
𝑆 𝑆 𝑆

Dimana 𝜙 adalah sebuah fungsi scalar. Integral-integral demikian dapat


didefinisikan dari segi pandangan limit jumlah seperti dalam kalkulus elementer.

Notasi ∯𝑆 kadang-kadang dipergunakan untuk menyatakan integrasi


melalui permukaan tertutup S. dalam hal dimana tidak menimbulakan kebingungan

boleh dipergunakan pula notasi ∮𝑆


Untuk menghitung integral-integral permukaan, adalah memudahkan untuk
menyatakannya sebagai integral lipat dua melalui proyeksi dari luas permukaan S
pada salah satu bidang koordinat. Ini mungkin jika sebarang garis yang tegak lurus
bidang koordinat yang dipilih memotong permukaan hanya pada satu titik. Akan
tetapi ini tidaklah mengemukakan masalah yang berarti karena pada umumnya kita
dapat membagi S dalam bagian-bagian permukaan yang memenuhi persyaratan ini.

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 40


➢ INTEGRAL VOLUME
Pandang sebuah permukaan tertutup dalam ruang yang menutup volume V.
Maka

∭ 𝐴 𝑑𝑉 𝑑𝑎𝑛 ∭ 𝜙 𝑑𝑉
𝑉 𝑉

Adalah contoh-contoh dari integral volume atau integral ruang sebagaimana


mereka biasanya disebut. Untuk menghitung integral-integral demikian.

CONTOH SOAL

1. Hitunglah ∫𝐶 (𝑥 3 − 𝑦 3 )𝑑𝑦 !
Jawab:
Dengan C adalah setengah lingkaran 𝑦 = √1 − 𝑥 2 , maka C dapat dinyatakan
dalam bentuk parameter:
y

x
-1 0 1

𝑥 = cos 𝑡 , 𝑦 = sin 𝑡 , 0 < 𝑡 < 𝜋


Maka integral menjadi:
𝜋
3𝜋
∫(𝑐𝑜𝑠 3 𝑡 − 𝑠𝑖𝑛3 𝑡) cos 𝑡 𝑑𝑡 =
8
0

Dapat pula digunakan x sebagai parameter, tetapi bentuk integral lebih sulit.
−1
3 −𝑥
∫ [𝑥 3 − (1 − 𝑥 2 )2 ] 𝑑𝑥
√1 − 𝑥 2
1

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 41


Jika y digunakan sebagai parameter, diperoleh:
1 0
3 3
2 )2
∫ [(1 − 𝑦 − 𝑦 ] 𝑑𝑦 + ∫ [−(1 − 𝑦 2 )2 − 𝑦 3 ] 𝑑𝑦
3

0 1
1
3
= 2 ∫(1 − 𝑦 2 )2 𝑑𝑦
0

2. Hitunglah ∫𝐶 𝑦 𝑑𝑠 sepanjang lengkung C yang diberikan oleh 𝑦 = 2√𝑥 dari x =


3 sampai x = 24.
Jawab:
Karena
𝑑𝑠 = √(𝑑𝑥)2 + (𝑑𝑦)2

= √1 + (𝑦 ′ )2 𝑑𝑥
1
= √1 + 𝑥 𝑑𝑥

24 1
∫𝐶 𝑦 𝑑𝑠 = ∫3 2√𝑥√1 + 𝑥 𝑑𝑥
24
= 2 ∫3 √𝑥 + 1 𝑑𝑥
3 24
2
= 2 (3) (𝑥 + 1)2 ]
3

= 156

LATIHAN SOAL

2
1. Jika 𝑅ሬԦ (𝑢) = (𝑢 − 𝑢2 )𝑖Ԧ + 2𝑢3 𝑗Ԧ − 3𝑘ሬԦ, tentukan ∫ 𝑅ሬԦ (𝑢)𝑑𝑢 dan ∫1 𝑅ሬԦ (𝑢)𝑑𝑢.

2. Jika 𝐴Ԧ = (3𝑥 2 + 6𝑦)𝑖Ԧ − 14𝑦𝑧𝑗Ԧ + 20𝑥𝑧 2 𝑘ሬԦ, hitunglah ∫𝐶 𝐴Ԧ ∙ 𝑑𝑟 dari (0,0,0) ke


(1,1,1) sepanjang lintasan-lintasan 𝐶 yaitu 𝑥 = 𝑡, 𝑦 = 𝑡 2 , 𝑧 = 𝑡 3 .
3. Cari usaha total yang dilakukan untuk menggerakkan sebuah partikel dalam
medan gaya yang diberikan oleh 𝐹Ԧ = 3𝑥𝑦𝑖Ԧ − 5𝑧𝑗Ԧ + 10𝑥𝑘ሬԦ sepanjang kurva 𝑥 =
𝑡 2 + 1, 𝑦 = 2𝑡 2 , 𝑧 = 𝑡 3 dari 𝑡 = 1 hingga 𝑡 = 2.

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 42


4. Jika 𝜙 = 2𝑥𝑦𝑧 2 , 𝐹Ԧ = 𝑥𝑦𝑖Ԧ − 𝑧𝑗Ԧ + 𝑥 2 𝑘ሬԦ dan 𝐶 adalah kurva 𝑥 = 𝑡 2 , 𝑦 = 2𝑡, 𝑧 =

𝑡 3 dari 𝑡 = 0 hingga 𝑡 = 1 maka hitunglah integral-integral garis: a) ∫𝐶 𝜙 𝑑𝑟Ԧ,

b) ∫𝐶 𝐹Ԧ × 𝑑𝑟Ԧ

5. Jika 𝐹Ԧ = 3𝑥𝑦𝑖 − 𝑦 2 𝑗, hitunglah ∫𝐶 𝐹Ԧ ∙ 𝑑𝑟Ԧ dimana 𝐶 adalah kurva dalam bidang


𝑦 = 2𝑥 2 dari (0,0) hingga (1,2).

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 43


KUNCI JAWABAN
SOAL-SOAL TERPILIH

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 44


KUNCI JAWABAN SOAL TERPILIH

BAB I

1. Skalar dan Vektor


a. Skalar g. Vektor
b. Vektor h. Vektor
c. Skalar i. Vektor
d. Skalar j. Skalar
e. Skalar k. Skalar
f. Skalar l. Vektor

2. Gambar:
CATATAN:

Satuan= 5N

a. Sebuah gaya 10 N yang arahnya 30o di sebelah utara dari timur

30°
W E

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 45


b. Sebuah gaya 15 N yang arahnya 30o di sebelah timur dari utara

30°

W E

BAB II

1. Misalkan 𝑎Ԧ sebuah vektor satuan dalam arah A, maka:


ሬԦ + 𝐶Ԧ) pada 𝐴Ԧ = proy. 𝐵
Proyeksi (𝐵 ሬԦ pada 𝐴Ԧ + proy. 𝐶Ԧ pada 𝐴Ԧ

ሬԦ + 𝐶Ԧ) ∙ 𝑎Ԧ = 𝐵
(𝐵 ሬԦ ∙ 𝑎Ԧ + 𝐶Ԧ ∙ 𝑎Ԧ

Kalikan dengan A
ሬԦ + 𝐶Ԧ) ∙ 𝐴𝑎Ԧ = 𝐵
(𝐵 ሬԦ ∙ 𝐴𝑎Ԧ + 𝐶Ԧ ∙ 𝐴𝑎Ԧ

Atau ሬԦ + 𝐶Ԧ) ∙ 𝐴Ԧ = 𝐵
(𝐵 ሬԦ ∙ 𝐴Ԧ + 𝐶Ԧ ∙ 𝐴Ԧ

Maka menurut hukum komutatif untuk hasil kali titik


ሬԦ + 𝐶Ԧ) = 𝐴Ԧ ∙ 𝐵
𝐴Ԧ ∙ (𝐵 ሬԦ + 𝐴Ԧ ∙ 𝐶Ԧ

Jadi hukum distributuif berlaku.


7. ሬԦ adalah
Vektor satuan dalam arah 𝐵
ሬԦ
𝐵 4𝑖 − 4𝑗 + 7𝑘 4 4 7
𝑏ሬԦ = = = 𝑖− 𝑗+ 𝑘
𝐵 √(4)2 + (−4)2 + (7)2 9 9 9

Proyeksi 𝐴Ԧ pada 𝐵
ሬԦ

= 𝐴Ԧ ∙ 𝑏
4 4 7
= (𝑖 − 2𝑗 + 𝑘) ∙ (9 𝑖 − 9 𝑗 + 9 𝑘)
4 4 7
= (1) (9) + (−2) (− 9) + (1) (9)

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 46


19
= 9

10. Penyelesaian:
a) 𝐴Ԧ × 𝐵
ሬԦ = (2𝑖 − 3𝑗 − 𝑘) × (𝑖 + 4𝑗 − 2𝑘)
𝑖 𝑗 𝑘
= |2 −3 −1|
1 4 −2
−3 −1 2 −1 2 −3
= 𝑖| |−𝑗| |+𝑘| |
4 −2 1 −2 1 4
= 10𝑖 + 3𝑗 + 11𝑘
ሬԦ × 𝐴Ԧ = (𝑖 + 4𝑗 − 2𝑘) × (2𝑖 − 3𝑗 − 𝑘)
b) 𝐵
𝑖 𝑗 𝑘
= |1 4 −2|
2 −3 −1
4 −2 1 −2 1 4
= 𝑖| |−𝑗| |+𝑘| |
−3 −1 2 −1 2 −3
= −10𝑖 − 3𝑗 − 11𝑘
Bandingkan dengan a) 𝐴Ԧ × 𝐵 ሬԦ × 𝐴Ԧ. Perhatikan bahwa ini ekivalen
ሬԦ = −𝐵
dengan teorema: jika dua buah baris dari determinan dipertukarkan maka
determinannya berubah tanda.
c) 𝐴Ԧ + 𝐵
ሬԦ = (2𝑖 − 3𝑗 − 𝑘) + (𝑖 + 4𝑗 − 2𝑘)
= 3𝑖 + 𝑗 − 3𝑘
𝐴Ԧ − 𝐵
ሬԦ = (2𝑖 − 3𝑗 − 𝑘) − (𝑖 + 4𝑗 − 2𝑘)
= 𝑖 − 7𝑗 + 𝑘
Maka:
ሬԦ) × (𝐴Ԧ − 𝐵
(𝐴Ԧ + 𝐵 ሬԦ)

= (3𝑖 + 𝑗 − 3𝑘) × (𝑖 − 7𝑗 + 𝑘)
𝑖 𝑗 𝑘
= |3 1 −3|
1 −7 1
1 −3 3 −3 3 1
= 𝑖| |−𝑗| |+𝑘| |
−7 1 1 1 1 −7
= −20𝑖 − 6𝑗 − 22𝑘

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 47


BAB III
1. Yang merupakan lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 pada bidang 𝑥 𝑦. Sudut polar 𝜃 dari P
pada waktu t diberikan oleh 𝜃 = 𝜔 𝑡, sehingga P mempunyai kecepatan sudut
𝑑𝜃
𝜔=
𝑑𝑡

Vektor kecepatan :
𝑑𝜃
𝑣= 𝑑𝑡
𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑣= 𝑖+ 𝑗
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑣 = −𝑟 𝜔 sin(𝜔 𝑡)𝑖 + 𝑟 𝜔 cos(𝜔 𝑡)𝑗
Kecepatan :
𝑣 = √𝑟 2 𝜔 2 𝑠𝑖𝑛2 (𝜔 𝑡) + 𝑟 2 𝜔 2 𝑐𝑜𝑠 2 (𝜔 𝑡)
𝑣=𝑟𝜔
2. Jawaban:
a. Vektor posisi 𝑟Ԧ dari partikel ditulis:
𝑟Ԧ = 𝑥𝑖Ԧ + 𝑦𝑗Ԧ + 𝑧𝑘ሬԦ
𝑟Ԧ = 𝑒 −𝑡 𝑖Ԧ + 2 cos 3 𝑡 𝑗Ԧ + 2 sin 3 𝑡 𝑘ሬԦ
Kecepatan:
𝑑𝑟
𝑣Ԧ =
𝑑𝑡
𝑣Ԧ = −𝑒 −𝑡 𝑖Ԧ − 6 sin 3 𝑡 𝑗Ԧ + 6 cos 3 𝑡 𝑘ሬԦ
Percepatan:
𝑑2 𝑟
𝑎Ԧ =
𝑑𝑡 2
𝑎Ԧ = 𝑒 −𝑡 𝑖Ԧ − 18 cos 3 𝑡 𝑗Ԧ − 18 sin 3 𝑡 𝑘ሬԦ
b. Untuk 𝑡 = 0 , 𝑣Ԧ = −𝑖Ԧ + 6𝑘ሬԦ , 𝑎Ԧ = 𝑖Ԧ − 18𝑗Ԧ
|𝑣Ԧ| = √(−1)2 + 62
|𝑣Ԧ| = √37
|𝑎Ԧ| = √12 + (−18)2
|𝑎Ԧ| = √325
4. Jawaban:

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 48


a. Vektor yang menyinggung lengkung pada sebarang titik diberikan oleh:
𝑑𝑟Ԧ 𝑑
= [(𝑡 2 + 1)𝑖Ԧ + (4𝑡 − 3)𝑗Ԧ + (2𝑡 2 − 6𝑡)𝑘ሬԦ ]
𝑑𝑡 𝑑𝑡
= 2𝑡 𝑖Ԧ + 4 𝑗Ԧ + (4𝑡 − 6)𝑘ሬԦ
𝑑𝑟Ԧ
Besar vektor ini | 𝑑𝑡 = √(2𝑡)2 + (4)2 + (4𝑡 − 6)2 |

Unit vektor yang menyinggung lengkung diberikan oleh:


2𝑡 𝑖Ԧ + 4 𝑗Ԧ + (4𝑡 − 6)𝑘ሬԦ
ሬԦ =
𝑢
√(2𝑡)2 + (4)2 + (4𝑡 − 6)2
b. Untuk t = 2, maka:
4 𝑖Ԧ + 4 𝑗Ԧ + 2 𝑘ሬԦ
𝑢
ሬԦ =
√(4)2 + (4)2 + (2)2
2 2 1
= 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + 𝑘ሬԦ
3 3 3

BAB IV
𝜕 𝜕 𝜕
1. ∇𝜙 = (𝜕𝑥 𝑖Ԧ + 𝜕𝑦 𝑗Ԧ + 𝜕𝑧 𝑘ሬԦ ) (3𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 𝑧 2 )
𝜕 𝜕 𝜕
= 𝑖Ԧ ሬԦ (3𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 𝑧 2 )
(3𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 𝑧 2 ) + 𝑗Ԧ (3𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 𝑧 2 ) + 𝑘
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
ሬԦ
= 6𝑥𝑦 𝑖Ԧ + (3𝑥 2 − 3𝑦 2 𝑧 2 )𝑗Ԧ − 2𝑦 3 𝑧 𝑘
ሬԦ
= 6(1)(−2)𝑖Ԧ + {3(1)2 − 3(−2)2 (−1)2 }𝑗Ԧ − 2(−2)3 (−1)𝑘
ሬԦ
= 12𝑖Ԧ − 9𝑗Ԧ − 16𝑘
3. Jawaban:
a. ሬԦ . Maka |𝑟| = √𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 dan
𝑟Ԧ = 𝑥𝑖Ԧ + 𝑦𝑗Ԧ + 𝑧𝑘
1
𝜙 = ln|𝑟| = ln(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 ). Maka:
2
1
∇𝜙 = ∇ ln(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )
2
1 𝜕 𝜕 𝜕
= {𝑖Ԧ ln(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 ) + 𝑗Ԧ ሬԦ
ln(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 ) + 𝑘 ln(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )}
2 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
1 2𝑥 2𝑦 2𝑧
= {𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ ሬԦ
+𝑘 }
2 𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2 𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2 𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2

ሬԦ
𝑥𝑖Ԧ+𝑦𝑗Ԧ+𝑧𝑘
=
𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2

𝑟Ԧ
=
𝑟2

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 49


1
1 1
b. ∇𝜙 = ∇ ( ) = ∇ ( ) = ∇ {(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )2 }
𝑟 √𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2

𝜕 1 𝜕 1 𝜕 1
= 𝑖Ԧ (𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )−2 + 𝑗Ԧ ሬԦ
(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )−2 + 𝑘 (𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )−2
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
3 3
1 2 −2 1
= 𝑖Ԧ {− (𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 ) 2𝑥} + 𝑗Ԧ {− (𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )−2 2𝑦} +
2 2
3
ሬԦ {− 1 (𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 )−2 2𝑧}
𝑘
2

ሬԦ
−𝑥𝑖Ԧ − 𝑦𝑗Ԧ − 𝑧𝑘 𝑟Ԧ
= 3 =−
(𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑟3
𝑧 2 )2
𝜕 𝜕 𝜕
9. ∇ ∙ 𝐴Ԧ = ( 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + ሬԦ ) ∙ (𝑥 2 𝑧 𝑖Ԧ − 2𝑦 3 𝑧 2 𝑗Ԧ + 𝑥𝑦 2 𝑧 𝑘
𝑘 ሬԦ)
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧

𝜕 2 𝜕 𝜕
= (𝑥 𝑧) + (−2𝑦 3 𝑧 2 ) + (𝑥𝑦 2 𝑧)
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
= 2𝑥𝑧 − 6𝑦 2 𝑧 2 + 𝑥𝑦 2
= 2(1)(1) − 6(−1)2 (1)2 + (1)(−1)2
= −3 di (1, −1,1)
𝜕 𝜕 𝜕
14. ∇ × 𝐴Ԧ = ( 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ + ሬԦ ) × (𝑥𝑧 3 𝑖Ԧ − 2𝑥 2 𝑦𝑧𝑗Ԧ + 2𝑦𝑧 4 𝑘
𝑘 ሬԦ)
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧

𝑖Ԧ 𝑗Ԧ 𝑘ሬԦ
𝜕 𝜕 𝜕
=
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
[𝑥𝑧 3 −2𝑥 2 𝑦𝑧 2𝑦𝑧 4 ]
𝜕 𝜕 𝜕 𝜕 𝜕
=[ (2𝑦𝑧 4 ) − (−2𝑥 2 𝑦𝑧)] 𝑖Ԧ + [ (𝑥𝑧 3 ) − (−2𝑦𝑧 4 )] 𝑗Ԧ + [ (−2𝑥 4 𝑦𝑧) −
𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕
ሬԦ
(𝑥𝑧 3 )] 𝑘
𝜕𝑦

ሬԦ
= (2𝑧 4 + 2𝑥 2 𝑦)𝑖Ԧ + 3𝑥𝑧 2 𝑗Ԧ − 4𝑥𝑦𝑧 𝑘
ሬԦ di (1, −1,1)
= 3𝑗Ԧ + 4𝑘

BAB V
1. Jawaban:
ሬԦ]𝑑𝑢
a. ∫ 𝑅ሬԦ (𝑢)𝑑𝑢 = ∫[(𝑢 − 𝑢2 )𝑖Ԧ + 2𝑢3 𝑗Ԧ − 3𝑘

ሬԦ ∫ −3𝑑𝑢
= 𝑖Ԧ ∫(𝑢 − 𝑢2 )𝑑𝑢 + 𝑗Ԧ ∫ 2𝑢3 𝑑𝑢 + 𝑘

𝑢2 𝑢3 𝑢4 𝑢2 𝑢3
= 𝑖Ԧ ( − + 𝑐1 ) + 𝑗Ԧ ( ሬԦ(−3𝑢 + 𝑐3 )
+ 𝑐2 ) + 𝑘 =( − ) 𝑖Ԧ +
2 3 2 2 3
𝑢4
ሬԦ + 𝑐1 𝑖Ԧ + 𝑐2 𝑗Ԧ + 𝑐3 𝑘
𝑗Ԧ − 3𝑢𝑘 ሬԦ
2
𝑢2 𝑢3 𝑢4
=( − ) 𝑖Ԧ + ሬԦ + 𝑐Ԧ
𝑗Ԧ − 3𝑢𝑘
2 3 2

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 50


ሬԦ
Dimana c adalah vektor konstan 𝑐1 𝑖Ԧ + 𝑐2 𝑗Ԧ + 𝑐3 𝑘
2 3 4 2
2 𝑢 𝑢 𝑢
ሬԦ + 𝑐Ԧ|
b. ∫1 𝑅ሬԦ(𝑢)𝑑𝑢 = ( − ) 𝑖Ԧ + 𝑗Ԧ − 3𝑢𝑘
2 3 2 1
22 23 24 2 3 4
= [( − ) 𝑖Ԧ + ሬԦ + 𝑐Ԧ] − [(1 − 1 ) 𝑖Ԧ + 1 𝑗Ԧ − 3(1)𝑘
𝑗Ԧ − 3(2)𝑘 ሬԦ + 𝑐Ԧ]
2 3 2 2 3 2

5 15
= − 𝑖Ԧ + ሬԦ
𝑗Ԧ − 3𝑘
6 2

2. Usaha total

ሬԦ ) ∙ (𝑑𝑥𝑖Ԧ + 𝑑𝑦𝑗Ԧ + 𝑑𝑧𝑘


∫ 𝐹Ԧ ∙ 𝑑𝑟Ԧ = ∫(3𝑥𝑦𝑖Ԧ − 5𝑧𝑗Ԧ + 10𝑥𝑘 ሬԦ)
𝐶 𝐶

= ∫ 3𝑥𝑦 𝑑𝑥 − 5𝑧 𝑑𝑦 + 10𝑥 𝑑𝑧
𝐶
2

= ∫ 3(𝑡 2 + 1)(2𝑡 2 )𝑑(𝑡 2 + 1) − 5(𝑡 3 )𝑑(2𝑡 2 ) + 10(𝑡 2 + 1)𝑑(𝑡 3 )


𝑡=1
2

= ∫(12𝑡 5 + 10𝑡 4 + 12𝑡 3 + 30𝑡 2 )𝑑𝑡


1

= 303

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 51


DAFTAR PUSTAKA

Spiegel, Murray R. 1959. Schaum’s Outline of Theory and Problems of Vector


Analysis and an Introduction to Tensor Analysis. USA: McGraw-Hill, Inc.
Spiegel, Murray R. 1981. Vector Analysis. McGraw-Hill, Inc.
Spiegel, Murray R. 1994. Analisis Vektor dan Suatu Pengantar Analisis Tensor (Versi
S1/Metrik). Terjemahan oleh Hans J. Wospakrik. Jakarta: Erlangga.
Soemartojo, Noeniek. 1990. Analisa Vektor Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

ANALISIS VEKTOR untuk Pendidikan Matematika | 52


BIODATA PENULIS
Yunis Sulistyorini, S. Si., M. Pd. Lahir di
Malang pada tanggal 27 Mei 1990. Lahir
sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari
pasangan Suharyo dan Herlin Indarti.
Mengenyam Pendidikan S1 di Univeritas
Negeri Malang Program Studi Matematika.
Melanjutkan studi S2 Program studi
Pendidikan Matematika di Universitas Negeri
Malang. Mulai mengabdi di IKIP Budi
Utomo Malang sejak tahun 2015.

Dian Fitri Argarini, M. Pd. Lahir di Rembang


pada tanggal 14 April 1990. Bungsu dari tiga
bersaudara dari pasangan Edy Purnomo dan
Rasmini. Mengambil Studi Pendidikan
Matematika di IKIP PGRI Semarang,
kemudian melanjutkan studi S2 di Universitas
Sebelas Maret Program Studi Pendidikan
Matematika. Mulai mengabdi di IKIP Budi
Utomo Malang sejak tahun 2015.

Nok Izatul Yazidah, M. Pd. Anak terakhir


dari empat bersaudara ini lahir di Brebes pada
tanggal 27 Mei 1989. Menempuh kuliah S1 di
Universitas Islam Malang dan S2 di
Universitas Negeri Malang. Kedua studinya
berfokus pada Pendidikan Matematika.
Menjadi dosen Pendidikan Matematika di
IKIP Budi Utomo Malang mulai tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai