Anda di halaman 1dari 8

DAULAH UMAYYAH: PEMERINTAHAN ISLAM PADA MASA KHALIFAH

ABDUL MALIK BIN MARWAN (64-86 H / 685-705 M)

Adi Puji Kurniawan


Mahasiswa Gizi, Fakultas Psikologi dan Kesehatan
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
E-mail: adikurniawan5991@gmail.com

ABSTRAK

Pemerintahan Daulah Umayyah pernah dipimpin oleh Khalifah Abdul Malik pada tahun 64-
86 H / 685-705 M yang telah berhasil memajukan dan mengembangkan pemerintahan Arab
dengan menyebarkan syariat-syariat Islam. Tetapi pada masa itu juga Abdul Malik bin
Marwan mengalami kesulitan karena ada yang menentangnya dalam menguasai negara Arab,
yang bernama Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi, mereka memperebutkan kekuasaan negara dan
bangsa, tetapi yang berhasil dalam perebutan ini ialah Abdul Malik bin Marwan. Oleh sebab
itu tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisis pemerintahan Islam yang dikembangkan
oleh khalifah Abdul Malik bin Marwan serta peristiwa penting dan kebijakan dalam
kepemimpinan Daulah Umayyah. Selanjutnya jenis penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan historis. Hasil dari penelitian ini adalah khalifah Abdul Malik
bin Marwan menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara, mengganti mata uang,
pembaharuan ragam tulisan bahasa Arab, pembaharuan bidang perpajakan, pengembangan
sistem pos, kerajinan dan lain-lain.

Kata Kunci:
__________________________________________________________________________________________________________________

PENDAHULUAN Malik lahir di Madinah pada tahun 26 H


pada masa khalifah Usman bin Affan. 
Seorang pemimpin kaum muslimin Sejak kecil ia sudah menghafal al-
dari Bani Umayyah, beliau seorang  Qur’an dan berguru langsung kepada
tabi’in. Beliau banyak berguru pada Usman. Selain belajar menghafal al-
sahabat rasulullah. Kedalamannya pada Qur’an, ia juga belajar hadits, fikih, tafsir,
ilmu-ilmu Islam yang dia gali dari para dan lainnya. Dia dikenal sebagai pribadi
sahabat, membuat hukum-hukum Islam yang sangat erdas.
terjaga dengan baik. Ibnu Sa’d telah meriwayatkan,
Nama asli beliau adalah Abdul bahwa penduduk Madinah berkata: Abdul
Malik bin Marwan bin Al-Hakam bin Abu Malik belajar menghafal Al-Qur’an dari
Al ‘Ash bin Umayah bin Abdu Syams bin Utsman bin Affan dan mendengar (belajar)
Abdu Manaf. Ibunya adalah Aisyah binti hadits dari Abu Hurairah, Abu Sa’id Al-
Muawiyah bin Al Mughirah bin Abu Al Khudri, Jabir bin Abdullah, dan dari para
‘Ash bin Umayah. Silsilah ayah dan sahabat Rasulullah SAW yang lain.
ibunya bertemu pada Abu Al ‘Ash. Ibunya Dengan demikian tidaklah mengherankan,
terkenal sebagai orang yang sangat baik bilamana dia dikenal sebagai seorang yang
perilakunya dan sifat-sifatnya. Abdul ahli fiqih dan seorang ahli ilmu yang
sangat mencintai ilmu. Begitu juga, ia pun berselang setelah pengunduran diri
seorang pujangga dan seorang kritikus tersebut. Dan beliau tidak menentukan
syair yang ahli dalam membedakan syair siapapun sebagai pengganti.
yang baik dan yang jelek, kemudian Dengan demikian khilafah yang
diapun terkenal sebagai seorang yang syar’i dipegang oleh Amirul Mukminin
memiliki klub tempat bertemu dan Abdullah bin Az-Zubair radhiyallahu
berdiskusi bersama para penyair dan ‘anhu. Penduduk Iraq, Mesir, Afrika,
pujangga untuk membahas tentang buku- Khurasan, dan mayoritas penduduk Syam
buku kesusasteraan, seperti kitab Al-Kamil membaiatnya. Lebih tepat dikatakan
karangan Al-Mubarrad, kitab Al Amali seluruh wilayah Islam kecuali sebagian
karangan  Abu Ali, dan buku-buku kecil dari wilayah Syam bagian selatan
kumpulan sastra yang lain yang mereka terbagi menjadi dua
Dia diangkat sebagai Gubernur kelompok. Satu kelompok mendukung
Madinah oleh Muawiyah pada saat Bani Umayyah yang dipimpin oleh Hasan
umurnya baru 16 tahun. Sebelum menjadi bin Malik, sedangkan kelompok lain
khalifah dia dikenal sebagai sosok yang mendukung Ibnu Az-Zubair yang dipimpin
zuhud dan dianggap sebagai salah seorang oleh Adh Dhahhak bin Qais.
ulama Madinah. Dia ikut terlibat dalam Antara kedua kelompok ini terjadi
penaklukan-penaklukan yang terjadi di pertempuran Marjuraahith. Pertempuran
Afrika pada tahun 41-45 H. ini terjadi pada tahun 65 H. Pendukung
Bani Umayyah mendapatkan kemenangan
HASIL DAN PEMBAHASAN sehingga Marwan bin Al-Hakam
rahimahullah berhasil menguasai Syam
Abdul Malik Mencapai Kursi
sedangkan Ibnu Az-Zubair tetap menjadi
Kekhalifahan
khalifah yang menguasai seluruh wilayah
Yazid bin Mu’awiyah sebelum Islam. Marwan hanya memegang tampuk
meninggal, mewasiatkan khilafah untuk kekuasaan pada masa yang relatif singkat
anaknya yang bernama Mu’awiyah bin yaitu satu tahun kemudian dia meninggal
Yazid. Setelah Yazid meninggal, pada tahun 65 H. Setelah dia meninggal,
penduduk Syam membaiatnya dalam kekuasaan digantikan oleh anaknya yang
rangka memenuhi wasiat ayahnya.  bernama ‘Abdul Malik. 
Pada waktu itu ‘Abdullah bin Az- Abdul Malik bin Marwan menjabat
Zubair radhiyallahu ‘anhu telah dibaiat khalifah kelima Dinasti Umayyah pada
sebagai khalifah di negeri Hijaz dan usia 39 tahun. Ia menjadi khalifah atas
kekuasaannya semakin besar. Mu’awiyah wasiat ayahnya, Marwan bin Hakam.
bin Yazid tidak berkeinginan jatuh dalam Selama 21 tahun memerintah ia dianggap
pertentangan dengan Ibnu Az-Zubair khalifah perkasa, negarawan berwibawa
radhiyallahu ‘anhu. Oleh karena itu, beliau yang mampu memulihkan kesatuan kaum
mengumumkan pengunduran diri dari Muslimin.
kursi kekhalifahan tidak berapa lama Setelah selesai pengangkatan baiat
setelah pengangkatannya. Kemudian di Masjid Damaskus pada 65 Hijriyah,
beliau mengasingkan diri dari manusia Khalifah Abdul Malik bin Marwan naik
sampai meninggalnya yang tidak lama mimbar dan menyampaikan pidato singkat
namun tegas yang dicatat sejraah. Di pemerintahan ‘Abdul Malik. Orang yang
antara isi pidato itu adalah, “Aku bukan menerjemahkan dari bahasa Romawi ke
khalifah yang suka menyerah dan lemah, bahasa Arab adalah Abu Tsabit Al-
bukan juga seorang khalifah yang suka Khanasi, sedangkan yang menerjemahkan
berunding, bukan juga seorang khalifah dari bahasa Persia ke bahasa Arab adalah
yang berakhlak rendah. Siapa yang nanti Shalih bin Abdurrahman, sekretaris Al-
berkata begini dengan kepalanya, akan Hajjaj Ats-Tsaqafi.
kujawab begini dengan pedangku.” Apa yang diperbuat oleh ‘Abdul
Setelah ia turun dari mimbar, sejak Malik ini memberatkan orang-orang Persia
saat itu wibawanya dirasakan oleh segenap sampai-sampai mereka memberikan
hadirin. Mereka mendengarkan ucapannya kepada Shalih uang sejumlah 1000 dirham
dengan rasa hormat dan kepatuhan.  dengan syarat ia tidak melanjutkan tugas
itu. Tetapi dia tidak memperdulikannya.
Sekilas Tentang Kehidupan dan Sebagian pembesar Persia mengatakan
Amalan ‘Abdul Malik kepadanya: “Semoga Allah memutuskan
keturunanmu di dunia sebagaimana
Setelah ‘Abdul Malik
engkau memutuskan Persia.”
rahimahullah  berhasil menguasai Syam
dan Mesir, maka terletak di pundaknya Abdul Malik adalah seorang yang
beban untuk membangun kembali Daulah dikenal dengan kokoh pendirian dan
Umawiyyah yang kedua. Pada masa itu kemauannya. Dia seorang yang pemberani
kekuasaan di sebagian besar wilayah Islam dan tidak mudah gamang dalam
berada di tangan ‘Abdullah bin Az-Zubair. menghadapi banyak peristiwa walaupun
Abdul Malik berhasil memikul beban berat besar. Kejadian yang ada pada masanya
ini dan mampu merebut kekuasaan dari sangat keras dan mencekam. Perpecahan
tangan Abdullah bin Az-Zubair dan perselisihan senantiasa mengancam
radhiyallahu ‘anhu kemudian kerajaan dengan ancaman yang sangat
membunuhnya. Sebagaimana pula mampu berbahaya. Akan tetapi dia selalu
menghadapi Rafidhah dan Khawarij dan menangani urusannya dengan penuh
melibas mereka dengan tebasan yang hikmah dan akal yang cemerlang sehingga
mematahkan pada sejumlah medan keadaan menjadi tenang dan langit
pertempuran. menjadi cerah. Kerajaan pun menjadi satu
dan persatuan terwujud. Seluruh pelosok
Sifat ‘Abdul Malik dan Upaya negeri Islam di bawah satu bendera dan
Perbaikan yang Diadakan satu penguasa. 
Keadaan ini menyerupai keadaan
Dia adalah orang yang pertama kali
yang terjadi pada tahun persatuan (masa
menyadur pembukuan dari bahasa Romawi
pemerintahan Mu’awiyah bin Abu
dan Persia ke dalam bahasa Arab.
Sufyan). Jadilah ‘Abdul Malik
Pembukuan/pengarsipan yang ada di Syam
rahimahullah pendiri kedua Daulah
adalah dengan bahasa Romawi (Yunani),
Umawiyyah.
sedangkan Iraq menggunakan bahasa
Persia. Keduanya dialihbahasakan ke Jasa-jasa Abdul Malik bin Marwan
dalam bahasa Arab pada masa
Keberhasilan Abdul Malik bin Sumber yang sama juga
Marwan mempertahankan keutuhan menyebutkan bahwa ketika bahasa Arab
wilayah kekuasaan dinasti bani Umayyah menjadi bahasa percakapan orang-orang
membawa dampak positif bagi kemajuan non-Arab, bahasa Arab mendapat
dinasti ini. Sebab kendala atau hambatan masukan-masukan kata baru. Kata-kata
terpenting didalam usaha mempertahankan baru ini diambil dari kata-kata wilayah
dan mengembangkan kekuasaannya telah yang ditaklukkan. Sebagai contoh, kata
dapat diatasi dengan baik. Dengan “kubah” dan “menara”. Kedua kata
demikian, mudah baginya untuk tersebut masuk kedalam kosakata bahasa
mengeluarkan kebijakan politik untuk Arab ketika orang-orang Arab melihat
membangun negeri. bangunan-bangunan itu. Hal yang lebih
Selama masa pemerintahannya, menarik lagi bahasa Arab sendiri ternyata
khalifah Abdul Malik bin Marwan memiliki kelenturan menerima kosakata
melakukan beberapa upaya pembaharuan kata baru. Dengan demikian bahasa Arab
untuk memperlancar administrasi menjadi sangat kaya dengan kosakata dan
pemerintahan. Diantara jasa dan istilah.
pembaharuan yang dilakukan adalah Kebijakan lain yang dikelurkan
menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa abdul Malik bin Marwan adalah
resmi negara. Kebijakan ini dikeluarkan penggantian mata uang. Ia mengeluarkan
karena bahasa yang dipakai untuk kegiatan mata uang logam Arab. Sebelumnya, pada
administrasi pemerintahan di daerah masa Nabi Muhammad SAW dan Khalifah
taklukan pada masa-masa sebelumnya Abu bakar mata uang yang dipakai sebagai
bukan bahasa arab. Seperti diketahui alat tukar atau alat bayar adalah mata uang
bahwa pada masa nabi dan para sahabat romawi dan persia. Mata uang ini pada
dan masa-masa awal dinasti Bani masa pemerintahan sesudahnya, khususnya
Ummayyah seluruh dokumen yang pada masa Khalifah Umar bin Khattab
berkaitan dengan perikehidupan dicatat telah banyak yang rusak. Inilah salah satu
dalam bahasa Arab. sebab mengapa Abdul Malik bin Marwan
Setelah bangsa Persia, Syiria, dan melakukan pembaharuan dalam bidang
Mesir bergabung dalam kekuasaan mata uang. Ia mengeluarkan jenis mata
pemerintahan Islam, Khalifah Umar bin uang baru yang bisa dibilang sebagai mata
Al-Khatab mempertahankan dokumen uang resmi pemerintahan Islam. Mata uang
yang berkaitan dengan negeri tersebut ini terbuat dari emas (dinar), perak
tetap dicatat dalam bahasa mereka masing- (dirham), dan perunggu (fals atau fuls).
masing. Akibatnya, departemen keuangan Yaitu, mata uang yang satu sisinya
negeri-negeri tersebut dikuasai oleh bertuliskan kalimat “Laailaha Illallah”
pribumi non muslim yang memahami dan sisi lainnya tertulis nama khalifah.
bahasa mereka. Ketika Abdul Malik bin Mata uang Islam yang baru ini
Marwan berkuasa, ia menghapuskan menghilangkan symbolis Kristen dan
bahasa mereka dan menetapkan bahasa Zoroaster. Untuk kepentingan itu, Khalifah
Arab sebagai bahasa resmi pemerintahan. Abdul Malik bin Marwan mendirikan
Kebijakan ini pertama kali diterapkan di pabrik percetakan uang di Damaskus.
Syiria dan Irak, kemudian Mesir dan Kebijakan Abdul malik bin
Persia. Marwan lainya adalah pembaharuan dalam
ragam tulisan bahasa Arab. Hal ini beberapa militer Islam kepada profesinya
dilakukan karena berdasarkan penilaiannya semula, yakni sebagai petani dan
terdapat dua kelemahan didalam bahasa menetapkan kepadanya untuk membayar
Arab. Pertama, bahasa arab hanya sejumlah kewajiban mereka sebelum
mengandung huruf konsonan (huruf mati), mereka masuk Islam, yakni sebesar beban
yang dapat diucapkan dalam beberapa Kharraj dan Jizyah. Keputusan khalifah
bunyi Vokal. Kenyataannya ini Abdul Malik ini tentu saja ditentang keras
menyulitkan bagi masyarakat muslim yang oleh kelompok Mawali. Karena
bukan berasal dari bahasa Arab didalam ketidakpuasan ini, pada akhirnya mereka
memahami dan mengucapakan bahasa menyokong gerakan propaganda
Arab. Kedua, adalah beberapa huruf arab Abbasiyah untuk menggulingkan
mempunyai kesamaan bentuk, seperti kekuasaan dinasti Umayyah.
antara huruf ( ‫) د‬, ( ‫) ذ‬, dan lainya. Ketika Abdul Malik berkuasa, ia
Hajjaj bin Yusuf salah seorang berusaha mengembangkan sistem pos yang
gubernur Abdul malik yang mahir di telah dibangun pada masa Muawiyyah bin
dalam seni menulis arab, memperkenalkan Abu Sufyan. Sistem pos ini
tanda vokal dan menerapkan tanda-tanda menghubungkan kota-kota propinsi
titik untuk membedakan beberapa huruf dengan pemerintahan pusat. Para petugas
yang sama bentuknya. Pembaharuan yang pos mengendarai kuda dalam menjalankan
dilakukan khalifah Abdul Malik dan tugasnya, khususnya tugas menyampaikan
Gubernur Hajjaj bin Yusuf ini menjadikan informasi penting dari pemerintahan pusat
bahasa Arab lebih sempurna dan sekaligus ke pemerintahan propinsi. Selain itu
mengihalangkan kesulitan bagi pembaca Khalifah juga mendirikan beberapa kota
luas dikalangan non Arab. baru, diantara kota terpenting adalah Al-
Hingga pada masa pemerintahan Wasith di antara rendah Iraq. Pendirian
Abdul Malik, umat Islam hanya kota ini dimaksudkan untuk
berkewajiban membayar zakat dan bebas mengendalikan kemungkinan timbulnya
dari kharaj dan jizyah. Hal ini mendorong gerakan pengacau di wilayah Irak.
orang non-muslim memeluk agama Islam. Kebijakan lain yang menjadi jasa
Dengan cara ini, mereka terbebas dari penting dari peninggalan pemerintahan
pembayaran Kharaj dan jizyah. Setelah itu, Khalifah Abdul Malik adalah mendirikan
mereka meninggalkan tanah pertaniannya lembaga mahkamah agung. Lembaga ini
guna mencari nafkah di kota-kota besar didirikan untuk mengadili para pejabat
sebagai tentara. tinggi negara yang melakukan
Kenyataan ini menimbulkan penyelewengan atau tindakan yang
masalah bagi perekonomian negara. merugikan bangsa dan negara atau
Karena pada satu sisi perpindahan agama bertindak sewenang-wenang terhadap
mengakibatkan berkurangnya sumber rakyat.
pendapatan negara dari sektor pajak. Pada Keberhasilan lain yang menjadi
sisi lain, bertambahnya militer Islam dari jasa dari peninggalan Khalifah Abdul
kelompok Mawali memerlukan dana Malik adalah menjadikan bangunan-
subsidi yang makin besar. bangunan penting yang sangat dibutuhkan
Untuk mengatasi permasalahan ini, didalam memperlancar roda pemerintahan
khalifah Abdul Malik mengembalikan dan kekuasaan militter bani Umayyah.
Pada masanya, telah dibangun pabrik- yang terhenti dimasa khalifah Ali, kini
pabrik senjata dan pabrik kapal perang di diteruskan oleh dinasti Bani Umayyah,
Tunisia. Membangun Kubah baru (Qubbah terutama di masa khalifah  Abdul Malik
Al-Sakhra) di Yerussalem. Yang hingga bin Marwan dan al-Walid bin Abdul
kini masi terpelihara dengan baik dan Malik. Ekspansi pada masa ini terbagi
masih utuh. kepada dua arah, ke barat yang meliputi
Demikian jasa dan peningggalan wilayah Afrika Utara, Spanyol, dan
Khalifah Abdul Malik bin Marwan yang Perancis. Dan ke timur yang meliputi
berkuasa selama lebih kurang 20 tahun wilayah Asia Tengah dan India.
(64-86 H / 685-705M). Jasa dan Pembebasan wilayah barat telah
peninggalan ini kini masih dapat dimulai sejak masa pemerintahan
disaksikan sebagai bagian dari masa Muawiyah. Ia mengutus Uqbah bin Nafi’
kejayaan Khalifah abdul Malik bin untuk menaklukkan daerah-daerah Afrika
Marwan, diantaranya adalah penggunaan utara yang telah lama dikuasai romawi. Ia
bahasa Arab secara menyeluruh di wilayah berhasil mengusai tunisia, dan di tahun
zajirah Arabiyah dan beberapa negara di 670 M. Ia menjadikan kota Qairuwan
Afrika Utara. sebagai ibukota dan pusat kebudayaan
Tanpa jasa dan usahanya ini, Islam.
mungkin bahasa Arab hanya sebagai Namun, wilayah itu kemudian
bahasa komunikasi diantara bangsa Arab. kembali dikuasai  bangsa barbar, baru pada
Tetapi untuk bangsa non Arab, mereka masa Abdul Malik bin Marwan berhasil
tidak mampu membaca dan mempelajari dikuasai kembali berkat pasukan yang
bahasa Arab. Karena terdapat banyak dipimpin Hasan bin Nu’man. Setelah
kesamaan huruf yang ada dalam bahasa Hasan meninggal pada 708 M, jabatan
Arab. Berkat jasa dan bantuan gubernur gubernur digantikan oleh panglima Musa
Hajjaj bin Yusuf Al-Saqafy, bahasa Arab bin Nusair. Ia meluaskan kekuasaannya
lebih mudah dipahami. Sehingga dengan menaklukkan Aljazair, Maroko,
memudahkan bagi pengguna bahasa yang sampai ke pantai samudra Atlantik.
berasal dari masyarakat non Arab. Ekspedisinya juga berhasil merebut pulau
Selain itu, kerajinan pada masa Majorka, Minorka, dan Ivoka
Abdul Malik mulai dirintis pembuatan Pembebasan wilayah di zaman
tiraz atau semacam bordiran yakni cap Daulah Umaiyah mencakup tiga front
resmi yang dicetak pada pakaian khalifah penting, yaitu: Pertama, front melawan
dan para pembesar pemerintahan. Abdul bangsa Romawi di Asia kecil dengan
Malik juga mendirikan bangunan seperti sasaran utama pengepungan ke ibukota
pabrik senjata dan kapal perang di Tunisia. Konstantinopel dan penyerangan ke pulau-
Ia juga membangun Masjid Umar atau pulau di Laut Tengah. Kedua, front Afrika
Qubbatush Shakra’ di Yerusalem dan Utara. Selain menundukkan daerah hitam
memperluas Masjidil Haram di Makkah. Afrika, pasukan muslim juga
menyeberangi selat Gibraltar, lalu masuk
Pembebasan Wilayah ke Spanyol. Ketiga, front timur
menghadapi wilayah yang amat luas,
Perluasan wilayah (ekspansi)
sehingga operasi ke jalur ini dibagi
politik Islam diluar semenanjung Arabia
menjadi dua arah. Yang satu menuju utara
ke daerah-daerah di seberang sungai Jihun tahun. Ia meninggalkan karya besar bagi
(Amu Dariyah). Sedangkan yang lainnya sejarah Islam. Masa pemerintahannya 21
ke arah selatan menyusuri Sind, wilayah tahun dan 8 tahun dari masa tersebut
India bagian barat. menghadapi sengketa dengan Khalifah
Pada masa pemerintahan Abdullah ibn Zubair.
Muawiyah diraih kemajuan besar dalam
perluasan wilayah, meskipun pada Hikmah dari Kekhalifahan Abdul
beberapa tempat masih bersifat rintisan. Malik bin Marwan
Peristiwa yang paling mencolok yaitu
Beberapa hikmah yang dapat diambil
keberaniannya mengepung kota
dari kepemimpinan Abdul Malik Bin
Konstantinopel melalui suatu ekspedisi
Marwan adalah semangat juang
yang dipusatkan di kota pelabuhan
mempertahankan suatu
Dardanela, setelah terlebih dahulu
negara/wilayah/suku, seperti pada
menduduki pulau-pulau di Laut Tengah
penyelamatan Kekhalifahan Umayyah dari
seperti Rodhes, Kreta, Cyprus, Sicilia, dan
kehancuran; memperhatikan
sebuah pulau yang bernama Award, tidak
kelangsungan/kesejahteraan hidup orang
jauh dari ibu kota Romawi Timur. Di
banyak, sebagai contoh yaitu memperbaiki
belahan timur, Muawiyah berhasil
fasilitas negara yang bertujuan untuk
menaklukan Khurrasan sampai ke sungai
memakmurkan rakyat, memudahkan kita
Oxus dan Afganistan.
semua untuk membaca sebuah kitab suci
Ekspansi ke timur yang telah
dengan menyempurnakan mushaf al-
dirintis oleh Muawiyah, kemudian
Qur`an; selalu bersemangat dalam
disempurnakan oleh khalifah Abdul Malik
menyebarkan dan menjaga agama Islam;
bin Marwan. Dibawah komando Gubernur
selalu bersikap admitrif dalam berbagai hal
Irak Hajjaj ibn Yusuf, tentara kaum
termasuk hal-hal penting; tidak melakukan
muslimin menyeberangi sungai Ammu
sesuatu hal dengan cara emosional dan
Darya dan menundukkan Balkh, Bukhara,
bersikap adil sesama manusia sehingga
Khawarizm, Fergana, dan Samarkand.
tidak memiliki sikat pendendam (harus
Pasukan Islam juga melalui Makran masuk
sabar), serta mau menerima kritik dari
ke Balukhistan, Sind, dan Punjab sampai
berbagai pihal yang membangun.
ke Multan, pada waktu itu Islam
menancapkan kakinya untuk pertama KESIMPULAN
kalinya di bumi India.
Peradaban Islam pada masa
Wafat Khalifah Abdul Malik bin Marwan sangat
Dalam sejarah, Abdul Malik berkembang dengan pesat, diantaranya
dikenal dengan “Abdul Muluk” atau ayah adalah Abdul Malik bin Marwan
para raja atau khalifah. Dijuluki demikian meresmikan bahasa Arab sebagai bahasa
karena keempat anaknya sempat menjadi resmi negara setempat, membuat uang
khalifah Bani Umayyah menggantikannya. logam dari emas, membuat kantor pos agar
Mereka itu adalah Walid, Sulaiman, Yazid, lancar komunikasi antar negara dengan
dan Hisyam. Abdul Malik bin Marwan negara lainnya, mendirikan Mahkamah
meninggal dunia pada pertengahan bulan Agung, mendirikan bangunan untuk
Syawwal tahun 86 Hijriyah dalam usia 60 pertemuan para pejabat dalam pertemuan,
membuat kerajinan tangan seperti melukis Rachman, T. (2018). Bani Umayyah di
dan menjahit. Itu semua merupakan hasil lihat dari tiga Fase (Fase
kerja keras dari Abdul Malik bin Marwan terbentuk, Kejayaan dan
agar negara pada waktu itu bisa semakin Kemunduran). Jurnal Sejarah
maju, berkembang, dan disegani oleh Peradaban Islam, 2(1).
negara dan bangsa lain. Rianawati. (2010). Sejarah dan Peradaban
Islam. Pontianak: STAIN
REFERENSI Pontianak Press.
Saputri, I.N. (2017). Perkembangan
Al-‘Isy, Y. (2007). Sejarah Dinasti
Kubah Batu, Masjid Damaskus,
Umayyah. Jakarta: Pustaka Al-
Perluasan Masjid Al-Haram, dan
Kautsar.
Masjid Nabawi pada Masa
Al-‘Isy, Y. (2009). Dinasti Umawiyah.
Khalifah Abdul Malik bin Marwan
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
dan Walid bin Abdul Malik. Jurnal
Amin, H.A. (1997). Seratus Tokoh dalam
Millati, 2(2).
Sejarah Islam. Bandung: Remaja
Sunanto, M. (2003). Sejarah Islam Klasik.
Rosdakarta Offset.
Bogor: Kencana.
Arief, A. (2004). Sejarah Pertumbuhan
Syah, H. (2016). Metodologi Penelitian
dan Perkembangan Lembaga-
Kuantitatif dan Kualitatif.
lembaga Pendidikan Pendidikan
Pekanbaru: Indrasakti Riau.
Islam Klasik. Bandung: Angkasa.
Yakub, dkk. (2008). Sejarah Peradaban
Kholison, M. (2015). Bahasa Arab:
Islam. Medan: Perdana Publishing.
Sejarah dan Perkembangannya.
Jurnal Sejarah dan Perkembangan,
7(1).
Kuswanjono, A. (2016). Hakikat Ilmu
dalam Pemikiran Islam. Jurnal
Filsafat, 26(2).
Mansur, F.M. (2003). Pertumbuhan dan
Perkembangan Budaya Arab pada
Masa Bani Umayyah. Jurnal
Humaniora, 15(2).
Nazir, M. (1988). Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nizar, S. (2013). Sejarah Pendidikan
Islam (Menelusuri Jejak Sejarah
Pendidikan Era Rasulullah sampai
Indonesia). Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Permana, F. (2018). Pendidikan Islam dan
Pengajaran Bahasa Arab pada
Masa Dinasti Umayyah. Jurnal
Ilmiah Al-Qalam, 12(2).

Anda mungkin juga menyukai