Anda di halaman 1dari 16

UPT SATUAN PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 PURWOSARI SATU ATAP

Jl. Arjuno Dsn. Ketuwon Ds. Sumberejo Kec. Purwosari Kab. Pasuruan
Kode Pos 67162 No. Tlp.085236649575 e-mail : smp3_pur@yahoo.co.id
NSS: 20.1.05.19.08.137

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Masa Remaja dan Perubahannya
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli memiliki sikap positif terhadap perubahan
fisik, psikis, mental dan sosial yang terjadi pada dirinya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami bahwa dirinya akan
masuk masa remaja
2. Peserta didik/konseli dapat memahami pubertas, dan
perubahan fisik, psikis, mental dan sosial
3. Peserta didik/konseli memahami perubahan tanggung jawab
keagamaan
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi Layanan 1. Aku sudah remaja !
2. Perubahan fisik
3. Perubahan psikis
4. Perubahan mental
5. Perubahan sosial
6. Perubahan tanggung jawab
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 40 Menit
J Sumber Materi Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab


L Media / Alat LCD, Power Point, Masa remaja dan permasalahannya
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa

Purwosari, 03 Januari 2023


Mengetahui
Kepala SMPN 3 Purwosari Satu Atap Guru BK/Konselor

Dra. SUCI ASRI LUKITOWATI TUTI YULIANI,S.Psi


NIP.1967704041998022004 NIP.198307292022212012
Lampiran 1. Uraian Materi

MASA REMAJA DAN PERUBAHANNYA


Aku Sudah Remaja !

Masa Remaja adalah periode yang unik dan khusus yang ditAndai oleh perubahan tertentu dalam
perkembangan manusia. Ketika memasuki masa remaja, pertumbuhan dan perkembangan kita akan
berlangsung dengan cepat. Kita akan mengalami perubahan fisik dan psikis. Sekalipun demikian,
perubahaan ini berbeda antara individu yang satu dan yang lainnya. Salah satu faktot penentu perbedaan
tersebut adalah perbedaan genetik dan lingkungan, seperti kesehatan, gizi dan kondisi emosional. Faktor
genetik akan mempengaruhi kelenjar-kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon-hormon tertentu.
Gizi yang buruk pada masa kanak-kanak menyebabkan kurangnya produksi hormon pertumbuhan,
sementara gangguan emosional mengakibatkan produksi hormon adrenal steroid berlebihan yang
merugikan hormon pertumbuhan. Misalnya, jika pertumbuhan masa Remaja terganggu oleh penyakit, gizi
yang buruk, atau ketegangan emosional yang lama, akan terjadi penundaan penyatuan tulang-tulang
sehingga anak tidak dapat mencapai tinggi tubuh yang sempurna.

Para ahli psikologi menulis bahwa dalam kehidupan manusia ada beberapa rentang kehidupan yaitu :

1. Masa Prenatal : Saat dalam kandungan ibu


2. Masa Bayi : 0 th – 21 th
3. Masa Kanak-kanak : 2 th – 11 th
4. Masa Remaja : 11 th – 20 th
5. Masa Dewasa : 20 th – 40 th
6. Masa Setengah Baya : 40 th – 60 th
7. Masa Tua : 60 th ke atas
Siswa SMP yang rata-rata berusia antara 12 – 16 th adalah termasuk masa remaja, yaitu masa dimana
seorang individu sedang tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Pada masa ini akan ada beberapa
perubahan yang dialami antara lain: perubahan fisik, perubahan psikis dan perubahan tanggung jawab
keagamaan.

Puber atau pubertas

Kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti “usia kedewasaan”. Elizabeth B. Hurlock dalam buku
psikologi perkembangan menjelaskan bahwa pubertas merupakan masa yang mengawali masa remaja
dan biasanya berlangsung secara singkat. Ia juga mengutif difinisi masa puber yang dibuat oleh Root,
yaitu suatu tahap dalam perkembangan manusia di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan
reproduksi yang disertasi dengan perubahan dalam pertumbuhan fisik dan psikologis

Dalam modul Kesehatan Reproduksi Remaja yang diterbitkan oleh BKKBN, dikatakan bahwa seseorang
mulai memasuki masa puber pada usia 9 – 10 tahun dan berakhir pada usia sekitas 15 – 16 tahun.

Perubahan di masa puber, diantaranya :

1. Perubahan Fisik
2. Perubahan Psikis
3. Perubahan Mental
4. Perubahan Sosial
Perubahan Fisik

Perubahan fisik ini terjadi karena pada masa ini kelenjar yang ada di bawah otak mulai
memproduksi hormon-hormon. Ciri-ciri yang tampak antara lain: perubahan ukuran tubuh yang
mencolok, terutama tinggi dan berat badan, perubahan bentuk tubuh anak-anak ke arah bentuk tubuh
dewasa, selain itu pada remaja putri ditandai dengan :

- Menstruasi,
- Payudara mulai membesar,
- Kulit halus dan suara menjadi “merdu”.
- Bentuk tubuh berlekuk (berbentuk)
Pada remaja laki-laki ditandai dengan :
- Otot menguat
- Tumbuh bulu di ketiak, muka (kumis, jangkut) dan sekitar kemaluan
- Di leher tumbuh jakun,
- Kulit dan rambut berminyak
- Mimpi basah, dan suara membesar.
- Penis dan buah zakar membesar
- Kadang-kadang produksi kelenjar keringat menjadi lebih banyak, mengeluarkan getah pada
permukaan kulit, sehingga menyumbat pori-pori dan terjadilah jerawat.

Perubahan Psikis

Mulai bekerjanya hormon-hormon di dalam tubuh selain menyebabkan terjadinya perubahan fisik
juga akan berpengaruh pada psikis, yaitu timbulnya suatu perasaan tidak tenang, suatu perasaan yang
belum pernah dirasakan sebelumnya. Perubahan-perubahan psikis itu antara lain :

a. Mulai Tertarik kepada lawan jenis. Hal ini biasanya menyebabkan perubahan pada perilaku remaja.
Perubahan perilaku yang terjadi diantaranya sebagai berikut :
- Kecenderungan wanita untuk mempercantik diri
- Kecenderungan pria untuk menunjukkan kejantannya.
- Perubahan kejiwaan, seperti rendah diri, pemalu, cemas, bimbang dan salah tingkah laku bila
menghadapi lawan jenis.
- Lebih senang untuk berkumpul di luar rumah.
b. Tingkah laku dan emosi yang tidak stabil, penuh kontradiksi, seperti :
 Suatu saat lemah lembut, tetapi pada saat lain kasa, judes, centil.
 Mudah tersinggung, tetapi juga mudah gembira meluap-luap.
 Punya aspirasi yang tinggi tetapi juga dorongan yang rendah
 Ingin bebas tetapi juga butuh bimbingan
 Ingin punya teman akrab tetapi kadang-kadang ingin menyendiri
Hal-hal tersebut diatas disebabkan karena masa remaja adalah masa transisi/peralihan, masa
mencari bentuk/identitas.

c. Mudah terpengaruh, agresif


d. Suka mengkritik tanpa memperlihatkan diri lebih baik
e. Rasa solidaritas tinggi
f. Ingin terlihat menarik di depan lawan jenis
g. Rasa ingin tahu besar
h. Penghayatan religius, etik dan estetik berkembang lebih mendalam
i. Kurang pertimbangan dalam mengambil keputusan
j. Ingin menonjolkan diri
k. Kurang mampu mengendalikan emosi
Perubahan mental diantaranya :

1. Mampu berpikir analitis


2. Kekhwatiran tumbuh dewasa
3. Lebih Kreatif
4. Memiliki banyak ide dan gagasan menarik
5. Kekhawatiran akan perubahan fisik
6. Kekhawatiran perasaan orang lain terhadap diri sendiri
Perubahan Sosial, diantaranya :

1. Hubungan sosial lebih meluas, mencari teman yang sesuai dengan kesukaan, hobi, dll
2. Asertivitas Remaja
3. Ingin diakui, dihargai, diperhatikan dan diterima
4. Senang melakukan kegiatan bersama
5. Terbuka dalam mengungkapkan pendapat, ide, gagasan
Perubahan Tanggung Jawab Keagamaan

Menurut agama anak yang telah memasuki usia Remaja disebut “Dewasa” artinya akalnya sudah
matang, sudah bisa membedakan antara yang baik dan buruk. Oleh karena itu seorang remaja sudah
WAJIB melaksanakan perintah agama dan mempertanggung jawabkannya dihadapan Tuhan YME. Misal :
beribadah, berbuat kebajikan.
Terhadap perubahan-perubahan tersebut seorang remaja hendaklah menyadari dan mampu
menyesuaikan diri. Perubahan yang positif digali dan dikembangkan sehingga lebih bermanfaat dan yang
negatif dikurangi sehingga resikonya dapat diperkecil dan tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.
Dengan penerimaan secara positif diharapkan remaja dapat menyelesaikan tugas perkembangan remaja
yaitu :

1. Bergaul lebih matang dengan teman sebaya, baik laki-laki maupun perempuan. Bergaul lebih matang
artinya bersikap lebih dewasa, tidak cengeng, tidak egois, lebih memahami orang lain/diri sendiri,
ramah, berpenampilan rapi, bersih dan mandiri.
2. Memahami peranan sosial sebagai pria dan wanita, contoh :
 remaja putri di rumah membantu pekerjaan yang sesuai untuk perempuan, remaja laki-laki
membantu pekerjaan yang sesuai untuk laki-laki.
 Meningkatkan fungsi dan perannya dalam keluarga, baik sebagai anak, sebagai kakak atau adik.
Begitu juga di masyarakat baik sebagai anggota masyarakat maupun anggota salah satu kegiatan
kemasyarakatan (Karang Taruna, Remaja Masjid).
3. Menerima dan mensyukuri keadaan fisik diri sendiri dengan cara :
 Menjaga dan melindungi tubuh secara efektif (mengganti pakaian dalam setiap pagi dan sore,
membersihkan dan merawat badan dengan teratur).
 Memperhatikan perubahan tubuh yang sedang dialami
 Bertingkahlaku sesuai kodrat yang dimliki dan sesuai dengan norma/nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat.
 Tidak minder, selalu percaya diri
4. Mempersiapkan diri ke arah suatu pekerjaan/karir
5. Mengembangkan keterampilan dan konsep hidup untuk masa depan
UPT SATUAN PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 PURWOSARI SATU ATAP
Jl. Arjuno Dsn. Ketuwon Ds. Sumberejo Kec. Purwosari Kab. Pasuruan
Kode Pos 67162 No. Tlp.085236649575 e-mail : smp3_pur@yahoo.co.id
NSS: 20.1.05.19.08.137

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Belajar
C Topik / Tema Layanan Pentingnya Motivasi Belajar
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli memiliki sikap positif untuk
membangkitkan semangat belajar hingga mampu menyelesaikan
pelajaran dengan baik dan berprestasi
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli memahami pengertian motivasi belajar
2. Peserta didik/konseli memahami jenis-jenis motivasi belajar
3. Peserta didik/konseli memahami faktor-faktor yang
menpengaruhi motivasi belajar
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 1. Pengertian motivasi belajar
2. Jenis-jenis motivasi belajar
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 40 Menit
j Sumber Materi Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab


L Media / Alat LCD, Power Point, Pentingnya motivasi belajar
M Pelaksanaan
Tahap Uraian
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Purwosari, 21 Pebruari 2023


Mengetahui
Kepala SMPN 3 Purwosari Satu Atap Guru BK/Konselor

Dra. SUCI ASRI LUKITOWATI TUTI YULIANI,S.Psi


NIP.1967704041998022004 NIP.198307292022212012
Lampiran 1. Uraian Materi

PENTINGNYA MOTIVASI BELAJAR


Motivasi belajar sangat penting dalam pengembangan diri, sebab pengembangan diri adalah
belajar, belajar adalah pengembangan diri. Jika Anda ingin lebih sukses dibanding pencapaian Anda
saat ini, kuncinya ialah jangan pernah berhenti belajar. Hanya dengan belajarlah Anda akan
berkembang dan menjadi lebih baik.
Motivasi Belajar – Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “ daya penggerak yang
telah menjadi aktif” (Sardiman,2001: 71). Pengertian Motivasi Belajar Siswa Menurut Para Ahli

Definisi Motivasi Belajar Siswa – Dalam buku psikologi pendidikan Drs. M. Dalyono memaparkan
bahwa “motivasi adalah daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa
berasal dari dalam diri dan juga dari luar” (Dalyono, 2005: 55).

Dalam bukunya Ngalim Purwanto, Sartain mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau
perangsang (incentive).

Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau
berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan sarat bahwa
perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau
oleh adanya perubahan sementara oleh suatu hal (Nasution, dkk: 1992: 3).

Djamarah mengemukakan bahwa belajar adalah “suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar
untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari” (Djamarah,1991:19-21).
Sedangkan menurut Slameto belajar adalah ”merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2003 : 2).

Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana
ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.

Jenis-jenis Motivasi Belajar

Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sardiman
mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

 Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir


 Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena dipelajari.
2. Motivasi menurut pembagiaan dari woodworth dan marquis dalam sardiman:

 Motif atau kebutuhan organismisalnya, kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual, dan lain-
lain.
 Motof-motif darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan
sebagainya.
 Motif-motif objektif
3. Motivasi jasmani dan rohani

 Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan sebagainya.


 Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.
4. Motivasi intrisik dan ekstrinsik

 Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu diransang dari
luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
 Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya peransang dari
luar. (Sardiman, 1996: 90).

Adanya berbagai jenis motivasi di atas, memberikan suatu gambaran tentang motif-motif yang ada
pada setiap individu. Adapun motivasi yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa arab adalah
motivasi ekstrinsik, dimana motivasi ini membutuhkan ransangan atau dorongan dari luar misalnya,
media, baik media visual, audio, maupun audio visual serta buku-buku yang dapat menimbulkan dan
memberikan inspirasi dan ransangan dalam belajar.

Adapun bentuk motivasi yang sering dilakukan disekolah adalah memberi angka, hadiah, pujian,
gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman.

a) Memberi angka

Memberikan angka (nilai) artinya adalah sebagai satu simbol dari hasil aktifitas anak didik. Dalam
memberi angka (nilai) ini, semua anak didik mendapatkan hasil aktifitas yang bervariasi. Pemberian
angka kepada anak didik diharapkan dapat memberikan dorongan atau motivasi agar hasilnya dapat
lebih ditingkatkan lagi.

b) Hadiah

Maksudnya adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada anak didik yang
berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan semangat (motivasi) belajar siswa
karena akan diangap sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi siswa.

c) Pujian

Memberikan pujian terhadap hasil kerja anak didik adalah sesuatu yang diharapkan oleh setiap
individu. Adanya pujian berarti adanya suatu perhatian yang diberikan kepada siswa, sehingga
semangat bersaing siswa untuk belajar akan tinggi.

d) Gerakan tubuh

Gerakan tubuh artinya mimik, parah, wajah, gerakan tangan, gerakan kepala, yang membuat suatu
perhatian terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Gerakan tubuh saat memberikan suatu
respon dari siswa artinya siswa didalam menyimak suatu materi pelajaran lebih mudah dan gampang.

e) Memberi tugas

Tugas merupakan suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera diselesaikan. Pemberian tugas kepada
siswa akan memberikan suatu dorongan dan motivasi kepada anak didik untuk memperhatikan segala
isi pelajaran yang disampaikan.

f) Memberikan ulangan

Ulangan adalah strategi yang paling penting untuk menguji hasil pengajaran dan juga memberikan
motivasi belajar kepada siswa untuk mengulangi pelajaran yang telah disampaikan dan diberikan oleh
guru.
g) Mengetahui hasil
Rasa ingin tahu siswa kepada sesuatu yang belum diketahui adalah suatu sifat yang ada pada setiap
manusia. Dalam hal ini siswa berhak mengetahui hasil pekerjaan yang dilakukannya.
h) Hukuman
Dalam proses belajar mengajar, memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan kesalahan adalah
hal yang harus dilakukan untuk menarik dan meningkatkan perhatian siswa. Misalnya memberikan
pertanyaan kepada siswa yang bersangkutan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dalam aktifitas belajar, seorang individu membutuhkan suatu dorongan atau motivasi sehingga
sesuatu yang diinginkan dapat tercapai, dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar
antara lain:
1. Faktor individual, seperti ; kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan
faktor pribadi.
2. Faktor sosial, seperti ; keluaga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat
dalam belajar, dan motivasi sosial
Dalam pendapat lain, faktor lain yang dapat mempengaruhi belajar yakni:
a) Faktor-faktor internal : faktor Jasmaniah (Kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologis (Intelegnsi,
minat dan motivasi, perhatian dan bakat, kematangan dan kesipan), faktor kelelahan (jasmani,
rohani)
b) Faktor-faktor eksternal : faktor keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan gedung dan metode belajar), faktor sekolah (metode mengajar dan
kurikulum, relasi guru dan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran da waktu sekolah, keadaan
gedung dan metode belajar, standar pelajaran), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media dan teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain:
1. Cita-cita / aspirasi siswa
Cita-cita merupakan satu kata tertanam dalam jiwa seorang individu. Cita-cita merupakan angan-
angan yang ada di imajinasi seorang individu, dimana cita-cita tersebut dapat dicapai akan
memberikan suatu kemungkinan tersendiri pada individu tersebut. Adanya cita-cita juga diiringi
oleh perkembangan dan pertumbuhan keperibadian individu yang akan menimbulkan motivasi
yang besar untuk meraih cita-cita atau kegiatan yang diinginkan.
2. Kemampuan siswa
Kemampuan dan kecakapan setiap individu akan memperkuat adanya motivasi. kemampuan yang
dimaksud adalah kemampuan membaca, memahami sehingga dorongan yang ada pada diri
individu akan makin tinggi.
3. Kondisi siswa dan lingkungan
Kondisis siwa adalah kondisi rohani dan jasmani. Apabila kondisi stabil dan sehat maka motivasi
siswa akan bertambah dan prestasinya akan meningkat. Begitu juga dengan kondisi lingkungan
siswa (keluarga dan masyarakat) mendukung, maka motivasi pasti ada dan tidak akan menghilang.
4. Unsur dinamis dan pengajaran
Dinamis artinya seorang individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, tempat
dimana seorang individu akan memperoleh pengalaman.
5. Upaya guru dalam pengajaran siswa
Guru adalah seorang sosok yang dikagumi dan insan yangt mempunyai peranan penting dalam
dunia pendidikan. Seorang guru dituntut untuk profesional dan memiliki keterampilan.

Salah satu tujuan belajar di kelas agar kita dapat naik ke kelas berikutnya sampai lulus. Untuk
mencapai tujuan tersebut kita perlu usaha. Berharap memperoleh hasil yang memuaskan adalah
idaman setiap orang berusaha. Agar kita memahami usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan,
perhatikan hal-hal berikut ini :

Persyaratan akademis, meliputi:

 Hasil ulangan yang diperoleh sudah tuntas/lulus


 Kehadiran disekolah hendaknya sesuai dengan ketentuan.
 Konsentrasi belajar baik di rumah maupun disekolah
 Kesehatan fisik maupun mental yang menunjang kegiatan belajar.
 Kelengkapan catatan pelajaran.
 Mengerjakan tugas (PR) dengan baik
Persyaratan Budi Pekerti, meliputi:

Kelakuan :

 Ketaatan terhadap tata tertib sekolah


 Bersikap santun dan ramah kepada guru/karyawan sekolah
 Menjalin hubungan baik dengan teman sebaya
 Memperhatikan pelajaran
Kerajinan
 Kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar
 Kehadiran dalam kegiatan ekstra kurikuler
 Aktif mengikuti kegiatan peringatan hari-hari besar
 Kehadiran dalam kegiatan upacara bendera
 Mengerjakan PR atau tugas-tugas lain dari guru
 Kelengkapan dan kerajinan buku catatan
Kerapian/kebesihan:

 Memakai seragam lengkap sesuai ketentuan


 Memakai pakaian bersih dan rapi
 Rambut disisir rapi, tidak mengenakan pewarna rambut (rambut anak laki-laki pendek)
 Menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
 Buku-buku pelajaran disampul rapi dan bersih
 Membuang sampah ditempatnya
UPT SATUAN PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 PURWOSARI SATU ATAP
Jl. Arjuno Dsn. Ketuwon Ds. Sumberejo Kec. Purwosari Kab. Pasuruan
Kode Pos 67162 No. Tlp.085236649575 e-mail : smp3_pur@yahoo.co.id
NSS: 20.1.05.19.08.137

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Manusia sebagai makhluk sosial
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli memahami pentingnya hubungan sosial
sesuai kaidah-kaidah / norma agama
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli memahami pengertian manusia sebagai
makhluk sosial
2. Peserta didik/konseli memahami karakteristik manusia
sebagai makhluk sosial
3. Peserta didik/konseli memahami kedudukan manusia sebagai
makhluk sosial
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 1. Pengertian manusia sebagai makhluk sosial
2. Karakteristik manusia sebagai makhluk sosial
3. Kedudukan manusia sebagai makhluk sosial
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 40 Menit
j Sumber Materi Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Manusia sebagai makhluk sosial
M Pelaksanaan
Tahap Uraian
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
3. Tahap Penutup 2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Purwosari, 21 Maret 2023


Mengetahui
Kepala SMPN 3 Purwosari Satu Atap Guru BK/Konselor

Dra. SUCI ASRI LUKITOWATI TUTI YULIANI,S.Psi


NIP.1967704041998022004 NIP.198307292022212012
Lampiran 1. Uraian Materi

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL


Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Secara kodrat, manusia merupakan makhluk monodualistis, artinya selain sebagai makhluk
individu, manusia juga berperan sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut
untuk mampu bekerjasama dengan orang lain sehingga tercipta sebuah kehidupan yang damai. Tanpa
bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang
lain, manusia bisa makan menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensinya kemanusiaannya. Seseorang memiliki sikap sosial apabila ia
memperhatikan atau berbuat baik terhadap orang lain.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sikap sosial merupakan beberapa tindakan menuju
kebaikan terhadap sesamanya. Selain itu, Manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial karena pada diri
manusia ada dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain. Manusia memiliki kebutuhan mencari
kawan. Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain, sering kali didasarkan kepentingan dan
persamaan ciri. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial dengan
beberapa alasan, yaitu:

1. Ada dorongan untuk berinteraksi.


2. Manusia tunduk pada aturan norma sosial.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan satu sama lain.
4. Potensi manusia akan benar-benar berkembang apabila ia hidup ditengah-tengah manusia.

Pengertian Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak
dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan peranannya
dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya.

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial menurut para Ahli:

Menurut KBBI : Makhluk sosial adalah manusia yang berhubungan timbal balik dengan manusia lain.

Menurut Elly M. Setiadi : Makhluk social adalah makhluk yang didalam hidupnya tidak bias
melepaskan diri dari pengaruh orang lain.

Menurut Dr. Johannes Garang : Makhluk social adalah makhluk berkelompok dan tidak mampu hidup
menyendiri

Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada
pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan
biologis, yang terdiri dari:

1. Dorongan untuk makan


2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai
seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan
dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia
sebagai makhluk sosial.
Ciri-ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial :
Suka bergaul
Suka bekerja sama
Hidup berkelompok
Memiliki kepedulian terhadap orang lain
Tidak bisa hidup sendiri

Ciri- ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial yang Bermoral .


Manusia memiliki toleransi dan kepedulian terhadap orang lain ketika bersosialisasi.
Contoh perilaku manusia sebagai mahkluk sosial yang bermoral:
Bergotong-royong membersihkan desa.
Mengunjungi orang sakit

Fungsi dan Tugas Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Manusia sebagai makhluk sosial memiliki fungsi dan tugas yang harus diembannya. Baik dalam
masyarakat maupun kemasyarakatan
Manusia sebagai makhluk sosial juga mengemban tugas dan fungsi dalam keluarga sebagai
lingkungam sosial terkecil.

Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial


Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-
hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai
kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk
berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak
lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.

Berbuat baik kepada kedua orang tua.

Hubungan sosial yang pertama bagi seorang manusia begitu lahir kedunia adalah dengan orang
tuanya. Oleh karena itu pertama kali seseorang dibebani kewajiban adalah berlaku baik dan berbakti
kepada kedua orang tua, sebagai kewajiban nomor dua setelah kewajiban berbakti kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Menghormati ibu bapak merupakan perintah/ajaran agama yang memegang peranan
penting dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab pergaulan yang baik dalam rumah tangga/keluarga
dapat menciptakan kondisi baik dalam pergaulan masyarakat. Sebaliknya sikap tidak menghormati
kedua orang tua akan menimbulkan aib dan penilaian tidak simpatik dari anggota masyarakat, bahkan
dalam ajaran agama sikap tersebut termasuk kategori “dosa besar”.

Berbuat baik kepada sesama manusia.

Dalam pandangan agama dan kepercayaan apapun didunia ini memandang sikap tolong menolong
sesama anggota masyarakat merupakan perbuatan yang terpuji. Tolong menolong sesama makhluk
adalah sudah naluripada setiap manusia, sebab dalam perkembangannya hidup manusia selalu
ditolong oleh pihak lain. Perbedaan status sosial dan perbedaan profesi anggota masyarakat
mengakibatkan tolong menolong diantara berjalan alami. Misalnya : menjahit pakaian, mencukur
rambut, membangun rumah dan lain-lain. Pekerjaan dan jasa membutuhkan pertolongan pihak lain
yang ahli sesuai dngan profesinya masing-masing. Dengan demikian sikap tolong menolong
merupakan bentuk pengabdian kepada sesama manusia yangdilakukan dengan penuh keikhlasan dan
tanpa pamrih, semata-mata mengharap ridho Tuhan Yang Maha Esa. Selain tolong menolong, semua
agama juga mengajarkan agar sesama manusia saling menyayangi, saling mengasihi, saling
menghormati dan saling menghargai. Dan menghindari ucapan-ucapan buruk kepada siapapun,
karena ucapan buruk dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian. Jika berlarut-larut akan
menjurus kepada pertumpahan darah.

Anda mungkin juga menyukai