Anda di halaman 1dari 19

MATERI BINA

PERLANSIA
Edisi : Minggu Sengsara Kristus I-VII 2023
Tema : Penghayatan Tentang Penderitaan Yesus

Diterbitkan oleh :

BIDANG PELAYANAN KATEGORIAL


SINODE GPI PAPUA

Untuk Kalangan Sendiri


Kata Pengantar

Syalom…Salam Sejahtera Bagi kita Semua!!

Syukur dan hormat kepada Tuhan Yesus kepala Gereja, yang tetap memelihara
gerejaNya dalam tugas kesaksian dan pelayanan di tengah-tengah dunia. Khususnya Wadah
PERLANSIA GPI Papua, yang walaupun di tengah pandemic Covid 19 tetap eksis
menyampaikan kabar suka cita dan pengharapan iman kepada sesama; Syukur
juga karna kita boleh dihentar Tuhan memasuki minggu -minggu sengsara
Kristus, guna memaknai dan menghayati kesengsaraan Kristus yang rela mati di
kayu salib untuk menebus dosa dan kesalahan Kita.
Oleh karena itu Bidang PELKAT Cq KOMPEL PERLANSIA Sinode GPI Papua,
menurunkan Materi “BINA PERLANSIA” Minggu Sengsara Kristus I -VII 2023, yang
didalamnya refleksi, rekreasi, kunjungan kasih, meditasi dan Kalender Gerejawi 2023.
Kiranya materi-materi ini dapat digunakan sebagai acuan atau pe doman dalam
ibadah-ibadah PERLANSIA GPI Papua. Jangan lupa vaksin dan menaati protocol
Kesehatan Covid 19.Tuhan memberkati.

Fakfak, Februari 2023

Bidang PELKAT Cq KOMPEL PERLANSIA


GPI PAPUA
GEREJA PROTESTAN INDONESIA DI PAPUA
MAJELIS PEKERJA SINODE
JL Imam Bonjol – Wagom Utara Fakfak – Papua Barat,Email : gpi_papua@yahoo.co.id

KALENDER GEREJAWI TAHUN 2023

I. MINGGU-MINGGU SENGSARA YESUS KRISTUS :


PERTAMA ---------------------------------------------- 19 FEBRUARI
KEDUA ---------------------------------------------- 26 FEBRUARI
KETIGA ---------------------------------------------- 05 MARET
KEEMPAT ---------------------------------------------- 12 MARET
KELIMA ---------------------------------------------- 19 MARET
KEENAM ---------------------------------------------- 26 MARET
KETUJUH ---------------------------------------------- 02 APRIL
II. KEMATIAN YESUS KRISTUS / JUMAT AGUNG 07 APRIL
III. KEBANGKITAN YESUS KRISTUS / PASKAH (I) 09 APRIL
IV. SYUKUR PASKAH (PASKAH II) / BAPTISAN 10 APRIL
V. KENAIKAN YESUS KRISTUS 18 MEI
VI. KETURUNAN ROH KUDUS / PENTAKOSTA I 28 MEI
VII. SYUKUR PENTAKOSTA (PENTAKOSTA II) /
BAPTISAN 29 MEI
VIII. MINGGU - MINGGU ADVENT :
PERTAMA ---------------------------------------------- 03 DESEMBER
KEDUA ---------------------------------------------- 10 DESEMBER
KETIGA ---------------------------------------------- 17 DESEMBER
KEEMPAT ---------------------------------------------- 24 DESEMBER
IX. NATAL DAN TAHUN BARU :
1. MALAM PERSIAPAN NATAL
(MALAM KUDUS) 24 DESEMBER
2. NATAL PERTAMA 25 DESEMBER
3. NATAL KEDUA (BAPTISAN) 26 DESEMBER
4. MALAM KUNCI TAHUN 31 DESEMBER
5. TAHUN BARU 01 JANUARI

X. PERJAMUAN KUDUS :

PERTAMA 08 JANUARI
KEDUA 07 APRIL
KETIGA 02 JULI
KEEMPAT 01 OKTOBER

XI. HARI ULANG TAHUN GEREJAWI :


A. GEREJA BAGIAN MANDIRI GPI
1. GEREJA KRISTEN LUWUK BANGGAI (GKLB) 27 JANUARI
2. GEREJA PROTESTAN INDONESIA (GPI AM ) 27 FEBRUARI
3. GEREJA PROTESTAN INDONESIA DONGGALA
DONGGALA (GPID) 04 APRIL
4. GEREJA PROTESTAN INDONESIA
DI BUOL TOLI-TOLI 18 APRIL
5. GEREJA PROTESTAN INDONESIA
DI PAPUA (GPI PAPUA) 25 MEI
6. GEREJA PROTESTAN INDONESIA
GORONTALO (GPIG) 18 JULI
7. GEREJA PROTESTAN MALUKU (GPM) 06 SEPTEMBER
8. GEREJA MASEHI INJILI DI MINAHASA (GMIM) 30 SEPTEMBER
9. GEREJA PROTESTAN INDONESIA
BAGIAN BARAT (GPIB) 31 OKTOBER
10. GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT) 31
OKTOBER

B. GEREJA TETANGGA GPI YANG SEASAS :


1. GEREJA KRISTEN JAWI WETAN 17 PEBRUARI
2. GEREJA TORAJA 25 MARET
3. GEREJA TORAJA MAMASA 07 JUNI
4. GEREJA KRISTEN INJILI
DI TANAH PAPUA 26 OKTOBER
5. HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP) 07 OKTOBER
6. GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN 02 SEPTEMBER

C. HUT WADAH – WADAH GEREJAWI GPI PAPUA :


1. PERSEKUTUAN ANAK DAN REMAJA (PAR) 15 PEBRUARI
2. PERSEKUTUAN PEMUDA (PP GPI) 10 OKTOBER
3. PERSEKUTUAN WANITA (PERWATA) 31 OKTOBER
4. PERSEKUTUAN PRIA (PERPRI) 20 FEBRUARI
5. PERSEKUTUAN LANJUT USIA (PERLANSIA) 03 AGUSTUS
D. U M U M
1. PI DI PAPUA 05 PEBRUARI
2. YPK PAPUA 08 MARET
3. PGI 25 M E I

XII. BEBERAPA HARI BESAR NASIONAL :


1. HARI KARTINI 21 APRIL
2. HARI PENDIDIKAN NASIONAL 02 MEI
3. HARI KEBANGKITAN NASIONAL 20 MEI
4. HARI ANAK NASIONAL 23 JULI
5. HARI KEMERDEKAAN RI 17 AGUSTUS
6. HARI KESAKTIAN PANCASILA 01 OKTOBER
7. HARI SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER
8. HARI PAHLAWAN 10 NOPEMBER
9. HARI AIDS 01 DESEMBER
10. HARI IBU 22 DESEMBER
Materi PERLANSIA
Minggu III Februari 2023
Minggu Sengsara I

Tema : Penghayatan Tentang Penderitaan Yesus


Bacaan : Kolose 2:1-5
Metode : Refleksi

PERLANSIA yang diberkati Tuhan


Siklus kehidupan manusia di dunia ibarat roda yang berputar tanpa henti. Dalam
perputaran itu, berbagai fenomena melanda dan merasuk dalam kemelut dan gemelut
kehidupan manusia. Salah satu fenomena yang paling nyata saat ini ialah penderitaan.
Penderitaan barangkali menjadi salah satu trending topic yang menyita perhatian dan ke-
hati-an dari semua umat manusia. Zaman sekarang, penderitaan mendarah daging dalam
kehidupan setiap manusia. Di sini yang dimaksudkan dengan penderitaan ialah semua hal
yang mengganggu manusia, baik jasmani maupun rohani. Penderitaan yang dialami oleh
manusia bermacam-macam. Bagi orang Kristiani, penderitaan merupakan rahmat dan
anugerah. Konsep ini didasarkan pada penderitaan Yesus Kristus yang menebus dan
menyelamatkan manusia. Namun, ada juga yang menilai penderitaan sebagai kutukan
dan hukuman. Penilaian seperti ini muncul dari mereka yang tidak mampu menanggung
beban hidup dan penderitaan dalam hidup sehari-hari.
PERLANSIA yang diberkati Tuhan
Dalam dimensi pelayanan Paulus menegaskan bahwa ‘ia ingin agar jemaat mengetahui
bahwa betapa beratnya perjuangan yang dilakukan untuk kamu [Jemaat Kolose] (ay. 1)’.
Hal ini hendak menegaskan mengenai beratnya perjuangan di dalam medan pelayanan.
Yakni adanya pengaruh filsafat, jemaat yang memiliki latar belakang beragam budaya,
tetapi juga muncul ajaran-ajaran Gnostik yang mencampur adukan pelayanan dan
Kekristenan. Hal-hal dimaksud merupakan tantangan di dalam medan pelayanan,
sehingga Paulus dituntut untuk bekerja secara keras dalam memaksimalkan setiap
pelayanan yang ada, sehingga ada yang terhibur [merasakan sukacita] melalui pelayanan
yang dilakukan.
PERLANSIA yang diberkati Tuhan
Ia mengajak jemaat untuk tetap teguh dan tabah. Jangan mudah terombang-ambingkan
dengan beragam pengajaran. Tetapi tetap teguh di dalam Tuhan Yesus. Jemaat dituntut
untuk memaknai Salib, di mana belajar dari Kristus melalui pengorbanannya, yaitu mati,
dikuburkan dan dibangkitkan bersama Kristus [ay. 12-13]. Sehingga setiap orang percaya
dilibatkan secara bersama-sama dalam memaknai peristiwa Salib.Konsep ini ditegaskan
supaya jemaat tidak dengan dengan mudah untuk diperdaya dengan beragam ajaran
filsafat kosong yang sangat bertentangan dengan ajaran Kristus [ayat 4]. Jemaat dituntut
untuk tetap ‘Teguh iman di dalam Kristus’. Walaupun Paulus tidak ada bersama-sama
dengan mereka [ayat 5]. Paulus ingin membimbing mereka pada pengertian yang lebih
kokoh dan dalam yakni hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak
Tuhan dengan sempurna. Di dalam Kristus ada segala kekayaan, harta hikmat dan
pengetahuan tersembunyi, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang
ada di sorga dan yang ada di bumi.
PERLANSIA yang diberkati Tuhan
Memasuki Minggu Sengsara Kristus, maka setiap kita semua selaku orang percaya
dituntut untuk tetap taat dan tekun di dalam menunaikan beragam tugas dan tanggung
jawab pelayanan. Makna penderitaan Kristus tetap mengingatkan kita agar tetap
mengandalkan Tuhan Yesus di dalam medan gumul pelayanan kita. Minggu Sengsara
Kristus memiliki makna bahwa Tuhan Yesus menempuh jalan penderitaan sebagai
konsekuensi dari ketaatan Tuhan Yesus kepada Allah Bapa dalam menjalankan misi
pembebebasan manusia dari kuasa dosa dalam berbagai bentuknya. Oleh sebab itu, kita
dituntut untuk memaknai beragam tugas dan tanggung jawab pelayanan yang telah di
emban di atas pundak kita. Kita sebagai warga gereja harus tetap kokoh dan teguh
untuk mengakui Yesus yang adalah Mesias sepanjang hidup meski banyak penderitaan,
hinaan dan aniaya. Dengan demikian kita perlu memahami bahwa Hidup tidak hanya
mementingkan dan kesenangan sendiri tetapi kita tetap memelihara iman yang berbuah
dengan rajin mengikuti persekutuan yang beribadah. Memang kita tidak lagi secara
langsung memikul salib terbuat dari palang kayu, tetapi beban yang kita miliki adalah
rasa tanggungjawab untuk menyangkal diri dengan menjauhkan dari perbuatan dosa
yang bertentangan dengan kehendak Allah.Tuhan memberkati Amin.

(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PERLANSIA masing-masing jemaat


Materi PERLANSIA
Minggu IV Februari 2023
Minggu Sengsara II

Tema : Penghayatan Penderitaan Yesus


Bacaan : Kolose 1:24-25
Metode : Kunjungan Kasih

Kegiatan:
 Mengunjungi anggota PERLANSIA yang sakit
 Dalam Pergumulan keluarga
 Anggota PERLANSIA yang belum aktif ibadah
 Ulang tahun
 Anjangsana dll

(Kegiatan dilakukan sesuai konteks PERLANSIA masing-masing Jemaat dengan tetap


menaati protocol kesehatan Covid 19.
Materi PERLANSIA
Minggu I Maret 2023
Minggu Sengsara III

Tema : Penghayatan Penderitaan Yesus: Pertobatan


Bacaan : Lukas 19:1-10
Metode : Refleksi

PERLANSIA yang diberkati Tuhan


Pertobatan Zakheus dalam Lukas 19:1-10, membawa dampak baik bagi dirinya dan
seluruh isi rumahnya. Zakheus sangat menyadari dosa yang telah dilakukan dalam
keseharian hidupnya, dengan memeras hak orang lain dan menjadi miliknya. Pekerjaan
yang dilakukan Zakheus ini membuat dirinya dikucilkan dari orang banyak. Orang-orang
memandang dia sebagai seorang pendosa yang harus dijauhi.
PERLANSIA yang diberkati Tuhan
Sebelum lewat di kota Yerikho, Yesus menyembuhkan orang buta di tengah jalan. Maka
orang-orang banyak mengerumuni Dia, demikian juga Zakheus. Namun karena badannya
pendek, maka ia memanjat pohon ara untuk dapat melihat Yesus dengan jelas. Yesus
mengetahui maksud hati Zakheus, maka ketika Ia lewat, Dia memandang Zakheus
dengan penuh kasih. Dia memanggil nama “Zakheus”, dan bahkan mau tinggal dan
makan bersama dengannya. Kasih inilah yang merubah kehidupan Zakheus, dan ia
mengalami pertobatan yang benar. Pertobatan/Metanoia adalah perubahan sikap 180
derajat. Berubah dari sikap dosa dan berbalik kepada Kristus, serta menyadari jati diri kita
yang sebenarnya, sebagai anak-anak Allah. Itu juga yang dialami oleh Zakheus, setelah
mengalami kasih dari Tuhan, mengalami pertobatan, dia mau memperbaiki hidup, dan
membagi kasih kepada orang lain, termasuk orang-orang yang pernah dia rugikan.1
PERLANSIA yang diberkati Tuhan

1
https://www.renristen.org/pertobatan-zakeus-luk-191-10/dipost20sep2020
Kejatuhan manusia dalam dosa ialah suatu peristiwa kelam dalam sejarah hidup manusia.
Allah mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus untuk menebus dan menyelamatkan manusia
dari lembah dosa ini. Konsekuensinya sangat mengerikan. Yesus harus menderita sengsara
dan wafat di salib demi menebus dosa dan kesalahan kita.
Kita semua adalah seperti Zakheus, yang datang dengan latar belakang yang berbeda,
dan kita ingin melihat Tuhan, serta mengalami jamahan kasih-Nya. Tidak ada kesalahan
yang terlalu besar bagi Tuhan untuk diampuni. Dimana dosa semakin besar, maka kasih-
Nya akan semakin besar dan nyata. Tuhan tidak mempermasalahkan masa lalu, dosa-
dosa kita. Yang Dia mau adalah, kita menyadari akan semua dosa-dosa kita, bertobat,
dan mengalami kasih-Nya yang begitu besar.
PERLANSIA yang diberkati Tuhan
Tuhan Yesus menempuh jalan penderitaan sebagai konsukuensi dari ketaatan Tuhan
Yesus kepada Allah Bapa dalam menjalankan misi pembebasan manusia dari kuasa dosa.
Tuhan Yesus adalah Mesias, Sang Penebus yang memilih jalan penderitaan sebagai jalan
pembebasan. Ini adalah perjuangan tanpa kekerasan, suatu proses terhadap praktek-
praktek ketidakadilan dengan konsukuensi mati disalib. Tetapi salib bukan hal akhir yang
dialami Yesus. Ada kebangkitan yang memperhatikan bahwa kejahatan manusia
betapapun hebatnya tidak akan dapat membinasakan kehidupan yang dikaruniakan
Tuhan Allah. Dengan demikian sebagai bapak-bapak Kristen Kalaupun kita menderita,
janganlah menderita karena melakukan kejahatan, bila karena kelemahan kita hal itu
terjadi juga, maka yang harus kita lakukan adalah bertobat dan membaharui diri sebagai
wujud kasih kita kepada Kristus.

(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PERLANSIA masing-masing jemaat)


Materi PERLANSIA
Minggu II Maret 2023
Minggu Sengsara IV

Tema : Kristus Hadir Dalam Setiap Kesusahan


Bacaan : 2 Korintus 4:8-10
Metode : Refleksi

PERLANSIA yang diberkati Tuhan


Teks 2 Korintus 4:8-10 Rasul Paulus menegaskan : "Dalam segala hal kami ditindas,
namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun
tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa
membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi
nyata di dalam tubuh kami (ay. 8-10). Ditindas, habis akal, dianiaya, dihempaskan.
Semua itu tekanan yang harus ditanggung oleh sebuah bejana. Tidak terjepit, tidak putus
asa, tidak ditinggalkan sendirian, tidak binasa. Semua itu adalah dampak dari kuasa dan
kesanggupan Yesus yang bekerja dalam diri kita. “Kami senantiasa membawa kematian
Yesus di dalam tubuh kami” (ay.10). Itulah ciri sikap Yesus, Dia menyangkal diri setiap
hari. Itu juga dapat menjadi ciri sikap kita, kerelaan untuk mematikan kekuatan kita
sendiri, supaya kita percaya sepenuhnya bahwa Dia yang hidup di dalam kita cukup bagi
kita.
PERLANSIA yang diberkati Tuhan
Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk-makhluk yang lain. Ia dianugerahi akal dan budi, pikiran, perasaan dan
berkehendak bebas. Namun, dalam perjalanan hidupnya, setelah ia diciptakan, manusia
sering kali mengingkari dan bertindak yang tidak sesuai dengan kehendak Penciptanya.
Manusia sering mencari kebahagiaan bukan dalam nama Tuhan. Manusia mencari dan
selalu mencari sesuatu yang hanya memuaskan jasmani dan bukan rohani. Kita sering
mencari sesuatu yang bersifat sementara, bukan kekal. Itulah kecendrungan kita dalam
menjalani kehidupan ini. Banyak cara yang ditempuh manusia untuk menemukan
kepuasan duniawi dalam hidupnya. Padahal sebagai umat kristiani, menjadi murid Yesus
harus sadar bahwa mengikuti Yesus berarti menjadi senasib dengan-Nya, artinya
menderita di dunia ini. Penderitaan itu akan menjadi bermakna bila diterima dengan
sikap yang tepat. Sengsara Yesus menarik para tokoh kudus untuk mengikuti dan
merasakan penderitaan-Nya.
PERLANSIA yang diberkati Tuhan
Jika kita mengalami kehadiran dan kuasa Kristus dalam hidup, maka sama sekali tidak
ada kesusahan, kesakitan, atau tragedi yang akan menyebabkan kekalahan rohani. Ketika
keadaan lahiriah tidak dapat tertahankan dan sumber daya manusia sudah habis, maka
sumber daya Allah diberikan untuk membesarkan iman, pengharapan, dan kekuatanmu.
Bagaimanapun juga Allah tidak akan meninggalkan anak-Nya yang setia kepadaNya.

(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PERLANSIA masing-masing jemaat)


Materi PERLANSIA
Minggu III Maret 2023
Minggu Sengsara V

Tema : Tetaplah Berdoa


Bacaan : Mazmur 86:1-2
Metode : Rekreasi

Mencari Harta Karung di Alkitab


 Bagi peserta menjadi 2 kelompok
 Masing-masing kelompok mencari harta karung sesuai dengan perintah pemimpin
Ibadah
 Tiap kelompok hanya boleh memakai 2 – 3 Alkitab sebagai sumber petunjuk
untuk mencari harta karun
 Pemimpin acara menyiapkan soal-soal petunjuk kepada para peserta untuk
mencari harta karung terpendam yang berhubungan dengan Minggu Sengsara
Kristus.
 Pada waktu aba-aba diberikan, suruhlah setiap peserta mencari dalam Alkitab
ayat-ayat yang memuat benda-benda tersebut. Ayat dan keterangan yang
didapatkan harus mereka catat dalam kertas.
 Kelompok yang paling cepat mengumpulkan harta karung terpendamlah yang
menjadi pemenangnya.
Misalnya: Salib (nama kitab, pasal dan ayat)
Doa (nama kitab, pasal dan ayat)
Penderitaan (nama kitab, pasal dan ayat)
Dosa (nama kitab, pasal dan ayat)

(Kegiatan dilakukan sesuai kondisi masing-masing PERLANSIA)


Materi PERLANSIA
Minggu IV Maret 2023
Minggu Sengsara VI

Tema : Tetaplah Berdoa


Bacaan : Matius 26:36- 46
Metode : Refleksi

Perlansia yang diberkti Tuhan


Doa adalah cara kita manusia berkomunikasi langsung dengan Tuhan. Dalam berdoa doa
kita dapat mengucap syukur, meminta/memohon, dan menyerahkan diri kita sepenuhnya
kepada Tuhan. Kita bisa berdoa untuk diri kita sendiri atau untuk siapa saja yang ingin
kita doakan atau yang memerlukan bantuan doa kita.Tidak ada batas kemampuan bagi
Tuhan untuk menolong kita, jadi mintalah maka akan diberikan oleh-Nya.Terkadang doa
kita tidak dijawab oleh Tuhan, tetapi bukan berati Tuhan tidak mengasihi kita atau kita
harus putus asa, mungkin saja apa yang kita minta di dalam doa tidak baik untuk kita.
Yesuspun demikian ketika berada dalam kesusahan Ia selalu berdoa kepada Bapanya di
sorga, Ia mendapatkan kekuatan untuk bisa melakukan kehendak BapaNya yang di
sorga.
Perlansia yang diberkti Tuhan
Meskipun menghadapi segala penderitaan dan kesakitan, Yesus tetap bertekad ingin
melakukan kehendak Allah. Tiga kali Ia berdoa, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin,
biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan
seperti yang Engkau kehendaki(ay. 39)." Cawan itu adalah pengadilan dan penghukuman
atas dosa-dosa umat manusia. Setiap saat tampaknya ada penderitaan jiwa yang lebih
mendalam dan penderitaan jasmaniah yang semakin besar. Pergumulan itu begitu
hebatnya sehingga akhirnya peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke
tanah, Lukas memberitahukan kepada kita bahwa seorang malaikat datang untuk
mengutakan Dia. Tampaknya tubuh-Nya hampir-hampir tak kuat lagi karena pergumulan
batin, dan Ia perlu kekuatan dari malaikat. Akhirnya kepahitan akan kematian berlalu
dan penderitaan jiwa yang berat pun berakhir. Perjuangan Allah melawan dosa telah
dimenangkan.
Perlansia yang diberkati Tuhan
Dalam pencobaan dan penderitaan jiwa-Nya yang sangat hebat, murid-murid tertidur.
“Berjagalah dan berdoalah” (ay. 41) yang ditujukan kepada murid-murid yang
mendampingi-Nya di Taman Getsemani, tetapi saat itu murid Yesus tidak kuasa menahan
rasa kantuknya. Perintah itu sungguh masih relevan ketika kita hadapi pergumulan dalam
kehidupan saat ini. Perintah ini mengajak kita untuk “tidak mengantuk” tetap waspada
dan berjaga terhadap segala kemungkinan cobaan iblis, memiliki kepekaan terhadap hal-
hal yang berakibat dosa, dan selalu intim dengan Tuhan melalui doa. Demikianlah rasul
Paulus mengingatkan kita bahwa semua penderitaan yang kita hadapi di zaman sekarang
ini tidaklah sebanding dengan kemuliaan yang akan kita nikmati kelak sebagai anak-anak
Allah (Rom:8:18). Karena itu, tetaplah bertekun dalam doa dalam selalu berpengharapan
dalam Tuhan. Berjaga-jaga dan berdoa, merupakan satu-satunya cara untuk mencegah
pencobaan. Luangkan waktu untuk berdoa,baca Firman, tetaplah tanggap dalam
pelayanan, dan percayalah kepada Tuhan selama berada dalam pergumulan.
Dengan penuh keyakinan, kita harus percaya bahwa Ia berkuasa menjawab doa kita.
Sekalipun bagi manusia itu mustahil, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Tuhan berkuasa
atas segala sesuatu. Kita harus yakin bahwa jika Ia berkehendak dalam kedaulatanNya,
maka sesulit apapun masalah yang kita hadapi, pasti bisa diselesaikannya. Tuhan
Memberkati!!!

(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PERLANSIA masing-masing jemaat)


Materi PERLANSIA
Minggu I April 2023
Minggu Sengsara VII

Tema : Solidaritas Kristus


Bacaan : Matius 27:27-31
Metode : Meditasi

LANGKAH-LANGKAH MEDITASI :
1. Menyanyi
2. Doa pembukaan oleh Pemimpin Ibadah
3. Menyanyi
4. Doa Mohon Roh Kudus
5. Baca Alkitab: (Dibacakan secara bersama-sama)
6. Pokok Pikiran: (Dibacakan oleh Pemimpin ibadah)

Pokok Pikiran
 Matius 27:27-31 mengisahkan dengan detail penghinaan yang dialami oleh Tuhan
Yesus. Tidak hanya mengalami penganiayaan secara fisik, Ia juga mengalami
penghinaan yang merendahkan-Nya. Prajurit Roma pada dasarnya suka
mengolok-olok tawanan yang akan disalibkan. Tuduhan yang disampaikan oleh
Pilatus kepada Tuhan Yesus adalah raja orang Yahudi, oleh karena itu para prajurit
ini mengolok-olok Tuhan Yesus sebagai raja orang Yahudi. Mereka mengenakan
jubah ungu yang menyatakan kebesaran, memberikan buluh di tangan kanan yang
menunjukkan kekuasaan, serta berlutut di depan-Nya. Tindakan-tindakan yang
diberikan bagi seorang raja, tetapi dengan maksud“mengolok-olokkan Dia” (ay.
29 -31). Tuhan Yesus, yang adalah Raja, memilih jalan salib untuk menyatakan
kasih-Nya kepada manusia. Dia disalibkan bukan demi orang yang terlihat baik
dalam penilaian manusia, atau orang yang mempunyai kekuasaan dan kedudukan
dalam masyarakat, tetapi Alkitab dengan jelas mengatakan demi manusia berdosa,
yang menjadi karakteristik dari semua manusia. Yesus Rela mati untuk menebus
manusia.2
 Melalui peristiwa penyaliban Yesus, kita akan mengalami keselamatan dari Yesus
dan Bapa di surga. Pengorbanan Yesus di kayu salib merupakan wujud kepedulian
Tuhan, manifestasi bela rasa dan solidaritas tuntas bagi keselamatan umat manusia.
Kehadiran Tuhan Yesus merupakan suatu tanda bahwa Yesus sangat mengasihi
kita. Kasih-Nya yang begitu agung diberikan kepada kita melalui penyerahan diri-
Nya di atas kayu salib untuk menebus segala dosa kita, untuk menyelamatkan kita
dari kuasa maut dan membawa kita kepada suatu kehidupan baru yang penuh
damai sukacita. Yesus datang ke dunia sebagai seorang Juru Selamat bagi seluruh
dunia, Ia datang sebagai Penyelamat bagi diri kita semua.
 Perenungan: Meditasi selama 5 menit kemudian masing-masing orang dapat
membagi pengalaman imannya terkait dengan Firman, tanpa ditanggapi orang
lain.
7. Pemimpin menyampaikan beberapa catatan kesimpulan
8. Menyanyi:
10. Doa Syafaat diakhiri Berkat: Oleh Pemimpin
11. Nyanyian jabat tangan.

(Silahkan dikembangkan d sesuai kondisi masing-masing Perlansia dengan tetap menaati


protocol kesehatan Covid 19)

2
https://gkkkmalang.org/raja-yang-berjubah-ungu/tafsrnmat27:27-31.co.id

Anda mungkin juga menyukai