PERLANSIA
Edisi : Minggu Sengsara Kristus I-VII 2023
Tema : Penghayatan Tentang Penderitaan Yesus
Diterbitkan oleh :
Syukur dan hormat kepada Tuhan Yesus kepala Gereja, yang tetap memelihara
gerejaNya dalam tugas kesaksian dan pelayanan di tengah-tengah dunia. Khususnya Wadah
PERLANSIA GPI Papua, yang walaupun di tengah pandemic Covid 19 tetap eksis
menyampaikan kabar suka cita dan pengharapan iman kepada sesama; Syukur
juga karna kita boleh dihentar Tuhan memasuki minggu -minggu sengsara
Kristus, guna memaknai dan menghayati kesengsaraan Kristus yang rela mati di
kayu salib untuk menebus dosa dan kesalahan Kita.
Oleh karena itu Bidang PELKAT Cq KOMPEL PERLANSIA Sinode GPI Papua,
menurunkan Materi “BINA PERLANSIA” Minggu Sengsara Kristus I -VII 2023, yang
didalamnya refleksi, rekreasi, kunjungan kasih, meditasi dan Kalender Gerejawi 2023.
Kiranya materi-materi ini dapat digunakan sebagai acuan atau pe doman dalam
ibadah-ibadah PERLANSIA GPI Papua. Jangan lupa vaksin dan menaati protocol
Kesehatan Covid 19.Tuhan memberkati.
X. PERJAMUAN KUDUS :
PERTAMA 08 JANUARI
KEDUA 07 APRIL
KETIGA 02 JULI
KEEMPAT 01 OKTOBER
Kegiatan:
Mengunjungi anggota PERLANSIA yang sakit
Dalam Pergumulan keluarga
Anggota PERLANSIA yang belum aktif ibadah
Ulang tahun
Anjangsana dll
1
https://www.renristen.org/pertobatan-zakeus-luk-191-10/dipost20sep2020
Kejatuhan manusia dalam dosa ialah suatu peristiwa kelam dalam sejarah hidup manusia.
Allah mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus untuk menebus dan menyelamatkan manusia
dari lembah dosa ini. Konsekuensinya sangat mengerikan. Yesus harus menderita sengsara
dan wafat di salib demi menebus dosa dan kesalahan kita.
Kita semua adalah seperti Zakheus, yang datang dengan latar belakang yang berbeda,
dan kita ingin melihat Tuhan, serta mengalami jamahan kasih-Nya. Tidak ada kesalahan
yang terlalu besar bagi Tuhan untuk diampuni. Dimana dosa semakin besar, maka kasih-
Nya akan semakin besar dan nyata. Tuhan tidak mempermasalahkan masa lalu, dosa-
dosa kita. Yang Dia mau adalah, kita menyadari akan semua dosa-dosa kita, bertobat,
dan mengalami kasih-Nya yang begitu besar.
PERLANSIA yang diberkati Tuhan
Tuhan Yesus menempuh jalan penderitaan sebagai konsukuensi dari ketaatan Tuhan
Yesus kepada Allah Bapa dalam menjalankan misi pembebasan manusia dari kuasa dosa.
Tuhan Yesus adalah Mesias, Sang Penebus yang memilih jalan penderitaan sebagai jalan
pembebasan. Ini adalah perjuangan tanpa kekerasan, suatu proses terhadap praktek-
praktek ketidakadilan dengan konsukuensi mati disalib. Tetapi salib bukan hal akhir yang
dialami Yesus. Ada kebangkitan yang memperhatikan bahwa kejahatan manusia
betapapun hebatnya tidak akan dapat membinasakan kehidupan yang dikaruniakan
Tuhan Allah. Dengan demikian sebagai bapak-bapak Kristen Kalaupun kita menderita,
janganlah menderita karena melakukan kejahatan, bila karena kelemahan kita hal itu
terjadi juga, maka yang harus kita lakukan adalah bertobat dan membaharui diri sebagai
wujud kasih kita kepada Kristus.
LANGKAH-LANGKAH MEDITASI :
1. Menyanyi
2. Doa pembukaan oleh Pemimpin Ibadah
3. Menyanyi
4. Doa Mohon Roh Kudus
5. Baca Alkitab: (Dibacakan secara bersama-sama)
6. Pokok Pikiran: (Dibacakan oleh Pemimpin ibadah)
Pokok Pikiran
Matius 27:27-31 mengisahkan dengan detail penghinaan yang dialami oleh Tuhan
Yesus. Tidak hanya mengalami penganiayaan secara fisik, Ia juga mengalami
penghinaan yang merendahkan-Nya. Prajurit Roma pada dasarnya suka
mengolok-olok tawanan yang akan disalibkan. Tuduhan yang disampaikan oleh
Pilatus kepada Tuhan Yesus adalah raja orang Yahudi, oleh karena itu para prajurit
ini mengolok-olok Tuhan Yesus sebagai raja orang Yahudi. Mereka mengenakan
jubah ungu yang menyatakan kebesaran, memberikan buluh di tangan kanan yang
menunjukkan kekuasaan, serta berlutut di depan-Nya. Tindakan-tindakan yang
diberikan bagi seorang raja, tetapi dengan maksud“mengolok-olokkan Dia” (ay.
29 -31). Tuhan Yesus, yang adalah Raja, memilih jalan salib untuk menyatakan
kasih-Nya kepada manusia. Dia disalibkan bukan demi orang yang terlihat baik
dalam penilaian manusia, atau orang yang mempunyai kekuasaan dan kedudukan
dalam masyarakat, tetapi Alkitab dengan jelas mengatakan demi manusia berdosa,
yang menjadi karakteristik dari semua manusia. Yesus Rela mati untuk menebus
manusia.2
Melalui peristiwa penyaliban Yesus, kita akan mengalami keselamatan dari Yesus
dan Bapa di surga. Pengorbanan Yesus di kayu salib merupakan wujud kepedulian
Tuhan, manifestasi bela rasa dan solidaritas tuntas bagi keselamatan umat manusia.
Kehadiran Tuhan Yesus merupakan suatu tanda bahwa Yesus sangat mengasihi
kita. Kasih-Nya yang begitu agung diberikan kepada kita melalui penyerahan diri-
Nya di atas kayu salib untuk menebus segala dosa kita, untuk menyelamatkan kita
dari kuasa maut dan membawa kita kepada suatu kehidupan baru yang penuh
damai sukacita. Yesus datang ke dunia sebagai seorang Juru Selamat bagi seluruh
dunia, Ia datang sebagai Penyelamat bagi diri kita semua.
Perenungan: Meditasi selama 5 menit kemudian masing-masing orang dapat
membagi pengalaman imannya terkait dengan Firman, tanpa ditanggapi orang
lain.
7. Pemimpin menyampaikan beberapa catatan kesimpulan
8. Menyanyi:
10. Doa Syafaat diakhiri Berkat: Oleh Pemimpin
11. Nyanyian jabat tangan.
2
https://gkkkmalang.org/raja-yang-berjubah-ungu/tafsrnmat27:27-31.co.id