Anda di halaman 1dari 20

TATA TERTIB SEKOLAH

I. PERATURAN UMUM

1. Siswa wajib taat pada agama & mengamalkannya, harus membiasakan dirii
bertanggung jawab, tekun belajar, memelihara kerukunan, tolong-menolong
sesamanya,  berdasarkan norma-norma susila sesuai dengan Dasar Pancasila
2. Siswa wajib memelihara kebersihan dan kerapian dirinya dan berpakaian pantas
sesuai norma-norma kesopanan dan kepribadian Bangsa Indonesia
3. Siswa wajib menjaga dan memelihara 5K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban,
Keindahan dan Kekeluargaan) di keluarga, sekolah dan masyarakat
4. Siswa tidak diperkenankan membawa, membaca, mempertontonkan buku, HP,
video, CD/VCD/DVD dan atau media lain yang bertentangan dengan norma
kesusilaan, pendidikan dan pelajaran di sekolah
5. Siswa dilarang membawa senjata tajam, senjata api& yang sejenisnya

6. Siswa tidak diperkenankan mengadakan kegiatan lain yang bersifat mengganggu


jalannya pelajaran dan per sekolahan
7. Siswa menjaga nama baik sekolah/ almameter

8. Siswa wajib mengikuti pelajaran secara efektif sesuai jadwal pelajaran yang telah
disusun oleh sekolah
9. Siswa wajib menjaga ketertiban dan ketenangan selama PBM (Proses Belajar
Mengajar) berlangsung
10. Selama waktu istirahat, siswa di luar kelas dan tidak diperkenankan berada di luar
area sekolah
11. Setelah pelajaran selesai (pulang sekolah) siswa agar segera pulang ke rumah
masing-masing

II. PERATURAN KHUSUS


1. KURIKULER

1. Proses Belajar Mengajar (PBM)

 Siswa harus sudah siap untuk menerima pelajaran yang akan diberikan,
sesuai dengan jadwal dan membawa perlengkapan belajar yang sudah
ditetapkan
 Siswa harus hadir di sekolah paling lambat 5 (lima) menit sebelum pelajaran
dimulai.
 Siswa wajib berdoa sebelum pelajaran pertama dimulai dan sebelum pulang
(pelajaran terakhir)
 Siswa wajib memberi penghormatan kepada sang saka merah putih
sebelum pulang (selesai pelajaran terakhir)
 Tanpa seijin guru piket, selama PBM siswa tidak diperkenankan
meninggalkan kelas, menerima tamu dan menerima telepon dari pihak luar
2. Kehadiran, Perijinan & Mangkir
 Kehadiran komulatif siswa dalam satu tahun harus 90% dari hari efektif
sekolah
 Ijin tidak masuk sekolah diberikan 5 (lima) hari efektif

 Siswa yang terlambat datang, harus mendapat surat ijin dari guru piket
sebelum mengikuti pelajaran dengan mengisi form yang telah disediakan

 Siswa yang meninggalkan sekolah karena sakit atau alasan lain harus seijin
guru piket

 Siswa yang karena alasan tertentu (sakit, dll) tidak bisa masuk sekolah,
harus membuat surat ijin dan ditanda tangani oleh orang tua/wali siswa

 Siswa tidak masuk sekolah karena sakit harus ada surat keterangan sakit
dari Dokter/ Puskesmas/Rumah Sakit/Klinik

 Siswa yang tidak masuk sekolah tanpa ijin selama 5 (lima) hari berturut-turut
dianggap mangkir dan dikenakan sangsi

3. Ekstrakurikuler
Siswa wajib mengikuti salah satu kegiatan ekskul yang telah ditentukan oleh
sekolah

4. Kokurikuler
Semua tugas akademik yang diberikan oleh guru harus dikerjakan sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan

5. Rapor

 Rapor sisipan adalah laporan hasil pendidikan selama tengah semester.


Tidak harus menunggu panggilan dari sekolah, siswa/orangtua siswa
diharapkan bisa berkonsultasi dg guru bidang studi terhadap mata pelajaran
yang dianggap kurang nilainya.

 Rapor semester harus diambil oleh orangtua/ wali siswa sesuai dengan
tanggal yang telah ditentukan (tidak boleh diambil sebelumnya). Jika
berhalangan, bisa diambilkan oleh keluarga/anggota yang lain

2. SERAGAM SEKOLAH & PENAMPILAN

1. Siswa harus memakai pakaian seragam sekolah, sesuai dengan ketentuan


sekolah.

2. Bentuk pakaian seragam harus disesuaikan dengan ketentuan pakaian siswa


yang berlaku

3. Pakaian dipakai serapi mungkin, baju dimasukkan

4. Khusus yang  berjilbab, baju dibolehkan tidak dimasukkan atas seijin Kepala
Sekolah

5. Khusus bagi siswa putra, tidak boleh :

 Berambut gondrong melebihi kerah baju dan menutupi telinga

 Memakai anting-anting & asesoris lainnya

6. Bagi siswa putri, tidak dibolehkan memakai :

 Rok mini, potongan di atas lutut


 Perhiasan dan make up yang berlebihan

7. Siswa dilarang memakai sandal ke sekolah, kecuali bila ada alasan medis .

3. PRASARANA & SARANA SEKOLAH

1. Siswa diberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas sekolah seperti


Perpustakaan, alat olahraga, Lab, alat kesenian dan fasilitaslainnya, sesuai
ketentuan yang berlaku
2. Jika siswa merusak fasilitas sekolah, maka siswa/orangtua/ wali harus
menggantinya.
4. KEBERSIHAN LINGKUNGAN

1. Siswa harus menjaga kebersihan, kerapian lingkungan dengan tidak


membuang sampah sembarangan, sampah harus dibuang di tempat-tempat
sampah yang telah disediakan
2. Siswa tidak boleh mencorat-coret prasarana dan sarana sekolah (dinding, meja
belajar, dsb)
3. Siswa harus mengikuti kegiatan kerja bakti kebersihan yang diadakan secara
rutin oleh sekolah
5. PINDAH SEKOLAH

1. Siswa yang akan pindah sekolah, maka orang tua/wali siswa ybs. harus
membuat permohonan secara tertulis dan ditujukan pada Kepala Sekolah
2. Surat rekomendasi pindah sekolah terutama yang keluar Kaltim, harus diurus
sendiri oleh orangtua/wali ke Kantor Diknas  Kota Bontang/Samarinda
6. ORGANISASI KESISWAAN

1. Organisasi siswa yang syah ialah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) bagi
siswa SLTP & SMU
2. Hal lain yang berhubungan dengan OSIS diatur tersendiri dalam Anggaran
Dasar & Rumah Tangga (ADRT) OSIS.
7. ROKOK, MINUMAN KERAS & NARKOBA

1. Siswa tidak diperkenankan menggunakan dan mengedarkan rokok, minuman


keras dan Narkoba di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
2. Siswa yang kedapatan menggunakan atau mengedarkan rokok, minuman keras
dan Narkoba, akan dikenakan sanksi oleh Sekolah.
8. SEPEDA & KENDARAAN BERMOTOR

1. Siswa yang ke sekolah membawa kendaraan bermotor diharuskan :


2. Memiliki Surat kelengkapan persyaratan pengendara motor dari pihak
kepolisian seperti SIM dan STNK
3. Menggunakan helm standar sesuai ketentuan yang berlaku
4. Menaati rambu-rambu lalu lintas dan tidak “ngebut” sesuai dengan Undang
Undang berlalu lintas
5. Sepeda, kendaraan bermotor harus diparkir ditempat yang telah disediakan
dalam keadaan terkunci.
6. Kehilangan/kerusakan sepeda atau kendaraan bermotor menjadi tanggung
jawab pemilik kendaraan
7. Jika terjadi kecelakaan, razia dan yang lainnya maka hal itu di luar tanggung
jawab sekolah
9. UANG SEKOLAH
Uang sekolah (SPP) harus dibayar setiap bulannya.
III. SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB
1. Peringatan Tertulis

2. Skorsing (tidak diperkenankan mengikuti pelajaran dalam jangka waktu tertentu)

3. Dikeluarkan dari Sekolah dengan Tidak Hormat jika siswa tersebut :

1. Terlibat dalam perkelahian


2. Terlibat tindak kriminalitas
3. Terlibat dalam tindakan yang berhubungan dengan Minuman Keras & Narkoba
4. Melakukan perusakan berat terhadap sekolah
5. Mencemarkan nama baik sekolah
 

TATA TERTIB GURU DAN PEGAWAI

KEWAJIBAN :
1. Wajib menjaga kode etik keguruan.
2. Wajib hadir 10 menit sebelum KBM dimulai bagi guru dan 30 menit sebelum KBM
dimulai bagi Wakasek dan Staf.
3. Wajib menggunakan seragam guru yang telah ditentukan (Khusus Ibu Guru
menggunakan Rok/tidak menggunakan celana panjang pada saat mengajar)
4. Berpenampilan rapih dan sopan.
5. Wajib menandatangani daftar hadir / absensi komputer.
6. Masuk dan keluar kelas tepat waktu (sesuai jam pelajaran).
7. Memberitahukan kepada Kepala Sekolah bila berhalangan hadir dan menyampaikan
tugas untuk siswa.
8. Menyiapkan program pembelajaran pada awal tahun pelajaran.
9. Menyerahkan perangkat pembelajaran pada setiap semester dan akhir tahun
pelajaran.
10. Turut mengamankan kebijakan Kepala Sekolah.
11. Membantu menegakkan disiplin sekolah.
12. Peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.
13. Tidak merokok di lingkungan sekolahkecuali di tempat yang telah ditentukan.
14. Menjalin hubungan kekeluargaan sesame warga sekolah.
15. Memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi.
16. Siap melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan sekolah.
17. Memberi laporan pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala
Sekolah.

LARANGAN :
1. Dilarang meninggalkan kelas pada waktu mengajar, tanpa seizin atasan.
2. Dilarang melakukan hal-hal yang dapat menurunkan martabat sekolah.
3. Dilarang menggunakan barang-barang milik sekolah untuk kepentingan pribadi tanpa
izin Kepala Sekolah.
 

TATA TERTIB PEGAWAI

KEWAJIBAN :
1. Metantaati ketentuan jam kerja.
2. Menanda tangani daftar hadir.
3. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dengan penuh pengabdian,
kesadaran dan tanggung jawab.
4. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat sesuai bidang
tugasnya masing-masing.
5. Dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif.
6. Berpakaian yang rapih dan sopan.
7. Mentaati perintah kedinasan dari atasannya.
8. Saling menghormati sesama pegawai dan guru.
9. Menjaga nama baik profesi dan organisasi sekolah.
10. Dapat menyimpan rahasia Negara/Sekolah.
11. Jika tidak masuk kerja harus seizin atasan.
12. Tidak merokok di lingkungan sekolah kecuali di tempat yang telah ditentukan.

LARANGAN :
1. Dilarang meninggalkan tempat tugas tanpa izin atasan.
2. Dilarang melakukan hal-hal yang dapat menurunkan martabat sekolah.
3. Dilarang menggunakan barang-barang milik sekolah untuk kepentingan pribadi tanpa
izin Kepala Sekolah.

TATA TERTIB GURU


TENTANG KEHADIRAN
1. Guru Tetap dan Karyawan Hadir Setiap Hari di Sekolah Pukul  07.20 WIB
2. Guru Tidak Tetap ( GTT ) Hadir Sesuai Jam Mengajar
3. Setelah Bel Masuk Guru dan Karyawan Segera Mengerjakan Tugas dan Kewajiban
4. Guru dan Karyawan Yang Terpaksa Berhalangan Hadir di Sekolah  Wajib Izin Tertulis
5. Berkewajiban Menghadiri Pengajian dan Pengarahan dari Kepala Sekolah

KETERTIBAN SEKOLAH
1. Guru dan Karyawan wajib menjaga ketertiban dan Kelancaran KBM
2. Guru dan karyawan yang Meninggalkan Tugas Karena Sesuatu Keperluan maka
harus Izin Kepala Sekolah / Guru Jaga

PAKAIAN DAN KERAPIAN


1. Bapak dan Ibu Guru diharuskan berpakaian sesuai dengan ketentuan
2. Tidak diperkenankan berhias dan memakai pakaian secara mencolok
3. Tidak diperkenankan memelihara kuku dan rambut panjang
4. Tidak diperkenakan memakai kaos, sandal, pada waktu jam sekolah
5. Khusus ibu guru harus berpakaian muslimah, berkrudung dan berkaos kaki
6. Untuk petugas kebersihan harus tetap rapi

KESOPANAN DAN TINGKAH LAKU


1. Dimohon menjaga dan menjunjung tinggi syariat islam dan nama baik sekolah
2. Saling menghormati dan menjaga kode etik sesama guru dan karyawan
3. Selalu mengunakan ucapan yang baik dan sopan dalam berbicara
4. Selalu Mengunakan musyawarah dalam memecahkan setiap permasalahan
5. Tidak dibenarkan membuat / menyebarkan fitnah

SHOLAT JAMA’AH
Semua Guru dan Karyawan diwajibkan shalat Dhuhur berjama’ah sambil membimbing
siswa siswinya

TENTANG KENDARAAN
1. Kendaraan Guru dan Karyawan di tempatkan di Tempat Parkir
2. Kerusakan dan Kehilangan Kendaraan Bukan Tanggung Jawab Sekolah
TENTANG PELANGGARAN
Guru dan Karyawan yang melanggar tata Tertib Sekolah, maka Pimpinan :
1. Peringatan Secara Lisan
2. Peringatan Secara Tertulis
3. Pemutusan hubungan kerja
4. TATA TERTIB PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PP AS SALAFIYYAH
5. TATA TERTIB PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PP AS SALAFIYYAH
LARANGAN LARANGAN

1. Melakukan hal-hal yang mengganggu aktifitas belajar mengajar


SANGSI : diperingatkan

2. Mengikuti pengajian yang tidak sesuai dengan KETENTUAN yang ada


SANGSI: diperingatkan dan meninggalkan pengajian tersebut

KEWAJIBAN KEWAJIBAN

1. Mentaati aturan tatatertib kesepakatan-kesepakatan yang ada dan melaksanakan


kewajiban serta program pondok.
SANGSI: Diserahkan sepenuhnya pada wewenang ndalem.

2. Sanggup mengikuti seleksi masuk kelas


SANGSI: Diseleksi

3. Mengikuti semua mata pelajaran dan musyawaroh menurut tingkatan masing


masing sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
SANGSI:
A.Belajar dua jam setiap kali mata pelajaran ( dalam hari yang sama ).
B.Belajar tiga jam untuk setiap mata pelajaran ( jika terjadi pengulangan dalam
bulan yang sama ).

4. Mengikuti mujahadah ba�da maghrib


SANGSI: Diperingatkan dibina dan atau belajar satu jam setiap kali melanggar.

5. Mengikuti kegiatan jum�at. Meliputi: al-barjanzi,


kegiatan ba�da isya�, ziaroh dan al burdah
SANGSI:Melakukan pelanggaran yang ditinggalkan dan atau belajar selama satu
jam.

6. Datang dikelas 15 menit setelah jama�ah dan atau setelah tanda masuk
dibunyikan.
SANGSI:Berdiri di kelas 20 menit setelah minta izin

7. Berprilaku sopan dan bersikap hormat baik denganilmu atau sesama teman.
SANGSI: Diperingatkan dan dibina.

Tatib ini ditetapkan oleh Bp Kyai pada tanggal 5 Robi�ul awwal 1422 H./28 Mei
2001 M setelah direvisi oleh sidang dewan pengurus dan qoriin dengan perobahan
ketentan sangsi dan tingkat bobot tatib yang diusulkan oleh OSA Dan Sie.
Ketertiban kamar pada tanggal 15 Maret 2001 M.

Mlangi, 28 Mei 2001 M


Pondok Pesantren As-SalafiyyahKH .SUJA�I MASHDUQI

6.

TATA TERTIB PONDOK PESANTREN ASSALAFIYYAH

LARANGAN - LARANGAN

1. Melakukan pencurian, perkelahian, percintaan, menyimpandan atau


mengkonsumsi narkoba.
Sangsi :
Diperingatkan di depan sidang gabungan dan membuat pernyataanyang di
tandatangani oleh pengasuh dan atau diusir.

2. Menemui tamu (baik sejenis maupun lain jenis) dan menemui santri lain jenis
tanpa izin.
Sangsi :
Dipeingatkan secara langsungSangsi pertama plus membuat pernyataan yang di
tandatanganioleh pembina pendidikan (jika terjadi pengulangan pertama)Sangsi
pertama plus membuat pernyataan yangdi tandatanganioleh pimpinan pondok (jika
terjadi pengulangan kedua)Diperingatkan di depan sidang gabungan dan membuat
pernyataan yang di tandatamgani oleh pengasuh (jika terjadi pengulangan ketiga)
Diusir (jika terjadi pengulangan ke empat)

3. Mengikuti kegiatan politik praktis kecuali pemungutan suara.Mengikuti kegiatan


organisasi baik formal maupun non formal yang tidak sesuai dengan jiwa
kepesantrenan diluar pondok.
Sangsi :
Diperingatkan di depan sidang gabungan dan membuat pernyataanyang
ditandatangani oleh pengasuh

4. Pulang atau pergi meninggalkan pondok tanpa izin


Sangsi :
Diperingatkan didepan sidang gabungan dan membuat pernyataanyang di
tandatangani oleh pengasuh (jika kurang dari dua minggu)Mendaftar sebagai santri
baru (jika lebih dari dua minggu)

5. Pulang atau pergi melebihi toleransi waktu tanpa ada keterangandari wali santri
Sangsi :
Membuat pernyataan yang di tandatangani oleh pimpinan pondok (jika kurang dari
tiga minggu tanpa keterangan)Mendaftar sebagai santri baru (jika lebih dari tiga
minggu tanpa keterangan)Membnuat pernyataan yang di tandatangani oleh
pengasuh (jika lebih
dari tiga minggu dengan keterangan)Mendaftar sebagai santri baru (jika lebih dari
enam minggu dengan keterangan)

6. Masuk dapur ndalem dan atau pondok putri (bagi santri putra) dan atau pondok
putra (bagi santri putri) tanpa izin
Sangsi :
Diperingatkan secara langsung Sangsi pertama plus membuat pernyataan yang di
tandatangani pembinapendidikan (jika terjadi pengulangan pertama di bulan yang
sama) Sangsi pertama plus membuat pernyataan yang di tandatangani oleh
pimpinan pondok (jika terjadi pengulangan kedua di bulan yang sama) Di
peringatkan di depan sidang gabungan dan membuat pernyataan
yangditandatangani oleh pengasuh (jika terjadi pengulangan ketiga di bulan yang
sama)

7.
7. Meminjam / meminjamkan alat dapur ndalem
Sangsi :
Mengembalikan mengambil kembali dan meminta maaf kepada ndalem(jika terjadi
kerusakan)Mengganti dan minta maaf ( jika terjadi kerusakan)

8. Keluar malam tanpa izinKeluar pada siang hari melebihi radius yang telah di
tentukan
Sangsi :
Diperingatkan secara langsungBelajar selama satu sampai lima jam (jika terjadi
pengulanganpertama dalam bulan yang sama)
Belajar selama satu sampai lima jam dan membuat pernyataan yang ditandatangani
oleh pimpina pondok (jika terjadi pengulangan kedua dalam bulan yang sama)
Diperingatkan di depan sidang dan belajar selama satu sampailima jam serta
membuat pernyataan yang di tandatangani oleh pengasuh (jika terjadi pengulangan
ketiga dalam bulan yang sama)

9. Menonton TV atau sejenisnya


Sangsi :
Diperingatkan secara langsung Membersihkan WC (jika terjadi pengulangan
pertama dalam bulan yang sama) Membersihkan WC dan menyapu seluruh
halaman (jika terjadi
pengulangan kedua dalam bulan yang sama)Membersihkan WC dan menyapu
lingkungan pondok (jika terjadi pengulangan ketiga dalam bulan sama)
Diperinagtkan di depan sidang pengurus (jika terjadi pengulangankeempat dalam
bulan yang sama)

10. Menyimpan radio, tape recorder dan alat malahi lainnya kecualihari libur
panjang pengajian (setelah ada pengumuman)
Sangsi :
Diperingatkan secara langsung dan barang disita untuk kemudian dikembalikan
(setelah tiba waktunya jika dipandang perlu)

11. Menyimpan gambar atau bacaan yang tidak sesuai dengan nafas dan jiwa
kepesantrenan atau barang lain yang sejenisnya
Sangsi :
Diperingatkan secara langsung dan barang disita untuk kemudian dimusnahkan.

12. Menyimpan senjata tajam /senjata api


Sangsi :
Diperingatkan secara langsung dan barang disita untuk kemudian dipertimbangkan

13. Menggunakan hak milik orang lain tanpa izin


Sangsi :
Mengembalikan sesuai dengan hak pemilik dan minta maaf di depan sidang
pengurus

14. Pindah kamar tanpa ada instruksi dari pengurus


Sangsi :
Diperingatkan secara langsung dan di kembalikan ke kamar semula

15. Ngendong dan ngiras


Sangsi :
Diperingatkan secara langsung atau di depan sidang pengurus

16. Mendorong atau membiarkan orang lain melakukan pelanggaran


Sangsi :
Dikenai sangsi yang sama dengan pelaku pelanggaran

KEWAJIBAN - KEWAJIBAN

1. Mentaati aturan, tataterti, kesepakatan-kesepakatan yamg ada,dan


melaksanakan kewajiban serta prigram pondok
Sangsi : Diserahkan sepenuhnya pada wewenang ndalem

2. Mempunyai kartu tanda anggota santri


Sangsi :
Diwajibkan membuat selambat-lambatnya dua minggu

3. Mengikuti jama�ah maghrib, isya� dan subuh


Sangsi :
Belajar satu - tiga jam (bagi non huffaz) dan tiga - lima jam (bagi huffaz)
Sangsi pertama ditambah satu jam dan seterusnya (jika terjadi pengulangan
pertama dan seterusnya dalam bulan yang sama)

4. Menjalankan piket sesuai dengan ketentuan


Sangsi :
Melaksanakan piket secara keseluruhan Sangsi pertama plus membersihkan WC
(untuk pelanggaran pertamadi bulan yang sama)Diperingatkan dalam sidang
pengurus dan melaksanakan sangsikedua (jika terjadi pengulangan kedua)

5. Menjaga dan merawat inventaris pondok


Sangsi :
Memperbaiki dan atau mengganti jika terjadi kerusakan

6. Berpenampilan rapi dan bersikap sahaja


Sangsi :
Diperingatkan dan atau dirampas jika dipandang tidak sesuai dengan jiwa
kepesantrenan

7. Menjaga ketenangan orang lain baik didalam atau di luar pondok


Sangsi :
Diperingatkan secara langsung dan atau di depan sidang pengurus

8. Memiliki peralatan dan perlengkapan sendiri


Sangsi :
Diperingatkan dan diinstruksikan agar memiliki peralatan sendiri

Tata tertib ini ditetapkan oleh Bp.Kyai pada tanggal 5 Robi�ul awwal
1422 H / 28 Mei 2001 M. setelah direvisi oleh sidang dewan pengurus
dan qoriin dengan perobahan ketentuan sangsi dan tingkat bobot tatib
yang diusulkan oleh OSA dan Sie. Ketertiban kamar pada tanggal
15 Maret 2001 M.

8.
9.
10. Mlangi, 28 Mei 2001 M
PONDOK PESANTREN ASSALAFIYYAH

KH. SYUJA�I MASHDUQI

11.  
12.
TATA TERTIB KEGIATAN ROMADHON 1424 H

Demi lancar dan khusu�nya Kegiatan Pengajian Romadhon 1424 H,


maka diberlakukan tata tertib sebagai berikut :

1.Semua peraturan dan tata-tertib pondok yang berlaku.


2.Wajib mengikuti pengajian wajib dan pengajian yang telah dipilih.
3.Wajib melaksanakan piket sesuai jadwal.
4.Wajib mengikuti TASLIM (Tadarus Lima Menit) ba�da jama�ah maghrib dan
mengikuti ziaroh malam (~ 01.00 WIB) bersama Bapak Kyai.
5.Dilarang jalan-jalan pagi, nongkrong di pinggir jalan, ngendong dan
berbukapuasa di masjid.
6.Dilarang membuat ,menyimpan,mengedarkan dan membunyikan mercon.
7.Wajib mengikuti jama�ah sholat 5 waktu.
8.Ijin keluar malam tetap diberlakukan.
9.Ketentuan lain yang diperlukan akan diatur kemudian dan dianggap syah.

Tata tertib ini mulai berlaku sejak pembukaan pengajian romadlon.

PANITIA ROMADHON 1424 H


KETERTIBAN

TATA TERTIB LIBURAN SEMESTER GASAL

LARANGAN- LARANGAN

1.Semua larangan yang tercantum dalam peraturan harian .


2.Memasukkan santri / tamu lain jenis ke dalam pondok.
3.Membunyikan tape / radio :
- Antara adzan dan sholat jama�ah
- Antara maghrib dan isya�
- Sesudah jam 24.00 bbwi
- Sehabis subuh s/d jam 07.00 bbwi
- Dengan lagu yang tidak sesuai dengan jiwa kesantrian
- Dengan volume suara terlalu tinggi
- Jika ada pengumuman dari dewan pengurus
4.Membawa makanan / minuman dan alat-alat dapur Ndalem ke dalam pondok .

KEWAJIBAN-KEWAJIBAN

1.Kembali ke pondok pada tanggal yang telah ditetapkan.


2.Sopan dalam bersikap dan berpakain
3.Menjaga dan merawat lingkungan pondok dengan baik.
4.Menjaga hal- hal yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi apa dan siapa

NB : Liburan tanggal 26 April - 02 Mei 2004

Yogyakarta, 25 APRIL 2004


DEWAN PENGURUS

TATA TERTIB P.P.AS-SALAFIYYAH MASA LIBURAN SEMESTER GENAP

LARANGAN- LARANGAN

1. Semua larangan yang tercantum dalam peraturan harian .


2. Memasukkan santri / tamu lain jenis ke dalam pondok.
3. Bagi santri putri dilarang menginap di penginapan dan melibatkan
diri pada acara yang diadakan di penginapan setelah pengajian usai
4. Membunyikan tape / radio :
- antara adzan dan sholat jamaah
- antara Maghrib dan Isya�
- sesudah jam 24.00 BBWI
- sehabis Subuh s/d jam 07.00 BBWI
- dengan lagu yang tidak sesuai dengan jiwa kesantrian
- dengan volume suara terlalu tinggi
- jika ada pengumuman dari Dewan Pengurus
5. Membawa makanan / minuman dan alat-alat dapur Ndalem ke dalam
pondok / penginapan
6. Merelay ( menyiarkan langsung ) acara pengajian ke penginapan

KEWAJIBAN-KEWAJIBAN

1.Menjalankan tugas sesuai dengan bidang kerja.


2.Kembali ke pondok seminggu sebelum hari H khataman
3.Memperhatikan jam - jam tamu
4.Sopan dalam bersikap dan berpakain
5.Menjaga hal- hal yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi apa dan siapa
Yogyakarta, 20 Oktober 2001

DEWAN PENGURUS PP.AS-SALAFIYYAH

PERATURAN MEMBAWA KENDARAAN KE PONDOK

Menimbang :
.adanya keterbatasan tempat yang khusus digunakan untuk parkir
.tidak semua santri membawa kendaraan, yang berarti ada fasilitas
pondok yang terpakai hanya oleh sebagian santri
.adanya kecenderungan peningkatan pelanggaran karena adanya
penggunaan kendaraan yang tidak semestinya

Menetapkan :
Peraturan membawa kendaraan ke pondok sebagai berikut :

I.Ketentuan membawa kendaraan bermotor :


1.Kendaraan yang dimaksud adalah sepeda motor, mobil tidak diperkenankan
dibawa menetap ke pondok
2.Pembawa adalah santri putra yang telah berumur 17 tahun, mempunyai SIM
dan mempunyai aktifitas kuliah, kursus atau bekerja.
3.Sepeda motor yang dibawa adalah sepeda motor yang memenuhi syarat
standar kepolisian, dan digunakan sebagaimana mestinya.
4.Jarak minimal tempat kebutuhan utama dari pondok adalah dua kali
naik angkutan umum atau satu kali namun biayanya mahal melebihi ukuran umum.
5.Pembawa sepeda motor wajib membayar infaq awal parkir sebesar
Rp. 25.000,- selambat-lambatnya 1 bulan setelah motor tiba di pondok,
dan wajib membayar bea parkir sebesar Rp. 10.000,- pe rtahun ajaran.pondok.
Pembayaran ditangani oleh KPM (pengurus).
6.Sepeda motor santri yang tidak bisa memenuhi ketentuan-ketentuan
di atas, bisa disita oleh pondok atau dipulangkan.

II.Ketentuan membawa sepeda onthel


1.Pembawa adalah santri yang sekolah, kuliah, kursus atau bekerja
2.Khusus putri, boleh membawa sepeda onthel selama jumlah sepeda yang
telah ada di pondok putri masih kurang dari selusin (12).
3.Sepeda harus pantas pakai, memiliki standar dan dirawat dengan baik
4.Pembawa wajib membayar infaq awal parkir sebesar Rp. 10.000,- dan
bea parkir Rp. 5.000,- per tahun ajaran pondok.
5.Sepeda santri yang tidak memenuhi ketentuan di atas, bisa disita
atau dipulangkan. Khusus sepeda yang tidak terawat (sehingga tidak
bisa digunakan) melebihi 1 bulan, akan disita dan dijual, lalu
uangnya masuk kas KPM

Mlangi, 23 Mei 2005

Dewan Pengurus Putra

Rekomendasi :
1.Peraturan diberlakukan untuk yang akan membawa kendaraan setelah
tanggal ditetapkannya.
2.Bagi yang sudah membawa kendaraan dan belum membayar infaq awal
parkir bea parkir harus segera melunasi.
3.Bagi pemilik sepeda motor yang sudah ada tetapi belum memenuhi
syarat standar kepolisian, wajib melengkapinya selambat-lambatnya
1 bulan setelah ketentuan ini ditetapkan.
4.Bagi pemilik sepeda onthel yang belum ber-standar, wajib
melengkapinya selambat-lambatnya 1 bulan setelah ketentuan ini ditetapkan.

NB : Peraturan bersifat relatif dan disesuaikan dengan keadaan


13.  
14.

15. CONTOH ANGGARAN DASAR YAYASAN


16. Yayasan :
17. Nomor :
18. Pada hari ini………………….. tanggal ………………………..
19. Berhadapan dengan saya. (____________), Sarjana Hukum, Notaris di (____________) dengan dihadiri
oleh saksi-saksi yang nama-namanya akan disebut pada bagian akhir akta ini: ———————————
20. Tuan…………………..swasta. bertempat tinggal di …………… ———————————-
21. Tuan………………….swasta. bertempat tinggal di ……………. ———————————-
22. Para penghadap tersebut diatas menerangkan bahwa mereka telah memisahkan dari kekayaan mereka
uang sebanyak Rp……………….. yang diperuntukan sebagai kekayaan pangkal suatu Yayasan yang
dengan ini didirikan. dengan memakai peraturan-peraturan atau Anggaran Dasar sebagai berikut:
———————————–
23. ——————————- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN —————–
24. ———————————————– Pasal 1 ————————————–
25. Yayasan ini bernama:……………………. ——————————————————-
26. berkedudukan dan berkantor pusat di (____________) dengan mempunyai perwakilan-perwakilan di
tempat-tempat lain yang ditetapkan oleh Badan Pengurus, dengan persetujuan dari Badan Pendiri.
—————
27. ———————————————– AZAS —————————————
28. ———————————————– Pasal 2 ————————————–
29. Yayasan ini berazaskan Pancasila.
30. ———————————————– WAKTU ————————————
31. ———————————————– Pasal 3 ————————————–
32. Yayasan ini mulai berlaku dan berjalan pada hari dan tanggal akta ini dan didirikan untuk jangka
waktu yang tidak ditetapkan lamanya terlebih dahulu.
———————————————————————
33. ————————————– MAKSUD DAN TUJUAN ————————-
34. ———————————————– Pasal 4 ————————————–
35. Maksud dan tujuan Yayasan ini ialah: ——————————————————–
36. a………………..
37. b………………..
38. c………………..
39. d………………..
40. —————————————– USAHA-USAHA ———————————
41. ———————————————– Pasal 5 ————————————–
42. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Yayasan melakukan usaha-usaha sebagai berikut:
43. 1. Menghimpun dana dan daya yang ada pada para anggota dan pendukung Yayasan untuk
dipergunakan dalam bidang-bidang yang produktif dan Konstruktif serta mengembangkan dan
menyalurkan bakat-bakat yang mungkin dapat dipergunakan/ dibutuhkan oleh Masyarakat.
——————————————–
44. 2. [___].
45. 3. [___].
46. 4. [___].
47. 5. [___].
48. ———————————— KEKAYAAN YAYASAN —————————-
49. ———————————————– Pasal 6 ————————————–
50. 1. Kekayaan Yayasan ini terdiri dari: ——————————————————
51. a. Kekayaan pangkal yang sudah disisihkan oleh para pendiri seperti tersebut di atas. –
52. b. Bantuan-bantuan atau sumbangan-sumbangan yang diperoleh dari Pemerintah, Masyarakat dan
Badan-Badan lain yang menaruh minat terhadap Yayasan yang sifatnya tidak mengikat. zakat, hibah-
hibah, hibah wasiat, warisan-warisan, wakaf-wakaf dan Iain-lain baik berupa barang-barang bergerak
maupun tidak bergerak.
53. c. Pendapatan-pendapatan lain dari usaha-usaha Yayasan yang sah dan tidak bertentangan dengan
peraturan Pemerintah. ———————————————————————–
54. 2. Uang yang tidak segera dibutuhkan untuk keperluan pengeluaran sehari-hari dari Yayasan disimpan
di salah satu Bank atas nama Yayasan atau dijalankan menurut cara yang ditentukan oleh Badan
Pengurus dengan persetujuan Badan Pendiri.
55. ———————————— PELINDUNG/PEMBINA —————————-
56. ———————————————– Pasal 7 ————————————–
57. Jika dianggap perlu Badan Pendiri dapat mengangkat/memberhentikan seorang Pelindung/Pembina
atau lebih.
58. ——————————————– PENASEHAT ———————————
59. ———————————————– Pasal 8 ————————————–
60. 1. Apabila dianggap perlu, Badan Pendiri dapat mengangkat seorang Penasehat atau lebih.
61. 2. Penasehat berhak memberikan nasehat kepada Badan Pengurus, baik diminta ataupun tidak diminta.
akan tetapi semua nasehat itu tidak mengikat. ————————————————————–
62. —————————————— BADAN PENDIRI——————————
63. ———————————————– Pasal 9 ————————————–
64. Badan Pendiri Yayasan adalah Badan Pemegang Kekuasaan tertinggi dalam Yayasan. ——-
65. Para Anggota Badan Pendiri dari Yayasan ini terdiri dari: ————————————
66. a. mereka yang mendirikan Yayasan ini. —————————————————
67. b. mereka yang atas usul seorang Anggota Badan Pendiri yang hendak mengundurkan diri. setelah
ditunjuk dan diangkat oleh keputusan Rapat Anggota Badan Pendiri untuk menjadi penggantinya.
————–
68. c. mereka/seseorang yang diangkat oleh Rapat Anggota Badan Pendiri karena dianggap oleh Badan
Pendiri telah berjasa pada Yayasan ini. ———————————————————————-
69. 3. Pengangkatan dan pemberhentian para Anggota Badan Pendiri dilakukan oleh keputusan Rapat
Anggota Badan Pendiri secara musyawarah untuk mufakat dan harus dihadiri oleh semua Anggota
Badan Pendiri atau kuasanya dengan Surat Kuasa.
70. 4. Kecuali apa yang diuraikan dalam ayat 3 Pasal ini maka untuk sahnya Rapat-Rapat Badan Pendiri
berlaku apa yang ditentukan dalam Pasal 13, kecuali bila dalam anggaran dasar ini ada penetapan lain.
—-
71. 5. Para Anggota Badan Pendiri memilih salah seorang dari mereka sebagai Ketua. ———
72. 6. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban serta hal-hal lain mengenai Badan Pendiri. yang belum atau tidak
cukup diatur dalam anggaran dasar ini, akan diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
Yayasan ini.
73. ————————————— BADAN PENGURUS —————————–
74. ———————————————– Pasal 10 ————————————
75. 1. Yayasan ini dipimpin dan diurus oleh suatu Badan Pengurus yang terdiri antara lain dari: Seorang
Ketua, seorang Wakil Ketua atau lebih seorang Sekretaris dan seorang Wakil Sekretaris atau lebih,
seorang Bendahara dan seorang Wakil-Bendahara atau lebih dan seorang atau lebih sebagai
Anggota/Pembantu Umum. ——–
76. 2. Para Anggota Badan Pengurus diangkat untuk masa jabatan tahun. akan tetapi dapat seketika
diangkat kembali.
77. 3. Para Anggota Badan Pengurus diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Anggota Badan Pendiri.
78. 4. Jabatan dalam Badan Pengurus. apabila dianggap perlu dapat dirangkap oleh Anggota Badan
Pendiri.
79. 5. Jika terjadi lowongan. maka Anggota-Anggota Badan Pengurus lainnya dapat mengajukan calon-
calon untuk mengisi lowongan itu kepada Badan Pendiri untuk mendapatkan pengesahan usul itu akan
tetapi Badan Pendiri dapat menunjuk orang lain untuk mengisi lowongan itu.
————————————————–
80. 6. Badan Pengurus dengan persetujuan Badan Pendiri membentuk seksi-seksi/panitia-panitia atau
bagian-bagian maupun lembaga-lembaga untuk membantu pekerjaan Badan Pengurus dalam
melaksanakan usaha- usaha Yayasan.
81. 7. Sekurang-kurangnya seorang Anggota Badan Pengurus duduk dalam seksi-seksi/panitia-panitia atau
bagian-bagian maupun lembaga- lembaga itu sebagai penghubung antara seksi/panitia atau bagian itu
dengan Badan Pengurus.
82. —————————–KEANGGOTAAN BADAN PENGURUS——————-
83. ———————————————– Pasal 11 ————————————
84. 1. Keanggotaan Badan Pengurus berakhir karena: —————————————–
85. a. berakhir masa jabatannya; ———————————————————
86. b. meninggal dunia; ——————————————————————-
87. c. mengundurkan diri atas permintaan sendiri; —————————————–
88. d. ditaruh dibawah pengampuan (onder curetale); ———————————–
89. e. dinyatakan berada dalam keadaan pailit berdasarkan keputusan Hakim; atau ——-
90. f. diberhentikan oleh keputusan Rapat Badan Pendiri karena melakukan perbuatan-perbuatan yang
merugikan Yayasan, setelah mendengar dan mempertimbangankan keterangan-keterangan dan/atau
alasan-alasan dari yang bersangkutan. ———————————————————————
91. 2. Mereka yang dipecat seperti yang dimaksud dalam ayat 1 sub f diatas, diberi kesempatan dalam
tempo 1 (satu) bulan setelah pemecatan tersebut, untuk mengajukan pembelaan diri dalain Rapat
Gabungan Para Anggota Badan Pendiri dan Badan Pengurus.
———————————————————————–
92. —————— KEWAJIBAN DAN KEKUASAAN BADAN PENGURUS ———-
93. ———————————————– Pasal 12 ————————————
94. 1. Badan Pengurus wajib menjunjung tinggi dan menjalankan peraturan- peraturan dalam Anggaran
Dasar ini serta melakukan segala daya upaya untuk terwujudnya maksud dan tujuan dari Yayasan ini.

95. 2. Ketua dan sekretaris bersama-sama mewakili Badan Pengurus dan karenanya mewakili Yayasan baik
dimuka maupun diluar Peradilan dan berhak untuk dan atas nama Yayasan melakukan segala tindakan
baik yang mengenai perbuatan pengurusan (daden van beheer) maupun yang mengenai perbuatan
pemilikan (daden van eigendom). mengikat Yayasan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Yayasan.
akan tetapi dengan batas-batas ketentuan sebagai berikut:
96. a. untuk memperoleh dan melepaskan harta tetap termasuk bangunan- bangunan dengan cara membeli
dan menjual atau dengan cara lain melepaskan hak-hak atas kekayaan Yayasan. —————-
97. b. untuk meminjam atau meminjamkan uang atas nama Yayasan (tidak termasuk mengambil uang
Yayasan yang disimpan di Bank-Bank atau tempat-tempat lain). ———————————-
98. c. untuk menggadaikan atau mempertanggungkan kekayaan Yayasan dengan beban-beban yang
bersifat apapun.
99. d. untuk mengikat Yayasan sebagai penanggung atau penjamin (borg atau avaliste). —
100. e. melakukan/mengadakan perdamaian (dading) diperlukan persetujuan tertulis lebih dahulu
dari keputusan Rapat Badan Pendiri. ——————————————————————–
101. Terhadap Pihak Ketiga (derden) persetujuaii tersebut cukup Akta yang bersangkutan ikut
ditanda-tangani oleh Ketua Badan Pendiri dan Para Anggota Badan Pendiri lainnya atau dengan surat
persetujuan yang ditanda-tangani oleh Ketua Badan Pendiri bersama-sama dengan para Anggota Badan
Pendiri lainnya.
102. 3. Tiap tahun sekali sebelum akhir triwulan pertama dan untuk pertama kalinya pada akhir
bulan Badan Pengurus melakukan perhitungan mengenai segala penghasilan dan pengeluaran dalam
tahun yang lampau, perhitungan mana harus diumumkan dengan selayaknya.
———————————————————
103. 4. Perhitungan dan pertanggungan-jawab serta laporan mengenai hal tersebut diatas ini harus
diminta pengesahan kepada Rapat Badan Pendiri dan pengesahan itu berarti memberi pelunasan dan
pembebasan tanggung-jawab (aequit et de charge) terhadap Badan Pengurus mengenai segala
penghasilan dan pengeluaran serta pengurusannya untuk tahun yang lampau. Badan Pengurus tidak
mendapat gaji, akan tetapi segala biaya yang dikeluarkan oleh Badan Pengurus untuk keperluan/
kepentingan Yayasan ditanggung dan dibayar oleh Yayasan. —————–
104. ——————————– RAPAT BADAN PENGURUS —————————

105. ———————————————– Pasal 13 ————————————

106. 1. Badan Pengurus wajib untuk mengadakan rapat anggota Badan Pengurus sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan sekali dan setiap kali kalau dianggap perlu oleh Badan Pendiri atau Ketua
Badan Pengurus atau oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota Badan Pengurus,
yang memberitahukan kehen-daknya itu secara tertulis kepada Ketua, disertai keterangan singkat
tentang hal-hal yang hendak dibicarakan dalam rapat.
107. 2. Semua Rapat Anggota Badan Pengurus dipimpin oleh Ketua, bila ia tidak hadir oleh salah
seorang Wakil Ketua, bila para Wakil Ketua tidak ada pada Rapat. dapat dipilih oleh dan dari para
anggota-pengurus yang hadir.
108. 3. Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan lainnva dalam anggaran dasar ini, maka
Rapat Anggota Badan Pengurus dianggap sah. jikalau dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga)
dari jumlah Anggota Badan Pengurus.
109. 4. Untuk dapat mengambil keputusan yang sah. Rapat Badan Pengurus dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah yang hadir. jikalau jumlah yang hadir tidak cukup. maka
Ketua Rapat dapat memanggil rapat baru. secepat-cepatnya 1 (satu) minggu setelah rapat pertama,
dalam rapat mana dapat diambil keputusan-keputusan yang sah mengenai acara-acara dalam rapat
pertama. dengan tidak lagi mengindahkan jumlah anggota yang hadir. kecuali jika dalam Anggaran
Dasar ini menetapkan lain. ———————————————
110. 5. Semua keputusan diambil dengan jalan musyawarah untuk mufakat dan bila dengan jalan
musyawarah tersebut tidak ada kata sepakat. maka keputusan Rapat diambil dengan suara terbanyak,
kecuali dalam anggaran dasar ini atau dalam Anggaran Rumah Tangga Yayasan atau peraturan-
peraturan lainnya ditentukan lain. —–
111. 6. Dalam Rapat Anggota Badan Pengurus tiap-tiap anggota berhak untuk mengeluarkan satu
suara.
112. 7. Bilamana suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya. maka Ketua Rapatlah yang
memutuskan.
113. 8. Panggilan Rapat dilakukan dengan surat perekspedisi atau tercatat pada alamat yang
tercatat pada buku Yayasan sekurang-kurangnya (_____) hari sebelum Rapat diadakan dengan
menyebutkan tempat Rapat itu diadakan serta tanggal dan jam dengan singkat soal-soal yang akan
dibicarakan. ————————
114. ——————————— PERATURAN RUMAH TANGGA ——————–

115. ———————————————– Pasal 14 ————————————

116. 1. Bila dipandang perlu maka dengan persetujuan Badan Pendiri, Badan Pengurus dapat
mengadakan peraturan-peraturan lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini atau dalam
Peraturan Rumah Tangga. —
117. 2. Peraturan Rumah Tangga dan peraturan-peraturan lain itu tidak boleh bertentangan dengan
Anggaran Dasar ini.
118. —————————————— TAHUN BUKU ———————————

119. ———————————————– Pasal 15 ————————————

120. 1. Tahun buku Yayasan ini dimulai dari satu (______) sampai dengan (______) dari tiap- tiap
tahun.
121. 2. Pada akhir bulan (_______) dari tiap-tiap tahun buku-buku Yayasan harus ditutup dan
selambat-lambatnya dalam tempo (______) bulan sesudahnya, dari penutupan buku-buku tersebut oleh
Badan Pengurus harus dibuat suatu perhitungan tentang penerimaan dan pengeluarart Yayasan selama
tahun buku yang lampau.
122. 3. Perhitungan tersebut disertai surat-surat pertanggungan jawab yang bersangkutan, berikut
laporan tahunan harus segera disampaikan kepada Badan Pendiri untuk dimintakan persetujuan dan
pengesahannya. —
123. 4. Pengesahan dari perhitungan dan pertangungan jawab tersebut oleh Badan Pendiri, berarti
memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada Badan Pengurus atas segala tindakan
Badan Pengurus terhadap Yayasan selama tahun buku yang bersangkutan.
———————————————————
124. ————————————— PEMBUBARAN YAYASAN ———————-

125. ———————————————– Pasal 16 ————————————

126. 1. Yayasan ini hanya dapat dibubarkan atas kekuatan putusan Rapat Badan Pendiri yang
diadakan dengan sengaja untuk maksud itu dan Rapat itu harus dihadiri oleh sedikitnya 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah Anggota Badan Pendiri dan keputusan pembubaran ini harus disetujui oleh sedikit-
dikitnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota suara yang dikeluarkan. Jika Rapat itu tidak dihadiri
oleh jumlah anggota yang dimaksud dalam ayat 1 di atas ini, maka Ketua Rapat dapat memanggil Rapat
berikutnya secepat-cepatnya dalam 1 (satu) minggu dan selambat-lambatnya satu bulan setelah Rapat
itu. dalam Rapat mana diambil keputusan yang mengikal dengan quorum seperti yang diuraikan dalam
ayat 1 Pasal ini, asal saja putusan itu disetujui oleh sedikit-dikitnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah suara
yang dikeluarkan dengan sail dalam Rapat. —————————————————————
127. 3. Dengan tidak mengurangi ayat 1 diatas ini, maka putusan pembubaran Yayasan hanya dapat
diambil jika Yayasan ini ternyata tidak dapat hidup langsung atau jika kekayaan Yayasan sudah tidak
ada lagi atau mengurang sedemikian banyaknya. sehingga menurut pertimbangan Badan Pendiri tidak
cukup lagi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan atau maksud dan tujuan Yayasan ini oleh
Badan Pendiri dianggap lebih tepat dijalankan oleh Organisasi lain.
128. 4 Bilamana Yayasan dibubarkan, maka likwidasinya dilakukan oleh Badan Pengurus dibawah
pengawasan Badan Pendiri dan segala kekayaannya oleh Badan Pendiri diberikan kepada Badan atau
perkumpulan yang mempunyai maksud dan tujuan sama atau Badan lain yang dianggap hampir sama
dengan maksud dan tujuan Yayasan ini.
129. ——————————————— LIKWIDASI ———————————

130. ———————————————– Pasal 17 ————————————

131. Jika Yayasan ini dibubarkan, maka Badan pengurus diwajibkan untuk menyelesaikan semua
hutang Yayasan ini, dibawah pengawasan dari Badan Pendiri dan sisa kekayaannya, jika ada peng-
gunaannya ditentukan oleh Badan Pendiri dengan memperhatikan maksud dan tujuan dari Yayasan ini.
—————————————–
132. ——————————— PERUBAHAN ANGGARAN DASAR——————

133. ———————————————– Pasal 18 ————————————

134. 1. Untuk merubah Anggaran Dasar diperlukan Rapat Badan Pendiri dan putusan yang
dimaksud dalam Pasal 16 ayat pertama dan ayat kedua, demikian dengan tidak mengurangi apa yang
ditetapkan dalam ayat berikut.
135. 2. Maksud dan tujuan Yayasan dan apa yang ditetapkan dalam ayat 1 Pasal ini tidak dapat
dirubah. kecuali bila hal ini diperlukan untuk memperluas maksud dan tujuan Yayasan atau bila hal itu
diperlukan berdasarkan peraturan-peraturan dari yang berwajib.
———————————————————————
136. ———————————— PERATURAN PENUTUP —————————-

137. ———————————————– Pasal 19 ————————————

138. Hal-hal yang tidak diatur atau tidak cukup diatur dalam anggaran dasar ini serta peraturan-
peraturan rumah tangga dan peraturan-peraturan lainnya dimaksud dalam Pasal 14 diputuskan oleh
Rapat Badan Pendiri. –
139. Akhirnya para penghadap menerangkan; Bahwa susunan Badan Pendiri adalah sebagai
berikut:
140. Bahwa menyimpang dari apa yang dimaksud dalam Pasal 10 maka untuk pertama kalinya
diangkat sebagai para Anggota Badan Pengurus Yayasan adalah sebagai berikut:
——————————————–
141. Pengangkatan-pengangkatan mana telah diterima oleh masing-masing yang bersangkutan. —-

142. Para penghadap saya. Notaris kenal. ——————————————————–

143. ————————————— DEMIKIANLAH AKTA INI.———————–

144. Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di (________), pada hari dan tanggal seperti tersebut
pada bagian-awal akta ini dengan dihadiri oleh : ………………… dan………………………karyawan
Kantor Notaris dan bertempat tinggal di (____________), yang saya, Notaris kenal sebagai saksi-saksi.
Segera setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka akta
ini ditanda-tangani oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris .

145.  http://massofa.wordpress.com/2008/03/02/contoh-anggaran-dasar-
yayasan/
146.
147.
148.
149. http://massofa.wordpress.com/2008/03/02/contoh-anggaran-dasar-yayasan/
150.
151. http://www.assalaam.or.id/mpp/adart.html

Anda mungkin juga menyukai